materi 4 job order costing applied

(1)

Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. 1

Systems Design:

Job-Order costing


(2)

HARGA POKOK PESANAN (Job Order Costing)

Job Order Costing adalah cara penentuan harga pokok produk dimana

biaya produksi dikumpulkan untuk suatu produk tertentu atau dapat juga ditentukan identitasnya dan perlu ditetapkan harga pokoknya secara individual.

KARAKTERISTIK SISTEM HARGA POKOK PESANAN :

a. Kegiatan produksi dilakukan atas dasar pesanan, sehingga bentuk barang/produk tergantung pada spesifikasi pesanan. Proses produksinya terputus-putus, tergantung ada tidaknya pesanan yang diterima.

b. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan sehingga perhitungan total biaya

produksi dihitung pada saat pesanan selesai. Biaya per unit adalah dengan membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan.

c. Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat kartu harga pokok pesanan (Job Order Cost Sheet) yang berfungsi sebagai buku pembantu biaya yang memuat informasi umum seperti nama pemesan, jumlah yang dipesan, tanggal pesanan dan tanggal

diselesaikan, informasi biaya bahan baku, biaya upah langsung, dan biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka.

d. Penentuan harga pokok per unit produk dilakukan setelah produk pesanan yang

bersangkutan selesai dikerjakan dengan cara membagi harga pokok produk pesanan dengan jumlah unit yang diselesaikan.


(3)

Upah Langsung

Bahan Baku Biaya Produksi Biaya Overhead


(4)

Types of Costing Systems Used to

Determine Product Costs

Process

Costing

Job-order

Costing

Banyak produk berbeda diproduksi masing-masing periode.

Produk dihasilkan untuk pesanan.

Biaya ditelusuri atau dialokasikan ke pekerjaan.

Catatan Biaya harus pelihara untuk masing-masing

pekerjaan atau produk.

Materi 7


(5)

Types of Costing Systems Used to

Determine Product Costs

Process

Costing

Job-order

Costing

Aplikasi Biaya pesanan (Job order cost):

Barang cetakan (Special-Order printing)

Konstruksi Bangunan

Juga yang digunakan dalam industri

jasa/layanan :

Rumah sakit

Biro Hukum


(6)

Job-Order Costing

THE JOB

Direct

material

Direct

labor

Manufacturing

overhead (OH)

Yg diberlakukan

ke pekerjaan

menggunakan

penentuan

dimuka


(7)

Manufacturing

Overhead

Job No. 1

Job No. 2

Job No. 3

Beban direct

material dan

direct labor ke

masing-masing

pekerjaan ketika

pekerjaan

dilakukan.

Urutan Peristiwa dalam Sistem

penetapan biaya pesanan

Job-Order Sequence of Events in a Job-Order Costing System

Direct Materials


(8)

Penggunaan

overhead ke

masing-masing

pekerjaan

dengan

menggunakan

penentuan

dimuka

(predeter-mined

rate).

Direct Materials

Direct Labor

Job No. 1

Job No. 2

Job No. 3

Manufacturing

Overhead

Urutan Peristiwa dalam Sistem

penetapan biaya pesanan


(9)

Job-Order Cost Accounting

D

okumen Utama

untuk menelusuri

biaya-biaya yg

digabungkan dengan

pekerjaan melalui

kartu pesanan (

job

cost sheet).


(10)

PearCo Job Cost Sheet

Job Number A - 143 Date Initiated 3-4-08 Date Completed

Department B3 Units Completed Item Wooden cargo crate

Direct Materials Direct Labor Manufacturing Overhead Req. No. Amount Ticket Hours Amount Hours Rate Amount

Cost Summary Units Shipped

Direct Materials Date Number Balance Direct Labor

Manufacturing Overhead Total Cost

Unit Cost


(11)

Job-Order Cost Accounting

PearCo Job Cost Sheet

Job Number A - 143 Date Initiated 3-4-08 Date Completed

Department B3 Units Completed Item Wooden cargo crate

Direct Materials Direct Labor Manufacturing Overhead Req. No. Amount Ticket Hours Amount Hours Rate Amount

Cost Summary Units Shipped

Direct Materials Date Number Balance Direct Labor

Manufacturing Overhead Total Cost

Unit Cost

Let’s see one

Formulir permintaan barang

(materials requisition form)

digunakan untuk otorisasi

penggunaan material pada


(12)

(13)

Materials Requisition Form

Type, quantity, and

total cost of material

charged to job A-143.

Cost of material is

charged to job A-143.


(14)

(15)

Job-Order Costing

Document Flow Summary

Job Cost

Sheets

Materials

Requisition

Direct

material

s

Indirect

materials

Manufacturing

Overhead

Account

Materials yang

digunakan mungkin

juga langsung atau


(16)

Job-Order Cost Accounting

Workers use

time tickets to

record the time

spent on each

job.


(17)

(18)

(19)

Job-Order Costing

Document Flow Summary

Job Cost

Sheets

Employee Time

Ticket

Manufacturing

Overhead

Account

Direct

Labor

Indirect

Labor

An employee’s

time may be either

direct or indirect.


(20)

Job-Order Cost Accounting

Menetapkan manufacturing overhead ke pekerjaan

dengan menggunakan overhead ditentukan dimuka

sebesar $ 4 per jam tenaga kerja langsung (DLH).


(21)

(22)

Estimated total manufacturing

overhead cost for the coming period

Estimated total units in the

allocation base for the coming period

POHR =

Tingkat biaya overhead yang ditentukan

dimuka ( POHR) digunakan untuk

menerapkan overhead ke pekerjaan yang

ditentukan sebelum periode mulai

Application of Manufacturing

Overhead

Idealnya, dasar alokasi adalah

suatu pengarah biaya (cost driver)


(23)

Application of Manufacturing

Overhead

Overhead applied = POHR × Actual activity

Jumlah aktual/sesungguhnya yang

menyangkut pengarah biaya (cost

driver)

units produced, direct labor

hours, or machine hours. Incurred

during the period.

Perkiraan yg didasarkan

pada ; dan ditentukan

sebelum periode


(24)

Application of Manufacturing

Overhead

Recall the wooden crate example where:

Overhead applied = $4 per DLH × 8 DLH = $32

Overhead applied = POHR × Actual activity


(25)

Job-Order Costing

Document Flow Summary

Employee

Time Ticket

Job Cost

Sheets

Materials

Requisition

Other

Actual OH

Charges

Indirect

Material

Indirect

Labor

Applied

Overhead

Manufacturing

Overhead

Account


(26)

Kebutuhan Biaya overhead

ditentukan dimuka (POHR)

Pengunaan (POHR) membuat mungkinnya

memperkirakan total harga pokok pesanan segera.

Actual overhead periode berjalan tidak dapat

diketahui sampai akhir periode.


(27)

PearCo menggunakan dasar overhead

pada direct labor hours (DLH). Total

perkiraan overhead untuk setahun

sebesar $640,000. Total estimated labor

cost adalah $1,400,000 dan total

estimated labor hours adalah 160,000.

Berapa POHR (per jam) ?


(28)

Karena masing-masing jam kerja tenaga kerja

langsung atas suatu pekerjaan $ 4.00

Overhead Application Example

POHR = $4.00 per DLH

$640,000

160,000 direct labor hours (DLH)

POHR =

Estimated total manufacturing

overhead cost for the coming period

Estimated total units in the

allocation base for the coming period


(29)

Overhead Application Example

Berapa jumlah overhead yg akan

dibebankan ke Job X-32?


(30)

(31)

Mari menguji aliran

biaya mengalir dalam

sistem biaya. Kita

akan menggunakan

T-Accounts dan

mulai dengan

material.


(32)

Raw Materials

Material

Purchases

Direct

Materials

Direct

Materials

Mfg. Overhead

Indirect

Materials

Job-Order System Cost Flows

Work in Process

(Job Cost Sheet)

Indirect

Materials


(33)

Selanjutnya

tambahkan labor

costs dan

bebankan

manufacturing

overhead ke

aliran biaya

pesanan.


(34)

Job-Order System Cost Flows

Direct

Labor

Mfg. Overhead

Salaries and

Wages Payable

Work in Process

(Job Cost Sheet)

Direct

Materials

Overhead

Applied to

Work in

Process

Indirect Labor Others

Direct

Labor

Overhead

Applied

Indirect

Labor

Indirect

Materials

Actual

Applied

Jika MO aktual dan MO

tidak sama, pada akhir

periode akuntansi

diperlukan penyesuaian.


(35)

Sekarang

barang selesai

dan terjual.

Masih dengan

saya?


(36)

Cost of

Goods

Mfd.

Finished Goods

Cost of

Goods

Sold

Cost of

Goods

Mfd.

Cost of Goods Sold

Cost of

Goods

Sold

Job-Order System Cost Flows

Work in Process

(Job Cost Sheet)

Direct

Materials

Direct

Labor

Overhead

Applied


(37)

Mari kembali ke

PearCo dan lihat

apa yg akan

dilakukan jika MO

aktual dan MO

dibebankan tidak

sama.


(38)

Overhead Application Example

PearCo’s MO aktual pada setahun sebesar $650,000

dengan 170,000 jam (DLH).

Berapa banyak MO PearCo’s jobs yang dibebankan

selama tahun berjalan ? PearCo’s menggunakan


(39)

Overhead Application Example

SOLUTION

Applied Overhead = POHR × Actual Direct Labor Hours

Applied Overhead = $4.00 per DLH × 170,000 DLH = $680,000

PearCo’s MO aktual pada setahun sebesar

$650,000 dengan 170,000 jam (DLH).

Berapa banyak MO PearCo’s jobs yang

dibebankan selama tahun berjalan ? PearCo’s

menggunakan POHR sebesar $4.00 per DLH.


(40)

PearCo’s MO aktual pada setahun sebesar $650,000

dengan 170,000 jam (DLH).

Berapa banyak MO PearCo’s jobs yang

dibebankan selama tahun berjalan ? PearCo’s

menggunakan POHR sebesar $4.00 per DLH.

SOLUTION

Applied Overhead = POHR × Actual Direct Labor Hours

Applied Overhead = $4.00 per DLH × 170,000 DLH = $680,000

Overhead Application Example

PearCo memiliki MO :

overapplied

sebesar $30,000. Apa yg akan

PearCo lakukan ?


(41)

Work in

Process

Finished

Goods

Cost of

Goods Sold

$30,000

mungkin dialokasikan

ke

perkiraan-perkiraan.

$30,000 mungkin di

tutup langsung ke

cost of goods sold.

Cost of

Goods Sold

Overapplied and Underapplied

Manufacturing Overhead

PearCo’s Method


(42)

Overapplied and Underapplied

Manufacturing Overhead

PearCo’s

Mfg. Overhead

Actual

overhead

costs

$650,000

$30,000

overapplied

PearCo’s Cost

of Goods Sold

Unadjusted

Balance

$30,000

$30,000

Adjusted

Balance

Overhead

Applied

to jobs

$680,000


(43)

Overapplied and Underapplied

Manufacturing Overhead - Summary

PearCo’s

Method


(44)

Tiger, Inc. memiliki MO aktual sebesar $

1,210,000 dan POHR sebesar $4.00 per

jam mesin (MH). MH selama periode

berjalan 290,000 MH. Berapa MO ?

a. $50,000 overapplied.

b. $50,000 underapplied.

c. $60,000 overapplied.

d. $60,000 underapplied.


(45)

Diasumsikan bahwa MO

$60,000

underapplied. Jumlah ini akan menyebabkan

penyesuaian berupa penurunan/decrease cost

of goods sold by $60,000.

a. True

b. False


(46)

Mari lihat

ringkasan

ayat-ayat jurnal

untuk sistem

harga pokok

pesanan.

Job-Order Costing – Typical

Accounting Entries


(47)

Cost Flows – Material Purchases

Pembelian raw material dicatat dalam perkiraan

persediaan (inventory account).


(48)

Pemakaian bahan langsung (direct materials) yg digunakan utk

produksi ( Work in Process) & pengurangan bahan baku (raw

material). Penggunaan bahan tdk langsung (indirect materials)

dibebankan ke biaya produksi (manufacturing Overhead) dan

juga penurunan pd bahan baku (raw material) .


(49)

Cost Flows – Labor

Upah kerja langsung diadakan utk produksi (work

in process) dan upah kerja tdk langsung (indirect

labor) dibebankan kepada biaya overhead pabrik


(50)

Cost Flows – Actual Overhead

Tabahan indirect materials dan indirect labor, serta

other manufacturing overhead costs yang

dibebankan kepada perkiraan manufacturing

Overhead.


(51)

Cost Flows – Overhead Applied

Work in Process bertambah ketika MO dibebankan

kepada pesanan.


(52)

Cost Flows – Period Expenses

Nonmanufacturing costs (period expenses)

dibebankan sebagai biaya non produksi:


(53)

Cost Flows – Cost of Goods

Manufactured

Pesanan selesai, HP Produksi (cost of goods

manufactured) ditransfer ke barang jadi (finished

goods) dari barang dlm proses (work in process).


(54)

Cost Flows – Sales

Ketika brg jadi dijual, ada 2 ayat: (1) mencata

penjualan; and (2) mencatat HPP (cost of goods

sold) dan engurangi barang jadi (and reduce

Finished Goods).


(55)

Prosedur Pencatatan

1) Persediaan Bahan Baku Rp xxx

Hutang Dagang/Kas Rp xxx

(Pembelian bahan baku secara kredit/tunai)

2) WIP Biaya Bahan Baku Rp xxx

Persediaan Bahan Baku Rp xxx

(Pemakaian bahan baku)

3) Gaji dan Upah Rp xxx

Hutang Gaji dan Upah Rp xxx

(Pencatatan gaji dan upah)

4) WIP Biaya Upah Langsung Rp xxx

Gaji dan Upah Rp xxx

(Pembebanan Gaji dan Upah)

5) WIP Biaya Overhead Pabrik Rp xxx

Biaya Overhead dibebankan Rp xxx


(56)

5a) Biaya Overhead Sesungguhnya Rp xxx

Berbagai rekening yang dikredit Rp xxx

(Pencatatan biaya overhead sesungguhnya)

5b) Biaya Overhead dibebankan Rp xxx

Selisih Biaya Overhead (jika rugi) Rp xxx

Biaya Overhead Sesungguhnya Rp xxx

Selisih Biaya Overhead (jika laba) Rp xxx

(Penutupan rekening biaya overhead dibebankan ke rekening biaya overhead sesunggguhnya)

6) Persediaan Produk Selesai Rp xxx

WIP Biaya Bahan Baku Rp xxx

WIP Biaya Upah Langsung Rp xxx

WIP Biaya Overhead dibebankan Rp xxx

(Pencatatan Produk Selesai)

7) Persediaan Produk Dalam Proses Rp xxx

WIP Biaya Bahan Baku Rp xxx

WIP Biaya Upah Langsung Rp xxx

WIP Biaya Overhead dibebankan Rp xxx


(57)

8) Kas/Piutang Dagang Rp xxx

Penjualan Rp xxx

(Penjualan produk secara tunai/kredit)

9) Harga Pokok Penjualan Rp xxx

Persediaan Produk Selesai Rp xxx


(58)

Contoh :

PT X menganggarkan pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut : - Bahan baku Rp 2.400.000,00

- Biaya tenaga kerja Rp 5.000.000,00 - Biaya overhead pabrik Rp 3.000.000,00

Jumlah produk yang dihasilkan selama tahun 2010 sebanyak 7.500 unit dengan jam kerja langsung sejumlah 12.500 jam.

Perusahaan membebankan biaya overhead pabrik berdsarkan pada upah langsung.

Pada bulan Januari 2010 perusahaan menerima pesanan untuk membuat 150 unit dengan mengeluarkan biaya bahan baku sebesar Rp 90.000,00 dan upah langsung Rp 126.000,00; Jumlah jam kerja langsung untuk menyelesaikan pesanan tersebut adalah 30 jam.

Diminta :

a. Hitung harga jual pesanan tersebut, jika Perusahaan membebankan laba sebesar 10% dan biaya pemasaran 3,6 %, masing-masing dihitung dari harga jual.


(59)

S O A L :

PT. ANANDA berproduksi atas dasar pesanan. Pada tanggal 1 Januari 2010 terdapat persediaan :

Produk jadi pesanan no. 30 harga pokoknya Rp 300.000,00 dan pesanan no. 31 harga pokoknya Rp 312.000,00.

Produk dalam proses untuk pesanan no. 32 berupa kursi kuliah dari UNSULA sebanyak 100 unit dengan rincian biaya produksi sebagai berikut :

Biaya bahan baku Rp 42.000,00

Biaya tenaga kerja Rp 60.000,00

Biaya overhead pabrik Rp 90.000,00

Total Rp 192.000,00

Harga jual pesanan no. 30 dan 31 seharga 120% dari harga pokoknya.

Tarif biaya overhead pabrik didasarkan pada anggaran sebesar

Rp 2.400.000,00 dengan dasar pembebanan sebesar 6000 jam kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik Rp 2.400.000,00 : 6000 = Rp 400,00/ jam.


(60)

Transaksi selama bulan Januari 2010 sebagai berikut :

1. Dibeli bahan baku dan penolong masing-masing Rp 1.020.000,00 dan Rp

60.000,00 secara kredit.

2. Diterima pesanan no. 33 sebanyak 120 unit meja kantor dari UNSIL dengan

harga jual Rp 300.000,00 dan pesanan no. 34 sebanyak 96 unit papan tulis dengan harga jual Rp 360.000,00. Untuk pesanan no. 33 telah dibayar

persekot Rp 120.000,00.

3. Pesanan no. 30 dan no. 31 telah diserahkan kepada pemesan dan telah

dibayar tunai.

4. Pemakaian bahan baku selama bulan Januari 2010 sebagai berikut :

Pesanan no. 33 sebanyak Rp. 84.000,00 dan pesanan no. 34 sebanyak

Rp. 102.000,00.

5. Gaji dan Upah yang telah dibayarkan untuk pesanan no. 33 = 84 jam @ Rp

1200,00 =Rp 100.800,00 dan pesanan no 34 = 98 jam @ Rp 1200,00 = Rp 117.600,00.

6. Gaji dan upah tenaga kerja tak langsung Rp 48.000,00.

7. Biaya asuransi setahun Rp 288.000,00 sudah dibayar.

8. Biaya listrik sebulan Rp 12.000,00.

9. Biaya depresiasi sebulan untuk gedung dan mesin masing-masing Rp

60.000,00 dan Rp 48.000,00.

10. Tambahan biaya penyelesaian pesanan no. 32 masing-masing Biaya

bahan baku Rp 24.000,00; Biaya tenaga kerja langsung Rp 18.000,00; dan Biaya overhead pabrik Rp 12.000,00.


(61)

11. Pembebanan Biaya overhead pabrik untuk pesanan no. 33 dan no. 34 berdasarkan jam kerja langsung.

12. Pesanan no. 33 diserahkan kepada pemesannya dan telah dibayar tunai.

13. Pesanan no. 32 diserahkan kepada pemesannya dengan harga jual Rp 300.000,00.

Diminta :

A. Jurnal untuk masing-masing transaksi selama bulan Januari 2010

B. Berapa jumlah harga pokok produksi pesanan no. 32, 33 dan 34 yang


(1)

5a) Biaya Overhead Sesungguhnya Rp xxx

Berbagai rekening yang dikredit Rp xxx (Pencatatan biaya overhead sesungguhnya)

5b) Biaya Overhead dibebankan Rp xxx Selisih Biaya Overhead (jika rugi) Rp xxx

Biaya Overhead Sesungguhnya Rp xxx Selisih Biaya Overhead (jika laba) Rp xxx (Penutupan rekening biaya overhead dibebankan ke

rekening biaya overhead sesunggguhnya)

6) Persediaan Produk Selesai Rp xxx WIP Biaya Bahan Baku Rp xxx

WIP Biaya Upah Langsung Rp xxx WIP Biaya Overhead dibebankan Rp xxx (Pencatatan Produk Selesai)

7) Persediaan Produk Dalam Proses Rp xxx

WIP Biaya Bahan Baku Rp xxx

WIP Biaya Upah Langsung Rp xxx WIP Biaya Overhead dibebankan Rp xxx (Pencatatan Produk Dalam Proses)


(2)

8) Kas/Piutang Dagang Rp xxx

Penjualan Rp xxx

(Penjualan produk secara tunai/kredit)

9) Harga Pokok Penjualan Rp xxx

Persediaan Produk Selesai Rp xxx


(3)

Contoh :

PT X menganggarkan pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut :

- Bahan baku Rp 2.400.000,00

- Biaya tenaga kerja Rp 5.000.000,00

- Biaya overhead pabrik Rp 3.000.000,00

Jumlah produk yang dihasilkan selama tahun 2010 sebanyak 7.500 unit dengan jam kerja langsung sejumlah 12.500 jam.

Perusahaan membebankan biaya overhead pabrik berdsarkan pada upah langsung.

Pada bulan Januari 2010 perusahaan menerima pesanan untuk membuat 150 unit dengan mengeluarkan biaya bahan baku sebesar Rp 90.000,00 dan upah langsung Rp 126.000,00; Jumlah jam kerja langsung untuk menyelesaikan pesanan tersebut adalah 30 jam.

Diminta :

a. Hitung harga jual pesanan tersebut, jika Perusahaan membebankan laba sebesar 10% dan biaya pemasaran 3,6 %, masing-masing dihitung dari harga jual.


(4)

S O A L :

PT. ANANDA berproduksi atas dasar pesanan. Pada tanggal 1 Januari 2010 terdapat persediaan :

Produk jadi pesanan no. 30 harga pokoknya Rp 300.000,00 dan pesanan no. 31 harga pokoknya Rp 312.000,00.

Produk dalam proses untuk pesanan no. 32 berupa kursi kuliah dari UNSULA sebanyak 100 unit dengan rincian biaya produksi sebagai berikut :

Biaya bahan baku Rp 42.000,00

Biaya tenaga kerja Rp 60.000,00

Biaya overhead pabrik Rp 90.000,00

Total Rp 192.000,00

Harga jual pesanan no. 30 dan 31 seharga 120% dari harga pokoknya.

Tarif biaya overhead pabrik didasarkan pada anggaran sebesar

Rp 2.400.000,00 dengan dasar pembebanan sebesar 6000 jam kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik Rp 2.400.000,00 : 6000 = Rp 400,00/ jam.


(5)

Transaksi selama bulan Januari 2010 sebagai berikut :

1. Dibeli bahan baku dan penolong masing-masing Rp 1.020.000,00 dan Rp

60.000,00 secara kredit.

2. Diterima pesanan no. 33 sebanyak 120 unit meja kantor dari UNSIL dengan

harga jual Rp 300.000,00 dan pesanan no. 34 sebanyak 96 unit papan tulis dengan harga jual Rp 360.000,00. Untuk pesanan no. 33 telah dibayar

persekot Rp 120.000,00.

3. Pesanan no. 30 dan no. 31 telah diserahkan kepada pemesan dan telah

dibayar tunai.

4. Pemakaian bahan baku selama bulan Januari 2010 sebagai berikut :

Pesanan no. 33 sebanyak Rp. 84.000,00 dan pesanan no. 34 sebanyak

Rp. 102.000,00.

5. Gaji dan Upah yang telah dibayarkan untuk pesanan no. 33 = 84 jam @ Rp

1200,00 =Rp 100.800,00 dan pesanan no 34 = 98 jam @ Rp 1200,00 = Rp 117.600,00.

6. Gaji dan upah tenaga kerja tak langsung Rp 48.000,00.

7. Biaya asuransi setahun Rp 288.000,00 sudah dibayar.

8. Biaya listrik sebulan Rp 12.000,00.

9. Biaya depresiasi sebulan untuk gedung dan mesin masing-masing Rp

60.000,00 dan Rp 48.000,00.

10. Tambahan biaya penyelesaian pesanan no. 32 masing-masing Biaya

bahan baku Rp 24.000,00; Biaya tenaga kerja langsung Rp 18.000,00; dan Biaya overhead pabrik Rp 12.000,00.


(6)

11. Pembebanan Biaya overhead pabrik untuk pesanan no. 33 dan no. 34 berdasarkan jam kerja langsung.

12. Pesanan no. 33 diserahkan kepada pemesannya dan telah dibayar tunai.

13. Pesanan no. 32 diserahkan kepada pemesannya dengan harga jual Rp 300.000,00.

Diminta :

A. Jurnal untuk masing-masing transaksi selama bulan Januari 2010

B. Berapa jumlah harga pokok produksi pesanan no. 32, 33 dan 34 yang