1 asuransi 3 evaluasi ekonomi kesehatan

(1)

ASURANSI KESEHATAN

BANDI

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


(2)

EKONOMI & ASURANSI

KESEHATAN

KESEHATAN

Kuliah 1


(3)

Kuiah1: Ekonomi (

economic

), Kesehatan, dan

Ekonomi Kesehatan

APA yang dimaksud ekonomi?

APA yang bukan ekonomi?

APA yang dimaksud kesehatan (“Health”)?

APA yang dimaksud “ekonomi kesehatan”?

Konsep ekonomi kunci

Biaya kesempatan (

Opportunity cost

)

Efisiensi

Konsep Asuransi


(4)

PENDAHULUAN

Ekonomi:

cara membuat keputusan berdasarkan

kelangkaan sumber daya

Ekonomi Kesehatan:

Ekonomi Kesehatan:

cara membuat keputusan tentang kesehatan

berdasarkan kelangkaan sumber daya


(5)

PENDAHULUAN

Ekonomika adalah sekitar…

Sumberdaya

terbatas

“keinginan” tak terbatas

“keinginan” tak terbatas

Memimilih

di antara “keinginan”

yang “sesuai” dengan “anggaran”

sumberdaya kita


(6)

Ekonomika adalah sekitar pilihan

barang ‘B’

anggaran

barang ‘A’ barang ‘B’


(7)

Konsep 1:

biaya kesempatan

“Nilai atas hilangnya manfaat yang disebabkan

oleh penggunaan alternatif terbaik lainnya.”

oleh penggunaan alternatif terbaik lainnya.”


(8)

IMPLIKASI BIAYA KESEMPATAN

Memutuskan untuk

melakukan

A berimplikasi

memutuskan untuk

tidak

melakukan B (i.e.

Nilai manfaat dari A>B).

Biaya dapat terjadi tanpa ada pengeluaran

keuangan (secara langsung).

Nilai tidak mesti ditentukan oleh “pasar”.


(9)

Konsep: Asuransi

Asuransi

– adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis

– di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian

– dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit,

– di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.

tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.

Istilah "diasuransikan"

merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan

perlindungan

Wikipedia (2015)


(10)

DASAR HUKUM

• Kemenkes (2015)

JAMINAN KESEHATAN BAGI SEMUA ORANG

MERUPAKAN HAK AZASI MANUSIA.

Setiap negara perlu

mengembangkan UHC melalui

mekanisme asuransi kesehatan

sosial untuk menjamin

pembiayaan kesehatan yang

yang berkelanjutan.

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 10

Deklarasi PBB 1948

ttg HAM

Pasal 25, Ayat (1)

Resolusi WHA ke58 2005 di Jenewa

yang berkelanjutan.

Pancasila


(11)

DASAR HUKUM:

UUD 1945 PASAL 28H

• Kemenkes (2015)

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang

baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan.

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang

baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan.

Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan

Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 11

Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan

perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan

manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan

keadilan.

Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan

perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan

manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan

keadilan.

Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang

bermartabat.

Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang

bermartabat.


(12)

DASAR HUKUM:

UUD 1945 Pasal 34 :

• Kemenkes (2015)

Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara

oleh negara

Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 12

Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi

seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang

lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat

kemanusiaan.

Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas

pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang

layak


(13)

DASAR HUKUM:

UUD 1945 Pasal 34 :

• Kemenkes (2015)

Tentang SJSN

UU No 40 / 2004

Tentang Kesehatan

UU No 36 / 2009

Tentang BPJS

UU No 24 / 2011

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 13

Tentang PBI

PP No 101 / 2012

Tentang Jaminan Kesehatan

Perpres No 12 / 2013

Roadmap JKN, Rencana Aksi Pengembangan Pelayanan

Kesehatan, Permenkes, Peraturan BPJS

Jaminan Kesehatan merupakan bagian dari prioritas

reformasi pembangunan kesehatan


(14)

DASAR HUKUM

• Kemenkes (2015)

8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KES

• Peningkatan KIA & KB • Perbaikan gizi masyarakat • Pengendalian penyakit

menular & tidak menular dan kesling

• Pemenuhan SDM Kes • Peningkatan ketersediaan,

keterjangkauan, safety, mutu,

7 PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN

Jaminan Kesehatan Nasional

• Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan & Kepulauan (DTPK)

• Ketersediaan Obat & Alkes di setiap fasilitas kesehatan • Reformasi birokrasi

RPJMN 2010-2014

MDG 2015

Universal

Coverage

2014

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 14

keterjangkauan, safety, mutu, penggunaan obat/makanan • Jamkesmas

• Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana & krisis

• Peningkatan Yankes primer, sekunder & tersier

• Reformasi birokrasi pembangunan kesehatan • Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) • Penanganan daerah

bermasalah kesehatan • RS Indonesia kelas dunia

MDG 2015

VISI :

Masyarakat Sehat yang

Mandiri dan Berkeadilan


(15)

PROSES PENYUSUNAN UU NO. 40 TAHUN 2004

PROSES PENYUSUNAN UU NO. 40 TAHUN 2004

Dipersiapkan sejak 2001 oleh Kelompok Kerja (POKJA) SJSN

Tim SJSN menyusun RUU SJSN yang direvisi 56 kali sebelum diajukan ke

DPR RI

Diajukan ke DPR RI tanggal 26 Januari 2004

Pembahasan Pansus RUU SJSN tanggal 10 Mei s/d 21 September 2004

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

Pembahasan Pansus RUU SJSN tanggal 10 Mei s/d 21 September 2004

Disetujui DPR RI untuk disahkan dan diundangkan tanggal 28 September

2004

Disahkan dan diundangkan oleh Presiden RI tanggal 19 Oktober 2004

menjadi UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN, Lembaran Negara RI Tahun

2004 No. 150, Tambahan Lembaran Negara RI No.4456


(16)

UU NO. 40 TAHUN 2004

UU NO. 40 TAHUN 2004

L A N D A S A N

Memenuhi amanat Konstitusi

UUD Tahun 1945, Pasal 5

UUD Tahun 1945, Pasal 20

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONA

UUD Tahun 1945, Pasal 20

UUD Tahun 1945, Pasal 28 ayat (1), (2) dan (3)

UUD Tahun 1945, Pasal 34 ayat (1) dan (2)


(17)

UU NO. 40 TAHUN 2004

UU NO. 40 TAHUN 2004

Jenis Program Jaminan Sosial

Jaminan Kesehatan (JK)

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Jaminan Hari Tua (JHT)

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONA

Jaminan Hari Tua (JHT)

Jaminan Pensiun (JP)

Jaminan Kematian (JKM)


(18)

UU NO. 40 TAHUN 2004

UU NO. 40 TAHUN 2004

ASAS, TUJUAN DAN PRINSIP

Asas kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial

Tujuan untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONA

Tujuan untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak

Prinsip-prinsip Kegotong-royongan, nirlaba, keterbukaan,

keberhati–hatian, akuntabilitas dan portabilitas, kepesertaan

bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan seluruhnya

untuk pengembangan program dan sebesar-besar

kepentingan peserta.


(19)

UU NO. 40 TAHUN 2004

UU NO. 40 TAHUN 2004

S A S A R A N

Perluasan kepesertaan

Perluasan jenis program jaminan sosial

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONA

Perluasan jenis program jaminan sosial

Peningkatan manfaat

Sebagai “UU Payung”


(20)

One Shildt (2013)

SJSN

UU No. 40 tahun 2004 – Ruang Lingkup Jaminan

Jenis program jaminan sosial meliputi : a. jaminan kesehatan;

b. jaminan kecelakaan kerja; c. jaminan hari tua;

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 20

c. jaminan hari tua;

d. jaminan pensiun; dan e. jaminan kematian.

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.


(21)

BPJS

One Shidt (2013)

UU No. 24 tahun 2011 - Definisi

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.

Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.

Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 21

imbalan dalam bentuk lain.

Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja atau penyelenggara negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya.

Iuran adalah sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh Peserta, pemberi kerja, dan/atau Pemerintah.

Bantuan Iuran adalah Iuran yang dibayar oleh Pemerintah bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai Peserta program Jaminan Sosial.


(22)

One Shildt (2013)

BPJS

UU No. 24 tahun 2011 - Ruang Lingkup BPJS

BPJS adalah:

a. BPJS Kesehatan; dan b. BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Kesehatan menyelenggarakan program :

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 22

a. jaminan kesehatan.

BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program : a. jaminan kecelakaan kerja;

b. jaminan hari tua;

c. jaminan pensiun; dan d. jaminan kematian.


(23)

One Shildt (2013)

BPJS

UU No. 24 tahun 2011 – BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014.

PT Askes (Persero) dinyatakan bubar tanpa likuidasi dan semua aset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum PT Askes (Persero) menjadi aset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum BPJS Kesehatan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 23


(24)

One Shildt (2013)

BPJS

UU No. 24 tahun 2011 – BPJS Ketenagakerjaan

PT Jamsostek (Persero) berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Januari 2014.

• BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, dan program jaminan kematian yang selama ini diselenggarakan oleh PT Jamsostek (Persero), termasuk menerima

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 24

selama ini diselenggarakan oleh PT Jamsostek (Persero), termasuk menerima peserta baru, sampai dengan beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan yang sesuai dengan ketentuan Pasal 29 sampai dengan Pasal 38 dan Pasal 43 sampai dengan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang

Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456), paling lambat 1 Juli 2015


(25)

One Shildt (2013)

BPJS

UU No. 24 tahun 2011 - BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program jaminan pensiun, dan

program jaminan kematian bagi Peserta, selain peserta program yang dikelola PT TASPEN (Persero) dan PT ASABRI (Persero), sesuai dengan ketentuan Pasal 29 sampai dengan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 25

Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456), paling lambat tanggal 1 Juli 2015.

PT ASABRI (Persero) menyelesaikan pengalihan program Asuransi Sosial

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan program pembayaran pensiun ke BPJS ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029.

PT TASPEN (Persero) menyelesaikan pengalihan program tabungan hari tua dan program pembayaran pensiun dari PT TASPEN (Persero) ke BPJS Ketenagakerjaan


(26)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 - Definisi

Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah

membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan yang selanjutnya disebut PBI Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 26

Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program Jaminan Kesehatan.

Pekerja Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah.

Pekerja Bukan Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri.


(27)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 – Peserta

Peserta Jaminan Kesehatan meliputi: a. PBI Jaminan Kesehatan; dan

b. bukan PBI Jaminan Kesehatan.

PBI Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program Jaminan Kesehatan.

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 27

Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan merupakan Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas:

a. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya; b. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota

keluarganya;

c. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya. peserta program Jaminan Kesehatan.


(28)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 – Peserta Bukan PBI

Pekerja Penerima Upah terdiri atas: a. Pegawai Negeri Sipil;

b. Anggota TNI dan Polri; c. Pejabat Negara;

d. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri e. Pegawai swasta; dan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 28

e. Pegawai swasta; dan

f. Pekerja yang tidak termasuk huruf a s/d f yang menerima Upah..


(29)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 - Peserta Bukan PBI

Pekerja Bukan Penerima Upah terdiri atas:

a. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan

b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.

Bukan Pekerja terdiri atas: a. Investor;

b. Pemberi Kerja;

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 29

b. Pemberi Kerja; c. Penerima pensiun;

d. Veteran dan Perintis Kemerdekaan

f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a s/d f yang mampu membayar iuran.

Penerima Pensiun terdiri atas:

a. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;

b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun; c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;

d. Penerima pensiun selain huruf a, b, dan c


(30)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 - Peserta WNA & Anggota Keluarga Pekerja

Pekerja termasuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.

Sedangkan Anggota Keluarga dari Pekerja meliputi: a. istri atau suami yang sah dari Peserta; dan

b. anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 30

b. anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria:

1. tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri;

2. belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau


(31)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 – Pelaksanaan Pelayanan

Tahap Pertama mulai tanggal 1 Januari 2014, paling sedikit meliputi : 1. PBI Jaminan Kesehatan;

2. Anggota TNI/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota keluarganya;

3. Anggota Polri/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Polri dan anggota keluarganya; 4. Peserta asuransi kesehatan Perusahaan Persero (Persero) Asuransi Kesehatan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 31

4. Peserta asuransi kesehatan Perusahaan Persero (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) dan anggota keluarganya; dan

5. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan Persero (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan anggota keluarganya

Tahap ke Dua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019.


(32)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 – Ruang Lingkup Manfaat

Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.

Layanan rawat inap sebagai berikut:

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 32

a. ruang perawatan kelas III bagi:

1. Peserta PBI Jaminan Kesehatan; dan

2. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja

dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.

b. ruang perawatan kelas II bagi:

1. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;


(33)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 – Ruang Lingkup Manfaat

2. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

3. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 33

4. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

5. Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan sampai dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota

keluarganya; dan

6. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II


(34)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 – Ruang Lingkup Manfaat

c. Ruang perawatan kelas I bagi:

1. Pejabat Negara dan anggota keluarganya;

2. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun pegawai negeri sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 34

3. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;

4. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya


(35)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 – Ruang Lingkup Manfaat

5. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;

6. Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya;

7. Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan lebih dari 2 (dua) kali penghasilan tidak

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 35

kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya; 8. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Pesertabukan Pekerja dengan iuran


(36)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Perpres No. 12 tahun 2013 – Koordinasi dengan Asuransi Kesehatan

Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan.

Peserta Jaminan Kesehatan dapat mengikuti program asuransi kesehatan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 36

Peserta Jaminan Kesehatan dapat mengikuti program asuransi kesehatan tambahan.

BPJS Kesehatan dan penyelenggara program asuransi kesehatan tambahan dapat melakukan

koordinasi dalam memberikan Manfaat untuk Peserta Jaminan Kesehatan yang memiliki hak atas perlindungan program asuransi kesehatan tambahan.


(37)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No. 12 tahun 2013 – Peserta

Bukan Pekerja terdiri atas: a. Investor;

b. Pemberi Kerja; c. Penerima Pensiun;

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 37

c. Penerima Pensiun; d. Veteran;

e. Perintis Kemerdekaan;

f. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan; g. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a s/d e yang mampu membayar iuran.


(38)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No. 12 tahun 2013 – Peserta

Penerima Pensiun terdiri atas:

a. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun; b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 38

hak pensiun;

c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun; d. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari

penerima pensiun dengan hak pensiun;

e. Penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; f. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun


(39)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No. 12 tahun 2013 – Anggota Keluarga

Anggota keluarga meliputi istri/suami yang sah, anak kandung, anak tiri dari

perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah, sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.

Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah, dengan kriteria:

1. tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 39

1. tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan

2. belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.

Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain.

Anggota keluarga yang lain meliputi anak ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua.


(40)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No. 12 tahun 2013 – Kewajiban Perusahaan

Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya

sebagai peserta Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan dengan membayar iuran.

Pekerja yang mendaftarkan dirinya sebagai Peserta Jaminan Kesehatan maka iurannya dibayar sesuai ketentuan Peraturan Presiden ini.

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 40

iurannya dibayar sesuai ketentuan Peraturan Presiden ini.

Dalam hal pekerja belum terdaftar pada BPJS Kesehatan, pemberi kerja wajib bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan pekerjanya sesuai dengan manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan


(41)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No. 12 tahun 2013 – Iuran

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dibayar oleh Pemerintah.

Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh pemerintah daerah dibayar oleh pemerintah daerah

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 41

daerah dibayar oleh pemerintah daerah

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja.

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan

peserta Bukan Pekerja dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.

Besaran Iuran Jaminan Kesehatan ditinjau ulang paling lama 2 (dua) tahun sekali yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden.


(42)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No. 12 tahun 2013 – Iuran dibayar Pemerintah

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan serta penduduk yang didaftarkan oleh pemerintah daerah sebesar Rp.19.225,- (sembilan belas ribu dua ratus dua puluh lima rupiah) per orang per bulan

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji / Upah per

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 42

bulan.

Iuran tsb. dibayar dengan ketentuan sebagai berikut: a. 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja; dan b. 2% (dua persen) dibayar oleh peserta.

Kewajiban Pemerintah dilaksanakan oleh:

a. Pemerintah untuk PNS Pusat, TNI, Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri Pusat;

b. Pemerintah Daerah untuk PNS Daerah dan pegawai pemerintah non pegawai negeri Daerah.


(43)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Iuran Pekerja Penerima Upah

Nilai Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah mulai

tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 30 Juni 2015 sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan:

a. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan b. 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 5%

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 43

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 5%

(lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan: a. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan

b. 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta.

Batas paling tinggi Gaji atau Upah per bulan yang digunakan sebagai dasar perhitungan besaran iuran bagi peserta Pekerja Penerima Upah dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 2 (dua) kali Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dengan status kawin dengan 1 (satu) orang anak.


(44)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Iuran Bukan Penerima Upah

Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja:

a. sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 44

per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.

b. sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang

perawatan Kelas II.

c. sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima

ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.


(45)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Iuran Pensiunan, Veteran dll

Iuran Jaminan Kesehatan bagi penerima pensiun, ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari besaran pensiun pokok dan tunjangan keluarga per bulan.

Iuran tsb dibayar oleh Pemerintah dan penerima pensiun dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 3% (tiga persen) dibayar oleh Pemerintah; dan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 45

b. 2% (dua persen) dibayar oleh Penerima Pensiun. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis

Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok PNS golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah


(46)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Iuran Anggota Keluarga

Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain dibayar oleh Peserta. Besar Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain ditetapkan

sebesar 1% (satu persen) dari gaji atau upah peserta pekerja penerima upah per orang per bulan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 46

orang per bulan

Besar Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja ditetapkan


(47)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Ruang Lingkup Manfaat

ruang Perawatan kelas II bagi:

1. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

2. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 47

Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

3. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

4. Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah sampai dengan 1,5 (satu koma lima) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya

5. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II


(48)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 - Ruang Lingkup Manfaat

ruang perawatan kelas I bagi:

1.Pejabat Negara dan anggota keluarganya;

2. PNS dan pensiunan PNS golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 48

anggota keluarganya;

3. Anggota TNI, pensiunan TNI, anggota Polri, pensiunan Polri yang setara PNS golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya


(49)

One Shildt (2013)

Jaminan Kesehatan

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 - Ruang Lingkup Manfaat

ruang perawatan kelas I bagi:

5. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan; 6. Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan dan Pegawai Pemerintah Non

Pegawai Negeri dengan gaji atau upah mulai 1,5 (satu koma lima) sampai

dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan

04/01/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 49

dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya

7. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.


(50)

REFERENSI

• Peraturan Pemerintah Nomor 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

• Teerawattananon, Yot . 2014. Lecture 1: Introduction to Health Economic Evaluation. yot@ihpp.thaigov.netatau

www.si.mahidol.ac.th/

...

Victor R. Fuchs. 2003. Health Economics andHealth Policy. Stanford University, Department of Health, London, 9 May 2003, www.pitt.edu/~super7/14011-15001/14271.ppt

• Smith, Richard & David Wright. 2014. Health Economics for Prescribers.

www.economicsnetwork.ac.uk/health/CAP_lecture_1.ppt

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Kemenkes (Kementerian Kesehatan RI). 2015. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional.

http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/BAHAN_PAPARAN_JKN.pptx. Diunduh Senin, 5 Jauari 2016, 5:00:27 PM

• Wikipedipedia. 2015. Asuransi. https://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi. Diunduh Senin, 5 Jauari 2016, 6:00:27 PM

• One Shildt. 2013. SJSN & BPJS Peluang atau Tantangan, Modul Perencanaan Keuangan tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. www.fpsbindonesia.net/download/inagurasi/sjsn_riza_bambang.ppt. Tuesday, January 5, 2016, 5:16:21 PM.

• Sulastomo. 2015. SUBSTANSI DAN FILOSOFI UU No. 40/2004 tentang SISTEM JAMINAN SOSIAL

NASIONAL ( S J S N ). kebijakankesehatanindonesia.net/.../Substansi%20&%20Filosofi%20UU. Tuesday,

January 5, 2016, 5:08:36 PM


(1)

One Shildt (2013)

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Iuran Pensiunan, Veteran dll

Iuran Jaminan Kesehatan bagi penerima pensiun, ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari besaran pensiun pokok dan tunjangan keluarga per bulan.

Iuran tsb dibayar oleh Pemerintah dan penerima pensiun dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 3% (tiga persen) dibayar oleh Pemerintah; dan b. 2% (dua persen) dibayar oleh Penerima Pensiun. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis

Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat


(2)

One Shildt (2013)

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Iuran Anggota Keluarga

Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain dibayar oleh Peserta.

Besar Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain ditetapkan

sebesar 1% (satu persen) dari gaji atau upah peserta pekerja penerima upah per orang per bulan

orang per bulan

Besar Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota

keluarga bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja ditetapkan


(3)

One Shildt (2013)

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Ruang Lingkup Manfaat

ruang Perawatan kelas II bagi:

1. Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

2. Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

3. Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya;

4. Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai

Negeri dengan gaji atau upah sampai dengan 1,5 (satu koma lima) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak,


(4)

One Shildt (2013)

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 - Ruang Lingkup Manfaat

ruang perawatan kelas I bagi:

1.Pejabat Negara dan anggota keluarganya;

2. PNS dan pensiunan PNS golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya;

anggota keluarganya;

3. Anggota TNI, pensiunan TNI, anggota Polri, pensiunan Polri yang setara PNS golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya


(5)

One Shildt (2013)

Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 - Ruang Lingkup Manfaat

ruang perawatan kelas I bagi:

5. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan; 6. Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan dan Pegawai Pemerintah Non

Pegawai Negeri dengan gaji atau upah mulai 1,5 (satu koma lima) sampai

dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya

7. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.


(6)

• Peraturan Pemerintah Nomor 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

• Teerawattananon, Yot . 2014. Lecture 1: Introduction to Health Economic Evaluation. yot@ihpp.thaigov.netatau www.si.mahidol.ac.th/

...

Victor R. Fuchs. 2003. Health Economics andHealth Policy. Stanford University, Department of Health, London, 9 May 2003, www.pitt.edu/~super7/14011-15001/14271.ppt

• Smith, Richard & David Wright. 2014. Health Economics for Prescribers.

www.economicsnetwork.ac.uk/health/CAP_lecture_1.ppt

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Kemenkes (Kementerian Kesehatan RI). 2015. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional.

http://www.jkn.kemkes.go.id/attachment/unduhan/BAHAN_PAPARAN_JKN.pptx. Diunduh Senin, 5 Jauari 2016, 5:00:27 PM

• Wikipedipedia. 2015. Asuransi. https://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi. Diunduh Senin, 5 Jauari 2016, 6:00:27 PM • One Shildt. 2013. SJSN & BPJS Peluang atau Tantangan, Modul Perencanaan Keuangan tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional. www.fpsbindonesia.net/download/inagurasi/sjsn_riza_bambang.ppt. Tuesday, January 5, 2016, 5:16:21 PM.

• Sulastomo. 2015. SUBSTANSI DAN FILOSOFI UU No. 40/2004 tentang SISTEM JAMINAN SOSIAL

NASIONAL ( S J S N ). kebijakankesehatanindonesia.net/.../Substansi%20&%20Filosofi%20UU. Tuesday, January 5, 2016, 5:08:36 PM