3.Pedoman Manajemen Puskesmas

362 .11
Ind

p

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2012

362.11
Ind
p

PEDOMAN
PELAKSANAAN MANAJEMEN
PU,SKESMAS

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
DIREKTORAT JENDERAl BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIA'N KESEHATAN RI


2012

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
362.11
Ind

p

Indonesia. Departemen Kesehatan Rio Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas,-- Jakarta :
Departemen Kesehatan, 2006
I. Judul

1. COMMUNITY HEALTH SERVICES-PLANNING

Cetakan Kedua Tahun 2012

Mセ


M]







KATAPENGANTAR
Pembangunan kesehaian adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap individu agar terwujud derajat kesehatan masyaro:kat yang setinggi-tingginya
Dalam kenyataan, banyak target pembangunan kesehatan meletakkan peran pelayanan
kesehatan dasar khususnya Puskesmas untuk menampilkan kinerjanya secara optimal. Akan
tetapi ternyata masih banyak Puskesmas yang belum mampu berperan secara memuaskan
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, menduKung tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tinginya. Bertolak pada kondisinya tersebut, maka perlu dilaklikan
penguatan penyelenggaraan Puskesmas dimana salah satu pondasinya adalah pelaksanaan
manajemen Puskesmas baik dan tingkat perencanaan. lokakarya mini sampai dengan periilaian

ォゥョ・セ。@
dalam upaya mengembangkan rungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan dan
pembangunan kesehatan di wilayahnya.
Dalam mendukung penguatan manajemen Puskesmas maka rumusan manajemen
Puskesmas yang tertuang dalain 3 (tiga) dokumen antara lain Perencanaan, Lokakarya mini
serta Penilaian Kinerja Puskesmas. saat ini kami satukan untuk memperlludah dalam
pembelajarannya. Selanjutnya dokumen ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi semua
pihak termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan melalui Puskesmas.
.

Jakarta,
November 2012
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar

dr. HR. Dedi Kuswenda, MKes

362.11
Ind
p


DAFTARISI

HAl
DAFTARISI
BABI

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG



B. TUJUAN DAN MANFAAT



C. PENGERTIAN

5


D. RUANG L1NGKUP

5

BAB II

MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKEMAS

BAB III

TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

BABIV



A. Tahap Persiapan

11  


B. Analisa Situasl

12  

C. Tahap Penyusunan Rencana Us ulan Kegiatan (RUK)

14  

D. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

33  

Dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Da'iam Proses

37  

Perencanaan Tingkat Puskesmas
BABV

PENUTUP


41  

DAFTAR LAMPIRAN
Format 1

Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan

Format 2a

Data Ketenagaan

Format 2b

Data Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai

Format 2c

Data Keadaan Pera/atan Kesehatan


Format 2d

Data Pembiayaan Puskesmas

Format 2e

Data Keadaan Sarana Prasarana Kesehatan

Format 3

Data Peran Serta Masyarakat

Format 4

Data Penduduk dan Sasaran program

Format 5

Data Sekolah


Format 6

Data Kesehatan Lingkungan

Format 7

Data Jumlah Kematian

Format 8

Data Jumlah Kunjungan

Format 9

Sepuluh Penyakit Terbanyak

Format 10

Data Kejadian Luar Biasa (KLB)


Format 11

Cakupan Program Pelayanan Kesehatan

Format 12

Hasil survey

Lampiran 13

Contoh Fish bone (Diagram tulang ikan)

Lampiran 14

Contoh Pohon Masalah

BAB I
PEN!OAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas

adalah

Unit Pelaksana

Teknis

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota

yang bertanggungjawab terhadap pembangunan

kesehatan

wilayah

di

menyelenggarakan

kerjanya .

upaya

Puskesmas

kesehatan

untuk

berperan

meningkatkan

kesadaran, kemauan dan Ikemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang

optimal.

Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan

berwawasan

kesehatan,

pusat

pemberdayaan

keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama .

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas

terdiri dari

Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembang-an .
Upaya Kesehatan Waj ih

merupakan upaya kesehatan yang

dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia . Upaya ini
memberikan daya ungkit paling
pembangunan
Pembangunan

kesehatan

besar terhadap keberhasilan

melalui

Manusia (IPM),

serta

peningkatan
merupakan

Indeks

kesepakatan

global maupun nasional.

Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi
Kesehatan,

Kesehatan Lingkungan,

I

Kesehatan

Ibu Anak dan

Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas.

Upaya

Kesehatan

Pengembangan

ditetapkan

bersama

Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan
dari masyarakat melalui perwakilan masyarakat dalam bentuk
Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan (bagi
yang

sudah

terbentuk).

Apabila

Puskesmas

belum

mampu

menyelenggarakannya, tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat,
maka Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota wajib menyelenggarakannya.

Upaya

Kesehatan

Kesehatan

Sekolah,

Kesehatan

Kerja,

Pengembangan , antara

Upaya

Upaya

Kesehatan

Kesehatan

Gigi

I,ain

: Upaya

Olah

Raga,

Upaya

dan

Mulut,

Upaya

Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata , Kesehatan Usia Lanjut,
Pembinaan

Pengobatan

Tradisional,

Perawatan

Kesehatan

Masyarakat, dan sebagainya .

Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya
pencatatan-pelaporan tidak termasuk pilihan karena merupakan
pelayanan penunjang dari setiap Upaya Kesehatan Wajib dan
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun perawatan
kesehatan masyarakat merupakan bag ian integral dari berbagai
upaya

pelayanan

yang

ada,

Puskesmas bersifat menyeluruh.

sehingga diharapkan

pelayanan

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat
upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut
di atas yang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan
kesehatan

pengembangan

penyelenggaraan

Puskesmas

pertanggungjawaban

harus
secara

wilayah,

menerapkan
terpadu

upaya
azas

yaitu

azas

masyarakat,

pemberdayaan

keterpaduan dan rujukan.

Agar upaya

kesehatan terselenggara secara optimal,

Puskesmas

harus

Manajemen

Puskesmas

dilaksanakan

melaksanakan

secara

adalah

sistematik

dengan

baik .

kegiatan

yang

manajemen
rangkaian
untuk

maka

menghasilkan

luaran

Puskesmas secara efektif dan efisien . Manajemen Puskesmas
tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
serta pengawasan dan pertanggungjawaban . Seluruh kegiatan di
atas

merupakan

satu

kesatuan

yang

saling

terkait

dan

berkesinambungan .

Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan
penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun
agar Puskesmas mampu melaksanakann ya secara efisien, efektif
dan dapat dipertanggung,jawabkan. Diharapkan buku

ini dapat

digunakan

sebagai

salah

satu

pedoman

dalam

penyusunan

perencanaan di Puskesmas.

B.

TUJUAN DAN MANFAAT
1. TUJUAN
a.

Tujuan Umum
Untuk

meningkatkan

Puskesmas dalam
tahunan

kemampuan

manajemen

di

menyusun perencanaan kegiatan

berdasarkan

fungsi

dan

azas

Kegiatan

(RUK)

penyelenggaraannya .

b.

Tujuan Khusus
\) Tersusunnya

Rencana

Usulan

Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam upaya
mengatasi

masalah

atau

sebagian

masa'lah

kesehatan masyarakat.
2) Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
setelah

diterimanya

alokasi

sumber daya

untuk

kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.

2. MANFAAT
a. Perencanaan

dapat

menyelenggarakan

memberikan
upaya

petunjuk

untuk

kesehatan secara efektif

dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkar.
b. Perenca naan

memu dahkan

pengawasan

dan

pertanggu ngjawaban.
c. Peren anaan

dapat

mempertim ban gkan

du kungan dan potensi yang ada .

hambatan,

c.

PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang
harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya
gluna.

Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang
akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi
masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.

D.

RUANG LlNGKUP
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan
yang

termasuk

dalam

Upaya

Kesehatan

Wajib,

Upaya

Kesehatan Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.
Perencanaan ini disusun O'leh Puskesmas sebagai Rencana
Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah,
Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya.

Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap
yaitu:
1.

Tahap persiapan

2.

Tahap Analisa Situasi

3.

Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

4.

Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

BAB II
MEKAN,ISME
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Langkah

pertama

dalam

mekanisme

Puskesmas adalah dengan menyusun
yang

meliputi

Usulan

Kegiatan

Rencana

Usulan

Perencanaan

Tingkat

Rencana Usulan Keg,iatan

Wajib

dan

Usulan

Kegiatan

Pengembangan .

Penyusunan

Kegiatan

Puskesmas

harus

memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara
global, nasional maupun

il kajian data
daerah sesuai dengan has1

dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu
mempertimbangkkan masukan dari masyarakat melalui Konsil
Kesehatan Kecamatanl Badan

Penyantun Puskesmas. Rencana

Usulan Kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan
untuk

kebutuhan

rutin,

sarana,

prasarana

dan

operasional

Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang
(H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan Januari
tahun berjalan (H) berdasarkan hasH kaj ian pencapaian kegiatan
tahun sebelumnya (H-1), dan diharapkan proses penyusunan RUK
telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari
tahun berjalan (H).

Rencana Usulan Kegiatan
kesehatan

kabupaten/kota,

Kabupaten/Kota

melalui

yang telah disusun dibahas di dinas
diajukan
dinas

I

ke

Pemerintah

kesehatan

Daerah

kabupaten/kota .

Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas
kesehatan

kabupaten/kota

akan

diajukan

ke

DPRD

untuk

memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis .

Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, selanjutnya diserahkan
ke

Puskesmas

Berdasarkan

melalui

alokasi

dinas

biaya

kesehatan

yang

telah

kabupaten/kota.

disetujui

tersebut,

Puskesmas menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan.

Sumber

pembiayaan Puskesmas selain dari anggaran Daerah (DAU) adalah
dari Pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan
melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK disusun dengan
melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan masukan
dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, olehkarena RPK yang
disusun adalah persetuj uan atas RUK tahun yang lalu (H-1), alokasi
yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya
perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain DAU) dan
lain-Iainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari
tahun berjalan, dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.

Untuk

memudahkan

pemahaman

terhadap

mekanisme

Perencanaan Tingkat Puskesmas, dapat dilihat pada alur berikut
Inl:

Pemda Kabupatenl Kota
Penyandang Dana Lain

t

..

­ ­­

.­_··­­­·l·· ..­... . . ... . . . . ... . . . . . __. ..  
Dinas Kesehatan

Upaya
Kesehatan
Wajib

r=

セ@
セ@

Upaya
Kesehatan

ー・ョァュ「セ@

Rencana
Usulan
Kegiatan
H+1

t--

t--

I
.

⦅@

ャセZ。L@

セ@

N@ G ⦅N@

Usulan
Kegiatan
yang telah
disetujui

Rencana
Pelaksanaan
Kegiatan

セ@

l­t

Rencana
Tahunan
Puskesmas

I

' Januar;

H+1

................ ·····•····....·..············....·.. ···············1········.......................................................................

Masyarakat
Konsil Kesehatan KecamatanJ Badan Penyantun Puskesmas

I

BABin
TAHAP PENYUSUNAN
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4
(em pat) tahap sebagai berikut :

A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap ini

mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam

proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar
memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan
dengan cara :
1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan
Tingkat

Puskesmas

yang

anggotanya

terdiri

dari

staf

Puskesmas.
2. Kepala

Puskesmas

menjelaskan

tentang

pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas kepada tim agar dapat
memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan
Perencanaaan Tingkat Puskesmas.
3. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang
telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota,
Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan.

I

B. TAHAP ANALISIS SITUASI
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui
proses analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim yang telah
disusun oleh Kepala Puskesmas

melakukan pengumpulan

data. Ada 2 (dua) ke1lompok data yang perlu dikumpulkan yaitu
data umum dan data khusus .

1. Data Umum :
a) Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan (Format-1)
Data wilayah mencakup tuas wilayah, jumlah desaf
dusunf RTf RW, jarak desa dengan

Puskesmas, wa'ktu

tempuh ke Puskesmas . Dataini dapat diperoleh di kantor
Kelurahanf Desa atau Kantor Kecamatan.
b) Data Sumber Daya
Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas
Pembantu dan Bidan di Desa, mencakup:
1) Ketenagaan (Format - 2a)
2) Obat dan bahan habis pakai (Format - 2b)
3) Peralatan (Format - 2c)
4) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah
(Pusat

dan

Daera'h),

masyarakat,

dan

sumber

lainnya (Format - 2d)

5) Sarana dan prasarana. antara lain gedung, rumah
dinas, komputer, mesin tik. meubelair. kendaraan
(Format - 2e)

I

c) Data Peran Serta Masyarakat (Format - 3)
Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi
dan tokoh masyarakat.
d) Data Penduduk dan Sasaran Program ( Format - 4)
Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah
penduduk

seluruhnya

berdasarkan

jenis

kelamin,

kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio ekonomi
pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin (persentase di
tiap desal kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor
Kelurahanl Desa, Kantor Kecamatan, dan data estimasi
sasaran di Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota.
e) Data sekolah ( Format - 5)
Data sekolah

dapat diperoleh

dari dinas pendidikan

setempat, mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah
siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil,
jumlah guru UKS , dll.
f) Data

Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas

(Format- 6)
Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat,
tempat pembuatan

makananl minuman, tempat-tempat

umum , tempat pembuangan sarnpah, sarana air bersih,
jamban keluarga dan sistem pembuangan air limbah.

2. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)
a) Status Kesehatan terdiri dari :


data kematian (Format -7),



Kunjungan Kesakitan (Format - 8),



Pol a Penyakit

yaitu

10 penyakit terbesar yang

ditemukan (Format - 9).
b) Kejadian Luar Biasa (Format - 10), dapat dilihat pada
Laporan

W1 (Simpus).

c) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan

1 (satu) tahun

desa/ kelurahan, dapat dilihat dari

terakhir di tiap

Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (Format - 11).
d) Hasil survey (bila ada), dapat
Puskesmas atau

dilakukan sendiri oleh

pihak lain (Format - 12).

C.  TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN
(RUK)

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
b.

Menyusun

Rencana

Usulan

Kegiatan

mempertahankan kegiatan yang

bertujuan

untuk

sudah dicapai pada

periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
c.

Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan
kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan
Puskesmas.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatanini terdiri dari 2 (dua)
langkah, yaitu

Analisa Masalah dan penyusunan Rencana

Usulan Kegiatan.
1.

Analisa Masalah

Analisa

masalah

dapat

dilakukan

melalui

kesepakatan

kelompok Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas

I

dan

Konsill

Kesehatan

Kecamatanl

Badan

Penyantun

Puskesmas melalui tahapan :
a)

Identifikasi masalah,
Masalah

adalah

kesenjangan

kenyataan. Identifikasi

antara

harapan

dan

masalah dilaksanakan dengan

membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut
jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan

sumber

daya.

Contoh tabel identifikasi masalah

No
1
2
3
4

Program

Target

Masalah

Pencapaian

5
Dst
b)

Menetapkan urutan prioritas masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi
masalah secara sekaligus, ketidak tersediaan teknologi
atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah
lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan
jalan kesepakatan tim . Bila tidak dicapai kesepakatan
dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria
Dalam

penetapan

urutan

prioritas

masalah

lain.
dapat

mempergunakan berbagai macam rnetode seperti kriteria
matriks,

MCUA,

penggunaan

Hanlon,

metode

CARL

tersebut

masing-masing Puskesmas.

I

dsb .

Penetapan

diserah kan

kepada

Contoh Kriteria matr'iks .
Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 - 5.
Nilai

semakin besar jika

tingkat urgensinya sangat

mendesak, atau tingkat perkembangan
keseriusan

semakin

memprihatinkan

dan tingkat
apabila

tidak

diatasi . Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan
tingkat perkembangan (G) dan tingkat keseriusan (S) .
Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian
yang paling besar dari ketiga hal tersebut dan disusun



dalam bentuk matriks.

Masalah

Masalah

Masalah

Masalah

1

2

3

4

Kriteria
Tingkat Urgensi (U)
Tingkat Keseriusan (S)
Tingkat Perkembangan (G)

UXSXG

Penggunaan kriteria penilaian tidak harus terpaku pada
contoh di atas, akan tetapi dapat disesuaikan dengan
tingkat

pemahaman

petugas,

situasi

dan

kondisi

setempat.

c)

Merumuskan masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena
masalahnya,

berapa

besar

masalahnya,

dimana

masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi
(what, who, when, where and how).

d)

Mencari akar penyebab masalah
Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain
dengan menggunakan metode:
1)

diagram sebab akibat dari

Ishikawa (disebut juga

diagram

karena

tulang

ikan

digambarkan

membentuk tulang ikan),
2)

pohon masalah (problem trees)

Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :
I) Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat,
tenaga serta prosedur

kerja manajemen alat, obat

dan dana.
2) Proses (Pelaksana kegiatan) : frekwensi, kepatuhan
pelayanan medis dan non medis.
3) Lingkungan.

Kategori yang dapat digunakan antara lain adalah :
I) man, money, material, methode
2) apa, bagaimana, mengapa, dimana

Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber
data primer (survey) dan data sekunder yaitu SP2TP
(kartu pasien, buku register, LPLPO, dsb) ataupun data
lainnya.

Contoh:
1. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan

diagram sebalb akibat dari Ishikawa ( f ish bone).
Masalah:
Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah .

LanQikah-langkah :
)- Tuliskan "masalah" pada bagian kepala ikan .
セ@

Suat

garis

horizontal

dengan

anak

panah

menunjuk ke arah kepala ikan.

>-

Tetapkan kategori utama dari penyebab .

セ@

Suat garis dengan anak panah menunjuk ke
gar'is horizontal.
Lakukan "brainstorming" (curah pendapat) dan
セ@

fokuskan pada masing-masing kategori.
セ@

Setelah dianggap cukup, dengan cara yang
sama lakukan untuk kategori utama yang lain.
セ@

Untuk masing-masing kemungkinan penyebab ,
coba

membuat

daftar

sub

penyebab

dan

letakkan pada cabang yang lebih keci l.
y

Setelah semua ide! pendapat dicatat, lakukan
klarifikasi (data) untuk menghilangkan duplikasi,
ketidaksesuaian dengan masa'lah, dll.

Yang perlu diperhatikan :


Fishbone

diagram

tentang kemungkinan

hanya

menggambarkan

suatu penyebab, bukan

fakta! penyebab yang sesungguhnya, untuk itu

I

diperl'ukan

pengumpulan

untuk

data

memastikannya.


Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami
dengan j8'las sehingga tidak terjadi kerancuan
dalam mencari kemungkina n penyebabnya .



Alat

ini

merupakan

mengidentifikasi
secara

terfokus

kemungkinan

cara

terbaik

kemungk,i nan

sehingga

terlewatnya

untuk

penyebab

dapat

dihindari

penyebab

yang

penting yang mungkin terjadi .


Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat
secara

penuh

dalam

fishbone diagram tersebut.

proses

penyusunan

Q)

s:::::

0

c::

.c

CO
Cl

..c:

.U.
f/)

c::

-ca

::ca

...c:
セ@

セ@

::l
Cl

c::
....J
セ@

"'0

f/)

セ@

·c

0

セ@

セ@

ca

...ca  

"'0

.c

CO 

:;:
ca

c:: 

.c
ca
.c



Q)
f/)

E
ca
JC')  

ca
C

CO 

....  
=
c:


セ@

セ@

セ@

I  

2. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan
"pohon masalah (problem trees)"
Langkah-Iangkah :
セ@

Tuliskan masalah pada katak

di, puncak pahan

セ@

masalah.

セ@

Suat garis panah vertika l menuju katak tersebut.
Tetapkan kategori utama dari penyebab dan
tuliskan pada katak

di bawahnya dengan arah

セ@

panah menuju ke katak masalah.
Lakukan "brainstorming" (curah pendapat) dan

セ@

fakuskan pada masing-masing kategori.
Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama

セ@

lakukan untuk ketegari utama yang lain.
Untuk masing-masing kemungkinan penyebab,
caba membuat daftar sub penyebab danletakkan

セ@

pada katak yang ada di bawahnya .
  Setelah

semua

pendapat

tercatat,

lakukan

klarifikasi data untuk menghilangkan duplikasi,
tidak sesuai dengan masalah, dll.

I





 

t o
D
D

­
(J)
Q)
Q)

L-

I-

E  
Q) 
.c
0

cu

'u;
::::s 
c
cu

:iE 

L-

­ 
a..

.s:::: 

CO  
CO  


[] 

(J)

セ@

CO

c::

0

.s:::: 
0

a..

I  

e)

Menetapkan cara-cara pemecahan masalah
Untuk

menetapkan

masalah

dapat

cara

pemecahan

dilakukan

dengan

kesepakatan di antara anggota tim. Bila tidak
terjadi kesepakatan dapat digunakan kdteria
matriks.

Untuk itu

harus dicari

alternatif

pemecahan masalahnya.

Contoh tabel Cara Pemecahan Masalah
No

1
2
3
4
5
6

Prioritas
Masalah

Penyebab
Masalah

Alternatif
Pemecahan
Masalah

Pemecahan
Masalah
terpilih

Ket

I

dst

Brain storming (curah pendapat)
Adalah suatu metode untuk dapat membangkitkan ide! gagasan!
pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu dari setiap
anggota tim dalam periode waktu yang sing kat

dan bebas dari

kritik.
a. Manfaat dari brain storming adalah untuk:
1) Mendapatkan 'ide!pendapat/gagasan sebanyak-banyaknya
2) Pengembangan kreatifitas berpikir dari anggota tim
3) Memacu keterlibatan seluruh peserta (anggota tim)

b. Tipe:
1)

Terstruktur, tiap anggota tim menyampaikan ide/ gagasan
bergiliran.

2)

Tidak

terstruktur,

tiap

peserta

yang

mempunyai

ide/

gagasan dapat langsung menyampaikannya .

c. Langkah-Iangkah:
1) Tetapkan suatu topik/ masalah sejelas mungkin .
2) Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahami
dan memikirkannya.
3) Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat,
misalnya 30­45 menit.
4) Anggota tim menyampaikan ide/gagasan/pendapat (secara
terstruktur atau tidak terstruktur).
5) Apabila terdapat beberapa anggota yang
gunakan

curah

pendapat

terstruktuf

mendominasi,

sehingga

sel,uruh

anggota mempunyai kesempatan yang sama. Bila yang
dipilih secara terstruktur, anggota yang tidak menyampaikan
pendapat pada gilirannya harus mengucapkan "Pass", dan
kesempatan diber,ikan pada anggota berikutnya.
6) Beri

dorongan/rangsangan

agar

anggota

berani

memberikan/mengajukan pendapat.
7) Selama

brainstorming

berjalan,

tidak

dibenarkan

menanggapi pendapat anggota yang sedang berbicara. Bila
ini terjadi, pimpinan sidang harus segera menegur dengan
kata-kata : " no comment please"
8) Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada flipchart/papan
tulis sehingga dapat dilihat oleh seluruh anggota.

I

9) Teruskan brainstorming sampai waktu yang telah ditetapkan
habis.
10) Lakukan klarifikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang
dari topik atau dupl:ikasi yang terjadi.
11) Buat list pendek yang sangat dekat /berhubungan dengan
topik yang dibahas.

I

2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Penyusunan
upaya

Rencana

kesehatan

Usulan
wajib,

Kegiatan
upaya

meliputi

kesehatan

pengembangan dan upaya kesehatan penunjang,
yang meliputi :

a) Kegiatan tahun

yang akan datang (meliputi

kegiatan rutin, sarana/prasarana, operasional dan
program hasll analisis masalah).
b) Kebutuhan

Sumber

Daya

berdasarkan

ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun
sekarang .
c) Rekapitulasi

Rencana

Usulan

Kegiatan

dan

sumber daya yang dibutuhkan ke dalam format
RUK Puskesmas.

Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk
matriks dengan memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional,
maupun daerah sesuai dengan masalah

yang ada

sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang
tersedia di Puskesmas.
2.1 . Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan
Wajib
a)

Menyusun

Rencana

Usulan

Kegiatan

Upaya Kesehatan Wajib ke dalam matriks

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib
No

Upaya

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Target

Kebutuhan sumberdaya

Kesehatan

1

Prom. Kes.

2

Kes. Lingk

3

KIA & KB

4

Gizi Masy.

5

P2M

6

Pengobatan

Dana

Alat

Tenaga

Indikator

Sumber

keberha

pembia

silan

yaan

I

I

II



I

Catatan:







Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan dalam upaya mencapai tujuan program.
Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program
Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan
Target adalah jumlah bagian dari sasarani area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas dihitung
berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya dan target pasar serta pencapaian tahun lalu
Besar biaya mengacu pada peraturan daerah yang ada
Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta, masyarakat atau pendapatan fungsional Puskesmas

b) Mengajukan

Rencana

Usulan

Kegiatan

Upaya Kesehatan Wajib
Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan
Wajib

diajukan

ke

Kabupaten/Kota
pembahasan
sumber

Dinas

Kesehatan

untuk

mendapat

pembiayaannya .

pembiayaan

Apabila

berasal

dari

non

pemerintah maka diusulkan kepada institusi
yang bersangkutan.

c) Waktu

penyusunan

Rencana

Usulan

penyusunan

Rencana

Usulan

Kegiatan
Jadwal

dilaksanakan

Kegiatan
memperhatikan

dengan

siklus

perencanaan

kabupaten/ kota, yaitu jadwal pembahasan
yang dilakukan kabupaten/ kota sehingga
RUK tersebut harus sudah
sudah

diterima

Kabupaten/Kota
pembahasan,

oleh

selesai atau

Dinas

sebelum
demikian

pula

Kesehatan
dilakukan
dengan

Rencana Usulan Kegiatan untuk mitra kerja
Puskesmas.

I

2.2

Rencana

Usulan

Kegiatan

Upaya

Kesehatan

Pengembangan
a)

Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan
Telah

disebutkan

bahwa

Upaya

Kesehatan

Pengembangan dapat dipilih dari daftar upaya
kesehatan Puskesmas yang telah ada atau dapat
berupa inovasi yang dikembangkan sesuai dengan
permasalahan kesehatan yang terjadi di wi'l ayah
kerja Puskesmas.

Apabila

Puskesmas

identifikasi

masalah

mempunyai
dapat

kemampuan,

dilakukan

bersama

masyarakat (Konsil Kesehatan Kecamatan I Badan
Penyantun Puskesmas) melalui pengumpulan data
secara langsung di lapangan (Survey Mawas Diri).
Tetapi apabila kemampuan tersebut tidak dimiliki
oleh

Puskesmas,

me'lalui
Technique)

maka

identifikasi

kesepakatan
oleh

kelompok

petugas

Puskesmas

dilakukan
(Delbecq

dengan

melibatkan Konsil Kesehatan Kecamatanl Badan
Penyantun

Puskesmas

(Iihat

langkah

analisis

masalah).

Dari hasil identifikasi ini kemungkinan akan muncul
usulan Puskesmas yang sang at beragam . Deng.an
pertimbangan kondisi sumber daya yang ada, baik
tenaga , sarana maupun biaya, maka perlu dibuat
penyusunan prioritas .

Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan  upaya  kesehatan  pengembangan  tersebut 
tetapi 

telah 

menjadi 

kebutuhan 

masyarakat 

setempat  maka  dinas  kesehatan  kabupateni  kota 
yang  wajib menyelenggarakannya. 

Catatan:
Survey  Mawas  Oiri  adalah  kegiatan  pengumpulan  data  untuk 
mengenali  keadaan  dan  masalah  yang  dihadapi,  serta  potensi  yang 
dimiliki  untuk  mengatasi  masalah  tersebut.  Tahapannya  dimu'lai  dari 
pengumpulan  data  primer  dan  data  sekunder,  pengolahan 

dan 

penyajian data masalah dan potensi yang  ada . 
Oelbecq  Technique adalah  perumusan dan  identifikasi  potensi  melalui 
sekelompok  orang  yang  memahami  masalah  tersebut.  Tahapan 
pelaksanaannya  dimulai  dengan  pembentukan  tim,  menyusun  daftar 
masalah,  menetapkan  kriteria  penilaian  masalah  dan  menetapkan 
urutan  prioritas masalah berdasarkan kriteria  penilaian  . 

I  

b)

Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan ke dalam matriks.

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan
No

Upaya
Kesehatan

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Target

Kebutuhan
sumberdaya
dana
alat
Tenaga

Indikator
keberhasllan

Sumber
pembiayaan

I

I
I

I

1


i








L.....

c)

Mengajukan
Kesehatan

Rencana

Rencana

Kegiatan

Upaya

Pengembangan.

Usulan

Pengembangan
Kabupaten/

Usulan

Kegiatan
diajukan

Kota

ke

Upaya

Kesehatan

Dinas

Kesehatan

bersama-sama

dellgan

Upaya

Kesehatan Wajib untuk pembahasan lebih lanjut.
Rencana Usulan Kegiatan ini dapat juga diajukan
pembiayaannya kepada pihak non pemerintah.

Puskesmas dapat melibatkan potensi yang ada di
wilayahnya

untuk

ikut

serta

dalam

pembiayaan

tersebut. Penggalangan dana dapat dilakukan kepada
masyarakat, perusahaan, swasta, atau

LSM melalui

advokasi dan sosialisasi rencana kegiatan yang telah
disusun dengan didukung oleh data yang telah di
olah, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat dan
mitra kerja Puskesmas.

Potensi lainnya dapat pula berasal dari pendapatan
fungsional
lainnya.

Puskesmas

atau

sumber

pembiayaan

D.

TAHAP PENYUSUN A N RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN (RPK)
Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
baik untuk upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun
upaya inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu
dan

terintegrasi.

Hal

ini

sesuai

dengan

azas

penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan.

Langkah-Iangkah penyusunan RPK adalah :
a.

Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang
sudah disetujui.

b.

Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui
dengan Rencana

Usulan

Kegiatan (RUK) yang

diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
c.

Menyusun rancangan awal, rincian dan volume
kegiatan yang akan dilaksanakan serta sumber
daya

pendukung

menurut

bulan

dan

lokasi

Tahunan

untuk

pelaksanaan.
d.

Mengadakan

Lokakarya

Mini

membahas kesepakatan RPK
e.

Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk
matriks.

Contoh Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas ......... Tahun .......... .

No

Upaya
Kesehatan

I, Kegiatan

Sasaran

Target

Volume
Kegiatan

Rincian
Pelaksanaan

Lokasi
pelaksanaan

Tenaga
pelaksana

Jadwal

Biaya

I

I



1

PromKes

2

Kesling

3

KINKB

4

Perb.Gizi

5

P3M

6

Pengobatan

7

..... ..... ... ......

,

I

'-------

'-----

'-------.

I

Tahap-tahap Perencanaan Tingkat Puskesmas :

rl
PROSES
PERSIAPAN

セ@

­


DATAUMUM

0

I

I

Pengumpulan Data

Penyusunan RUK
-Upaya Kesehatan Wajib
-Upaya Kes. Pengembangan .

L--.

_

f­+

Penyusunan RPK 
­Upaya Kesehatan  Wajib 
­Upaya  Kes.Pengembangan 

DATA KHUSUS
(Penilaian Kinerja
Puskesmas)

­

­










M ' 




'­-

'­­­

セ@

OIl 

TAHAP 
PERSIAPAN 

セ@

OIl 

T AHAP ANALISIS DATA 

OIl 

セ@

TAHAP PENYUSUNAN RUK 

T AHAP PENYUSUNAN 
RPK 

I

BAB IV
DUKUNGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA DALAM PROSES
PERENCANAAN TINGKAT PUS'K ESMAS
Oi tingkat kabupaten/kota, dinas kesehatan bertanggung jawab atas
kelancaran dan keberhasilan proses dan kegiatan perencanaan
kesehatan di kabupatenl kota, dalam ha'l ini termasuk Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP). Perencanaan tingkat Puskesmas juga
harus dapat mengakomodasikan hasil diskusi pembangunan tingkat
desa dan tingkat kecamatan.

Oukungan

dinas

kesehatan

kabupatenl

kota

dalam

proses

perencanaan tingkat Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Mengajukan ke Pemerintah Oaerah Kabupatenl Kota agar
diterbitkan Surat Edaran Bupati/ Walikota tentang

Pedoman

Perencanaan Tingkat Puskesmas dan diinformasikan ke seluruh
Puskesmas serta semua instansi kesehatan

maupun non

kesehatan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan.
2. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Oaerah agar proses
perencanaan, pembahasan dan persetujuan terhadap rencana
usulan kegiatan dapat diselenggarakan tepat waktu. Sehingga
realisasi

anggaran

dapat

tepat

waktu,

dan

selanjutnya

Puskesmas dapat melaksanakan kegi:atan sesuai jadwal.
3. Pemberian tanda penghargaan kepada Puskesmas yang telah
melaksanakan Perencanaa n Tingkat Puskesmas dengan baik
dan kepada instansi non kesehatan yang telah memberikan

peran aktif

dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan

dasar.
4. Meningkatkan

kerjasama

lintas

sektor

dalam

proses

Perencanaan Tingkat Puskesmas melalui forum resmi, seperti
rapat tim perencanaan kesehatan kabupatenl kota maupun
kegiatan lainnya dalam rangkaian proses Perencanaan Tingkat
Puskesmas. Dalam hal ini dapat ditempuh dengan membentuk
Tim Perencanaan Kesehatan Tingkat Kabupaten/Kota yang
beranggotakan lintas program dan lintas sektor .

5. Menyusun petunjuk teknis tata cara penyusunan Perencanaan
Tingkat Puskesmas yang memuat :
a.

Kebijakan pelaksanaan pembangunan kesehatan tahunan
kabupatenl

kota,

termasuk

kesehatan

untuk

wilayah

ketentuan

prioritas

kabupatenl

kota

upaya
yang

bersangkutan.
b.

Perkiraan target cakupan tahunan masing-masing program
dan

Puskesmas,

termasuk

ketentuan-ketentuan

pokok

untuk pelayanan kesehatan swadaya masyarakat.
c.

Ketentuan-ketentuan

tentang

sumber

daya

(tenaga,

peralatan dan pembiayaan).

6. Supervisi dan bimbingan teknis.
a. Melakukan
pengenalan

pelatihan
dan

bagi

penguasaan

staf

Puskesmas

Pedoman

dalam

Perencanaan

Tingkat Puskesmas serta berbagai kebijakan pelaksanaan
pembangunan kesehatan di kabupatenl kota.

I

b. Melakukan bimbingan teknis dalam proses penyusunan
Perencanaan Tingkat Puskesmas, untuk :
1) Memberi penjelasan atas petunjuk teknis penyusunan
Perencanaan
terhadap

Tingkat

rencana

Puskesmas

usulan

kegiatan

sebagai

masukan

puskesmas yang

sedang disusun dan saran-saran perbaikan/umpan balik
yang diperlukan.
2) Membantu kemajuan kegiatan penyusunan Perencanaan
Tingkat Puskesmas,

agar

setiap Puskesmas dapat

menyelesaikan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
secara tepat waktu.
c. SupeNisi dan

bimbingan teknis dilakukan terpadu dengan

melibatkan sektor non kesehatan yang terkait.

7. Menyusun rencana tahunan kesehatan kabupatenl kota, dengan
proses sebagai berikut :
a. Menyusun

Pra-Rencana

Tahunan

Kesehatan

Kabupaten/Kota berdasarkan hasil supeNisi dan bimbingan
teknis penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas.
b. Melaksanakan

pertemuan

Ipembahasan

perencanaan

kesehatan Kabupaten/Kota dengan membahas Rencana
Usulan Kegiatan Puskesmas.
c . Menyusun

rancangan

Kabupaten/Kota

Rencana

berdasarkan

Tahunan

Pra

Rencana

Kesehatan
Tahunan

Kesehatan Kabupaten/Kota dan hasil konsultasi Rencana
Usulan Kegiatan Pus'k esmas. Rancangan Rencana Tahunan
ini dibahas dalam Pra-Rakorbang Kabupaten/Kota
melibatkan sektor non kesehatan yang terkait.

I

yang

d. Menyusun
Kesehatan

dan

menyampaikan

Kabupaten/Kota

Rencana

'kepada

Tahunan

Pemerintah

Oaerah

Kabupaten/Kota untuk dibahas dalam Rakorbang Tingkat
Kabupaten/Kota.

8. Menyusun Rencana Operasional :
a. Rencana

Operasional

memperhatikan

secara

disusun

secara

seksama

terpadu

semua

dengan

kegiatan

yang

dibiayai dar'i berbagai sumber (OAU, OAK, APBO).
b. Rencana
Rencana

operasional
Usulan

diakomodasikan

disusun

Kegiatan
dalam

dengan
Puskesmas

Rencana

memperhatikan
yang

Tahunan

sudah

Kesehatan

Kabupaten/Kota dengan mengikut sertakan Puskesmas
dalam proses penyusunannya . Oengan demikian, alokasi
kegiatan dan sumber pembiayaan untuk setiap Puskesmas
telah termuat dalam Rencana Operasional ini.

BABV
PENUTUP

Buku Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas ini diharapkan
dapat digunakan sebagai salah satu pegangan dalam penyusunan
dan pembinaan Perencanaan Tingkat Puskesmas di daerah.

Dengan

demikian

Puskesmas

diharapkan

rencana

kegiatan

tahunannya

secara

mampu

optimal

menyusun
berdasarkan

besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber daya
yang ada,

dengan tetap mengembangkan

dan membina peran

serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.

I



Format 1 : DATA WILAYAH DAN FASILITAS PELAYANAN
No

Kelurahan/
Oesa

Oesa

Oesa

Tertinggal Gondok
Endemik

Luas

Jarak ke

Wkt tempuh Jumlah Jumlah Jumlan

Wilayah Puskesmas ke Puskes RT/RW Rumah
mas

KK

Jumlah Fasilitas Pelavanan Kesehatan

Jumlah Sekolah

TK SDIMI SMP/ SLTN Pontren Pustu Polindes Poskesdes Lain2
MTs

MA

I

Or/Bd/BP
Swasta













7


Os!

Format - 2a Ketenagaan
No

Jenis

k・エョセ。@

y。セ

ada ウ・ォ。イセ@

Kekurangan Status kepegawaian
k・エイ。セョ@

I.Puskesmas Induk
1 Dokter
2 Dokter Gigi

3 Sarjana/D3
a. SKM
b. Akper
c. Akbid
d . Akademi Gizi
e . La in-lain
4 Bidan
5 Perawat (SPK)
6 Perawat Gigi
7 Sanitarian
8 SPAG
9 Tenaga Laboratorium
10 Pengelola Obat
11 Lain -l ain
II . Puskesmas Pembantu
1 Perawat Kesehatan
2 Tenaga Lain ..
III.Polindes
1 Bidan
2 Tenaga lain ...
IV. Poskesdes

1

1 Bidan

2

t・ョセ。@

lain .

I

Format - 2b
KEADAAN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI
DI PUSKESMAS ..... ._ .... . ..... ._._._ ..
TAHUN ....................

Jenis Obat

No

Jumlah
Tersedia

1 Ampicillin
2 Amoksillin
3.
. . . . . . . .. .
4 .'
dsl

I

Pemakaian

Keterangan
Sisa

Format - 2c
KEADAAN PERALATAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS ........................... .
TAHUN ......... ........... .

No

Jenis Alat

Jumlah

,I

Kondisi
Berfurngsi
Tidak
b・イヲオセウゥ@

I

I

KIA set
a. Tensimeter
b. Stetoskop

c................ ..
d. ... . ...... . .... . .
e....... ........ _ . . ...
dst
"

セ@

セ@

II

I

Poliklinik set
a. Tensimeter
b. Stetoskop
C. Termometer
d. Diagnostik set
e..................
f. . . . . .. . . . .. . . . .
g.... ..... . ... .
dst

.

III

UKS kit
a.
b . ........ ... .
c........ . .. ... .
dst
セ@

I

Keterangan
I

Format - 2d
PEMBIAYAAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ............... .
TAHUN ... .............. .

No

Sumber Biay_a

1 Pengembalian retribusi
2 PKPS BBMI Askeskin
3 ASKES
4 APBD Kabupatenl Kota
5 APBD Propinsi
6 APBN
7 Dekonsentrasi

8 ... .................. ....  
9 ...... ... ...... ... ... .........  
10 .. .... .. .... .. .... ...... ........ .

I

Jumlah

Fonnat - 2e
KEAOAAN SARANA PRASARANA KESEHATAN
01 PUSKESMAS .. .. ...............................
TAHUN ... .. ..................

Jenis saranal Prasarana

No
II

I

III
I

I.
I

Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu
2. Polindes
3 . Rumah Oinas Dokter
4. Rumah Dinas Perawat
5. Rumah Dinas Bidan
6. Puskesmas Keliling Roda 4
7. Ambulance
8. Sepeda Motor
9. ................
10....... ... ....... . .. .
11 . ...... ..... ... ... .......
dst

Jumlah

Kondisi
Rusak
Sedang

Rusak
Ringan

I
I

I

Sarana Penunjang
1. Komputer
2. Mesin Tik
3. TeJepon
...... ....
4. .
5.... .... ...... ... ...
dst
I

Rusak
Berat

Format 3 : P

Serta M
­­

­­­­

kat

­­­­­­­­­­

No Kelurahanl Jumlah
Jumlah Kader
Dukun Bayi Tokoh Masyarakat Keterangan
Desa
Posyandu Dilatih Aktif % Dilatih Aktif % Dilatih Aktif %
1
2



3
I

4

5
6
dst
Jumlah

Format 4Pend:uduk dan Sasaran Program



No KeVDesa Jumlah PenduduK
Sasaran Pro ram
Laki2 Perem KK
Bayi batila balita Pus Bumil Bulin
Usia Produktff
Usila
Sasaran Gaki
Anak Usia Sekolah
Miskin 0­1 1·3 l­5
SDIMI SMPIMT SMAIMA Petani NelayanI Pera)in'Pedagangl PNS Peg. Lain21bki2 Perem Jmlh Laki2 Peremp Jmlh
I
5­19 th 5­34 thn
Ketas I Kelas I Kelas I
Buruh
Swasta
1

I

I

2
3

1

I,

4

5
dSl
Jumlah

セ@

I

­

'----

-

-

Format 5 : Data Sekolah
No Nama Sekolah



Jumlah Siswa
Laki2 Perempuan

Jumlah

Jumlah

SekoJah

SekoJah UKS

Kader UKSI
Dokcil

Guru Keterangan
UKS

1 TK
2 SO/MI
3 SLTP/MTs
4 SLTNMA
5 PT

I

Format 6: DATA KESEHATAN L1NGKUNGAN
­

­­­

No Kelurahanl
Oesa

Jumlah rumah
Sehal

,

nu

TPM

TPA

SAB

Oiperiksa Rumah % Oiperiksa Memenuhi % Diperiksa Memenuhi % Diperiksa Memenuhi %
Syarat

Syaral

Keluaga

Pemakai AS Targel

Syaral


I
I



I



I
I


dst

I

Jumlah

'­­­

­

­

'---

-

Jamban Keluarga Sehal

SPAL

% dari Keluarga Pemakai % dari Rumahdg %

Jaga Sehal

Targel

SPAL

Format 7 : Data Kematian
Jenis Kelamin
No Penyebab Kematian

Laki2

Perempuan

Kelompok Usia
bayi

0­1

balita

usia

PUS Lansia Jumlah

sekolah

1



2
3
4
I

5

I

6
Jumlah

i

Format 8 : Data kunjungan
,

No

Kelurahanl
Desa

Jumlah Kunjungan
Laki-Iaki
Baru I Lama

1
2


4


dst
Jumlah

II

Perempuan
Baru

Lama

Jumlah
Baru

I

Lama

Total

Format 9 : Sepuluh Penyakit Terbanyak
No

Nama Penyakit

Jumlah
Perempuan

Ilaki-laki

Total

1

2

3
4

5
6
7

I

8

I

9
10

I

Format 10 : Data Kejadian Luar Biasa (KLB)
No Jenis KLB

Lokasi

Meninggal

Jumlah Kasus

1 1Diare

Tindak Lanjut
I

!

2 DBD
3 Campak
4 Polio
5 Rabies

6 .. .. ........ ... . "

7 .......... ... ....
8 .. ... .... .... .. ..
セ@

I

Format 11 : Cakupan Program Pelayanan Kesehatan
INo IProgram

Target

Kel u rahanfuesa
A

Pencapalan
A

%

セ@

Pencapalan

%

Jumlah
セ@

Pencapalan

% Pencaoalan

%

Upaya Kesehatan Wajib
1 Promosi Kesehatan
a.
b.
c.
2 Kesehatan Lingkungan
a.
b.

3 Kesehatan Ibu dan Anak
a.
b.
Keluarga Berencana
a.
b.
4 Perb.::ik3n Gizi
a.
b.
c.
5 P2M
a.
b.
c.
6 Pengobatan
a.
b.
c.

I

I
- -

-

I

IN o

Program

A
I Pencapalan

lB.

Jumlah

Kelurahan/Desa
1::3
­Ufo
Pencapalan

Target

%

·Opaya Kes. Pengembangan
1 Upaya Kesehatan Sekolah
a.
b.
2 Kesehatan Olah Raga
a.
b.
3 Perkesmas
a.
b.

(;

%

Pencapalan

Ipencapa!an

"'/0

,

I

,

I

c.
4 Kesehatan Kerja
a.
b.

c.

I

5 Kesehatan Gigi dan Mulut
a.
b.

I

c.
I

6 Kesehatan Jiwa
a.
b.

I

c.
7 Kesehatan Usila
a.
b.

,
I

C.

8 Pengobatan Tradisional
a.
b.

c.

I

9 Lain-lain
=

_L-.




­

.. L­.­


lNM

"iii
ns
J:

UI

ns

.lo:

0

...J

...nnss
t:

B セ@

Q)

セ@

N

ro

E
a
L-

LL 

0
セ@

N

Z

C")

en

"0

I  

I

r

DI

3
"'2,

Dlセ

Diagram sebab akibat dari Ishikawa (Fish bone) :
セ@

w
C')

o



o
セ@

."

iii'
セ@

co
セ@

Bidan tidak tinggal di desa

CD

C
;'
fQ

Dl

3

Sarana penyuluhan kurang

c
Di'
セ@

fQ

Obat risti kuranm

セ@
DI

Transportasi kuran

セ@

Peralatan kebidanan kurang

{uセァォオョ。ャ@

 

r

III

3
"E.
セ@

:l

....

""

Pohon masalah (Problem Trees)

(")

o

:l

8'

=r

"o:::r
o

:l

s:

III

Cakupan
persalinan
nakes



(J)

III
III

-o
:::r

."
C"

(D

­
3

セ@

­
(I)

C/J

0 1

Data
bumil

tdk

akurat

Bidan tidak
tinggal di
des a

Banyak

dukun

Sarana
penyuluhan
kurang

Obat untuk
resti kurang

Dana
transpor
Petugas
kurang

Tarif
persalinan
bidan
mahal

Budaya
percaya
dukun
tinggi

Tingkat
pendidikan
rendah

362.11
Ind
p

1BUKU SERI • 21

[DUUIYA

DfREKTORAT BINA UPAYA
DIREKTORAT JENDERAl BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2012

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI

362.11
Ind

p

Indonesia. Departemen Kesehatan Rio Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas,'" Jakarta :

Departemen Kesehatan 2006
I. Judul

1. COMMUNITY HEALTH SERVICES·

Cetakan Kedua Tahun 2012

DAFTAR lSI

Halaman
Daftar lsi
BABI

BAB II

BAB III

BABIV

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
LOKAKARYA MINI BULANAN PUSKESMAS
A. Pendahuluan
B. Tujuan
C. Tahapan Kegiatan
D. Penyelenggaraan











LOKAKARYA MINI TRIBULANAN LINTAS SEKTOR

A. Pendahuluan
B. Tujuan
C. Tahapan Kegiatan
D. Penyelenggaraan

13  
13  
14  
16  

PENUTUP

19

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran - 1

Contoh susunan acara Lokakarya Mini Bulanan
yang pertama

Lampiran - 2

Contoh susunan acara Lokakarya Mini Bulanan
rutin

Lampiran - 3

Contoh susunan acara Lokakarya Mini
Tribulanan yang pertama

Lampiran - 4

Contoh susunan acara Lo'kakarya Mini
Tribulanan rutin

Lampiran - 5

Contoh Formulir Target Cakupan Program

Lampiran - 6

Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

Lampiran - 7

Formulir Cakupan Program

Lampiran - 8

Formulir Analisis Masalah

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan yang tersebut di, dalam Sistem Kesehatan Nasional
(SKN - 2004) bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Adapun fungsi Puskesmas
ada tiga yaitu : sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan; pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta
sebagai

pusat

pelayanan

kesehatan

tingkat

pertama.

Dalam

melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada 4 azas
penyelenggaraan yaitu wilayah kerja. pemberdayaan masyarakat.
keterpaduan dan rujukan .
Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan
program kegiatannya,untukituperludidukungkemampuanmanajemen
yang baik. Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan .
penggerakan pelaksanaan serta pengendalian, penglawasan dan
penilaian .
Penerapan manajemen penggerakan pel'aksanaan dalam bentuk
forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini.

B.   Tujuan

1. Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan
kerja sama tim baik lintas program maupun lintas sektor
serta terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai dengan
perencanaan.

2. Khusus
a. Tergalangnya

kerjasama

tim

baik

lintas

program

maupun lintas se'ktor.
b. Terpantaunya

hasil

kegiatan

Puskesmas

sesuai

hambatan

dalam

masalah

serta

dengan perencanaan.
c. Teridentifikasinya

masalah

dan

pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
d. Teridentifikasinya

penyebab

diupayakannya pemecahan masalah.
e. Tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya.

C.   Ruang Lingkup

Keberhasilan

pembangunan

kesehatan

memerlukan

keterpaduan baik lintas program maupun Hntas sektor.
Penyelenggaraan

program

memerlukan

kesehatan

dukungan lintas sektof terkait. Olehkarenanya Puskesmas
harus melakukan
diperoleh

kerjasama dengan

dukungan

dalam

lintas sektor agar

pelaksanaan

berbagai

kegiatannya. Salah satu bentuk upaya untuk peng.galangan
dan

pemantauan

berbagai

kegiatan

adalah

melalui

pertemuan, dalam hal ini adalah melalui Lokakarya Mini .

I

Pada dasarnya ruang lingkup lokakarya mini meliputi dua hal
pokok yaitu :
1. Lintas Program
Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan  perencanaan  dan  memecahkan  masalah 
yang  dihadapi  serta  tersusunnya  rencana  kerja  baru. 
Pertemuan bertujuan untuk : 
a.   Meningkatkan  kerjasama  antar  petugas  intern 
Puskesmas,  termasuk  Puskesmas  Pembantu  dan 
Bidan di  Desa. 
b.   Mendapatkan  kesepakatan  untuk  melaksanakan 
kegiatan 

sesuai 

dengan 

perencanaan 

yaitu 

Rencana  Pelaksanaan  Kegiatan (RPK). 
c.   Meningkatkan  motivasi  petugas  Puskesmas  untuk 
dapat  melaksanakan  kegiatan  sesuai  dengan 
perencanaan (RPK). 
d.   Mengkaji  pelaksanaan  rencana  kerja  (RPK)  yang 
telah  disusun,  memecahkan  masalah  yang  terjadi 
dan  menyusun  upaya  pemecahan  dalam  bentuk 
rencana kerja yang  baru. 

2.   Lintas Sektor 
Dalam  rangka  meningkatkan  peran  serta  masyarakat 
dan  dukungan  sektor­sektor  yang  bersangkutan 
dalam 

pelaksanaan 

pembangunan 

Pertemuan dilaksanakan untuk : 

kesehatan. 

a. Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas
sektoral dalam membina dan mengembangkan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
b. Mengkaji hasil kegiatan kerja sama, memecahkan
masalah

yang

terjadi

serta

menyusun

upaya

pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama .

I

BAB III
LOKAKARYA MINI BULANAN
PUSKESMAS

A.

PENDAHULUAN

Proses manajemen Perencanaan belum terlaksana dengan baik
apabila

tidak dilanjutkan dengan pemantauan dan perencanaan

ulang. Tindak lanjut bertujuan untuk menilai sampai seberapa jauh
pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh para
pelaksananya

pada

bulan

yang

lalu,

sekaligus melakukan

pemantauan rencana kegiatan Puskesmas; sehingga dapat dibuat
perencanaan ulang yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai.

Disamping itu, kita ketahui bersama

pelaksanaan

keberhasilan

kegiatan

Puskesmas

bahwa

memer.lukan

pengorganisasian dan keterpaduan baik lintas program maupun
lintas sektor.

Pengorganisasian

dan

keterpaduan

lintas

program,

artinya

keterpaduan internal Puskesmas, bertujuan agar seluruh petugas
mempunyai

rasa

melaksanakan

memiliki dan

seluruh

kegiatan

meningkatkan
yang

motivasi

diselenggarakan

dalam
oleh

Puskesmas.
Tindak lanjut dari perencanaan adalah mengadakan pengorganisasian
intern Puskesmas dan pemantauan dilaksanakan