PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS. docx

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Dibuat untuk persyaratan tugas dalam diklat Penelitian Tindakan Kelas di MTsN 1
kota Tangsel di Pamulang , 8 Agustus – 12 agustus 2016
Oleh : Dra DEWI WIDYANTARI
NIP : 1959121719911120001
JUDUL PENELITIAN KELAS:
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA “ PICTURE SEQUENCE” UNTUK
MENINGKATKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM ASPEK SPEAKING DI KELAS 9.1
MADRASAH TSANAWIYYAH NEGERI I KOTA TANGERANG SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh siswa siswi di Indonesia
dalam belajar bahasa inggris adalah ketidak beranian siswa siswi dalam
melakukan percakapan menggunakan bahasa inggris baik di lingkungan
sekolah maupun diluar sekolah.
Berdasarkan pengalaman mengajar selama lebih dari 20 tahun di tingkat
madrasah tsanawiyyah atau SMP, kendala yang dihadapi oleh guru bahasa
inggris adalah kurangnya partisipasi siswa dalam berdiskusi dan
mengemukakan pendapat menggunakan bahasa inggris secara aktif.
Setiap ada kegiatan diskusi di kelas maka yang timbul pada saat itu

adalah
siswa
siswi
tidak
merasa
pede
untuk
menunjukkan
kemampuannya, kendala yang dirasakan adalah ternyata merasa takut
ditertawakan teman temannya dan tidak berani berpendapat . Hal ini
disebabkan karena , pertama mungkin dipicu oleh budaya rata rata orang
Indonesia yang tidak biasa mengemukakan pendapat dan selalu harus
manut pada apapun yang dikatakan orang tua dan yang lebih tua.
Kedua karena ketika berdiskusi siswa siswi kekurangan kosa kata dalam
mengekspresikan ide ide nya dalam bahasa inggris, dan ketiga karena
hasil
test writing siswa siswi lebih baik dari hasil speakingnya.
Penguasaan kosa kata dalam bahasa inggris yang lemah sehingga setiap
akan berpendapat maka siswa siswi terkendala dalam menggunakan kosa
kata apa yang paling tepat dalam berekspresi.

Jumlah siswa dalam satu kelas untuk pengajaran bahasa inggris juga
terlalu banyak. Idealnya kelas bahasa diikuti oleh 15 siswa siswi saja agar
setiap siswa dapat terlihat dan terlibat secara aktif dalam diskusi
berbahasa inggris.
Dari satu kelas yang terdiri dari 32 siswa, hanya satu atau dua orang siswa
yang mampu berkomunikasi dengan lancar dan pede berkomunikasi
menggunakan bahasa inggris secara aktif baik dengan teman maupun
dengan guru di kelas.
.

Hal ini menjadikan kami sebagai guru harus selalu mencari model
pembelajaran yang paling tepat untuk meningkatkan potensi speaking
siswa siswi di MTsN Pamulang dan menjadikan mereka lebih aktif
menggunakan bahasa inggris secara aktif dan meningkatkan rasa percaya
dirinya untuk berpendapat.,
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran percakapan berbahasa
inggris melalui penggunaan alat peraga picture sequence di MTsN 1
kota Tangsel?
2. Bagaimana meningkatkan rasa percaya diri siswa siswi dalam

percakapan berbahasa inggris melalui penggunaan alat peraga picture
sequence?
3 . Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran speaking berbahasa
inggris melalui penggunaan alat peraga picture sequence?
c. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran percakapan
berbahasa inggris melalui penggunaan alat peraga picture sequence di
MTsN 1 kota Tangsel.
2. Untuk mengetahui meningkatkan rasa percaya diri siswa siswi dalam
percakapan berbahasa inggris melalui penggunaan alat peraga picture
sequence di MTsN 1 kota Tangsel
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran speaking
berbahasa inggris melalui penggunaan alat peraga PICTURE
SEQUENCE di MTsN 1 kota Tangsel
d. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Penggunaan alat peragal picture sequence dimaksudkan untuk
meningkatkan rasa percaya diri siswa siswi dalam bercakap cakap dan
agar siswa siswi berani berpendapat dengan menggunakan bahasa
inggris secara aktif.

2. Bagi Guru
Sebagai cara untuk memotivasi guru guru bahasa inggris dalam
bereksplorasi menggunakan berbagai model pembelajaran yang
berbasis pada proses dan hasil akhir yang lebih baik.
3. Bagi Madrasah
Bagi Madrasah agar terus memberi kesempatan kepada guru gurunya
untuk mening
katkan mutu dengan lebih sering lagi memberikan pelatihan tentang
model model pembelajaran .
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
a..Karakteristik pembelajaran bahasa inggris
b.Karakteristik hasil belajar
c. Keistimewaan Picture sequence
d. Karakteristik Siswa aktif
1. Pengertian keaktifan
2. Jenis jenis keaktifan didalam kelas bahasa inggris
3. Faktor factor yang mempengaruhi keaktifan
B. KERANGKA BERFIKIR


C. HIPOTESIS TINDAKAN

BAB 3 METODE PENELITIAN
a .Setting Penelitian
1. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas 9.1
yang termasuk kelas unggulan tetapi mempunyai masalah dalam
mengemukakan pendapat dalam berbicara bahasa inggris ( berbahasa
inggris aktif ), padahal mereka mempunyai kemampuan lebih baik
dalam menuliskan pendapat mereka ( berbahasa inggris pasif)
2. Tempat Penelitian
Tempat dilakukan penelitian ini adalah di sekolah tempat saya
mengajar, yaitu MTsN 1 kota Tangerang Selatan
3. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan adalah pada semester 1 tahun
pelajaran2016/2017
4. Jadwal Penelitian
Dibawah ini terlampir jadwal penelitian dengan beberapa kali siklus.
Diharapkan siklus dan jadwal yang direncanakan dapat dilakukan
dengan lancar dan tanpa kendala


Siklus

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

1

10 Agustus 2016

17 agustus 2016

24 Agustus 2016

2

01 september 2015


06 september 2015

08 september 2015

5. Sasaran Perubahan
Diharapkan setelah penelitian dilakukan beberapa siklus maka terjadi
perubahan mendasar dari pembiasaan siswa siswi kelas 9.1 yang lebih
aktif, percaya diri serta mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi.
b. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
classroom action research, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui empat tahap,
yaitu; perencanaan tindakan (action plan), tindakan (action), pengamatan (observation),
dan refleksi (reflection). Keempat rangkaian kegiatan dilakukan dalam siklus berulang
yang merupakan ciri penelitian tindakan.

Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK adalah:
1. Siklus I

Peneliti melakukan tahapan perencanaan dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
1) Menentukan materi pembelajaran.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS).
4) Menyusun lembar pengamatan aktivitas siswa
5) Menyusun kisi-kisi dan rubrik penilaian unjuk kerja pada proses pembelajaran
6) Menyusun kisi-kisi dan instrumen tes tertulis di akhir siklus
7) Membuat alat peraga picture sequence dengan tema tertentu.
Rencana Pelaksanaan:
Siklus 2
Perencanaan Tindakan Lanjutan:
Hasil analisis data dan refleksi digunakan untuk memutuskan apakah tindakan yang
dilakukan pada siklus I dapat mengatasi masalah dengan baik atau belum. Dalam hal ini
apakah penerapan picture sequence dalam meningkatkan hasil belajar siswa telah mencapai
hasil yang optimal atau belum sehingga mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa. Bila
hasilnya belum tercapai, maka dilakukan perencanaan tindakan yang berbeda dengan
memperbaiki tindakan pada siklus 1. Penelitian tindakan harus dilanjutkan pada siklus
berikutnya dengan perencanaan tindakan selanjutnya.
Rencana Pelaksanaan:


Berikut ini gambar siklus PTK yang diambil dari Buku Supardi- Suhardjono hal 86
Gambar Siklus Penelitian

Permasalaha
Permasalahan
n

Siklus I

Perencanaan
Perencanaan
tindakan
tindakan 11

Pelaksanaan
Pelaksanaan
tindakan
tindakan 11

Refleksi

Refleksi 11

Pengamatan/
Pengamatan/
Pengumpulan
Pengumpulan
data
data 11

Permasalahan
Permasalaha
n baru
baruhasil
hasil
refleksi
refleksi

Siklus II

Perencanaan

Perencanaan
tindakan
tindakan 22

Pelaksanaan
Pelaksanaan
tindakan
tindakan 22

Refleksi
Refleksi 22

Pengamatan/
Pengamatan/
Pengumpulan
Pengumpulan
data
data 22

Bila PermaPermaBila
salahan
blm
salahan blm
terselesaikan
terselesaikan

Dilanjutkan ke
Dilanjutkan
ke
siklus-siklus
siklus-siklus
berikutnya
berikutnya

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas
c. Pengamatan/Observasi
Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh guru bersama observer dalam hal ini
kolaborator untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan siswa selama
pembelajaran berlangsung, apakah diantara siswa masih terdapat ketidakpahaman
dalam teknik pembelajaran yang diterapkan. Observer berperan mengumpulkan data
berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada lembar
pengamatan/observasi.Hasil dari observasi ini akan diidentifikasi dan pengambilan
interpretasi dalam tahap refleksi pada siklus berikutnya.

d. Refleksi