INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) | Kabupaten Kerinci

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang akan diealisasikan melalui semua Visi dan Misi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dengan Indikator Kinerja Utama dapat kita ketahui informasi kinerja yang diperlukan manajemen dalam memperbaiki sistem organisasi yang dikelolanya guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, dan sudah barang tentu memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat yang kita sebut outcome.

Berdasarkan hal tersebut, Inspektorat Kabupaten Kerinci sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah juga menetapkan suatu Indikator Kinerja Utama yang mengacu pada fungsi dari Inspektorat Kabupaten Kerinci sebagai Instansi yang memiliki tugas dalam bidang pengawasan. Apakah tugas dan wewenang tersebut sudah sesuai dengan Visi dan Misi Inspektorat Kabupaten Kerinci.

Adapun Visi Inspektorat Kabupaten Kerinci adalah:

“ Terwujudnya Lembaga Pengawasan Internal yang Profesional dalam Rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bersih, Transparan, dan Akuntabel.”.

Adapun misi Inspektorat Kabupaten Kerinci adalah sebagai berilkut : 1. Meningkatkan kapabilitas aparat pengawasan dalam rangka

menciptakan Aparatur Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas.


(2)

3. Meningkatkan efektifitas hasil pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan dan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah.

4. Meningkatkan Sinergitas dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengawasan, baik sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal.

5. Melaksanakan pengedalian internal pemerintah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama

pada Inspektorat Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting

dan diperlukan dalam melakukan fungsi pengawasan

yang berdampak pada pembangunan daerah dan

bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan Indikator Kinerja

yang ditetapkan;

2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian

suatu tujuan dan sasaran strategis Inspektorat Kota

Bandung sehingga dapat digunakan untuk perbaikan

Kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

1.3 Landasan Penyusunan

Adapun Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Bandung ini

dibuat merujuk pada sejumlah peraturan, antara lain:

1. Peraturan Pemerintah No.20 tahun 2004 tentang

Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara RI tahun

2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor

4405);


(3)

2. Peraturan Pemerintah No.21 tahun 2004 tentang

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian

Negara/Lembaga (Lembaran Negara RI tahun 2004

Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4406);

3. Peraturan Pemerintah No.56 tahun 2005 tentang Sistem

Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI tahun

2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor

4576);

4. Peraturan Pemerintah No.65 tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan

Minimal (Lembaran Negara RI tahun 2005 Nomor 150,

Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4585);

5. Peraturan Pemerintah No.8 tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

(Lembaran Negara RI tahun 2006 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 4614);

6. Peraturan Pemerintah No.39 tahun 2006 tentang

Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan (Lembaran Negara RI tahun 2006

Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4663);

7. Peraturan Pemerintah No.40 tahun 2006 tentang

Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara RI tahun 2006 Nomor 97, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 4664);

8. Peraturan Presiden No.7 tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun

2004-2009;


(4)

9. Peraturan Presiden No.9 tahun 2005 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Menteri Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden No.94 tahun 2006

tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden No.9

tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara;

10.Instruksi Presiden No.5 tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi;

11.Instruksi Presiden No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

12.

Peraturan MenPAN Nomor :PER/09/M.PAN/5/2007 tentang

Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan


(5)

BAB II

GAMBARAN UMUM

3.1 Gambaran Umum

Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Kerinci dijabarkan dalam Peraturan Bupati Kerinci Nomor 6 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata kerja Inspektorat Kabupaten Kerinci, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Inspektorat Kabupaten Kerinci didasarkan pada Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang diterbitkan tiap tahunnya dengan Surat Keputusan Bupati Kerinci. Inspektorat Kabupaten Kerinci adalah unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Sebagai unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah, Inspektorat Kabupaten Kerinci mempunyai tugas pokok yaitu ” Melakukan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintahan di Daerah, Pelaksanaan Pembinaan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Desa.”

Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kabupaten Kerinci tentunya harus dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Kerinci.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Inspektorat Kabupaten Kerinci mempunyai fungsi sebagai berikut :


(6)

1. Perencanaan program pengawasan;

2. Perumusan Kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan

3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pembangunan, pemerintahan, dan Kemasyarakatan;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

3.2 Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Kerinci

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci, yang selanjutnya telah pula ditetapkannya Peraturan Bupati Kerinci No. 6 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang Inspektorat Kabupaten Kerinci. Adapun susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten Kerinci terdiri atas :

a. Inspektur;

b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Perencanaan;

2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Administrasi dan Umum. c. Inspektur Pembantu Wilayah I;

d. Inspektur Pembantu Wilayah II; e. Inspektur Pembantu Wilayah III; f. Inspektur Pembantu Wilayah IV; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Kerinci


(7)

3.3 Visi dan Misi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Kerinci pada dasarnya mencerminkan apa yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Kerinci dan mengimplementasikan visi dan misi Bupati Kerinci sebagaimana tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci tahun 2014-2019. Untuk mewujudkan visi tersebut Inspektorat Kabupaten Kerinci membutuhkan misi. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya -upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Inspektorat Kabupaten Kerinci.

Visi dan misi Inspektorat Kabupaten Kerinci pada dasarnya adalah apa yang akan diwujudkan dan bagaimana upaya-upaya yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan, sebagaimana nanti akan

Sekretaris

Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Adm & Umum

Sub Bagian Evalop 

Inspektur Pembantu Wilayah II

Inspektur Pembantu Wilayah III

Inspektur Pembantu Wilayah IV

Jafung Auditor dan P2UPD

Jafung Auditor dan P2UPD

Jafung Auditor dan P2UPD

Jafung Auditor dan P2UPD Inspektur

Pembantu Wilayah I


(8)

diimplementasikan ke dalam strategi, kebijakan, program, dan kegiatan Inspektorat Kabupaten Kerinci tahun 2014-2019.

Visi Inspektorat Kabupaten Kerinci adalah:

Visi di atas menunjukkan kaitan antara tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Kerinci dengan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dilingkungan Pemerintah Kota Bandung, meliputi aspek penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabilitas kinerja, dan pelayanan publik yang prima. Kualitas dan profesionalitas pengawasan internal yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Kerinci harus berdampak pada terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik di 3 (tiga) aspek tersebut.

Dengan demikian, pokok visi yang harus diperhatikan adalah: 1. Pengawasan Internal yang profesional

Pengawasan internal yang profesional merupakan pilar utama dalam melakukan pengawasan agar peran dan kedudukan Inspektorat Kabupaten Kerinci dapat dirasakan oleh masyarakat berupa penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan kaidah dan peraturan perundangan. Tujuan dari pengawasan Internal dalam rangka menciptakan aparatur pengawasan yang profesional ini adalah agar setiap hasil pengawasan/pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat pengawas internal ini dapat memberikan keyakinan memadai atas ketaatan, dan kehematan, efisiensi, dan efektivitas dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (assurance activities); dapat memberi peringatan dini (early warning system) dan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (anti corruption activities); dan dapat memelihara dan meningkatkan

“Terwujudnya Lembaga Pengawasan Internal yang Profesional dalam Rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang


(9)

tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (consulting activities).

2. Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Untuk dapat mewujudkan apa yang menjadi visi organisasi di atas maka Inspektorat Kota Bandung menegaskan misinya sebagai berikut.

a. Meningkatkan Kapabilitas aparat pengawasan dalam rangak menciptakan aparatur pengawasan yang profesional, kompeten, dan berintgritas

Profesional adalah profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan.

Kompeten adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki seseorang dalam bidangnya

Berintegritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Nilai dan prinsip ini tentunya tidak lepas dari yang namanya kebenaran. Oleh karena itu orang yang memiliki integritas pasti akan menjadi orang yang jujur dan menyukai keadilan.

Profesionalisme, kompeten dan berintegritas dalam pengawasan internal berhubungan dengan “profesi” auditor maupun Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan daerah (P2UPD) yang harus dimiliki dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, dengan adanya aparatur pengawasan yang proefesional, kompeten dan berintegritas maka hasil dari pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan dapat berkualitas dan dihandalkan.

b. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana aparat pengawas Dengan tersedianya sarana dan prasarana pendukung bagi aparat pengawas dalam melakukan tugasnya maka diharapkan tugas yang dibebanbankan akan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.


(10)

c. Meningkatkan efektivitas hasil Pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Efektivitas pengawasan dapat diukur atas sejauh mana dampak pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor maupun Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan daerah (P2UPD) dapat memperbaiki tata kelola pemerintahan Kota Bandung. Berbagai kendala dalam menegakkan tata kelola pemerintahan yang selama ini terjadi harus dapat dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan internal sebagaimana dimaksud dalam misi pertama ini. Fokus dari peningkatan efektivitas pengawasan internal sekurang-kurangnya meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan pemeriksaan.

d. Meningkatkan sinergitas dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengawasan, baik sesama APIP maupun Aparat Pengawasan Eksternal.

Sinergi adalah Membangun dan memastikan hubungan kerjasama

internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para

pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat

dan berkualitas.

Tujuan Sinergi adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu

maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan

semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting

terhadap suatu kesuksesan.

Dengan adanya sinergitas dan koordinasi maka dalam pelaksanaan

tugas pengawasan antara APIP tidak terjadi benturan atau tumpang

tindih sesuai dengan urjab dan kewenangannya apabila terjadi

ketidak sesuaian, dan harus koordinasikan dengan unit terkait.

e. Melaksanakan pengendalian internal pemerintah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).


(11)

Dengan adanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang baik maka akan terwujud tata kelola pemerintahan yang baik.

BAB III


(12)

Perkembangan manajemen sektor publik saat ini adalah adanya tuntutan kepada penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Manfaat kepada masyarakat inilah yang disebut outcome, dan outcome seperti ini yang disebut sebagai kinerja. Dan Indikator Kinerja adalah alat ukur atau media yang digunakan dalam mengukur kinerja suatu instansi pemerintah. Indikator Kinerja dimaksudkan sebagai ukuran yang dapat menggambarkan tingkat capaian suatu sasaran atau kegiatan apakah telah berhasil dicapai atau tidak. Sedangkan Keluaran disini yang kita sebut Output adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis, tujuan program dan kebijakan.

Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indikator) adalah ukuran keberhasilan dari suatru tujuan dan sasaran stratyegis organisasi. Dan dari Kinerja Instansi Pemerintah disini dapat diketahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari Visi, Misi, dan Strategi Instansi Pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan -kegiatan yang sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sedangkan sasaran strategis merupkan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek sesuai dengan RPJMD yang telah disusun. Indikator Kinerja Utama digunakan pada instansi pemerintah untuk :

1. Perencanaan kinerja tahunan; 2. Penganggaran;

3. Penyusunan dokumen penetapan kinerja; 4. Pengukuran dan evaluasi kinerja;

5. Pelaporan akuntabilitas kinerja

BAB IV PENUTUP


(13)

Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Kerinci merupakan gambaran keberhasilan dari tujuan dan sasarn strategis yang dapat dicapai oleh Inspektorat Kabupaten Kerinci dalam mewujudkan Visi, Misi Inspektorat Kota Bandung dalam kurun waktu sesuai dengan RPJMD yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja Utama dapat menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Inspektorat Kabupaten Kerinci dalam mewujudkan Visi Inspektorat Kabupaten Kerinci.

Indikator Kinerja Utama menjadi sangat penting artinya dalam menghadapi berbagai persoalan-persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengakomodasikan berbagai kebutuhan masyarakat dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku pembangunan (stakeholder) dalam menciptakan Good Governance sesuai dengan tuntutan paradigma baru yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah, sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar - benar dikedepankan dan menimbulkan manfaat yang besar bagi masyarakat Kabupaten Kerinci.

INSPEKTUR KABUPATEN KERINCI

ZAINAL EFENDI, SP.,M.Si Pembina Tingkat I

NIP. 19670202 199503 1 005

Lampiran

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Kabupaten Kerinci Tahun 2014 - 2019


(14)

Visi : Terwujudnya Lembaga Pengawasan Internal yang Profesional dalam Rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Bersih, Transparan, dan Akuntabel.”

Misi Tujuan Sasaran Indikator Satuan 201 Target / Tahun 4 2015

2016 2017 2018

Misi 1 : Meningkatkan kapabilitas aparat pengawasan dalam rangka menciptakan Aparatur Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas

1. Meningkatkan kapasitas SDM dan Kelambagaan Inspektorat Kab. Kerinci Tersedianya SDM Aparatur Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas Jumlah pegawai yang bersertifikat Auditor (JFA)

Orang 5 8 13 18 23

Jumlah pegawai yang bersertifikat P2UPD

Orang 5 13 21 29 37

Bimtek dan Pelatihan yang diikuti

Kegiata

n 10 10 10 10 10 Persentase PNS Inspektorat Kab. Kerinci yang mengikuti pelatihan/ bimtek

Persen 100 100 10

0 100 100

Misi 2 : Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana aparat pengawas

Misi 3 : Meningkatkan Efektifitas hasil pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

2. Meningkatkan kualitas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Kerinci Meningkatnya laporan pengelolaan keuangan Pemerintah Kab. Kerinci sesuai SAP

Laporan Keuangan yang direviu Lapora

n

1 1 1 1 1

Meningkatnya Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP

Laporan Keuangan

SKPD yang direviu SKPD 16 16 16 16 16 3. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Instansi Pemerintah Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berdasarkan hasil audit dan evaluasi APIP

Jumlah SKPD yang diaudit kinerjanya

SK

PD 93 93 93 93 93 Persentase capaian kinerja SKPD sesuai tupoksi serta penetapan kinerjanya Per

sen 85 90 93 95 97

Jumlah SKPD yang dievaluasi LAKIP-nya

SK PD

33 33 33 33 33 Kategori Hasil

Evaluasi Akuntabilitas Kinerja SKPD rata-rata

Nila


(15)

Menurunnya kasus dan penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan Persentase penyelesaian pengadauan masyarakat Per sen

80 85 90 95 100

Menurunnya jumlah pelanggaran disiplin pegawai

Kas

us 20 18 15 10 5 Misi 4 : Meningkatnya sinergitas dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengawasan baik sesama APIP

maupun Aparat Pengawasan Eksternal 3. Meningkatkan Sinergitas dan Koordinasi Pelaksanaan Pengawasan Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan

Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan

Per

sen 50 65 85 90 95 Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut hasil pengawasan Keg iata n

4 4 4 4 4

Meningkatnya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan pengawasan Koordinasi dan sinergitas pelaksanaan hasil pengawasan Keg iata n

4 4 4 4 4

Persentase kesesuaian kegiatan pengawasan yang sesuai dengan PKPT Per sen

60 75 80 85 95

Misi 5 : Melaksanakan pengendalian internal pemerintah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

4

. Meningkatkan Pengendalian Intern Pemerintah Meningkatnya system pengendalian intern pemerintah Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP SKP

D 4 19 25 34 42 Persentase jumlah

laporan hasil pengawasan yang terbit tepat waktu

Per sen

10 30 50 70 100

Lampiran INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)


(16)

N

O SASARANRENSTRA KINERJA UTAMAINDIKATOR SUMBERDATA KETERANGAN 1. Meningkatnya

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berdasarkan hasil audit dan evaluasi APIP

Prosentase capaian Kinerja SKPD sesuai

Tupoksi serta

penetapan kinerjanya

Laporan hasil pemeriksaan/a udit kinerja SKPD

Jumlah

aduan/laporan

masyarakat yang mesti ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kasus

Laporan hasil pemeriksaan pengaduan masyarakat Persentase SAKIP

kategori baik Laporan hasilEvaluasi SAKIP SKPD

2. Meningkatnya sinergitas dan

koordinasi pelaksanaan pengawasan

Persentase

penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan

Hasil

monitoring dan evaluasi

Tindak Lanjut dan

Inventarisasi Temuan/Tindak Lanjut


(17)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INSPEKTORAT KABUPATEN KERINCI TAHUN 2014 - 2019

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan, Satuan

Kerja Perangkat Daerah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal RENSTRA (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja pada

akhir periode RENSTRA Unit Kerja Penanggung

Jawab Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 16 5 INSPEKTORAT 1 1

6

5 1 Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Persentase Capaian Kinerja SKPD sesuai Tupoksi serta penetapan kinerjanya

85 429.738.107 87 455.520.525 90 543.884.300 93 625.466.945 95 719.286.987 97 791.215.685 99 791.215.685 Inspektorat

Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan

50 74.880.350 60 147.756.753 70 185.600.000 75 213.440.000 85 234.784.000 90 258.262.400 95 258.262.400 Inspektorat

Jumlah aduan/laporan masyarakat yang mesti ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kasus

16 169.769.400 20 194.552.600 20 246.000.000 24 344.400.000 28 482.160.000 32 575.592.000 32 575.592.000 Inspektorat

Persentase SAKIP kategori baik


(18)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

IRBAN I INSPEKTORAT KABUPATEN KERINCI TAHUN 2014 - 2019

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan, Satuan

Kerja Perangkat Daerah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal RENSTRA (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja pada

akhir periode RENSTRA Unit Kerja Penanggung

Jawab Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 1

6 5 INSPEKTORAT 1 1

6 5 1 Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Persentase Capaian Kinerja SKPD sesuai Tupoksi serta penetapan kinerjanya

85 429.738.107 87 455.520.525 90 543.884.300 93 625.466.945 95 719.286.987 97 791.215.685 99 791.215.685 Inspektorat

Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan

50 74.880.350 60 147.756.753 70 185.600.000 75 213.440.000 85 234.784.000 90 258.262.400 95 258.262.400 Inspektorat

Jumlah aduan/laporan masyarakat yang mesti ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kasus

16 169.769.400 20 194.552.600 20 246.000.000 24 344.400.000 28 482.160.000 32 575.592.000 32 575.592.000 Inspektorat

Persentase SAKIP kategori


(19)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah, SWT atas limpahan Rahmat dan karunianya, kami telah dapat menyelesaikan Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kabupaten Kerinci.

Dokumen IKU ini digunakan pemerintah Kabupaten Kerinci untuk menetukan tingkat keberhasilan yang akan dicapai serta tingkat kinerja Inspektorat Kerinci

Indikator Kinerja Utama ini disusun sejalan dengan tujuan dan sasaran dari pembangunan Pemerintah Kabupaten Kerinci. Penyusunan Indikator Kinerja Utama ini tidak terlepas dari Renstra yang telah disusun dan juga berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 serta tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Kerinci.

Tersusunnya Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) ini merupakan hasil kerjasama semua pihak yang turut serta memberikan bimbingan dan masukan sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.

Kami menyadari dalam Penyusunan Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) masih terdapat kekurangan dan kelemahan untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan demi perbaikan dimasa mendatang.

Sungaipenuh,

INSPEKTUR KABUPATEN KERINCI

ZAINAL EFENDI, SP.,M.Si Pembina Tingkat I


(20)

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar

Daftar isi

………. ……….

i ii

BAB I PENDAHULUAN

A. B. C.

Latar Belakang Maksud dan Tujuan Landasan Penyusunan

……… ……… ………

1 2 2

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 2.2 2.3

Gambaran Umum Struktur Organisasi Visi dan Misi

……… ……… ………

5 6 7

BAB III INDIKATOR KINERJA ……… 12

BAB IV PENUTUP ……… 13

Lampiran


(1)

Menurunnya kasus

dan penyimpangan

yang terjadi dalam

penyelenggaraan

pemerintahan

Persentase

penyelesaian

pengadauan

masyarakat

Per

sen

80

85

90

95

100

Menurunnya

jumlah

pelanggaran

disiplin pegawai

Kas

us

20

18

15

10

5

Misi 4 : Meningkatnya sinergitas dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengawasan baik sesama APIP

maupun Aparat Pengawasan Eksternal

3.

Meningkatkan

Sinergitas dan

Koordinasi

Pelaksanaan

Pengawasan

Meningkatnya

penyelesaian

tindak lanjut hasil

pengawasan

Persentase

penyelesaian

tindak lanjut hasil

pengawasan

Per

sen

50

65

85

90

95

Monitoring dan

Evaluasi Tindak

Lanjut hasil

pengawasan

Keg

iata

n

4

4

4

4

4

Meningkatnya

koordinasi dan

sinergitas

pelaksanaan

pengawasan

Koordinasi dan

sinergitas

pelaksanaan hasil

pengawasan

Keg

iata

n

4

4

4

4

4

Persentase

kesesuaian

kegiatan

pengawasan yang

sesuai dengan

PKPT

Per

sen

60

75

80

85

95

Misi 5 : Melaksanakan pengendalian internal pemerintah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP)

4

.

Meningkatkan

Pengendalian

Intern Pemerintah

Meningkatnya

system

pengendalian

intern pemerintah

Jumlah SKPD

yang menerapkan

SPIP

SKP

D

4

19

25

34

42

Persentase jumlah

laporan hasil

pengawasan yang

terbit tepat waktu

Per

sen


(2)

N

O

SASARAN

RENSTRA

KINERJA UTAMA

INDIKATOR

SUMBER

DATA

KETERANG

AN

1.

Meningkatnya

akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah

berdasarkan hasil audit

dan evaluasi APIP

Prosentase capaian

Kinerja SKPD sesuai

Tupoksi

serta

penetapan

kinerjanya

Laporan hasil

pemeriksaan/a

udit kinerja

SKPD

Jumlah

aduan/laporan

masyarakat yang

mesti ditindaklanjuti

dengan pemeriksaan

kasus

Laporan hasil

pemeriksaan

pengaduan

masyarakat

Persentase SAKIP

kategori baik

Laporan hasil

Evaluasi SAKIP

SKPD

2.

Meningkatnya

sinergitas dan

koordinasi pelaksanaan

pengawasan

Persentase

penyelesaian tindak

lanjut hasil temuan

pengawasan

Hasil

monitoring dan

evaluasi

Tindak Lanjut

dan

Inventarisasi

Temuan/Tindak

Lanjut


(3)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INSPEKTORAT KABUPATEN KERINCI TAHUN 2014 - 2019

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan, Satuan

Kerja Perangkat Daerah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal RENSTRA (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja pada

akhir periode RENSTRA Unit Kerja Penanggung

Jawab Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 16 5 INSPEKTORAT 1 1

6

5 1 Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Persentase Capaian Kinerja SKPD sesuai Tupoksi serta penetapan kinerjanya

85 429.738.107 87 455.520.525 90 543.884.300 93 625.466.945 95 719.286.987 97 791.215.685 99 791.215.685 Inspektorat Persentase

penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan

50 74.880.350 60 147.756.753 70 185.600.000 75 213.440.000 85 234.784.000 90 258.262.400 95 258.262.400 Inspektorat Jumlah

aduan/laporan masyarakat yang mesti ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kasus

16 169.769.400 20 194.552.600 20 246.000.000 24 344.400.000 28 482.160.000 32 575.592.000 32 575.592.000 Inspektorat

Persentase SAKIP kategori baik


(4)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

IRBAN I INSPEKTORAT KABUPATEN KERINCI TAHUN 2014 - 2019

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan, Satuan

Kerja Perangkat Daerah dan Program

Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal RENSTRA (Tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja pada

akhir periode RENSTRA Unit Kerja Penanggung

Jawab Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 1

6 5 INSPEKTORAT 1 1

6 5 1 Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Persentase Capaian Kinerja SKPD sesuai Tupoksi serta penetapan kinerjanya

85 429.738.107 87 455.520.525 90 543.884.300 93 625.466.945 95 719.286.987 97 791.215.685 99 791.215.685 Inspektorat Persentase

penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan

50 74.880.350 60 147.756.753 70 185.600.000 75 213.440.000 85 234.784.000 90 258.262.400 95 258.262.400 Inspektorat Jumlah

aduan/laporan masyarakat yang mesti ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kasus

16 169.769.400 20 194.552.600 20 246.000.000 24 344.400.000 28 482.160.000 32 575.592.000 32 575.592.000 Inspektorat

Persentase SAKIP kategori


(5)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah, SWT atas limpahan Rahmat

dan karunianya, kami telah dapat menyelesaikan Dokumen Indikator Kinerja

Utama (IKU) Inspektorat Kabupaten Kerinci.

Dokumen IKU ini digunakan pemerintah Kabupaten Kerinci untuk

menetukan tingkat keberhasilan yang akan dicapai serta tingkat kinerja

Inspektorat Kerinci

Indikator Kinerja Utama ini disusun sejalan dengan tujuan dan sasaran

dari pembangunan Pemerintah Kabupaten Kerinci. Penyusunan Indikator

Kinerja Utama ini tidak terlepas dari Renstra yang telah disusun dan juga

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 serta tugas pokok dan fungsi

Inspektorat Kabupaten Kerinci.

Tersusunnya Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) ini merupakan

hasil kerjasama semua pihak yang turut serta memberikan bimbingan dan

masukan sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan sesuai

dengan target yang ditetapkan.

Kami menyadari dalam Penyusunan Dokumen Indikator Kinerja Utama

(IKU) masih terdapat kekurangan dan kelemahan untuk itu saran dan kritik

yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan demi perbaikan

dimasa mendatang.

Sungaipenuh,


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar

Daftar isi

……….

……….

i

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.

B.

C.

Latar Belakang

Maksud dan Tujuan

Landasan Penyusunan

………

………

………

1

2

2

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1

2.2

2.3

Gambaran Umum

Struktur Organisasi

Visi dan Misi

………

………

………

5

6

7

BAB III

INDIKATOR KINERJA

………

12

BAB IV

PENUTUP

………

13