20160801-06 Risiko Pengelolaan BMN (Deputi BPKP)
Risiko Pengelolaan
Barang Milik Negara
01
02
06
03
05
04
Tertib Administrasi
Tertib Hukum
Tertib Fisik/
Pengelolaan
• Administrasi lengkap
• Nilai Wajar
• Laporan BMN menghasilkan
informasi yang memadai
• Bukti kepemilikan lengkap
a.n. Pemerintah Republik
Indonesia cq. Kemristekdikti
• Penggunaan &
pemanfaatan optimal
• Pemindahtanganan &
Penghapusan BMN rusak
• Penghematan belanja
modal dan belanja
pemeliharaan
1
2
3
RISIKO PENGELOLAAN ASET
1. Perencanaan dan Penganggaran
1. Rencana pengadaan barang yang tidak mendukung
strategi entitas/instansi
2. Anggaran pengadaan aset tidak realistis (terlalu
besar/kecil)
2. Pengadaan
1. Pengadaan aset yang terlalu mahal (inefisiensi) /
Mark Up
2. Spesifikasi aset yang diperoleh tidak sesuai
kebutuhan.
RISIKO PENGELOLAAN ASET
3. Penggunaan
1. Aset Tidak Dapat Digunakan.
2. Biaya Operasional Terlalu Tinggi.
4. Pemanfaatan
1. Pengadaan Aset tidak bermanfaat.
2. Aset dimanfaatkan oleh yang Tidak Berhak.
3. Kerjasama Pemanfaatan Aset Negara merugikan
Negara
RISIKO PENGELOLAAN ASET
5. Pengamanan dan Pemeliharaan
1. Aset Negara mengalami kerusakan
2. Masa Guna Aset lebih rendah dari standar
yang berlaku.
6. Penilaian
1. Aset Tidak Dapat diukur Nilainya.
2. Nilai Aset Overstated atau Understated.
7. Penghapusan
1. Aset masih bermanfaat tapi sudah
dihapuskan.
RISIKO PENGELOLAAN ASET
8. Pemindahtangan
1. Pelepasan Aset dengan Harga Terlalu Rendah
9. Penatausahaan dan Pelaporan
1. Laporan Aset tidak sinkron dengan Laporan
Keuangan
2. Mendapat catatan pada opini BPK-RI terhadap
LKPP/D
10.Pengawasan, Pembinaan dan Pengendalian
1. Terjadi kegagalan dalam mitigasi risiko.
2. Gagal mencegah penyimpangan.
RISIKO PELAPORAN ASET
• Adanya aset yang tidak berfungsi, atau bahkan
tidak ada, namun masih disajikan pada laporan
keuangan
• Adanya aset negara yang tidak masuk dalam
laporan keuangan
• Aset negara sudah dalam penguasaaan namun
tidak didukung bukti kepemilikan yang kuat dan
sah
• Aset negara sulit atau tidak dapat diukur nilainya.
• Kesalahan klasifikasi aset
q 85% Kasus Korupsi Yang Melibatkan
minimal 176 Gubernur/Bupati/
Walikota adalah Kasus Pengadaan
Barang/Jasa
q 3.423 Kasus Korupsi yang
Ditangani BPKP Sejak Tahun
2003 adalah Kasus PBJ
q 90 % Kasus Penyimpangan PBJ
Terjadi pada Tahap
Perencanaan
11
Tujuan dalam Pengadaan
Barang/Jasa
Created by ASK
CELAH KKN DALAM PBJ
CELAH KKN DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH TERDAPAT PADA SEMUA
TAHAPAN SIKLUS PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH YAITU PADA TAHAPAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
PERENCANAAN PENGADAAN
PEMBENTUKAN PEJABAT PENGADAAN
PRAKUALIFIKASI PESERTA LELANG
PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG
PENGUMUMAN LELANG
PENGAMBILAN DOKUMEN LELANG
PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI
PENJELASAN KEPADA PESERTA LELANG
PENYERAHAN PENAWARAN HARGA DAN PEMBUKAAN AMPLOP
PENAWARAN EVALUASI PENAWARAN
PENGUMUMAN HARGA PENAWARAN
SANGGAH PESERTA LELANG
PENGUMUMAN PEMENANG LELANG
PENANDATANGANAN KONTRAK
PENYERAHAN BARANG/JASA
PERENCANAAN PENGADAAN
PENYUSUNAN H P S
EVALUASI PENAWARAN
SANGGAHAN PESERTA LELANG
PENUNJUKAN PEMENANG LELANG
PENYERAHAN BARANG /JASA
KONSEP RISIKO
• Pengaruh ketidakpastian pada tujuan
• Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
berdampak pada tujuan
• Peristiwa yang mungkin memiliki dampak
negatif
• Kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran instansi
pemerintah (PP 60/2008).
Risiko pada Perencanaan
Pengadaan
1. Penggelembungan Biaya
2. Diarahkan untuk kepentingaqn rekanan
3. Pemaketan untuk memudahkan KKN
4. Rencana tidak realistis
5. Konsultan Perencanan tidak Profesional
6. Kualitas Pekerjaan dilagukan
Pelaksanaan
1. Pengusaha mengundurkan diri
2. Wan prestasi thd ketentuan Kontrak
3. Konsultan pengawas tdk profesional
Risiko Pemilihan Penyedia
Penyerahan Barang/Jasa
1. Panitia bekerja secara tertutup & tidak adil
2. Panitia tidak adil
3. kelompok usaha yg tidak jujur
4. Pengusaha mempengaruhin panitia
5. Persengkokolan mengatur proses
6. dokumen lelang tidak benar
1. Ketidak sesuaian spesifikasi
2. Ketidak sesuai jumlah
3. Kualitas barang rendah
Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian
• Pembinaan merupakan usaha atau kegiatan melalui
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, dan
supervisi.
• Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk
mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya
mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah
sesuai dengan yang semestinya atau tidak
• Pengendalian merupakan usaha atau kegiatan untuk
menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
PERMASALAHAN ASET
• Penatausahaan dan penyajian Aset Tetap
belum memadai;
• Pengelolaan aset berupa tanah dan
bangunan belum memadai, meliputi:
– Penatausahaan asset tanah pada satkersatker Kemristekdikti belum optimal;
– Aset tanah pada PTN dalam proses sengketa
dan permasalahan hukum;
– Aset tanah dan rumah dinas masih dikuasai
oleh pihak lain.
REKOMENDASI BPK
• Penyusunan kebijakan, penelusuran
selisih, perbaikan penatausahaan asset
tetap
• Melakukan inventarisasi dan pengamanan
asset tetap tanah
Barang Milik Negara
01
02
06
03
05
04
Tertib Administrasi
Tertib Hukum
Tertib Fisik/
Pengelolaan
• Administrasi lengkap
• Nilai Wajar
• Laporan BMN menghasilkan
informasi yang memadai
• Bukti kepemilikan lengkap
a.n. Pemerintah Republik
Indonesia cq. Kemristekdikti
• Penggunaan &
pemanfaatan optimal
• Pemindahtanganan &
Penghapusan BMN rusak
• Penghematan belanja
modal dan belanja
pemeliharaan
1
2
3
RISIKO PENGELOLAAN ASET
1. Perencanaan dan Penganggaran
1. Rencana pengadaan barang yang tidak mendukung
strategi entitas/instansi
2. Anggaran pengadaan aset tidak realistis (terlalu
besar/kecil)
2. Pengadaan
1. Pengadaan aset yang terlalu mahal (inefisiensi) /
Mark Up
2. Spesifikasi aset yang diperoleh tidak sesuai
kebutuhan.
RISIKO PENGELOLAAN ASET
3. Penggunaan
1. Aset Tidak Dapat Digunakan.
2. Biaya Operasional Terlalu Tinggi.
4. Pemanfaatan
1. Pengadaan Aset tidak bermanfaat.
2. Aset dimanfaatkan oleh yang Tidak Berhak.
3. Kerjasama Pemanfaatan Aset Negara merugikan
Negara
RISIKO PENGELOLAAN ASET
5. Pengamanan dan Pemeliharaan
1. Aset Negara mengalami kerusakan
2. Masa Guna Aset lebih rendah dari standar
yang berlaku.
6. Penilaian
1. Aset Tidak Dapat diukur Nilainya.
2. Nilai Aset Overstated atau Understated.
7. Penghapusan
1. Aset masih bermanfaat tapi sudah
dihapuskan.
RISIKO PENGELOLAAN ASET
8. Pemindahtangan
1. Pelepasan Aset dengan Harga Terlalu Rendah
9. Penatausahaan dan Pelaporan
1. Laporan Aset tidak sinkron dengan Laporan
Keuangan
2. Mendapat catatan pada opini BPK-RI terhadap
LKPP/D
10.Pengawasan, Pembinaan dan Pengendalian
1. Terjadi kegagalan dalam mitigasi risiko.
2. Gagal mencegah penyimpangan.
RISIKO PELAPORAN ASET
• Adanya aset yang tidak berfungsi, atau bahkan
tidak ada, namun masih disajikan pada laporan
keuangan
• Adanya aset negara yang tidak masuk dalam
laporan keuangan
• Aset negara sudah dalam penguasaaan namun
tidak didukung bukti kepemilikan yang kuat dan
sah
• Aset negara sulit atau tidak dapat diukur nilainya.
• Kesalahan klasifikasi aset
q 85% Kasus Korupsi Yang Melibatkan
minimal 176 Gubernur/Bupati/
Walikota adalah Kasus Pengadaan
Barang/Jasa
q 3.423 Kasus Korupsi yang
Ditangani BPKP Sejak Tahun
2003 adalah Kasus PBJ
q 90 % Kasus Penyimpangan PBJ
Terjadi pada Tahap
Perencanaan
11
Tujuan dalam Pengadaan
Barang/Jasa
Created by ASK
CELAH KKN DALAM PBJ
CELAH KKN DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH TERDAPAT PADA SEMUA
TAHAPAN SIKLUS PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH YAITU PADA TAHAPAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
PERENCANAAN PENGADAAN
PEMBENTUKAN PEJABAT PENGADAAN
PRAKUALIFIKASI PESERTA LELANG
PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG
PENGUMUMAN LELANG
PENGAMBILAN DOKUMEN LELANG
PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI
PENJELASAN KEPADA PESERTA LELANG
PENYERAHAN PENAWARAN HARGA DAN PEMBUKAAN AMPLOP
PENAWARAN EVALUASI PENAWARAN
PENGUMUMAN HARGA PENAWARAN
SANGGAH PESERTA LELANG
PENGUMUMAN PEMENANG LELANG
PENANDATANGANAN KONTRAK
PENYERAHAN BARANG/JASA
PERENCANAAN PENGADAAN
PENYUSUNAN H P S
EVALUASI PENAWARAN
SANGGAHAN PESERTA LELANG
PENUNJUKAN PEMENANG LELANG
PENYERAHAN BARANG /JASA
KONSEP RISIKO
• Pengaruh ketidakpastian pada tujuan
• Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
berdampak pada tujuan
• Peristiwa yang mungkin memiliki dampak
negatif
• Kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran instansi
pemerintah (PP 60/2008).
Risiko pada Perencanaan
Pengadaan
1. Penggelembungan Biaya
2. Diarahkan untuk kepentingaqn rekanan
3. Pemaketan untuk memudahkan KKN
4. Rencana tidak realistis
5. Konsultan Perencanan tidak Profesional
6. Kualitas Pekerjaan dilagukan
Pelaksanaan
1. Pengusaha mengundurkan diri
2. Wan prestasi thd ketentuan Kontrak
3. Konsultan pengawas tdk profesional
Risiko Pemilihan Penyedia
Penyerahan Barang/Jasa
1. Panitia bekerja secara tertutup & tidak adil
2. Panitia tidak adil
3. kelompok usaha yg tidak jujur
4. Pengusaha mempengaruhin panitia
5. Persengkokolan mengatur proses
6. dokumen lelang tidak benar
1. Ketidak sesuaian spesifikasi
2. Ketidak sesuai jumlah
3. Kualitas barang rendah
Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian
• Pembinaan merupakan usaha atau kegiatan melalui
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, dan
supervisi.
• Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk
mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya
mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah
sesuai dengan yang semestinya atau tidak
• Pengendalian merupakan usaha atau kegiatan untuk
menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
PERMASALAHAN ASET
• Penatausahaan dan penyajian Aset Tetap
belum memadai;
• Pengelolaan aset berupa tanah dan
bangunan belum memadai, meliputi:
– Penatausahaan asset tanah pada satkersatker Kemristekdikti belum optimal;
– Aset tanah pada PTN dalam proses sengketa
dan permasalahan hukum;
– Aset tanah dan rumah dinas masih dikuasai
oleh pihak lain.
REKOMENDASI BPK
• Penyusunan kebijakan, penelusuran
selisih, perbaikan penatausahaan asset
tetap
• Melakukan inventarisasi dan pengamanan
asset tetap tanah