Analisis Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Preoperatif dan Pascaoperatif di RSUD Dr.Pirngadi Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Rumah

sakit

adalah

salah

satu

dari

sarana

kesehatan

tempat


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan (Charles, 2004). Rumah sakit sebagai bagian dari sistem
kesehatan nasional dituntut untuk meningkatkan kualitas, penyediaan fasilitas,
serta memberikan pelayanan yang optimal dengan ruang lingkup mencakup
pelayanan dokter dan pelayanan keperawatan (Jacobalis, 2005).
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang
berperan besar menentukan pelayanan kesehatan. Keperawatan sebagai profesi
dan perawat sebagai tenaga profesional dan bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara
mandiri maupun bekerja sama dengan anggota kesehatan lainnya (Depkes RI,
2006).
Keperawatan sebagai profesi adalah unik karena keperawatan ditujukan ke
berbagai respon individu dan keluarga terhadap masalah kesehatan yang
dihadapinya. Perawat memiliki berbagai peran seperti pemberi perawatan, sebagai
perawat primer, pemberi keputusan klinik, advokat, peneliti, dan pendidik, serta
perawat seringkali harus melakukan peran lebih dari satu dalam suatu waktu yang
bersamaan (Potter & Perry, 2005).
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan
kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Proses penyembuhan lebih


Universitas Sumatera Utara

dari sekedar sembuh dari penyakit tertentu, sekali pun keterampilan tindakan yang
meningkatkan kesehatan fisik merupakan hal yang penting bagi pemberi asuhan.
Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik,
meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spritual, dan sosial. Pemberi
asuhan memberikan bantuan bagi klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan
dan mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan energi dan waktu yang
minimal (Potter & Perry, 2005).
Kemajuan tekhnologi terakhir telah mengarah pada prosedur yang lebih
kompleks, seperti prosedur yang memerlukan teknik-teknik bedah mikro atau
penggunaan laser, peralatan yang lebih canggih dan peralatan pemantauan yang
sangat sensitif. Pada tahun 1980-an, tujuh dari delapan pasien bedah memerlukan
setidaknya menginap satu malam di rumah sakit, dengan itu perawat diharuskan
untuk mempunyai pengetahuan yang baik mengenai semua aspek perawatan
pasien bedah (Brunner & Suddarth, 2002).
Preoperatif dan pascaoperatif merupakan bagian dari fase pembedahan,
preoperatif merupakan fase ketika keputusan diambil untuk melaksanakan
intervensi pembedahan dan berakhir ketika pasien diantar ke kamar operasi,

sedangkan pascaoperatif merupakan tahap yang dimulai dengan memindahkan
pasien dari kamar bedah ke unit pascaoperasi dan berakhir dengan pulangnya
pasien (Baradero, 2009).
Kegiatan keperawatan preoperatif dan pascaoperatif antara lain identifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi risiko pelaksanaan operasi, mengkaji kebutuhan
fisik, psikologis dan memfasilitasi persiapan fisik dan psikologis selama tahap

Universitas Sumatera Utara

preoperatif dan pascaoperatif. Kesalahan yang dilakukan pada tahap ini apapun
bentuknya dapat berdampak pada tahap-tahap selanjutnya, untuk itu diperlukan
kerjasama yang baik antara masing-masing komponen yang berkompeten untuk
menghasilkan outcome yang optimal, yaitu kesembuhan pasien secara optimal
(Qosim, 2013).
Berdasarkan hasil univariat penelitian yang dilakukan Afrianti (2011 dalam
Aziz, 2012) diRuang Rawat Inap Bangsal Bedah RSUP Dr. M. Djamil tahun 2011
terlihatbahwa 60% pelayanan keperawatan tidak baik dan sebanyak 55%
pasienmenyatakan tidak puas terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
bedah tersebut.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Qosim (2013) menyatakan bahwa pasien

pascaoperatif sebanyak 70% kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan
perawat di ruang rawat inap bedah tersebut. Pasien menyatakan bahwa perawat
kurang memperhatikan kondisi mereka, tidak tanggap terhadap kebutuhan
pasiensehingga pasien lebih memilih untuk pulang ke rumah dan dirawat di rumah
daripada tetap berada di rumah sakit.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Pelayanan Medik RSUD. dr.
Pirngadi Medan (2013) bahwa jumlah pasien yang melakukan tindakan operasi
selama satu tahun terakhir sebanyak 3612 orang,sehingga data dalam satu bulan
rata-rata kurang lebih 301 orang, serta 9-10 orang per hari. Hasil data tersebut
menunjukkan jumlah pasien yang dioperasi berada dalam jumlah yang banyak.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai“Analisis pelaksanaan asuhan keperawatan preoperatif dan pascaoperatif
di RSUD. Dr. Pirngadi Medan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu
bagaimanakah pelaksanaan asuhan keperawatan preoperatif dan pascaoperatif di
RSUD. dr. Pirngadi Medan

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum

Untuk menganalisis pelaksanaan asuhan keperawatan preoperatif dan
pascaoperatif di RSUD dr. Pirngadi Medan.
1.3.2

Tujuan Khusus

a. Menganalisis pelaksanaan asuhan keperawatan preoperatif (pengkajian,
implementasi, persetujuan tindakan, evaluasi) di RSUD Dr. Pirngadi
Medan.
b. Menganalisis pelaksanaan asuhan keperawatan pascaoperatif (pengkajian,
imlementasi, evaluasi) di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Pelayanan keperawatan
a. Sebagai pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan

keperawatan preoperatif dan pascaoperatif sehingga terpenuhi
pelayanan keperawatan yang prima.

Universitas Sumatera Utara

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan pelayanan
untuk pasien yaitu terkait dengan dikeluarkannya kebijakan untuk
memberikan pelayanan terbaik dalam keperawatan preoperatif dan
pascaoperatif.
c. Dengan

diketahuinya

hasil

analisis

pelaksanaan

asuhan


keperawatan preoperatif dan pascaoperatif pihak RSUD dr.
Pirngadi Medan, dapat diketahui indikator mana yang perlu
diperhatikan di masa mendatang sehingga kinerja pelayanan
keperawatan bisa semakin baik.
2. Pendidikan Keperawatan
Hasil

analisis

pelaksanaan

asuhan

keperawatan

preoperatif

dan


pascaoperatif diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan data
evaluasi yang berguna bagi pendidikan keperawatan.
3. Peneliti Selanjutnya
Dapat digunakan sebagai data dasar pada penelitian selanjutnya terutama
yang berkaitan dengan perkembangan pelaksanaan asuhan keperawatan
preoperatif dan pascaoperatif demi pelayanan keperawatan prima.

Universitas Sumatera Utara