Uji Efikasi Rodentisida Nabati Daun Ruku-Ruku (Ocimum sanctum L.) Terhadap Mortalitas Tikus Sawah Rattus rattus argentiventer Robb & Kloss. di Laboratorium

DAFTAR PUSTAKA
Alfian. R dan I. Fatmal. 2008. Preferensi tikus (Rattus argentiventer) terhadap
jenis umpan pada tanaman padi sawah. Jurusan HPT Fakultas Pertanian
Unsyiah Kuala Banda Aceh. J. Floratek. 3:86-73.
Aplin. K. P., Brown. P. R., Jacob. J., Krebs. C. J., dan Singleton. G. R. 2003.
Field methods for rodent studies in asia and the indo pacific. Melbourne.
BPA Print Group.
Ayuning. B. A., R. Y. Nabila., A. Laksamana., dan L. Zakiyatunnufus. 2013.
Pemanfaatan bagian daun dan biji tumbuhan kacang babi (Tephrosia sp.)
sebagai bahan rodentisida nabati untuk mengendalikan tikus sawah
(Rattus argentiventer) dan tikus rumah (Rattus rattus diardii). Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara. 2015. Hasil Rapat Posko
Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara di Medan Tanggal 16 Maret
2015.
Badan

Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian.

2008.
Tikus.http://www.knowledgebank.irri.org. Tanggal akses 08 Oktober
2015.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2011. Pengendalian hama tikus
terpadu. Agroinovasi Edisi 17-23 Agustus 2011 No. 3419 Thn. XLI.
Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi padi dan palawija sumatera utara (angka
sementara tahun 2014). Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara
No. 22/03/12Thn. XVIII, 2 Maret 2015. Diakses pada 1 Oktober 2015.
Christine. 1985. Penggunaan Tanaman Obat. Agromedika Pustaka, Jakarta. Hal 5.
Dasmendi. 2009. Program pengendalian hama tikus. Laporan akhir kuliah kerja
nyata (kkn) kemitraan mahasiswa universitas andalas di jorong atas
kenagarian situjuh ladang laweh kecamatan situjuh limo nagari
kabupaten lima puluh kota. Fakultas Pertanian Universitas Andalas,
Padang.
Departemen Kesehatan. 1995. Materia medika indonesia. Edisi VI. Hlm.
182:321-325.
Dhika. R. S., L. Mulqie., dan S. Hazar. 2015. Uji efek diuretik ekstrak etanol
herba ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.) terhadap tikus wistar jantan.


33
Universitas Sumatera Utara

Prodi Farmasi Fakultas MIPA Unisba, Bandung. Prosiding Penelitian
Sivitas Akademi Unisba (Kesehatan dan Farmasi).
Diah. D., R. Panigoro., S. Surialaga., dan P. Purushothman. 2012. Metode cepat
identifikasi flavonoid dari daunO.sanctum L. (selasih). Departemen
Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2015. Hama tikus. Diakses
pada 1 Oktober 2015.
Elena. A. Y., Nanik. H. S., dan Jafron. W. H. 2009. pengaruh ekstrak daun teklan
(Eupatorium riparium) terhadap mortalitas dan perkembangan larva
Aedes aegypti. Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi
Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro.
BIOMA. 11(1) :11-17.
Gunawan. E. 2011. Efek potensiasi larvasida kombinasi ekstrak daun kemangi
(Ocimum sanctum L.) dan biji jarak (Ricinus communis Linn.) terhadap
Aedes aegypti. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Hasyim. A., W. Setiawati., R. Murtiningsih., dan E. Sofiari. 2010. Efikasi dan

persistensi minyak serehwangi sebagai biopestisida terhadap Helicoverpa
aemigera . Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang.
Hopkins. W. G. and N. P. A.Honer. 2004. Introduction to plant physiology. third
edition. John Wiley and Sons, Inc. Ontario.
Http://www.litbangpertanian. Prospek dan arah pengembangan agribisnis padi.
Diakses pada 1 Oktober 2015.
Http://www.planet-mammiferes.org. Rattus argentiventer. Diakses pada 11 Mei
2016.
Http://www.botanyschool.ning.com. Ocimum sanctum. Diakses pada 11 Mei
2016.
Hutagalung. L. E. 2011. Isolasi dan analisis komponen kimia dari minyak atsiri
daun ruku-ruku (Ocimum sanctum L.) dengan metode gc-ms.Departemen
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Ivakdalam. L. M. 2014. Uji Keefektifan lima jenis perangkap dalam pengendalian
tikus sawah. Program Studi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas
Kristen Indonesia Maluku. J. Agrilan. 2:38-46. Hlm. 39.
Laba. I. W. 2012. Formulasi produk pestisida nabati berbahan aktif saponin,
azadirachtin, eugenol, dan sitronellal untuk mengendalikan hama utama


34
Universitas Sumatera Utara

kakao (Conopomorpha caramella, Hyposidra sp., dan Helopeltis sp.).
Program PKPP Ristek. Kementrian Pertanian Balai Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Lapenris. E. H. 2011. Isolasi dan analisis komponen kimia dari minyak atsiri daun
ruku-ruku (Ocimum sanctum L) dengan metode gc-ms. Departemen
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Lisa. M. 2013. Pengujian biji Phaleria macrocarpa sebagai rodentisida nabati
terhadap Rattus argentiventer dan Rattus tiomanicus. Departemen
proteksi tanaman fakultas pertanian institut pertanian bogor.
Mansur. 2008. Toksikologi dan distribusi agent toksik. http://library.usu.ac.id.
Diakses pada 1 Oktober 2015.
Martin. G. J. M. Sianturi, dan Y. Tarigan. 1990. Vertebrate pest management
course. Proyek Pengembangan Tanaman Perkebunan Bekerjasama
dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan, Medan.
Martono. B., H. Endang., dan U. Laba. 2004. Plasma nutfah insektisida nabati.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Perkembangan Teknologi

TRO. 16(1):52.
Muchrodji., Y. Santosa., dan A. H. Mustari. 2006. Prospek Penggunaan
Sarcosystis singaporensis Untuk Pengendalian Biologis Populasi Tikus
Sawah (Rattus argentiventer). Media Konservasi XI :52-58.
Natawigena. W. D. 2006. Sistem Pengendalian Hama Tikus Secara Kontinu dan
Ekonomis. Fakultas Pertanian. Universitas Padjajaran, Bandung.
Posmaningsih. D. A. A., I. N. Purna., dan I. W. Sali. 2014. Efektivitas
Pemanfaatan Umbi Gadung Dioscorea hispida dennust pada umpan
sebagai rodentisida nabati dalam pengendalian tikus. Jurnal Skala
Husada11(1):79-85.
Prescott. C., A. Buckle., J. Carlton., A. Meyer. 2010. Anticoagulant resistence in
the norway rat and guidelines for the management of resistant rat
infestations in the u.k. rodenticide resistance action group.
Priyambodo. S. 2003. Pengendalian hama tikus terpadu.edisi ke-3. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Puspita. D. 2007. Tanaman Obat Indonesia. http://.toiusd.multiply.com.Diakses
pada 1 Oktober 2015.
Rahmawati. N., Y. Zetra., dan R. Burhan. 2009. Pemanfaatan minyak atsiri akar
wangi (Vetiveria zizanoides) dari famili Poaceae sebagai senyawa
antimikroba dan insektisida alami. Prosiding KIMIA FMIPA - ITS.


35
Universitas Sumatera Utara

Rodenticide Resistence Action Committee. 2015. Guidelines on anticoagulant
rodenticide resistance management. Crop Life International. Brussels.
Sharma. O. P. 1993. Plant taxonomy. New Delhi. McGrawhill Publishing
Company Limited.
Sitepu. P. 2008. Pengujian efektifias beberapa fumigan terhadap tikus sawah
(Rattus argentiventer). Program Studi Hama dan Penyakit Tanaman.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Singh. S., M. Taneja., dan D. K. Majumdar. 2007. Biological activities of Ocimum
sanctum L. Fixed oil-An Overwiew. Indian Journal of Experimental
Biology. 45:403-412.
Sudarmaji dan A. W. Anggara. 2008. Modul pengendalian hama tikus terpadu.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Sudarmaji dan N. Herawati, 2008. Efikasi ekstrak biji jarak terhadap mortalitas
tikus sawah. Lokakarya dan Seminar Nasional. UGM. Yogyakarta.
Sutrisna. E. M., A. S. Wahyuni., S. Setyowati., dan I. Triwinarsih. 2009. Potensi

efek daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dan daun dewa (Gynura pseudochina
(L) D.C). Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. J. Farmacon.
10(2):64-69.
Sastrohamidjojo. H. 2004. Kimia minyak atsiri. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Sudarsono. P. N., Gunawan. D., Wahyuono. S., Donatus. I. A.,dan Purnomo.
2002. Tumbuhan obat ii (hasil penelitian, sifat-sifat, dan penggunaan).
Yogyakarta: Pusat Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada.
Syamsuddin. 2007. Tingkah laku tikus dan pengendaliannya. Balai Penelitian
Tanaman Serealia Maros. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI
dan PFI XVIII Komda Sulsel.
Tjitrosoepomo. G. 1994. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). cetakan VII.
Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Widjanarko. R. T. H., dan N. C. Idris. 2009. Bioekologi tikus sebagai
pengetahuan dasar dalam tindakan pengendalian. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sulawesi Tenggara.

36
Universitas Sumatera Utara