SK No.80 Thn 2015 ttg Izin Lingkungan kpd UD.Karya Bersama.doc
KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA
NOMOR 188.45/ 80 /KUM/2015
TENTANG
IZIN LINGKUNGAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN USAHA PRIMER HASIL INDUSTRI HUTAN KAYU
(SAWMILL) UD. KARYA BERSAMA DI DESA TABATAN BARU RT.IX
KECAMATAN KURIPAN, KABUPATEN BARITO KUALA,
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI BARITO KUALA,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa rencana kegiatan Pembangunan Usaha
Industri Primer Hasil Hutan Kayu (sawmill) UD.
Karya Bersama di Jalan Desa Tabatan Baru
RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito
Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKLUPL);
b.
bahwa terhadap usaha dan/atau kegiatan yang
wajib memiliki UKLUPL dan dinyatakan layak
ditinjau dari aspek lingkungan hidup, wajib
diterbitkan izin lingkungan;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Bupati Barito Kuala
tentang izin lingkungan pada kegiatan
Pembangunan Usaha Industri Primer Hasil
Hutan Kayu (sawmill) UD. Karya Bersama di
Jalan Desa Tabatan Baru RT.IX Kecamatan
Kuripan, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi
Kalimantan Selatan;
1.
UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3
Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 9) sebagai Undang
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 72, Tahun Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1820);
2.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokokpokok Agraria (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2013);
3.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3419);
4.
UndangUndang Nomor 12 Tahun 1992 tentang
Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3478);
5.
UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3888)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor
1 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang
Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4374) yang
telah ditetapkan dengan UndangUndang Nomor
19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang
Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Kehutanan menjadi UndangUndang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
67, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4401);
6.
UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4725);
7.
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
8.
UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
9.
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
10.
UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3815) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3910);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau
Perusakan Laut (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 32, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3816);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3853);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4161);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004
tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5056);
17.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007
tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007
tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4814);
18.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
19.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
20.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5282);
21.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011
tentang Manajemen dan Rekayasa Analisis
Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu
Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5221);
22.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5285);
23.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 24 Tahun 2009 tentang Panduan
Penilaian Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;
24.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
25.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53
Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
26.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi
Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup;
27.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan;
28.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan HIdup;
29.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin
Lingkungan;
30
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air
Limbah;
31.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kewenangan
Daerah Kabupaten Barito Kuala (Lembaran
Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2008
Nomor 2);
32.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah dan Satuan Pamong Praja
Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2010 Nomor 17);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KESATU
: Izin Lingkungan kegiatan Pembangunan Usaha Industri Primer
Hasil Hutan Kayu (sawmill) UD. Karya Bersama di Jalan Desa
Tabatan Baru RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito
Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan;
KEDUA
: Memberikan Izin Lingkungan kepada :
1. Nama Pemrakarsa
: Kuasa Direktur UD. Karya Bersama
2. Jenis Usaha : Pembangunan Usaha Industri Primer
dan/atau kegiatan
Hasil Hutan Kayu (sawmill)
3. Penanggungjawab
: EDY HARIANTO
Selaku Kuasa Direktur UD. Karya
Bersama
4. Alamat Kantor
: Jalan Perdagangan Komplek HKSN
Blok 7C No.37 Banjarmasin, Propinsi
Kalimantan Selatan.
5. Status Permodalan : PMDN.
6. Lokasi Kegiatan
: Jalan Desa Tabatan Baru RT.IX
Kecamatan Kuripan,
Kabupaten
Barito Kuala, Propinsi Kalimantan
Selatan.
KETIGA
: Ruang lingkup kegiatan dalam Izin Lingkungan ini mencakup
keseluruhan kegiatan yang tercantum dalam Surat Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup kegiatan Pembangunan Usaha
Industri Primer Hasil Hutan Kayu (sawmill) UD. Karya Bersama
di Jalan Desa Tabatan Baru RT.IX Kecamatan Kuripan,
Kabupaten Barito Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan, yang
meliputi ;
1) Lokasi keseluruhan tapak proyek kegiatan di seluas adalah
7.500 M2 (0,75 Ha) yang terletak di Jalan Desa Tabatan
Baru RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala,
Provinsi Kalimantan Selatan.
2) Kegiatan Pembangunan Usaha Industri Primer Hasil Hutan
Kayu (sawmill) meliputi beberapa tahap yaitu Tahap Pra
Kontruksi (Sosialisasi, Pengadaan Lahan, Penerimaan
Tenaga Kerja Tahap Konstruksi, Mobilisasi Peralatan dan
Material), Konstruksi (Pembangunan Sarana dan
Prasarana) dan Tahap Operasi (kegiatan mobilisasi
penerimaan tenaga kerja operasional).
3) Kegiatan Operasional Pembangunan Usaha Industri Primer
Hasil Hutan Kayu (sawmill) meliputi kegiatan Penerimaan
bahan baku, Proses Pengolahan Kayu, Proses
Penyimpanan Produk, Penanganan Limbah, Pencegahan
Kebakaran. Pada Tahap Pasca Operasi meliputi pemutusan
hubungan kerja (PHK) tenaga kerja operasional dan
Kegiatan Remobilisasi Peralatan.
KEEMPAT
: UD. Karya Bersama dalam melaksanakan kegiatannya harus
memenuhi persyaratan memiliki izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup untuk tahapan konstruksi dan
Operasi yang terdiri atas Izin usaha dan/atau Izin lainnya yang
terkait dengan kegiatannya ;
KELIMA
: Instansi pemberi izin wajib memperhatikan izin lingkungan
sebagai syarat penerbitan izin dalam pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT.
KEENAM
: UD. Karya Bersama, dalam melaksanakan kegiatannya harus
memenuhi kewajiban melakukan pengelolaan dan pemantauan
sebagaimana tercantum dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL),
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Izin
Lingkungan ini.
KETUJUH
: Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEENAM penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
melakukan pengelolaan dampak dengan pendekatan sosial
ekonomi dan institusi yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.
KEDELAPAN
: Instansi Pemberi Izin wajib mencantumkan segala persyaratan
dan kewajiban baik yang tertulis dalam Keputusan ini maupun
di dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) sebagai ketentuan
dalam Izin melakukan Kegiatan Pembangunan Usaha Industri
Primer Hasil Hutan Kayu (sawmill) UD. Karya Bersama di Jalan
Desa Tabatan Baru RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten
Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
KESEMBILAN
: Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya
masa izin usaha dan/atau kegiatan.
KESEPULUH
: Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan
permohonan perubahan izin lingkungan apabila terjadi
perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya sesuai
dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam Pasal 50
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2012 tentang Izin Lingkungan.
KESEBELAS
: Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I dan
Lampiran II, setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak
tanggal ditetapkannya Keputusan Izin Lingkungan ini kepada :
1. Menteri Negara Lingkungan Hidup, Up. Deputi Bidang Tata
Lingkungan, di Jakarta;
2. Menteri Perhubungan, di Jakarta.
3. Bupati Barito Kuala, Up. Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
4. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala,
di Marabahan;
5. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;.
6. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Barito Kuala
7. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala
8. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Barito
Kuala
KEDUABELAS
: Apabila dalam pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
di kemudian hari timbul dampak lingkungan di luar dari
dampak yang dikelola sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Izin Lingkungan ini, penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan wajib melaporkan kepada instansi
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEBELAS untuk
diambil langkahlangkah yang diperlukan.
KETIGABELAS
: Setiap kelalaian dan/atau penyimpangan yang dilakukan oleh
Pembangunan Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu
(sawmill) UD. Karya Bersama di Jalan Desa Tabatan Baru
RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi
Kalimantan Selatan, pada Kegiatan Pembangunan Usaha
Industri Primer Hasil Hutan Kayu (sawmill) dalam Izin
Lingkungan ini dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
KEEMPATBELAS : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Marabahan
pada tanggal 27 Pebruari 2015
BUPATI BARITO KUALA,
H. HASANUDDIN MURAD
salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
ISMED ZULFIKAR,SH
NIP. 19640401 199203 1 017
Nomor register 80.188.45.2015.2-080
NOMOR 188.45/ 80 /KUM/2015
TENTANG
IZIN LINGKUNGAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN USAHA PRIMER HASIL INDUSTRI HUTAN KAYU
(SAWMILL) UD. KARYA BERSAMA DI DESA TABATAN BARU RT.IX
KECAMATAN KURIPAN, KABUPATEN BARITO KUALA,
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI BARITO KUALA,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa rencana kegiatan Pembangunan Usaha
Industri Primer Hasil Hutan Kayu (sawmill) UD.
Karya Bersama di Jalan Desa Tabatan Baru
RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito
Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKLUPL);
b.
bahwa terhadap usaha dan/atau kegiatan yang
wajib memiliki UKLUPL dan dinyatakan layak
ditinjau dari aspek lingkungan hidup, wajib
diterbitkan izin lingkungan;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Bupati Barito Kuala
tentang izin lingkungan pada kegiatan
Pembangunan Usaha Industri Primer Hasil
Hutan Kayu (sawmill) UD. Karya Bersama di
Jalan Desa Tabatan Baru RT.IX Kecamatan
Kuripan, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi
Kalimantan Selatan;
1.
UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3
Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 9) sebagai Undang
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 72, Tahun Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1820);
2.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokokpokok Agraria (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2013);
3.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3419);
4.
UndangUndang Nomor 12 Tahun 1992 tentang
Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3478);
5.
UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3888)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor
1 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang
Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4374) yang
telah ditetapkan dengan UndangUndang Nomor
19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang
Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Kehutanan menjadi UndangUndang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
67, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4401);
6.
UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4725);
7.
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
8.
UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
9.
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
10.
UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3815) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3910);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau
Perusakan Laut (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 32, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3816);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3853);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4161);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004
tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5056);
17.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007
tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007
tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4814);
18.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
19.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
20.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5282);
21.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011
tentang Manajemen dan Rekayasa Analisis
Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu
Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5221);
22.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5285);
23.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 24 Tahun 2009 tentang Panduan
Penilaian Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;
24.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
25.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53
Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
26.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi
Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup;
27.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan;
28.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan HIdup;
29.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin
Lingkungan;
30
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air
Limbah;
31.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kewenangan
Daerah Kabupaten Barito Kuala (Lembaran
Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2008
Nomor 2);
32.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah dan Satuan Pamong Praja
Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2010 Nomor 17);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KESATU
: Izin Lingkungan kegiatan Pembangunan Usaha Industri Primer
Hasil Hutan Kayu (sawmill) UD. Karya Bersama di Jalan Desa
Tabatan Baru RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito
Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan;
KEDUA
: Memberikan Izin Lingkungan kepada :
1. Nama Pemrakarsa
: Kuasa Direktur UD. Karya Bersama
2. Jenis Usaha : Pembangunan Usaha Industri Primer
dan/atau kegiatan
Hasil Hutan Kayu (sawmill)
3. Penanggungjawab
: EDY HARIANTO
Selaku Kuasa Direktur UD. Karya
Bersama
4. Alamat Kantor
: Jalan Perdagangan Komplek HKSN
Blok 7C No.37 Banjarmasin, Propinsi
Kalimantan Selatan.
5. Status Permodalan : PMDN.
6. Lokasi Kegiatan
: Jalan Desa Tabatan Baru RT.IX
Kecamatan Kuripan,
Kabupaten
Barito Kuala, Propinsi Kalimantan
Selatan.
KETIGA
: Ruang lingkup kegiatan dalam Izin Lingkungan ini mencakup
keseluruhan kegiatan yang tercantum dalam Surat Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup kegiatan Pembangunan Usaha
Industri Primer Hasil Hutan Kayu (sawmill) UD. Karya Bersama
di Jalan Desa Tabatan Baru RT.IX Kecamatan Kuripan,
Kabupaten Barito Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan, yang
meliputi ;
1) Lokasi keseluruhan tapak proyek kegiatan di seluas adalah
7.500 M2 (0,75 Ha) yang terletak di Jalan Desa Tabatan
Baru RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala,
Provinsi Kalimantan Selatan.
2) Kegiatan Pembangunan Usaha Industri Primer Hasil Hutan
Kayu (sawmill) meliputi beberapa tahap yaitu Tahap Pra
Kontruksi (Sosialisasi, Pengadaan Lahan, Penerimaan
Tenaga Kerja Tahap Konstruksi, Mobilisasi Peralatan dan
Material), Konstruksi (Pembangunan Sarana dan
Prasarana) dan Tahap Operasi (kegiatan mobilisasi
penerimaan tenaga kerja operasional).
3) Kegiatan Operasional Pembangunan Usaha Industri Primer
Hasil Hutan Kayu (sawmill) meliputi kegiatan Penerimaan
bahan baku, Proses Pengolahan Kayu, Proses
Penyimpanan Produk, Penanganan Limbah, Pencegahan
Kebakaran. Pada Tahap Pasca Operasi meliputi pemutusan
hubungan kerja (PHK) tenaga kerja operasional dan
Kegiatan Remobilisasi Peralatan.
KEEMPAT
: UD. Karya Bersama dalam melaksanakan kegiatannya harus
memenuhi persyaratan memiliki izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup untuk tahapan konstruksi dan
Operasi yang terdiri atas Izin usaha dan/atau Izin lainnya yang
terkait dengan kegiatannya ;
KELIMA
: Instansi pemberi izin wajib memperhatikan izin lingkungan
sebagai syarat penerbitan izin dalam pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT.
KEENAM
: UD. Karya Bersama, dalam melaksanakan kegiatannya harus
memenuhi kewajiban melakukan pengelolaan dan pemantauan
sebagaimana tercantum dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL),
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Izin
Lingkungan ini.
KETUJUH
: Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEENAM penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
melakukan pengelolaan dampak dengan pendekatan sosial
ekonomi dan institusi yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.
KEDELAPAN
: Instansi Pemberi Izin wajib mencantumkan segala persyaratan
dan kewajiban baik yang tertulis dalam Keputusan ini maupun
di dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) sebagai ketentuan
dalam Izin melakukan Kegiatan Pembangunan Usaha Industri
Primer Hasil Hutan Kayu (sawmill) UD. Karya Bersama di Jalan
Desa Tabatan Baru RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten
Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
KESEMBILAN
: Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya
masa izin usaha dan/atau kegiatan.
KESEPULUH
: Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan
permohonan perubahan izin lingkungan apabila terjadi
perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya sesuai
dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam Pasal 50
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2012 tentang Izin Lingkungan.
KESEBELAS
: Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I dan
Lampiran II, setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak
tanggal ditetapkannya Keputusan Izin Lingkungan ini kepada :
1. Menteri Negara Lingkungan Hidup, Up. Deputi Bidang Tata
Lingkungan, di Jakarta;
2. Menteri Perhubungan, di Jakarta.
3. Bupati Barito Kuala, Up. Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
4. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala,
di Marabahan;
5. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;.
6. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Barito Kuala
7. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala
8. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Barito
Kuala
KEDUABELAS
: Apabila dalam pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
di kemudian hari timbul dampak lingkungan di luar dari
dampak yang dikelola sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Izin Lingkungan ini, penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan wajib melaporkan kepada instansi
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEBELAS untuk
diambil langkahlangkah yang diperlukan.
KETIGABELAS
: Setiap kelalaian dan/atau penyimpangan yang dilakukan oleh
Pembangunan Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu
(sawmill) UD. Karya Bersama di Jalan Desa Tabatan Baru
RT.IX Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi
Kalimantan Selatan, pada Kegiatan Pembangunan Usaha
Industri Primer Hasil Hutan Kayu (sawmill) dalam Izin
Lingkungan ini dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
KEEMPATBELAS : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Marabahan
pada tanggal 27 Pebruari 2015
BUPATI BARITO KUALA,
H. HASANUDDIN MURAD
salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
ISMED ZULFIKAR,SH
NIP. 19640401 199203 1 017
Nomor register 80.188.45.2015.2-080