Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit Perusahaan Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Kabupaten Deli Serdang

ABSTRAK

Pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah selalu berusaha untuk
menciptakan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan untuk mencapai
produktivitas yang tinggi dan kesejahteraan pekerja/buruh. Terciptanya hubungan
industrial yang harmonis akan mengurangi timbulnya perselisihan hubungan
industrial antara pengusaha dengan pekerja/buruh. Salah satu cara untuk mencegah
terjadinya perselisihan hubungan industrial antara pekerja/buruh dengan pengusaha
adalah dengan membentuk forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah antara
pengusaha dan wakil-wakil serikat pekerja/serikat buruh atau pekerja/buruh pada
tingkat perusahaan yang di dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan pada pasal 106 dikenal dengan Lembaga Kerjasama Bipartit.
Permasalahan yang akan dianalisis dalam tesis ini adalah bagaimana
keberadaan Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit perusahaan di Kabupaten Deli
Serdang, bagaimana peran dan fungsinya dalam penyelesaian perselisihan hubungan
industrial dan bagaimana sanksi dan pelaksanaan sanksi terhadap perusahaan yang
tidak membentuk Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit .Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan jenis penelitian yuridis
normatif.
Data dari Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
Serdang pada tahun 2012 bahwa jumlah kasus perselisihan hubungan industrial

adalah 84 kasus dan yang selesai secara bipartit sebanyak 47,61%. Tahun 2013
jumlah kasus perselisihan hubungan industrial sebanyak 108 kasus dan yang selesai
secara bipartit sebanyak 50,92%. Tahun 2014 jumlah kasus perselisihan hubungan
industrial adalah 134 kasus dan yang selesai secara bipartit sebanyak 58,9%.
Melihat banyaknya kasus-kasus perselisihan hubungan industrial yang terjadi seperti
di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang, maka
LKS Bipartit sangat diperlukan untuk mencegah timbulnya perselisihan hubungan
industrial. Keberadaan Lembaga Kerjasama Bipartit di perusahaan akan
mengurangi terjadinya perselisihan hubungan industrial antara pengusaha dengan
pekerja/buruh dan apabila terjadi perselisihan hubungan indusrial akan dapat
diselesaikan melalui bipartit. Pemerintah dalam hal ini menteri tenaga kerja
diharapkan segera mengeluarkan peraturan pelaksana sanksi admninistratif
sehingga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat menindak pengusaha yang
tidak membentuk LKS Bipartit.

Kata Kunci : Lembaga Kerjasama Bipartit dan Perselisihan Hubungan
Industrial

Universitas Sumatera Utara