Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Kompetisi Interpersonal pada Masa Remaja Tengah T1 802005056 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Ada hubungan positif signifikan antara kematangan emosi
dengan kompetensi interpersonal pada masa remaja tengah.
Makin tinggi kematangan emosi, maka makin tinggi
kompetensi
interpersonal
seorang
remaja
tengah.
Sebaliknya semakin rendah kematangan emosi seorang
remaja
tengah,
maka
semakin
rendah
kompetensi
interpersonal seorang remaja tengah. Dengan demikian,
hipotesis penelitian yang diajukan dinyatakan diterima.
2. Variansi skor variabel hubungan kematangan emosi dengan
kompetensi interpersonal dapat dijelaskan oleh varian skor
variabel pada kelompok subjek penelitian sebesar 35,52%.
Hal ini menunjukkan masih terdapat 64,48% variabelvariabel lain yang memengaruhi kompetensi interpersonal
seorang remaja tengah.
3. Tingkat kematangan emosi siswa-siswa remaja tengah SMU
Negeri 1 Getasan sebagian besar berada pada kategori tinggi
dan tingkat kompetensi interpersonalnya juga berada pada
rata-rata kategori tinggi.
57
58
B. Saran
1. Bagi para Remaja Tengah
Bagi para remaja tengah, peneliti menyarankan
untuk terus berlaku ramah, di lingkungan masyarakat
maupun di lingkungan sekolah serta menciptakan suasana
yang nyaman, untuk orang lain maupun kepada diri sendiri.
Dari hal tersebut diharapkan para remaja tengah
dapat mempertahankan kestabilan emosi, kontrol emosi dan
ekspresi emosi, sehingga tetap merasa nyaman saat
melakukan komunikasi interpersonal di lingkungan sekitar.
2. Bagi Keluarga
Bagi pihak keluarga dapat membantu perkembangan
kematangan
emosi
seorang
remaja
tengah
berupa,
pemberian kasih sayang yang mendalam dari keluarga, rasa
aman dan nyaman, perhatian, serta memberikan bimbingan,
dukungan dan bantuan kepada seorang remaja tengah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Hal tersebut dapat membuat seorang remaja tengah
menjadi lebih percaya diri, dan merasa nyaman dengan
kehidupannya, yang mana hal tersebut dapat membuat
seorang remaja tengah memiliki kemampuan menyesuaikan
diri yang baik dengan lingkungan sekitar, sehingga
kompetensi interpersonalnya pun dapat berkembang dengan
baik.
3. Bagi Pihak Sekolah
Bagi pihak sekolah dapat membantu perkembangan
kematangan emosi remaja tengah berupa menciptakan
suasana lingkungan sekolah yang ramah dan baik, serta
59
mengajarkan sikap-sikap pengertian, toleransi, disiplin dan
tanggung jawab dalam setiap mengerjakan tugas-tugas
sekolah.
Hal tersebut akan membuat remaja tengah memiliki
sifat sabar, penuh pengertian, mempunyai sifat toleransi
yang baik dan memiliki sifat tanggung jawab yang baik.
Dari hal tersebut akan membuat remaja tengah lebih mudah
diterima, baik itu oleh lingkungan masyarakat atau pun di
lingkungan bermain dengan teman sebaya sehingga dari hal
tersebut akan membuat remaja tengah merasa senang dan
nyaman dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
serupa hendaknya menambah atau meninjau dari faktor-faktor
lain yang memengaruhi kompetensi interpersonal, misalnya
faktor lingkungan, pola asuh orang tua atau latar belakang
sosial pendidikan dan ekonomi.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Ada hubungan positif signifikan antara kematangan emosi
dengan kompetensi interpersonal pada masa remaja tengah.
Makin tinggi kematangan emosi, maka makin tinggi
kompetensi
interpersonal
seorang
remaja
tengah.
Sebaliknya semakin rendah kematangan emosi seorang
remaja
tengah,
maka
semakin
rendah
kompetensi
interpersonal seorang remaja tengah. Dengan demikian,
hipotesis penelitian yang diajukan dinyatakan diterima.
2. Variansi skor variabel hubungan kematangan emosi dengan
kompetensi interpersonal dapat dijelaskan oleh varian skor
variabel pada kelompok subjek penelitian sebesar 35,52%.
Hal ini menunjukkan masih terdapat 64,48% variabelvariabel lain yang memengaruhi kompetensi interpersonal
seorang remaja tengah.
3. Tingkat kematangan emosi siswa-siswa remaja tengah SMU
Negeri 1 Getasan sebagian besar berada pada kategori tinggi
dan tingkat kompetensi interpersonalnya juga berada pada
rata-rata kategori tinggi.
57
58
B. Saran
1. Bagi para Remaja Tengah
Bagi para remaja tengah, peneliti menyarankan
untuk terus berlaku ramah, di lingkungan masyarakat
maupun di lingkungan sekolah serta menciptakan suasana
yang nyaman, untuk orang lain maupun kepada diri sendiri.
Dari hal tersebut diharapkan para remaja tengah
dapat mempertahankan kestabilan emosi, kontrol emosi dan
ekspresi emosi, sehingga tetap merasa nyaman saat
melakukan komunikasi interpersonal di lingkungan sekitar.
2. Bagi Keluarga
Bagi pihak keluarga dapat membantu perkembangan
kematangan
emosi
seorang
remaja
tengah
berupa,
pemberian kasih sayang yang mendalam dari keluarga, rasa
aman dan nyaman, perhatian, serta memberikan bimbingan,
dukungan dan bantuan kepada seorang remaja tengah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Hal tersebut dapat membuat seorang remaja tengah
menjadi lebih percaya diri, dan merasa nyaman dengan
kehidupannya, yang mana hal tersebut dapat membuat
seorang remaja tengah memiliki kemampuan menyesuaikan
diri yang baik dengan lingkungan sekitar, sehingga
kompetensi interpersonalnya pun dapat berkembang dengan
baik.
3. Bagi Pihak Sekolah
Bagi pihak sekolah dapat membantu perkembangan
kematangan emosi remaja tengah berupa menciptakan
suasana lingkungan sekolah yang ramah dan baik, serta
59
mengajarkan sikap-sikap pengertian, toleransi, disiplin dan
tanggung jawab dalam setiap mengerjakan tugas-tugas
sekolah.
Hal tersebut akan membuat remaja tengah memiliki
sifat sabar, penuh pengertian, mempunyai sifat toleransi
yang baik dan memiliki sifat tanggung jawab yang baik.
Dari hal tersebut akan membuat remaja tengah lebih mudah
diterima, baik itu oleh lingkungan masyarakat atau pun di
lingkungan bermain dengan teman sebaya sehingga dari hal
tersebut akan membuat remaja tengah merasa senang dan
nyaman dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
serupa hendaknya menambah atau meninjau dari faktor-faktor
lain yang memengaruhi kompetensi interpersonal, misalnya
faktor lingkungan, pola asuh orang tua atau latar belakang
sosial pendidikan dan ekonomi.