Pengembangan Model Aplikasi Caring Science dalam Program Pendidikan Ners di Indonesia

/.

( I

PENELITIAN TIM PASCASARJANA

iャイセヲゥ@

11111111

15001224

thセZ[GB]M@
PENGEMBANGAN MODEL
SCIENCE
DALAM PROGRAM PENDIDIKAN NERS
DI INDONESIA

Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun

TIM PENGUSUL

Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D

0020077102

Dewi Elizadiani Suza S.Kp, MNS, Ph.D

0027127202

Dibiayai oleh DIPA Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014, sesuai dengan
Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian Tim Pascasarjana
Nomor: 4802/UN5.1 R/KEUI12014

UNIVERSITAS SUMA TEHA LTARA
November 2014

.'

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian


Kodel Nama Rumpun Ilmu
Bidang Unggulan PT
Topik Unggulan

: Pengembangan Model Aplikasi Caring
Science dalamProgram Pendidikan Ners di
Indonesia
: 3711Ilmu Keperawatan
: Bidang Kesehatan
: Caring Science

Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Jabatan Fungsional
d. Program Studi
e. Nomor HP
f. Alamat e-mail


: Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D
: 0020077102
: Lektor
: Magister Ilmu Keperawatan
: 08126025301
:[email protected]

Anggota Peneliti:
a. Nama Lengkap
b. NIDN
c. Jabatan Fungsional
d. Perguruan Tinggi
e. Nomor HP
f. Alamat e-mail

: Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS, Ph.D
: 0027127202
: Lektor
: Universitas Sumatera Utara
: 08126064169

: [email protected]

Tahun Pelaksanaan
Biaya penelitian Keseluruhan
Biaya Tahun Berjalan

: Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun
: Rp. 147.351.000,: Rp. 57.351.000,-

Mengetahui/ Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian

Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE
NIP. 19520525 198003 1003

Medan, 29 November 2014
Ketua Peneliti,

if-


Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D
NIP.197107201999031001

RINGKASAN

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk untuk mengembangkan sebuah
model aplikasi caring science pada program pendidikan ners yang dapat digunakan di
Indonesia. Dengan terciptanya model ini, diharapkan mahasiswa dan dosen di program
pendidikan ners dapat menampilkan perilaku caring dalam proses belajar baik di kelas
maupun di laboratorium sehingga mutu pembelajaran yang dijalani mahasiswa dapat
tercapai dan lulusan yang dihasilkan mempunyai karakter caring yang sangat
dibutuhkan di institusi pelayanan kesehatan.
Peran

institusi

pendidikan

tinggi


keperawatan

menjadi

vital

dalam

mengeksplorasi dan menerapkan caring science dalam program pendidikan dan juga
penelitian sehingga harapan bahwa caring science yang modern dan sesuai budaya
Indonesia dapat berkembanga. Lebih jauh diharapkan juga akan terjadi peningkatan
kualitas lulusan yang mempunyai kompetensi caring yang paripurna. Sedangkan
integrasi caring science dalam praktik keperawatan di rumah sakit dapat dilakukan
dengan melakukan desain ulang terhadap praktik caring yang sedang berjalan dan
menerapkan caring science dalam semua aspek pelayanan keperawatan. Dengan
demikian, pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit akan
lebih komprehensif dan kual itas pelayanan keperawatan juga akan meningkat.
Hasil penelitian pada tahap reconnaissance (preliminary study) yang merupakan
bagian awal dari Penelitian Action Research dikelompokan kedalam 4 bagian yaitu (I)
perspektif mahasisvia tentang caring dalam pendidikan ners; (2) perspekti r d()"cn

tentang caring daJam pendidikan ners; (3) persepsi mahasiswa tentang perilaku Lining

mahasiswa, caring climate, dan perilaku caring dosen; dan (4) persepsi dosen tentang
perilaku caring mahasiswa, caring climate, dan perilaku caring dosen.
Hasil penelitian action research dari tahap reconnaissance ini akan digunakan untuk
membuat model caring tentatif dalam pendidikan ners. Model tentatif ini selanjutnya
akan diaplikasi dalam 2 siklus action research yaitu planning, acting, observing, dan
reflecting. Setelah diaplikasikan dalam 2 siklus akan dihasilkan model final yang
merupakan output akhir dari proses action research ini.

Kata Kunci: model caring, mahasiswa program ners, dosen keperawatan

ii

PRAKATA

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Direktorat lenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk dukungan
keuangan selama penelitian saya di Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara

atas dukungan dan dorongan yang beliau berikan sehingga penelitian ini dapat berjalan
sesuai dengan rencana. Ucapan terima kasih dan apresiasi juga saya sampaikan kepada
semua mahasiswa Program Pendidikan Ners dan dosen Fakultas Keperawatan yang
terlibat dalam penelitian ini atas kontribusi mereka untuk dalam memberikan informasi
tentang fenomena aplikasi caring science dalam pendidikan ners yang berupa (1)
perspektif mahasiswa tentang caring dalam pendidikan ners; (2) perspektif dosen
tentang caring dalam pendidikan ners; (3) persepsi mahasiswa tentang perilaku caring
mahasiswa, caring climate, dan perilaku caring dosen; dan (4) persepsi dosen ten tang
perilaku caring mahasiswa, caring climate, dan perilaku caring dosen.

iii

DAFTRISI
Hal
Halaman Sampul ....................................................................... .
Halaman Pengesahan .................................................................. .
Ringkasan ............................................................................... .
Prakata. . .. ................................................................................

III


Daftar lsi..................................... ................ .............................

IV

Daftar Tabel. ........................................................................ · .. · ..
Daftar Gambar. ......................................................................... ..
Daftar Lampiran ......................................................................... .
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ............................................................ .
J.2 Pertanyaan Penelitian .....................................................

3

1.3 Urgensi Penelitian .........................................................

3

1.4 Luaran Yang Dihasilkan .................................................


4

Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Konsep Caring Science...................................................

5

2.2 Pendidikan Ners Di Indonesia ............................ ...............

6

2.3 Kerangka Teori ............................................................

10

Bab 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

3.1 Tujuan Penelitian ........ ....................... ......... ..................


12

3.2 Manfaat Penelitian ......... ................................................

12

Bab 4 Metode Penelitian

4.1 Desain Penelitian ..........................................................

14

4.2 Lokasi dan Waktu Penclitian .............................................

15

4.3 Partisipan ...................................................................

16

4.4 Pengumpulan Data.......... ............... ........................... ....

17

4.5 Anal isis Data..........................................................

17

Bab 5 Basil Penelitian dan Pembahasan

iv

5.1 Karakteristik Demografi Partisipan .....................................

18

5.2 Perspektif Mahasiswa tentang Caring Dalam Pendidikan Ners. . ....

19

5.3 PerspektifDosen tentang Caring Dalam Pendidikan Ners..... ......

26

5.4 Persepsi Mahasiswa tentang Perilaku Caring Mahasiswa, Caring

27

Climate, dan Perilaku Caring Dosen ................................... .
5.5 Persepsi Dosen tentang Perilaku Caring Mahasiswa, Caring
Climate, dan Perilaku Caring Dosen....................................

29

5.6 Pembahasan........... .......................... ..... .......... ..... ... .....

30

Bab 6 Rencana Tabapan Berikutnya . ............. ..... ... ....... .....................

33

Bab 7 Kesimpulan dan Saran .............................................................

35

Daftar Pustaka ............................................................................

37

Instrumen ................................................................................. ,

40

Personalia Tenaga Peneliti Beserta Kualifikasi......................................

53

Formulir Evaluasi Capaian Luaran Kegiatan......................................

59

v

BABI
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang dan Pentingnya Penelitian

Caring science merupakan salah satu unsur utama dalam ilmu keperawatan.Dalam
profesi keperawatan baik di tingkat nasional atau internasional, caring secara luas
telah diterima sebagai komponen utama bagi praktek keperawatan.Dalam
kerangka caring science terdapat asumsi-asumsi dasar yang membedakan antara
ilmu keperawatan dan ilmu kedokteran (Watson, 2009). Oleh karena itu, caring
diidentifikasi sebagai inti atau esensi dan ranah penyatu dari keperawatan
(Watson, 1999). Bahkan Boykin dan Schoenhofer (1993) menegaskan bahwa

caring merupakan fokus utama praktik keperawatan. Oleh karen a itu, Watson
(1979) dalam bukunya "The Philosophy and Science of Caring" menyatakan
bahwa keperawatan adalah caring itu sendiri.
Lebih jauh,
dikembangkan

di

menjadi

sakit, caring science

bahkan telah

praktik keperawatan.Rumah

sakit terse but

rumah-rumah
model

mengubah praktik keperawatan termasuk mengubah budaya keperawatan di
rumah sakit dan juga lingkungan rumah sakit (hospital milieu) dengan
menggunakan caring sebagai landasan filosofisnya.Sebagai contoh, beberapa
rumah sakit di Amerika Serikat dan negara maju lainnya telah mengadopsi caring

science sebagai panduan bagi praktik keperawatan ((Angelucci, 1994; Dingman,
Williams. Fosbinder, & Warnick, 1999; Johns, 1994: Wadas, 1993). Sedangkan
C()l1t(lh

C!lring model yang digunakan adalah The Quality Caring Model (Duffy &

II\lskiIl). 2003) dan The Attending Nurse Caring Muciel (Watson & Foster, 2003).

1

Jika dibandingkan dengan praktik caring yang berlaku di negara barat,
praktik caring di Indonesia masih cukup tertinggal.Oleh karen a itu, integrasi

caring science ke dalam pendidikan dan praktik keperawatan di Indonesia saat ini
menjadi urgen dan signifikan.

Pada titik ini, peran institusi pendidikan tinggi

keperawatan menjadi vital dalam mengeksplorasi dan menerapkan caring science
dalam program pendidikan dan juga penelitian sehingga harapan bahwa caring
science yang modern dan sesuai budaya Indonesia dapat berkembanga. Lebih jauh
diharapkan juga akan terjadi peningkatan kualitas lulusan yang mempunyai
kompetensi caring yang paripurna. Sedangkan integrasi caring science dalam
praktik keperawatan di rumah sakit dapat dilakukan dengan melakukan de sa in
ulang terhadap praktik caring yang sedang berjalan dan menerapkan caring
science dalam semua aspek pelayanan keperawatan. Dengan demikian, pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit akan

lebih

komprehensif dan kualitas pelayanan keperawatanjuga akan meningkat.
Sedangkan pada program pendidikan ners di Indonesia, belum ada
program studi yang menggunakan teori caring dalam kurikulum pendidikan
mereka. Caring science hanya secara implisit dimasukan dalam satu topik di mata
kuliah tertentll.Mengingat pentingnya caring science dalam praktek keperawatan,
maka pendidikan keperawatan sebaiknya juga mengintegrasikan caring science ini
kedalam kuriklllum program pendidikan ners.Aplikasi caring science kedalam
program pendidikan ners dengan menggllnakan sebuah modeJ sebagai suatu
pendekatan daJam proses pendidikan akan memperkokoh landasan yang dimiJiki
oJeh cajon ners daJam mcJakukan praktek profesionaJ karcn(J mereka tclah
mempeJajari. I11clatih, dan mcmpraktikan caring science ini seJama menjalani

2

proses pendidikan. Hal ini akan memfasilitasi mereka untuk menjadi professional
vokasional yang siap pakai dalam dunia kerja.
Aplikasi caring science dalam proses pendidikan dapat berupa pembuatan
model

yang

mencerminkan

aplikasi

caring

science.

Sheston

(1990)

mengembangkan suatu model pada pendidikan keperawatan yang didasarkan pada
proses caring interpersonal, kesadaran caring, kebersamaan caring, pertukaran
caring. Selain itu, Punnel (2006) juga mengembangkan suatu model pendidikan
keperawatan berdasarkan caring, disokong oleh teori keperawatan sebagai caring.
Secara keseluruhan, model caring pada pendidikan keperawatan berfokus utama
pada hubungan kebersamaan, refleksi, pengetahuan estetik, perspektif budaya.

2. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana model aplikasi caring science
dalam pendidikan ners di Indonesia?

3. U rgensi Penelitian
1. Banyak ners yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan keperawatan
kurang siap pakai karena kompetensi caring mereka yang belum memadai
sehingga mutu pelayanan keperawatan yang mereka berikan ketika bekerja
di rumah sakit masih belum memadai.
2. Belum ada standar kompetensi caring baik bagi dosen dan mahasiswa di
program pendidikan ners di Indonesia sehingga proses integrasi caring
sciC:'llc(:'

dalam proses pembelajaran tidak optimal yang hcrakibat lulusan

ner" yang dihasilkan kurang memiliki kompetensi caring.

3

3. Belum adanya model caring dalam program pendidikan ners di Indonesia
sehingga ners yang dihasilkan belum memiliki kompetensi caring yang
diharapkan sehingga berdampak terhadap daya saing ners Indonesia
dengan ners dari negara lain.

4. Luaran yang Dihasilkan
Luaran yang dapat dihasilkan setelah penelitian ini dilakukan diantaranya:
1. Se1esainya studi mahasiswa magister keperawatan yang terlibat dalam
penelitian ini
2. Makalah ilmiah yang akan dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah
nasional atau intemasional
3. Publikasi ilmiah di jumal nasional terakreditasi atau jumal intemasional
terindeks
4. terciptanya suatu model caring pendidikan ners yang dapat digunakan

(applicable) oleh pengelola program pendidikan ners di Indonesia.

4

BABll
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Caring Science

Caring adalah proses intersubjektif manusia dan merupakan idea moral
dalam keperawatan. Teori berbasis caring menekankan pada keberanian,
kedermawanan, komitmen dan pentingnya membina dan mempertahankan
hubungan (Kozier et ai, 2010). Landasan filosofis caring yang dikemukakan oleh
Watson meliputi tiga komponen yaitu Carative Factors, Transpersonal Caring

Relationship dan Caring Moments (Cuadra & Famadico 2013).
Watson (1979) menjelaskan sepuluh carative factors sebagai suatu
kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan fokus terhadap fen omena
keperawatan. Pertama, membentuk sistem nilai yang bersifat humanisticaltruistik. Kedua, menanamkan keyakinan dan harapan. Ketiga, menumbuhkan
kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Keempat, mengembangkan
hubungan saling percaya yang sifatnya membantu. Kelima, meningkatkan dan
menerima

ungkapan

menggunakan

metode

perasaan

yang

penyelesaian

positif maupun
secara

ilmiah

dan

negative.

Keenam,

sistematis

dalam

pengambilan keputusan. Ketujuh, meningkatkan belajar-mengajar interpersonal.
Kedelapan, menyediakan lingkungan mental, fisik, sosiokultural dan spiritual
yang

ウオーッイエゥセ@

protektif dan korektif Kesembilan, membantu dalam pemenuhan

kebutuhan man usia. Kesepuluh, memungkinkan timbulnya kekuatan eksistensial
fenomenologis.

5

Transpersonal caring relationship menurut Watson (1999) bergantung
pada beberapa prinsip. Pertama, komitmen moral untuk melindungi dan
meningkatkan martabat manusia,

dimana seseorang

diperbolehkan

untuk

menentukan makna sendiri. Kedua, niat perawat dan kemauan adalah untuk
menegaskan makna subjektif dari orang tersebut. Ketiga, kemampuan perawat
untuk menyadari dan secara tepat mendeteksi perasaan dan kondisi batin yang
lain. Keempat, kemampuan perawat untuk mengkaji dan menyadari kondisi di
dunia dan merasa menyatu dengan yang lain. Kelima, riwayat kehidupan perawat
dan pengalaman sebelumnya serta peluang setelah mendapatkan pengalaman baik
pengalaman sendiri

atau berbagai kondisi manusia, dan memiliki perasaan

membayangkan dalam berbagai kondisi manusia.

Caring moment sebagaimana dijelaskan oleh Watson (2006), terjadi saat
perawat dan yang lain muncul bersama-sama dengan sejarah kehidupan yang luar
biasa dan lingkungan yang luar biasa dalam sebuah kesepakatan manusia ke
manusia yang datang bersama di saat tertentu dari kesempatan itu sendiri.Hal
terse but menjadi inspirasi ketika pengaiaman dan persepsi berlangsung.

2.2.Pendidikan Ners Di Indonesia
2.2.1. Sistem Pendidikan Ners
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1994) telah menerbitkan SK
Nomor 310/U/1994 tentang kurikulum yang berlaku nasional bagi program
ウ。セェョ@

iJmu kesehatan. Dalam kurikulum ini, pembelajaran aspek akademik dan

keprofcsian diintegrasikan menjadi satu kesatuan. Kurikulum ini disempurnakan
meJaJui SK nomor 129!l il 1998 yang menjadikan program pendidikan Sarjana

6

keperawatan melaksanakan kurikulum pendidikan profesi keperawatan dalam 2
(dua) tahap yaitu tahap akademik dan tahap profesi

yang merupakan satu

kesatuan. Pada tahap akademik Iulusannya mendapat gelar Sarjana Keperawatan
disingkat S.Kep., dan tahap profesi Iulusannya mendapat gelar profesi Ners
disingkat Ns.
Pola penyelenggaraan pendidikan profesi yang menjadi 2 (dua) tahap
semakin dikukuhkan dengan diterbitkannya Undang Undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan NasionaI yang menyatakan bahwa, pendidikan
profesi adalah pendidikan setelah sarjana. Sampai saat ini penyelenggaraan
pendidikan Ners menjadi 2 (dua) tahap masih terus berIangsung. Namun, UU
tersebut

belum diikuti dengan Peraturan Pemerintah, yang mengatur tentang

penyelenggaraan Pendidikan Profesi.

Pola penyelenggaraan pendidikan tahap

akademik dan profesi yang terpisah diperlakukan sebagai program studi yang
terpisah juga. Sesuai denganketentuan yang berIaku, setiap program studi harus
memiliki ijin tersendiri.

2.2.2. Standar kompetensi caring
Paterson dan Crawford (1994 dalam Lee-Hsieh, Kuo & Tsai, 2004)
menekankan bahwa pendidikan keperawatan berperan penting dalam mengajar
dan membimbing siswa dalam belajar caring. Jika Iulusan perawat diharapkan
untuk menampilkan perilaku peduli dalam praktek klinis mereka, mereka harus
merasa diberi perlakuan caring selama proses pendidikan (Leininger, 1988). Jika
budidaya ('uring dalam mahasiswa perawat yang diinginkan, maka mereka harus
dididik dalam lingkungan dengan suasana caring (Beck, 1991). Caring terhadap

7

lingkungan diciptakan melalui interaksi antara dosen dengan mahasiswa. Dosen
harus memperlakukan mahasiswa dengan kesetaraan, berbagi, saling mendukung,
dan empati untuk merangsang pembelajaran individual sebagai motivasi terhadap
pertumbuhan profesional, kepercayaan diri, self-respect, dan harga diri (Gram,
Kosowski, & Amp; Wilson, 1997;

Smith, 1996). Dedikasi terhadap kualitas

interaksi dosen dan mahasiswa adalah faktor yang paling penting dalam belajar

caring (Hughes, 1993).
Lebold dan Douglas (1998) mengatakan bahwa caring tidak hanya
didapatkan dari pembelajaran dari dosen maupun clinical instructor, tetapi
mahasiswa dapat belajar caring melalui membaca, menulis, berpikir, dan
berdialog. Beck (1992) menekankan pentingnya peran model dalam pembelajaran

caring dan menunjukkan bahwa ketika mahasiswa mengalami caring dari dosen
dan instruktur klinis serta ternan sekelas, mereka belajar untuk caring terhadap
orang lain, termasuk pasien. Mahasiswa disarankan dapat berbagi pengalaman
klinis dengan sesama mahasiswa untuk meningkatkan keakraban dengan cara-cara
praktis dan untuk menunjukkan perilaku caring kepada pasien, serta melayani
sebagai model peran yang peduli untuk satu sarna lain (Lee-Hsieh, 2003).

2.2.3. Kurikulum berbasis caring science
Aplikasi caring science dalam pendidikan keperawatan melibatkan dosen
dan segenap sivitas fakultas selain sebagai role model, juga membantu mahasiswa
dalam memahami makna caring bagi diri mereka sendiri sehingga mereka dapal

セHェPSIN@

berperiJaku caring terhadap orang lain terutama kepada pasien (Cook & Cullen,
Selain ilLl L\ an'> (2000) merekomendasikan agar dikembangkan kurikulul11

8

pendidikan berbasis caring dengan berbagai strategi pembelajaran. Adapun
strategi terse but antara lain role modeling, reflection, journals, small group

discussion, dan caring groups. Strategi-strategi tersebut dapat diaplikasikan sesuai
dengan situasi dan kondisi di institusi pendidikan masing-masing (Lee, Kuo, &
Tsai,2004).
Beberapa negara di luar Indonesia telah menerapkan pengembangan
kurikulum caring dalam pendidikan keperawatan. Penelitian yang dilakukan oleh
Lee-Hsieh, Kuo dan Tsai (2004) di Taiwan memberikan hasil bahwa terdapat
perllbahan caring pad a mahasiswa perawat yang dievaluasi berdasarkan tiga
dimensi caring yaitll caring knowledge, caring attitude dan caring behavior.
Konsep caring mahasiswa lebih berkembang dan memiliki sikap positif terhadap
peningkatan ekspresi caring. Mahasiswa mampu jauh lebih konkret melakukan
perilaku caring untuk anggota keluarga, teman sebaya, dan diri mereka sendiri
(Cuadra, & Famadico, 2013).
Lee-Hsieh, Kuo dan Tsai (2004) mengatakan bahwa proses pengembangan
kurikulum

mencakup

perencanaan,

desain,

implementasi,

dan

evaluasi.

Perencanaan kurikulum didasarkan pad a visi dan nilai pendidikan, nilai-nilai
sosial, latar belakang budaya, pengetahuan profesional, dan minat mahasiswa.
Ketika melakukan perencanaan kurikulum, kelayakan semua tahapan proses
pengembangan kurikulum harus dipertimbangkan, untuk memperjelas latar
belakang dan situasi keseluruhan kelembagaan (Skilbeck, 1984).
Penelitian yang dilakukan oleh Noddings (1992 dalam Lee-Hsieh. Kuo &
I sai. 20(4) menemukan bahwa struktur kurikulum berbasis curing tidak hanya

hcrasal dari pcngctahuan profesional saja, telapi sebaliknya, dibcntuk dengan

9

mengintegrasikan sudut pandang caring dengan bidang spesifik pengetahuan
lainnnya seperti matematika atau seni. Struktur kurikulum berbasis caring
memiliki tujuh faktor dasar antara lain care of selj,' care ojintimates, care of

acquaintances, care of others, care ofplants and the environment, care of the
human environment, dan caringfor ideas.

2.3. Kerangka Teori
Kerangka teori menjelaskan keterkaitan antara model caring science
dengan pendidikan keperawatan. Model caring science mengacu pada teori
Watson

yang

meliputi

tiga

komponen

caring yaitu Carative Factors,

Transpersonal Caring Relationship dan Caring Moments. Ketiga komponen
tersebut dijadikan sebagai elemen caring atmosphere dalam proses pendidikan
Ners tahap akademik. Sehingga dosen dan mahasiswa yang merupakan sumber
daya akan memiliki kompetensi caring yang diperoleh selama proses pendidikan
tahap akademik. Kerangka teori penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

10

Kurikulum
Pendidikan Ners
Tahan Akademik

Kompetensi

Kompetensi

CarinI! Dosen

CarinI!

Gambar 2.1. Kerangka Teori Pengembangan Caring Model Pendidikan Ners Pada
Tahap Akademik

11

BAB III

3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah model aplikasi

caring science pada program pendidikan ners.

3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola program
pendidikan ners, dosen dan mahasiswa.
I. Pengelola program pendidikan ners
Hasil penelitian ini akan dapat digunakan oleh pengelola program
pendidikan ners di Indonesia sebagai panduan dalam menyusun kurikulum
berbasis caring science dan juga dalam upaya meningkatkan kompetensi caring
dosen dan mahasiswa serta dalam menciptakan caring climate dalam program
pendidikan mereka.
2. Dosen
Hasil penelitian ini akan dapat digunakan oJeh para dosen yang mengajar
di program pendidikan ners sebagai pedoman daJam mengembangkan kompetensi
caring dan periJaku caring mereka yang sang at penting dalam proses belajar
mengajar baik di kelas maupun di rumah sakit sebagai lahan praktek lapangan.
3. Mahasiswa
lIasil penelitian ini akan dapat digunakan oleh para mahasiswa yang
sedang

menjalani

program

pendidikan

12

ners

sebagai

panduan

dalam

mengembangkan atribut caring mereka sebagai calon ners dan memfasilitasi
proses pembelajaran mereka untuk mencapai kompetensi caring sebagai seorang
ners professional.

13

BABIV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah action

research. Desain action research cocok digunakan untuk mengembangkan model
aplikasi caring science dalam program pendidikan ners. Metode action research
yang akan digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Kemmis dan
McTaggart (1988) yang terdiri dari 4 fase yaitu planning, acting, observing, dan
reflecting. Adapun kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat di bawah ini:

__S_i_k1_U_S_l_---F'=-"=-'--'===I . . . L:cl'-"===S'-"i::.:ckl'--U=S-2-

セM}@

[
Mode
aplikas
carin
scienc

I,.. /

Menggali
terkini
integrasi
dalam
ners:
• Caring
• Perilaku
dose
• Perilaku
mahasisw
Merancang model
aplikasi caring tent.til






M nentukan
kebutuhan

1\-'letode

Wawancar
Self

KF ITf