Hubungan Anemia Defisiensi Besi Terhadap Gangguan Konsentrasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Konsentrasi adalah pemusatan perhatian dalam proses tingkah laku

yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap
sesuatu atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam berbagai bidang studi (Rusyan,2002)
Menurut Deny Hendrata (2007) konsentrasi adalah sumber kekuatan
pikiran akan bekerja berdasarkan daya ingat dan lupa. Pikiran tidak bekerja untuk
lupa dan ingat dalam waktu yang bersamaan. Apabila konsentrasi seseorang mulai
lemah maka akan cenderung mudah melupakan suatu hal. Apabila konsentrasi
seseorang masih cukup kuat maka dapat mengingat suatu hal dalam waktu yang
lama.
Penelitian yang dilakukan Ama (1987) ternyata anemia mempengaruhi
daya konsentrasi,daya persepsi dan perhatian. Seseorang yang menderita anemia
defisiensi besi,maka jumlah hemoglobin dalam darahnya lebih rendah daripada
orang yang tidak memiliki anemia. Hemoglobin merupakan protein utama dalam

tubuh manusia yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru kejaringan
perifer dan mengangkut karbondioksida dari jaringan perifer keparu-paru .
Seseorang yang mempunyai kadar Hb dalam darah lebih rendah dari normal,
menyebabkan gangguan pada proses belajar, baik karena menurunnya daya ingat
ataupun berkurangnya kemampuan berkonsentrasi.
Salah satu penyakit defisiensi yang masih merupakan masalah gizi pada
anak sekolah dasar dalah anemia defisiensi besi . Anemia adalah suatukondisi
yang diakibatkan ketidak mampuan jaringan erythropoetic mempertahankan
konsentrasi hemoglobin yang normal. Diperkirakan prevalensi anemia defisiensi
besi berkisar antara 25-30% (Sayogo, 1995).
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang terbanyak baik di
Negara maju maupun di Negara

yang sedang berkembang. Padahal besi

merupakan suatu unsur terbanyak pada lapisan kulit bumi, akan tetapi defisiensi

Universitas Sumatera Utara

besi merupakan penyebab anemia tersering. Hal ini disebabkan tubuh manusia

mempunyai kemampuan terbatas untuk menyerap besi dan seringkali tubuh
mengalami kehilangan besi yang berlebihan yang diakibatkan perdarahan
(Hoffbrand,2005).
Besi adalah salah satu unsur terbanyak dalam lapisan kulit bumi,tetapi
defisiensi besi adalah penyebab anemia tersering, yang mengenai sekitar 500 juta
orang diseluruh dunia. Hal ini terjadi karena tubuh mempunyai kemampuan yang
terbatas untuk mengabsorbsi besi dan seringkali tubuh mengalami kehilangan besi
yang berlebihan akibat perdarahan (Hoffbrand,2005).
Kebutuhan besi yang dibutuhkan setiap harinya untuk menggantikan
zat besi yang hilang dari tubuh dan untuk pertumbuhan ini bervariasi,tergantung
dari umur, jenis kelamin. Kebutuhan meningkat pada bayi,remaja,wanita
hamil,menyusui serta menstruasi. Oleh karena itu kelompok tersebut sangat
mungkin menderita defisiensi besi jika terdapat kehilangan besi yang disebabkan
hal lain maupun kurangnya intake besi dalam jangka panjang (Hoffbrand,2005).
Seseorang yang menderita anemia defisiensi besi maka jumlah
hemoglobin dalam darahnya jadi berkurangang, sehingga suplai oksigen kedalam
jaringan-jaringan tubuh mengalami gangguan,dengan berkurangnya oksigen yang
ada didalam jaringan tubuh maka proses metabolisme akan terganggu dan tidak
dapat optimal. Dengan tidak optimalnya proses metabolisme maka kebutuhan
akan energi untuk proses belajar mengalami gangguan. Semakin tinggi kadar Hb

dalam darah, maka semakin banyak pula oksigen yang dapat diangkut ke berbagai
jaringan tubuh (Ganong,1990).
Maka jika dilihat dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui
hubungan antara anemia defisiensi besi terhadap gangguan konsentrasi pada
siswa-siswi SMAIT AL-FITYAN Medan.
1.2

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah apakah terdapat

hubungan anemia defisiensi besi terhadap gangguan konsentrasi belajar.

Universitas Sumatera Utara

1.3

Tujuan Penelitian


1.3.1

Tujuan Umun
Untuk mengetahui remaja yang mengalami anemia defisiensi besi dan

keterkaitannya dengan gangguan konsentrasi.
1.3.2.

Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui remaja yang mengalami anemia defisiensi besi.
b. Untuk mengetahui remaja yang mengalami gangguan konsentrasi belajar.
c. Untuk mengetahui remaja yang mengalami gangguan konsentrasi berdasarkan
jenis kelamin.
4. Untuk mengetahui remaja yang mengalami anemia defisiensi besi berdasarkan
jenis kelamin.
1.4.

Manfaat Penelitian


1.4.1

Peneliti
Bagi peneliti diharapkan hasil penelitian dapat meningkatakan

pengetahuan peneliti mengenai hubungan anemia defiensi terhadap gangguan
konsentrasi pada siswa-siswi SMAIT ALFITYAN serta sebagai syarat untuk
mendapat gelar sarjan kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.

1.4.2

Subjek Penelitian
Bagi subjek penelitian diharapkan hasil penelitian dapat membuat

subjek mengetahui hubungan anemia defisiensi besi terhadap gangguan
konsentrasi, dan subjek dapat terhindar dari ancaman anemia defisiensi besi
tersebut.
1.4.3


Institusi Kesehatan
Bagi institusi kesehatan diharapkan hasil penelitian dapat menjadi

informasi kesehatan yang bermanfaat bagi institusi kesehatan mengenai hubungan
anemia defisiensi besi terhadap gangguan konsentrasi.
1.4.4

Institusi Pendidikan

Universitas Sumatera Utara

Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian dapat menambah
studi kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang bermanfaat bagi
seluruh mahasiswa mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara