Atribut Caring Mahasiswa Program Pendidikan Sarjana Keperawatan dan Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan

LAPORAN PENELITIAN
PNBP USU SKIM DOSEN MUDA
TAHUN ANGGARAN 2012

ATRIBUT CARING MABASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA
KEPERAWATAN DAN MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
NERS FAKULTAS KEPERAWATAN univerウゥtaZMNsjLュGI[セ
LSセ@

セ{ゥャヲ@

MEDAN
13000318

セ@

-

Kセ@

セ@


セ@

Ni¥d U V O

·,_:obu

1. Setiawan,S.Kp,MNS,PhD
M][セI
ォセ。M
2. Roxsana Devi T, SKep, Ns, MNurs (MntlHltb)





セ@

セvャ@


tt{- J セ@ NQP

Dibiayai oleh Universitas Sumatera Utara, Sesuai dengan Surat Penugasan Dalarn Rangka
Pelaksanaan Program Penelitian Do sen Muda Tahun Anggaran 2012 Nomor :
41/UN5 .23 .1 /SP4!PPM/20 12

BIDANG PENELITIAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN/PELAYANAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TAHUN ANGGARAN 2012

⦅AS

ᄋ セ - M]セ@
N⦅セMj@

セ@

セ@


.セ@,

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
1. Judul Penelitian

: Atribut caring mahasiswa program smjana keperawatan
dan mahasiswa program pendidikan profesi ners Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Bidang Ilmu
3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Pangkat/Golongan
e. Jabatan Fungsional
f. Fakultas/Jurusan
4. Jumlah Tim Peneliti
5. Lokasi Penelitian

6. Lama Penelitian
7. Biaya yang Diperlukan

: Keperawatan
: Setiawan, SKp, MNS, PhD
: Laki laki
: 197107201999031001
: Penata/ Golongan III-C
: Lektor
: Keperawatan /Keperawatan Medikal Bedah-Dasar
:2 orang
: Fakultas Keperawatan USU
: 5 bulan, dari bulan Juni 2012 s.d. bulan November 2012.

:Rp. 5.000.000,00

Medan, November 20 12
Mengetahui:
Dekan Fakultas Keperawatan USU


Ketua Peneliti,

Setiawan, SKp, MNS, PhD
NIP. 197107201999031001
------ - - - ··- Mengetahui/Menyetujui,--- -- -- -----·
Lembaga Bidang Penelitian . · N セ@

• USU

Ketua,

Dr.lr. Harmein Nasution, MSIE

NIP. 19520525 198003 1 003

1

ABSTRAK
Atribut caring mahasiswa program sarjana keperawatan dan mahasiswa program
pendidikan profesi ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Setiawan & Roxsana Devi Tumanggor
Abstrak
Caring adalah esensi ilmu keperawatan.

Karena itu, seorang mahasiswa keperawatan

seharusnya paham akan konsep caring dan memiliki atribut caring agar mampu
memberikan asuhan keperawatan berkualitas terhadap klien di masa mendatang, karena
seorang perawat yang caring akan menghadirkan dirinya secara utuh kepada klien,

.

.

memberi rasa aman dan nyaman, menjadi seorang pendengar yang efektif dan menjadi
perawat yang bisa memberikan intervensi keperawatan kepada klien, keluarga dan orang
orang terdekatnya.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan


atribut dan prilaku caring mahasiswa keperawatan USU baik di jenjang akademik dan
jenjang profesi.

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pengelola program

akademik da!l profesi pendidikan keperawatan Fakultas Keperawatan USU sebagai umpan
balik dalam menyusun kurikulum dan program yang berfokus pada caring science
sehingga bisa dibuat menjadi salah satu unggulan dalam pendidikan keperawatan tingkat
sarjana di Fakultas Keperawatan USU. Desain penelitian yang digunakan adalah desain
kuantitatif dengan survey dan kualitatif dengan metode focus group discussion (FGD)
dengan jumlah sampel 146 mahasiswa Fakultas Keperawatan USU, yang terdiri dari 106
mahasiswa program sarjana keperawatan dan 40 orang mahasiswa program profesi ners.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran atribut dan prilaku caring mahasiswa
.. _. _ ___-· · ___ ... . program profesi.ner.sleb.ih. tinggi.dibandingkan.111ahasis:wa program .sarjana keperawatan.
Kata kunci : Caring, atribut, prilaku, mahasiswa, perawat

2

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-NY A, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian
dengan judul "Atribut caring mahasiswa program saijana keperawatan dan mahasiswa
program pendidikan profesi ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara".
Dalam penyusunan laporan hasil penelitian ini penulis banyak mendapat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak dan untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih sebesar besarnya.
Kritik, saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi upaya peningkatakan mutu pelayanan asuhan keperawatan

Medan, November 2012

Penulis

3

DAFTAR lSI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR ........................................................................... 1
ABSTRAK .......................................................................................................................................... 2
PRAKATA ......................................................................................................................................... 3

DAFTAR lSI ...................................................................................................................................... 4
BAB I: PENDAHlJLUAN .................................................................................................................. 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 8
A.

Tinjauan Teoritis ..................................................................................................................... 8

B.

Tinjauan Penelitian ................................................................................................................. 9

BAB III : TUJUAN DAN MANF AAT PENELITIAN .................................................................... 10
BAB IV : METODE PENELITIAN ................................................................................................. 11
4.1. Desain penelitian .................................................................................................................... 11
4.2. Populasi dan Sarnpel .............................................................................................................. 11
4.3. Lokasi Penelitian dan Waktu penelitian ................................................................................ 11
4.4. Etika Penelitian ...................................................................................................................... 11
4.5. Instrumen Penelitian .............................................................................................................. 11
4.6. Pengumpulan data .................................................................................................................. 12
4.7. Teknik Analisis data .............................................................................................................. 12

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................... 13
5.1. I-IASIL PENELITIAN ........................................................................................................... 13

5.2. PEMBAHASAN .................................................................................................................... 23
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 26

---- --- ------- -----6--:1: ·sooocAN·.: ........ Z Zセ@ .. :.....:.::..:......:.::............セ@ .......::: .. :: ..-.NM Z Z ᄋ NZセ@ ..............................セ@ .......... 2s
6.2. SARAN .................................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 27
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 32

4

BABI : PENDAHULUAN
Sudah sejak lama analisa terhadap "caring " diamati dalam ilmu kesehatan. Hal ini
tak lepas dari keilmuan kesehatan yang berurusan dengan masyarakat sebagai penerima
layanan kesehatan. Dan, sejak awal tahun 2000, Watson (2002) kemudian mengeluarkan
suatu teori tentang caring yang disebut dengan "Jean Watson 's Theory of Human Caring ".
Watson (2002) menyatakan bahwa konsep caring penting untuk diaplikasikan dalam dunia
keperawatan. Hal ini tak lepas dari keilmuan keperawatan yang merupakan bagian dari

ilmu kesehatan

yang mempelajari sistim tubuh manusia.

Maka dari itu, Watson

mengembangkan peran perawat dalam melakukan caring yakni berupa pembinaan
hubungan yang bersifat "caring" kepada klien, memperlakukan klien sebagai pribadi yang
utuh yang dibagi atas tubuh, fikiran dan jiwa. Perawat juga berperan sebagai pribadi yang
tidak menghakimi, menerima klien apa adanya, memperlakukan klien dengan layak dan
memberi intervensi kepada klien dalam hal peningkatan pengetahuan terhadap penyakit
dan perawatan klien.
Seiring berjalannya waktu, ilmu keperawatan semakin berkembang dengan gagasan
dan ide-ide baru. Beberapa ahli keperawatan ternama sudah mengajukan banyak konsep
tentang ilmu keperawatan itu sendiri, seperti Fay Abdella, Betty Neuman, Sister Calista
Roy serta banyak ilmuwan perawat lainnya. Semua konsep yang mereka ajukan tentang
klien, lingkungan dan individu, ternyata tetap bermuara pada satu komponen penting yakni

caring.

Bahkan Watson (1996, hal. 150) mengatakan bahwa "nursing is a caring

_ professiQn':. HalinidiperlcuaUagi

、・ョセ@

definisi dari.c aring itu_sendiri menurut Watson.

(1996) yakni caring adalah "sikap manusia yang punya nilai nilai moral untuk
memperhatikan, berinteraksi dan sebagai salah satu strategi dalam melakukan intervensi
yang terapeutik". Maka dari itu dapat dikatakan bahwa caring adalah salah satu komponen
dalam melakukan asuhan keperawatan oleh perawat kepada penderita yang membutuhkan
layanan kesehatan dalam berbagai setting.
Begitu pentingnya caring dalam keperawatan sehingga Rhodes dkk (20 11)
mengganggap bahwa caring adalah pondasi dan mutlak dalam keperawatan. Karena itu,

caring berhubungan erat dengan kesehatan dan penyakit (Benner 1989 dalam Crisp &
Taylor 2001).

Benner (1989 dalam Crisp & Taylor 2001) bahkan menyatakan bahwa
5

caring sebagai suatu hubungan antara seseorang dengan orang lain adalah satu proses
untuk mengurangi stress. Hal ini penting dalam interaksi profesionalitas perawat karena
ketika seorang perawat mampu melakukan caring terhadap seorang klien, maka stres akan
berkurang dan hal ini akan meningkatkan sistim koping klien.

Sistim koping sendiri

adalah mutlak bagi seorang manusia dalam menangani stressor sehari hari agar tidak
mengalami gangguan jiwa, baik itu gangguan jiwa ringan, sedang maupun berat.
Ditambahkan

lagi, beberapa ahli menyatakan

bahwa asuhan

keperawatan

berdasarkan "caring" temyata meningkatkan kesehatan tisik dan mental para penerima
layanan kesehatan, sebagaimana meningkatkan kesehatan jiwa si perawat itu sendiri
(Finfgeld-Connett, 2007). Hal ini sehubungan dengan kepuasan dan aktualisasi diri yang
dicapai seorang perawat ketlka sedang rnemberikan layanan asuhan keperawatan.
Namun begitu, di Indonesia, caring science masih belum menjadi fokus utama bagi
Institusi Pendidikan Keperawatan untuk dikembangakan dan diaplikasikan ke dalam
kurikulum. Walaupun sebagian aspek caring science ini secara implisif diajarkan, namun
masih masih sedikit yang menjadikannya sebagai landasan filosofi dalam menyusun
kurikulum pendidikan keperawatan. Karcna Watson (1996) menyatakan bahwa keperwatan
adalah profesi caring, maka semestinya caring science mendapatkan porsi yang cukup
dalam dalam kurikuJum pendidikan keperawatan sehingga diharapkan lulusannya bisa
mempunyai atribut caring yang mumpuni.
Karena

ゥセ@

seorang mahasiswa keperawatan apalagi lulusan perawat seharusnya

paham akan konsep caring dan memiliki atribut caring agar marnpu memberikan asuhan
keperawatan berkualitas terhadap klien di masa mendatang, karena seorang perawat yang
セ M



---- ·-- ---cari,zg-·akan--menghadirkan -dirinya·-secara-utuh- kepada -k'rien;·---memberi rasa ·aman dan
nyaman, menjadi seorang pendengar yang efektif dan menjadi perawat yang bisa
memberikan intervensi keperawatan kepada klien, keluarga dan orang orang terdekatnya
(Crisp & Taylor 2001; Persky, 2008).
Banyak teori dan penelitian yang menyatakan pentingnya caring scbagai kompetensi
dasar seorang perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Oleh karena itu, penting
untuk dikaji pemahaman mahasiswa kcperawatan tentang caring science dan bagaiman11

mereka mengaplikasinya dalam praktek keperawa/an di rumah sakit. Aplikasi caring
science ini dapat dilihat secara langsung dengan mengamati atribut caring yang dimiliki
oleh mahasiswa. Tanpa merniliki atribut caring yang adekuat, mak.a mahasiswa ak.·u1
6

mendemonstrasikan perilaku non-caring yang menurut Watson (2002) justru akan
menjadikan mereka menjadi perawat yang bekerja tanpa hati, lebih mudah untuk terkena
depresi, lebih terkesan seperti robot dan lebih mudah untuk patah semangat. Padahal,
perawat yang caring lebih cenderung berfikir positif, menunjukkan rasa puas akan basil
pekerjaannya, harga diri meningkat, menghargai setiap kehidupan, menjadi pribadi yang
reflektif serta semakin mencintai keilmuannya sebagai perawat. Luaran lebih jauh dengan
memiliki atribut caring adalah pelayanan keperawatan yangjauh berkualitas.
Mengingat pentingnya pemahaman dan aplikasi caring science bagi seorang
mahasiswa keperawatan yang akan disiapkan menjadi seorang perawat professional, maka
diperlukan suatu penelaahan sejauhmana mahasiswa keperawatan di Fakultas Keperawatan
USU memliki atribut caring yang adekuat sehingga bisa dipastikan mereka akan
memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi dan mempunyai daya saing
tinggi dalam dunia kerja keperawatan di Indonesia maupun di luar negeri.
Oleh karena itu, amatlah penting untuk mengetahui atribut caring mahasiswa
keperawatan

USU

sebagai

dasar

untuk

memperbaiki

mutu

lulusan

dan juga

menyempurnakan kurikulum pendidikan keperawatan yang sesuai dengan caring science
terkini. Dengan demikian, penelitian ini akan menghasilkan informasi tentang atribut
caring mahasiswa keperawatan di USU baik dijenjang akademik danjenjang profesi. Hasil
penelitian ini tentunya dapat digunakan oleh pengelola program akademik dan profesi
pendidikan keperawatan Fakultas Keperawatan USU sebagai umpan balik dalam
menyusun kurikulum dan program yang berfokus pada caring science sehingga bisa dibuat
menjadi salah satu unggulan dalam pendidikan keperawatan tingkat sarjana di Fakultas
Keperawatan USU.
Mセ

M M

MNᄋ



M Mセ@



M セMᄋ

ᄋᄋ M



------- ---



Mセ

⦅LN

ᄋMセ





___

,....

__ ------ ------

.. ,__

·-

7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
Seem-a definisi Ann-Gaut ( 1981 dalam Leingnger 1981 ), menyatakan bahwa
kata caring berasal dari konsep "nurture". Sementara kata "nurture", jika merujuk
pada kamus Oxford yang disusun oleh Hornby (2000), maka "nurture " sebagai kata
kerja adalah, "to care for/protect, to help, to have a feeling ". J ika didefiniskan, maka
hal ini senada dengan fungsi perawat sebagai advokat/pelindung bagi klien (Crisp &
Taylor 2001 ). Menjadi seorang tenaga kesehatan yang menyuarakan kebutuhan klien
dan mencegah tetjadinya komplikasi tingkat lanjut terhadap kondisi kesehatan klien.
Bahkan, seorang perawat yang menjadi advokat untuk seorang klien wajib menjadi
seorang pelindung terhadap hak hak asasi klien jika diperlukan.
Dalam penelitian ini, teori human caring Watson (1999) digunakan sebagai
panduan dalam menyusun instrument untuk mengukur atribut caring mahasiswa
keperawatan. Teori Watson merupakan teori yang bersifat holistik dan komprehensif
dan telah terbukti dan diaplikasikan dalam praktek keperawatan. Teori ini tidak hanya
berfokus pada aspek perawatan fisik saja, tetapi juga perawatan spiritual yang selama
ini masih sedikit dilakukan oleh perawat. Para perawat yang telah mengaplikasi teori
Watson merasakan kepuasan batiniah dalam beketja dan terbukti membantu perawat
dalam menyediakan asuhan yang berkualitas yang seharusnya diperoleh oleh pasien
(George, 1995).
Watson (1999) mengembangkan teori keperawatan yang berpusat pada
hubungan interpersonal antara seorang pasien dan perawat. Teori Watson juga
__ _____________ __.. ⦅

、Nゥォセュィ。ョァ⦅@

__ berdasarkan .. nilai-nilai. _ non-:-patemalistik .... yang

menghargai ..

perkembangan, otonomi, dan kebebasan orang lain. Teori ini menekankan orientasi
pada humanism, metafisik, dan eksistensi-fenomenologi (Conway, 1997; Fawcet,
2005; Sarter, 1997). Teori Watson mempunyai tiga komponen yaitu 10 carative
factors, hubungan caring transpersonal, dan momen caring. Sepuluh carative factors
berfungsi sebagai panduan bagi inti keperawatan, yang dimaknai sebagai aspek
keperawatan yang secara actual meningkatkan proses penyembuhan dan hubungan
yang terapeutik. Kesepuluh faktor ini mewakili baik perasaan dan tindakan yang
terkait dengan perawat,pasien, dan para professional yang kesemuanya mencakup
perasaan, pengalaman, komunikasi, dan ekspresi perawat (Tomey & Alligood, 1998).

8

B. Tinjauan Penelitian
Hsieh-Lee dkk (2005) meneliti pendapat para pasien pasien yang dirawat di

Taiwan

mengenai prilaku caring perawat.

Penelitian tersebut dikembangkan

berdasarkan kuesioner caring yang diadaptasi dari ilmuwan ilmuwan barat yang sudah
ramai melakukan penelitian tentang prilaku caring perawat yang disesuaikan dengan
budaya Taiwan. Hasilnya, tidak berbeda dengan budaya barat yang juga menekankan
pentingnya

seorang

perawat

yang

caring

dalam

melakukan

tindakan

profesionalitasnya, budaya Taiwan juga menuntut hal yang sama.
Studi analisis yang dilakukan Finfgled-Connet (2007) menyimpulkan bahwa
caring merupakan suatu komponen penting dalam pembelajaran keperawatan.
Walaupun dari berbagai macam penelitian yang menjadi bahan review oleh FinfgledConnet (2007) masih menunjukkan pro dan kontra terhadap caring sebagai satu bentuk
keilmuan keperawatan, namun tetap saja aplikasi caring tampak pada pola komunikasi
yang ditunjukkan seorang perawat pada klien yang sedang ditanganinya. Karena itu,
penting untuk ditindaklanjuti akan pengenalan caring dalam keilmuan keperawatan
agar para mahasiswa keperawatan tahu bahwa ilmu keperawatan ber.muara pada
masalah yang sama yakni penerapan prilaku caring dalam setiap tindakan agar sikap
profesionalitas bisa terbentuk.

9

BAB III: TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Mutu pelayanan keperawatan

sangat mempengaruhi kualitas pelayanan

kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan
(rumah sakit) di mata masyarakat.

Hal ini tetjadi karena keperawatan merupakan

kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan
orang lain. Salah satu indikator mutu layanan keperawatan adalah kepuasan pasien.
Perilaku Caring perawat menjadi jaminan apakah layanan perawatan bermutu apa tidak.
Karena itu, identifikasi prilaku caring perawat pada mahasiswa Fakultas Keperawatan USU
selama menjalankan studi di lingkungan kampus adalah hal yang sangat signifikan untuk
diteliti agar didapat indicator apakah mahasiswalmahasiswi Fakultas Keperawatan USU
sudah mendapatkan gambaran bagaimana seharusnya prilaku caring diberikan kepada
pasien yang menjadi pengguna jasa layanan keperawatan.

Dengan adanya basil dari

penelitian ini diharapkan akan mendapatkan pemetaan tentang sejauhrnana kompetensi

caring mahasiswa yang merupakan refleksi dari penerapan caring science dalam
kurikulurn program satjana keperawatan sehingga dapat digunakan dalam menetapkan
strategi perbaikan isi kurikulum dan strategi mengajar terkait dengan caring science
sehingga kompetensi caring mahasiswa dapat lebih ditingkatkan dan dapat memberikan
layanan asuhan keperawatan secara baik dan maksimal pada masyarakat Indonesia yang
sudah dikondisikan dengan aneka ragam budaya yang perlu pendekatan dengan konsep



caring.



セM

ᄋMセ



Mᄋ



ᄋM

ᄋM M



Mᄋ



セmᄋ



M ᄋP@

______,Mセ

M M

ᄋ M M

セM



ᄋ ᄋ

ᄋM





------- ----- - -·•••••-·-••- • '

•o •



-•·

10

BAB IV : METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan menggunakan mix method yaitu menggunakan desain penelitian
kuantitatif dengan menggunakan teknik survey dan metode penelitian kualitatif untuk
menggali lebih jauh pengalaman mahasiswa dalam mendapatkan pengajaran tentang

caring. Desain kualitatif ini menggunakan panduan wawancara. Responden yang menjadi
objek penelitian akan diberikan pertanyaan demi pertanyaan untuk mengukur pemahaman
serta pengetahuan seputar kompetensi caring.
4.1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain kuantitatif dengan survey dan

kua1itatif dengan metode focus group discussion (FGD)
4.2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Fakultas Keperawatan USU Medan baik

laki laki maupun perempuan sejumlah pada tahun 2011-2012.

Sedangkan sam pel

penelitian adalah para mahasiswali Fakultas Keperawatan USU Medan baik laki laki
maupun perempuan yang duduk disemester 8 dan semester 10.
4.3. Lokasi Penelitian dan Waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan di lingkungan Fakultas Keperawatan USU Medan dengan

rentang waktu antara pertengahan Agustus sampai akhir September 2012.
4.4. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, ijin penelitian didapatkan dari Fakultas Kedokteran

USU Medan untuk memperoleh ethical clearence, sebagai ijin untuk melakukan
______ -------------- ___penelitiankesehatan.--Setelah..mendapatkan--ethical clearance barulah penelitian dapat
dilakukan.

Selama penelitian berlangsung, para responden terlebih dahulu akan

diberikan informasi mengenai tujuan peneliiian, kerahasiaan, waktu wawancara,
keputusan untuk menarik. diri dari penelitian tanpa alasan dan nomor telepon peneliti.
4.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini terdiri dari 3 jenis yaitu, Cheklist prilaku caring perawat,

Kuesioner Atribut Caring dan panduan wawancara yang akan diberikan pada
mahasiswa semester 8 dan semester 10.

11

4.6. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey dan focus group discussion
dengan menggunakan panduan wawancara
4.7. Teknik Analisis data
Untuk metode kualitatif yang akan digunakan adalah data interview dari responden

yang diambil dari kaset perekam akan dibuatkan transkrip wawancara. Transkrip ini
kemudian akan dianalisis menggunakan metode content analysis.
kualitatif ini akan menggunakan software computer Weft-QDA.

Analisis data

Sementara untuk

metode kuantitatif, kuesioner akan dianalisa dengan teknik deskriptif untuk
menguraikan kompetensi caring mahasiswa berdasarkan dimensi caring yang harus
dimiliki oleh perawat professional.

12

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 . HASlL PENELITIAN
5. 1.1. Data Demografi Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan Reguler, Mahasiswa
Program Satjana Keperawatan Ekstensi dan Mahasiswa Program Profesi Ners
Hasil penelitian dengan metode survey menunjukkan bahwa mayoritas responden
penelitian adalah perempuan (91,1%) dan laki laki (8,9%) dengan rentang usia 18-25 tahun
(68,5%), 26-30 tahun (18,5 %) dan 31-35 tahun (13%). Dalam penelitian inijuga ditemukan
bahwa responden terbagi atas 3 kelompok besar yakni, kelompok mahasiswa Saijana
Keperawatan Reguler semester VII (28,1%), kelompok mahasiswa Saijana Keperawatan
Ekstensi semester Ill (44,5%) dan kelompok mahasiswa program Profesi Ners (27,4%). Data
tambahan yang didapat dari penelitian juga mendapatkan data bahwa dari keseluruhan
mahasiswa yang menjadi responden penelitian hanya 15,1% yang pemah mengikuti seminar
mengenai "caring''.
Tabel 1. Distribusi frekwensi dan persentase berdasarkan data demografi mahasiswa
program saijana keperawatan regular, ekstensi dan program profesi ners
(n=146)

Data demografi

Frekwensi

Persentase

18-25

100

68.5

26-30

27

18.5

... -31-35

19

Usia

---

----- ----



--- -- - ----·

13.o- -

Jenis Kelamin
Laki laki

13

8,9

Perempuan

133

91,1

Sem7 A

41

28.1

Sem3B

65

44.5

Profesi

40

27.4

Semester

Mengikuti Seminar Caring

13

Tidak

124

84.9

Ya

22

15.1

5. 1.2. Prilaku Caring Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan Reguler, Mahasiswa
Program Sarjana Keperawatan Ekstensi dan Mahasiswa Program Profesi Ners.
Dalam mengkaji prilaku caring pada 3 kelompok mahasiswa Fakultas Keperawatan
USU, 17 pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk mengkaji prilaku caring secara
verbal dan 7 pertanyaan untuk mengkaji prilaku caring secara non verbal.
1. Prilaku Caring Secara Verbal
Prilaku caring secara verbal yaitu mengucapkan salam setiap kali masuk ruangan klien
dirawat maupun pada keluarga klien (A=100%, B=89,2%, C=90%), memperkenalkan
diri pada klien dan keluarga (A=95,1%, B=80%, C=90%), memanggil klien dan
keluarga dengan nama masing masing (A=77,5%, B=60%, C=77,5%), bicara dengan
suara lembut dan sopan (A=95, 1%, B=98,5%, C=97,5%), memberikan klien dan
keluarga pujian terhadap prilaku kesehatan yang positif (A=97,6%, B=78,5%,
C=87,2%), berespon terhadap panggilan klien maupun keluarga (A=97,6%, B=95,4%,
C=97,5%), menginformasikan klien sebelum melakukan tindakan maupun prosedur
keperawatan (A=90,2%, B=93,8%, C=100%), memberikan informasi kepada keluarga
akan kondisi kesehatan klien (A=90,2o/o, B=83,1%, C=82,5%), selalu memberikan
informasi secara verbal kepada klien maupun keluarga setiap kali berkunjung
(A=68,3%, B=63,1%, C=72,5%),

mendiskusikan kekhawatiranlkecemasan yang

dirasakan klien maupun keluarga (A=75,6%, B=69,2%, C=67,5%).
2. Prilaku Caring Secara Non Verbal
Prilaku caring secara non verbal yaitu mengawali komunikasi verbal dengan
senyuman (A=97,6%, B=95,4%, C=77,5%, memberikan sentuhan setiap kali
berinteraksi dengan klien dan keluarga (A=34,1,6%,

B=51,6%,

C=72,5%),

mempertahankan kontak mata ketika berinteraksi dengan klien dan keluarga
(A=87,8%, B=92,3o/o, C=92,5%), memberikan rasa nyaman dan privacy kepada klien
(A=97,6%, B=93,8o/o, C=97,5%), memberikan perhatian penuh dan tulus kepada klien
dan keluarga (A=78%, B=84,6%, C=94,9%), mendengarkan klien dan keluarga
14

dengan hati yang terbuka (A=90,2%, B=96,9%, C=2,5%), memperlakukan klien
sebagai pribadi yang unik (A=90,2%, B=80%, C=82,5%).
Tabel 2. Distribusi dan persentase prilaku caring mahasiswa program sarjana
keperawatan (n=l06) dan program profesi ners (n=40)
Mahasiswa
Mahasiswa

Sarjana

Profesi Ners

Keperawatan

Pernyataan

(n=40)

(n=106)

YA(%)

TIDAK

YA

TIDAK

(%)

(%)

{%)

Prilaku Caring Secara Verbal

--

Selalu mengucapkan salam setiap kali masuk
ruangan klien dirawat maupun pada keluarga klien
Memperkenalkan diri pada klien dan keluarga

93,4

6,6

90

10

85,8

14,2

90

10

Memanggil klien dan keluarga dengan nama
masing masing
Bicara dengan suara lembut dan sopan

66

34

77,5

22,5

97,2

2,8

97,5

2,5

85,8

14,2

85

15

96,2

3,8

97,5

2,5

Memberikan klien dan keluarga pujian terhadap
prilaku kesehatan yang positif
Berespon terhadap panggilan klien maupun
keluarga
- - ---- -·- ---------- ·--- - -- -·-- - -- - - ----- - ---.
Menginformasikan klien sebelum melakukan
tindakan maupun prosedur keperawatan
Memberikan informasi kepada keluarga akan
kondisi kesehatan klien
Selalu memberikan informasi secara verbal kepada
klien maupun keluarga setiap kali berkunjung
Mendiskusikan kekhawatiranlkecemasan yang

-

- --------- ---- ---

-----

-.

.

-

-- -

92,5

7,5

100

0

85,8

14,2

82,5

17,5

65,1

34,9

72,5

27,5

71,7

28,3

67,5

32,5

dirasakan klien maupun keluarga
Prilaku Caring Secara Non Verbal

15

Mengawali komunikasi verbal dengan senyuman

96,2

3,8

97,5

2,5

Memberikan sentuhan setiap kali berinteraksi
dengan klien dan keluarga

44,3

55,7

72,5

27,5

Mempertahankan kontak mata ketika berinteraksi
dengan klien dan keluarga

90,6

9,4

92,5

7,5

Memberikan rasa nyaman dan privacy kepada klien

95,3

4,7

97,5

2,5

Memberikan perhatian penuh dan tulus kepada
klien dan keluarga
Mendengarkan klien dan keluarga dengan hati yang
terbuka
Memperlakukan klien sebagai pribadi yang unik

82,1

17,9

92,5

7,5

94,3

5,7

100

0

84

16

82,5

17,5

5. 1.3. Atribut Caring Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan (n=106) dan Mahasiswa
Program Profesi Ners (n=40)
Dalam mengkaji atribut caring pada 3 kelompok mahasiswa Fakultas Keperawatan
USU, maka diajukan sebanyak 30 pertanyaan yang dibagi atas 6 kelompok pertanyaan dimana
setiap kelompok terdiri dari 5 pertanyaan untuk mengkaji

aspek perasaan, kompetensi,

kepercayaan diri, pengetahuan, komitmen dan tindakan.
Tabel 3. Distribusi dan persentase atribut caring mahasiswa program sarjana
keperawatan (n=106) dan program profesi ners (n=40)

Mahasiswa Sarjana
Pernyataan

Kepe-rawatan

Profesi
mセィ。ウゥキ@

Ners (n=40)

(n=106)

Perasaan
Selalu berusaha untuk merasakan apa yang
klien alami
Saya cepat mengenali respon kehilangan klien
dan keluarga
Saya cepat mengenali kehilangan klien dan
keluarga serta memberikan respon dengan
cepat
Saya mengetahui kebutuhan klien dan keluarga

YA (%)

TIDAK

YA

\ TIDAK

76,4

(%)
23,6

(%)
85

(%)
15

62,3

37,7

67,5

32,5

58,5

41,5

67,5

32,5

54,7

45,3

65

35

16

Saya merasakan perasaan klien dan keluarga

85,8

14,2

82,5

17,5

89,6

10,4

90

10

64,2

35,8

90

10

80,2

19,8

92,5

7,5

66

34

92,5

7,5

50

50

80

20

81,1

18,9

95

5

85,8

14,2

92,5

7,5

72,6

27,4

90

10

84,9

15,1

80

20

78,3

21,7

82,5

17,5

56,6

43,4

57,5

42,5

Kompetensi
Saya harus tahu keadaan klien sebenarnya,
perawatan serta sumber daya apa saja yang
tersedia untuk klien
Saya mampu memahami klien serta merawat
gejala penyakit yang timbul, merawat kondisi
fisik dan emosi klien serta hal lainnya
Saya memahami akan situasi perubahan
kondisi klien serta mendukung klien dan
keluarga
Saya memahami dengan kebutuhan klien dan
keluarga akan kebutuhan fisik, emosi dan
lainnya
Saya memiliki pengalaman dan pengetahuan
terkait dengan penyakit klien

Kepercayaan Diri
Saya selalu menunjukkan rasa kepercayaan diri
di hadapan klien dan keluarga
Saya mempunyai kemampuan saya sendiri
berdasarkan
sebagai
seorang
perawat
pengetahuan dan pengalaman saya
Saya selalu menyakinkan klien dan keluarga
bahwa keberadaan saya adalah untuk klien dan
keluarga
Saya merasa nyaman dengan diri saya sendiri
terkait dengan kualitas dan ketrampilan
_Q_ersonal
Saya merasa nyaman dan terbuka klien dan
keluarga

Pen2etahuan
Saya selalu tahu apa yang menjadi kebutuhan
klien terhadap kondisi kesehatannya dan
- -- - memberikan
klien · kebebasan
-Ohtuk
menanganinya sendiri
Saya memiliki intuisi untuk mengetahui apa
yang harus dilakukan dan bagaimana berespon
dengan tepat
Saya membantu klien dan keluarga dalam
mengenali perasaan dan kebutuhan mereka
Saya mengetahui klien dan memastikan bahwa
hak hak mereka tidak: dilanggar
Saya mengetahui bahwa setiap orang
menghadapi situasi berkabung dengan cara
yang berbeda beda sehingga perlu penanganan
secara individual

r-

-

-

-- - .

·-

·· ·----·

.

·- .

59,4

40,6

72,5

27,5

81,1

18,9

90

10

84

16

95

5

84,9

15,1

95

5

Komitmen
17

--

Saya menyadari bahwa hubungan dengan
keluarga berlangsung terus menerus sampai
klien pulang atau meninggal dunia
Saya selalu berada disisi klien dengan durasi
waktu tertentu dan selalu ada jika diperlukan
Saya selalu berada di de kat klien untuk
memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mengekspresikan perasaan dan menjadi
pemersatu antara klien dan keluarga
Saya mampu membantu keluarga klien untuk
mencapai suatu kesepakatan sehingga mereka
terbuka kepada klien
Saya mempunyai komitmen pertama tama
demi kenyamanan klien, selanjutnya baru
kepada keluarga dengan tetap melibatkan klien
Tindakan
Saya bicara dan berprilaku layaknya seorang
profesional
Saya menunjukkan rasa hormat pada klien dan
keluarga
Saya menunjukkan kepada klien dan keluarga
tentang siapa saya sebenarnya dari cara
berpakaian, prilaku dan tindakan saya
Saya selalu menunjukkan rasa hormat kepada
klien terlebih dahulu barulah kemudian
berkonsentrasi pada penyakit
Saya menunjukkan diri sebagai pribadi yang
layak dihormati

83

17

87,5

12,5

67,9

32,1

67,5

32,5

50

50

55

45

63,2

36,8

75

25

92,5

7,5

92,5

7,5

88,7

11,3

92,5

7,5

97,2

2,8

97,5

2,5

92,5

7,5

95

5

-

89,6

10,4

90

10

89,6

10,4

100

0

5. 1.4. Analisa Data Kwalitatifterhadap Atribut Caring Mahasiswa Program Sarjana
Keperawatan dan Mahasiswa Program Profesi Ners
Dalam mengkaji atribut caring pada mahasiswa program sarjana keperawatan dan
mahasiswa program profesi ners diajukan pertanyaan yang sama yang terdiri atas 4
pertanyaan mengenai atribut caring.

Metode yang digunakan adalah metode focus group

discussion, dimana setiap setiap kelompok mahasiswa terdiri dari 10 orang.

18

Tabel4. Analisa Data Kwalitatifterhadap Atribut Caring Mahasiswa Program Satjana
Keperawatan dan Mahasiswa Program Profesi Ners

Makna Caring

1.

2.

Mahasiswa Program

Mahasiswa Program

Sarjana Keperawatan

Profesi Ners

Kepedulian pada orang

Perhatian, kepedulian pada orang

lain dan lingkungan

lain

Pengetahuan

keluarga)

(pasien,

orang lain)
3.

1.

Ketrampilan

2.
(tindakan,

aplikasi teori)

(diri

sendiri,

pasien

dan

Sifat melayani yg tulus (genuine
interest)

3.

Pengetahuan (diri sendiri, orang
lain, keilmuan)

4.

Ketrampilan (melakukan intervensi,
kolaborasi)

Perilaku Caring

5.

Rasa tanggungjawab

1.

Listening

1.

Respek

2.

Senyum

2.

Senyum

3.

Sapa

3.

Sapa

4.

Sentuh

4.

Sentuh

5.

Sebutkan nama pasien

5.

Kontak mata

6.

Ramah

6.

Sediakan waktu

7.

Sediakan waktu

7.

Sebutkan nama pasien

8.

Menenangkan pasien
8. Tidak menghakimi
·g:·· Kasilisayang ------ --- · - -9.- - -Menenangkan -- --·-- · --- - ·· pa5ien
10. Tepat waktu (disiplin)

(reassurance/motivasi)
10. Tanggap
11. Ajak keluarga berdoa
12. Bicara lembut

Manfaat Caring

Perawat

Perawat

• Kepribadian positif perawat

• Kepuasan perawat

PllSien

• Kebanggaan perawat

• kesembuhan pasien

• Pengembangan diri perawat

19

Profesi
• Membedakan
profesi lain

Pasien
dengan • Kepuasan pasien
• Kesembuhan pasien

Profesi
• Meningkatkan citra profesi

RS
• Citra positif bagi RS

Berdasarkan analisis data kualitatif yang berasal dari focus group discussion, tema
yang ditemukan adalah makna caring, atribut caring mahasiswa baik mahasiswa tahap
akademik dan tahap profesi, serta manfaat caring. Ada 3 makna caring bagi mahasiswa tahap
akademik yaitu (1) bagaimana seorang perawat peduli (concern) dengan orang lain (pasien
dan lingkungan sekitamya), (2) pengetahuan yang dimiliki perawat baik tentang pasien atau
orang lain, dan (3) ketrampilan yang dimiliki oleh perawat termasuk tindakan atau prosedur
yang harus dilakukan oleh perawat serta juga tindakan yang merupakan aplikasi teori yang
mereka pelajari di kelas. Sementara itu, bagi mahasiswa tahap profesi, ada 5 makna caring
yaitu (1) rasa kepedulian pada orang lain (diri sendiri, pasien, dan keluarga), (2) sifat melayani
yang tulus (genuine interest), (3) pengetahuan baik tentang diri sendiri, orang lain, dan
keilmuan), (4) ketrampilan dalam melakukan intervensi keperawatan bagi pasien termasuk
melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, dan (5) rasa tanggung jawab sebagai
seorang perawat. Hasil analisis data ini menunjukan bahwa mahasiswa tahap profesi lebih
banyak memiliki pemahaman tentang makna caring dibandingkan dengan mahasiswa tahap
akademik.
Sedangkan untuk perilaku caring yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa
keperawatan, mahasiswa tahap akademik mengidentiftkasi 10 perilaku caring yaitu antara lain
kemampuan untuk mendengarkan, tersenyum, menyapa, menyentuh, menenangkan pasien dan
seterusnya. Sedangkan mahasiswa tahap profesi mengidentiftkasi 12 perilaku caring yang
wajib menjadi kompetensi mahasiswa perawat yaitu sebagian perilaku caring yang disebutkan
oleh mahasiswa tahap akademik ditambah dengan beberapa perilaku caring seperti respek,
kontak mata, tanggap, bicara dengan lembut, dan tidak menghakimi pasien. Hasil analisis ini
juga memperlihatkan bahwa mahasiswa tahap profesi lebih banyak mengidentifikasi perilaku
20

caring yang merupakan kompetensi wajib yang dimiliki mahasiswa perawat dibandingkan
dengan mahasiswa tahap akademik.
Dari hasil analisis data kualitatif diketahui juga tentang manfaat caring yang dirasakan
oleh partisipan penelitian ini. Mahasiswa tahap akademik mengidentifikasi manfaat
menerapkan caring adalah bagi perawat sendiri, pasien, dan profesi. Mahasiswa tahap
akademik mempersepsikan bahwa dengan menerapkan caring dapat memperbaiki kepribadian
perawat lebih baik seperti mereka menjadi murah senyum, lebih mudah mendengarkan orang
lain, dan juga lebih menghargai orang lain. Mereka juga percaya bahwa dengan menerapkan
caring akan membantu kesembuhan pasien yang mereka rawat. Sedangkan bagi profesi
keperawatan, mahasiswa tahap akademik memiliki keyakinan bahwa penerapan caring akan
dapat membedakan profesi perawat dengan profesi lainnya. Sementara bagi mahasiswa tahap
profesi, penerapan caring oleh perawat dapat memberikan manfaat bagi perawat sendiri,
pasien, profesi, dan rumah sakit. Menurut mereka, penerapan caring dapat menciptakan
kepuasan bagi perawat yang menerapkannya, menimbulkan kebanggaan bagi perawat, dan
juga membantu perawat dalam pengembangan diri mereka ke arah yang lebih baik. Bagi
pasien, mahasiswa tahap profesi percaya bahwa dengan mengaplikasikan caring maka pasien
akan meningkatkan kepuasan pasien dan juga kesembuhan pasien. Bagi profesi, penerapan
caring menurut mereka akan membantu memperbaiki citra profesi yang lebih positif.
Terakhir, mahasiswa profesi yakin bahwa dengan menerapkan di rumah sakit maka para
perawat telah membantu membangun citra rumah sakit yang positif yang mana akan
meningkatkan aspek marketing rumah sakit tersebut di rumah sakit.

__________ .. ___M M セ MZ@ _1Zセ

M セ「ゥャァ。⦅A@

__ aエイゥセA

M Car!!l_g 、セョ@

Prila.Jcu CartlJK _m。T⦅セウゥキ

⦅@ Program Sarjana

Keperawatan (n=106) dan Mahasiswa Program Profesi Ners (n=40)
Untuk mendapatkan data perbandingan antara atribut dan prilaku caring mahasiswa
pada program sarjana keperawatan dan mahasiswa program profesi, maka digunakan rumus
statistik :

P = Skor tertinggi - Skor terendah
Banyak kelas

Menurut Sudjana (2002), dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang (nilai
tertinggi dikurangi nilai terendah) sebesar 17 untuk prilaku caring dan 3 kategori kelas

21

didapatlah panjang kelas 5,6. Nilai terendah 5,6 sebagai batas bawah kelas interval pertarna.
Data tingkat prilaku caring mahasiswa dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut:
0 -5,6

- - - - . Rendah

5,7-11,2 ----.Cukup
11,3- 17

- - - - . Tinggi

Sementara itu, untuk atribut caring juga dilakukan pembagian kelas atas dan kelas
bahwa yakni sebesar 30 (Atribut Caring) dan 3 kategori kelas didapatlah panjang kelas 10.
Nilai terendah 10 sebagai batas bawah kelas interval pertama. Data tingkat atribut caring
mahasiswa dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut :
0 - 10 --+

Rendah

11- 20 --+

Cukup

21- 30 --+

Tinggi

Tabel 5.

Perbandingan Prilaku Caring Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan (n=106)
dan Program Profesi Ners (n=40)

Prilaku
Caring

Mahasiswa Program

Mahasiswa Program

Sarjana Keperawatan

Profesi Ners

Frekwensi

Persentase

0

.Jt

13

12,26

93

87,73

39

97,50

106

100

40

100

Rendah
(0- 5,6)

Cukup
(5,7- 11,2)

Tinggi
(11,3- 17)

Total

.-

- · -- --

Frekwensi
_0_- -- -·

Persentase
--. ·- . 0_ .

.

2,50

22

-------.

·-

Tabel 6. Perbandingan Atribut Caring Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan (n=l06)
dan Program Profesi Ners (n=40)

Atribut
Caring

Mahasiswa Program

Mahasiswa Program

Sarjana Keperawatan

Profesi Ners

Frekwensi

Persentase

Frekwensi

Persentase

0

0

0

0

35

33,02

3

7,50

71

66,98

37

92,50

106

100

40

100

Rendah
(0- 10)
Cukup
(11 - 20)
Tinggi
(21 - 30)
Total

5.2. PEMBAHASAN
5 .2.1. Karakteristik Respond en
Basil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Fakultas Keperawatan
USU adalah perempuan yang berjumlah 133 orang (91 ,1%) dengan dominasi rentang usia 1825 tahun sejumlah 100 orang (68,5%). Hal ini bisa dikaitkan dengan profesi keperawatan
Indonesia yang didominasi oleh perempuan. Selain itu, data penelitian juga menunjukkan
• • ...
- -· • ·•• -·-•· •·- •• -···-·· • - -·---- -• ·---·• • •-- -·-- -· • r-•--- - • ... -·• -- ••- • • -•• • ••••
pembagian kelompok mahasiswa menjadi 3 kelompok, yakni kelompok mahasiswa program
Mセ@

ᄋM

M セM

Mセ

M セM

sarjana keperawatan regular atau mahasiswa yang berasal dari jalur SMA sejumlah 41
(28,1%). Kelompok kedua adalah mahasiswa program sarjana keperawatan ekstensi atau
mahasiswa yang asal pendidikannya dari D-Ill keperawatan sejumlah 65 orang (44,5%) dan
mahasiswa program profesi atau mahasiswa yang sedang melakukan praktik lapangan sebagai
salah satu syarat kelulusan sebagai perawat sejumlah 40 orang (27,4%).
Data tambahan demografi mahasiswa sebagai indikator tahu atau tidak tahu mengenai
caring science adalah pengalaman mahasiswa seputar seminar/pelatihan caring yang pemah

diikuti terdapat 22 mahasiswa yang pemah mengikuti seminar mengenai caring (15,1%). Hal
23

ini menunjukkan bahwa hanya segelintir mahasiswa yang tahu isu isu dalam caring science.
Indikator ini bisa menjadi bukti bahwa kepedulian mahasiswa untuk mendalami esensi ilmu
keperawatan itu sendiri masih tergolong kurang.
5.2.2. Prilaku Caring Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan dan Mahasiswa Program
Profesi Ners
Data menunjukkan bahwa dari 106 mahasiswa program sarjana keperawatan yang
menjadi responden penelitian terdapat l3 responden (12,26 %) yang mempunyai prilaku
caring dengan kategori cukup, sedangkan 93 responden (87,7 %) termasuk mempunyai
prilaku caring tinggi dan tidak terdapat tingkat prilaku caring rendah pada data responden
mahasiswa program sa.tjana keperawatan.
Sementara itu, pada responden mahasiswa program profesi ners terdapat 1 responden
(2,50 %) yang mempunyai prilaku caring cukup, sedangkan 39 responden (97,5 %) termasuk
mempunyai prilaku caring tinggi. Tidak terdapat tingkat prilaku caring rendah pada data
responden mahasiswa program ners.
5. 2.3. Atribut Caring Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan dan Mahasiswa Program
Profesi Ners
Data menunjukkan bahwa dari 106 mahasiswa program sarjana keperawatan yang
menjadi responden penelitian terdapat 35 responden (33,01 %) yang mempunyai atribut
caring dengan kategori cukup, sedangkan 71 responden (66,98 %) termasuk mempunyai
atribut caring tinggi dan tidak terdapat tingkat atribut caring rendah pada data responden

____エー ⦅ セウpAiャ

⦅ ウ⦅\ャZAェ

⦅セ

M セ・Np\_

ZM

----- - - -- -- - -- --- - ----

Sementara itu, pada responden mahasiswa program profesi ners terdapat 3 responden
(7,50 %) yang mempunyai atribut caring cukup, sedangkan 37 responden (92,50 %) termasuk
mempunyai atribut caring tinggi.

Tidak terdapat tingkat atribut caring rendah pada data

responden mahasiswa program ners.
Dari basil penelitian terhadap atribut dan prilaku caring mahasiswa program sarjana
keperawatan dan mahasiswa program profesi ners, didapatkan data bahwasanya aplikasi
caring terhadap atribut dan prilaku mahasiswa program profesi lebih tinggi dibandingkan
mahasiswa program sarjana keperawatan. Hal ini terkait dengan prilaku caring itu sendiri

24

yang merupakan esensi dari praktik ilmu keperawatan (Watson, 2002). Bahkan, NMAHP
Quality Council (20 11) menemukan bahwasanya praktik caring itu memang menjadi lebih
mudah diaplikasikan ketika para professional kesehatan melakukan praktik di lapangan. Hal
ini tampak dari prilaku dan atribut caring yang tinggi pada mahasiswa program profesi ners
dibandingkan mahasiswa program sarjana keperawatan.

Bahkan, Leininger (n.d)

menyebutkna bahwa aplikasi caring akan 1ebih mampu untuk dikembangkan ketika seorang
perawat terjun langsung ke lapangan dan memberikan asuhan keperawatan. Karena itulah
bisa dikatakan kenapa prilaku dan atribut caring mahasiswa program profesi ners lebih tinggi
dibandingkan mahasiswa program sarjana keperawatan yang belum melakukan praktik
1apangan.
Persky dkk (2008) dalam upayanya mengembangkan teori Watson mengatakan bahwa
para ca1on calon perawat mendapatkan pri1aku caring dari para dosen maupun mentor di
perguruan tinggi.

Maka dari itu, jika seorang dosen mampu memberikan contoh prilaku

caring yang baik, maka para mahasiswa juga akan mampu mengaplikasikan caring science
dalam kehidupan sehari hari.

25

BAB Vl : KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. SlMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yakni :
1.

Untuk prilaku caring secara non verbal dan verbal, mahasiswa program profesi
ners menunjukkan persentase yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa program
smjana keperawatan.

2. Untuk atribut caring, mahasiswa program profesi ners juga menunjukkan
persentase

yang

lebih

tinggi

dibandingkan

mahasiswa

program

saijana

keperawatan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa program profesi ners mempunyai nilai
tinggi dalam mengaplikasikan caring science dalam melakukan asuhan keperawatan selama
melakukan praktik klinik di lapangan.
6.2. SARAl\f

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan,
yakni:
1. Perlu dilakukan tindak lanjut program caring science dalam kurikulum keperawatan
2. Jumlah sampel diperbanyak dan mencakup mahasiswa di institusi pendidikan diluar

usu
3. Penelitian mengenai caring science agar semakin sering dilakukan untuk mengukur
.

·-- - ---·· -





---セM

Mセ@

-.---- --

.

----

-- --

.

·-

kadar prilaku caring yang sudah diaplikasikan mahasiswa dalam praktik klinik
keperawatan.

26

DAFTAR PUSTAKA
Crisp, J & Taylor, C 2001. "Potter and Perry's Fundamentals of Nursing", Mosby, Australia
(hal. 388-399).
Finfgeld-Connett, D 2007, "Meta-synthesis of caring in nursing", Journal of Clinical Nursing,
vol. 17, no. 0, hal. 196-204.
Hornby, A 2000. "Oxford Advanced Learner's Dictionary", Oxford University Press, Oxford
(hal. 907).
Leinenger, M 1981. "Caring, an essential human need". Dibaca pada tanggal 9 Juni 2012.
http://www.google.co.idlbooks?hl=id&lr=&id=DJOKFOrWEVsC&oi=fnd&pg=PA1&dq=con
cept+of+caring+in+nursing&ots=j idiCGOue9&sig=gxP 102qQvcBoM5RCvl8aQxsvY zk&red
ir ・ウ」]ケCカッョー。ァFアセORPヲEイゥオャ@
Leininger, M (n.d). "Madeleine Leininger's culture care: diversity and universality theory".
Dibaca pada tanggallO Juni 2012, http://nursing.jbpub.com/sitzmanlch15pdf.pdf
NMAHP Quality Councils, 2011. "Caring- the concept, behaviours, influences and impact".
Persky, G, Nelson, J, Watson, J & Bent, K 2008. "Creating a profile of a nurse effective in
caring", Nursing Administration, vol. 32, no. 1, hal. 15-20.
Rhodes, M, Morris, A & Lazenby, R 2011, "Nursing at its best: competent and caring", The
Online Journal oflssuess in Nursing, vol. 16, no. 2. Dibaca pada tanggal 9 Juni 2012.
http://www.nursingworld.org/MainMenuCategories/ANAMarketplace/ANAPeriodicals/OJIN
ffableofContentsNol-16-2011/No2-May-2011/Articles-Previous-Topics/Nursing-at-itsBest.html
Roach. S 2002, "Caring, the human mode of being. A blue print for the health professions",
2nd edition, Ontario, CHA Press .
..

hNセ。ャエィ@
sケセ・ュ
⦅ HョN@ ..d)., __Bqカ・
⦅ イケゥセキ@
of/f!an jヲアエウー
⦅ ョNGlセj
⦅ イケZGL@
Qibaca pacta tanggal
10
Juni
2012,
http://www.innovativecaremodels.com/uploads/File/caring%20model/Overview%20JW%20T
heory.pdf
v。ーセ、@

Watson, J (2002), "Assessing and Measuring Caring in Nursing and health science", dinduh
pada tanggal 10 Juni 2012, http://www.google.eo.id/books?hl=id&lr=&id=bYHblisfmiC&oi=fnd&pg=PR 7&dq=concept+of+caring+in+nursing&ots=iazDKG4Jpl&sig=r3Xvoa
pe3d8hm VDzwCsOn beUQ&redir ・ウ」]ケCッョー。ァFアセORPイゥE@
20nursing&f=false
Watson, M (1996), "Watson's theory of transpersonal caring" in Blueprint for use of nursing
models: education, research, practice and administration", diunduh pada tanggal 8 Juni 2012,

27

http://www .google.co.idlbooks?hl=id&lr=&id=w97F5mGeFh4C&oi=fnd&pg=PA 141 &dq=w
atson%2 7s+theory+of+transpersonal+caring&ots=sg5H6MxN JN &sig=91 Ht W zwgOgZL 7WU
AF 1j 9KDgt2hs&redir esc=y#v=onepage&q=watson' s%20theory%20of%20transpersonal%2
Ocaring&f=false

28

DAFTAR RIWAYAT IDDUP

1. Nama Lengkap dan Gelar

: Setiawan, SKp, MNS, PhD

2. Tempat dan tanggal lahir

: Jambi, 20 Juli 1971

3. Fakultas/Jurusan

: Keperawatan!Keperawatan

4. Jenis Kelamin

: Laki laki

5. Pangkat/Golongan!NIP

: Penata/Golongan III -C/1971 0720199903 1001

6. Bidang Keahlian

: Keperawatan

7. Kedudukan dalam Tim

: Ketua Peneliti

8. Alamat Kantor

: Jl. Prof. Maas No. 3 Kompleks USU Medan

9. Alamat Rumah

: Kompleks Kota Taman Sunggal Blok A No. 59

Medan Krio
Telp

: 08126025301

Email

: setia-06@hotmail.com

Mengetahui,

Setiawan

29

DAFTAR RIWAYAT IDDUP

1. Nama Lengkap dan Gelar

: Roxsana Devi T, SKep, Ns, MNurs (MntlHlth)

2. Tempat dan tanggallahir

: Sibolga, 10 Agustus 1979

3. Fakultas/Jurusan

: Keperawatan/Keperawatan

4. Jenis Kelamin

: Perempuan

5. Pangkat/Golongan!NlP
6. Bidang Keahlian

: Keperawatan Jiwa

7. Kedudukan dalam Tim

: Anggota Peneliti

8. Alamat Kantor

: Jl. Prof. Maas No. 3 Kompleks USU Medan

9. Alamat Rumah

: Jl. Karya Darma Gg. Griya Asri No.1 E Medan

Telp

: 082162452178

Email

: tumanggordevi@gmail.com

Mengetahui,

30

Penjelasan Tentang Penelitian
ATRIBUT