2. Paparan Restatement Laporan Keuangan

(1)

KEMENTERIAN DALAM

NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TAHUN 2015

Oleh:

Direktorat Pelaksanaan & Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

PENYAJIAN KEMBALI (

RESTATEMENT

)


(2)

DASAR HUKUM

UU No.

17/2003

UU No.

1/2004

UU No.

32/2004

PP No. 58/2005

PP No. 71/2010

Permendagri No. 64/2013

Penerapan

SAP Berbasis

Akrual pada

Pemda

Peraturan

Gubernur/Bupati/Walik ota


(3)

SUBSTANSI

PERMENDAGRI

NOMOR 64 TAHUN

2013

Kebijakan

Akuntansi

Pemerintah Daerah

Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah

Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah

Bagan Akun

Standar (BAS)

Bagan Akun

Standar (BAS)

Konversi Penyajian

LRA

Konversi Penyajian

LRA

Penyajian kembali

(Restatement)

Penyajian kembali

(Restatement)

3


(4)

Dalam rangka memenuhi asas keterbandingan laporan keuangan antar

periode.

Kapan

Dilakukan paling lambat sebelum Laporan Keuangan

per 31 Des 2015 diserahkan ke BPK untuk diaudit.

Penyajian Kembali (

Restatement)

Laporan Keuangan

Permendgari 64 Tahun 2013 - Pasal 9

“Pemerintah daerah

menyajikan kembali

LRA,

Neraca dan LAK tahun sebelumnya pada tahun

pertama penerapan SAP berbasis akrual”.


(5)

Penyajian Kembali

Penyajian Kembali

(

(

Restatement)

Restatement)

Laporan Keuangan

Laporan Keuangan

Landasan:

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan paragraf 35:

Karakterisitik

kualitatif

laporan

keuangan

dapat

dibandingkan”

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan paragraf 39:

“ Perbandingan dapat dilakukan bila suatu entitas

menerapkan kebijakan akuntansi yang sama”

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 1 Paragraf

49:

“ Neraca menyajikan secara komperatif dengan periode

sebelumnya”


(6)

Neraca Pemda

yang disusun selama ini

belum seutuhnya

berbasis

akrual.

Oleh karena itu, neraca pemda perlu

disajikan ulang

(

RESTATEMENT

) dengan

cara

menambahkan

informasi-informasi

keuangan yang belum disajikan.

Restatement neraca harus dilakukan agar

keterbandingan informasi neraca antara

periode satu dan lain tetap terjaga.


(7)

Secara umum, penyajian kembali laporan

keuangan

(

financial

restatement

)

adalah penyajian kembali laporan keuangan

ketika

kesalahan material

ditemukan dalam

laporan

keuangan

yang

diterbitkan

sebelumnya.

Ketika kesalahan seperti itu ditemukan,

entitas pelaporan harus memperingatkan

pengguna laporan keuangan bahwa

laporan

keuangan

yang diterbitkan

sebelumnya

tidak

lagi

dapat diandalkan

dan ditinjau

untuk

penyajian ulang

.

Jika kesalahan tidak

material, laporan keuangan tidak disajikan

kembali, tetapi

hanya direvisi

.


(8)

Dalam

konteks

pemerintah

daerah

Indonesia, penyajian kembali neraca

pemerintah daerah adalah

“PERLAKUAN AKUNTANSI YANG DILAKUKAN

DENGAN CARA MELENGKAPI INFORMASI

KEUANGAN YANG BELUM TERSAJIKAN

DALAM NERACA PERIODE SEBELUMNYA.

KEADAAN

INI

DISEBABKAN

KARENA

BERUBAHNYA BASIS AKUNTANSI, SEMULA

BASIS KAS MENUJU AKRUAL MENJADI BASIS

AKRUAL”


(9)

Karakteristik Kualitatif

Laporan Keuangan

1. Relevan: umpan balik, prediktif,

tepat waktu, lengkap)

2. Andal: jujur, dapat diverifikasi,

netral

3. Dapat Dibandingkan


(10)

Perbandingan Laporan Keuangan Lama vs

Baru

LAMA (2014)

BARU (2015)

LAPORAN KEUANGAN PEMDA

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

2. NERACA

3. LAPORAN ARUS KAS

4. CaLK

LAPORAN KEUANGAN SKPD

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

2. NERACA

3. CaLK

LAPORAN KEUANGAN PEMDA

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

2. NERACA

3. LAPORAN ARUS KAS

4. CaLK

5. LAPORAN PERUBAHAN SAL (LP

SAL)

6. LAPORAN PERUBAHAN

EKUITAS (LPE)

7. LAPORAN OPERASIONAL (LO)

LAPORAN KEUANGAN SKPD

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

2. NERACA

3. CaLK

4. LAPORAN OPERASIONAL (LO)

5. LAPORAN PERUBAHAN


(11)

NO

BASIS KAS MENUJU AKRUAL

BASIS AKRUAL

1.

Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran (“perubahan Struktur Anggaran”)

2.

Laporan Perubahan SAL

3.

Neraca, dgn Ekuitas Dana yg dirinci menjadi: (1) Ekuitas Dana Lancar

(2) Ekuitas Dana Investasi (3) Ekuitas Dana Cadangan

Neraca

(“Ekuitas” tidak dirinci) Neraca belum Akrual Neraca Akrual

(menyajikan kembali akun2 yg blm sama)

4.

- Laporan Operasional

5.

- Laporan Perubahan Ekuitas

6.

Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas

(“perubahan Struktur Anggaran”)

7.

Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan


(12)

Restatement

LRA & LAK

a.

LRA & LAK menggunakan basis kas;

b.

LRA & LAK Tahun 2014 tidak wajib dilakukan restatement.

Restatement

LO

a.

Entitas tidak perlu membuat LO tahun 2014;

b.

LO tahun 2015 tidak perlu dikomparasi dengan LO 2014, karena

penyajian LO tahun 2015 baru disajikan pertama kalinya;

c.

LO tahun 2015 perlu dianalisis untuk melihat kemungkinan adanya

“beban dibayar dimuka” yang telah dibayar dan dilaporkan pada LRA

tahun 2014 maupun LRA tahun 2015;

d.

Melakukan penyesuaian atas kemungkinan adanya beban yang

masih terhutang pada akhir tahun 2015


(13)

Surat Ketua KSAP kepada Dirjen Bina Keuangan Daerah Nomor S-47/K.1/KSAP/IX/2015 tanggal 6 September 2015:

a. Pemda membuat Neraca Awal per 1 Januari 2015 basis Akrual dengan menggunakan saldo akhir neraca per 31 Desember 2014 dengan melakukan penyesuaian yang diperlukan agar sesuai dengan lampiran I PP 71 Tahun 2010;

b. Pemerintah Daerah menyusun Peraturan Kepala Daerah untuk mengatur Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah;

c. Perubahan Kebijakan Akuntansi diungkapkan dalam CaLK;

d. Menyiapkan dokumen terkait inventarisasi dan aset tetap;

e. Data dan dokumen atas beban dibayar dimuka yang sebelumnya diakui sebagai belanja;

f. Data terkait piutang yang menampilkan nilai wajar setelah dikurangi penyisihan piutang;

g. Data atas utang bunga akibat adanya utang jangka pendek yang sudah jatuh tempo;

h. Informasi lainnya atas data klasifikasi ekuitas yang berbeda penyajiannya dengan basis akrual serta perubahan metode yang diperlakukan pada investasi jangka panjang maupun perubahan metode pencatatan persediaan saat penerapan basis akrual.

13

MODUL PANDUAN TEKNIS PENYAJIAN KEMBALI

(RESTATEMENT)


(14)

Pos-pos Neraca Pemerintah Daerah/SKPD yang

perlu disajikan kembali antara lain:

1.Piutang dan Penyisihan Piutang

2.Beban Dibayar Dimuka

3.Persediaan

4.Investasi Jangka Panjang (Dana Bergulir)

5.Aset Tetap & Penyusutan

6.Aset Tidak Berwujud & Amortisasi

7.Utang Bunga

8.Pendapatan Diterima Dimuka

9.Ekuitas


(15)

15

DAMPAK 1

DAMPAK 2

DAMPAK 3

DAMPAK 4

MITIGASI

MITIGASI


(16)

KAS MENUJU AKRUAL AKRUAL

Beban dibayar dimuka:

sebelumnya diakui seluruhnya sebagai  belanja,  Beban dibayar dimuka,  apabila pengeluaran masih belum  dimanfaatkan seluruhnya, maka disajikan  sebagai akun beban dibayar di muka. Hal  tersebut tidak dilakukan penyesuaian di  tahun sebelumnya, oleh karena itu akun  ini perlu disajikan kembali Persediaan Metode yg digunakan berbeda dengan  penerapan laporan keuangan berbasis  akrual  Persediaan

disajikan  kembali  bila  ada  perubahan  metode  pencatatan  sebelumnya  berbeda  dengan  metode  yang  digunakan  setelah  menggunakan  basis  akrual.  Misalnya  persedian  sebelumnya  dicatat  sebagai  metode  periodik  namun  sejak  1  Januari  2015  dicatat  menggunakan  metode  perpetual maka perlu disajikan kembali


(17)

KAS MENUJU AKRUAL

AKRUAL

Investasi jangka panjang,

Metode yg digunakan berbeda dengan  penerapan laporan keuangan berbasis  akrual 

Investasi  jangka  panjang,  disajikan  kembali  bila  metode  pencatatan  sebelumnya berbeda dengan metode yang  digunakan  setelah  menggunakan  basis  akrual.  Misalnya  ada  investasi  dengan  metode ekuitas tapi masih dicatat dengan  metode  biaya,  maka  perlu  disajikan  kembali

Utang bunga

Banyak utang jangka pendek yg sudah  jatuh tempo selama ini belum dicatat

Utang bunga

perlu disajikan kembali terkait dengan  akrual utang bunga akibat adanya utang  jangka pendek yang sudah jatuh temp


(18)

KAS MENUJU AKRUAL

AKRUAL

Piutang

belum dilakukan

penyisihan

Piutang

setelah dikurangi penyisihan piutang

,  menampilkan  nilai  bersih 

Aset Tetap

 belum dikurangi 

akumulasi penyusutan

Aset tetap 

yang menampilkan nilai 

buku setelah dikurangi akumulasi 

penyusutan

Dana Bergulir

, belum 

menampilkan nilai bersih 

Dana Bergulir, 

menampilkan nilai 

bersih setelah dikurangi  penyisihan 

dana bergulir


(19)

KAS MENUJU AKRUAL

AKRUAL

Pendapatan

sebelumnya diakui seluruhnya 

sebagai pendapatan 

Pendapatan 

diterima 

dimuka

apabila  pendapatan  masih  belum 

dimanfaatkan  seluruhnya,  maka 

disajikan  sebagai  akun  pendapatan 

dibayar di muka. 

Ekuitas

Pada basis kas menuju akrual 

ekuitas diklasifikasikan menjadi 

ekuitas dana lancar,ekuitas dana 

investasi&ekuitas dana cadangan

Ekuitas, 

Perlu  disajikan  kembali  karena 

kebijakan 

yang 

digunakanpada 

akrual  basis  dalam    pengelompokan 

dalam ekuitas berbeda. 


(20)

Menyiapkan

pedoman

terkait

penatausahaan

BMD

(Aset

tetap,

persediaan, ATB) & penyusutannya

Menyiapkan pedoman terkait penyisihan


(21)

(1)

Beban dibayar dimuka: sebelumnya diakui seluruhnya sebagai  belanja,  Beban dibayar dimuka,  apabila pengeluaran masih belum  dimanfaatkan seluruhnya, maka disajikan  sebagai akun beban dibayar di muka. Hal  tersebut tidak dilakukan penyesuaian di  tahun sebelumnya, oleh karena itu akun  ini perlu disajikan kembali Persediaan Metode yg digunakan berbeda dengan  penerapan laporan keuangan berbasis  akrual  Persediaan

disajikan  kembali  bila  ada  perubahan  metode  pencatatan  sebelumnya  berbeda  dengan  metode  yang  digunakan  setelah  menggunakan  basis  akrual.  Misalnya  persedian  sebelumnya  dicatat  sebagai  metode  periodik  namun  sejak  1  Januari  2015  dicatat  menggunakan  metode  perpetual maka perlu disajikan kembali


(2)

KAS MENUJU AKRUAL

AKRUAL

Investasi jangka panjang,

Metode yg digunakan berbeda dengan  penerapan laporan keuangan berbasis  akrual 

Investasi  jangka  panjang,  disajikan  kembali  bila  metode  pencatatan  sebelumnya berbeda dengan metode yang  digunakan  setelah  menggunakan  basis  akrual.  Misalnya  ada  investasi  dengan  metode ekuitas tapi masih dicatat dengan  metode  biaya,  maka  perlu  disajikan  kembali Utang bunga Banyak utang jangka pendek yg sudah  jatuh tempo selama ini belum dicatat Utang bunga perlu disajikan kembali terkait dengan  akrual utang bunga akibat adanya utang  jangka pendek yang sudah jatuh temp


(3)

Piutang

belum dilakukan

penyisihan

Piutang

setelah dikurangi penyisihan piutang

,  menampilkan  nilai  bersih 

Aset Tetap

 belum dikurangi 

akumulasi penyusutan

Aset tetap 

yang menampilkan nilai 

buku setelah dikurangi akumulasi 

penyusutan

Dana Bergulir

, belum 

menampilkan nilai bersih 

Dana Bergulir, 

menampilkan nilai 

bersih setelah dikurangi  penyisihan 

dana bergulir


(4)

KAS MENUJU AKRUAL

AKRUAL

Pendapatan

sebelumnya diakui seluruhnya 

sebagai pendapatan 

Pendapatan 

diterima 

dimuka

apabila  pendapatan  masih  belum 

dimanfaatkan  seluruhnya,  maka 

disajikan  sebagai  akun  pendapatan 

dibayar di muka. 

Ekuitas

Pada basis kas menuju akrual 

ekuitas diklasifikasikan menjadi 

ekuitas dana lancar,ekuitas dana 

investasi&ekuitas dana cadangan

Ekuitas, 

Perlu  disajikan  kembali  karena 

kebijakan 

yang 

digunakanpada 

akrual  basis  dalam    pengelompokan 

dalam ekuitas berbeda. 


(5)

penatausahaan

BMD

(Aset

tetap,

persediaan, ATB) & penyusutannya

Menyiapkan pedoman terkait penyisihan


(6)