Pengelolaan BMN Pada Badan Layanan Umum

ANUGRAH E YOGYANTORO

114060018003 / 2
Kelas 9A D-IV Akuntansi Reguler

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Pengelolaan BMN Pada Badan Layanan Umum Universitas Gajah Mada

Pendahuluan
Saat ini, Pelayanan Publik di Indonesia mulai mengalami pergeseran paradigma. Pelayanan
publik sebagai basis pelayanan bukan saja dalam pelayanan administrasi sebagaimana di
lakukan dalam pelayanan pemerintah, tetapi lebih cenderung yang mampu membangun
hubungan sinergitas kebutuhan masyarakat yang mampu meningkatkan kualitas masyarakat
secara komprehensif.
Sebagai pelayanan publik yang lebih melayani dan komprehensif, pemerintah berupaya
melakukan modernisasi struktur organisasi dengan bercermin pada sektor privat. Hal tersebut
dibuktikan dengan dibentuknya Badan Layanan Umum (BLU), sebuah unit organisasi yang
lebih mandiridan terdesentralisasi dan bekerja prinsip efisien, efektif dan ekonomis. Dengan
bentuk BLU ini, diharapkan terdapat persaingan yang sehat diantara pemberi layanan publik
dengan mengutamakan efisiensi penggunaan anggaran. BLU juga diharapkan lebih dapat

memenuhi keinginan masyarakat yang menjadi pemangku kepentingan agar kemudian dapat
membangun hubungan sinergis demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam makalah ini akan dibahas salah satu contoh BLU yaitu Universitas Gajah Mada yang
telah ditetapkan statusnya menjadi PPK-BLU penuh berdasarkan PP 74 tahun 2012 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum. Pembahasan ini menggunakan pendekatan literatur berupa
perbandingan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Selain
itu juga dibandingkan dengan Keputusan Rektor UGM Nomor 138/P/SK/HT/2011 Tentang
Kedudukan Dan Rincian Tugas Direktorat Pengelolaan Dan Pemeliharaan Aset Universitas
Gadjah Mada. Setelah mengkomparasikan keduanya, akan dianalisis kesesuaian antara
pengelolaan aset negara pada umumnya dengan pengelolaan aset pada BLU.

ANUGRAH E YOGYANTORO

114060018003 / 2
Kelas 9A D-IV Akuntansi Reguler

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA


Pengelolaan Barang Milik Negara BLU dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 dan PP 38
Tahun 2008
Terkait dengan akuntansi dan laporan keuangannya BLU diselenggarakan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi
Indonesia, dan menurut pasal 79 dari PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara, BMN yang digunakan oleh BLU dikategorikan dalam kekayaan negara/daerah
yang tidak dipisahkan untuk menyelenggarakan kegiatan badan layanan umum/badan layanan
umum daerah yang bersangkutan. Pengelolaan Barang milik negara tersebut pada akhirnya
harus mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan BMN serta PP Nomor 38 tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006, kecuali diatur tersendiri dalam Peraturan Pemerintah
Tentang BLU.
Mengenai ini jika dilihat dalam PP Nomor 23 tahun 2005 tentang BLU maka tidak
banyak pasal yang menjelaskan bagaimana BMN tersebut dikelola. Oleh karena itu, dalam
makalah ini kerangka pembahasan yang akan digunakan akan didasarkan pada siklus yang
ada pada PP Nomor 38 tahun 2008, yang meliputi perencanaan kebutuhan penganggaran;
pengadaan;

penggunaan;


pemanfaatan;

pengamanan

dan

pemeliharaan;

penilaian;

penghapusan; pemindahtanganan penatausahaan; serta pembinaan, pengawasan dan
pengendalian.

Pengelolaan Barang Milik Negara di Universitas Gajah Mada
Universitas Gajah Mada merupakan salah satu universitas terbaik indonesia yang
telah menerapkan PK BLU. UGM menjadi satu dari tujuh kampus yang ditetapkan berstatus
BLU penuh. Dalam struktur organisasinya, pengelolaan aset dilaksanakan oleh Direktorat
Pengelolaan Dan Pemeliharaan Aset Universitas Gadjah Mada, sebagaimana ditetapkan
dalam Keputusan Rektor UGM Nomor 138/P/SK/HT/2011. Dalam menjalankan tugasnya,
Direktorat Pengelolaan Dan Pemeliharaan Aset didukung struktur sebagai berikut: 1)

Subdirektorat Sarana;

2.) Subdirektorat Prasarana; 3.) Subdirektorat Logistik; dan 4.)

ANUGRAH E YOGYANTORO

114060018003 / 2
Kelas 9A D-IV Akuntansi Reguler

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
Subdirektorat Keselamatan. Menurut Direktur Pengelolaan Dan Pemeliharaan Aset UGM
(2009), Ir. Ibnu Sholeh, M.T saat ini cakupan tugas direktoratnya sangat luas. Selain
mengadakan barang dan jasa, maka Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset menangani pula
pergudangan dan kontribusi, serta inventarisasi dan penghapusan. Berkaitan dengan
infrastruktur, Pak Ibnu harus memelihara dan menjaga aset seperti jalan, gedung dan
pertamanan serta pemakaman. Begitu juga dengan instalasi, antara lain: (i) instalasi air
bersih, (ii) instalasi air kotor, (iii) instalasi air hujan dan (iv) instalasi listrik serta
perbengkelan UGM.

Komparasi PP 6 Tahun 2006 dan PP 38 Tahun 2008 dengan praktik di UGM

1. Perencanaan Kebutuhan & Penganggaran.
Dalam PP 6 2006, perencanaan kebutuhan barang milik negara/daerah disusun dalam rencana
kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah setelah
memperhatikan ketersediaan barang milik negara/daerah yang ada, serta disusun berdasarkan
strandar barang, kebutuhan dan harga. Di UGM, perencanaan kebutuhan aset tetap diusulkan
dalam Draft Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) universitas dan/atau
satuan/unit kerja yang ada. Namun, belum ada sistem perencanaan kebutuhan BMN tersendiri
yang terpisah dari kebutuhan anggarannya.
2. Pengadaan.
Pengadaan barang milik negara/daerah menurut PP 6 tahun 2006 dilaksanakan berdasarkan
prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan
akuntabel dan disesuaikan dengan Perpres terkait (PP 54 Tahun 2010). Dalam hal ini, UGM
telah memenuhi prinsip-prinsip pengadaan yang baik dengan adanya Unit Layanan
Pengadaan (ULP) dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang dikelola Subdit
Logistik. Ini menunjukkan telah ada sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik untuk
mengelola pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di UGM.
3. Penggunaan.

ANUGRAH E YOGYANTORO


114060018003 / 2
Kelas 9A D-IV Akuntansi Reguler

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
Menurut PP 38 tahun 2008, Jika BMN sudah tidak digunakan untuk untuk penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi K/L, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib
menyerahkan tanah dan/atau bangunan tersebut ke pengelola barang. Dalam hal ini, UGM
menginduk kepada Kementerian pendidikan dan kebudayaan sehingga apabila barang tidak
digunakan lagi, harus dikembalikan kepada Kemendikbud. Khusus pengelolaan dan
pemeliharaan gedung-gedung di fakultas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab fakultas
masing-masing. Hanya saja, kalau fakultas tidak berkemampuan dalam perawatan jalan,
gedung dan taman, maka secara teknis bisa melapor ke Direktorat Pengelolaan dan
Pemeliharaan Aset UGM.
4. Pemanfaatan
Menurut PP 38 tahun 2008, semua penerimaan yang berasal dari pemanfaatan BMN
merupakan PNBP yang harus disetor ke rekening kas umum negara. Jika mengacu pada
Menurut PMK Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan
Keuangan BLU Pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan aset tetap termasuk ke dalam
Pendapatan Usaha Lainnya, diakui pada saat diterima atau hak untuk menagih timbul
sehubungan dengan adanya barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat. Dengan kata

lain, dapat digunakan langsung dalam operasional BLU.
Di UGM, pemanfaatan aset disebut dengan istilah pendayagunaan. Pendayagunaan
diserahkan kepada masing-masing fakultas dengan kewajiban melaporkan penerimaan dan
pendayagunaannya kepada Unit Keuangan dan Direktorat Pengelolaan dan Penerimaan Aset.
5. Pengamanan dan pemeliharaan.
Berdasarkan PP 38 tahun 2008, Pengamanan BMN meliputi pengamanan administrasi,
pengamanan fisik, dan pengamanan hukum. Pemeliharaan BMN ini dilaksanakan dengan
berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB). Pada praktiknya, di
UGM tidak disebutkan klasifikasi sebagaimana yang tertera di atas. Namun, secara umum
sudah dicakup terkecuali aspek pengamanan fisik.
6. Penilaian.
Berdasarkan PP 38 tahun 2008, Penilaian BMN dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar,
dengan estimasi terendah menggunakan NJOP. Dalam hal ini, belum ditemukan keterangan

ANUGRAH E YOGYANTORO

114060018003 / 2
Kelas 9A D-IV Akuntansi Reguler

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

teknis yang mengatur aspek penilaian BMN di UGM walaupun UGM telah memiliki program
studi terkait. Diasumsikan UGM telah mengacu pada ketentuan teknis BLU berdasarkan
PMK Nomor 76/PMK.05/2008 suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, diukur
berdasarkan biaya perolehan. Apabila tidak memungkinkan, maka nilai aset tetap tersebut
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan
7. Penghapusan.
Menurut PP 38 tahun 2008, Pengahapusan BMN dapat dilakukan dari daftar barang pengguna
dan/atau kuasa pengguna; dan penghapusan dari daftar. Pembedaannya berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, UGM tidak diperkenankan
8. Pemindahtanganan.
Menurut PP 38 tahun 2008, Kuasa pengguna (UGM) hanya dapat mengajukan usulan
pemindahtanganan karena pengelola barang atau pengguna barang (atas persetujuan
pengelola barang) yang telah disetujui DPR atau Presiden, yang dapat melakukan
pemindahtanganan. Dalam hal ini, Seksi Inventarisasi, Pendayagunaan dan Penghapusan
berkewajiban memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penghapusan barang inventaris.
9. Penatausahaan
Berdasarkan PP 38 tahun 2008, Pengelola barang harus melakukan pendaftaran dan
pencatatan BMN berupa tanah dan/atau bangunan dalam Daftar BMN menurut penggolongan
barang dan kodefikasi barang. Dalam hal ini UGM belum memiliki sistem penatausahaan
tersendiri yang menginventarisir aset-asetnya. Diasumsikan, pengelolaan aset ini dijalankan

dengan Sistem Informasi SIMAK BMN yang dibuat oleh DJKN Kementerian Keuangan.
Adapun penatausahaan ini dilaksanakan oleh Seksi Inventarisasi, Pendayagunaan, Dan
Penghapusan Subdit Sarana
10. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian tidak masuk dalam pembahasan karena bukan
domain BLU sebagai kuasa pengguna barang. Dalam PP 6 tahun 2006 disebutkan
Pengelola barang berwenang untuk melakukan pemantauan dan investigasi atas
pelaksanaan

penggunaan,

pemanfaatan,

dan

pemindahtanganan

barang

milik


ANUGRAH E YOGYANTORO

114060018003 / 2
Kelas 9A D-IV Akuntansi Reguler

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
negara/daerah,

dalam

rangka

penertiban

penggunaan,

pemanfaatan,

dan


pemindahtanganan. Artinya kewajiban ini dijalankan oleh Kemendikbud

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan
antara pengelolaan aset menurut PP 38 tahun 2008 dengan penerapan di Universitas Gajah
Mada. Namun begitu secara umum aspek-aspek pengelolaan BMN telah dilaksanakan oleh
UGM. Terkait ke depannya, sebaiknya pemerintah membuat petunjuk teknis yang mengatur
kerangka pengelolaan BMN di BLU bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan secara umum
masalah dan situasi yang dihadapi mengandung sejumlah kemiripan. Dengan standarisasi
tersebut, diharapkan pengelolaan BMN pada BLU bidang pendidikan dapat lebih optimal
dengan fleksibilitasnya, namun tetap patuh pada kerangka pengelolaan BMN utamanya

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65