Vol.17 No.1 April 2016
JOURNAL OF
Economic
Management
& Business
Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Niat Beli dengan Sikap Rekomendasi Sponsor Sebagai Variabel Mediasi pada Konsumen Samsung di Kota Banda Aceh
Iskandarsyah Madjid dan Adek Maulana 1
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Gaji dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong
Marlia Harahap dan Abdullah 9
Pengaruh Stres Kerja dan Pengembangan Karir terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Belmera
Mohd. Heikal 27
Pengetahuan Masyarakat Umum dan Masyarakat Santri terhadap Bank Syariah Studi Kasus Kemukiman Bandar Baru, Kec. Bandar Baro, Kab. Aceh Utara
Muhammad Nasir, Mukhlis dan Miskarina 43
Kualitas Laba: Implikasi Dari Pengaruh Tenure terhadap Kualitas Audit
Rini Indriani dan Apterrizko Dwi Kusuma Putra 61
Pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Partisipasi Pendidikan di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie
R u s y d i 77
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja melalui Motivasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara
Y u s n i a r 85
Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Dosen Universitas Jabal Ghafur
Z u l k i f l i 105
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Universitas Malikussaleh
(2)
(3)
JOURNAL OF
Economic
Management
& Business
Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Niat Beli dengan Sikap Rekomendasi Sponsor Sebagai Variabel Mediasi pada Konsumen Samsung di Kota Banda Aceh
Iskandarsyah Madjid dan Adek Maulana 1
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Gaji dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong
Marlia Harahap dan Abdullah 9
Pengaruh Stres Kerja dan Pengembangan Karir terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Belmera
Mohd. Heikal 27
Pengetahuan Masyarakat Umum dan Masyarakat Santri terhadap Bank Syariah Studi Kasus Kemukiman Bandar Baru, Kec. Bandar Baro, Kab. Aceh Utara
Muhammad Nasir, Mukhlis dan Miskarina 43
Kualitas Laba: Implikasi Dari Pengaruh Tenure terhadap Kualitas Audit
Rini Indriani dan Apterrizko Dwi Kusuma Putra 61
Pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Partisipasi Pendidikan di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie
R u s y d i 77
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja melalui Motivasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara
Y u s n i a r 85
Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Dosen Universitas Jabal Ghafur
Z u l k i f l i 105
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Universitas Malikussaleh
(4)
Diterbitkan Oleh :
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Dewan Penasehat/Advisory Board
Rektor Universitas Malikussaleh
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Ketua Penyunting/ Chief Editor
Wahyuddin Editor
Mohd. Heikal, Ghazali Syamni, Mursalin
Nauval Bachri, Hanif Sofyan, Falahuddin, Kusnandar Zainuddin Reviewer
1. Muhammad Subhan, Ph. D (UUM) 2. Ruzita binti Abdur Rahim, Ph. D (UKM) 3. Zahri Mahad, PhD (USM)
4. Adi Aif Zakaria, Ph.D (UI) 5. Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI) 6. Dr. Fachruzzaman (UNIB)
7. Iskandarsyah Madjid, Ph.D (Unsyiah) 7. M. Sabri Abdul Madjid, Ph.D (Unsyiah) 8. Dr. Syukri Abdullah (Unsyiah)
9. Dr. M. Sayuti (Unimal)
10. Dr. Muammar Khaddai (Unimal) 11. Widyana F Siregar, Ph.D (Unimal)
Sirkulasi
Ikramulhadi, Surnita, Karmila Kantor Penyunting/Editorial Oice
Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941 E-mail : [email protected] - Homepage: http://journal.unimal.ac.id/emabis
Jurnal Emabis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh diterbitkan sejak tahun 2007 dg ISSN – p No. 1412-968X
Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh FEB Unimal bekerjasama dengan ISEI Lhokseumawe Sesuai dengan Surat Keputusan Dekan FEB Universitas Malikussaleh
Nomor: No.134/UN45.4/LL/2015 dan Nomor: 004/ISEI/B/II/2015
Jurnal E-Mabis terbit 2 kali setahun pada bulan April dan Oktober.
E-MABIS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MALIKUSSALEH& Business ISSN : 1412 – 968X
(5)
Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Niat Beli dengan Sikap Rekomendasi Sponsor Sebagai Variabel Mediasi pada Konsumen Samsung di Kota Banda Aceh
Iskandarsyah Madjid dan Adek Maulana 1
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Gaji dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong
Marlia Harahap dan Abdullah 9
Pengaruh Stres Kerja dan Pengembangan Karir terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Belmera
Mohd. Heikal 27
Pengetahuan Masyarakat Umum dan Masyarakat Santri terhadap Bank Syariah Studi Kasus Kemukiman Bandar Baru, Kec. Bandar Baro, Kab. Aceh Utara
Muhammad Nasir, Mukhlis dan Miskarina 43
Kualitas Laba: Implikasi Dari Pengaruh Tenure terhadap Kualitas Audit
Rini Indriani dan Apterrizko Dwi Kusuma Putra 61
Pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Partisipasi Pendidikan di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie
R u s y d i 77
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja melalui Motivasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara
Y u s n i a r 85
Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Dosen Universitas Jabal Ghafur
(6)
(7)
PENGARUH KESADARAN MEREK TERHADAP
NIAT BELI DENGAN SIKAP REKOMENDASI
SPONSOR SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA
KONSUMEN SAMSUNG DI KOTA BANDA ACEH
ISSN: 1412 – 968X Hal. 1-8
ISKANDARSYAH MADJID
1DAN ADEK MAULANA
21Dosen pada Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 2Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
The purpose of this study was to measure the impact of brand awreness to pur-chase intention with attitude toward sponsor recomendation as mediating variables on Phone cell consumers in Banda Aceh. Data we collected from a sample of 100 respondents. Data collection equipments used in this research is a questionnaire. The sampling technique used was purposive sampling. Hierarchical Linear Modeling (HLM) was used as method of analysis to determine the efect of all the variables involved. Based on the result of HLM analysis there is a positive efect on brand awareness toward purchase inten, brand awareness has a positive inluence on the sponsor recommendation behavior, sponsor recommendation behavior has a poitive inluence on purchase intentions, and attitude toward sponsor recomendation medi -ated the efect of the brand awareness toward purchase intention.
Keywords: Brand Awareness, Attitude Toward Sponsor Recomendation, Purchase Intention, Hierarchical Linear Modelling
(8)
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan hal yang biasa ter-jadi dalam kehidupan sehari-hari manusia dan menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk saling berkomunikasi dengan sesama dan mendapatkan informasi dengan cepat menjadi sangat tinggi. Pertumbuhan teknologi yang cepat membuat masyarakat mau tak mau harus mengikutinya. Salah satu alat komunikasi yang berkembang dengan cepat adalah ponsel. Pada tahun 1993, Samsung Mobile Phone merilis seri SH-700, yang lebih membanggakan lagi desain nya dirancang dengan ukuran yang lebih kecil dan lebih ramp-ing serta kualitas suara yang lebih baik. Dengan produk yang lebih baik dan kampanye pemasaran yang lebih agresif, Samsung berhasil mengambil setengah pangsa pasar ponsel di Korea dari Mo-torola. Namun pada tahun 1997 hampir semua bis-nis di Korea menyusut dan tidak terkecuali juga pada Samsung. Mereka menjual bisnisnya untuk meringankan utang dan mengurangi karyawan menjadi 50.000. Namun berkat industri elektronik mereka ,akhirnya bisa berhasil untuk terus tum-buh hingga sekarang. Samsung pertama kali mas-uk ke pasar Smartphone dunia pada tahun 2001, pada saat itu Samsung menciptakan sebuah pon-sel dengan teknologi layar sentuh yaitu Samsung SPH I300 yang dirilis di Amerika Serikat. Hadir dengan berbasis Sistem Operasi Palm, dengan tampilan yang sangat sederhana.Persaingan peru-sahaan Samsung dengan Apple pada saat itu dapat dibilang sangat ketat namun Apple memang masih jauh lebih unggul ketimbang Samsung. Penerus dari Samsung S bahkan menuai hasil yang lebih manis, produk Galaxy S II berhasil terjual pulu-han juta unit dan sampai saat ini produk ini masih diminati oleh banyak orang. Samsung membanjiri pasar dengan banyaknya pilihan dari segmen low-end, midlow-end, maupun high-end. Hal ini terbukti dengan pengiriman ponsel dari berbagai vendor yang setiap tahunnya meningkat, termasuk Sam-sung, yang dirangkum oleh International Data Corporation (IDC) seperti terlihat pada Tabel 1.
Samsung memang berhasil menguasai pasar Smartphone berkat beberapa ponsel andalannya. Namun dalam setahun terakhir justru pangsa pasar
Samsung mengalami kecenderungan menurun dibanding para pesaingnya. Bahkan produk dari tiongkok, Xiaomi, mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dari pangsa pasar 4,6% pada kuartal 2 tahun 2014 melonjak menjadi 5,3% pada kuar-tal 2 tahun 2015. Persaingan Smartphone saat ini tidak hanya berfokus pada Samsung yang pada awal kemunculan sistem operasi Android sangat menguasai pasar, banyak merek lain saat ini mulai bermunculan dengan mengandalkan smartphone dengan spesiikasi tinggi dan harga lebih terjang -kau tetapi kualitasnya tidak kalah dengan Sam-sung. Hal ini menjadi salah satu penyebab pangsa pasar Samsung terus berkurang. Kemudian Sam-sung berusaha kembali menaikkan pangsa pasarn-ya dengan mensponsori berbagai bidang, dengan tujuan untuk menaikkan pangsa pasarnya dengan promosi yang gencar. Dengan banyaknya Sam-sung mensponsori berbagai hal, sehingga menim-bulkan niat beli di benak konsumen.
Bagi konsumen, merek merupakan sebuah nilai tambah bagi mereka. dimana keyakinan dan kepercayaan mereka terhadap merek terse-but membuat mereka rela membayar lebih karena persepsi mereka terhadap merek tersebut. merek merupakan janji atas sebuah kualitas yang mem-bentuk hubungan antara perusahaan dan kon-sumen Maka dari itu banyak dari konkon-sumen yang mau membayar lebih kepada suatu merek karena adanya jaminan kualitas yang diberikan dalam produk yang produsen tawarkan. Untuk mencip-takan merek yang baik, maka perusahaan harus mampu membangun sebuah brand equity
(9)
tas merek). Brand equity (ekuitas merek) meru-pakan nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa, nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen berikir, merasa dan bertindak terha -dap merek, harga, pangsa pasar, dan proitabilitas yang dimiliki perusahaan. suatu merek memiliki ekuitas merek yang tinggi atau rendah dapat di-indikasikan berdasarkan kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas (perceived quality), loyalitas merek (brand loyalty). Kesadaran merek mem-pengaruhi persepsi dan tingkah laku, sehingga kesadaran merek dapat di katakan sebagai key of brand asset atau kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya (Aaker dan McLoughlin, 2010). Dengan kata lain, seperti apa yang dinyatakan Simamora (2003), kesadarn merek merupakan komponen penyusun ekuitas merek yang penting. Selain itu, dapat dikatakn pula bahwa pembentu-kan awareness adalah tahap awal dalam mengko-munikasikan brand suatu produk.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kesadaran merek berpengaruh terha-dap niat beli pada konsumen ponsel samsung di kota Banda Aceh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk men-guji pengaruh kesadaran merek terhadap niat beli pada konsumen ponsel samsung di kota Banda Aceh. Penelitian ini juga bisa menjadi bahan mas-ukan bagi produsen perusahaan yang ingin men-ingkatkan kesadaran merek di benak konsumen.
KESADARAN MEREK
Kesadaran merek (Brand awareness) adalah kesanggupan seseorang pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai sutatu kategori produk tertentu (Durianto, 2001)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa hubungan signiikan pengaruh kesadaran merek terhadap niat beli yang di mediasikan oleh sikap rekomendasi sponsor. Kerangka penelitian dapat di lihat pada Gambar 1.
Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Niat Beli
Kesadaran merek (Brand awareness) adalah kesanggupan seseorang pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai sutatu kategori produk tertentu (Durianto, 2001)
Hubungan positif antara kesadaran merek terhadap niat beli dipengaruhi oleh seorang kon-sumen, sejauh mana dia mengetahui produk, se-makin dia mengenal suatu produk maka sese-makin tinggi niat beli seorang konsumen terhadap barang tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: H1 : Kesadaran merek berpengaruh terhadap niat
beli pada konsumen ponsel samsung Pengaruh Kesadaran Merek
Terhadap Sikap Rekomendasi Sponsor
Bahwa dua tujuan penting dari sponsorship olahraga dan seni adalah untuk meningkatkan brand awareness dan untuk membangun, mem-perkuat dan mengubah brand image. Sejak awal penggunaanya sebagai alat promosi, yaitu pada tahun 1970an, dimana sponsorship hanya dilirik sebagai kesempatan beriklan dan keramahtama-han perusahaan, sekarang ini sponsorship telah berkembang implementasinya. Semakin berkem-bang zaman sponsorhip banyak di lakukan pada suatu event yang dianggap dapat menarik atensi yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
H2 : Kesadaran merek berpengaruh terhadap si-kap rekomendasi sponsor pada konsumen pon-sel samsung.
Pengaruh Sikap Rekomendasi Sponsor Terhadap Niat Beli
Tsiotsou (2008) mendapatkan hasil bahwa sponsorship berpengaruh positif pada minat pem-belian konsumen yang dimana menunjukkan niat yang lebih tinggi untuk membeli dan mereko-mendasikan produk sponsor. Cornwell dan Cotte (2005) menghasilkan temuan bahwa kegiatan sponsorship menciptakan efek positif dalam niat
Niat beli (Purchase Intention) Kesadaran Merek
(Brand Awareness)
Sikap rekomendasi sponsor (Attitude Toward Sponsor
Recommendation) Gambar 1. Kerangka Penelitian
(10)
pembelian konsumen.
Eagleman dan Krohn (2012) menghasilkan temuan bahwa pelaksanaan sponsorship mampu membuat konsumen bersikap lebih positif dan menunjukkan niat yang lebih besar untuk mem-beli produk sponsor. Hasil penelitian ini menun-jukkan bahwa:
H3.:.Sikap rekomensi sponsor berpengaruh terha-dap niat beli konsumen ponsel samsung. Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Niat Beli Dengan Sikap Rekomendasi Sebagai Vari-abel Mediasi
Rowley dan Willams (2008) bahwa dua tu-juan penting dari sponsorship olahraga dan seni untuk meningkatkan brand awareness dan untuk membangun,memperkuat dan mengubah brand image. Menurut Masterman (2007), sejak awal penggunaannya sebagai alat promosi, yaitu pada tahun 1970an, dimana sponsorhip hanya dilirik sebagai kesempatan beriklan dan keramahtama-han perusahaan, sekarang ini sponsorhip telah berkembang implementasinya. Semakin berkem-bang zaman, sponsorship banyak yang dilakukan pada suatu event yang di anggap dapat menarik atensi yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjuk-kan bahwa:
H4 : Kesadaran merek berpengaruh terhadap niat beli dengan sikap rekomendasi sponsor seba-gai variabel mediasi pada konsumen ponsel samsung.
METODELOGI PENELITIAN Lokasi penelitian ini adalah konsumen ponsel samsung yang berada di Kota Banda Aceh. Popu-lasi dalam penelitian ini adalah konsumen peng-guna ponsel samsung yang berada di Kota Banda Aceh. Sedangkan teknik sampel yang di gunakan adalah Purposive sampling dengan jumlah re-sponden dalam penelitian ini adalah 100 orang (jumlah minimal dalam penelitian menggunakan alat analisa diskriminan) (Hair et al., 2010). Me-tode analisi yang di gunakan adalah Hierarchical Linear Modelling
Dalam kuesioner responden diminta untuk menyatakan tingkat persetujuan mengikuti skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan skala likert. Jawaban yang mendukung pertanyaan diberi skor yang tinggi (5) sedangkan untuk jawaban yang tidak atau kurang mendukung diberi skor rendah (1). (Sugiyono, 2012).
Variabel Bebas
Variabel bebas atau independent variabel pe-nelitian ini adalah kesadaran merek dimana kesa-daran merek ini diukur dengan 4 item pertanyaan untuk menguji seberapa baik kesadaran merek berpengaruh terhadap niat beli dan sikap reko-mendasi sponsor.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat dan mempunyai validitas tinggi, tinggi rendahnya validitas instrument men-unjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Sekaran, 2006). Seluruh pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki tingkat signiicansi alpha dibawah 5%.
Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap pe-nelitian ini dapat kita lihat pada tabel berikut ini. Tabel 1 menunjukkan bahwa data hasil penelitian ini adalah valid dan reliabel. Dinyatakan reliabel karena nilai cronbach’s alpha dari masing masing variabel lebih besar daripada 0,6
Uji Statistik
Di dalam penelitian ini terdapat variabel in-tervening (mediasi) yaitu Sponsor yang di reko-mendasi. Menurut Barron dan Kenny (1986) suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara prediktor (independen) dan variabel kriteria (de-penden).
Untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek terhadap niat beli para pengguna ponsel di Banda Aceh maka penulis menggunakan alat ukur Hier-archical Linier Model (HLM) . Model linier hirar-ki memunghirar-kinkan untuk penelitian secara simul-tan hubungan di seluruh level. Dua model yang di kembangkan agar mencpai hal ini: salah satu yang mencerminkan hubungan dalam unit level rendah, dan yang ke dua bagaimana hubungan model dalam unit level yang lebih rendah
(11)
Sumber: Data Primer diolah (2016) asi Antara unit.
Oleh karenanya peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek terhadap niat beli den-gan sikap rekomendasi sponsor sebagai variabel mediasi, digunakan persamaan sebagai berikut:
Y = α + βX Z = α + βX Y = α + βX + βZ Dimana:
X = Kesadaran Merek Y = Niat Beli
Z = Sikap Rekomendasi Sponsor
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dari 100 konsumen pengguna ponsel samsung yang memberikan respon ter-hadap kuesioner yang diberikan. Terdapat 55 re-sponden sebagai pelajar/mahasiswa, 8 rere-sponden sebagai guru/dosen, 5 responden sebagai PNS, 27 responden sebagai pegawai swasta, dan 5 re-sponden lagi sebagai pengusaha atau lain-lain. Hasil Uji Secara Simultan
Pada Tabel 2 terlihat bahwa uji pengaruh se-cara simultan (uji F) pengaruh kesadaran merek terhadap niat beli sebelum melalui proses mediasi adalah 25,693 dengan nilai signiikan <5% (0,000)
(12)
Sedangkan setelah melaui proses mediasi mel-alui variabel sikap rekomendasi sponsor nilai F tabelnya menjadi 32,831. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesdaran merek berpengaruh signiikan terhadap niat beli, baik sebelum melaui proses mediasi, maupun setelah proses mediasi melalui variabel sikap rekomendasi sponsor. Hasil Uji Secara Parsial
Pembuktian hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini akan dilakukan dari hasil uji parsial dengan menggunakan uji t. Uji t ini digunakan un-tuk membuktikan pengaruh yang signiikan antara variabel independen terhadap variabel dependen, dimana apabila nilai t tabek menunjukkan di ter-imanya hipotesis yang di ajukan. Nilai t hitung Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Niat Beli
Berdasarkan Tabel 3 dapat kita lihat bahwa nilai Thitung variabel independen kesadaran merek terhadap variabel dependen niat beli adalah 5,069 denagan tingkat signiikansi 0,000. Dapat disum
-pulkan bahwa kesdaran merek berpengaruh sig-niikan terhadap niat beli.
Dapat dilihat pada hasil regresi dan nilai Ttabel didapat melalui sig. α = 0,05.
Hasil analisi regresi untuk mengetahui pen-garuh secara parsial antara kesadaran merek ter-hadap niat beli dengan sikap rekomendasi sponsor sebagai variabel mediasi dapat dilihat pada Tabel 4. Pengaruh Kesadaran Merek terhadap
Sikap Rekomendasi Sponsor
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai Thitung variabel independen kesadaran merek ter-hadap variabel intervening sikap rekomendasi sponsor adalah 2,647 dengan tingkat signiikansi 0,000. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek memiliki pengaruh signiikan terhadap sikap reko -mendasi sponsor.
Pengaruh Sikap Rekomendasi Sponsor terhadap Niat beli
Berdasarkan Tabel 2 dapat kita lihat bahwa nilai Thitung untuk variabel sikap rekomendasi Tabel 3
Uji Parsial (Uji t)
Kesadaran Merek Terhadap Sikap Rekomendasi Sponsor Dampaknya pada Niat Beli
Sumber: Data Primier diolah (2016)
Tabel 4 Uji t
(13)
sponsor terhadap niat beli adalah 5,646 dengan signiikansi 0,000. Dapat disimpulkan sikap re -komendasi sponsor berpengaruh secara signiikan terhadap niat beli.
Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Niat Beli melalui Mediasi Sikap Rekomendasi Sponsor
Berdasarkan Tabel 2 dapat kita lihat bahwa nilai Thitung pengaruh kesadaran merek terha-dap niat beli melalui mediasi sikap rekomendasi sponsor adalah 2,015 dengan singkat signiikansi 0,047. Dapat disimpulakan bahwa setelah proses mediasi melalui sikap rekomendasi sponsor, kesa-daran merek berpengaruh signiikan terhadap niat beli.
KESIMPULAN Hipotesis yang di perkirakan yaitu:
1. Kesadaran Merek berpengaruh terhadap Niat beli pada konsumen ponsel samsung di kota Banda Aceh (Ha1).
2. Kesadaran merek berpengaruh terhadap sikap rekomendasi sponsor pada konsumen ponsel di Kota Banda Aceh (Ha2).
3. Sikap rekomendasi sponsor berpengaruh terh-adap niat beli pada konsumen ponsel samsung di kota Banda Aceh (Ha3).
4. Kesaradan merek berpengaruh terhadap niat beli melalui sikap rekomendasi sponsor kon-sumen ponsel samsung di kota Banda Aceh (Ha4).
(14)
REFERENSI
Aaker, D.A. dan McLoughin,D (2010). Strategic Market Management – Global Marketing. Journal of world business.
Cornwell, Bettina T and Coote Leonard V. 2005.Corporate Sponsorship of a cause: the role of identiica -tion in purchase intent.Journal of Business Research 58 268– 276
M.Baron Reuben and David A.kenny. 1986. The Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of person-alityand social psychology.
Durianto,Darmadi et al.2001. Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. Jakarta. PT Gramedia pus-taka utama
Eagleman, Andrea N. and Krohn Brian D. 2012.Sponsorship Awareness, Attitudes, and Purchase Inten-tions of Road Race Series Participants.Sport Marketing Quarterly, 21, 210-220
Hair, j., Black, W., Babin, B., Anderson, R. (2010). Multivariate data analysis (7th ed.). Uppersaddle River, N.J.: Pearson Prentice Hall.
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods For Business. New Jersey: John Willey & Sons Inc.
Simmamora, Bilson, 2003, Membongkar Kotak Hitam Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Uta-ma
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Tsitsou, Rodoula. 2009. Delineating the outcomes of Sponsorship Sponsor image, word of mouth, and purchase intentions. International Journal of Retail & Distribution Management 37 (4), pp: 358-369
(15)
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGALAMAN
KERJA, GAJI DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP KINERJA PENGELOLA KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBONG
ISSN: 1412 – 968X Hal. 9-26
MARLIA HARAHAP DAN ABDULLAH
Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu
This study aims to provide empirical evidence about the efect of the level of education, work experience, salary and commitment to the organization’s inancial management performance.Sample in this study is the civil servants who work in the inancial section in the units of Lebong District, totaling 90 peoples. This study uses multiple regression analysis. The results showed that the level of education and sal-ary not a positive inluence on the performance of inancial management while work experience and organizational commitment has a positive efect on the performance of inancial management. The results of this study are expected to be taken into con -sideration for the Local Government District Regional Head Lebong so much atten-tion to the importance of work experience and organizaatten-tional commitment afecting the inancial managementperformance.
Keywords: Level of Education, Work Experience, Salary, Organizational Commit-ment, Financial Management Performance
(16)
LATAR BELAKANG
Berlakunya pelaksanaan otonomi daerah di-dasarkan pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi menjadi Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 juga telah direvisi menjadi Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Hal ini mendapat perhatian diberbagai pihak karena men-untut setiap pemerintah daerah dalam kesiapannya mengatur dan mengelola urusan pemerintahannya masing-masing secara mandiri. Khususnya pada pengelola keuangan serta pertanggungjawabann -ya sehingga akan berdampak pada pela-yanan -yang diberikan kepada masyarakat.
Kemampuan pemerintahan daerah dalam pengelolaan keuangan dapat dilihat dari kinerja yang dicapai serta kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Menurut PP Nomor 58 Tahun 2005, Pengelolaan Keuangan Daerah adalah kes -eluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertang-gungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Dalam hal pengelolaan keuangan, pemerintah daerah menetapkan tujuan dan target kemudian menyusun rencana kegiatan dengan tujuan agar terserapnya anggaran yang tepat guna. Pencapa -ian tujuan suatu pemerintah daerah membutuhkan peran dari seluruh pegawai yang ada di instansi pemerintahan. Agar tujuan pemerintah dapat ter -capai, maka yang dibutuhkan sumber daya manu-sia yang berkualitas.
Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai unit kerja didalam pemerintahan diharapkan dapat mempertanggungjawabkan kinerja dalam hal pen -gelolaan keuangan. Menurut Wibowo (2007: 5), pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat deviasi antara progres yang diren-canakan dengan kenyataan. Apabila terdapat de -viasi berupa progres yang lebih rendah daripada rencana, perlu dilakukan langkah-langkah untuk memacu kegiatan agar tujuan yang diharapkan dicapai.
Kabupaten Lebong merupakan salah satu Dae -rah Tingkat II di Provinsi Bengkulu. Kabupaten Lebong beribukota di Muara Aman. Kabupaten
Lebong dibentuk dari hasil pemekaran Kabupat -en Rejang Lebong berdasarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2003 (sumber www.lebongkab. go.id). Akan tetapi, saat ini pengelolaan keuangan Kabupaten Lebong masih mengalami beberapa masalah. Berdasarkan sumber yang didapat dari media Rakyat Bengkulu Online (1 Oktober 2013), Total anggaran 2013 yang diajukan dalam APBD-P, mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar Rp 3,1 miliar. Dimana dalam APBD murni yang su -dah ditetapkan total anggaran mencapai Rp 472,8 miliar. Sedangkan dalam pengajuan APBD-P han -ya mencapai Rp 469,7 miliar. Bupati Lebong Ros -jonsyah menerangkan, bahwa adanya perubahan beberapa item anggaran Pemda Lebong, diantara -nya adalah karena tidak tercapai-nya target APBD yang telah ditetapkan. Kemudian karena dampak dari tidak rasionalnya antara pendapatan dengan belanja daerah dan masih rendahnya kemampuan keuangan daerah, berupa penyerapan dari SKPD.
Kinerja dalam hal pengelola keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Leb -ong sangat diharapkan meningkatkan kemampuan keuangan daerah yang saat ini masih rendah. Oleh karena itu harus adanya upaya meningkatkan kin-erja melalui tingkat pendidikan, pengalaman ker -ja, gaji dan komitmen organisasi didalam suatu or -ganisasi pemerintahan. Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah spesiik adalah: 1) apakah tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Lebong?; 2) apakah pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Le -bong?; 3) apakah gaji berpengaruh terhadap posi -tif kinerja Pengelola keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Lebong?; serta 4) apakah komitmen organisasi berpenga -ruh positif terhadap kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Lebong? Adapun tujuannya adalah untuk memberi bukti empiris: 1) pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja Pengelola Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong; 2) peng -aruh pengalaman kerja terhadap kinerja Pengelola Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Le -bong, 3) pengaruh gaji terhadap kinerja Pengelola
(17)
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong, 4) pengaruh komitmen organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong.
TINJAUAN PUSTAKA Teori Atribusi
Teori Atribusi dikembangkan oleh Fritz Hei -der yang berargumentasi bahwa perilaku sese-orang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemam-puan atau usaha, dan kekuatan eksternal (external forces) yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar,
seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberun -tungan. Berdasarkan hal tersebut, seseorang akan termotivasi untuk memahami lingkungannya dan sebab-sebab kejadian tertentu, Lubis (2010: 90). Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari pengertian performance.
Ada pula yang memberikan pengertian perfor-mance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Na -mun sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi ter -masuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melaku -kan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari peker -jaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, (Wibowo, 2007: 7).
Dalam Mardiasmo (2002: 122), Manfaat pen -gukuran kinerja adalah:
a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja manaje -men
b. Memberikan arah untuk mencapai target kin -erja yang telah ditetapkan
c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapa -ian kinerja dan membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan kore -ktif untuk memperbaiki kinerja
d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward & punishment) secara
obyektif atas pencapaian pretasi yang diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati
e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi
f. Membantu mengidentiikasikan apakah kep -uasaan pelanggan sudah terpenuhi
g. Membantu memahami proses kegiatan intansi pemerintahan
h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Mahmudi (2005: 21), kinerja meru -pakan suatu kontruk multimensional yang men-cakup banyak faktor yang mempengaruhinya. faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: a. Faktor personal/individual, meliputi: peng
-etahuan, keterampilan (skill), kemampuan, ke-percayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.
b. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan semangat, ara-han, dan dukungan yang diberikan manejer dan team leader.
c. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama ang-gota tim, kekompakkan dan keeratan angang-gota tim.
d. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh or -ganisasi, proses or-ganisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
e. Faktor kontekstual (situasional), meliputi: te -kanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Dalam penelitian ini hanya membahas dari segi faktor personal/individual saja. Karena bi -asanya didalam suatu organisasi, sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting bagi kel-angsungan organisasi baik itu pemerintahan mau-pun swasta. Dengan adanya faktor personal dalam penelitian ini yaitu tingkat pendidikan, pengala-man kerja, gaji, dan komitmen organisasi dihara -pkan dapat mempengaruhi bagaimana seorang karyawan atau pegawai dalam bertindak menye-lesaikan suatu pekerjaan.
(18)
Tingkat Pendidikan
Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 Ten -tang Sistem Pendidikan Nasional,Pendidikan ada -lah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pe -serta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keaga-maan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pen -didikan, Pendidikan formal adalah jalur pendidi -kan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pengalaman Kerja
Menurut Ahmad (1994) yang dikutip oleh Pa -jar (2008: 33), faktor-faktor yang dapat mempen -garuhi pengalaman kerja seseorang adalah waktu, frekuensi, jenis tugas, penerapan, dan hasil. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Waktu; Semakin lama seseorang melaksana -kan tugas a-kan memperoleh pengalaman kerja yang lebih banyak.
b. Frekuensi; Semakin sering melaksanakan tu -gas sejenis umumnya orang tersebut akan memperoleh pengalaman kerja yang lebih baik.
c. Jenis tugas; Semakin banyak jenis tugas yang dilaksanakan oleh seseorang maka umumnya orang tersebut akan memperoleh pengalaman kerja yang lebih banyak.
d. Penerapan; Semakin banyak penerapan peng -etahuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam melaksanakan tugas tentunya akan da-pat meningkatkan pengalaman kerja orang tersebut.
e. Hasil; Seseorang yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak akan dapat memperoleh hasil pelaksanaan tugas yang lebih baik. Gaji
Menurut Mahmudi (2005: 187), Gaji merupa -kan komponen reward yang sangat penting bagi pegawai. Gaji dalam hal ini meliputi gaji pokok dan tambahan kompensasi keuangan yang berupa
bonus dan pemberian saham (stock option atau stock grant). Penghargaan terhadap kinerja yang
tinggi dapat memberikan dalam bentuk kenaikan gaji, pemberian bonus, atau pemberian saham. Pada umumnya gaji yang lebih tinggi akan men -ingkatkan kepuasaan kerja karyawan dan mengu -rangi tingkat perpindahan kerja.
Komitmen Organisasi
Menurut Lubis (2010: 54), Komitmen organ -isasi merupakan tingkat sampai sejauh apa seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat mempertahan -kan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Pengelolaan Keuangan Daerah
Menurut PP Nomor 58 Tahun 2005, Pengelo -laan Keuangan Daerah adalah keseluruhan keg -iatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
Penelitian Terdahulu
Afriansyah (2013) dengan judul penelitian Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Or -ganisasi dan Job Relevant Information terhadap Kinerja Manajerial pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi Ang -garan berpengaruh Positif terhadap Kinerja Mana -jerial, Komitmen Organisasi Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Manajerial, Job Relevant Infor-mation tidak berpengaruh Positif terhadap Kinerja
Manajerial.
Mariyana (2013)dengan judul penelitian Pen -garuh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah diKota BengkuluHasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat Pendidi -kan dan Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Bengkulu.
Winarni (2013)dengan judul penelitian Pen -garuh Gaji terhadap Kinerja Pegawai Kantor Per -pustakaan dan Arsip Kota Salatiga Melalui Vari -abel Motivasi Kerja Sebagai Vari-abel Intervening. Hasil penelitian: Ada Pengaruh Signiikan Gaji terhadap Motivasi Kerja Pegawai., Ada Pengaruh
(19)
Signiikan Gaji terhadap Kinerja Pegawai, Ada Pengaruh Signiikan Gaji terhadap Kinerja Pega -wai Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Salatiga melalui Variabel Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening.
Armilia (2012) dengan judul penelitian Pen -garuh Komitmen Organisasi dan Peran Manaje -rial Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Ki -nerja Manajerial Satuan Keja Perangkat Daerah. Hasil penelitian menunjukan bahwa Komitmen organisasi Berpengaruh Signiikan terhadap Kin -erja Manajerial dan Peran Manajerial Pengelolaan Keuangan Daerah Tidak Berpengaruh Signiikan terhadap Kinerja Manajerial.
Ariin dan Rohman (2012) dengan judul pe
-nelitian Pengaruh Partisipasi Penyusunan Angga -ran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Mod -erasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Parti -sipasi anggaran memiliki pengaruh positif pada kinerja pegawai. Komitmen organisasi memiliki pengaruh positif yang signiikan terhadap hubun -gan partisipasi anggaran den-gan kinerja pegawai. Budaya organisasi tidak memiliki pengaruh yang signiikan terhadap hubungan partisipasi angga -ran dengan kinerja pegawai. Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif yang signiikan terha -dap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja pegawai.
Valentika (2011) dengan judul penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Unit Kerja dalam Menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari keenam variabel independen secara silmutan berhubungan signiikan dengan kesiapan unit kerja dalam me -nyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yaitu Pendidikan, Gaji, Pengalaman Kerja, Promosi Jabatan, Intensif, dan Komitmen Organisasi. sedangkan secara parsial dari keenam variabel independen, hanya terdapat satu variabel yang berpengaruh secara signiikan yaitu Pendidikan.
Wati (2010) dengan judul penelitian Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance
terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (studi pada
auditor Pemerintah di BPKP Perwakilan Bengku -lu. Hasil penelitian menunjukan bahwa Independ -ensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Hipotesis Penelitian
H1 : Tingkat pendidikan berpengaruh positif terh -adap kinerja pengelola keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
H2 : Pengalaman Kerja berpengaruh positif terha -dap kinerja pengelola keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
H3 : Gaji berpengaruh positif terhadap kinerja
pengelola keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
H4 : Komitmen organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja pengelola keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu peneli -tian empiris (empirical research). Menurut Indri -antoro dan Supomo (2002: 29) penelitian empiris (empirical research) merupakan penelitian terha -dap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan ob -servasi dan pengalaman.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai yang bekerja pada Satuan Kerja Perangkat Dae -rah (SKPD) Kabupaten Lebong yaitu sebanyak 32 SKPD terdiri dari 2 Sekretariat, 9 Bagian, 1 In -spektorat, 5 Badan, 11 Dinas, 4 Kantor Daerah. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Purposive Sampling dengan kri-teria:
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Pegawai yang bekerja dibagian Keuangan Pengukuran Variabel
a. Tingkat Pendidikan dalam penelitian ini diukur dengan melihat jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh pegawai yang bekerja dibagian pengelola keuangan. Instrumen dalam peneli -tian ini diukur dengan Skala Rasio. Menurut
(20)
Indriantoro dan Supomo (2002: 101), Skala Ratio adalah skala pengukuran yang menun -jukkan kategori, peringkat, jarak dan perband -ingan consturct yang diukur. Cara pengukuran
untuk tingkat pendidikan dilihat dari lamanya pegawai menempuh pendidikan dilihat dari untuk SMA diberi skor 12, D3 diberi skor 15, S1 diberi skor 16 dan S2 diberi skor 18. b. Pengalaman kerja dalam penelitian ini diukur
melalui lamanya pengalaman dalam bekerja dibagian pengelola keuangan dan jumlah pe -nugasan dalam mengelola keuangan yang tel-ah dikerjakan.
c. Gaji dalam penelitian ini diukur dengan meli -hat golongan dan ruang pegawai yang bekerja dibagian pengelola keuangan. Pengukuran -nya menggunakan skala ratio, dimensi dan pengukuran variabel gaji terdiri dari: golon -gan dan ruang masing-masing pegawai neg-eri yang nantinya akan dilihat dari daftar gaji sesuai dengan golongan yang bersumber dari PP Nomor 15 Tahun 2012.
d. Variabel komitmen organisasi diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan 5 skala nilai yaitu Variabel kinerja pengelola keuan -gan diukur den-gan menggunakan Skala Likert dengan 5 skala nilai yaitu Tidak Pernah (TP) dengan nilai 1, Jarang Sekali (JS) dengan nilai 2, Kadang-Kadang (KK) dengan nilai 3, Ser -ing (S) dengan nilai 4, serta Sangat Ser-ing (SS) dengan nilai 5.
e. Variabel kinerja pengelola keuangan diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan 5 skala nilai yaitu Tidak Pernah (TP) dengan nilai 1, Jarang Sekali (JS) dengan nilai 2, Ka -dang-Kadang (KK) dengan nilai 3, Sering (S) dengan nilai 4, serta Sangat Sering (SS) den -gan nilai 5.
Pengujian Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan ada -lah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu (Ghozali, 2011: 47).
b. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner terse-but (Ghozali, 2011: 52).
Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas data bertujuan untuk men -guji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan kolmogorov-smirnov test. apabila nilai signiikansi dari
pengujian ini sampel kolmograf sminov-test
lebih besar dari 0,05 maka data mempunyai distribusi normal.
b. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kore-lasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (Variance Inlation Factors) tinggi (karena VIF= 1/tolerance). Nilai cutof yang umum di-pakai untuk menunjukkan adanya multikolin -ieritas adalah nilai Tolerance<0.01 atau sama
dengan VIF > 10 (Ghozali, 2011: 107-106). c. Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apa
-kah dalam model regresi terjadi ketidaksa -maan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokesda -tisitas atau tidak terjadi Heteroskedas-tisitas, (Ghozali, 2011: 139). Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser jika probabilitas signiikansinya diatas tingkat kepercayaan atau >0.05 (5%) jadi disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Het -eroskedastisitas.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat pendidikan, pengala-man kerja, gaji dan komitmen organisasi terha -dap kinerja pengelola keuangan pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Persamaan matematis
(21)
untuk hubungan yang dihipotesiskan dapat diru-muskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e Uji Hipotesis
a. Uji Koeisien Determinasi (R2)
Koeisien determinasi (R2) pada intinya men
-gukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koeisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Nilai R2 yang kecil bearti
kemam-puan variabel-variabel independen dalam menje -laskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varia-bel independen memberikan hampir semua infor -masi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 97).
b. Uji Signiikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang sig -niikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011: 98). Apabila pengujian α sebesar 0,05 maka pengujian F adalah:
Jika signiikansi > 0,05, maka H0 diterima Jika signiikansi < 0,05, maka H0 ditolak c. Uji Signiikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan se -berapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 98). Pengujian parameter individual bertujuan untuk
melihat apakah variabel secara individu mempu-nyai pengaruh terhadap variabel tak bebas dengan asumsi bebas lainnya konstan. Apabila pengujian α sebesar 0,05 maka pengujian t adalah:
Jika signiikansi > 0,05, maka H0 diterima Jika signiikansi < 0,05, maka H0 ditolak
HASIL PENELITIAN
Pada penelitian ini, sampel yang digunakan 90 responden yang bekerja dibagian keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Leb -ong. Kuisioner yang disebar sebanyak 95 eksem -plar, tetapi yang data yang dapat diolah berjumlah 90 eksemplar.
Statistik Deskriptif
Data hasil tabulasi diolah dengan mengguna -kan program SPSS versi 20.0 yang menghasil-kan deskripsi statistik variabel penelitian.
Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa jawaban responden terhadap pernyataan tentang kinerja pengelola keuangan (Y) berkisar
35-70 dari kisaran teoritisnya 14-70. Rata-rata jawaban tingkat kinerja pengelola keuangan untuk seluruh responden adalah 54.01 dengan Standar Deviasi sebesar 6.566 kisaran ini termasuk kat -egori cukup tinggi oleh karena itu dapat disimpul-kan kinerja pengelola keuangan baik.
Variabel Komitmen Organisasi (X4) menunju -kan kisaran aktual yang dihasil-kan sebesar 22-45 dari kisaran teoritis 9-45. Rata-rata nilai jawaban sebesar 35.02 dengan Standar Deviasi sebesar 4.467 yang masuk dalam kategori cukup tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen Or -ganisasi baik.
Variabel Tingkat Pendidikan berdasarkan jawaban responden didapatkan bahwa pendidi -kan responden sebagian besar responden berpen-didikan Sarjana (S1) 59 orang dengan persentase 65.6%, setelah itu Sekolah Menengah Atas (SMA) Tabel 1
Deskripsi Statistik Responden Skala Likert
Variabel N Kisaran
Teoritis
Kisaran Aktual
Rata-rata Standar Deviasi Komitmen Organisasi 90 9-45 22-45 35.02 4.467 Kinerja Pengelola Keuangan 90 14-70 35-70 54.01 6.566 Sumber : Data primer diolah, 2014
(22)
18 orang dengan persentase 20%, Diploma (D3) 10 orang dengan persentase 11.1% dan sisanya (S2) 3 orang dengan persentase 3.3%. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat pendidikan formal pegawai negeri sipil yang bekerja dibagian pengelola keuangan pada satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Lebong sudah baik. untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2
Untuk variabel pengalaman kerja terdiri dari dua item dimensi pengukuran yaitu lamanya wak-tu pengalaman dalam bekerja dibagian pengelola keuangan/masa kerja dan jumlah penugasan yang telah dikerjakan dalam mengelola keuan -gan. Apabila dilihat dari rata-rata lamanya waktu pengalaman dalam bekerja dibagian pengelola keuangan dan jumlah penugasan yang telah dik -erjakan dalam mengelola keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lebong dapat disimpulkan bahwa pegawai sudah cukup berpen-galaman. Untuk lebih jelas dapat dilihat padaTa -bel 3 dan Ta-bel 4
Pada Tabel 3 menjelaskan bahwa berdasarkan jawaban responden terhadap dimensi lamanya waktu pengalaman dibagian pengelola keuan-gan (Masa Kerja/tahun) didapatkan bahwa Masa Kerja (Tahun) sebagian besar responden didomi -nasi oleh masa kerja 2 tahun sebanyak 20 orang dengan presentase 22.2%, setelah itu masa kerja 4 tahun sebanyak 18 orang dengan presentase 20%, masa kerja 3 tahun sebanyak 17 orang dengan presentase 18.9%, masa kerja 1 tahun sebanyak 17 orang dengan presentase 18.9%, masa kerja 8 tahun sebanyak 7 orang dengan presentase 7.8%, masa kerja 5 tahun sebanyak 5 orang dengan presentase 5.6%, masa kerja 7 tahun sebanyak 4 orang dengan presentase 4.4%, masa kerja 6 tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 2.2%.
Pada Tabel 4 diatas menjelaskan bahwa ber -dasarkan jawaban responden terhadap jumlah penugasan dikerjakan terkait dengan mengelola keuangan sebagian besar responden didominasi oleh 36 penugasan sebanyak 25 orang dengan pre -sentase 27.8%, setelah itu 32 penugasan sebanyak 19 orang dengan presentase 21.1%, 34 penugasan sebanyak 13 orang dengan presentase 14.4%, 33 penugasan sebanyak 11 orang dengan presentase 12.2%, 30 penugasan sebanyak 8 orang dengan
presentase 8.9%, 28 penugasan sebanyak 6 orang dengan presentase 6.7%, 40 penugasan sebanyak 4 orang dengan presentase 4.4%, 38 penugasan se -banyak 4 orang dengan presentase 4.4%,
Variabel Gaji berdasarkan jawaban responden didapatkan bahwa Golongan responden sebagian besar responden Golongan IIIa sebanyak 26 orang dengan persentase 28.9%, setelah itu Golon -gan IIb sebanyak 15 orang den-gan persentase 16.7%, Golongan IIIb sebanyak 10 orang dengan persentase 11.1%, Golongan IIIc sebanyak 9 orang dengan persentase 10%, Golongan IIa sebanyak 8 orang dengan persentase 8.9%, Golongan IIId se -banyak 6 orang dengan persentase 6.7%, Golon -gan IIc sebanyak 6 orang den-gan persentase 6.7%, Golongan IId sebanyak 4 orang dengan persentase 4.4%, Golongan IVa sebanyak 4 orang dengan persentase 4.4%, dan yang terakhir Golongan Ic sebanyak 1 orang dengan persentase 1.1% ke -mudian Golongan IVb sebanyak 1 orang dengan persentase 1.1%. Jadi dapat disimpulkan bahwa gaji dilihat dari rata-rata golongan pegawai negeri sipil yang bekerja dibagian pengelola keuangan pada satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Lebong baik dilihat dari golongan III sebanyak 51 orang (56.7%), golongan II sebanyak 33 orang (36.7%), golongan IV sebanyak 5 orang (5.5%) dan terakhir golongan I sebanyak 1 orang (1.1%), untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.5 Uji Validitas
Dari hasil uji validitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.0 menunjukkan bahwa koeisien korelasi pearson moment untuk setiap item butir pernyataan kuesioner dengan skor to-tal variabel untuk indikator yang menggunakan skala likert yaitu kinerja pengelola keuangan (Y),
komitmen organisasi (X4) signiikan pada tingkat signiikansi 0,05. Hasil pengujian validitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
Uji Relialibitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach’s Alpha se-makin lebih besar dari 0.70 dan apabila nilai
Cronbach’s Alpha semakin mendekati 1 mengi-dentiikasikan bahwa semakin tinggi pula konsist -ensi internal reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji
(23)
Tabel 2
Statistik Deskriptif Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
SMA 18 20%
D3 10 11.1%
S1 59 65.6%
S2 3 3.3%
Total 90 100%
Sumber: Data primer diolah, 2014
Tabel 3
Statistik Deskriptif Pengalaman Kerja dibagian pengelola keuangan
Masa Kerja (Tahun) Jumlah Persentase
1 17 18.9%
2 20 22.2%
3 17 18.9 %
4 18 20 %
5 5 5.6 %
6 2 2.2 %
7 4 4.4%
8 7 7.8%
Total 90 100 %
Sumber: Data primer diolah, 2014
Tabel 4
Deskripsi Statistik Jumlah Penugasan yang telah dikerjakan dalam mengelola keuangan
Jumlah Penugasan dikerjakan
Jumlah Persentase
28 6 6.7%
30 8 8.9%
32 19 21.1%
33 11 12.2%
34 13 14.4%
36 25 27.8%
38 4 4.4%
40 4 4.4%
Total 90 100%
Sumber: Data primer diolah, 2014
Tabel 5 Statistik Deskriptif Gaji
Golongan Jumlah Persentase
Ia Ib Ic Id
-1
-0% 0% 1.1%
0% IIa
IIb IIc IId
8 15 6 4
8.9% 16.7%
6.7% 4.4% IIIa
IIIb IIIc IIId
26 10 9 6
28.9% 11.1% 10% 6.7% IVa
IVb IVc IVd
4 1
-4.4% 1.1% 0% 0%
Total 90 100%
(24)
statistik semua variabel yang menggunakan skala
likert adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada Tabel 7 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apa -kah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi nor-mal atau tidak. Uji nornor-malitas data dalam peneli -tian ini menggunakan Uji Kolmologorov-Smirnov
(Uji K-S) dengan ringkasan hasil analisis seba -gaimana disajikan pada Tabel 8
Hasil uji normalitas pada Tabel 8 didapatkan nilai KS sebesar 0.684. jika nilai signiikan dari pengujian one sample kolmologorov-smirnov test
> 0.05 maka data mempunyai distribusi normal. Nilai KS yang didapatkan 0.684 lebih besar dari 0.05. jadi dapat disimpulkan bahwa sebaran data telah memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi dian -tara variabel independen. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (Variance Inla -tion Factors) tinggi (karena VIF= 1/tolerance).
Nilai cutof yang umum dipakai untuk menunjuk -kan adanya multikolinieritas adalah nilai Toler-ance<0.01 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali,
2011: 107-106). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 9.
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa an -gka tolerance dari variabel independen tingkat pendidikan, pengalaman kerja, gaji dan komit -men organisasi mempunyai tolerance lebih dari 0.10 yang bearti bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen. Sementara hasil perhitungan nilai Variance Inlation Factor (VIF) juga menun -jukkan hal yang sama. Tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas antar vari -abel independen.
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Heteroskedastisitas bertujuan un
-tuk mengetahui kesamaan varian masing-masing variabel independen, yaitu tingkat pendidikan, pengalaman kerja, gaji dan komitmen organisasi terhadap kinerja pengelola keuangan (Y). Pen -gujian homogenitas terhadap variabel penelitian digunakan uji heteroskedastisitas dengan melaku -kan Uji Glejser dimana hasil uji ditampil-kan pada Tabel 10.
Tabel 10 diatas menunjukkan bahwa probabil -itas signiikansi semua variabel independen diatas tingkat kepercayaan 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini memenuhi asumsi heteroskedastisitas.
Hasil Uji Hipotesis
Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara keseluruhan menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka tahap beri-kut adalah melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi berganda. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk menguji pen -garuh variabel independen tingkat pendidikan (X1), pengalaman kerja (X2), gaji (X3) dan komit -men organisasi (X4) terhadap kinerja pengelola
keuangan daerah (Y). Hasil olahan data dengan
bantuan SPSS 20.0 dapat dilihat pada Tabel 11. Berdasarkan Tabel 11 ditunjukkan nilai uji statistik F adalah 11.959, dengan nilai signiikansi P=0.000, hal ini menunjukkan model regresi un -tuk pengujian secara bersama-sama antara kedua variabel independen bisa dikatakan cukup baik untuk memprediksi kinerja pengelola keuangan dengan nilai signiikansi yang kurang dari 0.05 (5%), sehingga H0 ditolak. kemudian hasil perhi -tungan pada tabel 4.11, didapatkan nilai koeisien determinasi Adjusted R Square (R2)=0.330 hal
ini menunjukkan bahwa variabel kinerja pegawai pengelola keuangan hanya dipengaruhi oleh ting-kat pendidikan (X1), pengalaman kerja (X2), gaji
(X3) dan komitmen organisasi (X4) sebesar 33%
sedangkan 67% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk kedalam model penelitian.
Dari hasil uji regresi linear berganda yang tel -ah dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 11, b-ahwa nilai signiikansi dari variabel tingkat pendidikan (X1) adalah 0.944, menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan tidak berpengaruh positif tehadap ki -nerja pengelola keuangan karena nilai signiikansi
(25)
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas
Nama Variabel N Nilai Pearson Correlations Keterangan
Min Max
Kinerja Pengelola Keuangan 90 0.391** 0.726** Valid
Komitmen Organisasi 90 0.444** 0.726** Valid
Sumber: Data primer diolah, 2014 Keterangan:
**Correlation is signiicant at the 0.01 level (2-tailed) *. Correlation is signiicant at the 0.05 level (2-tailed)
Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas
Nama Variabel N Cronbach’s Alpha Batas
Reliabilitas
Keterangan
Kinerja Pengelola Keuangan 90 0.832 >0.70 Reliabel
Komitmen Organisasi 90 0.768 >0.70 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2014
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas
Variabel
Kolmologorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (tailed)
sig Keterangan
Unstandardized Residual 0.684 0.738 P>0.05 Normal
Sumber: Data primer diolah, 2014
Tabel 9
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Independen Collinearrity Statistics Keterangan
Tolerance VIF
Tingkat Pendidikan 0.819 1.221 Tidak ada multikolinearitas Pengalaman Kerja 0.862 1.160 Tidak ada multikolinearitas
Gaji 0.783 1.277 Tidak ada multikolinearitas
Komitmen Organisasi 0.905 1.105 Tidak ada multikolinearitas Sumber: Data primer diolah, 2014
Tabel 10 Hasil Uji Glesjer
Variabel Signiikansi Keterangan
Tingkat Pendidikan 0.815 Tidak mengandung adanya heteroskedastisitas Pengalaman Kerja 0.517 Tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas
Gaji 0.263 Tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas Komitmen Organisasi 0.648 Tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah, 2014
Tabel 11 Hasil Analisis Berganda
Variabel Koeisien Regresi t hitung Sig
Constant 6.691 0.760 0.449
Tingkat Pendidikan (X1) -0.027 -0.070 0.944
Pengalaman Kerja (X2) 0.613 2.865 0.005
Gaji (X3) 1.979E-006 0.881 0.381
Komitmen Organisasi (X4) 0.654 4.880 0.000
R Square 0.360 Adjusted R Square 0.330 F hitung 11.959 Signiikansi 0.000 Sumber: Data primer diolah, 2014
(26)
(0.944) lebih besar dari taraf signiikansi (0.05). dengan demikian hipotesis H1 ditolak, ini bearti semakin tinggi tingkat pendidikan pegawai negeri sipil, tidak menjamin semakin baik kinerja pen -gelola keuangan.
Nilai koeisien regresi dari pengalaman kerja (X2) adalah 0.005, menunjukkan bahwa pengala -man kerja berpengaruh positif karena nilai signii -kansi (0.005) sama dengan dari taraf signii-kansi (0.05). Dengan demikian hipotesis H2 diterima,
ini bearti semakin tinggi pengalaman kerja pega -wai negeri sipil, maka semakin tinggi pula kinerja pengelola keuangan.
Hasil pengujian untuk variabel Gaji (X3) men -unjukkan bahwa gaji tidak berpengaruh positif ka -rena nilai signiikansi (0.381) lebih besar dari taraf signiikansi (0.05). Dengan demikian hipotesis H3
ditolak, ini bearti semakin tinggi gaji pegawai negeri sipil, tidak menjamin semakin baik kinerja pengelola keuangan.
Hasil pengujian untuk variabel komitmen or -ganisasi (X4) menunjukkan bahwa komitmen or -ganisasi berpengaruh positif karena nilai signii -kansi (0.000) kurang dari taraf signii-kansi (0.05). Dengan demikian hipotesis H4 diterima, berarti semakin tinggi komitmen organisasi pegawai negeri sipil, maka semakin baik kinerja pengelola keuangan.
PEMBAHASAN
Penelitian ini menguji variabel tingkat pen -didikan (X1), pengalaman kerja (X2), gaji (X3) dan
komitmen organisasi (X4) terhadap kinerja pen -gelola keuangan (Y) pada satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) kabupaten lebong. Hasil pengu -jian dapat dilihat pada Tabel 12
Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Berdasarkan uji hipotesis pertama (H1) dite -mukan bahwa tingkat pendidikan tidak berpen-garuh positif terhadap kinerja pengelola keuan -gan, ini menunjukkan hipotesis 1 (H1) tidak bisa dibuktikan. Hasil hipotesis ini sejalan dengan has -il penelitian Tariyo dan Mulyanto (2012) bahwa Tingkat pendidikan berpengaruh negatif dan tidak signiikan terhadap kinerja pegawai namun tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mariayana (2013) bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja pengelola keuangan.
Pada penelitian ini kemungkinan tidak berpen -garuhnya variabel tingkat pendidikan terhadap ki-nerja pengelola keuangan karena instrumen dalam penelitian ini tidak dapat mengklasiikasikan dengan tepat masalah yang berhubungan dengan tingkat pendidikan sehingga ketidaktepatan pen-gukuran variabel ini dapat berakibat pada tidak ditemukannya hubungan signiikan antara tingkat pendidikan dengan kinerja pengelola keuangan. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) diterima, artinya pengalaman kerja berpengaruh positif ter -hadap kinerja pengelola keuangan. Hasil penguji -an ini berhasil mendukung peneliti-an y-ang dilaku-kan Mariyana (2013) bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pengelola keuangan. Sesuai dengan pendapat Mondy (2008: 24), terlepas dari sifat tugasnya, pengalaman me -miliki potensi untuk meningkatkan kemampuan
Tabel 12
Resume Hasil Pengujian Hipotesis
Kode Hipotesis Hasil
H1 Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh Positif terhadap Kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Ditolak H2 Pengalaman Kerja berpengaruh Positif terhadap Kinerja Pengelola Keuangan pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Diterima H3 Gaji tidak berpengaruh Positif terhadap Kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah
Ditolak H4 Komitmen Organisasi berpengaruh Positif terhadap Kinerja Pengelola Keuangan
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Diterima Sumber: Data primer diolah, 2014
(27)
seseorang untuk berprestasi. Namun kemungki -nan ini terwujud jika pengalaman yang diperoleh positif. Pengetahuan dasar biasanya merupakan prasyarat untuk pengguna yang efektif dari pen -galaman seseorang.
Pengalaman kerja akan memberikan dampak positif karena pegawai negeri sipil berpengalaman akan mengingat lebih banyak jenis item tugas yang sudah dikerjakan sehingga memiliki kemam -puan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan tercapainya kinerja dalam hal pengelolaan keuangan.
Pengaruh Gaji terhadap Kinerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) ditolak,
artinya gaji tidak berpengaruh Positif terhadap kinerja pengelola keuangan. Hasil pengujian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilaku-kan Winarni (2013) menunjukdilaku-kan bahwaada pen -garuh signiikan gaji terhadap kinerja pegawai. Akan tetapi sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Valentika (2011) yang menyatakan gaji tidak memberikan pengaruh signiikan terha -dap kesiapan unit kerja dalam menyusun laporan keuangan.
Ketidaksigniikan disebabkan gaji setiap pega -wai negeri sipil sudah ditetapkan menurut golon-gan masing-masing pada semua satuan kerja perangkat daerah. Tinggi atau rendahnya tingkat gaji tidak mempengaruhi kinerja pegawai diba -gian pengelola keuangan karena gaji pokok untuk pegawai negeri sipil (PNS) sudah ditetapkan dan diatur dalam PP Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Perubahan Keempat Belas Atas Peraturan Pemer -intah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil yang dalam lampirannya memuat Daftar Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Golongan dan Masa Kerja.
Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Ki-nerja Pengelola Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Hasil pengujian hipotesis keempat (H4) dit -erima, artinya komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pengelola keuangan. Hasil pengujian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Armilia (2012) dan Afriansyah (2013) menunjukkan bahwa komitmen organisasi ber -pengaruh signiikan terhadap kinerja manajerial.
Hasil pengujian hipotesis ini didukung dengan hasil penelitian Wati (2010) menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja Auditor. Menurut Wibowo (2007: 232), orang akan menunjukkan perhatian yang kuat pada prestasi kerja ketika mereka merasa mem -punyai komitmen untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Hasil pengu -jian ini didukung juga dengan hasil penelitian Ari -in dan Rohman (2012) bahwa Komitmen organ -isasi memiliki pengaruh positif yang signiikan terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja pegawai.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi komitmen yang dimilki pegawai terhadap in-tansi tempat dia bekerja akan meningkatkan kin -erja pengelola keuangan, karena seorang pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap intansi dimana dia bekerja maka akan timbul rasa senang dalam bekerja dan akan lebih berusaha melakukan yang terbaik dalam hal pekerjaan -nya untuk organisasi-nya tersebut sehingga kinerja akan meningkat.
KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh tingkat pendidi-kan, pengalaman kerja, gaji dan komitmen organ -isasi terhadap kinerja pengelola keuangan pada satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Lebong. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja pengelola keuangan. Pada pe -nelitian ini kemungkinan tidak berpengaruhn-ya variabel tingkat pendidikan terhadap kinerja pengelola keuangan karena instrumen dalam penelitian ini tidak dapat mengklasiikasikan dengan tepat masalah yang berhubungan den-gan tingkat pendidikan sehingga ketidaktepa-tan pengukuran variabel ini dapat berakibat pada tidak ditemukannya hubungan signiikan antara tingkat pendidikan dengan kinerja pen -gelola keuangan.
(28)
b. Pengalaman Kerja berpengaruh positif terha -dap kinerja pengelola keuangan,Pengalaman kerja akan memberikan dampak positif ka -rena pegawai negeri sipil berpengalaman akan mengingat lebih banyak jenis item tugas yang sudah dikerjakan sehingga memiliki kemam -puan dalam menyelesaikan tugas yang diberi-kan dan tercapainya kinerja dalam hal pen -gelolaan keuangan.
c. Gaji tidak berpengaruh positif terhadap kin -erja pengelola keuangan, karena gaji setiap pegawai negeri sipil sudah ditetapkan menurut golongan masing-masing pada semua satuan kerja perangkat daerah. Tinggi atau rendahnya tingkat gaji tidak mempengaruhi kinerja pega -wai dibagian pengelola keuangan karena gaji pokok untuk pegawai negeri sipil (PNS) sudah ditetapkan dan diatur dalam PP Nomor 15 Ta -hun 2012 Tentang Perubahan Keempat Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil yang dalam lampirannya memuat Daftar Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Golongan dan Masa Kerja.
d. Komitmen Organisasi berpengaruh positif ter -hadap kinerja pengelola keuangan, semakin tinggi komitmen yang dimiliki pegawai ter-hadap intansi tempat dia bekerja akan menin -gkatkan kinerja pengelola keuangan, karena seorang pegawai yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap intansi dimana dia bek-erja maka akan timbul rasa senang dalam bek -erja dan akan lebih berusaha melakukan yang terbaik dalam hal pekerjaannya untuk organ -isasinya tersebut sehingga kinerja pengelola keuangan akan meningkat.
Implikasi Hasil Penelitian
Dari pembahasan hasil penelitian dan kesim -pulan diatas, implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai masukan dan bahan evaluasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Leb -ong agar Kepala Daerah lebih memperhatikan pentingnya pengalaman kerja dan komitmen organisasi yang dimiliki pegawai masing-mas-ing pada satuan kerja perangkat daerah khu
-susnya pada pegawai yang bekerja dibagian pengelola keuangan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai masukan dan bahan evaluasi kepada pimpinan/kepala Satuan Kerja Perang -kat Daerah (SKPD) Kabupaten Lebong agar lebih memperhatikan pentingnya, pengalaman kerja dan komitmen organisasi yang dimiliki pegawai khususnya pada pegawai yang bek-erja dibagian keuangan dalam hal penyusunan anggaran dan penyusunan laporan keuangan sehingga tercapainya kinerja pengelolaan keuangan yang baik.
c. Hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan apabi -la ada peneliti -lain ingin meneliti lebih -lanjut. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini belumlah sempurna, karena me -miliki keterbatasan dalam penelitian yaitu sebagai berikut:
a. Pada penelitian ini, variabel independen yai -tu tingkat pendidikan (X1), pengalaman kerja
(X2), gaji (X3) dan komitmen organisasi (X4)
sebesar 33% sedangkan sisanya sebesar 67% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk kedalam model penelitian.
b. Pada penelitian ini, variabel independen yai -tu tingkat pendidikan (X1) dan gaji (X3). Ke -mungkinan tidak berpengaruhnya variabel tingkat pendidikan dan gaji terhadap kinerja pengelola keuangan karena instrumen dalam penelitian ini tidak dapat mengklasiikasi -kan dengan tepat masalah yang berhubungan dengan tingkat pendidikan dan gaji sehingga ketidaktepatan pengukuran variabel ini dapat berakibat pada tidak ditemukannya hubungan signiikan antara tingkat pendidikan dan gaji terhadap kinerja pengelola keuangan.
c. Tidak terealisasinya penyebaran kuisioner yang sudah direncanakan sebanyak 32 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya dapat diperoleh 26 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saja dikarenakan beberapa intansi me -nolak dengan alasan kesibukan dengan peker-jaan diakhir tahun sebab pada penelitian ini membutuhkan responden yang bekerja diba -gian Keuangan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lebong.
(29)
c. Dalam penelitian ini untuk identitas kuisioner tidak mencantumkan status pegawai, apakah pegawai negeri sipil atau pegawai honorer dan juga ada satu responden golongan yang memi -liki golongan satu (I).
Rekomendasi Penelitian Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, sehingga perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Tingkat Pendidikan serta Pelatihan dan Kompe -tensi, 2) Tingkat Pendidikan (X1) dan Gaji (X3) dengan menggunakan instrumen yang benar-benar dapat mengklasiikasikan dengan tepat.3) melaku -kan penelitian diseluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Lebong. Serta 4) se -harusnya mencantumkan status pegawai dibagian identitas responden dan juga untuk responden yang golongan satu (I) seharusnya tidak dijadikan sebagai data dalam penelitian.
(1)
sangat membantu dalam mengajar dengan rerata 3,233, kondisi seperti ini menunjukkan bahwa fasilitas dimaksud masih belum dirasakan ke
-beradaanya
Variabel Kompensasi
Kompensasi sebagai imbalan yang diterima atas suatu kegiatan dosen menjadi sangat pent
-ing dan mempunyai pengaruh terhadap kinerja, untuk medeteksi penilaian responden terhadap adanya kompensasi dilingkungan Universitas Ja
-bal Ghafur dapat dijelaskan bahwa dari keselu
-ruhan pernyataan responden menyatakan bahwa kompensasi yang diterima oleh masing-masing telah baik dan cenderung sangat baik, di mana re
-sponden menjawab pada rerata di atas 3, sehingga untuk itu dapat dilihat rerata tertinggi pada perny
-ataan rerata 4,2750, hal ini menggambarkan bah
-wa honor menguji telah diberikan sangat sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya pernyataan honor yang diterima sudah sesuai dengan jumlah SKS yang diemban rerata 3,2750, sebenarnya jenis honor ini telah cukup baik, tetapi belum dapat menyamai dengan jenis-jenis honor lainnya.
Kinerja Dosen
Kinerja dosen pada Universitas Jabal Ghafur yang mendapat tanggapan oleh responden ter
-hadap 36 pernyaaan dapat dijelaskan bahwa re
-sponden mengapresiasikan pernyataan keluasan wawasan berilmu dan penguasaan bidang keahl
-ian yang menjadi tugas pokok pada rerata 4,2917, hal ini menunjukkan bahwa dosen Universitas Ja
-bal Ghafur memiliki wawasan berikir yang luas dengan sangat menguasai kelimuan dibidangnya.
Sebaliknya dilihat pada pernyataan menerje
-mahkan atau menyadur satu judul naskah buku yang akan diterbitkan dalam waktu sebanyak-ban
-yaknya 4 semester mendapat skor rerata 3,2833, dengan demikian para dosen masih belum lebih baik kinerjanya dibidang penerjemahan dan pen
-yaduran buku.
Kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur atau staf pengajar secara rinci berdasarkan tititk mak
-simum dan minimum dapat dilihat indikator dari kinerja dosen sebagaimana yang dijelaskan pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa secara rerata, kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur telah baik dengan skor 3,72 dan angka rerata minimum sebesar 3,20, sedangkan angka rerata tertinggi sebesar 4,38, sehingga dapat dis
-impulkan bahwa kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur telah baik.
Analisis Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Kompensasi Terhadap Kinerja Dosen Universitas Jabal Ghafur
Seperti yang dikemukakan pada perumusan masalah dan hipotesis, penelitian ini menganali
-sis pengaruh Beban Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2), Kompensasi (X3) terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur sebagai variabel terikat (dependent variabel) baik secara simultan maupun parsial.
Dalam rangka meningkatkan kinerja dosen di Universitas Jabal Ghafur maka perlu diketahui pengaruh variabel bebas yang dapat berpengaruh terhadap kinerja dosen yaitu beban kerja (X1), Lingkungan kerja (X2), Kompensasi (X3) terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur. Pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara terinci dapat dilihat pada Tabel 2.
Dari hasil perhitungan statistik dengan meng
-gunakan bantuan program SPSS seperti terlihat pada tabel di atas, maka diperoleh persamaan re
-gresi berganda sebagai berikut :
Y = 0,536 + 0,222X2 + 0,280X2 + 0,252X3 + e Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui bahwa konstanta sebesar 0,536, artinya jika beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan kompensasi (X3) dianggap konstanta, maka besarnya kinerja dosen adalah sebesar 5,36 persen, hal ini diartikan dengan perubahan variabel independen sebesar 1 persen, maka akan meningkatkan kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur sebesar 5,36 persen. Koeisien Regresi (b)
Konstanta sebesar 0,536, artinya jika fac
-tor beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan kompensasi (X3) dianggap konstan, maka besarn -ya prestasi kerja Universitas Jabal Ghafur adalah sebesar 53,6 persen, artinya prestasi kinerja dosen
(2)
114 Z U L K I F L I
Universitas Jabal Ghafur prestasi kerja dikatakan baik.
Koeisien regresi beban kerja (X1) sebesar 0,222 artinya bahwa setiap 100% perubahan (per
-baikan, karena tanda +) dalam variabel beban kerja maka secara relatif akan meningkatkan kin
-erja dosen Universitas Jabal Ghafur sebesar 2,22 persen.
Koeisien regresi lingkungan kerja (X2) sebe
-sar 0,280 artinya bahwa setiap 100% perubahan variabel lingkungan kerja maka secara relatif akan meningkatkan kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur sebesar 2,80 persen.
Koeisien regresi kompensasi (X3) sebe
-sar 0,352 artinya bahwa setiap 100% perubahan dalam variabel kompensasi maka secara relatif akan meningkatkan kinerja dosen Universitas Ja
-bal Ghafur sebesar 3,52 persen.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketa
-hui bahwa dari ketiga variabel yang diteliti, tern
-yata variabel beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan kompensasi (X3) berpengaruh terhadap kinerja dosen, hal ini mengindikasikan bahwa ki
-nerja dosen Universitas Jabal Ghafur dapat men
-ingkatkan kinerjanya.
Koeisien korelasi ® = 0,950 yang menunjuk
-kan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara asi had bebas beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2) dan kompensasi (X3) dengan asi had terikat Y (ki
-nerja dosen) sebesar 95%, artinya ki-nerja dosen Universitas Jabal Ghafur cukup kuat.
Koeisien Determinasi (R²) sebesar 0,902, art
-inya sebesar 90,2% perubahan-perubahan dalam variabel terikat (beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2), dan kompensasi (X3) terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur, dapat dijelaskan sebesar 90,2 persen. Sedangkan selebihnya yaitu sebesar 0,98% dijelaskan oleh faktor-faktor vari
-abel lain diluar daripada penelitian ini, artinya asi hada 0,98% lagi prestasi kinerja dosen Universi
-tas Jabal Ghafur dipengaruhi oleh faktor lain, di
-luar penelitian ini yang keberadaannya sulit untuk diprediksi.
Hasil pengujian secara simultan diperoleh F
hi-tung sebesar 356,413, sedangkan Ftabel pada tingkat
signiikansi µ =5 % adalah sebesar 2,666. Hal ini memperlihatkan bahwa Fhitung > Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0.000. Dengan demikian hasil perhitungan ini dapat diambil suatu keputusan bahwa menerima hipótesis alternatif dan menolak hipotesis nol, artinya bahwa variabel beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2), kompensasi (X3) ter
-hadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur se
-cara bersama-sama berpengaruh se-cara signiikan terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur.
Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signiikan antara variabel beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2), kompensasi (X3) terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur, dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima dan menolak hipotesis nol (Ho), karena diperoleh pengelolaan proses belajar Tabel 1
Kinerja Staf Pengajar (Dosen)
N Valid 120
Missing
-Mean [Nilai rata-rata] 3,72
Std. Deviation (Standar Penyimpangan Baku) 0,236
Minimum [Nilai Terendah] 3,20
Maximum [Nilai Tertinggi] 4,38
Tabel 2
Pengaruh Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Nama
Variabel B
Standar
Error thitung ttabel Sig
Konstata 0,536 0,114 4,686 1,960 0.000 Beban kerja (X1) 0,222 0,023 9,628 1,960 0.000 Lingkungan kerja (X2) 0,280 0,026 10,733 1,960 0.000 Kompensasi (X3) 0,352 0,023 15,025 1,960 0.000
(3)
Fhitung > Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0.000. dimana dapat diketahui besarnya thitung untuk mas
-ing-masing variabel dengan tingkat kepercayaan atau signiikansi sebesar α = 5%.
Hasil penelitian terhadap beban kerja (X1) dimana thitung sebesar 9,628, sedangkan ttabel sebesar 1,960, hasil perhitungan ini menunjuk
-kan bahwa thitung > ttabel dengan signiikansi sebesar
0.000 atau probabilitas jauh dibawah a = 5%. Den
-gan demikian hasil perhitun-gan statistik menun
-jukkan bahwa secara parsial variabel beban kerja (X1) berpengaruh secara signiikan terhadap kin
-erja dosen Universitas Jabal Ghafur. Dengan de
-mikian hipotesis Ha1 diterima bahwa beban kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur.
Hasil penelitian terhadap lingkungan kerja (X2) di mana thitung sebesar 10,733 sedangkan t
ta-bel sebesar 1,960. Hasil perhitungan ini menunjuk
-kan bahwa thitung > ttabel dengan signiikansi sebesar
0.000 atau probabilitas jauh dibawah a = 5%. Den
-gan demikian hasil perhitun-gan statistik menun
-jukkan bahwa secara parsial variabel lingkungan kerja (X2) berpengaruh secara signiikan terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur. Dengan demikian hipotesis Ha1 diterima bahwa lingkun
-gan kerja secara parsial berpengaruh positif terha
-dap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur. Hasil penelitian terhadap kompensasi (X3) di mana thitung sebesar 15,025, sedangkan ttabel sebesar 1,960. Hasil perhitungan ini menunjuk
-kan bahwa thitung > ttabel dengan signiikansi sebesar
0.000 atau probabilitas jauh dibawah a = 5%. Den
-gan demikian hasil perhitun-gan statistik menun
-jukkan bahwa secara parsial variabel kompensasi (X3) berpengaruh secara signiikan terhadap kin -erja dosen Universitas Jabal Ghafur. Dengan de
-mikian hipotesis Ha1 diterima bahwa kompensasi secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dianalisis, berikut disimpulkan :
1. Uji statistik F diketahui Fhitung sebesar 356,413, jauh lebih besar dibandingkan dengan Ftabel sebesar 2,666. Hal ini menunjukkan bahwa beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2), kompensasi (X3) secara bersama-sama mem -pengaruhi kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur, pengaruh tersebut signiikan di mana probabilitas signiikan pada df = 0,05 didapati sebesar 0,000
2. Terdapat korelasi sempurna antara beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2), kompensasi (X3) terhadap kinerja dosen Universitas Jabal Ghafur, dimana nilai R = 0,950 korelasi yang sempurna tersebut merupakan sebuah gam
-baran betapa besarnya keterkaitan antara be
-ban kerja, ling,kungan kerja dan kompensasi dengan kinerja dosen.
3. Koeisien determinasi sebesar 0,902 memberi arti bahwa setiap perubahan pada beban kerja (X1), lingkungan kerja (X2), dan kompensasi (X3) sebesar 1 persen, maka perubahan terse -but dapat dijelaskan oleh ketiga variabel in
-dependen sebesar 90,2 persen, sedangkan 9,8 persen lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
SARAN
1. Telah diketahui bahwa beban kerja (X1), ling
-kungan kerja (X2), dan kompensasi (X3) secara simultan mempengaruhi kinerja dosen Univer
-sitas Jabal Ghafur, dari sisi parsial, beban ker
-ja belum cukup tinggi mempengaruhi kiner-ja maka disarankan agar beban kerja yang harus dilaksanakan para dosen dapat diseleraskan dengan kondisi yang benar-benar riel.
2. Untuk mengupayakan peningkatan kinerja dosen kearah yang lebih tinggi diperlukan adanya peningkatan fasilitas dosen, seperti peningkatan kompetensi dosen melalui jen
-jang pendidikan formal pada strata yang lebih tinggi, mengikuti seminar-seminar pada level nasional ataupun internasional, wookshop kepakaran bidang studi pada universitas yang lebih tinggi statusnya.
(4)
116 Z U L K I F L I
REFERENSI
____, 2010, Buku Pedoman Sertiikasi Pendidik Untuk Dosen Tahun 2010, Buku II dari http://www. serdos.barawijaya.ac.id
____, 2010, Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Buku I diambil dari http://www.serdos.brawijaya.ac.id
Arikunto, S. 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Reneka Cipta, Yogyakarta
Bernardin, H. John dan Russell, Joyce E.A. 1988, Human Resource Management: An Experienital Ap
-proach 2th Edition, Singapore. McGraw-Hill Book Co
Chairy, L.S. 2005, Evaluasi Dosen Sebagai Bentuk dari Penilaian Kinerja, C.V. Mandar Maju Dirjen Dikti, 2010, Buku Pedoman Sertiikasi Pendidik Untuk Dosen Tahun
Flippo, Edwin B, 1996, Personnel Psychology, 6th Edition, Singapore, McGraw Hill
Gunawan, 2007, Analisis Beban Kerja Perawat dengan Time and Motion Study berdasarkan Kompe
-tensi Perawat. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, tidak diterbitkan. Handoko, T. Hani, 2002, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE Handoko, 2005, Manajemen Edisi II, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Gravindo, Jakarta
Kep. Men.Diknas, 2001, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen, Jakarta Lesnayettu dan Hasan Basri, M, 2006, Beban Kerja dan Kinerja Dosen Poltekes Makalah, Disampaikan
dalam Workshop Evaluasi Kinerja Dosen oleh Mahasiswa, di UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta, tanggal 9 April, diambil tanggal 30 Maret 2010 dari http://www.staf.ui.ac.id.
Mangkunegara, AP. 2006, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Reika Aditama, Bandung Mangkunegara, AP. 2005, Perilaku Organisasi, Reika Aditama, Bandung
Nitisemito, A.S. 2000, Wawasan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Psutaka Utama Graiti
Nugraheni, M.D 2009, Hubungan Antara Beban Kerja dengan Tingkat Kelelahan, Padang Working Paper Series, 3 November
Rivai, Veithzal, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Dari Teori ke Praktek, PT. Raja Graindo Persada, Jakarta.
Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung : Yogyakarta
Journal SNA VII Solo, 15-16 September 2005 Aida Ainul dkk “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward, dan Proit Center Terhadap Hubungan Antara Total Quality Management Dengan Kinerja Manajer STIE Malangkucecwara, Malang
(5)
(6)