Vol.17 No.2 Oktober 2016
ISSN: 1412-968X
Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016
JOURNAL OF
Economic
Management
& Business
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share
terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014
Aida Yulia dan Raudhaturrahmi
117
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar
di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015
Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri
133
Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie
Rusydi
145
Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split
Saiful dan Meiliana Al-Fajri
153
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi
Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan
Kompetensi Wirausaha Mahasiswa
Zulkifli
169
Corporate Governance
Dalam Persektif Teori Keagenan
Syarifah Rahmawati
179
Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute
terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Edwar M. Nur
192
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Universitas Malikussaleh
ISSN: 1412-968X
Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016
JOURNAL OF
Economic
Management
& Business
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share
terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014
Aida Yulia dan Raudhaturrahmi
117
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar
di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015
Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri
133
Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie
Rusydi
145
Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split
Saiful dan Meiliana Al-Fajri
153
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi
Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan
Kompetensi Wirausaha Mahasiswa
Zulkifli
169
Corporate Governance
Dalam Persektif Teori Keagenan
Syarifah Rahmawati
179
Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute
terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Edwar M. Nur
192
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Universitas Malikussaleh
E-MABIS
JOURNAL OF
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
Economic
Management
& Business
ISSN : 1412 – 968X
Diterbitkan Oleh :
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
Dewan Penasehat/Advisory Board
Rektor Universitas Malikussaleh
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
Ketua Penyunting/ Chief Editor
Wahyuddin
Editor
Mohd. Heikal, Ghazali Syamni, Mursalin
Nauval Bachri, Hanif Sofyan, Falahuddin, Kusnandar Zainuddin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
7.
8.
9.
10.
11.
Reviewer
Muhammad Subhan, Ph. D (UUM)
Ruzita binti Abdur Rahim, Ph. D (UKM)
Zahri Mahad, PhD (USM)
Adi Aif Zakaria, Ph.D (UI)
Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI)
Dr. Fachruzzaman (UNIB)
Iskandarsyah Madjid, Ph.D (Unsyiah)
M. Sabri Abdul Madjid, Ph.D (Unsyiah)
Dr. Syukri Abdullah (Unsyiah)
Dr. M. Sayuti (Unimal)
Dr. Muammar Khaddai (Unimal)
Widyana F Siregar, Ph.D (Unimal)
Sirkulasi
Ikramulhadi, Surnita, Karmila
Kantor Penyunting/Editorial Oice
Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941
E-mail : [email protected] - Homepage: http://journal.unimal.ac.id/emabis
Jurnal Emabis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
diterbitkan sejak tahun 2007 dg ISSN – p No. 1412-968X
Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh FEB Unimal bekerjasama dengan ISEI Lhokseumawe
Sesuai dengan Surat Keputusan Dekan FEB Universitas Malikussaleh
Nomor: No.134/UN45.4/LL/2015 dan Nomor: 004/ISEI/B/II/2015
Jurnal E-Mabis terbit 2 kali setahun pada bulan April dan Oktober.
Daftar Isi
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share
terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014
Aida Yulia dan Raudhaturrahmi
117
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar
di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015
Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri
133
Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie
Rusydi
145
Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split
Saiful dan Meiliana Al-Fajri
153
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi
Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan
Kompetensi Wirausaha Mahasiswa
Zulkifli
169
Corporate Governance
Dalam Persektif Teori Keagenan
Syarifah Rahmawati
179
Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute
terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Edwar M. Nur
192
Journal
Of Economic
Management
& Business - Vol. 17,
2, Oktober 2016
JOURNAL
OF ECONOMIC
MANAGEMENT
& No.
BUSINESS
117
Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016
ISSN: 1412 – 968X
Hal. 117-131
PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS,
FINANCIAL LEVERAGE, DAN DIVIDEND PER
SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2010-2014
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
The purpose of this research is to examine the efect of accounting earnings, cash
low, inancial leverage and dividend per share (DPS) to stock prices in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2010- 2014.
The type of this research is hypothesis testing. The population of this study are the
companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010 to 2014. Sample
is determined by puropsive sampling method, to obtain a sample of 25 manufacturing companies. The type of data that used in this study is secondary data, that annual
reports and inancial reports. Analysis of the data used is multiple linear regression
analysis. The result showed that accounting earnings, cash low, inancial leverage
and dividend per share (DPS) simultaneously have a signiicant efect on stock price.
The result of partial showed that, accounting earnings are signiicantly efect on
stock prices, cash low does not signiicantly inluence on stock prices, inancial
leverage are signiicantly efect on stock prices and dividend per share (DPS) are
signiicantly efect on stock prices.
Keywords: Accounting Earnings, Cash Flow, Financial Leverage, Dividend per
Share, Stock Prices
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
118
LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis yang semakin ketat diera globalisasi ini menuntut perusahaan untuk maju lebih
unggul dalam bersaing dan mampu menghindari
kebangkrutan. Dalam mengantisipasi persaingan
bisnis, perusahaan harus meningkatkan kinerjanya dan memperkuat modal inansial demi kelangsungan usaha (going concern). Perluasan usaha
yang dilakukan perusahaan akan berdampak pada
kebutuhan dana yang terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya aktivitas perusahaan, oleh sebab itu perusahaan harus mampu
memperoleh dan mengalokasikan dana secara
optimal. Salah satu alternatif untuk memperoleh
dana guna tercapainya tujuan perusahaan adalah
melalui pasar modal. Pasar modal merupakan
tempat untuk bertemunya pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (perusahaan). Pasar modal merupakan
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk tururnan
(derivatif) seperti opsi (put atau call) (Darmadji
dan Fakhruddin, 2001:3). Instrumen keuangan
di pasar modal yang banyak digunakan oleh para
investor adalah saham. Saham menjadi salah satu
pilihan alternatif, karena dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan
instrumen keuangan lainnya.Dalam aktivitas perdagangan saham, informasi harga saham merupakan basis dalam pengambilan keputusan investasi.
Harga saham adalah nilai pasar (market value)
yang merupakan harga dari saham di pasar bursa
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku
pasar (Jogiyanto,2007:88). Harga saham mengalami luktuasi baik berupa kenaikan dan penurunan,
hal ini terjadi karena adanya permintaan dan
penawaran atas saham tersebut. Semakin banyak
investor yang membeli saham, maka harga saham
akan meningkat. Sebaliknya semakin banyak investor yang akan melepas atau menjual sahamnya
maka harga saham tersebut akan menurun.
Harga saham berubah dari waktu ke waktu
seiring dengan perubahan kondisi dan informasi
baru yang diterima investor tentang prospek perusahaan. Ariin (2007:117) menyebutkan bahwa
faktor fundamental merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi harga saham. Faktor fundamental merupakan faktor penentu harga saham
yang berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan. Informasi-informasi yang berkaitan dengan
kinerja perusahaan adalah informasi mengenai
rasio-rasio keuangan seperti rasio leverage (inancial leverage), rasio proitabilitas, dan rasio saham (DPS) (Fakhruddin dan Hadianto, 2001:58).
Selain informasi mengenai rasio-rasio keuangan,
menurut Ariin (2007: 79-80) harga saham juga
dipengaruhi oleh informasi mengenai laba dan
arus kas, kedua informasi ini dipergunakan untuk
menakar kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen.
Laba akuntansi adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor (sebagai hasil investasi)
dan kondisi perusahaan diakhir periode masih
sama baiknya atau kayanya (well-of) dengan diawal periode (Stice et al, 2011:200), sedangkan
laporan arus kas merupakan laporan yang melaporkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan suatu perusahaan sepanjang periode akuntansi
(Reeve et al, 2009:26). Penyajian laporan arus
kas bertujuan untuk memungkinkan para investor
memprediksi jumlah kas yang akan diberikan sebagai dividen di masa yang akan datang serta untuk menilai risiko investasinya. Selain informasi
laba akuntansi dan arus kas, investor juga membutuhkan informasi mengenai inancial leverage
dan dividend per share (DPS) untuk pengambilan
keputusan investasi.
Financial leverage atau leverage keuangan
adalah penggunaan utang untuk memperkuat
dampak perubahan laba operasi pada pengembalian pemegang saham (Brealey et al, 2006:10).
Penggunaan inancial leverage akan meningkatkan ekspektasi tingkat pengembalian bagi pemegang saham, namun semakin tinggi penggunaan
inancial leverage akan meningkatkan risiko yang
dihadapi oleh pemegang saham. Informasi lainnya
yang dibutuhkan investor adalah informasi mengenai DPS. DPS merupakan total semua dividen
tunai yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Dividen dapat dijadikan
sebagai indikator di dalam menilai kinerja perusahaan. Kenaikan dividen menghasilkan berita baik
dan akan meningkatkan harga saham sedangkan
pemotongan dividen akan menghasilkan berita
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
buruk yang mengakibatkan turunnya harga saham
(Braeley et al, 2006:10).
Kelompok perusahaan yang tergabung dalam
industri manufaktur yang telah go public dan terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dipilih karena perusahaan yang tergabung dalam industri
ini memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi
dibandingkan dengan industri lainnya karena memiliki perputaran penjualan yang sangat cepat.
Perusahaan industri manufaktur merupakan salah
satu industri yang mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi karena laporan keuangan
perusahaan ini menunjukkan angka yang relatif
stabil, dan perusahaan industri ini juga merupakan perusahaan dengan tingkat rata-rata tertinggi
dalam pembagian dividen setiap tahunnya. Dalam
penelitian ini, pemilihan variabel laba akuntansi
yaitu untuk melihat earning yang diperoleh perusahaan dan kemampuan investor dalam mengukur kinerja perusahaan. Sedangkan arus kas
dipilih untuk mengukur prospek arus kas bersih
dan menilai risiko potensial atas investasi yang
ditanamkan oleh investor. Financial leverage dipilih untuk melihat sejauh mana investor menilai
risiko dari penggunaan pendanaan biaya tetap dan
variabel DPS dipilih untuk melihat sejauh mana
investor memperoleh return atas sahamnya.
Harga saham perusahaan setiap tahunnya mengalami perubahan, ada yang mengalami peningkatan dan ada juga yang mengalami penurunan.
Berikut adalah tabel harga saham beberapa perusahaan manufaktur selama 5 tahun berturut-turut,
yaitu dari tahun 2010-2014:
119
Berdasarkan pengamatan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa harga saham mengalami luktuasi setiap tahunnya. Rata-rata harga saham
tahun 2010-2012 mengalami peningkatan yaitu
dari Rp 17.744,5 menjadi Rp 20.009,5 dan Rp
21.427,5. Akan tetapi rata-rata harga saham untuk
tahun 2013 mengalami penurunan, yaitu sebesar
Rp 21.357. Tahun 2014 harga saham meningkat
yaitu sebesar Rp 23.489. Penurunan harga saham
ini disebabkan oleh tidak stabilnya laba dan arus
kas yang diperoleh perusahaan setiap tahun. Ratarata laba perusahaan terus mengalami peningkatan dari tahun 2010-2011 yaitu Rp 1.074.731,2
dan Rp 1.401.661,3. Pada tahun 2013 laba mengalami penurunan yaitu sebesar Rp 760.432,6 dan
meningkat di tahun 2013 yaitu Rp. 1.209.446,2.
Akan tetapi rata-rata laba menurun drastis di tahun 2014 yaitu sebesar Rp 301.977,3. Rata-rata
arus kas perusahaan mengalami peningkatan dari
tahun 2010- 2011 yaitu Rp 824.908,2 menjadi Rp
1.610.391. Pada tahun 2012 arus kas mengalami
penurunan yaitu sebesar Rp 910.238,3. Akan tetapi pada tahun 2013 rata-rata arus kas mengalami
peningkatan yang tinggi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 67.300.167,4.
Namun pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan Rp 729.191,9. Penurunan harga saham
juga terjadi karena inancial leverage tidak stabil.
Tahun 2010-2011 rata-rata inancial leverage perusahaan menurun yaitu dari 1,85 menjadi 1,73.
Pada tahun 2012 inancial leverage meningkat
menjadi 1,82 dan kembali menurun di tahun 2013
yaitu 1,78. Akan tetapi pada tahun 2014 inancial
Tabel 1
Daftar Harga Saham Perusahaan Tahun 2010-2014 (Rupiah)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Perusahaan
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
PT. Lionmesh Prima Tbk
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
PT. Astra International Tbk
PT.Gajah Tunggal Tbk
PT. Gudang Garam Tbk
PT. Tempo Scan Paciic Tbk
Total
Rata-rata
Sumber: data BEI diolah (2015)
2010
14.250
3.400
1.070
1.425
2.225
3.725
96.500
5.800
20.900
28.150
177.445
17.744,5
2011
15.850
3.450
1.150
1.465
2.300
3.780
111.500
5.850
22.450
32.300
200.095
20.009,5
2012
15.950
3.650
1.170
1.680
2.525
3.800
120.000
5.500
21.000
39.000
214.275
21.427,5
2013
2014
15.800
4.400
1.220
1.500
2.550
3.750
115.000
5.350
25.000
39.000
213.570
21.357
16.500
3.700
1.200
1.690
2.400
3.700
135.000
5.200
26.000
39.500
234.890
23.489
120
leverage mengalami peningkatan yaitu 1,79. Ratarata DPS dari tahun 2010-2014 terus mengalami
peningkatan yaitu Rp 82,8; Rp 153,7; Rp 154; Rp
155 dan Rp 163,9.
Akibat dari ketidakstabilan laba, arus kas, dan
inancial leverage tersebut investor menunda untuk mengambil keputusan investasi. Hal ini terjadi
karena investor takut akan besarnya risiko yang
akan dihadapi jika tetap melakukan investasi,
sehingga menyebabkan harga saham terus mengalami penurunan. Berdasarkan tabel pengamatan
rata-rata DPS terus meningkat setiap tahunnya.
Akan tetapi hal tersebut tidak dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi oleh investor. Dalam pengambilan keputusan investasi investor tidak hanya melihat rata-rata DPS
saja, namun investor juga memperhatikan ketidakstabilan laba, arus kas dan inancial leverage.
Beberapa peneliti yang menguji informasi
laba dan arus kas terhadap harga saham salah
satunya dilakukan oleh Mutia (2012). Penelitian
ini membuktikan bahwa informasi laba, aktivitas
investasi arus kas dan kegiatan pembiayaan arus
kas berpengaruh signiikan terhadap harga saham
perusahaan, namun aktivitas operasi arus kas tidak
memiliki pengaruh yang signiikan terhadap harga saham. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh
Meythi dan Hartono (2012) yang membuktikan
bahwa variabel laba secara signiikan berpengaruh
positif terhadap harga saham, sementara variabel
arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh signiikan
terhadap harga saham, namun hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel laba,
arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas
pendanaan berpengaruh signiikan terhadap harga
saham. Penelitian mengenai pengaruh inancial
leverage terhadap harga saham dilakukan oleh
Rusliati dan Prasetyo (2011) yang menyatakan
bahwa inancial leverage tidak berpengaruh signiikan secara parsial terhadap harga saham. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nurhidayah
dan Windayanti (2013), yang menunjukkan bahwa degree of inancial leverage merupakan variabel dominan berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian mengenai pengaruh DPS terhadap
harga saham dilakukan oleh Hutami (2012), hasil
penelitian ini membuktikan bahwa DPS berpen-
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
garuh positif dan signiikan terhadap harga saham.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari
penelitian yang dilakukan oleh Meythi dan Hartono (2012) yang menguji pengaruh informasi laba
dan arus kas terhadap harga saham. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah adanya penambahan dua variabel bebas yaitu
inancial leverage dan DPS. Selain itu, perbedaan
terletak pada pemilihan sampel dan tahun penelitian. Sampel dalam penelitian sebelumnya merupakan kelompok perusahaan LQ 45 dari tahun
2004-2006, sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur dari tahun 2010-2014.
KERANGKA PEMIKIRAN
Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga
Saham
Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba
digunakan sebagai ukuran kinerja dan dasar bagi
ukuran kinerja investasi atau kinerja saham, karena laba memberikan informasi mengenai penghasilan perusahaan dimasa lalu yang kemudian
dijadikan dasar untuk memprediksi harga saham
dan dividen perusahaan di masa depan (Martani et
al, 2012: 43). Laba merupakan informasi penting
yang akan dilihat oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi, karena investor beranggapan bahwa laba yang tinggi akan menghasilkan
tingkat pengembalian yang tinggi, begitu juga
sebaliknya laba yang rendah akan menghasilkan
tingkat pengembalian yang rendah pula. Hal ini
dianggap bahwa perusahaan tidak akan mampu
memberikan keuntungan yang besar bagi investor, sehingga penawaran harga saham perusahaan
akan menurun.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Meythi
dan Hartono (2012) dan Mutia (2012) menunjukkan bahwa laba secara signiikan berpengaruh
positif terhadap harga saham. Artinya bahwa semakin meningkat laba akuntansi maka harga saham akan cenderung naik dan sebaliknya semakin
menurun laba akuntansi maka harga saham juga
cenderung menurun.
Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham
Laporan arus kas adalah laporan keuangan
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
yang melaporkan kas yang diterima, kas yang
dibayarkan , dan perubahannya, dari kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari bisnis selama satu periode dalam sebuah format yang menyatakan saldo kas awal dan
akhir. Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk
menyajikan informasi tentang perubahan arus kas
masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu
entitas selama satu periode tertentu, yang berguna bagi investor, kreditur dan pengguna lainnya
(Martani, 2012: 145). Informasi arus kas dijadikan
pedoman untuk pengambilan keputusan investasi
oleh investor. Hal ini dikarenakan investor melihat
kas perusahaan untuk meramalkan dividen. Semakin tinggi kas perusahaan maka semakin besar
peluang investor untuk mendapatkan dividen dan
harga saham perusahaan juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Penelitian Mutia (2012) menunjukan bahwa
aktivitas investasi arus kas dan kegiatan pembiayaan arus kas berpengaruh signiikan terhadap
harga saham LQ 45 perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia, namun aktivitas operasi arus kas dan jumlah arus kas tidak memiliki
pengaruh yang signiikan terhadap harga saham
LQ 45 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Artinya bahwa pemakai laporan keuangan akan cenderung melihat informasi yang terkandung dalam arus kas dari aktivitas investasi
dan pendanaan ketimbang arus kas dari aktivitas
operasi.
Pengaruh Financial Leverage Terhadap Harga
Saham
Financial leverage adalah penggunaan aktiva
dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki
beban tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham (Sawir, 2004:
10). Financial leverage menunjukkan proporsi
atas penggunaan utang untuk membiayai investasi
perusahaan. Penggunaan utang akan menyebabkan terjadinya perubahan risiko yang akan mempengaruhi harga saham (Brigham dan Houston,
2013: 165). Besarnya tingkat inancial leverage
menunjukkan tingginya risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan hutang-hutangnya
sehingga investor memandang hal tersebut sebagai sebuah risiko dan menyebabkan turunnya
121
harga saham. Oleh karena itu inancial leverage
yang tinggi akan menyebabkan para investor untuk tidak membeli saham perusahaan tersebut,
sebaliknya inancial leverage yang rendah akan
membuat investor tertarik untuk membeli saham
karena terhindar risiko.
Penelitian Rusliati dan Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa inancial leverage tidak berpengaruh signiikan secara parsial terhadap harga
saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor
cenderung tidak terlalu memperhatikan inancial
leverage dalam melakukan investasi. Penelitian
yang dilakukan oleh Bismark (2008) dan Nurhidayah dan Windayanti (2013) menunjukkan
bahwa inancial leverage berpengaruh signiikan
terhadap harga saham. Artinya investor cenderung
memperhatikan besarnya tingkat inancial leverage dalam melakukan investasi agar terhindar dari
risiko kegagalan.
Pengaruh DPS Terhadap Harga Saham
Fakhruddin dan Hadianto (2001: 66) menjelaskan bahwa DPS menunjukkan seluruh pembayaran dividen dalam angka per saham. Salah
satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen. Bagi investor dividen
risikonya lebih kecil dari capital gain. Hal ini terjadi karena investor beranggapan bahwa keuntungan yang diterima dari dividen dapat diperkirakan
sebelumnya, sedangkan capital gain lebih sulit
untuk diperkirakan. Halim (2003: 17) menyebutkan bahwa pembayaran dividen tinggi dianggap
perusahaan mempunyai tingkat prospek keuntungan yang baik, sebaliknya penurunan pembayaran
dividen dianggap prospek tingkat keuntungan
kurang baik dan pada akhirnya harga saham cenderung mengikuti naik turun besarnya dividen yang
dibayarkan. Investor mengharapkan dividen yang
diterimanya dalam jumlah besar dan mengalami
peningkatan setiap periode.
Penelitian Hutami (2012) dan Rusliati dan
Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa DPS berpengaruh positif dan signiikan terhadap harga
saham. Artinya DPS yang tinggi mencerminkan
perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan
menarik minat investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi, apabila DPS yang
diterima naik tentu saja hal ini akan membuat in-
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
122
vestor tertarik untuk membeli saham perusahaan
tersebut.
Laba Akuntansi
Arus Kas
us-menerus di BEI periode tahun 2010-2014.
2. Perusahaan yang memperoleh laba positif berturut-turut selama periode 2010-2014.
3. Perusahaan yang membayar dividen berturutturut selama periode 2010-2014.
Harga Saham
Financial Leverage
DPS
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Berdasarkan uraian yang telah paparkan, maka
hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian
ini adalah:
H1: Laba akuntansi, arus kas, inancial leverage
dan DPS secara simultan berpengaruh signiikan terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2010-2014.
H2: Laba akuntansi berpengaruh secara signiikan
terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20102014.
H3: Arus kas berpengaruh secara signiikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
H4: Financial leverage berpengaruh secara signiikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2010-2014.
H5: DPS berpengaruh secara signiikan terhadap
harga saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun
2010 sampai dengan 2014 sebanyak 131 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 perusahaan dengan 125 pengamatan. Pemilihan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu (Kuncoro, 2009: 139).
Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang listing secara ter-
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan
laporan tahunan yang ada di BEI periode 20102014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara dokumentasi yaitu mencatat dan mengklasiikasikan data laporan keuangan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Data ini diperoleh dari
website resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen merupakan variabel terikat, yaitu variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti (Sekaran, 2006: 116). Didalam penelitian
yang merupakan variabel terikat adalah harga saham. Harga saham merupakan nilai suatu saham
yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut. Harga saham dapat
dirumuskan sebagai berikut (Samsul, 2006: 184):
Harga Saham =
Kapitalisasi Pasar
Jumlah Saham Beredar
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen merupakan variabel bebas, variabel yang mempegaruhi variabel terikat, baik secara positif maupun negatif (Sekaran,
2006: 117). Didalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah laba akuntansi, arus kas,
inancial leverage dan DPS.
a. Laba Akuntansi
Laba akuntansi adalah pendapatan bersih perusahaan yang telah dikurangi beban-beban, baik
beban operasi maupun beban pajak penghasilan.
Laba akuntansi dalam penelitian ini diukur dari
total laba bersih setelah pajak perusahaan.
b. Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas (cash
equivalent) dalam periode tertentu (Stice et al,
2011: 284). Arus kas dalam penelitian ini diukur
dari total arus kas pada akhir periode, yang berasal
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
dari penjumlahan arus kas aktivitas operasi, arus
kas aktivitas pendanaan, dan arus kas aktivitas investasi.
c. Financial Leverage
Financial leverage adalah penggunaan sumber
dana yang memiliki beban tetap dengan harapan
bahwa akan memberikan tambahan keuntungan
yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia
bagi pemegang saham (Sartono, 2010: 263). Financial leverage dapat dirumuskan sebagai berikut (Samsul, 2006: 146):
123
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran
mengenai karakteristik variabel penelitian yang
diamati. Statistik deskriptif variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel1.
Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan uji statistik One Sample
Kolmogorov Smirnov untuk melihat apakah dalam
model regresi variabel independen dan variabel
Total Aktiva
Financial Leverage =
dependen atau keduanya terdistribusikan secara
Total Ekuitas
normal atau tidak. Model distribusi yang baik
d. Dividend Per Share (DPS)
adalah yang memiliki distribusi data normal atau
Dividen merupakan sebagian dari laba yang mendekati normal.
dibagikan kepada pemegang saham (Halim, 2003:
Berdasarkan hasil uji normalitas dapat dilihat
17). DPS dalam penelitian ini diukur dengan per- pada Tabel 2, terlihat nilai Asymp. Sig menunjuksamaan sebagai berikut (Fakhruddin dan Hadianto kan nilai sebesar 0,07. Dengan dasar pengambilan
2001: 61):
keputusan dari uji normalitas adalah jika hasil
One Sample Kolmogorov Smirnov di atas tingkat
Dividen Tunai
Dividend Per Share =
kepercayaan 0,05 menunjukkan pola distribusi
Jumlah saham yang beredar
normal, maka model regresi memenuhi asumsi
Tabel 4.1
N
Laba
Arus Kas
Financial Leverage
DPS
Harga Saham
Valid N (listwise)
125
125
125
125
125
125
Descriptive Statistics
Minimum
Maximum
846
55507382
149
66425373
1.0
3.5
3
2800
159
1200000
Mean
1788120.66
2545535.74
1.754
163.26
57387.27
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Unstandardiz
ed Residual
125
,0000000
,35828789
,116
,097
-,116
1,293
,070
Std. Deviation
5448088.005
7573815.532
.5321
289.847
174102.900
124
normalitas. Dengan demikian variabel ini terbebas
dari asumsi normalitas.
Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dapat dideteksi dengan melihat nilai dari Value Inlation Factor (VIF). Untuk semua variabel, dependen maupun independen, menunjukkan nilai
VIF< 10, maka data penelitian memenuhi asumsi
multikolonieritas.
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas yang
terlihat pada Tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa
nilai tolerance dari setiap variabel independen
yang diteliti berada diatas 0,10 dan VIF≤ 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam
model regresi ini terbebas dari multikolonieritas,
dan model regresi ini layak untuk digunakan.
Uji Heterokedatisitas
Uji heterokedatisitas dilakukan dengan memprediksi variabel dependen yaitu ZPRED dan nilai
residual SRESID. Dasar analisa dari uji heterokedatisitas dilakukan melalui graik plot yaitu jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
secara acak, maka tidak terjadi heterokedatisitas.
Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa
data (titik- titik) menyebar di atas dan di bawah
garis nol. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi masalah heterekedatisitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t- 1 (sebelumnya). Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan Uji Durbin
Watson (DW- test).
Hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson seperti terlihat pada
Tabel 4 menunjukkan bahwa pada tingkat signiikansi 5% nilai dw untuk 125 observasi dan 4 variabel yang menjelaskan du = 1,76 dan d = 2,322.
Hal ini menunjukkan bahwa d > du yaitu 2,322
> 1,76. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa
model regresi ini terbebas dari masalah autokorelasi positif.
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi
linear berganda, yaitu untuk menguji pengaruh
dua atau lebih variabel independen terhadap satu
variabel dependen.
Berdasarkan Tabel 5 maka persamaan regresi
dari hasil uji coeicients adalah sebagai berikut:
Y = 2,804 + 0,163X1 + 0,011X2 - 4,986X3 +
0,156X4 + e
Persamaan regresi linear berganda diatas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini mempunyai konstansta sebesar
2,804. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel- variabel independen (Laba, Arus Kas,
Financial Leverage, dan DPS) diasumsikan
konstan, maka variabel dependen yaitu harga
saham menyebabkan kenaikan sebesar 2,804.
2. Koeisien Laba menunjukkan nilai sebesar
0,163 yang berarti setiap kenaikan laba sebesar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan harga
saham sebesar Rp 0,163.
3. Koeisien Arus Kas menunjukkan nilai sebesar 0,011 yang berarti setiap kenaikan arus
kas sebesar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan
harga saham sebesar Rp 0,011.
4. Koeisien Financial Leverage menunjukkan
nilai sebesar -4,986 yang berarti setiap kenaikan Financial Leverage sebesar 1% akan
menyebabkan turunnya harga saham sebesar
4,986%.
5. Koeisien DPS menunjukkan nilai sebesar
0,156 yang berarti setiap kenaikan DPS sebesar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan harga
saham sebesar Rp 0, 156.
Hasil Uji Hipotesis
1. Koeisien Determinasi (R2)
Koeisien determinasi (R2) ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel
independen (Laba, Arus Kas, Financial Leverage,
dan DPS) dengan variabel dependen (Harga Saham). Dalam penelitian ini yang menjadi nilai R2
terletak antara 0 sampai dengan 1 (0≤R2≤ 1). Nilai
R2 pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
125
Tabel 3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coeicientsa
Collinearity Statistic
Tolerance
VIF
Model
1
(Constant)
,640
Laba
,652
Arus Kas
,747
Financial Leverage
,759
DPS
Dependent Variable: Harga Saham
1,564
1,535
1,339
1,317
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summarya
Model
Durbin- Watson
1
2,322
Predictors: (Constant), DPS, Laba, Financial Leverage, Arus Kas
Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 5
Hasil Uji Regresi Berganda
Coeicientsa
Model
1
(Constant)
Laba
Arus Kas
Financial Leverage
DPS
Dependent Variable: Harga Saham
Unstandardized
Coeicients
B
Std. Error
2,804
,462
,163
,041
,011
,032
-4,986
,308
,156
,065
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Gambar 2. Hasil uji heterokedatisitas
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Standardized
Coeicients
Beta
,204
,018
-,774
,113
126
Nilai R menunjukkan tingkat hubungan antar
variabel independen dengan variabel dependen.
Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai R sebesar
0,892 atau 89,2%. Artinya hubungan antara variabel independen yaitu Laba, Arus Kas, Financial
Leverage, dan DPS terhadap variabel dependen
yaitu Harga Saham dapat dikategorikan kuat. Nilai
R2 pada tabel diatas sebesar 0,795 atau 79,5%. Hal
ini memberi arti bahwa variabel independen yaitu
Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS dapat menerangkan variabel dependen yaitu Harga
Saham sebesar 79,5% dan sisanya 20,5% diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Adjusted R Square dalam
penelitian ini adalah sebesar 0,788 atau 78,8% dan
nilai standard Error of the Estimate adalah sebesar 0,364 atau 36,4%. Nilai ini merupakan kesalahan standar dari penaksiran.
2. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama- sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil uji statistik F yang dilihat
pada Tabel 7 tersebut, dapat diketahui bahwa hasil
uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 116,453
dengan signiikansi 0,000. Nilai signiikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Laba,
Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS berpengaruh secara simultan (bersama- sama) terhadap
Harga Saham sehingga hipotesis yang diajukan
yaitu “Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan
DPS secara bersama- sama berpengaruh terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102014” dapat diterima. Artinya setiap perubahan
yang terjadi pada variabel independen yaitu, Laba,
Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS secara
simultan (bersama- sama) akan berpengaruh pada
perubahan harga saham pada periode penelitian
2010-2014.
3. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk menguji variabel- variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen dengan tingkat
signiikansi 0,05 atau 5%. Jika nilai signiikansi
lebih kecil dari 0, 05 atau 5% maka hipotesis yang
diajukan diterima atau signiikan. Sebaliknya jika
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
nilai signiikansi lebih besar dari 0,05 atau 5%
maka hipotesis yang diajukan ditolak atau tidak
signiikan. Koeisien variabel Laba, Arus Kas,
Financial Leverage dan DPS dapat dilihat pada
Tabel 8.
Hasil pengujian variabel dependen Harga Saham adalah sebagai berikut:
a. Variabel Laba memiliki nilai t sebesar 3, 958
dengan tingkat signiikansi sebesar 0,000.
Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau 5%, dengan
demikian dapat diartikan bahwa variabel Laba
berpengaruh terhadap Harga Saham. Oleh
karena itu hipotesis kedua yang menyatakan
“Laba Akuntansi berpengaruh terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima.
b. Arus kas memiliki nilai t sebesar 0,348 dengan
tingkat signiikansi 0,729. Nilai ini lebih besar dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diartikan
bahwa variabel Arus Kas tidak berpengaruh
terhadap Harga Saham. Dengan demikian,
hipotesis ketiga yang menyatakan “Arus Kas
berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
periode 2010- 2014” ditolak.
c. Financial Leverage memiliki nilai t sebesar
-16,2 dengan tingkat signiikansi 0,000. Nilai
ini lebih kecil dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diartikan bahwa variabel Financial Leverage berpengaruh terhadap Harga Saham. Jadi
hipotesis keempat yang menyatakan “Financial Leverage berpengaruh terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima.
d. DPS memiliki nilai t sebesar 2,392 dengan
tingkat signiikansi 0,018. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diartikan
bahwa variabel DPS berpengaruh terhadap
Harga Saham. Jadi hipotesis kelima yang menyatakan “DPS berpengaruh terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima.
HASIL PEMBAHASAN
Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga
Saham
Variabel Laba memiliki tingkat signiikansi
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
127
Tabel 6
Hasil Uji Koeisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1
,892a
,795
,788
Predictors: (Constant), DPS, Laba, Financial Leverage, Arus Kas
Dependent Variable: Harga Saham
,36421
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 7
Hasil Uji Simultan
ANOVAb
Sum of
Squares
df
Mean Square
Regression
61,790
4
15,447
Residual
15,918
120
,133
Total
77,708
124
a. Predictors: (Constant), DPS, Laba, FL, Arus Kas
Model
1
F
116,453
Sig.
,000a
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 8
Hasil Uji Statistik t
Coefficients a
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
1
(Constant)
2,804
,462
Laba
,163
,041
Arus Kas
,011
,032
FL
-4,986
,308
DPS
,156
,065
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Standardized
Coefficients
Beta
,204
,018
-,774
,113
t
6,067
3,958
,348
-16,2
2,392
Sig.
,000
,000
,729
,000
,018
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
,640
,652
,747
,759
1,564
1,535
1,339
1,317
128
0,000 yang berada dibawah tingkat signiikansi
yang ditentukan yaitu 0,05. Nilai ini menunjukkan
bahwa Laba berpengaruh terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signiikan dari Laba terhadap Harga Saham. Pengaruh yang ditunjukkan
oleh laba mengindikasikan bahwa semakin tinggi
laba yang diperoleh sebuah perusahaan, maka semakin tinggi pula harga saham pada perusahaan
tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mutia (2012) yang menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh terhadap
harga saham. Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian Meythi dan Hartono (2012) yang
menemukan bahwa laba secara signiikan berpengaruh positif terhadap harga saham.
Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham
Variabel arus kas memiliki tingkat signiikansi sebesar 0,729 yang berada diatas tingkat
signiikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar
0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa arus kas tidak
berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode
2010- 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada arus kas tidak menunjukkan pengaruh terhadap harga saham. Variabel arus
kas tidak berpengaruh pada harga saham, yang berarti tinggi atau rendahnya arus kas yang diterima
oleh sebuah perusahaan tidak akan mempengaruhi
harga saham perusahaan tersebut. Hasil penelitian
ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Martani (2013) yang menyatakan bahwa arus
kas dapat memprediksi harga saham. Hal ini dapat
terjadi karena adanya keterkaitan antar variabel
arus kas dengan variabel DPS. Keterkaitan dua
variabel tersebut didukung oleh teori yang menyatakan bahwa arus kas dapat meramalkan dividen
perusahaan dimasa depan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutia (2012) yang
mengemukakan bahwa aktivitas investasi arus kas
dan kegiatan pembiayaan arus kas berpengaruh
signiikan terhadap harga saham, hanya aktivitas
operasi arus kas yang tidak memiliki pengaruh
signiikan terhadap harga saham. Akan tetapi,
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Meythi dan Hartono (2012) yang
menguji pengaruh komponen arus kas, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, dan kas pendanaan tidak
berpengaruh signiikan terhadap harga saham.
Pengaruh Financial Leverage Terhadap Harga
Saham
Variabel Financial Leverage menunjukkan
tingkat signiikansi sebesar 0,000 yang berada
dibawah tingkat signiikansi yang ditentukan
yaitu 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa Financial Leverage berpengaruh negatif terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010- 2014. Penelitian
ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dari
Financial Leverage terhadap Harga Saham. Pengaruh negatif yang ditunjukkan oleh Financial
Leverage mengindikasikan bahwa apabila Financial Leverage sebuah perusahaan semakin rendah,
maka harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi. Hasil ini sesuai dengan teori yang
ada, bahwa semakin rendah Financial Leverage
maka harga saham semakin tinggi dan begitu pula
sebaliknya. Hal ini dikarenakan semakin kecilnya
risiko yang dihadapi oleh investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Bismark (2008) dan Nurhidayah dan Windayanti (2013) menunjukkan
bahwa inancial leverage berpengaruh signiikan
terhadap harga saham. Namun berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rusliati dan Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa inancial leverage
tidak berpengaruh signiikan secara parsial terhadap harga saham.
Pengaruh DPS Terhadap Harga Saham
Variabel DPS menunjukkan tingkat signiikansi sebesar 0,018 yang berada dibawah tingkat
signiikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Nilai ini
menunjukkan bahwa DPS berpengaruh signiikan
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014.
Penelitian ini menunjukkan bahwa DPS berpengaruh signiikan terhadap Harga Saham. Pengaruh
ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi DPS
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
129
yang diterima oleh investor maka harga saham
pada perusahaan tersebut akan semakin tinggi
pula. Hal ini sesuai dengan teori yang berlaku,
yang menyatakan bahwa dividen dapat memprediksi harga saham karena dividen yang tinggi akan
menghasilkan harga saham yang tinggi pula.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hutami (2012) yang mengemukakan bahwa DPS berpengaruh signiikan terhadap harga saham. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusliati dan
Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa DPS berpengaruh positif dan signiikan terhadap harga saham.
selanjutnya sehingga diperoleh hasil yang lebih
baik di masa yang akan datang, antara lain:
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
hanya empat dan masih ada sejumlah variabel
lain yang belum digunakan yang memiliki
kontribusi besar dalam mempengaruhi harga
saham perusahaan.
2. Terbatasnya sampel penelitian dikarenakan
masih sedikit perusahaan yang membagikan
dividen selama 2010- 2014.
3. Penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yang mengakibatkan kurangnya kemampuan generalisasi dari hasil penelitian.
KESIMPULAN
SARAN
Berdasarkan pembahasan hasil yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Variabel Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial
Leverage, dan DPS secara simultan berpengaruh signiikan terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
2. Variabel Laba Akuntansi secara parsial berpengaruh signiikan terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
3. Variabel Arus Kas secara parsial tidak berpengaruh signiikan terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
4. Variabel Financial Leverage secara parsial
berpengaruh negatif signiikan terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
5. Variabel DPS secara parsial berpengaruh
signiikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2010- 2014.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
yang telah dikemukakan, maka saran- saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga
saham, seperti rasio likuiditas dan rasio profitabilitas.
2. Peneliti selanjutnya dapat memperluas objek
penelitian di sektor-sektor lainnya, seperti sektor keuangan, pertambangan dan properti agar
menemukan hasil penelitian yang berbeda.
3. Bagi para investor yang akan berinvestasi pada
suatu perusahaan, hendaknya dapat mempertimbangkan berbagai macam faktor yaitu faktor mikro (laba akuntansi, inancial leverage,
DPS, dan lain-lain) dan faktor makro (tingkat
bunga, tingkat inlasi, kurs valuta asing, dan
lain-lain) yang mempengaruhi harga saham
agar mendapatkan informasi yang relevan untuk memudahkan pengambilan keputusan investasi.
4. Bagi pihak perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja
keuangan perusahaan tersebut dapat ditunjukkan dengan meningkatkan rasio-rasio keuangan perusahaan, sehingga persepsi investor
terhadap prospek kinerja keuangan di masa
depan dapat dijaga dengan baik.
KETERBATASAN
Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan
yang dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
130
REFERENSI
Ariin, Ali. 2007. Membaca Saham, Panduan Dasar Seni Berinvestasi. Yogyakarta: Andi.
Brealey, Richard A,.Myres, Stewart C,. Marcus, Alan J. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
Perusahaan, Jilid 2 Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Brigham,. Eugene. F,. Houston,. Joel. F. 2013. Fundamentals Of Financial Management: Dasar-dasar
Manajemen Keuangan Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono,.Fakhruddin, Hendry. 2001. Pasar Modal Di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab.
Jakarta: Salemba Empat.
Fakhruddin,.Hadianto, Sopian. 2001. Perangkat & Model Analisis Investasi Di Pasar Modal Buku 1.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Fernando, Rowland Bismark. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan
Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2003-2006. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2,
No. 2, Juli.
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hutami, Rescayana P. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Proit Margin
Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Jurnal Nominal , Volume I Nomor I.
Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 7. Yogyakarta: BPFE UGM.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis, Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Martani et al. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat.
Meythi,. Hartono, Selvy. 2012. Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Jurnal
Ilmiah Akuntansi, Nomor 7 Tahun ke-3 BulanJanuari-April 2012.
Mutia, Evi. 2012. Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi,
Vol. 1, No. 1, Oktober 2012.
Nurhidayah,.Windayanti, Marta. 2013. Risiko Sistematis dan Leverage terhadap Harga Saham Subsektor Property dan Real Estate yang Listing di BEI. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Volume 2,
Nomor 1, April.
Reeve et.al. 2009. ”Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia” Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Rusliati, Ellen,.Prasetyo, Galih. 2011. Penfaruh Financial Leverage, Earning Per Share, dan Dividend
Per Share Terhadap Harga Saham. Jurnal Trikonomika, Volume 10, No. 1, Juni.
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
131
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. BPFE: Yogyakarta.
Sawir, Agus. 2004. Kebijakan Pendanaan & Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Bussines: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
Stice et. al. 2011. Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting. Jakarta: Salemba Empat.
www.idx.co.id
132
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
Journal
Of Economic
Management
& Business - Vol. 17,
2, Oktober 2016
JOURNAL
OF ECONOMIC
MANAGEMENT
& No.
BUSINESS
133
Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016
ISSN: 1412 – 968X
Hal. 133-144
ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA
SBI (BI RATE), INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH
TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI
JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2015
MUHAMMAD NASIR1, YENI IRAWAN1 DAN ANISA PUTRI2
1
Dosen pada Politeknik Negeri Lhokseumawe
Alumni Politeknik Negeri Lhokseumawe
2
This research aims to d
Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016
JOURNAL OF
Economic
Management
& Business
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share
terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014
Aida Yulia dan Raudhaturrahmi
117
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar
di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015
Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri
133
Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie
Rusydi
145
Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split
Saiful dan Meiliana Al-Fajri
153
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi
Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan
Kompetensi Wirausaha Mahasiswa
Zulkifli
169
Corporate Governance
Dalam Persektif Teori Keagenan
Syarifah Rahmawati
179
Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute
terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Edwar M. Nur
192
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Universitas Malikussaleh
ISSN: 1412-968X
Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016
JOURNAL OF
Economic
Management
& Business
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share
terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014
Aida Yulia dan Raudhaturrahmi
117
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar
di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015
Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri
133
Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie
Rusydi
145
Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split
Saiful dan Meiliana Al-Fajri
153
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi
Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan
Kompetensi Wirausaha Mahasiswa
Zulkifli
169
Corporate Governance
Dalam Persektif Teori Keagenan
Syarifah Rahmawati
179
Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute
terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Edwar M. Nur
192
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Universitas Malikussaleh
E-MABIS
JOURNAL OF
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
Economic
Management
& Business
ISSN : 1412 – 968X
Diterbitkan Oleh :
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
Dewan Penasehat/Advisory Board
Rektor Universitas Malikussaleh
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
Ketua Penyunting/ Chief Editor
Wahyuddin
Editor
Mohd. Heikal, Ghazali Syamni, Mursalin
Nauval Bachri, Hanif Sofyan, Falahuddin, Kusnandar Zainuddin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
7.
8.
9.
10.
11.
Reviewer
Muhammad Subhan, Ph. D (UUM)
Ruzita binti Abdur Rahim, Ph. D (UKM)
Zahri Mahad, PhD (USM)
Adi Aif Zakaria, Ph.D (UI)
Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI)
Dr. Fachruzzaman (UNIB)
Iskandarsyah Madjid, Ph.D (Unsyiah)
M. Sabri Abdul Madjid, Ph.D (Unsyiah)
Dr. Syukri Abdullah (Unsyiah)
Dr. M. Sayuti (Unimal)
Dr. Muammar Khaddai (Unimal)
Widyana F Siregar, Ph.D (Unimal)
Sirkulasi
Ikramulhadi, Surnita, Karmila
Kantor Penyunting/Editorial Oice
Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941
E-mail : [email protected] - Homepage: http://journal.unimal.ac.id/emabis
Jurnal Emabis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh
diterbitkan sejak tahun 2007 dg ISSN – p No. 1412-968X
Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh FEB Unimal bekerjasama dengan ISEI Lhokseumawe
Sesuai dengan Surat Keputusan Dekan FEB Universitas Malikussaleh
Nomor: No.134/UN45.4/LL/2015 dan Nomor: 004/ISEI/B/II/2015
Jurnal E-Mabis terbit 2 kali setahun pada bulan April dan Oktober.
Daftar Isi
Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial Leverage, dan Dividend Per Share
terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2014
Aida Yulia dan Raudhaturrahmi
117
Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI (BI Rate), Inlasi dan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar
di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2015
Muhammad Nasir, Yeni Irawan dan Anisa Putri
133
Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Pidie
Rusydi
145
Reaksi Investor terhadap Pengumuman Stock Split
Saiful dan Meiliana Al-Fajri
153
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Implementasi
Multi Model Pembelajaran dalam Upaya Menumbuhkembangkan Semangat dan
Kompetensi Wirausaha Mahasiswa
Zulkifli
169
Corporate Governance
Dalam Persektif Teori Keagenan
Syarifah Rahmawati
179
Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Image) Minuman Pulpy Minute
terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Edwar M. Nur
192
Journal
Of Economic
Management
& Business - Vol. 17,
2, Oktober 2016
JOURNAL
OF ECONOMIC
MANAGEMENT
& No.
BUSINESS
117
Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016
ISSN: 1412 – 968X
Hal. 117-131
PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS,
FINANCIAL LEVERAGE, DAN DIVIDEND PER
SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2010-2014
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
The purpose of this research is to examine the efect of accounting earnings, cash
low, inancial leverage and dividend per share (DPS) to stock prices in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2010- 2014.
The type of this research is hypothesis testing. The population of this study are the
companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010 to 2014. Sample
is determined by puropsive sampling method, to obtain a sample of 25 manufacturing companies. The type of data that used in this study is secondary data, that annual
reports and inancial reports. Analysis of the data used is multiple linear regression
analysis. The result showed that accounting earnings, cash low, inancial leverage
and dividend per share (DPS) simultaneously have a signiicant efect on stock price.
The result of partial showed that, accounting earnings are signiicantly efect on
stock prices, cash low does not signiicantly inluence on stock prices, inancial
leverage are signiicantly efect on stock prices and dividend per share (DPS) are
signiicantly efect on stock prices.
Keywords: Accounting Earnings, Cash Flow, Financial Leverage, Dividend per
Share, Stock Prices
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
118
LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis yang semakin ketat diera globalisasi ini menuntut perusahaan untuk maju lebih
unggul dalam bersaing dan mampu menghindari
kebangkrutan. Dalam mengantisipasi persaingan
bisnis, perusahaan harus meningkatkan kinerjanya dan memperkuat modal inansial demi kelangsungan usaha (going concern). Perluasan usaha
yang dilakukan perusahaan akan berdampak pada
kebutuhan dana yang terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya aktivitas perusahaan, oleh sebab itu perusahaan harus mampu
memperoleh dan mengalokasikan dana secara
optimal. Salah satu alternatif untuk memperoleh
dana guna tercapainya tujuan perusahaan adalah
melalui pasar modal. Pasar modal merupakan
tempat untuk bertemunya pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (perusahaan). Pasar modal merupakan
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk tururnan
(derivatif) seperti opsi (put atau call) (Darmadji
dan Fakhruddin, 2001:3). Instrumen keuangan
di pasar modal yang banyak digunakan oleh para
investor adalah saham. Saham menjadi salah satu
pilihan alternatif, karena dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan
instrumen keuangan lainnya.Dalam aktivitas perdagangan saham, informasi harga saham merupakan basis dalam pengambilan keputusan investasi.
Harga saham adalah nilai pasar (market value)
yang merupakan harga dari saham di pasar bursa
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku
pasar (Jogiyanto,2007:88). Harga saham mengalami luktuasi baik berupa kenaikan dan penurunan,
hal ini terjadi karena adanya permintaan dan
penawaran atas saham tersebut. Semakin banyak
investor yang membeli saham, maka harga saham
akan meningkat. Sebaliknya semakin banyak investor yang akan melepas atau menjual sahamnya
maka harga saham tersebut akan menurun.
Harga saham berubah dari waktu ke waktu
seiring dengan perubahan kondisi dan informasi
baru yang diterima investor tentang prospek perusahaan. Ariin (2007:117) menyebutkan bahwa
faktor fundamental merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi harga saham. Faktor fundamental merupakan faktor penentu harga saham
yang berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan. Informasi-informasi yang berkaitan dengan
kinerja perusahaan adalah informasi mengenai
rasio-rasio keuangan seperti rasio leverage (inancial leverage), rasio proitabilitas, dan rasio saham (DPS) (Fakhruddin dan Hadianto, 2001:58).
Selain informasi mengenai rasio-rasio keuangan,
menurut Ariin (2007: 79-80) harga saham juga
dipengaruhi oleh informasi mengenai laba dan
arus kas, kedua informasi ini dipergunakan untuk
menakar kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen.
Laba akuntansi adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor (sebagai hasil investasi)
dan kondisi perusahaan diakhir periode masih
sama baiknya atau kayanya (well-of) dengan diawal periode (Stice et al, 2011:200), sedangkan
laporan arus kas merupakan laporan yang melaporkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan suatu perusahaan sepanjang periode akuntansi
(Reeve et al, 2009:26). Penyajian laporan arus
kas bertujuan untuk memungkinkan para investor
memprediksi jumlah kas yang akan diberikan sebagai dividen di masa yang akan datang serta untuk menilai risiko investasinya. Selain informasi
laba akuntansi dan arus kas, investor juga membutuhkan informasi mengenai inancial leverage
dan dividend per share (DPS) untuk pengambilan
keputusan investasi.
Financial leverage atau leverage keuangan
adalah penggunaan utang untuk memperkuat
dampak perubahan laba operasi pada pengembalian pemegang saham (Brealey et al, 2006:10).
Penggunaan inancial leverage akan meningkatkan ekspektasi tingkat pengembalian bagi pemegang saham, namun semakin tinggi penggunaan
inancial leverage akan meningkatkan risiko yang
dihadapi oleh pemegang saham. Informasi lainnya
yang dibutuhkan investor adalah informasi mengenai DPS. DPS merupakan total semua dividen
tunai yang dibagikan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Dividen dapat dijadikan
sebagai indikator di dalam menilai kinerja perusahaan. Kenaikan dividen menghasilkan berita baik
dan akan meningkatkan harga saham sedangkan
pemotongan dividen akan menghasilkan berita
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
buruk yang mengakibatkan turunnya harga saham
(Braeley et al, 2006:10).
Kelompok perusahaan yang tergabung dalam
industri manufaktur yang telah go public dan terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dipilih karena perusahaan yang tergabung dalam industri
ini memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi
dibandingkan dengan industri lainnya karena memiliki perputaran penjualan yang sangat cepat.
Perusahaan industri manufaktur merupakan salah
satu industri yang mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi karena laporan keuangan
perusahaan ini menunjukkan angka yang relatif
stabil, dan perusahaan industri ini juga merupakan perusahaan dengan tingkat rata-rata tertinggi
dalam pembagian dividen setiap tahunnya. Dalam
penelitian ini, pemilihan variabel laba akuntansi
yaitu untuk melihat earning yang diperoleh perusahaan dan kemampuan investor dalam mengukur kinerja perusahaan. Sedangkan arus kas
dipilih untuk mengukur prospek arus kas bersih
dan menilai risiko potensial atas investasi yang
ditanamkan oleh investor. Financial leverage dipilih untuk melihat sejauh mana investor menilai
risiko dari penggunaan pendanaan biaya tetap dan
variabel DPS dipilih untuk melihat sejauh mana
investor memperoleh return atas sahamnya.
Harga saham perusahaan setiap tahunnya mengalami perubahan, ada yang mengalami peningkatan dan ada juga yang mengalami penurunan.
Berikut adalah tabel harga saham beberapa perusahaan manufaktur selama 5 tahun berturut-turut,
yaitu dari tahun 2010-2014:
119
Berdasarkan pengamatan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa harga saham mengalami luktuasi setiap tahunnya. Rata-rata harga saham
tahun 2010-2012 mengalami peningkatan yaitu
dari Rp 17.744,5 menjadi Rp 20.009,5 dan Rp
21.427,5. Akan tetapi rata-rata harga saham untuk
tahun 2013 mengalami penurunan, yaitu sebesar
Rp 21.357. Tahun 2014 harga saham meningkat
yaitu sebesar Rp 23.489. Penurunan harga saham
ini disebabkan oleh tidak stabilnya laba dan arus
kas yang diperoleh perusahaan setiap tahun. Ratarata laba perusahaan terus mengalami peningkatan dari tahun 2010-2011 yaitu Rp 1.074.731,2
dan Rp 1.401.661,3. Pada tahun 2013 laba mengalami penurunan yaitu sebesar Rp 760.432,6 dan
meningkat di tahun 2013 yaitu Rp. 1.209.446,2.
Akan tetapi rata-rata laba menurun drastis di tahun 2014 yaitu sebesar Rp 301.977,3. Rata-rata
arus kas perusahaan mengalami peningkatan dari
tahun 2010- 2011 yaitu Rp 824.908,2 menjadi Rp
1.610.391. Pada tahun 2012 arus kas mengalami
penurunan yaitu sebesar Rp 910.238,3. Akan tetapi pada tahun 2013 rata-rata arus kas mengalami
peningkatan yang tinggi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 67.300.167,4.
Namun pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan Rp 729.191,9. Penurunan harga saham
juga terjadi karena inancial leverage tidak stabil.
Tahun 2010-2011 rata-rata inancial leverage perusahaan menurun yaitu dari 1,85 menjadi 1,73.
Pada tahun 2012 inancial leverage meningkat
menjadi 1,82 dan kembali menurun di tahun 2013
yaitu 1,78. Akan tetapi pada tahun 2014 inancial
Tabel 1
Daftar Harga Saham Perusahaan Tahun 2010-2014 (Rupiah)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Perusahaan
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
PT. Asahimas Flat Glass Tbk
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
PT. Lionmesh Prima Tbk
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
PT. Astra International Tbk
PT.Gajah Tunggal Tbk
PT. Gudang Garam Tbk
PT. Tempo Scan Paciic Tbk
Total
Rata-rata
Sumber: data BEI diolah (2015)
2010
14.250
3.400
1.070
1.425
2.225
3.725
96.500
5.800
20.900
28.150
177.445
17.744,5
2011
15.850
3.450
1.150
1.465
2.300
3.780
111.500
5.850
22.450
32.300
200.095
20.009,5
2012
15.950
3.650
1.170
1.680
2.525
3.800
120.000
5.500
21.000
39.000
214.275
21.427,5
2013
2014
15.800
4.400
1.220
1.500
2.550
3.750
115.000
5.350
25.000
39.000
213.570
21.357
16.500
3.700
1.200
1.690
2.400
3.700
135.000
5.200
26.000
39.500
234.890
23.489
120
leverage mengalami peningkatan yaitu 1,79. Ratarata DPS dari tahun 2010-2014 terus mengalami
peningkatan yaitu Rp 82,8; Rp 153,7; Rp 154; Rp
155 dan Rp 163,9.
Akibat dari ketidakstabilan laba, arus kas, dan
inancial leverage tersebut investor menunda untuk mengambil keputusan investasi. Hal ini terjadi
karena investor takut akan besarnya risiko yang
akan dihadapi jika tetap melakukan investasi,
sehingga menyebabkan harga saham terus mengalami penurunan. Berdasarkan tabel pengamatan
rata-rata DPS terus meningkat setiap tahunnya.
Akan tetapi hal tersebut tidak dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi oleh investor. Dalam pengambilan keputusan investasi investor tidak hanya melihat rata-rata DPS
saja, namun investor juga memperhatikan ketidakstabilan laba, arus kas dan inancial leverage.
Beberapa peneliti yang menguji informasi
laba dan arus kas terhadap harga saham salah
satunya dilakukan oleh Mutia (2012). Penelitian
ini membuktikan bahwa informasi laba, aktivitas
investasi arus kas dan kegiatan pembiayaan arus
kas berpengaruh signiikan terhadap harga saham
perusahaan, namun aktivitas operasi arus kas tidak
memiliki pengaruh yang signiikan terhadap harga saham. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh
Meythi dan Hartono (2012) yang membuktikan
bahwa variabel laba secara signiikan berpengaruh
positif terhadap harga saham, sementara variabel
arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh signiikan
terhadap harga saham, namun hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel laba,
arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas
pendanaan berpengaruh signiikan terhadap harga
saham. Penelitian mengenai pengaruh inancial
leverage terhadap harga saham dilakukan oleh
Rusliati dan Prasetyo (2011) yang menyatakan
bahwa inancial leverage tidak berpengaruh signiikan secara parsial terhadap harga saham. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nurhidayah
dan Windayanti (2013), yang menunjukkan bahwa degree of inancial leverage merupakan variabel dominan berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian mengenai pengaruh DPS terhadap
harga saham dilakukan oleh Hutami (2012), hasil
penelitian ini membuktikan bahwa DPS berpen-
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
garuh positif dan signiikan terhadap harga saham.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari
penelitian yang dilakukan oleh Meythi dan Hartono (2012) yang menguji pengaruh informasi laba
dan arus kas terhadap harga saham. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah adanya penambahan dua variabel bebas yaitu
inancial leverage dan DPS. Selain itu, perbedaan
terletak pada pemilihan sampel dan tahun penelitian. Sampel dalam penelitian sebelumnya merupakan kelompok perusahaan LQ 45 dari tahun
2004-2006, sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur dari tahun 2010-2014.
KERANGKA PEMIKIRAN
Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga
Saham
Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba
digunakan sebagai ukuran kinerja dan dasar bagi
ukuran kinerja investasi atau kinerja saham, karena laba memberikan informasi mengenai penghasilan perusahaan dimasa lalu yang kemudian
dijadikan dasar untuk memprediksi harga saham
dan dividen perusahaan di masa depan (Martani et
al, 2012: 43). Laba merupakan informasi penting
yang akan dilihat oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi, karena investor beranggapan bahwa laba yang tinggi akan menghasilkan
tingkat pengembalian yang tinggi, begitu juga
sebaliknya laba yang rendah akan menghasilkan
tingkat pengembalian yang rendah pula. Hal ini
dianggap bahwa perusahaan tidak akan mampu
memberikan keuntungan yang besar bagi investor, sehingga penawaran harga saham perusahaan
akan menurun.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Meythi
dan Hartono (2012) dan Mutia (2012) menunjukkan bahwa laba secara signiikan berpengaruh
positif terhadap harga saham. Artinya bahwa semakin meningkat laba akuntansi maka harga saham akan cenderung naik dan sebaliknya semakin
menurun laba akuntansi maka harga saham juga
cenderung menurun.
Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham
Laporan arus kas adalah laporan keuangan
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
yang melaporkan kas yang diterima, kas yang
dibayarkan , dan perubahannya, dari kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari bisnis selama satu periode dalam sebuah format yang menyatakan saldo kas awal dan
akhir. Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk
menyajikan informasi tentang perubahan arus kas
masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu
entitas selama satu periode tertentu, yang berguna bagi investor, kreditur dan pengguna lainnya
(Martani, 2012: 145). Informasi arus kas dijadikan
pedoman untuk pengambilan keputusan investasi
oleh investor. Hal ini dikarenakan investor melihat
kas perusahaan untuk meramalkan dividen. Semakin tinggi kas perusahaan maka semakin besar
peluang investor untuk mendapatkan dividen dan
harga saham perusahaan juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Penelitian Mutia (2012) menunjukan bahwa
aktivitas investasi arus kas dan kegiatan pembiayaan arus kas berpengaruh signiikan terhadap
harga saham LQ 45 perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia, namun aktivitas operasi arus kas dan jumlah arus kas tidak memiliki
pengaruh yang signiikan terhadap harga saham
LQ 45 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Artinya bahwa pemakai laporan keuangan akan cenderung melihat informasi yang terkandung dalam arus kas dari aktivitas investasi
dan pendanaan ketimbang arus kas dari aktivitas
operasi.
Pengaruh Financial Leverage Terhadap Harga
Saham
Financial leverage adalah penggunaan aktiva
dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki
beban tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham (Sawir, 2004:
10). Financial leverage menunjukkan proporsi
atas penggunaan utang untuk membiayai investasi
perusahaan. Penggunaan utang akan menyebabkan terjadinya perubahan risiko yang akan mempengaruhi harga saham (Brigham dan Houston,
2013: 165). Besarnya tingkat inancial leverage
menunjukkan tingginya risiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan hutang-hutangnya
sehingga investor memandang hal tersebut sebagai sebuah risiko dan menyebabkan turunnya
121
harga saham. Oleh karena itu inancial leverage
yang tinggi akan menyebabkan para investor untuk tidak membeli saham perusahaan tersebut,
sebaliknya inancial leverage yang rendah akan
membuat investor tertarik untuk membeli saham
karena terhindar risiko.
Penelitian Rusliati dan Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa inancial leverage tidak berpengaruh signiikan secara parsial terhadap harga
saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor
cenderung tidak terlalu memperhatikan inancial
leverage dalam melakukan investasi. Penelitian
yang dilakukan oleh Bismark (2008) dan Nurhidayah dan Windayanti (2013) menunjukkan
bahwa inancial leverage berpengaruh signiikan
terhadap harga saham. Artinya investor cenderung
memperhatikan besarnya tingkat inancial leverage dalam melakukan investasi agar terhindar dari
risiko kegagalan.
Pengaruh DPS Terhadap Harga Saham
Fakhruddin dan Hadianto (2001: 66) menjelaskan bahwa DPS menunjukkan seluruh pembayaran dividen dalam angka per saham. Salah
satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen. Bagi investor dividen
risikonya lebih kecil dari capital gain. Hal ini terjadi karena investor beranggapan bahwa keuntungan yang diterima dari dividen dapat diperkirakan
sebelumnya, sedangkan capital gain lebih sulit
untuk diperkirakan. Halim (2003: 17) menyebutkan bahwa pembayaran dividen tinggi dianggap
perusahaan mempunyai tingkat prospek keuntungan yang baik, sebaliknya penurunan pembayaran
dividen dianggap prospek tingkat keuntungan
kurang baik dan pada akhirnya harga saham cenderung mengikuti naik turun besarnya dividen yang
dibayarkan. Investor mengharapkan dividen yang
diterimanya dalam jumlah besar dan mengalami
peningkatan setiap periode.
Penelitian Hutami (2012) dan Rusliati dan
Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa DPS berpengaruh positif dan signiikan terhadap harga
saham. Artinya DPS yang tinggi mencerminkan
perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan
menarik minat investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi, apabila DPS yang
diterima naik tentu saja hal ini akan membuat in-
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
122
vestor tertarik untuk membeli saham perusahaan
tersebut.
Laba Akuntansi
Arus Kas
us-menerus di BEI periode tahun 2010-2014.
2. Perusahaan yang memperoleh laba positif berturut-turut selama periode 2010-2014.
3. Perusahaan yang membayar dividen berturutturut selama periode 2010-2014.
Harga Saham
Financial Leverage
DPS
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Berdasarkan uraian yang telah paparkan, maka
hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian
ini adalah:
H1: Laba akuntansi, arus kas, inancial leverage
dan DPS secara simultan berpengaruh signiikan terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2010-2014.
H2: Laba akuntansi berpengaruh secara signiikan
terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20102014.
H3: Arus kas berpengaruh secara signiikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
H4: Financial leverage berpengaruh secara signiikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2010-2014.
H5: DPS berpengaruh secara signiikan terhadap
harga saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun
2010 sampai dengan 2014 sebanyak 131 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 perusahaan dengan 125 pengamatan. Pemilihan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu (Kuncoro, 2009: 139).
Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang listing secara ter-
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan
laporan tahunan yang ada di BEI periode 20102014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara dokumentasi yaitu mencatat dan mengklasiikasikan data laporan keuangan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Data ini diperoleh dari
website resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen merupakan variabel terikat, yaitu variabel yang menjadi perhatian utama
peneliti (Sekaran, 2006: 116). Didalam penelitian
yang merupakan variabel terikat adalah harga saham. Harga saham merupakan nilai suatu saham
yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut. Harga saham dapat
dirumuskan sebagai berikut (Samsul, 2006: 184):
Harga Saham =
Kapitalisasi Pasar
Jumlah Saham Beredar
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen merupakan variabel bebas, variabel yang mempegaruhi variabel terikat, baik secara positif maupun negatif (Sekaran,
2006: 117). Didalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah laba akuntansi, arus kas,
inancial leverage dan DPS.
a. Laba Akuntansi
Laba akuntansi adalah pendapatan bersih perusahaan yang telah dikurangi beban-beban, baik
beban operasi maupun beban pajak penghasilan.
Laba akuntansi dalam penelitian ini diukur dari
total laba bersih setelah pajak perusahaan.
b. Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas (cash
equivalent) dalam periode tertentu (Stice et al,
2011: 284). Arus kas dalam penelitian ini diukur
dari total arus kas pada akhir periode, yang berasal
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
dari penjumlahan arus kas aktivitas operasi, arus
kas aktivitas pendanaan, dan arus kas aktivitas investasi.
c. Financial Leverage
Financial leverage adalah penggunaan sumber
dana yang memiliki beban tetap dengan harapan
bahwa akan memberikan tambahan keuntungan
yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia
bagi pemegang saham (Sartono, 2010: 263). Financial leverage dapat dirumuskan sebagai berikut (Samsul, 2006: 146):
123
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran
mengenai karakteristik variabel penelitian yang
diamati. Statistik deskriptif variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel1.
Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan uji statistik One Sample
Kolmogorov Smirnov untuk melihat apakah dalam
model regresi variabel independen dan variabel
Total Aktiva
Financial Leverage =
dependen atau keduanya terdistribusikan secara
Total Ekuitas
normal atau tidak. Model distribusi yang baik
d. Dividend Per Share (DPS)
adalah yang memiliki distribusi data normal atau
Dividen merupakan sebagian dari laba yang mendekati normal.
dibagikan kepada pemegang saham (Halim, 2003:
Berdasarkan hasil uji normalitas dapat dilihat
17). DPS dalam penelitian ini diukur dengan per- pada Tabel 2, terlihat nilai Asymp. Sig menunjuksamaan sebagai berikut (Fakhruddin dan Hadianto kan nilai sebesar 0,07. Dengan dasar pengambilan
2001: 61):
keputusan dari uji normalitas adalah jika hasil
One Sample Kolmogorov Smirnov di atas tingkat
Dividen Tunai
Dividend Per Share =
kepercayaan 0,05 menunjukkan pola distribusi
Jumlah saham yang beredar
normal, maka model regresi memenuhi asumsi
Tabel 4.1
N
Laba
Arus Kas
Financial Leverage
DPS
Harga Saham
Valid N (listwise)
125
125
125
125
125
125
Descriptive Statistics
Minimum
Maximum
846
55507382
149
66425373
1.0
3.5
3
2800
159
1200000
Mean
1788120.66
2545535.74
1.754
163.26
57387.27
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Unstandardiz
ed Residual
125
,0000000
,35828789
,116
,097
-,116
1,293
,070
Std. Deviation
5448088.005
7573815.532
.5321
289.847
174102.900
124
normalitas. Dengan demikian variabel ini terbebas
dari asumsi normalitas.
Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dapat dideteksi dengan melihat nilai dari Value Inlation Factor (VIF). Untuk semua variabel, dependen maupun independen, menunjukkan nilai
VIF< 10, maka data penelitian memenuhi asumsi
multikolonieritas.
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas yang
terlihat pada Tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa
nilai tolerance dari setiap variabel independen
yang diteliti berada diatas 0,10 dan VIF≤ 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam
model regresi ini terbebas dari multikolonieritas,
dan model regresi ini layak untuk digunakan.
Uji Heterokedatisitas
Uji heterokedatisitas dilakukan dengan memprediksi variabel dependen yaitu ZPRED dan nilai
residual SRESID. Dasar analisa dari uji heterokedatisitas dilakukan melalui graik plot yaitu jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
secara acak, maka tidak terjadi heterokedatisitas.
Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa
data (titik- titik) menyebar di atas dan di bawah
garis nol. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi masalah heterekedatisitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t- 1 (sebelumnya). Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan Uji Durbin
Watson (DW- test).
Hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson seperti terlihat pada
Tabel 4 menunjukkan bahwa pada tingkat signiikansi 5% nilai dw untuk 125 observasi dan 4 variabel yang menjelaskan du = 1,76 dan d = 2,322.
Hal ini menunjukkan bahwa d > du yaitu 2,322
> 1,76. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa
model regresi ini terbebas dari masalah autokorelasi positif.
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis regresi
linear berganda, yaitu untuk menguji pengaruh
dua atau lebih variabel independen terhadap satu
variabel dependen.
Berdasarkan Tabel 5 maka persamaan regresi
dari hasil uji coeicients adalah sebagai berikut:
Y = 2,804 + 0,163X1 + 0,011X2 - 4,986X3 +
0,156X4 + e
Persamaan regresi linear berganda diatas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini mempunyai konstansta sebesar
2,804. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel- variabel independen (Laba, Arus Kas,
Financial Leverage, dan DPS) diasumsikan
konstan, maka variabel dependen yaitu harga
saham menyebabkan kenaikan sebesar 2,804.
2. Koeisien Laba menunjukkan nilai sebesar
0,163 yang berarti setiap kenaikan laba sebesar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan harga
saham sebesar Rp 0,163.
3. Koeisien Arus Kas menunjukkan nilai sebesar 0,011 yang berarti setiap kenaikan arus
kas sebesar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan
harga saham sebesar Rp 0,011.
4. Koeisien Financial Leverage menunjukkan
nilai sebesar -4,986 yang berarti setiap kenaikan Financial Leverage sebesar 1% akan
menyebabkan turunnya harga saham sebesar
4,986%.
5. Koeisien DPS menunjukkan nilai sebesar
0,156 yang berarti setiap kenaikan DPS sebesar Rp 1 akan menyebabkan kenaikan harga
saham sebesar Rp 0, 156.
Hasil Uji Hipotesis
1. Koeisien Determinasi (R2)
Koeisien determinasi (R2) ini digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel
independen (Laba, Arus Kas, Financial Leverage,
dan DPS) dengan variabel dependen (Harga Saham). Dalam penelitian ini yang menjadi nilai R2
terletak antara 0 sampai dengan 1 (0≤R2≤ 1). Nilai
R2 pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
125
Tabel 3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coeicientsa
Collinearity Statistic
Tolerance
VIF
Model
1
(Constant)
,640
Laba
,652
Arus Kas
,747
Financial Leverage
,759
DPS
Dependent Variable: Harga Saham
1,564
1,535
1,339
1,317
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summarya
Model
Durbin- Watson
1
2,322
Predictors: (Constant), DPS, Laba, Financial Leverage, Arus Kas
Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 5
Hasil Uji Regresi Berganda
Coeicientsa
Model
1
(Constant)
Laba
Arus Kas
Financial Leverage
DPS
Dependent Variable: Harga Saham
Unstandardized
Coeicients
B
Std. Error
2,804
,462
,163
,041
,011
,032
-4,986
,308
,156
,065
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Gambar 2. Hasil uji heterokedatisitas
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Standardized
Coeicients
Beta
,204
,018
-,774
,113
126
Nilai R menunjukkan tingkat hubungan antar
variabel independen dengan variabel dependen.
Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai R sebesar
0,892 atau 89,2%. Artinya hubungan antara variabel independen yaitu Laba, Arus Kas, Financial
Leverage, dan DPS terhadap variabel dependen
yaitu Harga Saham dapat dikategorikan kuat. Nilai
R2 pada tabel diatas sebesar 0,795 atau 79,5%. Hal
ini memberi arti bahwa variabel independen yaitu
Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS dapat menerangkan variabel dependen yaitu Harga
Saham sebesar 79,5% dan sisanya 20,5% diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Adjusted R Square dalam
penelitian ini adalah sebesar 0,788 atau 78,8% dan
nilai standard Error of the Estimate adalah sebesar 0,364 atau 36,4%. Nilai ini merupakan kesalahan standar dari penaksiran.
2. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama- sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil uji statistik F yang dilihat
pada Tabel 7 tersebut, dapat diketahui bahwa hasil
uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 116,453
dengan signiikansi 0,000. Nilai signiikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Laba,
Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS berpengaruh secara simultan (bersama- sama) terhadap
Harga Saham sehingga hipotesis yang diajukan
yaitu “Laba, Arus Kas, Financial Leverage, dan
DPS secara bersama- sama berpengaruh terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102014” dapat diterima. Artinya setiap perubahan
yang terjadi pada variabel independen yaitu, Laba,
Arus Kas, Financial Leverage, dan DPS secara
simultan (bersama- sama) akan berpengaruh pada
perubahan harga saham pada periode penelitian
2010-2014.
3. Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk menguji variabel- variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen dengan tingkat
signiikansi 0,05 atau 5%. Jika nilai signiikansi
lebih kecil dari 0, 05 atau 5% maka hipotesis yang
diajukan diterima atau signiikan. Sebaliknya jika
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
nilai signiikansi lebih besar dari 0,05 atau 5%
maka hipotesis yang diajukan ditolak atau tidak
signiikan. Koeisien variabel Laba, Arus Kas,
Financial Leverage dan DPS dapat dilihat pada
Tabel 8.
Hasil pengujian variabel dependen Harga Saham adalah sebagai berikut:
a. Variabel Laba memiliki nilai t sebesar 3, 958
dengan tingkat signiikansi sebesar 0,000.
Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau 5%, dengan
demikian dapat diartikan bahwa variabel Laba
berpengaruh terhadap Harga Saham. Oleh
karena itu hipotesis kedua yang menyatakan
“Laba Akuntansi berpengaruh terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima.
b. Arus kas memiliki nilai t sebesar 0,348 dengan
tingkat signiikansi 0,729. Nilai ini lebih besar dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diartikan
bahwa variabel Arus Kas tidak berpengaruh
terhadap Harga Saham. Dengan demikian,
hipotesis ketiga yang menyatakan “Arus Kas
berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
periode 2010- 2014” ditolak.
c. Financial Leverage memiliki nilai t sebesar
-16,2 dengan tingkat signiikansi 0,000. Nilai
ini lebih kecil dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diartikan bahwa variabel Financial Leverage berpengaruh terhadap Harga Saham. Jadi
hipotesis keempat yang menyatakan “Financial Leverage berpengaruh terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima.
d. DPS memiliki nilai t sebesar 2,392 dengan
tingkat signiikansi 0,018. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat diartikan
bahwa variabel DPS berpengaruh terhadap
Harga Saham. Jadi hipotesis kelima yang menyatakan “DPS berpengaruh terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010- 2014” diterima.
HASIL PEMBAHASAN
Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga
Saham
Variabel Laba memiliki tingkat signiikansi
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
127
Tabel 6
Hasil Uji Koeisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1
,892a
,795
,788
Predictors: (Constant), DPS, Laba, Financial Leverage, Arus Kas
Dependent Variable: Harga Saham
,36421
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 7
Hasil Uji Simultan
ANOVAb
Sum of
Squares
df
Mean Square
Regression
61,790
4
15,447
Residual
15,918
120
,133
Total
77,708
124
a. Predictors: (Constant), DPS, Laba, FL, Arus Kas
Model
1
F
116,453
Sig.
,000a
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Tabel 8
Hasil Uji Statistik t
Coefficients a
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
1
(Constant)
2,804
,462
Laba
,163
,041
Arus Kas
,011
,032
FL
-4,986
,308
DPS
,156
,065
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: data SPSS 22.0 diolah (2015)
Standardized
Coefficients
Beta
,204
,018
-,774
,113
t
6,067
3,958
,348
-16,2
2,392
Sig.
,000
,000
,729
,000
,018
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
,640
,652
,747
,759
1,564
1,535
1,339
1,317
128
0,000 yang berada dibawah tingkat signiikansi
yang ditentukan yaitu 0,05. Nilai ini menunjukkan
bahwa Laba berpengaruh terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signiikan dari Laba terhadap Harga Saham. Pengaruh yang ditunjukkan
oleh laba mengindikasikan bahwa semakin tinggi
laba yang diperoleh sebuah perusahaan, maka semakin tinggi pula harga saham pada perusahaan
tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mutia (2012) yang menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh terhadap
harga saham. Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian Meythi dan Hartono (2012) yang
menemukan bahwa laba secara signiikan berpengaruh positif terhadap harga saham.
Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham
Variabel arus kas memiliki tingkat signiikansi sebesar 0,729 yang berada diatas tingkat
signiikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar
0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa arus kas tidak
berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode
2010- 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada arus kas tidak menunjukkan pengaruh terhadap harga saham. Variabel arus
kas tidak berpengaruh pada harga saham, yang berarti tinggi atau rendahnya arus kas yang diterima
oleh sebuah perusahaan tidak akan mempengaruhi
harga saham perusahaan tersebut. Hasil penelitian
ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Martani (2013) yang menyatakan bahwa arus
kas dapat memprediksi harga saham. Hal ini dapat
terjadi karena adanya keterkaitan antar variabel
arus kas dengan variabel DPS. Keterkaitan dua
variabel tersebut didukung oleh teori yang menyatakan bahwa arus kas dapat meramalkan dividen
perusahaan dimasa depan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutia (2012) yang
mengemukakan bahwa aktivitas investasi arus kas
dan kegiatan pembiayaan arus kas berpengaruh
signiikan terhadap harga saham, hanya aktivitas
operasi arus kas yang tidak memiliki pengaruh
signiikan terhadap harga saham. Akan tetapi,
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Meythi dan Hartono (2012) yang
menguji pengaruh komponen arus kas, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, dan kas pendanaan tidak
berpengaruh signiikan terhadap harga saham.
Pengaruh Financial Leverage Terhadap Harga
Saham
Variabel Financial Leverage menunjukkan
tingkat signiikansi sebesar 0,000 yang berada
dibawah tingkat signiikansi yang ditentukan
yaitu 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa Financial Leverage berpengaruh negatif terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010- 2014. Penelitian
ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dari
Financial Leverage terhadap Harga Saham. Pengaruh negatif yang ditunjukkan oleh Financial
Leverage mengindikasikan bahwa apabila Financial Leverage sebuah perusahaan semakin rendah,
maka harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi. Hasil ini sesuai dengan teori yang
ada, bahwa semakin rendah Financial Leverage
maka harga saham semakin tinggi dan begitu pula
sebaliknya. Hal ini dikarenakan semakin kecilnya
risiko yang dihadapi oleh investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Bismark (2008) dan Nurhidayah dan Windayanti (2013) menunjukkan
bahwa inancial leverage berpengaruh signiikan
terhadap harga saham. Namun berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rusliati dan Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa inancial leverage
tidak berpengaruh signiikan secara parsial terhadap harga saham.
Pengaruh DPS Terhadap Harga Saham
Variabel DPS menunjukkan tingkat signiikansi sebesar 0,018 yang berada dibawah tingkat
signiikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Nilai ini
menunjukkan bahwa DPS berpengaruh signiikan
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014.
Penelitian ini menunjukkan bahwa DPS berpengaruh signiikan terhadap Harga Saham. Pengaruh
ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi DPS
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
129
yang diterima oleh investor maka harga saham
pada perusahaan tersebut akan semakin tinggi
pula. Hal ini sesuai dengan teori yang berlaku,
yang menyatakan bahwa dividen dapat memprediksi harga saham karena dividen yang tinggi akan
menghasilkan harga saham yang tinggi pula.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hutami (2012) yang mengemukakan bahwa DPS berpengaruh signiikan terhadap harga saham. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusliati dan
Prasetyo (2011) menunjukkan bahwa DPS berpengaruh positif dan signiikan terhadap harga saham.
selanjutnya sehingga diperoleh hasil yang lebih
baik di masa yang akan datang, antara lain:
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
hanya empat dan masih ada sejumlah variabel
lain yang belum digunakan yang memiliki
kontribusi besar dalam mempengaruhi harga
saham perusahaan.
2. Terbatasnya sampel penelitian dikarenakan
masih sedikit perusahaan yang membagikan
dividen selama 2010- 2014.
3. Penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yang mengakibatkan kurangnya kemampuan generalisasi dari hasil penelitian.
KESIMPULAN
SARAN
Berdasarkan pembahasan hasil yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Variabel Laba Akuntansi, Arus Kas, Financial
Leverage, dan DPS secara simultan berpengaruh signiikan terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
2. Variabel Laba Akuntansi secara parsial berpengaruh signiikan terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
3. Variabel Arus Kas secara parsial tidak berpengaruh signiikan terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
4. Variabel Financial Leverage secara parsial
berpengaruh negatif signiikan terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
5. Variabel DPS secara parsial berpengaruh
signiikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2010- 2014.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
yang telah dikemukakan, maka saran- saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga
saham, seperti rasio likuiditas dan rasio profitabilitas.
2. Peneliti selanjutnya dapat memperluas objek
penelitian di sektor-sektor lainnya, seperti sektor keuangan, pertambangan dan properti agar
menemukan hasil penelitian yang berbeda.
3. Bagi para investor yang akan berinvestasi pada
suatu perusahaan, hendaknya dapat mempertimbangkan berbagai macam faktor yaitu faktor mikro (laba akuntansi, inancial leverage,
DPS, dan lain-lain) dan faktor makro (tingkat
bunga, tingkat inlasi, kurs valuta asing, dan
lain-lain) yang mempengaruhi harga saham
agar mendapatkan informasi yang relevan untuk memudahkan pengambilan keputusan investasi.
4. Bagi pihak perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja
keuangan perusahaan tersebut dapat ditunjukkan dengan meningkatkan rasio-rasio keuangan perusahaan, sehingga persepsi investor
terhadap prospek kinerja keuangan di masa
depan dapat dijaga dengan baik.
KETERBATASAN
Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan
yang dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
130
REFERENSI
Ariin, Ali. 2007. Membaca Saham, Panduan Dasar Seni Berinvestasi. Yogyakarta: Andi.
Brealey, Richard A,.Myres, Stewart C,. Marcus, Alan J. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
Perusahaan, Jilid 2 Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Brigham,. Eugene. F,. Houston,. Joel. F. 2013. Fundamentals Of Financial Management: Dasar-dasar
Manajemen Keuangan Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono,.Fakhruddin, Hendry. 2001. Pasar Modal Di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab.
Jakarta: Salemba Empat.
Fakhruddin,.Hadianto, Sopian. 2001. Perangkat & Model Analisis Investasi Di Pasar Modal Buku 1.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Fernando, Rowland Bismark. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan
Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2003-2006. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2,
No. 2, Juli.
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hutami, Rescayana P. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Proit Margin
Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Jurnal Nominal , Volume I Nomor I.
Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 7. Yogyakarta: BPFE UGM.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis, Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Martani et al. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat.
Meythi,. Hartono, Selvy. 2012. Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Jurnal
Ilmiah Akuntansi, Nomor 7 Tahun ke-3 BulanJanuari-April 2012.
Mutia, Evi. 2012. Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi,
Vol. 1, No. 1, Oktober 2012.
Nurhidayah,.Windayanti, Marta. 2013. Risiko Sistematis dan Leverage terhadap Harga Saham Subsektor Property dan Real Estate yang Listing di BEI. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Volume 2,
Nomor 1, April.
Reeve et.al. 2009. ”Pengantar Akuntansi, Adaptasi Indonesia” Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Rusliati, Ellen,.Prasetyo, Galih. 2011. Penfaruh Financial Leverage, Earning Per Share, dan Dividend
Per Share Terhadap Harga Saham. Jurnal Trikonomika, Volume 10, No. 1, Juni.
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 2, Oktober 2016
131
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. BPFE: Yogyakarta.
Sawir, Agus. 2004. Kebijakan Pendanaan & Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Bussines: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
Stice et. al. 2011. Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting. Jakarta: Salemba Empat.
www.idx.co.id
132
AIDA YULIA DAN RAUDHATURRAHMI
Journal
Of Economic
Management
& Business - Vol. 17,
2, Oktober 2016
JOURNAL
OF ECONOMIC
MANAGEMENT
& No.
BUSINESS
133
Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016
ISSN: 1412 – 968X
Hal. 133-144
ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA
SBI (BI RATE), INFLASI DAN NILAI TUKAR RUPIAH
TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI
JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2014-2015
MUHAMMAD NASIR1, YENI IRAWAN1 DAN ANISA PUTRI2
1
Dosen pada Politeknik Negeri Lhokseumawe
Alumni Politeknik Negeri Lhokseumawe
2
This research aims to d