SISTEM PEMERTINTAHAN INDONESIA PADA MASA ORDE

SISTEM PEMERTINTAHAN
INDONESIA PADA MASA ORDE
LAMA

Oleh
Zulkarnain

PENGERTIAN
Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri

atas beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsional.
Pemerintahan dalam arti luas adalah
pemerintah/ lembaga-lembaga Negara yang
menjalankan segala tugas pemerintah baik
sebagai lembaga eksekutif, legislative
maupun yudikatif.

awal sejarah pemerintahan bangsa Indonesia.
Pada masa orde lama inilah, bangsa kita baru
memulai menata segala perihal aturan dalam

mengelola negara. Saat itu, kita baru saja
memproklamirkan
diri
menjadi
negara
merdeka meskipun belum bebas seratus
persen dari kekuasaan penjajah. Maka, bisa
dikatakan bahwa era pemerintahan orde
lama menjadi cikal bakal pengaturan sistem
untuk
bangsa
Indonesia.
Pemerintahan orde lama adalah

pemerintahan negara Indonesia yang
berlangsung di bawah pimpinan Soekarno.
Pemerintahan orde lama berlangsung sejak
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
pada 17 Agustus 1945 hingga 1968.


SISTEM PRESIDENSIAL
Merupakan system pemerintahan di mana kepala
pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah
tidak bertanggung jawab kepada parlemen
(legislative). Menteri bertanggung jawab kepada
presiden karena presiden berkedudukan sebagai
kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.
Ciri-ciri pemerintahanya :
1. Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip
pemisahan kekuasaan.
2. Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk
menyatu dengan Legislatif.
3. Kabinet bertanggung jawab kepada presiden.
4. eksekutif dipilih melalui pemilu.

System Parlementer
Pada masa system Parlementer, system masih terasa
semu. Dimana pemerintahan Parlementer lahir atas
dasar Konstitusi Republik Indonesia Serikat pada 1950.
Ditandai dengan adanya Perdana Menteri. Pada masa

ini posisi parlemen menjadi sangat penting dalam
pemerintahan dan dapat mengangkat perdana menteri.
Selain hal ini juga parlemen dapat menjatuhkan
pemerintahan dengan mosi tidak percaya.
Ciri-cirinya :
1. Pemerintahan Parlementer didasarkan pada prinsip
pembagian kekuasaan.
2. Adanya tanggung jawab yang saling menguntungkan
antara legislatif dengan eksekutif, dan antara presiden
dan kabinet.
3. Eksekutif dipilih oleh kepala pemerintahan dengan
persetujuan legislatif.

System Demokrasi liberal
Pada masa Demokrasi liberal ditentukan pada

UUD 1950 yang ,menggantikankonstitusi RIS
1949, namun masih seakan demokrasi yang
semu karena yang masih dijalankan adalah
system pemerintahan kabinet parlementer. Hal

lainnya
juga
dapat
diketahui
bahwa
pengangkatan perdana menteri oleh presiden,
dan bahkan presiden dapat membubarkan DPR
sehingga kedudukan presiden tidak dapat
diganggu gugat oleh pemerintahan.

Konstituante
Konstituante diserahi tugas membuat
undang-undang dasar yang baru sesuai
amanat UUDS 1950. Namun sampai tahun
1959 badan ini belum juga bisa membuat
konstitusi baru. Maka Presiden Soekarno
menyampaikan konsepsi tentang Demokrasi
Terpimpin pada DPR hasil pemilu yang berisi
ide untuk kembali pada UUD 1945. Akhirnya,
Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959,

yang membubarkan Konstituante.

Pada masa Orde Lama ini banyak ditandai

dengan bergonta gantinya kabinet yang ada
di pemerintahan.
Diantaranya :
Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet
diakibatkan situasi politik yang tidak stabil.
Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.








1950-1951
1951-1952

1952-1953
1953-1955
1955-1956
1956-1957
1957-1959

-

Kabinet
Kabinet
Kabinet
Kabinet
Kabinet
Kabinet
Kabinet

Natsir
Sukiman-Suwirjo
Wilopo
Ali Sastroamidjojo I

Burhanuddin Harahap
Ali Sastroamidjojo II
Djuanda

Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah dekrit yang
mengakhiri masa parlementer dan digunakan
kembalinya UUD 1945. masa sesudah ini
lazim disebut masa Demokrasi Terpimpin.
Isinya ialah:
1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak
berlakunya
lagi UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante
3. Pembentukan MPRS dan DPAS

Demokrasi Terpimpin
System Demokrasi Terpimpin ditandai
dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden oleh
Soekarno. Maka pada tahun 1959-1966

Indonesia menggunakan system Demokrasi
Terpimpin. Pada system ini pun kedudukan
Presiden masih sangat kuat ia memiliki
kekuasaan
mutlak.
Dimana
kedudukan
Presiden dapat digunakan untuk melenyapkan
berbagai
kekuasaan
yang
menghalangi
pemerintahan, kegiatan partai politik dan
kebebasan berpendapat sangat dibatasi.

HATUR NUHUN TOS
NGADANGUKEUN