RENCANA KERJA LENGKAP 2015 malam
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(RENJA
–
SKPD)
TAHUN ANGGARAN 2014
DINAS PERTANIANKABUPATEN PROBOLINGGO
RE
N
C
A
N
A
K
E
R
JA
D
IN
A
S
P
E
R
T
A
N
IA
N
T
A
2
0
1
(2)
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
Nomor : 521/ /426.112/2015 TENTANG
PENETAPAN RANCANGAN RENCANA KERJA (RARENJA) DINAS PERTANIAN
TAHUN ANGGARAN 2015
Menimbang : a. Bahwa Undang-undang no 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 21 ayat (3) mengamanatkan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Renja-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
b. Bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo melalui Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten nomor : 521/63/426.112/2013 telah menetapkan Rencana Strategis Dinas Pertanian (Renstra Dinas Pertanian) TA 2014-2018.
c. Bahwa Dinas Pertanian memandang perlu untuk menetapkan Rencana Kerja (Renja) untuk tahun anggaran 2015.
DINAS PERTANIAN
(3)
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Landasan Operasional : Lampiran VI Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (Buku VI) TAHAPAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD);
(4)
4. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 08 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo Tahun 2005 – 2025;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018;
7. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 24 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi DINAS PERTANIAN Kabupaten Probolinggo.
8. Peraturan Bupati Probolinggo nomor : ... tentang Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RPKP) Tahun 2015.
9. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo nomor : 521/20.1 /426.112/2013 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Tahun 2014-2018.
(5)
Menetapkan RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERTANIAN KABUPATEN PROBOLINGGO UNTUK TAHUN ANGGARAN 2015.
PERTAMA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo TA 2015, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Bahan Penganggaran Program / Kegiatan di sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk tahun anggaran 2015.
KETIGA : Rencana Kerja Dinas Pertanian Tahun Anggaran 2015 terdiri dari PENDAHULUAN, EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN TAHUN 2013, TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth. : 1. Kepala Bappeda Kab. Probolinggo;
2. Kepala Dinas Pengelola Keuangan Daerah; 3. Kepala Inspektorat Kab Probolinggo; 4. Kepala Bidang di Lingkup Dinas Pertanian.
(6)
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ... 1 [a] Latar Belakang ...
[b] Landasan Hukum ... [c] Maksud dan Tujuan ...
1 1 3 II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN TAHUN 2013 ... 4
[a] Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pertanian Tahun 2013 ... [b] Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ... [c] Isu-isu penting penyelenggaraan tugas & fungsi SKPD ... [d] Review terhadap Rancangan Awal RKPD ... [e] Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat ...
4 9 16 21 22
III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN ... 25 [a] Telaahan terhadap kebijakan Nasional & Provinsi...
[b] Tujuan & sasaran Renja Dinas Pertanian...
25 30 IV. PENUTUP ... 46
(7)
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja Dinas Pertanian untuk tahun anggaran 2015 disusun dengan mengacu kepada Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dan mengakomodasi masukan yang berasal dari Musrenbang Kabupaten Probolinggo tahun 2013. Di dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian tercantum beberapa kegiatan yang dibiayai anggaran dari APBD Kabupaten Probolinggo.. Kegiatan yang disusun dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini mengacu kepada Renstra Dinas Pertanian TA 2014-2018
Penyusunan ini dimaksudkan sebagai bahan penyusunan RKPD Kabupaten Probolinggo, dalam proses perencanaan bagi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini dimungkinkan ada perubahan-perubahan sehingga menjadi RKA.
Demikian kami harapkan Rencana Kerja Dinas Pertanian tahun anggaran 2015 dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
(8)
I
I
I
.
.
.
P
P
P
E
E
E
N
N
N
D
D
D
A
A
A
H
H
H
U
U
U
L
L
L
U
U
U
A
A
A
N
N
N
(Latar belakang, landasan hukum, maksud & tujuan, sistematika penulisan)
a)
Latar Belakang
Tata kelola yang baik (Good Governance) dapat dimulai dari proses perencanaan yang baik. Dimana salah satunya diantaranya adalah penyusunan RANCANGAN RENJA SKPD sebagaimana yang diamanatkan oleh perundangan. Untuk itulah disusun Rancangan Rencana Kerja (RENJA)
Dinas Pertanian ini dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Probolinggo yang telah ditetapkan sebagaimana yang diamanatkan dalam Permendagri no 54 tahun 2011 pasal 152.
b)
Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025;
5. Undang-Undang Nomor 41 tahun 2010 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
(9)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan PP nomor 8 tahun 2008.
11. Landasan Operasional : Lampiran VI Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (Buku VI) TAHAPAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 08 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo Tahun 2005 – 2025;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun 20013 – 2018;
15. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 24 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi DINAS PERTANIAN Kabupaten Probolinggo.
(10)
16. Peraturan Bupati Probolinggo nomor : ... tentang Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RPKP) Tahun 2015;
17. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo nomor : 521/20.1 /426.112/2013 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Tahun 2014-2018.
(11)
c)
Maksud dan Tujuan
1. Maksud penyusunan Renja Dinas Pertanian kabupaten Probolinggo adalah menuangkan hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun 2013, isue-isue strategis yang berkembang dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat sehingga dapat dibuat langkah-langkah yang diperlukan untuk tahun berikutnya.
2. Tujuan penyusunan Renja Dinas Pertanian kabupaten Probolinggo adalah menentukan Kebijakan, Program, kegiatan, Lokasi, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pagu indikatif sebagai bahan RKPD Kabupaten Probolinggo Tahun Anggaran 2015.
(12)
I
I
I
I
I
I
.
.
.
E
E
E
V
V
V
A
A
A
L
L
L
U
U
U
A
A
A
S
S
S
I
I
I
P
P
P
E
E
E
L
L
L
A
A
A
K
K
K
S
S
S
A
A
A
N
N
N
A
A
A
A
A
A
N
N
N
R
R
R
E
E
E
N
N
N
J
J
J
A
A
A
D
D
D
I
I
I
N
N
N
A
A
A
S
S
S
P
P
P
E
E
E
R
R
R
T
T
T
A
A
A
N
N
N
I
I
I
A
A
A
N
N
N
T
T
T
A
A
A
H
H
H
U
U
U
N
N
N
2
2
2
0
0
0
1
1
1
3
3
3
(evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu & capaian Renstra SKPD, analisis kinerja pelayanan SKPD, isu-isu penting penyelenggaraan tugas& fungsi SKPD, review thd Ranwal RKPD, penelaahan usulan program&kegiatan masyarakat)
a)
Evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Pertanian tahun 2013 & capaian Renstra SKPD
2008-2013
Secara keseluruhan program kegiatan tahun 2011 telah dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo baik kegiatan yang dibiayai dari APBD Kabupaten Probolinggo, APBN melalui Tugas Pembantuan, maupun APBD Provinsi, meskipun realisasi perlaksanaannya tidak mampu terserap seluruhnya (100%) karena beberapa kendala yang dihadapi.
Pelaksanaan anggaran ditinjau dari prosentase serapan anggaran diuraikan sebagai berikut:
Tabel II.1. ANGGARAN YANG ADA DI DINAS PERTANIAN TAHUN 2012
Sumber Dana
Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase RealisasiAPBD Kabupaten 9.586.947.500,- 9.199.346.480,- 96,01%
APBD Provinsi Tidak ada data
Ditjen Tanaman Pangan 4.141.942.000,- 4.141.942.000,- 100%
Ditjen Hortikultura 1.257.500.000,- 1.257.500.000,- 96,27%
Ditjen PSP 4.411.660.000,- 4.314.395.000,- 97,8%
(13)
Untuk pelaksanaan APBD Kabupaten semuanya terlaksana, selain itu terdapat efisiensi penggunaan anggaran melalui pengadaan barang jasa (kontrak-kontrak dengan pihak penyedia swasta). Untuk pelaksanaan APBD Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo bertindak sebagai pelaksana dari kegiatan yang ada di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, karena itulah besar anggaran yang dialokasikan ke Kabupaten Probolinggo tidak diketahui. Sedangkan pelaksanaan APBN, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo mendapat 3 DIPA, dimana semua DIPA menggunakan metode bantuan sosial melalui transfer dana ke rekening kelompok tani.
Muara utama dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah produksi dan produktivitas dari tanaman pangan dan hortikultura sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Penetapan Indikator Kinerja Utama, karena pada dasarnya angka ini merupakan pencapaian selama setahun, dimana bisa digunakan sebagai ukuran pemenuhan kebutuhan masyarakat umum dan petani maupun sebagai tolok ukur pencapaian angka PDRB yang lebih tinggi.
(14)
Selama tahun 2013, tanaman yang mendapat intervensi yang besar dari APBN maupun APBD mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, tanaman tersebut adalah tanaman padi dan jagung. Jika dibandingkan dengan angka tahun dasar maka terjadi kenaikan yang cukup besar, namun kenaikan produksi tanaman padi ini diikuti oleh penurunan tanaman lainnya, yaitu kedelai, karena faktor kalah persaingan dalam penggunaan lahan, dimana tanaman padi maupun tanaman jagung dianggap lebih menguntungkan bagi petani.
(15)
Tabel II. 2. PENETAPAN KINERJA TA. 2013 - DINAS PERTANIAN KAB. PROBOLINGGO
SASARAN
TAHUN DASAR 2007TARGET KINERJA 2013 URAIAN INDIKATOR KINERJA Satuan
P
e
n
in
g
ka
ta
n
K
e
ta
h
a
n
a
n
P
a
n
g
a
n
m
e
la
lu
i
o
p
ti
m
a
lis
a
si
p
ro
d
u
ks
i p
e
rt
a
n
ia
n
Peningkatan produksi tanaman pertanian
Peningkatan produksi tanaman padi Ton 280.861,5 320.423
Peningkatan produksi tanaman jagung Ton 241.253,9 325.921
Peningkatan produksi tanaman kedelai Ton 4.249,7 -
Peningkatan produksi tanaman ubi kayu Ton 201.884,0 179.844
Peningkatan produksi tan mangga Ton 90.846,00 92.799
Peningkatan produksi tan bawang merah Ton 82.139,00 42.260
Peningkatan produksi tan kentang Ton 37.248,00 49.578
Peningkatan produksi tan kubis Ton 50.744,00 48.762 Peningkatan produktivitas tanaman pertanian
Peningkatan provitas tanaman Padi Ton/ha 5,46 5,63
Peningkatan provitas tanaman jagung Ton/ha 3,7 4,02
Peningkatan provitas tanaman Kedelai Ton/ha 0,94 1,23
Peningkatan provitas tanaman Ubi Kayu Ton/ha 17,23 15,64
Peningkatan provitas tan Mangga kg/ha 82,99 82,99
Peningkatan provitas tan bawang merah Ton/ha 11,30 12,79
Peningkatan provitas tan kentang Ton/ha 12,45 11,31
Peningkatan provitas tan kubis Ton/ha 16,57 13,83 Sumber : Dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian TA. 2012.
(16)
Tabel. II.3. PRODUKSI TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA
NO K O M O D I T I Satuan Produksi Target
2012
2012 2013
1. Padi (GKG) Ton 309.069,4 329.391 320.423
2. Jagung Ton 247.929,4 294.977 325.921
3. Ubi Kayu Ton 118.918,04 117.111 179.844,36
5. Kedelai Ton 892 331 -
6. Kacang Tanah Ton 4.089,9 5.031
7. Kacang Hijau Ton 476,8 625
8. Sayur-sayuran
Bawang Merah Ton 32.932,8 46.998 42.260
Kentang Ton 7.006,6 64.563 49.578
Kubis Ton 9.253,7 28.872 48.762
Wortel Ton 1.905,6 4.564 -
Cabe Ton 2.774,3 7.859 -
9. Buah – buahan
Alpukad Ton 1.869,8 4.690 ---
Durian Ton 1.418,5 1.094 ---
Mangga Ton 75.714,7 20.172 92.799
Pisang Ton 18.848,7 11.022 -
Anggur Ton 25,7 31 -
(17)
b)
Analisis kinerja pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo.
Secara umum hasil kinerja dari Subsektor tanaman pangan dan hortikultura dapat dilihat dari data-data produksi tanaman pangan dan hortikultura. Asumsi berpatokan pada hasil produksi tersebut dikarenakan perilaku, perkembangan, perubahan positif atau negatif dari masyarakat pertanian di semua lapisan di Kabupaten Probolinggo tercermin dari komposisi jumlah produksi hasil pertanian. Sedangkan produksi pertanian sedikit banyak mendapat intervensi pemerintah Kabupaten Probolinggo cq Dinas Pertanian melalui monitoring, evaluasi, dan memasukan input ke wilayah produksi pertanian tersebut.
Karena itulah berpatokan pada
hasil produksi
, maka bisa memberikan penjelasan terhadap pencapaian program-program Dinas Pertanian (Peningkatan Kesejahteraan petani;Peningkatan Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis;Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian; Peningkatan Produksi Pertanian; Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu
Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan;Peningkatan
Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura; dan Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian). Memang masih diperlukan pengukuran
keberhasilan terhadap program-program tersebut secara lebih detail dan sistematis, namun karena keterbatasan anggaran maka hal tersebut belum bisa dilakukan. Perlu dimaklumi bahwa sebagian hasil positif yang diharapkan dari kegiatan baru bisa diketahui pada tahun 2014 atau beberapa tahun kemudian.
(18)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani1, program ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pendapatan petani. Metode yang digunakan adalah dengan [1] Memberikan bantuan benih/bibit tanaman buah unggulan, hal ini dikarenakan diperkirakan untuk beberapa tahun mendatang hasil produksi tanaman buah unggulan akan memberikan keuntungan/ pendapatan yang cukup bagi petani; [2] Memperkuat kelembagaan yang petani miliki melalui tambahan pengetahuan agribisnis kepada petani. ; [3] Melakukan penyiaran melalui radio tentang harga pasar komoditi pertanian yang ada di 10 pasar di Kabupaten Probolinggo dnegan maksud agar petani mengetahui harga komoditi sehingga tidak terjadi jurang harga yang tinggi di tingkat petani dan pasar; [4] Penyediaan analisis usaha tani agar bisa digunakan sebagai pengambilkebijakan stakeholder; [5] Fasilitasi pertemuan antara kelompok-kelompok petani padi dengan Bulog dalam rangka kerjasama dalam perbaikan harga beras dan ketersediaan beras di Kabupaten Probolinggo [6] Melakukan pembinaan dan pendataan terhadap lembaga-lembaga petani.
1 Nama Kegiatan : 1) Kapasitas Ekonomi Kelembagaan Petani; 2)
Pembuatan Analisis Usaha Tani 3) Perlindungan dan Pelepasan Varietas; 4) Pendampingan LM3 dan PMD; 5) Pembinaan Pengembangan Kemitraan Petani; 6) Penyusunan Informasi Harga Pasar.7) Peningkatan Produksi Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan Industri Tembakau 8) Peningkatan Pasca Panen dan Pemasaran Komoditas Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan Industri Tembakau 9) Peningkatan Sarana dan Prasarana pada Komoditas Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan Industri Tembakau.
(19)
mempertahankan penyediaan bahan pangan baik dari tanaman pangan maupun hortikultura
sehingga diharapkan dapat dicapai target yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan antara lain : penyediaan data ketersediaan produksi panen, Perbaikan kualitas lahan persawahan (revitalisasi lahan), pengendalian serangan hama penyakit, dan perbanyakan tanaman hortikultura. Untuk tanaman pangan utamanya padi, pada tahun 2013 mengalami peningkatan (329.391 ton dibanding 316.423 ton) produksi (Sumber : Statistik Dinas Pertanian 2013) dibandingkan tahun 2012. Persoalan anomali iklim yang ekstrim yaitu hujan terjadi pada tahun 2013 sehingga terjadi penambahan luas tanam padi. Meskipun terjadi penurunan produktivitas Namun terjadi kenaikan produksi padi. Perbaikan kualitas lahan juga telah diberikan dengan pemberian pupuk organik dan berhasil memberikan keuntungan berupa efisiensi penggunaan pupuk kimia, walaupun skalanya masih relatif sedikit dibanding keseluruhan lahan yang ada. Pemberian bantuan pestisida bagi petani juga dapat memberi andil bagi pencegahan perluasan serangan OPT.
Dalam program Peningkatan Ketahanan Pangan dan program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada
2 Nama Kegiatan : 1)Peningkatan Data Statistik dan Informasi
Pertanian; 2)Peningkatan Pestisida Penyangga; Peningkatan Pengamatan dan Peramalan OPT Pangan dan Hortikultura; 3)
Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Pangan; 4)
Pemulihan Kesuburan Lahan Akibat Erupsi Gunung Bromo; 5)
Pengembangan Tanaman Hortikultura Unggulan; 6) Peningkatan Produksi Kedelai, Aneka kacang dan Serealia Lain; 7)
Pembinaan Penerapan Standar Mutu Pupuk dan Pestisida; 8)
(20)
Berkelanjutan terdapat kegiatan yang telah dilakukan dengan skala cukup besar dan berkelanjutan yang secara akademis diyakini mampu meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan (padi dan jagung) sebagaimana tertuang dalam salah satu bagian revitalisasi pertanian yaitu
Revitalisasi Perbenihan
. Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan APBN dan dukungan APBD Kabupaten memberikan bantuan benih unggul dan hibrida kepada para petani.Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian3 , program ini dimaksudkan
sebagai upaya untuk meningkatkan effisiensi dan produktivitas dalam budidaya pertanian. Metode yang digunakan antara lain [1] mendorong para petani agar lebih mengenali lingkungannya melalui sekolah-sekolah lapang Pengendalian Hama Terpadu yang ramah lingkungan [2] mendorong pemanfaatan pengendalian hama penyakit dengan menggunakan bahan-bahan alami (biologi/agens hayati). Secara prinsip kegiatan-kegiatan ini menggunakan pemasukan yang rendah (low input), aman bagi lingkungan, murah dan didapat dari lingkungan untuk menghasilkan produksi yang tinggi dan aman konsumsi [3] mendorong perkuatan jaringan pengendalian hama penyakit yang dimiliki oleh penggiat agens hayati. Hasil yang dicapai dari program ini adalah masyarakat semakin mudah menerima dan menyadari pentingnya penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, hal ini ditandai dengan masyarakat sendiri yang secara swadaya dan swadana menyediakan sarana teknologi pertanian ramah lingkungan disamping adanya bantuan sarana dari pihak Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo.
3 Nama kegiatan :1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pertanian; 2)
(21)
bagi pelaku agribisnis untuk berkembang, intisari dari program ini adalah upaya untuk mendapatkan nilai tambah dari sumberdaya yang dimiliki, nilai tambah bisa diperoleh berupa PAD bagi pemerintah kabupaten atau keuntungan bagi pelaku pertanian. Metode yang digunakan antara lain melalui [1] Pembinaan bagi pelaku usaha agribisnis dengan cara fasilitasi temu usaha dengan pihak pengusaha, pembinaan pasca panen, dan membawa produk hasil pertanian ke event pameran pertanian, untuk tingkat provinsi Jawa Timur Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo mendapatkan Juara III untuk komoditi pertanian unggulan; [2] Menghasilkan benih padi dan kentang bersertifikat melalui Unit Pengelolahan Benih Padi dan Unit Pembenihan Kentang yang dimiliki Dinas Pertanian. Nilai tambah yang dihasilkan dari program ini adalah PAD dari Unit Perbenihan Kentang dan Unit Pengelolahan Benih Padi, untuk tahun 2013 PAD yang yang didapatkan dari 2 kegiatan ini masing-masing sebesar 24 ton benih kentang granular bersertifikat dan 35 ton benih bersertifikat.
4 Nama kegiatan : 1) Pembinaan Pembinaan Peningkatan Usaha
Agribisnis; 2) Pelatihan Pengolahan Hasil dan Packing; 3)
Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi; 4) Pengembangan Unit Pembenihan Kentang; 5)Promosi Hasil Produksi Pertanian;
6)Peningkatan Pembinaan Tangkar Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura; 7) Pelatihan UPJA dan Perbengkelan Pertanian.
(22)
Program Peningkatan Produksi Pertanian5, program ini dimaksudkan sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas dan produksi komoditi pertanian. Sedang metode yang digunakan melalui : [1]
penggunaan benih unggul bersertifikat tanaman hortikultura, [2] peningkatan Indeks Penanaman (
IP
) tanamanpertanian dengan
pengelolaan lahan dan air. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini antara lain adanya peningkatan produksi tanaman pangan.
5 Nama kegiatan : 1) Peningkatan Peningkatan Mekanisasi Pertanian;
2)Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Air; 3)Penunjang Kegiatan WISMP Pertanian; 4)Pengembangan Bibit Varietas Lokal Unggulan Probolinggo; 5) WISMP; 6) Pembinaan P3A/HIPPA.
Tabel II.4 NILAI IP KABUPATEN PROBOLINGGO TH 2008-2011
NO KECAMATAN 2008 2009 2010 2011 1 Sukapura 1,48 1,50 1,43 1,43 2 Sumber 1,59 1,63 1,79 ,68 3 Kuripan 1,63 1,42 1,52 1,05 4 Bantaran 0,89 1,18 1,55 1,55 5 Leces 1,72 0,94 1,06 1,11 6 Tegalsiwalan 1,13 1,32 1,32 1,20 7 Banyuanyar 0,96 0,96 1,68 1,62 8 Tiris 1,27 1,17 1,06 1,05 9 krucil 1,82 1,35 1,72 1,48 10 Gading 2,43 2,48 2,62 2,46 11 Pakuniran 1,69 1,60 2,09 1,58 12 Kotaanyar 1,35 1,19 1,65 0,78 13 Paiton 1,13 1,05 1,86 0,76 14 Besuk 1,10 1,13 2,02 1,94 15 Kraksaan 1,64 1,69 2,20 2,16 16 Krejengan 1,55 1,44 2,00 2,02 17 Pajarakan 1,42 1,66 2,20 2,04 18 Maron 1,22 0,66 1,50 1,52 19 Gending 2,73 1,12 1,09 1,10 20 Dringu 1,54 1,63 1,44 0,57 21 Wonomerto 1,49 1,03 1,45 1,01 22 Lumbang 0,99 0,34 0,66 1,52 23 Tongas 1,42 1,08 1,31 1,44 24 Sumberasih 1,51 1,31 1,71 1,28 Kab. Probolinggo 1,64 1,41 1,87 1,68
(23)
Banyak persoalan yang terjadi selama tahun 2013 di Kabupaten Probolinggo, dimana persoalan besar yang perlu mendapat perhatian utama adalah
dampak dari anomali iklim
, perubahan pola tanam, danperubahan perilaku harga komoditas pertanian di pasar
.Harga komotidas pertanian cenderung mengalami kenaikan yang cukup tinggi dalam rentang waktu yang cukup panjang.
Dampak dari bencana-bencana alam tahun 2010 dan 2011 tidak terjadi lagi, malahan terjadi pembalikan situasi pada beberapa komoditi. Selama tahun 2013 beberapa tanaman seperti bawang merah dan kentang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding 2 tahun sebelumnya. Dimana terjadi Kenaikan produktivitas, luas tanam, dan luas panen yang signifikan pada beberapa tanaman pangan dan hortikultura. Namun khusus untuk tanaman jagung terjadi penurunan produksi dibanding tahun 2012, faktor penentu utama kenaikkan angka produksi ini adalah penurunan luas panen. Namun untuk tanaman padi tidak terjadi hal seperti itu karena terjadi kenaikan luas tanam dan panen dibanding 2 tahun sebelumnya. Isue strategis lainnya adalah Secara umum kelembagaan petani masih lemah, dimana organisasi petani masih belum dapat meningkatkan kemampuan para petani agara lebih mandiri, ketergantungan para petani terhadap pihak lain masih sangat besar, diantaranya adalah pemupukan permodalan sebagai salah satu indikator masih sangat rendah. Persoalan feasibility pengelolahan lahan petani yang rata-rata 0,2 Ha menjadi faktor penentu utama kelemahan ini.
(24)
Isu lainnya adalah Pemakaian pupuk organik. Dimana kualitas lahan yang dikelola selama ini telah menurun karena kekurangan unsur organiknya (< 2 %). Selama beberapa tahun terakhir telah diaktualisasikan pemakaian pupuk organik, dan ternyata respon dari para petani cukup baik, usaha-usaha untuk memproduksi pupuk organik telah dilakukan oleh kelompok-kelompok petani binaan Dinas Pertanian, dan hal tersebut telah menjadi lahan agribisnis yang cukup menjanjikan dan mempunyai prospek yang cukup baik dimasa akan datang.
Ketersediaan tenaga kerja dibidang pertanian yang semakin menurun, Beberapa tahun terakhir ini ongkos tenaga kerja semakin tinggi, hal ini terjadi karena nilai imbal hasil dari panenan sudah tidak lagi mencukupi dengan kenaikan biaya hidup sehari-hari. Dalam penyediaan tenaga kerja terjadi perubahan pola, dimana penyediaan tenaga kerja di bidang pertanian ini telah menjadi profesi yang tersendiri (contoh tenaga kerja panenan), dimana mereka menyediakan jasa profesi ini kepada para petani tanpa ada batasan wilayah. Sehingga profesi ini memiliki nilai tawar yang cukup tinggi yang berakibat bagi semakin tingginya biaya panen.
Kehilangan hasil panen yang masih tinggi, Berdasarkan survey kehilangan hasil Kementerian Pertanian di Tingkat nasional diketahui bahwa kehilangan hasil panen padi di Jawa Timur adalah yang tertinggi. Beberapa sebab antara lain cara pemanenan yang tidak efisien, peralatan yang kurang, dan alat mesin mesin yang tidak efisien lagi.
Alih fungsi lahandan Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan menjadi isu nasional, untuk saat ini di Probolinggo setiap tahunnya terdapat kurang lebih 20 Ha sawah yang mengalami alih fungsi lahan. Hal ini tentunya menjadi ancaman terhadap ketahanan pangan sedang
(25)
banyak mengalami kendala yang cukup besar.
Isu kenaikan harga pangan dunia, selama tahun tahun-tahun terakhir dan tahun mendatang diperkirakan harga pangan akan mengalami kenaikan, persoalan gagal panen di beberapa daerah dan di belahan dunia lain serta semakin menurunnya daya dukung alam terhadap produksi pangan menjadi persoalan yang sangat serius. Dari PBB sering memberikan peringatan ketahanan pangan yang terancam akibat pertumbuhan penduduk dunia yang semakin cepat.
Ketersediaan air irigasi yang semakin terbatas, yang disebabkan jumlah air yang semakin menurun sedang kebutuhan masyarakat semakin meningkat. ‘Di Kabupaten Probolinggo sendiri, masih banyak budidaya pertanian dalam lahan tadah hujan. Akses ketersediaan air sangat terbatas, sehingga para petani sangat terbatas dalam upaya budidayanya.
Offarm (Pasca panen, pengolahan hasil, pemasaran, dan lain lain) yang diharapkan masih belum terwujud, offarm inilah sebenarnya yang bisa mengangkat nilai tambah bagi petani. Proses pembinaan terhadap pertani offarm masih jauh dari yang diharapkan, dimana perbaikan faktor-faktor SDM, akses informasi, permodalan, dan management masih harus ditingkatkan lagi. Selama ini fokus kepada offarm masih sangat sedikit, padahal pada offarm inilah nilai tambah dibidang pertanian sangat besar. Sangat sulit mengubah paradigma masyarakat pertanian pada umumnya cenderung ke arah budidaya pertanian ke arah pasca panen. Di masyarakat pertanian dikebanyakan tempat masih tergantung pada subsisten
(26)
perdesaan, perubahan tidak mudah terjadi. Selama ini oleh program-program di tingkat nasional maupun di daerah sudah dilakukan namun dampaknya kecil sekali jika dibandingkan dengan potensi yang ada di Kabupaten Probolinggo.
d)
Review terhadap Rancangan Awal RKPD,
Rancangan Awal RKPD yang memuat program dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo tidak mengalami perubahan yang terlalu banyak. Namun dalam rancangan awal dimana program dan kegiatan Dinas Pertanian lebih banyak pendekatan teknokratis sesuai dengan tupoksi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dan aturan perundangan yang diberlakukan, maka setelah itu lebih banyak memperhatikan masukan dari masyarakat melalui Forum SKPD.
(27)
Terdapat beberapa usulan dari masyarakat yang dijaring melalui Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan yang dirangkum melalui Forum SKPD diantaranya adalah :
No Daerah Pengusul Usulan daerah Tanggapan Dinas Pertanian terhadap usulan daerah
1
Kecamatan Wonomerto
Desa Kramat Agung Pengadaan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo
2
Kec. Tegalsiwalan
Desa Sumberbendo Pengadaan benih bawang merah Biru Lancor
Dapat dilaksanakan Desa Tegalsiwalan
Desa Bulu Jaran Lor Desa Blado Kulon Desa Sumberkledung
3 Kecamatan Kuripan Bantuan Benih Jagung Hibrida
Desa Wonosari
4
Kecamatan Tongas
Desa Bayeman Bantuan handsprayer
Desa Sumendi Banntuan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo
Desa Bayeman Desa Dungun
(28)
Desa Curah Dringu Desa Tongas Wetan Desa Tongas Kulon
5
Kecamatan Besuk
Desa Klampokan Bantuan handsprayer dan handtraktor
Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo sedang untuk handsprayer dapat dilaksanakan Desa Jambangan
Desa Sindetanyar Desa Sindetlami Desa Alas sumur Lor
Desa Matekan Demoplot SRI Dapat dilaksanakan Desa Krapilan
Desa Klampokan Desa Kecik Bago Desa Alas Kandang
Desa Matekan Pembuatan sumur artesis Menunggu Juknis DAK Desa Alas Sumur Lor
6
Kecamatan Sumberasih
Desa Muneng Bantuan bibit jambu air Dapat dilaksanakan Desa Jangur
Desa Pesisir Rehab JITUT Dapat dilaksanakan
7 Kecamatan Maron Bantuan UPPO, bantuan
benih padi jagung, dan
Dapat dilaksanakan, kecuali UPPO yang harus menunggu Juknis DAK
(29)
8
Kecamatan Gending
Desa Bulang Pelatihan pengolahan hasil Dapat dilaksanakan Desa Jatiadi
Desa Pajurangan
Desa Banyuanyar Lor SL PTT Dapat dilaksanakan Desa Sumberkerang
Desa Pikatan Desa Gending
Desa Sebaung Bantuan benih padi jagung Dapat dilaksanakan Desa Curah Sawo
9
Kecamatan Dringu Dapat dilaksanakan
Desa Sumbersuko Bantuan pompa air Dapat dilaksanakan Desa Dringu
Desa Tamansari Rehab JIDES Dapat dilaksanakan Desa Randuputih
10
Kecamatan Lumbang
Desa Sapih Benih sayuran Dapat dilaksanakan Desa Palangbesi Benih padi jagung Dapat dilaksanakan Desa Wonogoro Benih durian Dapat dilaksanakan
(30)
Desa Seboroh Rehab JIDES Dapat dilaksanakan Desa Karangren Pelatihan Dapat dilaksanakan
Desa Jatiurip Rehab DAM Dapat dilaksanakan, menunggu Juknis DAK dan APBN
12
Kecamatan Sumber
Desa Gemito Bantuan benih kentang Telah dilaksanakan tahun 2012
13
Kecamatan Banyuanyar Desa Banyuanyar Tengah
Bantuan pompa air Dapat dilaksanakan
Desa Sentulan Bantuan benih kacang Dapat dilaksanakan Desa Pendil Bantuan alat pasca panen
bawang merah
Dapat dilaksanakan
Desa Gading Kulon Bantuan MOCAV Tidak dapat dilaksanakan karena anggarannya tidak ada
Desa Klenang Kidul
14
Kecamatan Sukapura
Desa Ngadisari Benih sayuran Dapat dilaksanakan
Desa Pakel Dapat dilaksanakan
Desa Jetak Dapat dilaksanakan
15
Kecamatan Paiton
Desa Sumberrejo (Matekan)
Bantuan handtraktor Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo
(31)
Desa Gungungan Kidul Biogas, UPPO Dapat dilaksanakan, menunggu Juknis DAK dan APBN
Desa Blimbing
17 Kecamatan Krucil
14 desa Benih manggis Dapat dilaksanakan
18
Kecamatan Kotaanyar
Desa Sidomulyo Bantuan handtraktor dan UPPO
Bukan kebijakan prioitas Bupati Probolinggo
19
Kecamatan Pajarakan
Desa Karangbong Bantuan pompa air Dapat dilaksanakan Desa Selogudig Wetan Bantuan handsprayer Dapat dilaksanakan Sumber : Catatan forum SKPD tahun 2012.
(32)
I
I
I
I
I
I
I
I
I
.
.
.
T
T
T
U
U
U
J
J
J
U
U
U
A
A
A
N
N
N
,
,
,
S
S
S
A
A
A
S
S
S
A
A
A
R
R
R
A
A
A
N
N
N
,
,
,
P
P
P
R
R
R
O
O
O
G
G
G
R
R
R
A
A
A
M
M
M
,
,
,
D
D
D
A
A
A
N
N
N
K
K
K
E
E
E
G
G
G
I
I
I
A
A
A
T
T
T
A
A
A
N
N
N
(telaahan terhadap kebijakan nasional & provinsi, tujuan & sasaran Renja Diperta, program & Kegiatan)
(a)
Telaahan terhadap Kebijakan Nasional & Provinsi
Terkait dengan agenda pembangunan nasional, berbagai isu terkini berkembang dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2013 yang dijadikan pertimbangan dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014, diantaranya:
1. Penguatan ketahanan pangan dalam upaya menjaga ketersediaan bahan pokok dan energi;
2. Percepatan pengurangan kemiskinan;
3. Peningkatan keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan;
4. Peningkatan nilai tambah pemanfaatan potensi dan peluang sumberdaya alam, bonus demografi, relokasi industri, dan pasar domestik yang besar; dan
(33)
Sementara itu sesuai dengan RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 -2018 dan Prioritas Pembangunan Nasional, maka Prioritas Pembangunan Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 adalah:
a. Penurunan Angka Kemiskinan Dan Pengangguran; b. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi;
c. Peningkatan Ketersediaan Bahan Pangan, Energi Dan Air; d. Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat Dibidang Pendidikan;
e. Peningkatan Pelayanan Terhadap Kesehatan, KB Serta Penanganan Rakyat Terlantar; f. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar;
g. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; h. Peningkatan Pelayanan Masyarakat Dengan Mudah Dan Murah; i. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih Dan Bebas KKN
maka tema pembangunan Tahun 2014 adalah
MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN DAN DAYA SAING DAERAH BAGI
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN.
Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo berusaha menyusun program yang sesuai dengan Prioritas tahun 2014, program-program yang disusun ini selain mengacu kepada RPJMD Kabupaten juga memperhatikan
(34)
1. Rencana Strategi Kementerian Pertanian juga visi dan misi Kementerian Pertanian RI yang menekankan pada upaya
pencapaian surplus beras 10 juta ton
pada tahun 2014 dengan menggunakan program-program (a) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (b) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (c) Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.2. VISI Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025 adalah mewujudkan Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Terkemuka Berdaya saing Global dan
Berkelanjutan .
VISI dicapai antara lain dengan mengembangkan perekonomian Jawa Timur berbasis agro, yaitu mendorong pergeseran Agrobisnis dari berbasis pada comparative advantage ke arah Agrobisnis yang didorong oleh competitive advantage (keunggulan kompetitif) melalui pengembangan modal dan peningkatan kemajuan teknologi pada setiap sub-sistemnya, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
Tema RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2014 adalah
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Jawa Timur Melalui Perluasan dan
Penguatan UMKMK, Pasar Dalam Negeri Serta Perbaikan Infrastruktur.
Kebijakan nasional dari pemerintah pusat, kebijakan pemerintah provinsi, dan kebijakan pemerintah Kabupaten Probolinggo tersebut di atas menjadi acuan bagi Dinas Pertanian
(35)
2014-2018 sebagaimana berikut ini .
NO Kebijakan Prioritas Dinas Pertanian Indikator
1 Penerapan SOP/GAP Komoditi Unggulan 150 primatani, 200 registrasi tahun 2018
2 Peningkatan jumlah penangkar/ jumlah benih dan jenis benih
50 penangkar/lembaga / 3000 ton/ 50.000 batang
3 Serangan OPT menurun 2% / tahun
4 Penggunaan agens hayati meningkat/ penerapan PHT dikawasan unggulan
800 kelompok; berapa liter produksi agens hayati 100.000 liter
5 Penerapan teknologi PPT (SLPTT) Seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo
6 Menciptakan pengolahan bahan pangan menjadi bahan industri pertanian
20 pengolahan pakan ternak / jagung
7 Penyusunan dan penerapan upaya-upaya penurunan kehilangan hasil panen pertanian
Penurunan dari 11 % kehilangan hasil panen padi menjadi 8 % tahun 2014
8 Identifikasi dan managemen stock; penyusunan supply chain managemen
Tersusunnya rumusan dokumen kebijakan tentang harga dan ketersediaan komoditas pertanian 9 Penyusunan mitigasi bencana
Tersediaanya dokumen mitigasi bencana bidang pertanian Kabupaten Probolinggo
(36)
Bidang Pertanian Kabupaten Probolinggo
11
Menjamin ketersediaan prasarana dan sarana produksi pertanian (air irigasi, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian)
Ketepatan ketersediaan jumlah, mutu, harga, dan waktu; ketepatan pemakaian
12 Pengembangan penggunaan pupuk organik Penggunaan pupuk organik secara merata di Kabupaten Probolinggo 13 Pembangunan pertanian berdasarkan kawasan
komoditi
6 kawasan berdasarkan komoditas
14 Penyusunan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Dalam waktu 5 tahun sudah bisa diterapkan sebagian kebijakan PL2B di Kabupaten Probolinggo
15
Perkuatan dan penumbuhan kelembagaan berdasarkan profesi-profesi yang di bidang pertanian
Profesi penangkaran
Profesi pembuat pupuk organik
Profesi PPAH
Profesi Pemanenan
Profesi HIPPA
Profesi pengolah hasil pertanian
Profesi UPJA
Regu Pengendali Hama 16 Penyusunan database subsektor pertanian
(37)
Sasaran pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Probolinggo adalah Peningkatan Ketahanan Pangan melalui optimalisasi produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Untuk Dinas Pertanian indikator sasaran adalah :
1. Peningkatan produksi tanaman pangan & hortikultura,
Jenis Komoditi Target Produksi
tahun 2015
Padi 330.423 ton
Jagung 325.921 ton
Bawang merah 42.260 ton
Kentang 49.578 ton
Kubis 48.762 ton
Alpokat 7.450 ton
Mangga 92.799 ton
(38)
2. Peningkatan produktivitas tanaman pangan & hortikultura,
Program dan Kegiatan
Penyusunan program kegiatan Dinas Pertanian untuk subsektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura tahun 2014 mengacu kepada :
1. Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo tahun 2014-2018 2. RKPD Kabupaten Probolinggo tahun Anggaran 2014
3. Program Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
4. 4 sukses program utama nasional Bidang Pertanian 2010-2014 (a. Peningkatan produksi dan swasembada berkelanjutan; b. Diversifikasi pangan; c. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor; d. Peningkatan Kesejahteraan Petani).
5. Target pemerintah pusat surlus beras 10 juta ton pada tahun 2014.
Jenis Komoditi Target Produktivitas
tahun 2015
Padi 5,6 ton/ha
Jagung 5,3 ton/ha
Bawang merah 12,25 ton/ha
Kentang 12,58 ton/ha
Kubis 16,2 ton/ha
Alpokat 40 kg/ph
Mangga 53 kg/ph
(39)
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN TA 2015
No
Urut Nama Program Nama Kegiatan Keterangan Total Biaya
1
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS
Pembayaran honorarium
pegawai non PNS 120.000.000
2 Penyediaan Jasa Administrasi Kepegawaian Pembayaran honorarium pengelola keuangan 30.000.000
3 Penyediaan Sarana dan
Prasarana Kantor
Pengadaan dan operasional sarana bergerak dan non bergerak, gudang
450.000.000
4 Penyediaan Jasa Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Pembiayaan operasional
perkantoran 110.000.000
5
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR/
Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan
pemeliharaan saran dan prasarana
100.000.000
6
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur SKPD
Mengikutkan karyawan Diperta dalam pelatihan dan sertifikasi
150.000.000
7
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN/
Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan SKPD
Penyusunan Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pertanian
35.000.000
8 Penyusunan dan Pengelolaan
Database SKPD
Pendataan dan
Pengelolaan luas tanam, panen, produksi tanaman pertanian, dan NTP
50.000.000
9 PROGRAM PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN PETANI
Peningkatan Pembinaan agribisnis
Penguatan usaha dan jaringan usaha kelompok tani terutama para penangkar benih
150.000.000
10 Pengembangan kemitraan Petani
Adanya kesepakatan MOU antara kelompok usaha dan para pihak usaha
120.000.000
11 Peningkatan kapasitas ekonomi
kelembagaan petani
Perkuatan kelembagaan masyarakat pertanian secara legalitas dan permodalan
(40)
12 Pembinaan P3A/HIPPA Perkuatan kelembagaan
P3A / HIPPA 100.000.000
13 Penanganan pasca panen dan
Pengolahan hasil pertanian
Pembinaan mutu dan produktivitas untuk perbaikan pasca panen dan pengolahan
225.000.000
14 Promosi Hasil Produksi
Pertanian
Penyebarluasan keunggulan komoditi pertanian Probolinggo melalui berbagai media
150.000.000
15 Pengembangan Informasi Pasar Pendataan dan
penyiaran harga pasar 25.000.000
16 Pengembangan Penerapan GHP Dukungan fasilitasi
penerapan GHP 100.000.000
17
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU KOMODITI PERTANIAN
Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi
Fasiitasi operasional
UPB Padi Paiton 130.000.000
18 Pengembangan Unit Pembenihan Kentang
Fasilitasi operasional produksi benih kentang di UP Kentang untuk PAD
240.000.000
19 Pengembangan penangkar
tanaman pangan dan holtikultura
Penambahan dan pembinaan jumah penangkar padi, kentang, dan tanaman lain
75.000.000
20
Peningkatan Pengendalian Organisme Penggangu tanaman pangan dan holtikultura
Penurunan luas serangan pada tanaman baik jumlah, frekuensi, maupun jenis OPT
250.000.000
21 Pemanfaatan pekarangan
Peningkatan
ketersediaan tanaman biofarmaka, buah, dan sayuran untuk tanaman pekarangan
100.000.000
22 Peningkatan regu Pengendali
Hama dan Bencana Alam
Penguatan unit-unit pengendali serangan OPT
70.000.000
23 Pengembangan bibit Varietas
Lokal Unggulan Probolinggo
Perbanyakan populasi tanaman varietas unggul probolinggo
(41)
24 Peningkatan Penggunaan Agens
Hayati
Fasilitasi kelompok tani memproduksi agens hayati / penggunaan agens hayati dan hibah agens hayati
100.000.000
25 Pelepasan varietas unggul lokal
Probolinggo
Pelepasan varietas
durian 45.000.000
26 Pendampingan SRI Pembinaan dan
penerapan teknologi SRI 100.000.000
27 Pendampingan SLPTT Fasilitasi pertemuan SL
PTT 100.000.000
28 Pengembangan Tanaman
Hortikultura Unggulan Perbanyakan populasi tanaman hortikultura unggulan 250.000.000 29 PROGRAM PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN
Mekanisasi Pertanian
Ketersediaan sarana untuk pengelolaan lahan dan dikelola oeh UPJA(pompa air, power thresher, dll)
500.000.000
30 Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pertanian
Ketersediaan sarana penunjang proses produksi dan pasca panen (handtraktor, box dryer, pemipil jagung, kendaraan roda 3, dll)
1.000.000.000
31 Peningkatan Pengelolaan Lahan
dan Air
Pembangunan penyediaan air irigasi bagi lahan pertanian dan pembangunan jalan usaha tani
(42)
32 Peningkatan Pestisida
Penyangga
Pengadaan pestisida untuk antisipasi outbreak serangan OPT
200.000.000
33 Pembinaan Penerapan Standar
Mutu Pupuk dan Pestisida
Pengujian sample pupuk dan pestisida, monitoring peredaran pupuk dan pestisida
60.000.000
32 Pelatihan UPJA dan
Perbengkelan Pertanian
Perkuatan dan fasilitasi operasional bengkel alsintan di UPJA
80.000.000
33 Pengawalan pupuk bersubsidi
Koodinasi , pengawasan dan penyusunan RDKK dan KP3
220.000.000
34 WISMP Perkuatan management
HIPPA / GHIPPA 250.000.000
35 Pengembangan Pupuk Organik
Pengadaan bahan pupuk organik dan
pemberdayaan kelompok tani produsen pupuk organik
365.000.000
36
PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL DI KAWASAN INDUSTRI HASIL TEMBAKAU
Penguatan Ekonomi Masyarakat, Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran melalui Bantuan Sarana
Prasarana Komoditas Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan IHT
Bantuan sarana produksi pertanian di kawasan Industri Hasil Tembakau
(43)
37
Penguatan Ekonomi Masyarakat, Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran melalui Bantuan Benih/Bibit Komoditas Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan IHT
Bantuan benih unggul pertanian di kawasan industri hasil tembakau
100.000.000
38
Penguatan Ekonomi Masyarakat, Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran melalui Peningkatan Pasca Panen dan Pemasaran Komoditas Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan IHT
Bantuan sarana pasca panen pertanian di kawasan industri hasil tembakau
75.000.000
(44)
I
I
I
I
I
I
I
I
I
.
.
.
P
P
P
E
E
E
N
N
N
U
U
U
T
T
T
U
U
U
P
P
P
Demikian Renja tahun anggaran 2014 Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini disusun. Proses perencanaan yang telah dikerjakan menghasilkan beberapa bahan bagi penyusunan KUA PPAS. Diharapkan data ini tidak mengalami perubahan sampai dengan penyusunan RKA dan DPA. Namun yang terlebih penting lagi adalah subtansi dari perencanaan ini bisa memberikan outcome yang bermanfaat bagi pembangunan subsektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Probolinggo.
(1)
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN TA 2015
No
Urut Nama Program Nama Kegiatan Keterangan Total Biaya
1
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS
Pembayaran honorarium
pegawai non PNS 120.000.000 2 Penyediaan Jasa Administrasi Kepegawaian Pembayaran honorarium pengelola keuangan 30.000.000
3 Penyediaan Sarana dan
Prasarana Kantor
Pengadaan dan operasional sarana bergerak dan non bergerak, gudang
450.000.000
4 Penyediaan Jasa Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Pembiayaan operasional
perkantoran 110.000.000
5
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR/
Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan
pemeliharaan saran dan prasarana
100.000.000
6
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur SKPD
Mengikutkan karyawan Diperta dalam pelatihan dan sertifikasi
150.000.000
7
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN/
Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan SKPD
Penyusunan Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pertanian
35.000.000
8 Penyusunan dan Pengelolaan
Database SKPD
Pendataan dan
Pengelolaan luas tanam, panen, produksi tanaman pertanian, dan NTP
50.000.000
9 PROGRAM PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN PETANI
Peningkatan Pembinaan agribisnis
Penguatan usaha dan jaringan usaha kelompok tani terutama para penangkar benih
150.000.000
10 Pengembangan kemitraan Petani
Adanya kesepakatan MOU antara kelompok usaha dan para pihak usaha
120.000.000
11 Peningkatan kapasitas ekonomi
kelembagaan petani
Perkuatan kelembagaan masyarakat pertanian secara legalitas dan permodalan
(2)
12 Pembinaan P3A/HIPPA Perkuatan kelembagaan
P3A / HIPPA 100.000.000
13 Penanganan pasca panen dan
Pengolahan hasil pertanian
Pembinaan mutu dan produktivitas untuk perbaikan pasca panen dan pengolahan
225.000.000
14 Promosi Hasil Produksi
Pertanian
Penyebarluasan keunggulan komoditi pertanian Probolinggo melalui berbagai media
150.000.000
15 Pengembangan Informasi Pasar Pendataan dan
penyiaran harga pasar 25.000.000
16 Pengembangan Penerapan GHP Dukungan fasilitasi
penerapan GHP 100.000.000
17
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU KOMODITI PERTANIAN
Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi
Fasiitasi operasional
UPB Padi Paiton 130.000.000
18 Pengembangan Unit Pembenihan Kentang
Fasilitasi operasional produksi benih kentang di UP Kentang untuk PAD
240.000.000
19 Pengembangan penangkar
tanaman pangan dan holtikultura
Penambahan dan pembinaan jumah penangkar padi, kentang, dan tanaman lain
75.000.000
20
Peningkatan Pengendalian Organisme Penggangu tanaman pangan dan holtikultura
Penurunan luas serangan pada tanaman baik jumlah, frekuensi, maupun jenis OPT
250.000.000
21 Pemanfaatan pekarangan
Peningkatan
ketersediaan tanaman biofarmaka, buah, dan sayuran untuk tanaman pekarangan
100.000.000
22 Peningkatan regu Pengendali
Hama dan Bencana Alam
Penguatan unit-unit pengendali serangan OPT
(3)
24 Peningkatan Penggunaan Agens
Hayati
Fasilitasi kelompok tani memproduksi agens hayati / penggunaan agens hayati dan hibah agens hayati
100.000.000
25 Pelepasan varietas unggul lokal
Probolinggo
Pelepasan varietas
durian 45.000.000
26 Pendampingan SRI Pembinaan dan
penerapan teknologi SRI 100.000.000
27 Pendampingan SLPTT Fasilitasi pertemuan SL
PTT 100.000.000
28 Pengembangan Tanaman
Hortikultura Unggulan
Perbanyakan populasi tanaman hortikultura unggulan
250.000.000
29
PROGRAM PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN
Mekanisasi Pertanian
Ketersediaan sarana untuk pengelolaan lahan dan dikelola oeh UPJA(pompa air, power thresher, dll)
500.000.000
30 Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pertanian
Ketersediaan sarana penunjang proses produksi dan pasca panen (handtraktor, box dryer, pemipil jagung, kendaraan roda 3, dll)
1.000.000.000
31 Peningkatan Pengelolaan Lahan
dan Air
Pembangunan penyediaan air irigasi bagi lahan pertanian dan pembangunan jalan usaha tani
(4)
32 Peningkatan Pestisida
Penyangga
Pengadaan pestisida untuk antisipasi outbreak serangan OPT
200.000.000
33 Pembinaan Penerapan Standar
Mutu Pupuk dan Pestisida
Pengujian sample pupuk dan pestisida, monitoring peredaran pupuk dan pestisida
60.000.000
32 Pelatihan UPJA dan
Perbengkelan Pertanian
Perkuatan dan fasilitasi operasional bengkel alsintan di UPJA
80.000.000
33 Pengawalan pupuk bersubsidi
Koodinasi , pengawasan dan penyusunan RDKK dan KP3
220.000.000
34 WISMP Perkuatan management
HIPPA / GHIPPA 250.000.000
35 Pengembangan Pupuk Organik
Pengadaan bahan pupuk organik dan
pemberdayaan kelompok tani produsen pupuk organik
365.000.000
36
PROGRAM PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL DI KAWASAN INDUSTRI HASIL TEMBAKAU
Penguatan Ekonomi Masyarakat, Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran melalui Bantuan Sarana
Prasarana Komoditas Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan IHT
Bantuan sarana produksi pertanian di kawasan Industri Hasil Tembakau
(5)
37
Penguatan Ekonomi Masyarakat, Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran melalui Bantuan Benih/Bibit Komoditas Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan IHT
Bantuan benih unggul pertanian di kawasan industri hasil tembakau
100.000.000
38
Penguatan Ekonomi Masyarakat, Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran melalui Peningkatan Pasca Panen dan Pemasaran Komoditas Buah pada Lahan Pekarangan Terpadu di Kawasan IHT
Bantuan sarana pasca panen pertanian di kawasan industri hasil tembakau
75.000.000
(6)