Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik II

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik II
Nama / NIM

Kelompok

: 1. Fista E

(6520130)

2. Maulina Putri Nor Azizah

(652013035)

3. Riska Cahyaningtyas

(65201304)

: Selasa, 14.00 – 18.00

Tanggal Praktikum : 23 September 2014
I.

II.

JUDUL
: ANALISA GUGUS FUNGSIONAL
TUJUAN
1. Menyesuaikan kesimpulan .

III.

ALAT, BAHAN DAN DATA FISIK
A. Alat
1.
2.
3.
4.

Tabung reaksi
Rak Tabung Reaksi
Spatula
Korek Api


5. Pipet
6. Penangas air
7. Pembakar Bunsen

B. Bahan


Metanol



KCl



H2SO4




Etanol



KBr



Dinitrofenil hidrazin



Tertier butyl alkohol



KI




Tollen [As(NH3)2+]



Aceton



Fenol



NaOH



Acetophenon




Anilin



I2



Formaldehid



Difenil amin



HNO3




Isopropanol



Urea



AsNO3



Na2CO3



K2Cr2O7




FeCl3



NaHCO3



KMnO4



Air



Asam formiat




CH3COOH



Br2



HCl



Es

1

C. Data fisik :
Bahan

Mw


Bp

Mp

d

Sifat khas
 Larut dalam air,
etanol,

Metanol

32,04

64,7

-97,8

0,7866


eter,

benzene,
dan

keton
pelarut

organik lain
 Beracun
 Larutan

tidak

berwarna
 Mudah menguap
Etanol

46,07


78,5

-117,3

0,7893

 Mudah terbakar
 Dibentuk
fermentasi

dari
gula,,

tepung

dan

karbohidrat lain
 Larut

dalam

air,

etanol dan benzen
 Berbentuk kristal
Tersier Butyl 79,2

82,41

-

0,7805

alkohol

 Larut

dalam

air,

alkohol,

eter,

benzene
Kalium

294,4

-

395

2,676

bikromat
Asam asetat

60,05

118

-

1,049

 Bersifat racun
 Larutan

tidak

berwarna
Aseton

58,08

56,2

-95,35

0,7899

 Mudah menguap
 Mudah terbakar
 Dibentuk
fermentasi

dari

 Kelarutan dalam air,
alkohol,

eter,

benzene

dan

kloroform
 Mudah teebakar
 Tidak berwarna
Formaldehida

30,03

96

-92

0,815

 Sangat reaktif
 Larut

dalam

air,

alkohol, aseton dan
benzen
 Cairan yang refraktif
kuat
Benzaldehid

106,12

179

-56,5

1,043

 Larut dalam 350
 Larut dalam alkohol,
eter, minyak dan air
 Berupa cairan
 Bebas

alkohol,

kloroform, eter
Asetofenon
Na2CO3
NaHCO3
NaOH
Kalium

120,15
106
84
40,01
192,2

202
774

20,5
851
63,65

1,033
0,862

-

permanganat
Fenol

94,11

182

40,85

-

 Tidak berwarna
 Beracun
 Larut dalam

Isopropanol

60,09

82,5

-85,8

0,7808

HCl
FeCl3
Amina

84,46
162,22
71,12

316
65

3,7
-

2,9
-

 Mudah menguap
 Tidak berwarna

Asam Formiat

46,02

100,5

8,4

1,220

 Cairan berbahaya

alkohol, eter

air,

 Larut dalam air
 Tidak berwarna
 Cairan
Anilin

93,12

184-186

-6

1,022

berminyak

dan beracun
 Mudah menguap
 Tidak berwarna

Difenil amin

169,22

302

53-54

1,16

 Berbentuk kristal
 Tidak larut dalam air
 Mudah menguap

Hidroksi

144,16

napthalene

288

96

1,0954

 Larut dalam air
 Peka

terhadap

cahaya
 Beracun
IV.

CARA KERJA
1. Alkohol
 Reagen
: ion permanganate atau dikromat dalam larutan asam
 Bahan yang diuji : Metanol, etanol, Tersier butyl alcohol
a. Diteteskan 3 tetes alcohol yang diuji ke dalam tabung reaksi yang berisi 0,5 ml
K2Cr2O7/H+
b. Diamati perubahan warnanya (dipanaskan bila perlu).
c. Diulang dengan diteteskan 3 tetes alcohol ke dalam tabung reaksi yang berisi 2 ml
akuades
d. Ditambah dengan 2 tetes KMnO4/H+, diamati perubahan warnanya dan dicatat.
 Reagen
: Asam Butirat
 Bahan yang diuji : Metanol, etanol, Tersier butyl alcohol
a. Dimasukkan 1 ml etanol dan 5 tetes H 2SO4 ke dalam tabung yang berisi asam
butirat.
b. Dipanaskan tabung sampai mendidih.
c. Diperhatikan bau yang terjadi.
2. Karbonil
 Reagen
: d.n.p
 Bahan yang diuji : Aseton, Formaldehid
a. Dimasukan 1 tetes aseton kedalam tabung reaksi yang berisi 0,5 ml reagen d.n.p
b. Diamati zat padatyang terbentuk dan dicatat hasilnya.
c. Diulang dengan bahan formaldehid.
 Reagen
: K2CrO4/H+ dan Tollen
 Bahan yangdiuji : formaldehid

a. Diteteskan 3 tetes formaldehid ke dalam tabung reaksi yang berisi 0,5 larutan
K2CrO4/H+
b. Diamati perubahan yangterjadi dan dicatat (bila perlu dipanaskan).
 Reagen
: KI/I2
 Bahan yang diuji : Aseton, etanol, isopropanol
a. Dimasukkan 5 tetes aseton kedalam tabung reaksi.
b. Ditambahkan 2 ml 5% NaOH.
c. Ditambahkan setetes demi setetes reagen KI/I2 sampai warna I2 tidak hilang.
d. Dibiarkan selama 2-4 menit.
e. Diamati, apakah kristal-kristal kuning iodoform sudah terbentuk atau belum.
f. Dipanaskan larutan dalam penangas/waterbath (jika kristal kuning belum
terbentuk).
g. Ditambahkan beberapa tetes KI/I2 sampai warna I2 tidak hilang.
h. Setelah dipanaskan selama 2 menit, ditambahkan beberapa tetas NaOH.
i. Ditambahkan air dengan volume yang sama.
j. Dibiarkan selama 10 menit.
k. Diulangi percobaan dengan menggunakan Etanol dan isopropanol.
3. Asam Karboksilat
 Percobaan A
a. Ditambahkan masing-masing 5 tetes CH3COOH ke dalam tabung reaksi yang
masing-masing berisi Na2CO3 dan NaHCO3.
b. Diamati apa yang terjadi dan dicatat
 Percobaan B
a. Dimasukkan 1ml Etanol dan 5 tetes H2SO4 (pekat) ke dalam tabung reaksi yang berisi
15 tetes asam formiat.
b. dipanaskan dengan penangas air.
c. Diamati apa yang terjadi dan dicatat.
4. Ikatan Tidak Jenuh
a. Menambahkan 3 tetes olefin ke dalam tabung reaksi yang berisi 1 ml etanol.
b. Menambahkan tetes demi tetes larutan brom ke dalam tabung reaksi.
c. Mengocok perlahan tabung reaksi yang sudah ditetesi dengan larutan brom.
d. Mengamati apa yang terjadi dengan warna larutan brom.
5. Halida
a. Ditambahkan 3 tetes KCl ke dalam tabung reaksi yang berisi 4 ml larutan NaOH
4M.
b. Dididihkan selama 5 menit dan didinginkan larutan tersebut.

c. Diasamkan larutan dengan menambahkan HNO3 15 M.
d. Ditambahkan setetes demi setetes larutan 0,1M AgNO3.
e. Diamati apa yang terjadi/warna endapannya dan dicatat.
f. Diulangi percobaan dengan menggunakan KBr, KI.
6. Fenol
 Uji Daya Larut
a. Ditambahkan + 50 mg fenol ke dalam tabung reaksi berisi 0,5 mg larutan NaOH.
b. Diperhatikan yang terjadi pada larutan dan dicatat hasilnya.
c. Diulangi percobaan dengan menggunakan Na2CO3 dan larutan NaHCO3.
d. Diperhatikan apakah keluar gelembung-gelembung gas CO2.
 Uji FeCl3
a. Ditambahkan  50mg fenol ke dalam tabung reaksi berisi 2 ml air.
b. Ditambahkan 4 tetes FeCl3 lalu dikocok larutan tersebut hingga tercampur.
 C Uji Brom
a. Dilarutkan  50 mg fenol dengan 2 ml etanol dalam tabung reaksi.
b. Ditambahkan setetes demi setetes larutan Brom.
7. Amina
 Uji Daya Larut
a. Ditambahkan 3 tetes Anilin ke dalam tabung reaksi yang berisi 0,5ml HCL 1M.
b. Dipanaskannya sebentar bila diperlukan.
c. Ditambahkan NaOH 1 M berlebihan.
d. Diamati yang terjadi dan dicatat hasilnya.
e. Diulangi percobaan dengan menggunakan Difenil amin.
 Reaksi terhadap Asam Nitrorus
a. Dimasukkan 1 tabung reaksi ke dalam gelas piala yang berisi es.
b. Diisi tabung reaksi tersebut dengan 5 tetes Anilin, 3 ml HCL 4M dan 2 gram es.
c. Ditambahkan 1 ml NaNO2 4M dengan perlahan-lahan
d. Diperhatikan jika terjadi gelembung-gelembung gas / minyak warna kuning.
e. Diulangi percobaan dengan menggunakan difenilamin dan dicatat hasilnya.
f. Diulangi cara ini dengan Anilin, lalu ditambahkan 1ml campuran yang terjadi ke
tabung reaksi berisi 3 ml larutan 0,5 M 2-hidroksinaftalena / 0,2 M NaOH.
g. Diamati hasil yang terjadi dan dicatat hasilnya.
 C Uji Brom
a. Ditambahkan 5 tetes Anilina ke dalam tabung reaksi yang berisi 2 ml Etanol.
b. Ditambahkan setetes demi setetes larutan Brom.
c. Diamati perubahan warna yang terjadi.

8. Amida Primer
a. Ditambahkan 50 mg urea ke dalam tabung reaksi yang berisi 3 ml 4 M NaOH.
b. Dipanaskan dan diperhatikan bau amonia yang terjadi.
c. Diletakkan kertas lakmus basah pada mulut tabung reaksi dan diperiksa gas yang
keluar.
V.

HASIL PENGAMATAN
1. A.
No

Bahan yang diuji

Reagen

Hasil Pengamatan

.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Metanol
Etanol
Tersier Butil Alkohol
Metanol
Etanol
Tersier Butil Alkohol

K2Cr2O4/H+
K2Cr2O4/H+
K2Cr2O4/H+
KMnO4/H+
KMnO4/H+
KMnO4/H+

Hijau +
Hijau ++
Jingga/ orange
Jingga kecoklatan ++
Jingga kecoklatan +++
Jingga kecoklatan +

No

Bahan yang diuji

Reagen

Hasil Pengamatan

.
1.
2.
3.

Metanol
Etanol
Tersier Butil Alkohol

Asam Butirat
Asam Butirat
Asam Butirat

Bau rangsang
Bau rangsang
Bau rangsang

B.

2. A.
i.
ii.
iii.
iv.

DNP
DNP
DNP
DNP

+
+
+
+

Aseton
Formaldehid
Benzaldehid
Asetofenon

i.

K2Cr2O4/H+

=
=
=
=

larutan kuning
larutan kuning
↓ kuning
↓ kuning

B.
+ formaldehid → hijau

ii. Reagen Tollen (NH3 : AgNO3 = 1 : 3)

+ formaldehid → cermin perak

C.
i. Aseton
ii. Etanol
iii. Propanol 2

=
=
=

↓ kuning ++
↓ bening
≠ ↓ bening

3. A.
i. Na2CO3
ii. Na2CO3

+ Asam asetat
+ Asam asetat

= Ada gelembung +++
= Adagelembung ++

B.
i. Etamol + H2SO4 pekat + formic acid → Gelembung ++++ dan berbau
4. Tidak dilakukan percobaan 4

5.
i. KI + NaOH
+ HNO3
+ AgNO3
+ NH3
ii. KI + NaOH

→ warna tetap bening
= warna larutan kuning
= ↓ kuning , warna larutan bening
= ↓ kuning , warna larutan bening
→ warna tetap bening

+ HNO3

= warna larutan bening

+ AgNO3

= ↓ putih kehijauan , larutan keruh

+ NH3

= →kehijauan , larutan keruh

iii. KI + NaOH

→ warna tetap bening

+ HNO3

= warna larutan bening

+ AgNO3

= ↓ putih kehijauan , larutan keruh

+ NH3

= larut

6. A.
i. NaOH

+ fenol

= larut

ii. Na2CO3 + fenol

= ≠ larut, ada gelembung +++

iii NaHCO3 + fenol

= ≠ larut, adagelembung ++

B.
Akuades

+ fenol + FeCl3

= warna ungu

7. A.
HCl + difenil amin
HCl + aniline

→ TAP ( bening)
→ coklat keruh

→↓ putih keruh
→↓ kuning keruh

B.
Anilin + es batu + HCl encer + NaNO2 → warna kuning keruh, ada gas
Amina + es batu + HCl encer + NaNO2 → warna putih keruh
8. Urea + NaOH → kertas lakmus merah berubah biru, berbau
VI.
PEMBAHASAN
1. Alkohol
Dasar : Alkohol primer dan sekunder mudah dioksidasi pada suhu kamar, sedangkan
alkohol tersier tidak dapat dioksidasi pada kondisi tersebut.
Reagen yang digunakan untuk mengoksidasi alcohol adalah K2Cr2O7 dan KMnO4 dalam
suasana asam yaitu dengan menambahkan 1 tetes HCl pekat pada reagen. Alkohol yang diuji
adalah metanol,etanol dan tersier butil alkohol.
Methanol (CH3OH) termasuk dalam alcohol primer. Methanol yang tidak berwarna
kemudian ditetesi dengan reagen K2Cr2O7 dalam suasana asam terjadi perubahan warna menjadi

hijau +. Sedangkan bila ditetesi dengan KMnO 4 dalam suasana asam maka terjadi perubahan
warna menjadi jingga kecoklatan ++. Reaksi yang terjadi yaitu :

(O)

CH3OH
Metanol



(O)

HCOH
Metanal



HCOOH
As. Metanoat

Etanol (C2H5OH) termasuk dalam alkohol primer. Etanol yang tidak berwarna kemudian
ditetesi dengan reagen K2Cr2O7 dalam suasana asam menghasilkan warna hijau ++ sedangkan
bila ditetesi dengan KMnO4 dalam suasana asam maka terjadi perubahan warna menjadi jingga
kecoklatan +++. Reaksi yang terjadi yaitu :

(O)

CH3CH2OH
Etanol



(O)

CH3COH
Etanal



CH3COOH
As. Etanoat

Tersier butil alkohol tergolong alkohol tersier. Tersier butil alkohol kemudian ditetesi
dengan reagen K2Cr2O7 dalam suasana asam hasilnya berwarna jingga (warna dari reagen).
Sedangkan

bila ditetesi dengan KMnO4 dalam suasana asam hasilnya berwarna jingga +.

Alkohol tersier tidak dapat teroksidasi dalam larutan asam, alkohol tersier mengalami dehidrasi
dan kemudian alkenanya teroksidasi. Tidak terjadi reaksi pada tersier butil alkohol.
CH3
CH3

C

OH

CH3
Adanya perubahan warna yang signifikan pada alkohol setelah ditetesi reagen dan kemudian
dipanaskan membuktikan bahwa alkohol yang diujji dapat teroksidasi sedangkan pada alkohol
yang tidak mengalami perubahan awrana secara signifikan membuktikan bahwa alkohol tersebut
tidak dapat dioksidasi.
Dasar : alkohol akan membentuk ester jika direaksikan dengan asam karboksilat,
ester berbau harum buah-buahan.

Pada percobaan ini reagen yang digunakan As.butirat (asam asetat) yaitu termasuk dalam
golongan asam karboksilat. Alkohol yang diuji metanol, etanol dan tersier butil alkohol. Ketika
metanol, etanol dan tersier butil alkohol ditetesi dengan asam karboksilat kemudian dipanaskan,
ketiganya akan mengahasilkan aroma yang membuktikan bahwa ketika alkohol ditambah dengan
asam karboksilat akan menghasilkan ester. Reaksi ini sering disebut dengan reaksi esterifikasi.
Reaksi yang terjadi yaitu :
+
H

CH3OH +
Metanol

CH3COOH →
Asam Asetat

CH3COOCH3 + H2O
Metil Etanoat

+
H

CH3CH2OH +
Etanol

CH3COOH →
Asam Asetat

CH3COOC2H5 + H2O
Etil Etanoat

+
H

CH3
CH3

C

OH

+

CH3COOH

CH3
Tersier butil alkohol



CH3
CH3

C

CH3COO

CH3
asam asetat

nama produk ??

+ H2O