7. Silabus Agama Khonghucu SD Versi 120216
SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH DASAR
(SD)
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
i
I.
1
1
PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan
dan Peserta Didik
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Kelas I
B. Kelas II
C. Kelas III
D. Kelas IV
E. Kelas V
F. Kelas VI
i
2
2
5
7
9
11
11
13
15
19
22
26
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui
penguatan sikap, keterampilan,dan pengetahuan yang terintegrasi.
Dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan
inovatif. Oleh karena itu proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan
hidup bersama secara damai dan harmonis (to live together in peace and
harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas pada kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Penumbuhan dan
pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran,
pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang
menyenangkan
untuk
tumbuh
berkembangnya
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai
perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.
Pada kurikulum 2013, khususnya untuk tingkat SD, terdapat beberapa
perubahan pada pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti yaitu konsep pembelajaran terpadu integrative nilai-nilai agama
dengan mata pelajaran lain berlaku dari kelas I sampai VI. Perubahan ini
tentu saja berdampak pada proses pembelajaran Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti, yang berorientasi pada pengayaan
(enrichment) antar mata pelajaran, pengembangan kemampuan berpikir
kritis, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung
jawab terhadap diri sendiri, lingkungan sosial, dan lingkungan alam
yang dilandasi nilai-nilai spiritual.
Pembelajaran Pendidikan Agama
untuk mendorong peserta didik
dalam kehidupannya kelak.
mengamalkan ajaran agama
pengalaman hidupnya.
Khonghucu dan Budi Pekerti diarahkan
mampu menerapkan nilai-nilai agama
Peserta didik diharapkan mampu
dalam kehidupannya dan maknai
Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi tantangan abad 21 yang
ditandai dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat dan arus
informasi yang berkelimpahan serta dunia yang semakin terhubung.
Adanya benturan budaya dan ideologi yang perlu dicermati secara arif
dan bijaksana. Peserta didik diharapkan mampu menepati kodrat
kemanusiaannya (memiliki integritas) menjaga keterhubungannya
dengan Tian, mengelola sarana (bumi) dengan bijaksana dan mampu
bersikap tepa salira kepada sesama (elaborasi, pluralis, toleransi);
mampu menyatukan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual. Pembelajaran Pendidikan Agama
1
Khonghucu dilakukan dalam
rangka mencapai kompetensi Sikap
Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien,
tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak
berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi
dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah
diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik
(learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk
dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan
pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran,
serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip
tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang
terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan
inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam
melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan
materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model
pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat
serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Berikut ini adalah Kompetensi-kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik setelah belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
• Sikap
: Memahami tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan
Tian yang mulia yang dikaruniai benih-benih
kebajikan.
• Pengetahuan : Memahami akan ajaran Agama Khonghucu sebagai
dasar, pengembangan diri menjadi manusia Junzi
(berbudi luhur).
• Keterampilan : Memiliki kecakapan dan kecerdasan spiritual
sehingga mampu hidup dalam Cinta Kasih (saling
menyayangi sesama), menjunjung tinggi kebenaran,
berbuat susila, bijaksana dan menjadi insan yang
dapat dipercaya dalam hidup.
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti di Sekolah Dasar
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti di Sekolah Dasar yaitu:
2
Aspek
I. Keimanan
Kelas I - III
1. Menerima pola pikir Yin
Yang sebagai Hukum Tian
di alam semesta dan cara
memandang fenomena diri
sendiri dan lingkungan di
sekitarnya. Semua yang
diciptakan Tian saling
melengkapi, bukan saling
kontradiksi.
2. Menerima dan mensyukuri
keberadaan Tian Di Ren
dalam kehidupan manusia;
3. Menerima Watak Sejati
sebagai Firman Tian atas
diri manusia
4. Menerima orang tua
sebagai wakil Tian di
dunia
5. Menerima Zhisheng Kongzi
sebagai manusia pilihan
Tian; para nabi dan orangorang besar sebagai teladan
terbaik manusia.
6. Menerima bakti sebagai
kewajiban hidup
khususnya kepada
orangtua.
7. Menerima adanya karuniai
benih-benih kebajikan dan
nafsu
8. Menerima kewajiban
memulian hubungan
kemasyarakatan (Wulun)
II Kitab suci
Mengenal ayat-ayat yang
terdapat dalam kitab Sishu
dan Wujing serta Xiaojing:
1. tiga kesukaan yang
membawa faedah dan tiga
kesukaan yang membawa
celaka; dan
2. tingkatan bakti dari
Xiaojing (Kitab Bakti).
1. Mengenal cara berdoa dan
bersembahyang kepada
Tian, Nabi dan Leluhur.
2. Mempraktikkan doa
sederhana dan
bersembahyang pagi sore
kepada Tian;
mempraktikkan jingzuo
selama 5 menit;
menyanyikan lagu Tempat
Hentian
III. Tata Ibadah
3
Kelas IV VI
1. Menerima prinsip Zhonghe
(Tengah Harmonis) dalam
menjalani kehidupan.
2. Menerima adanya karunia
pemberian
Tian
dan
karunia
pemberian
manusia.
3. Menerima Wuchang (lima
pedoman).
4. Menerima
sembahyang
sebagai pokok agama.
5. Menerima adanya Takdir
Tian.
6. Menerima Hukum Sebab
Akibat.
7. Menerima kemahabesaran
Tian dapat diketahui dari
tanda-tanda
kebesaran
alam, Hukum Alam di Alam
Semesta, dan keberadaan
leluhur.
8. Menerima bahwa manusia
turut serta menentukan
nasibnya sendiri.
9. Menerima Zhisheng Kongzi
sebagai manusia pilihan
Tian; para nabi dan orangorang besar termasuk tiga
ibunda
agung
dan
puteranya sebagai teladan
terbaik manusia.
10.Menerima adanya Wahyu
Tian yang diterima oleh
para Nabi dan raja suci;
zhisheng Kongzi sebagai
manusia pilihan Tian dan
Tianzhi Muduo (Utusan
Tian/Genta Rohani Tian)
Mengenal ayat-ayat yang
terdapat dalam kitab Sishu
dan Wujing:
1. zhisheng Kongzi sebagai
Genta Rohani Tian
(Tianzhi Muduo)
1. Berdoa dan
bersembahyang kepada
Tian, Nabi dan Leluhur.
2. Mengetahui makna
sembahyang kepada
leluhur seperti sembahyang
Xinchun (tahun baru), Zuji
(wafat orang tua),
Qingming, Zhongyuan dan
Jing Heping;
Aspek
IV. Sejarah
Suci
Kelas I - III
1. Mengetahui kisah
keteladanan masa kecil
Zhisheng Kongzi
2. Mengetahui kisah
keteladanan masa kecil
Mengzi serta murid utama
Zhisheng Kongzi (Yanhui,
Zilu, Zigong, Zengzi).
3. Mengetahui kisah
keteladanan anak berbakti
(misalnya Raja Shun,
Tianshang Shengmu, Hua
Mulan, Minshun dan lainlain).
V. Perilaku
Junzi
Mengenalkan dan
membiasakan perilaku:
1. bakti (kepada orang tua
dan kepada alam);
2. disiplin;
3. bertanggung jawab;
4. suka belajar;
5. syukur;
6. mengendalikan;
keinginan/nafsu;
7. santun (dalam tutur kata
dan saat makan);
8. jujur (dalam perilaku dan
saat bersembahyang);
9. peduli;
10.dapat dipercaya;
11.mau mengalah dan
membantu;
12.hormat;
13.rendah hati; dan
14.mandiri.
4
Kelas IV VI
1. Memahami kisah
keteladanan zhisheng
Kongzi semasa remaja
hingga dewasa;
2. Mengetahui sejarah suci
dan karya-karya para Nabi
dan Raja suci;
3. Mengetahui keteladanan
kisah perjalanan zhisheng
Kongzi sebagai Tianzhi
Muduo.
4. Mengetahui kisah
keteladanan masa kecil
Mengzi serta murid utama
Zhisheng Kongzi (Yanhui,
Zilu, Zigong, Zengzi).
5. Mengetahui kisah
keteladanan anak berbakti
(misalnya Raja Shun,
Tianshang Shengmu, Hua
Mulan, Minshun dan lainlain).
6. Mengetahui kisah
keteladanan perjuangan
Matakin memulihkan hakhak sipil umat Khonghucu
di Indonesia.
Membiasakan perilaku:
1. tidak berlebihan dan tahu
batas;
2. syukur;
3. hormat
4. sujud (dalam
bersembahyang kepada
Tian);
5. sederhana;
6. tahan menderita (tidak
keluh gerutu dan tidak
sesal penyalahan);
7. menghargai waktu;
8. suka belajar;
9. santun;
10.lembut hati;
11.hati-hati;
12.tanggung jawab;
13.sungguh-sungguh;
14.tidak mudah menyerah;
15.menjaga nama baik diri
dan nama baik keluarga;
16.mau mengerti orang lain
dan tidak memaksakan
kehendak;
17.cermat;
18.peduli; dan
19.yakin dan percaya.
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti Sekolah Dasar
Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti SD Kelas I s.d VI mengikuti elemen pengorganisasi
Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas I s.d VI yaitu:
KOMPETENSI INTI
Kelas I
KI 1: Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
Kelas II
KI 1: Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
dan guru
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk cipta-an Tuhan
dan kegiatan-nya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan
di sekolah
KI 4: Menyajikan
pengetahu-an faktual
dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
Kelas IV
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran agama
yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak
mulia
Kelas V
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air
5
Kelas III
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat
bermain
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencer-minkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
Kelas VI
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta
cinta tanah air
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
dan mena-nya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk cipta-an Tuhan
dan kegiatan-nya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
KI 4: Menyajikan
pengetahu-an faktual
dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencer-minkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara
mengamati, menanya
dan mencoba
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual dan
konseptual dalam
bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak
mulia.
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dan konseptual dengan
cara mengamati,
menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijum-painya di rumah,
di sekolah dan tempat
bermain
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dan konseptual dalam
bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak
mulia.
Penjelasan hal ini terdapat dalam kitab Liji Bab XVI ayat 8, yakni Bila di
Xue tidak belajar melatih nada, orang tidak dapat menghayati kecapinya;
bila tidak belajar banyak pengetahuan, orang tidak dapat menghayati
sanjak; bila tidak belajar banyak tentang berbagai ragam pakaian, orang
tidak dapat mengkhidmati makna Li (Kesusilaan); bila orang tidak
menguasai berbagai keterampilan atau kesenian, orang tidak dapat
bahagia di dalam belajar .
Pembinaan diri peserta didik akan sempurna ketika mampu melihat
secara utuh proses pembelajaran dan keterkaitan antar mata pelajaran
yang dipelajarinya.
1. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti yaitu:
a. hubungan manusia dengan Tian/Tuhan Yang Maha Esa;
b. hubungan manusia dengan Di/Alam semesta; dan
c. hubungan antar manusia Ren/Manusia.
2. Aspek Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti meliputi :
a. aspek Keimanan;
b. aspek Kitab Suci;
c. aspek Tata Ibadah;
d. aspek Sejarah Suci; dan
e. aspek Perilaku Junzi.
6
Tian
1.
2.
3.
4.
5.
Keimanan
Kitab Suci
Tata Ibadah
Sejarah Suci
Perilaku Junzi
Di
Ren
YIN YANG
Gambar 1. Kerangka Konsep Pembelajaran Agama Khonghucu
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
dilaksanakan dengan menekankan pada proses pembiasaan,
penghayatan, dan pengamalan agama Khonghucu. Pembelajaran
tersebut dilakukan dengan berbagai macam model dan pendekatan
sesuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan dan
kompetensi yang akan dicapai. Model dan pendekatan tersebut
dapat berupa pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan),
discovery based, problem based, project based, dan lain
sebagainya. Dalam Pelaksanaan model dan pendekatan tersebut
dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip: berpikir kritis,
kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu mengikuti prinsipprinsip yang terdapat dalam kitab Liji Bab XVI ayat ke11 dan ke 12
Hukum di dalam Da Xue.
a. Mencegah sebelum sesuatu timbul, itulah dinamai memberi
kemudahan (Yu)
Pembelajaran dilakukan dengan mengantisipasi hal-hal yang
mungkin dapat mengganggu proses pembelajaran dan
mengarahkan kepada hal-hal yang mendukung proses
pembelajaran.
Misalnya
ketika
mengarahkan
untuk
menggunakan internet sudah memastikan terlebih dahulu
koneksi internet berjalan dengan baik; sebelum memulai
7
pembelajaran dibuat kesepakatan tentang aturan kelas
sehingga peserta didik dapat tertib dan belajar penerapan Li;
ketika kesalahan kecil terjadi segera dilakukan perbaikan agar
tidak menjadi besar; dan sebagainya.
b. Yang wajib dan diperkenankan, itulah dinamai cocok waktu
(Shi)
Pembelajaran disesuaikan dengan waktu-waktunya. Misalnya
ketika proses belajar mengajar di kelas ada tugas-tugas yang
wajib diselesaikan di kelas dan ada tugas pekerjaan rumah
ketika keluar kelas.
c. Yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang diberikan,
itulah dinamai selaras keadaan (Sun)
Pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
sehingga peserta didik dapat belajar tentang nilai-nilai dan
keteladanan.
d. Saling memperhatikan demi kebaikan itulah dinamai saling
menggosok (Mo).
Suasana pembelajaran diarahkan agar setiap peserta didik
dapat saling peduli, saling memperhatikan demi kebaikan
bersama. Kesalahan satu orang bukan berarti yang lain tidak
memiliki andil. Pembiaran merupakan salah satu bentuk andil
terjadinya kesalahan.
Empat hal inilah yang perlu diikuti demi berhasil dan
berkembangnya pendidikan (Si Xing).
a. Setelah permasalahan timbul baharu diadakan larangan, akan
mendatangkan
perlawanan,
itu
akan
menyebabkan
ketidakberhasilan (Bu Sheng).
Peserta didik membutuhkan kejelasan apa-apa yang boleh dan
apa-apa yang tidak diperkenankan. Jikalau tidak ada kejelasan
dan sudah terjadi permasalahan akan sulit untuk meluruskan
kembali.
b. Setelah lewat waktu baharu memberi pelajaran akan
menyebabkan payah, pahit dan mengalami kesulitan untuk
berhasil sempurna (Nan Cheng)
Ketika peserta didik melakukan kesalahan tetapi dibiarkan
atau dinasehati atau diperbaiki ketika telah lewat waktunya;
akan menimbulkan kepayahan dan ketidakmengertian peserta
didik.
c. Pemberian pelajaran yang lepas tak jelas dan tidak sesuai akan
mengakibatkan kerusakan dan kekacauan sehingga tidak
terbina (Bu Xiu)
Pembelajaran yang tidak memiliki struktur dan sistemika akan
membuat peserta didik sulit mengikuti dan tidak dapat melihat
hal-hal pokok yang ingin disampaikan.
d. Belajar sendirian dan tanpa sahabat menyebabkan orang
merasa sebatang kara dan tidak berkembang karena
kekurangan informasi (Gua Wen)
Ada kalanya peserta didik tidak mengerti apa yang
dipelajarinya. Hal ini membutuhkan kawan untuk saling
bertukar informasi agar dapat berkembang dan meluaskan
wawasannya.
e. Berkawan dalam berhura-hura menjadikan orang melawan
guru (Ni Shi)
Guru perlu memperhatikan pergaulan dan kebiasaan peserta
didik. Kebiasaan berhura-hura akan menyebabkan peserta
8
didik lepas kendali emosinya. Ketika emosi lepas kendali
menjadikan tidak menghargai guru.
f. Berkawan dalam bermaksiat akan menghancurkan pelajaran
(Fei Xue)
Peserta didik yang melakukan perbuatan maksiat perlu
ditangani secara khusus. Guru perlu memperhatikan
pergaulan dan kebiasaan peserta didiknya. Perbuatan maksiat
menjadikan peserta didik mengikuti hawa nafsunya dan tidak
ada hal yang diseganinya lagi sehingga merusak pembelajaran.
Enam hal inilah yang menjadikan pendidikan cenderung gagal
(Jiao Fei).
Dalam proses pembelajaran perlu menggunakan perkembangan
teknologi agar beradaptasi dengan tantangan perubahan zaman
yang semakin cepat. Peserta didik perlu dibiasakan untuk
mengakses sumber informasi di luar sekolah termasuk internet.
Pembelajaran yang baik akan mampu menjadikan peserta didik
memanfaatkan internet secara positif tidak negative. Penguasaan
TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) menjadi hal yang sangat
penting dalam pembelajaran abad 21.
2. Penilaian
Aspek yang dinilai meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru.
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui tes tertulis dan
tes lisan, observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan
percakapan, dan penugasan yang terdiri dari ulangan harian,
tengah semester, dan akhir semester.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui praktik, projek,
produk dan portofolio.
Bobot penilaian sikap lebih besar dibandingkan dengan bobot
penilaian aspek pengetahuan dan ketrampilan.
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan
dan Peserta Didik
Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan
diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global
untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik
terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut
agar peserta didik dapat mempelajari nilai-nilai yang terkandung
dalam ajaran agama tanpa dibatasi sekat budaya dan lingkungan
sosialnya. Sebagai contoh pembelajaran agama Khonghucu di daerah
Kalimantan Barat menggunakan bahasa mandarin akan lebih sesuai
dibandingkan dengan pembelajaran agama Khonghucu di Jawa Barat.
Meskipun dalam penyampaian materi lebih banyak menggunakan
bahasa Mandarin tetap mengedepankan sikap nasionalisme dan cinta
tanah air.
Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013 juga
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan
sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong peserta didik dalam
9
mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti.
Pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang
tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan
Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber
belajar. Guru dapat menggunakan buku pengayaan atau referensi
lainnya dan mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar
Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti, LKS bukan hanya kumpulan soal.
10
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Kelas I
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima Konsep
Yin Yang sebagai
Hukum Tian di
alam semesta
2. 1 Menunjukkan
sikap disiplin dan
bertanggungjawab
dalam merawat
kesehatan jasmani
dan rohani
Materi
Pembelajaran
Yin Yang sebagai
Hukum Tian di
alam semesta
melalui
pengamatan
dalam diri
sendiri dan alam
sekitar
Kegiatan
Pembelajaran
• Mengamati dan mengidentifikasi diri sendiri dan
benda-benda dan mahluk
hidup yang ada di
lingkungan sekitar sekolah
termasuk kenyataan adanya
benda yang kasat mata dan
tidak kasat mata
• Menyajikan hasil
pengamatan Yin Yang dalam
diri sendiri dan lingkungan
sekitar sekolah
• Menghubungkan pentingnya
memiliki kebiasaan merawat
bagian tubuh sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari
kenyataan adanya Yin Yang
Tian sebagai
Sang Pencipta
Alam Semesta
• Mengamati kemampuan
manusia dalam
mengendalikan kehidupan
• Mengamati kemahabesaran
Tian melalui alam semesta
ciptaan-Nya
• Membiasakan bersyukur
saat menerima pemberian
manusia dan karunia Tian
melalui ciptaan-Nya
• Mempraktikkan doa syukur
dan sembahyang pagi-sore
kepada Tian
3.1 Mengetahui Yin
Yang pada diri
sendiri dan alam
sekitar
4.1 Merawat tubuh
pemberian orang
tua dan berlatih
menjaga keinginan
(tidak makan
berlebihan, dsb)
1.2 Menerima
keberadaan Tian
2.2 Menunjukkan
perilaku disiplin
bersembahyang
dan bersyukur
kepada Tian
3.2 Memahami Kuasa
Tian dalam
kehidupan seharihari
4.2 Mempraktikkan
doa sederhana dan
bersembahyang
pagi sore kepada
Tian.
1.3 Menerima
keberadaan Di
(Alam Semesta)
2.3 Menunjukkan
perilaku peduli
terhadap
lingkungan/alam
sekitar
Karunia
pemberian Tian
Doa syukur
kepada Tian
Asal dan akhir
kehidupan
manusia
berpulang
kepada Tian.
Konsep Di (Bumi
sebagai bagian
alam semesta)
sebagai sarana
hidup yang perlu
dijaga sekaligus
perwujudan sifat
Tian dalam
11
• Mengamati bagaimana bumi
dan alam menghasilkan
makanan bagi kesejahteraan
manusia; dan sekaligus
dapat menimbulkan
bencana jika kita merusak
keseimbangan alam yang
ada
• Memahami adanya
Kompetensi
Dasar
3.3 Memahami alam
sekitar sebagai
sarana hidup yang
perlu dijaga dan
dirawat
Materi
Pembelajaran
konsep Yin Yang
•
4.3 Mempraktikkan
cara makan yang
baik.
1.4 Menerima
keberadaan Ren
(Manusia)
2.4 Menunjukkan sikap
santun, jujur dan
peduli kepada
keluarga, teman dan
guru
3.4 Memahami
hubungan
kemasyarakatan
serta sikap dalam
keluarga dan di
sekolah
4.4 Menceritakan
hubungan
kemasyarakatan
serta sikap di dalam
kemasyarakatan,
keluarga, dan
sekolah (mengucap
salam sebelum
masuk rumah; ijin
kepada orang tua
ketika hendak pergi
dari rumah; segera
menyahut ketika
dipanggil orang tua;
bersikap hormat
kepada kakak, mau
mengalah kepada
adik; berbagi dan
bermain bersama
kawan,
mengucapkan
salam kepada guru)
1.5 Menerima orang tua
sebagai wakil Tian
di dunia
2.5 Menunjukkan sikap
hormat dan bakti
kepada orang tua
Kegiatan
Pembelajaran
keteraturan Hukum Tian
dan Hukum Alam yang
saling terkait satu dengan
lainnya
Mempraktikkan kebiasaan
positif dalam hal makan dan
menjaga kebersihan
lingkungan sebagai wujud
menghargai dan mensyukuri
karunia Di (Bumi sebagai
bagian alam semesta)
Mengamati orang-orang di
sekolah dan rumah, apa
yang dilakukannya
Menyajikan atau menuliskan
persamaan dan perbedaan
orang-orang di sekolah dan
di rumah
Mengenalkan kesusilaan
sebagai watak sejati
manusia yang tidak
dipunyai oleh makhluk
lainnya
Mengenalkan tata cara
bersalam dan pentingnya
sikap santun, jujur dan
peduli dalam menjaga
hubungan antar manusia
• Konsep
manusia
sebagai ciptaan
Tian yang
berbeda
dengan mahluk
lainnya
• Adanya
hubungan
hidup antar
manusia yang
perlu dijaga
(Wulun/lima
hubungan
kemasyarakat)
• Salam dalam
agama
Khonghucu
•
• Konsep bakti
kepada orang
tua.
• Cara berbakti
kepada orang
tua melalui
belajar hidup
mandiri dan
bersyukur atas
• Mengenalkan konsep orang
tua sebagai wakil Tian di
dunia karena tanpanya kita
tidak mungkin terlahir di
dunia ini
• Mengamati berapa banyak
jasa yang sudah diterima
dari papa dan mama setiap
harinya
12
•
•
•
Kompetensi
Dasar
3.5 Memahami cara
anak berbakti
kepada orang tua
Materi
Pembelajaran
karunia yang
telah diterima.
•
4.5 Menceritakan kisah
anak yang berbakti
kepada orang tua
1.6 Menerima zhisheng
Kongzi sebagai
manusia pilihan
Tian
•
Zhisheng Kongzi
sebagai manusia
pilihan Tian
•
•
2.6 Meneladani
perilaku zhisheng
Kongzi semasa
kecil dalam hal
suka belajar dan
memuliakan Tian
•
3.6 Mengetahui kisah
masa kecil
zhisheng Kongzi.
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati film anak
berbakti dan teladan yang
bisa ditiru
Belajar mengenal perilaku
positif dan negatif yang
pernah dilakukan serta
belajar hidup mandiri
sebagai wujud anak berbakti
Menyaksikan video atau
membaca kisah menjelang
kelahiran hingga kehidupan
masa kecil zhisheng Kongzi
Mengamati dan
mengidentifikasi persamaan
dan perbedaan zhisheng
Kongzi dengan manusia
pada umumnya
Meneladani sifat Nabi yang
suka bersembahyang dan
suka belajar
4.6 Menceritakan kisah
masa kecil
Zhisheng Kongzi
(rajin belajar dan
bersembahyang)
B. Kelas II
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima Yin Yang
sebagai Hukum
Tian di alam
semesta
2. 1 Mengendalikan
emosi serta
mengembangkan
prilaku santun,
jujur dan peduli
kepada orang tua,
guru, saudara, dan
teman
Materi
Pembelajaran
• Karunia Tian
dalam diri
manusia
• Perbedaan
karunia
pemberian Tian
dengan karunia
pemberian
manusia
3.1 Memahami
manusia dikaruniai
benih-benih
kebajikan dan
nafsu
4.1 Menceritakan
pengalaman pribadi
terkait emosi dan
13
Kegiatan
Pembelajaran
• Bermain game yang
memerlukan kesantunan,
kejujuran dan kepedulian
• Menghubungkan permainan
game dengan sikap dan
emosi yang timbul
• Menghubungkan
pengalaman bermain game
dengan adanya karunia
pemberian Tian dan karunia
pemberian manusia
Kompetensi
Dasar
kebaikan (guru
memandu untuk
mendapatkan
hikmah dari
pengalaman
tersebut)
1.2 Menerima
keberadaan Tian
dalam kehidupan
2.2 Menunjukkan
sikap jujur dan
percaya pada saat
bersembahyang
dan dalam
kehidupan seharihari
3.2 Memahami cara
memuliakan Tian
dengan
bersembahyang,
berpantang,
berjaga, dan
berperilaku bajik
4.2 Mempraktikkan doa
syukur dan jingzuo
1.3 Menerima
keberadaan Di
(Alam Semesta)
dalam kehidupan
2.3 Menunjukkan sikap
peduli dan
bertanggungjawab
terhadap
lingkungan/alam
sekitar
Materi
Pembelajaran
• Cara
memuliakan
Tian dengan
bersembahyang, berpantang dan
berjaga
dilandasi sikap
jujur dan
percaya
• Doa syukur
dan jingzuo
• Mengamati film atau gambar
orang yang sedang
bersembahyang
• Bertanya jawab perihal
bersembahyang, berpantang
dan berjaga dilandasi sikap
jujur dan percaya sebagai
cara memuliakan Tian
• Mengomunikasikan
pentingnya jujur dan
percaya saat bersembahyang
dan dalam kehidupan
sehari-hari
• Melatih doa sederhana dan
jingzuo
• Perawatan
tubuh sebagai
awal dari laku
bakti kepada
orang tua
• Perawatan
alam sekitar
sebagai wujud
syukur kepada
Tian dan bakti
kepada bumi
• Mengamati dan
mengidentifikasi bendabenda ciptaan manusia dan
benda-benda ciptaan Tian
• Mengamati video tentang
akibat yang ditimbulkan jika
tidak merawat benda-benda
yang ada di sekitar
• Mengamati video atau
gambar bencana alam akibat
ulah manusia
• Mengomunikasi-kan
pengalaman menjaga dan
merawat tubuh dan
lingkungan
Anggota keluarga
inti
• Membaca cerita tentang
sikap mau mengalah dan
membantu saudara
• Mengenal keluarga inti dan
tugas kewajiban masingmasing anggota keluarga
• Mengenal sikap mengalah
dan rendah hati sebagai
3.3 Memahami bendabenda ciptaan Tian
dan ciptaan
manusia
4.3 Menceritakan cara
menjaga dan
merawat bendabenda ciptaan Tian
dan manusia
1.4 Menerima
keberadaan Ren
(Manusia) dalam
kehidupan
Kegiatan
Pembelajaran
2.4 Menunjukkan sikap
mau mengalah dan
membantu saudara
14
Kompetensi
Dasar
3.4 Memahami makna
keluarga inti, tugas
dan kewajiban
masing-masing
anggota keluarga
4.4 Menceritakan
pengalaman
keharmonisan
dalam keluarga
1.5 Menerima orang tua
sebagai wakil Tian
di dunia
Materi
Pembelajaran
Perilaku Bakti
• Membaca cerita tentang
anak berbakti (misalnya
Raja Shun, Tianshang
Shengmu, Hua Mulan, dll)
• Menerima orang tua sebagai
wakil Tian di dunia dan
pentingnya laku bakti
• Mengomunikasikan
pengalaman membantu
orang tua di rumah
Keladanan
Mengzi dalam
hal memperbaiki
kesalahan dan
bersungguhsungguh
• Menonton video atau
membaca cerita ibu Mengzi
yang bijaksana
• Meneladani dan
mempraktikkan mawas diri
dan memperbaiki kesalahan
• Menyimpulkan pentingnya
sikap mawas diri dan
memperbaiki kesalahan
dalam hidup
2.5 Menunjukkan sikap
hormat dan bakti
kepada orang tua
3.5 Memahami cara
anak berbakti
kepada orang tua
4.5 Menuliskan
pengalaman
membantu orang
tua di rumah
sebagai wujud rasa
bakti
1.6 Menerima Mengzi
sebagai penegak
agama Khonghucu
2.6 Menunjukkan sikap
berani memperbaiki
kesalahan seperti
Mengzi, Sang
Penegak
Kegiatan
Pembelajaran
benih kesusilaan
3.6 Memahami kisah
masa kecil Mengzi,
Sang Penegak
4.6. Membuat catatan
harian tentang
mawas diri dan
memperbaiki
kesalahan
C. Kelas III
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
1.1
Kompetensi
Dasar
Menerima konsep
Yin Yang dalam
penerapan laku
bakti
Materi
Pembelajaran
Perilaku bakti
dan rendah hati
sebagai benih
Cinta Kasih
15
Kegiatan
Pembelajaran
• Menonton video atau
membaca kisah mengenai
perilaku bakti dan rendah
hati
Kompetensi
Dasar
2. 1 Menunjukkan
sikap disiplin dan
bertanggung
jawab dalam
merawat
kesehatan
jasmani dan
rohani
3.1
Materi
Pembelajaran
Memahami
pentingnya
perilaku bakti dan
rendah hati dan
menghindari
perilaku tidak
berbakti dan
sombong
Menceritakan
sebuah contoh
cerita mengenai
perilaku bakti dan
rendah hati serta
perilaku tidak
berbakti dan
sombong
1.2 Menerima xing
(Watak Sejati)
sebagai Firman
Tian atas diri
manusia
Kegiatan
Pembelajaran
• Menonton video atau
membaca kisah mengenai
perilaku tidak bakti dan
sombong
• Mengenal adanya kehidupan
jasmani dan rohani
• Menyimpulkan pentingnya
sikap bakti dan rendah hati
dan menghindari perilaku
tidak berbakti dan sombong
untuk menjaga kesehatan
jasmani dan rohani
4.1
2.2
Xing (Watak
Sejati) sebagai
Firman Tian
dalam diri
manusia
• Mengamati dan
mengidentifikasi perbedaan
dan persamaan antara
manusia, binatang,
tumbuhan dan benda-benda
dalam hal perilaku dan
merespon suatu peristiwa
• Menyimpulkan xing (Watak
Sejati) adalah pembeda
manusia dengan mahluk
lainnya
• Membaca Zhongyong Bab
Utama: 1
• Membaca ayat menyelami
hati dalam kitab Mengzi
VIIA: 1
• Membuat karya seni tentang
xing
Lingkungan
sebagai wujud
pengamalan
watak sejati
• Mengamati kebersihan
lingkungan sekolah dan
rumah
• Melakukan kerja bakti
untuk merapikan dan
membersihkan lingkungan
sekolah
• Membaca ayat dalam Li Ji
XXI: 13
Menunjukkan
sikap disiplin
bersembahyang
dan bersyukur
kepada Tian dan
melaksanakan
jingzuo
3.2 Memahami xing
(Watak Sejati)
adalah Tianming
(Firman Tian)
dalam diri
manusia.
4.2 Membuat karya
seni terkait dengan
Watak Sejati
1.3 Mensyukuri alam
semesta beserta
isinya sebagai
sumber kehidupan
manusia
2.3 Menunjukkan
sikap peduli
terhadap
16
Kompetensi
Dasar
lingkungan/alam
sekitar
Materi
Pembelajaran
3.3 Memahami
pentingnya
menjaga dan
merawat
lingkungan sekitar
Kegiatan
Pembelajaran
• Menyimpulkan kebersihan
lingkungan sekolah dan
rumah sebagai wujud
pengamalan watak sejati
4.3 Menceritakan
pengalaman
membersihkan
ruang kelas dan
kamar tidur
sebagai tindakan
sederhana peduli
terhadap
lingkungan
1.4 Menerima
keberadaan Ren
(Manusia) dan
hubungannya
dengan kesukaan
• Tiga kesukaan
yang membawa
faedah dan tiga
kesukaan yang
membawa
celaka
2.4 Menunjukkan
• Hubungan
sikap santun, jujur,
antara tiga
dan peduli kepada
kesukaan yang
keluarga, teman,
membawa
dan guru
faedah dan tiga
kesukaan yang
3.4 Memahami tiga
membawa
kesukaan yang
celaka dengan
membawa faedah
sikap santun,
dan tiga kesukaan
jujur dan
yang membawa
peduli
celaka
4.4 Menceritakan
pengalaman
mempraktikkan
salah satu dari tiga
kesukaan yang
membawa faedah
atau menghindari
tiga kesukaan yang
membawa celaka
1.5 Menerima orang tua
sebagai wakil Tian
di dunia.
Berbakti kepada
orang tua (Papa
Mama)
2.5 Bersikap hormat
dan bakti kepada
orang tua.
3.5 Mengetahui
tingkatan bakti
kepada orang tua.
17
• Mengamati dan
mengidentifikasi video atau
gambar tentang tiga
kesukaan yang membawa
faedah dan tiga kesukaan
yang membawa celaka
• Mencari ayat suci dalam
kitab Lunyu terkait
kesukaan yang membawa
faedah dan kesukaan yang
membawa celaka
• Menghubungkan kesukaan
yang membawa faedah
dengan sikap santun, jujur
dan peduli
• Membaca ayat Lunyu XVI: 5
dan menceritakan praktik
salah satu dari tiga
kesukaan yang membawa
faedah atau menghindari
tiga kesukaan yang
membawa celaka
• Menyimpulkan tiga
kesukaan yang membawa
faedah dan tiga kesukaan
yang membawa celaka
dengan membangun sikap
santun,jujur dan peduli
• Menonton film anak berbakti
• Mencari ayat terkait
tingkatan bakti dari kitab
Xiao Jing
• Menghubungkan orang tua
sebagai wakil Tian di dunia
dengan sikap hormat dan
bakti kepada orang tua
• Menghubungkan sikap
hormat dan bakti dengan
watak sejati (kodrat
Kompetensi
Dasar
4.5 Menyajikan ayat
terkait tingkatan
bakti dari Xiao Jing
(kitab Bakti)
Materi
Pembelajaran
•
•
1.6 Menerima murid
utama Zhisheng
Kongzi sebagai
salah satu teladan
terbaik manusia
Keteladanan
murid-murid
zhisheng Kongzi
2.6 Meneladani Yanhui,
Zilu, Zigong, Zengzi
dalam perilaku
bakti, tidak
menggerutu dan
sesal penyalahan,
berani, suka
belajar
•
•
•
•
3.6 Memahami teladan
kebajikan murid
utama Zhisheng
Kongzi (Yanhui,
Zilu, Zigong,
Zhengzi)
•
4.6 Menceritakan
keteladanan murid
utama zhisheng
Kongzi yang paling
disukai
18
Kegiatan
Pembelajaran
kemanusiaan) kita sesuai
dengan Firman Tian
Menghubungkan tingkatan
bakti dengan perasaan
tentram yang muncul ketika
kita mengamalkannya
Menceritakan perbuatan
bakti yang telah dilakukan
oleh siswa dibandingkan
dengan ayat tingkatan bakti
Membaca kisah mengenai
murid-murid zhisheng
Kongzi
Mengeksplorasi prilaku bajik
yang dilakukan oleh para
murid zhisheng Kongzi
dalam kisah tersebut
Mencari ayat-ayat dalam
kitab Sishu yang
membicarakan tentang
murid-murid utama
zhisheng Kongzi tersebut
Membuat tabel prilaku
murid-murid zhisheng
Kongzi
Menceritakan keteladanan
murid utama zhi sheng
Kongzi yang paling disukai
D.
Kelas IV
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima konsep
Yin Yang dalam
prinsip Zhonghe
(Tengah
Harmonis).
Materi
Pembelajaran
Sikap Zhonghe
(Tengah
Harmonis)
2. 1 Menunjukkan
sikap tidak
berlebihan dan
tahu batas (terlalu
berlebihan atau
kekurangan sama
tidak baiknya)
•
3.1 Memahami sikap
Zhonghe (Tengah
Harmonis) dalam
kehidupan.
•
4.1 Menceritakan
contoh-contoh
sikap Zhonghe
(Tengah
Harmonis)
1.2 Menerima
Wuchang (Lima
Pedoman) sebagai
pedoman hidup
karunia Tian
•
•
•
Menerima
Wuchang
sebagai pedoman
hidup karunia
Tian.
2.2 Menunjukkan
perilaku sesuai
Wuchang (lima
pedoman)
3.2 Memahami
Wuchang sebagai
pedoman hidup
4.2 Mewawancarai
orang
tua/rohaniawan
tentang penerapan
Wuchang (Lima
Pedoman)
19
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati dan
mengeksplorasi gambar Yin
Yang yakni gambar
lingkaran yang terbagi dua
dengan warna hitam dan
putih; dan di dalam bagian
hitam ada titik putih dan di
dalam bagian putih ada titik
hitam
Mengamati dan
mengeksplorasi gambar
contoh-contoh perilaku yang
kurang atau berlebihan
sama-sama kurang baik
Mengamati dan
mengeksplorasi gambar
Yucoo yang dipuji oleh
zhisheng Kongzi sebagai
symbol sikap tengah
harmonis
Membaca ayat dalam kitab
Zhong Yong tentang Zhonghe
(Tengah Harmonis)
Menyimpulkan pentingnya
sikap Tengah Harmonis
• Mengamati dan
mengidentifikasi gambargambar yang menunjukkan
prilaku berdasarkan
Wuchang
• Bermain game atau bermain
sandiwara yang
menggambarkan penerapan
Wuchang sebagai pedoman
hidup
• Mencari ayat dalam kitab
Mengzi yang menjelaskan
tentang Wuchang.
• Mendiskusikan perasaan
yang muncul saat berbuat
sesuai Wuchang dan
sebaliknya
• Menghubungkan Wuchang
sebagai kodrat kemanusiaan
kita yang telah difirman oleh
Tian dalam kehidupan
manusia
• Membuat karya seni (puisi,
poster, kriya, lagu) mengenai
Wuchang sebagai pedoman
hidup karunia Tian yang
harus dilaksanakan dalam
kehidupan
Kompetensi
Dasar
1.3 Menerima adanya
Hukum Sebab
Akibat atau
Pangkal Ujung di
Alam Semesta
Materi
Pembelajaran
Hukum Sebab
Akibat di alam
semesta
•
•
2.3 Menunjukkan
sikap hati-hati dan
bertanggungjawab
merawat
lingkungan alam
sekitar
•
•
3.3 Memahami
Hukum Sebab
Akibat atau
Pangkal Ujung di
alam semesta
4.3 Melakukan
percobaan
sederhana terkait
hukum sebab
akibat atau
Pangkal Ujung di
alam semesta
•
•
•
•
•
1.4 Menerima adanya
Hukum Sebab
Akibat atau
Pangkal Ujung
dalam kehidupan
manusia.
2.4 Menunjukkan
sikap santun
dalam berinteraksi
dengan sesama.
• Santun kepada
sesama dan
bersikap hatihai dan tidak
sembarangan
• Hukum Sebab
Akibat dalam
hubungan
antarmanusia
20
•
•
•
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati fenomena alam,
misalnya air mengalir,
hujan, banjir, pohon kering,
dsb
Mencari faktor-faktor
penyebab fenomena alam
lainnya
Mencari informasi tentang
sifat-sifat Tian (Yuan, Heng,
Li, Zhen)
Melakukan eksperimen
sederhana terkait hukum
sebab akibat atau pangkal
ujung di alam semesta.
Misalnya 2 buah bandul
yang satu menumbuk yang
lain sehingga yang lain akan
bergerak, begitu seterusnya.
Makanan jika tidak habis
dimakan akan busuk dan
selanjutnya menjadi tanah
kembali. Ketika busuk akan
mengundang banyak lalat
Menghubungkan faktorfaktor penyebab terjadinya
fenomena alam dengan
sikap hati-hati dan tidak
sembarangan dalam
memperlakukan lingkungan
hidup karunia Tian
Menghubungkan eksperimen
dengan hukum sebab akibat
yang dialami dalam
pengalaman hidup
Menghubungkan pentingnya
sifat hati-hati dan tidak
sembarangan dalam
berperilaku
Menceritakan faktor-faktor
penyebab terjadinya
fenomena alam dan hasil
percobaan
Menceritakan pengalaman
peribadi baik bersifat positif
ataupun negatif terkait
hukum sebab akibat yang
pernah dialami
Menonton film atau melihat
gambar yang mencerminkan
sikap tidak hati-hati dan
sembarangan
Melakukan simulasi memuji
dan mengritik teman
Mencari ayat dalam kitab
Sishu terkait memuji dan
mengkritik dan sikap tepa
sarira
Kompetensi
Dasar
3.4 Memahami
Hukum Sebab
Akibat atau
Pangkal Ujung
dalam hubungan
dengan sesama
4.4 Menceritakan
pengalaman
terkait simulasi
memuji dan
mengritik orang
lain
1.5 Menerima
keteladanan tiga
ibunda agung
sebagai sumber
inspirasi kebajikan
Materi
Pembelajaran
Kisah
Keteladanan Tiga
Ibunda Agung
2.5 Meneladani nilainilai kebajikan
yang
disuritauladankan
oleh tiga ibunda
agung.
3.5 Memahami nilainilai kebajikan
dari kisah tiga
Ibunda Agung.
4.5 Menuliskan
keteladanan dari
ketiga anak yang
diasuh oleh tiga
ibunda agung.
1.6 Menerima
zhisheng Kongzi
sebagai manusia
pilihan Tian
2.6 Meneladani
perilaku zhisheng
Kongzi semasa
remaja hingga
dewasa dalam hal
tanggungjawab,
cermat, suka
belajar dan peduli
kepada sesama
Zhisheng Kongzi
sebagai manusia
pilihan Tian dan
meneladani
kehidupanNya
21
Kegiatan
Pembelajaran
• Menghubungkan hasil
pengamatan dengan sikap
hati-hati dan tidak
sembarangan
• Menghubungkan hasil
simulasi dengan pentingnya
sikap tepa sarira
• Menceritakan pengalaman
terkait simulasi memuji dan
mengritik orang lain
• Menonton video atau
mengamati gambar kisah
tiga ibunda agung
• Mencari informasi lebih
lanjut tentang kisah ketiga
ibunda agung
• Mencari informasi lebih
lanjut tentang kehidupan
anak-anak ketiga ibunda
agung tersebut
• Mendiskusikan informasi
yang diperoleh dalam
kelompok kecil
• Mengasosiasikan kebajikan
tiga ibunda agung dengan
budi kasih yang diterima
dari orang tua sebagai
sumber inspirasi
• Mengasosiasikan perubahan
sikap dan prilaku ke tiga
anak dari tiga ibunda agung
dengan keberhasilan pada
saat mereka dewasa
• Menuliskan apa yang akan
dilakukan setelah membaca
kisah tersebut
• Membuat surat ungkapan
cinta kasih dan terima kasih
kepada orang tua
• Mengamati kisah hidup nabi
Kongzi (tanda-tanda gaib
menjelang kelahirannya dan
prilaku semasa remaja).
• Mencari informasi
bagaimana penghargaan
dunia kepada zisheng Kongzi
(misalnya perayaan hari
lahirNya, termasuk cerita
dibalik layar tentang
pembuatan film Confucius
dan sebagainya).
• Mencari ayat-yat suci dalam
kitab Lunyu dan Mengzi
tentang penghargaan kepada
zisheng Kongzi.
Kompetensi
Dasar
3.6 Memahami kisah
keteladanan
zhisheng Kongzi
semasa remaja
hingga dewasa
Materi
Pembelajaran
•
•
4.6. Membuatposter
tentang
keteladanan
zhisheng Kongzi
semasa remaja
hingga dewasa
•
•
•
•
Kegiatan
Pembelajaran
Mencari sabda zisheng
Kongzi yang paling berkesan
terhadap diri sendiri
Menghubungkan tandatanda gaib dan prilaku
zhisheng Kongzi semasa
remaja hingga dewasa
dengan takdir yang
diterimanya sebagai
manusia pilihan Tian
Menghubungkan sabda
zisheng Kongzi dengan
keyakinan bahwa zisheng
Kongzi adalah manusia
pilihan Tian
Menghubungkan bagaimana
sabda zisheng Kongzi yang
paling berkesan bagi diri
pribadi turut memberikan
pengaruh dalam kehidupan
ini
Membuat poster tentang
zhisheng Kongzi sebagai
ungkapan rasa terima kasih
dan hormat kepadaNya
Menceritakan alasan
mengapa memilih sabda
zisheng Kongzi yang paling
berkesan bagi diri pribadi
tersebut
E. Kelas V
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima konsep
Yin Yang dalam diri
manusia
Materi
Pembelajaran
Nyawa dan Roh
dalam diri
manusia
2. 1 Mensyukuri
adanya nyawa dan
roh dalam diri
manusia
•
•
3.1 Memahamiguishen
dalam arti Tian
Yang Maha Roh
dan dalam arti
adanya nyawa dan
roh pada diri
manusia
•
4.1 Mempraktikkan
cara menjaga
kebersihan badan
dan hati dengan
cara jingzuo
•
22
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati gambar
kebiasaan membersihkan
diri yang sering dilakukan
sehari-hari baik dalam arti
harfiah secara fisik maupun
secara rohani
Mencari ayat yang terdapat
dalam kitab Sishu tentang
guishen, nafsu, watak sejati
dan bagaimana menjaga hati
(bisa ditugaskan
berkelompok)
Mempraktikkan dan berbagi
pengalaman menjaga
kebersihan tubuh dan
kebersihan hati, misalnya
menggosok gigi, berkunjung
ke panti asuhan dan lainlain
Menghubungkan perasaan
tenang ketika berbuat
kebajikan (dan sebaliknya),
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
•
•
•
•
1.2 Menerima
sembahyang
sebagai pokok
agama
2.2 Menunjukkan
sikap hormat dan
sujud dalam
bersembahyang
kepada Tian
3.2 Memahami
pentingnya
sembahyang
kepada Tian.
• Sembahyang
sebagai
pondasi
kehidupan
beragama
• Syarat
sembahyang
dilandasi sikap
hormat dan
sujud
• Perlengkapan
dan waktuwaktu
sembahyang
4.2 Menceritakan
pengalaman
melaksanakan
sembahyang
kepada Tian
(perlengkapan,
sajian, perasaan
dll)
•
•
•
•
•
•
•
•
23
Kegiatan
Pembelajaran
dengan kenyataan adanya
daya hidup rohani dalam
diri manusia. Daya hidup
rohani tersebut disebut roh
Menghubungkan praktik
jingzuo untuk menenangkan
rohani dari gejolak
perasaan/emosi sehingga
mampu berfikir jernih
Menghubungkan pentingnya
praktik jingzuo untuk
menjaga kebersihan badan
dan hati (rohani)
Mempraktikkan jingzuo
untuk menenangkan dan
menjaga hati
Menuliskan atau
menceritakan pengalaman
kunjungan ke panti asuhan
(tempat sejenis) dan
hubungannya dengan
pentingnya menjaga
kebersihan badan dan hati
(hikmah yang dirasakan)
Mengamati orang yang
bersembahyang di
rumah/miao/kelenteng/
litang
Mencari ayat-ayat yang
terkait sembahyang dan
peribadahan dalam kitab
Sishu dan Wujing
Menata perlengkapan, sajian
sembahyang di altar zisheng
Kongzi
Melakukan sembahyang
kepada Tian lalu kepada
shenming atau zhisheng
Kongzi di miao/ kelenteng/
litang
Menghubungkan
sembahyang dengan proses
menjaga kebersihan badan
dan hati
Menghubungkan
sembahyang dengan proses
pembinaan diri, termasuk
membentuk sikap hormat
dan sujud, hati-hati, disiplin
dan menghargai waktu
Menceritakan pengalaman
menata perlengkapan, sajian
dll. di meja altar
Menceritakan pengalaman
melaksanakan sembahyang
kepada Tian dan shenming
atau zhisheng Kongzi di
miao/kelenteng/litang
Kompetensi
Dasar
1.3 Menerima tandatanda kebesaran
alam untuk
memahami
kemahabesaran
Tian
2.3 Memiliki sikap hatihati, tanggung
jawab dan
menghargai waktu
3.3 Memahami makna
sembahyang
berkaitan dengan
perubahan dan
keharmonisan
alam
4.3 Membuat tulisan
terkait nilai-nilai
kebajikan yang
terkandung dalam
sembahyang yang
berkaitan dengan
perubahan dan
keharmonisan
alam
Materi
Pembelajaran
• Menerima
Kebesaran Tian
melalui alam
semesta
ciptaan-Nya.
• Mensyukuri
karunia yang
telah diberikan
Tian dengan
sikap hati-hati,
tanggungjawab
dan
menghargai
waktu
• Mengenal jenis
dan waktuwaktu
sembahyang
kepada Tian,
Alam Semesta
dan Leluhur
•
•
•
•
•
•
•
•
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati video atau
gambar peredaran bumi
mengelilingi matahari dan
peredaran bulan
mengelilingi bumi serta
konsekuensi adanya
perubahan dan fenomena
alam lainnya.
Mencari informasi terkait
peredaran bumi mengelilingi
matahari dan bulan
mengelilingi bumi
Mencari ayat-ayat tentang
perubahan alam dalam kitab
Sishu, Shujing dan Liji
Mencari informasi tentang
sembahyang kepada Tian
Mendiskusikan informasi
yang diperoleh dalam
kelompok kecil dan bertanya
kepada narasumber lain jika
diperlukan (misalnya guru
IPA, rohaniwan dan
cendekiawan)
Menghubungkan informasi
tentang peredaran bumi
mengelilingi matahari dan
bulan mengelilingi bumi
sebagai bukti
kemahabesaran Tian
Menghubungkan
sembahyang yang dilakukan
saat perubahan alam
dengan rasa syukur atas
atas segala yang diberikan
kepada kita dan bakti
kepada leluhur
Menghubungkan saat
sembahyang dengan
karakter hati-hati, tanggung
jawab dan mengharagai
waktu
• Membuat ringkasan
1.4 Menerima
keberadaan leluhur
untuk memahami
kemahabesaran
Tian
• Pentingnya
bersembahyang
kepada leluhur
• Jenis dan
waktu
24
tentang sembahyang
kepada Tian lengkap
dengan perubahan alam
yang menyertainya dan
sajian khasnya
• Membuat karangan
tentang pengalaman saat
melakukan sembahyang
Dongzhi
• Mengamati foto kenangan
dengan keluarga (misalnya
saat ulang tahun, saat
sembahyang Qingming dan
lain sebagainya)
Kompetensi
Dasar
2.4 Menunjukkan sikap
lembut, hati-hati,
tanggung jawab dan
tidak sembarangan
dalam berinteraksi
dengan sesama
Materi
Pembelajaran
sembahyang
kepada leluhur
• Sembahyang
kepada leluhur
3.4 Memahami makna
sembahyang
kepada leluhur
seperti sembahyang
Xinchun (tahun
ba
SEKOLAH DASAR
(SD)
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
i
I.
1
1
PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan
dan Peserta Didik
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Kelas I
B. Kelas II
C. Kelas III
D. Kelas IV
E. Kelas V
F. Kelas VI
i
2
2
5
7
9
11
11
13
15
19
22
26
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui
penguatan sikap, keterampilan,dan pengetahuan yang terintegrasi.
Dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan
inovatif. Oleh karena itu proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu
dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan
hidup bersama secara damai dan harmonis (to live together in peace and
harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas pada kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Penumbuhan dan
pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran,
pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang
menyenangkan
untuk
tumbuh
berkembangnya
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai
perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.
Pada kurikulum 2013, khususnya untuk tingkat SD, terdapat beberapa
perubahan pada pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti yaitu konsep pembelajaran terpadu integrative nilai-nilai agama
dengan mata pelajaran lain berlaku dari kelas I sampai VI. Perubahan ini
tentu saja berdampak pada proses pembelajaran Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti, yang berorientasi pada pengayaan
(enrichment) antar mata pelajaran, pengembangan kemampuan berpikir
kritis, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung
jawab terhadap diri sendiri, lingkungan sosial, dan lingkungan alam
yang dilandasi nilai-nilai spiritual.
Pembelajaran Pendidikan Agama
untuk mendorong peserta didik
dalam kehidupannya kelak.
mengamalkan ajaran agama
pengalaman hidupnya.
Khonghucu dan Budi Pekerti diarahkan
mampu menerapkan nilai-nilai agama
Peserta didik diharapkan mampu
dalam kehidupannya dan maknai
Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi tantangan abad 21 yang
ditandai dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat dan arus
informasi yang berkelimpahan serta dunia yang semakin terhubung.
Adanya benturan budaya dan ideologi yang perlu dicermati secara arif
dan bijaksana. Peserta didik diharapkan mampu menepati kodrat
kemanusiaannya (memiliki integritas) menjaga keterhubungannya
dengan Tian, mengelola sarana (bumi) dengan bijaksana dan mampu
bersikap tepa salira kepada sesama (elaborasi, pluralis, toleransi);
mampu menyatukan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual. Pembelajaran Pendidikan Agama
1
Khonghucu dilakukan dalam
rangka mencapai kompetensi Sikap
Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien,
tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak
berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi
dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah
diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik
(learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk
dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan
pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran,
serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip
tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang
terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang
berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan
inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam
melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan
materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model
pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat
serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Berikut ini adalah Kompetensi-kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik setelah belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
• Sikap
: Memahami tentang dirinya sebagai makhluk ciptaan
Tian yang mulia yang dikaruniai benih-benih
kebajikan.
• Pengetahuan : Memahami akan ajaran Agama Khonghucu sebagai
dasar, pengembangan diri menjadi manusia Junzi
(berbudi luhur).
• Keterampilan : Memiliki kecakapan dan kecerdasan spiritual
sehingga mampu hidup dalam Cinta Kasih (saling
menyayangi sesama), menjunjung tinggi kebenaran,
berbuat susila, bijaksana dan menjadi insan yang
dapat dipercaya dalam hidup.
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti di Sekolah Dasar
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti di Sekolah Dasar yaitu:
2
Aspek
I. Keimanan
Kelas I - III
1. Menerima pola pikir Yin
Yang sebagai Hukum Tian
di alam semesta dan cara
memandang fenomena diri
sendiri dan lingkungan di
sekitarnya. Semua yang
diciptakan Tian saling
melengkapi, bukan saling
kontradiksi.
2. Menerima dan mensyukuri
keberadaan Tian Di Ren
dalam kehidupan manusia;
3. Menerima Watak Sejati
sebagai Firman Tian atas
diri manusia
4. Menerima orang tua
sebagai wakil Tian di
dunia
5. Menerima Zhisheng Kongzi
sebagai manusia pilihan
Tian; para nabi dan orangorang besar sebagai teladan
terbaik manusia.
6. Menerima bakti sebagai
kewajiban hidup
khususnya kepada
orangtua.
7. Menerima adanya karuniai
benih-benih kebajikan dan
nafsu
8. Menerima kewajiban
memulian hubungan
kemasyarakatan (Wulun)
II Kitab suci
Mengenal ayat-ayat yang
terdapat dalam kitab Sishu
dan Wujing serta Xiaojing:
1. tiga kesukaan yang
membawa faedah dan tiga
kesukaan yang membawa
celaka; dan
2. tingkatan bakti dari
Xiaojing (Kitab Bakti).
1. Mengenal cara berdoa dan
bersembahyang kepada
Tian, Nabi dan Leluhur.
2. Mempraktikkan doa
sederhana dan
bersembahyang pagi sore
kepada Tian;
mempraktikkan jingzuo
selama 5 menit;
menyanyikan lagu Tempat
Hentian
III. Tata Ibadah
3
Kelas IV VI
1. Menerima prinsip Zhonghe
(Tengah Harmonis) dalam
menjalani kehidupan.
2. Menerima adanya karunia
pemberian
Tian
dan
karunia
pemberian
manusia.
3. Menerima Wuchang (lima
pedoman).
4. Menerima
sembahyang
sebagai pokok agama.
5. Menerima adanya Takdir
Tian.
6. Menerima Hukum Sebab
Akibat.
7. Menerima kemahabesaran
Tian dapat diketahui dari
tanda-tanda
kebesaran
alam, Hukum Alam di Alam
Semesta, dan keberadaan
leluhur.
8. Menerima bahwa manusia
turut serta menentukan
nasibnya sendiri.
9. Menerima Zhisheng Kongzi
sebagai manusia pilihan
Tian; para nabi dan orangorang besar termasuk tiga
ibunda
agung
dan
puteranya sebagai teladan
terbaik manusia.
10.Menerima adanya Wahyu
Tian yang diterima oleh
para Nabi dan raja suci;
zhisheng Kongzi sebagai
manusia pilihan Tian dan
Tianzhi Muduo (Utusan
Tian/Genta Rohani Tian)
Mengenal ayat-ayat yang
terdapat dalam kitab Sishu
dan Wujing:
1. zhisheng Kongzi sebagai
Genta Rohani Tian
(Tianzhi Muduo)
1. Berdoa dan
bersembahyang kepada
Tian, Nabi dan Leluhur.
2. Mengetahui makna
sembahyang kepada
leluhur seperti sembahyang
Xinchun (tahun baru), Zuji
(wafat orang tua),
Qingming, Zhongyuan dan
Jing Heping;
Aspek
IV. Sejarah
Suci
Kelas I - III
1. Mengetahui kisah
keteladanan masa kecil
Zhisheng Kongzi
2. Mengetahui kisah
keteladanan masa kecil
Mengzi serta murid utama
Zhisheng Kongzi (Yanhui,
Zilu, Zigong, Zengzi).
3. Mengetahui kisah
keteladanan anak berbakti
(misalnya Raja Shun,
Tianshang Shengmu, Hua
Mulan, Minshun dan lainlain).
V. Perilaku
Junzi
Mengenalkan dan
membiasakan perilaku:
1. bakti (kepada orang tua
dan kepada alam);
2. disiplin;
3. bertanggung jawab;
4. suka belajar;
5. syukur;
6. mengendalikan;
keinginan/nafsu;
7. santun (dalam tutur kata
dan saat makan);
8. jujur (dalam perilaku dan
saat bersembahyang);
9. peduli;
10.dapat dipercaya;
11.mau mengalah dan
membantu;
12.hormat;
13.rendah hati; dan
14.mandiri.
4
Kelas IV VI
1. Memahami kisah
keteladanan zhisheng
Kongzi semasa remaja
hingga dewasa;
2. Mengetahui sejarah suci
dan karya-karya para Nabi
dan Raja suci;
3. Mengetahui keteladanan
kisah perjalanan zhisheng
Kongzi sebagai Tianzhi
Muduo.
4. Mengetahui kisah
keteladanan masa kecil
Mengzi serta murid utama
Zhisheng Kongzi (Yanhui,
Zilu, Zigong, Zengzi).
5. Mengetahui kisah
keteladanan anak berbakti
(misalnya Raja Shun,
Tianshang Shengmu, Hua
Mulan, Minshun dan lainlain).
6. Mengetahui kisah
keteladanan perjuangan
Matakin memulihkan hakhak sipil umat Khonghucu
di Indonesia.
Membiasakan perilaku:
1. tidak berlebihan dan tahu
batas;
2. syukur;
3. hormat
4. sujud (dalam
bersembahyang kepada
Tian);
5. sederhana;
6. tahan menderita (tidak
keluh gerutu dan tidak
sesal penyalahan);
7. menghargai waktu;
8. suka belajar;
9. santun;
10.lembut hati;
11.hati-hati;
12.tanggung jawab;
13.sungguh-sungguh;
14.tidak mudah menyerah;
15.menjaga nama baik diri
dan nama baik keluarga;
16.mau mengerti orang lain
dan tidak memaksakan
kehendak;
17.cermat;
18.peduli; dan
19.yakin dan percaya.
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti Sekolah Dasar
Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti SD Kelas I s.d VI mengikuti elemen pengorganisasi
Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas I s.d VI yaitu:
KOMPETENSI INTI
Kelas I
KI 1: Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
Kelas II
KI 1: Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
dan guru
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk cipta-an Tuhan
dan kegiatan-nya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan
di sekolah
KI 4: Menyajikan
pengetahu-an faktual
dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
Kelas IV
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran agama
yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak
mulia
Kelas V
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air
5
Kelas III
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat
bermain
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencer-minkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
Kelas VI
KI 1: Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta
cinta tanah air
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
dan mena-nya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk cipta-an Tuhan
dan kegiatan-nya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
KI 4: Menyajikan
pengetahu-an faktual
dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencer-minkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia.
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara
mengamati, menanya
dan mencoba
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual dan
konseptual dalam
bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak
mulia.
KI 3: Memahami
pengetahuan faktual
dan konseptual dengan
cara mengamati,
menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijum-painya di rumah,
di sekolah dan tempat
bermain
KI 4: Menyajikan
pengetahuan faktual
dan konseptual dalam
bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak
mulia.
Penjelasan hal ini terdapat dalam kitab Liji Bab XVI ayat 8, yakni Bila di
Xue tidak belajar melatih nada, orang tidak dapat menghayati kecapinya;
bila tidak belajar banyak pengetahuan, orang tidak dapat menghayati
sanjak; bila tidak belajar banyak tentang berbagai ragam pakaian, orang
tidak dapat mengkhidmati makna Li (Kesusilaan); bila orang tidak
menguasai berbagai keterampilan atau kesenian, orang tidak dapat
bahagia di dalam belajar .
Pembinaan diri peserta didik akan sempurna ketika mampu melihat
secara utuh proses pembelajaran dan keterkaitan antar mata pelajaran
yang dipelajarinya.
1. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti yaitu:
a. hubungan manusia dengan Tian/Tuhan Yang Maha Esa;
b. hubungan manusia dengan Di/Alam semesta; dan
c. hubungan antar manusia Ren/Manusia.
2. Aspek Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti meliputi :
a. aspek Keimanan;
b. aspek Kitab Suci;
c. aspek Tata Ibadah;
d. aspek Sejarah Suci; dan
e. aspek Perilaku Junzi.
6
Tian
1.
2.
3.
4.
5.
Keimanan
Kitab Suci
Tata Ibadah
Sejarah Suci
Perilaku Junzi
Di
Ren
YIN YANG
Gambar 1. Kerangka Konsep Pembelajaran Agama Khonghucu
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
dilaksanakan dengan menekankan pada proses pembiasaan,
penghayatan, dan pengamalan agama Khonghucu. Pembelajaran
tersebut dilakukan dengan berbagai macam model dan pendekatan
sesuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan dan
kompetensi yang akan dicapai. Model dan pendekatan tersebut
dapat berupa pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan),
discovery based, problem based, project based, dan lain
sebagainya. Dalam Pelaksanaan model dan pendekatan tersebut
dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip: berpikir kritis,
kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu mengikuti prinsipprinsip yang terdapat dalam kitab Liji Bab XVI ayat ke11 dan ke 12
Hukum di dalam Da Xue.
a. Mencegah sebelum sesuatu timbul, itulah dinamai memberi
kemudahan (Yu)
Pembelajaran dilakukan dengan mengantisipasi hal-hal yang
mungkin dapat mengganggu proses pembelajaran dan
mengarahkan kepada hal-hal yang mendukung proses
pembelajaran.
Misalnya
ketika
mengarahkan
untuk
menggunakan internet sudah memastikan terlebih dahulu
koneksi internet berjalan dengan baik; sebelum memulai
7
pembelajaran dibuat kesepakatan tentang aturan kelas
sehingga peserta didik dapat tertib dan belajar penerapan Li;
ketika kesalahan kecil terjadi segera dilakukan perbaikan agar
tidak menjadi besar; dan sebagainya.
b. Yang wajib dan diperkenankan, itulah dinamai cocok waktu
(Shi)
Pembelajaran disesuaikan dengan waktu-waktunya. Misalnya
ketika proses belajar mengajar di kelas ada tugas-tugas yang
wajib diselesaikan di kelas dan ada tugas pekerjaan rumah
ketika keluar kelas.
c. Yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang diberikan,
itulah dinamai selaras keadaan (Sun)
Pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
sehingga peserta didik dapat belajar tentang nilai-nilai dan
keteladanan.
d. Saling memperhatikan demi kebaikan itulah dinamai saling
menggosok (Mo).
Suasana pembelajaran diarahkan agar setiap peserta didik
dapat saling peduli, saling memperhatikan demi kebaikan
bersama. Kesalahan satu orang bukan berarti yang lain tidak
memiliki andil. Pembiaran merupakan salah satu bentuk andil
terjadinya kesalahan.
Empat hal inilah yang perlu diikuti demi berhasil dan
berkembangnya pendidikan (Si Xing).
a. Setelah permasalahan timbul baharu diadakan larangan, akan
mendatangkan
perlawanan,
itu
akan
menyebabkan
ketidakberhasilan (Bu Sheng).
Peserta didik membutuhkan kejelasan apa-apa yang boleh dan
apa-apa yang tidak diperkenankan. Jikalau tidak ada kejelasan
dan sudah terjadi permasalahan akan sulit untuk meluruskan
kembali.
b. Setelah lewat waktu baharu memberi pelajaran akan
menyebabkan payah, pahit dan mengalami kesulitan untuk
berhasil sempurna (Nan Cheng)
Ketika peserta didik melakukan kesalahan tetapi dibiarkan
atau dinasehati atau diperbaiki ketika telah lewat waktunya;
akan menimbulkan kepayahan dan ketidakmengertian peserta
didik.
c. Pemberian pelajaran yang lepas tak jelas dan tidak sesuai akan
mengakibatkan kerusakan dan kekacauan sehingga tidak
terbina (Bu Xiu)
Pembelajaran yang tidak memiliki struktur dan sistemika akan
membuat peserta didik sulit mengikuti dan tidak dapat melihat
hal-hal pokok yang ingin disampaikan.
d. Belajar sendirian dan tanpa sahabat menyebabkan orang
merasa sebatang kara dan tidak berkembang karena
kekurangan informasi (Gua Wen)
Ada kalanya peserta didik tidak mengerti apa yang
dipelajarinya. Hal ini membutuhkan kawan untuk saling
bertukar informasi agar dapat berkembang dan meluaskan
wawasannya.
e. Berkawan dalam berhura-hura menjadikan orang melawan
guru (Ni Shi)
Guru perlu memperhatikan pergaulan dan kebiasaan peserta
didik. Kebiasaan berhura-hura akan menyebabkan peserta
8
didik lepas kendali emosinya. Ketika emosi lepas kendali
menjadikan tidak menghargai guru.
f. Berkawan dalam bermaksiat akan menghancurkan pelajaran
(Fei Xue)
Peserta didik yang melakukan perbuatan maksiat perlu
ditangani secara khusus. Guru perlu memperhatikan
pergaulan dan kebiasaan peserta didiknya. Perbuatan maksiat
menjadikan peserta didik mengikuti hawa nafsunya dan tidak
ada hal yang diseganinya lagi sehingga merusak pembelajaran.
Enam hal inilah yang menjadikan pendidikan cenderung gagal
(Jiao Fei).
Dalam proses pembelajaran perlu menggunakan perkembangan
teknologi agar beradaptasi dengan tantangan perubahan zaman
yang semakin cepat. Peserta didik perlu dibiasakan untuk
mengakses sumber informasi di luar sekolah termasuk internet.
Pembelajaran yang baik akan mampu menjadikan peserta didik
memanfaatkan internet secara positif tidak negative. Penguasaan
TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) menjadi hal yang sangat
penting dalam pembelajaran abad 21.
2. Penilaian
Aspek yang dinilai meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru.
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui tes tertulis dan
tes lisan, observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan
percakapan, dan penugasan yang terdiri dari ulangan harian,
tengah semester, dan akhir semester.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui praktik, projek,
produk dan portofolio.
Bobot penilaian sikap lebih besar dibandingkan dengan bobot
penilaian aspek pengetahuan dan ketrampilan.
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan
dan Peserta Didik
Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan
diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global
untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik
terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut
agar peserta didik dapat mempelajari nilai-nilai yang terkandung
dalam ajaran agama tanpa dibatasi sekat budaya dan lingkungan
sosialnya. Sebagai contoh pembelajaran agama Khonghucu di daerah
Kalimantan Barat menggunakan bahasa mandarin akan lebih sesuai
dibandingkan dengan pembelajaran agama Khonghucu di Jawa Barat.
Meskipun dalam penyampaian materi lebih banyak menggunakan
bahasa Mandarin tetap mengedepankan sikap nasionalisme dan cinta
tanah air.
Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013 juga
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan
sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong peserta didik dalam
9
mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti.
Pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang
tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan
Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber
belajar. Guru dapat menggunakan buku pengayaan atau referensi
lainnya dan mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar
Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan
Budi Pekerti, LKS bukan hanya kumpulan soal.
10
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Kelas I
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima Konsep
Yin Yang sebagai
Hukum Tian di
alam semesta
2. 1 Menunjukkan
sikap disiplin dan
bertanggungjawab
dalam merawat
kesehatan jasmani
dan rohani
Materi
Pembelajaran
Yin Yang sebagai
Hukum Tian di
alam semesta
melalui
pengamatan
dalam diri
sendiri dan alam
sekitar
Kegiatan
Pembelajaran
• Mengamati dan mengidentifikasi diri sendiri dan
benda-benda dan mahluk
hidup yang ada di
lingkungan sekitar sekolah
termasuk kenyataan adanya
benda yang kasat mata dan
tidak kasat mata
• Menyajikan hasil
pengamatan Yin Yang dalam
diri sendiri dan lingkungan
sekitar sekolah
• Menghubungkan pentingnya
memiliki kebiasaan merawat
bagian tubuh sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari
kenyataan adanya Yin Yang
Tian sebagai
Sang Pencipta
Alam Semesta
• Mengamati kemampuan
manusia dalam
mengendalikan kehidupan
• Mengamati kemahabesaran
Tian melalui alam semesta
ciptaan-Nya
• Membiasakan bersyukur
saat menerima pemberian
manusia dan karunia Tian
melalui ciptaan-Nya
• Mempraktikkan doa syukur
dan sembahyang pagi-sore
kepada Tian
3.1 Mengetahui Yin
Yang pada diri
sendiri dan alam
sekitar
4.1 Merawat tubuh
pemberian orang
tua dan berlatih
menjaga keinginan
(tidak makan
berlebihan, dsb)
1.2 Menerima
keberadaan Tian
2.2 Menunjukkan
perilaku disiplin
bersembahyang
dan bersyukur
kepada Tian
3.2 Memahami Kuasa
Tian dalam
kehidupan seharihari
4.2 Mempraktikkan
doa sederhana dan
bersembahyang
pagi sore kepada
Tian.
1.3 Menerima
keberadaan Di
(Alam Semesta)
2.3 Menunjukkan
perilaku peduli
terhadap
lingkungan/alam
sekitar
Karunia
pemberian Tian
Doa syukur
kepada Tian
Asal dan akhir
kehidupan
manusia
berpulang
kepada Tian.
Konsep Di (Bumi
sebagai bagian
alam semesta)
sebagai sarana
hidup yang perlu
dijaga sekaligus
perwujudan sifat
Tian dalam
11
• Mengamati bagaimana bumi
dan alam menghasilkan
makanan bagi kesejahteraan
manusia; dan sekaligus
dapat menimbulkan
bencana jika kita merusak
keseimbangan alam yang
ada
• Memahami adanya
Kompetensi
Dasar
3.3 Memahami alam
sekitar sebagai
sarana hidup yang
perlu dijaga dan
dirawat
Materi
Pembelajaran
konsep Yin Yang
•
4.3 Mempraktikkan
cara makan yang
baik.
1.4 Menerima
keberadaan Ren
(Manusia)
2.4 Menunjukkan sikap
santun, jujur dan
peduli kepada
keluarga, teman dan
guru
3.4 Memahami
hubungan
kemasyarakatan
serta sikap dalam
keluarga dan di
sekolah
4.4 Menceritakan
hubungan
kemasyarakatan
serta sikap di dalam
kemasyarakatan,
keluarga, dan
sekolah (mengucap
salam sebelum
masuk rumah; ijin
kepada orang tua
ketika hendak pergi
dari rumah; segera
menyahut ketika
dipanggil orang tua;
bersikap hormat
kepada kakak, mau
mengalah kepada
adik; berbagi dan
bermain bersama
kawan,
mengucapkan
salam kepada guru)
1.5 Menerima orang tua
sebagai wakil Tian
di dunia
2.5 Menunjukkan sikap
hormat dan bakti
kepada orang tua
Kegiatan
Pembelajaran
keteraturan Hukum Tian
dan Hukum Alam yang
saling terkait satu dengan
lainnya
Mempraktikkan kebiasaan
positif dalam hal makan dan
menjaga kebersihan
lingkungan sebagai wujud
menghargai dan mensyukuri
karunia Di (Bumi sebagai
bagian alam semesta)
Mengamati orang-orang di
sekolah dan rumah, apa
yang dilakukannya
Menyajikan atau menuliskan
persamaan dan perbedaan
orang-orang di sekolah dan
di rumah
Mengenalkan kesusilaan
sebagai watak sejati
manusia yang tidak
dipunyai oleh makhluk
lainnya
Mengenalkan tata cara
bersalam dan pentingnya
sikap santun, jujur dan
peduli dalam menjaga
hubungan antar manusia
• Konsep
manusia
sebagai ciptaan
Tian yang
berbeda
dengan mahluk
lainnya
• Adanya
hubungan
hidup antar
manusia yang
perlu dijaga
(Wulun/lima
hubungan
kemasyarakat)
• Salam dalam
agama
Khonghucu
•
• Konsep bakti
kepada orang
tua.
• Cara berbakti
kepada orang
tua melalui
belajar hidup
mandiri dan
bersyukur atas
• Mengenalkan konsep orang
tua sebagai wakil Tian di
dunia karena tanpanya kita
tidak mungkin terlahir di
dunia ini
• Mengamati berapa banyak
jasa yang sudah diterima
dari papa dan mama setiap
harinya
12
•
•
•
Kompetensi
Dasar
3.5 Memahami cara
anak berbakti
kepada orang tua
Materi
Pembelajaran
karunia yang
telah diterima.
•
4.5 Menceritakan kisah
anak yang berbakti
kepada orang tua
1.6 Menerima zhisheng
Kongzi sebagai
manusia pilihan
Tian
•
Zhisheng Kongzi
sebagai manusia
pilihan Tian
•
•
2.6 Meneladani
perilaku zhisheng
Kongzi semasa
kecil dalam hal
suka belajar dan
memuliakan Tian
•
3.6 Mengetahui kisah
masa kecil
zhisheng Kongzi.
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati film anak
berbakti dan teladan yang
bisa ditiru
Belajar mengenal perilaku
positif dan negatif yang
pernah dilakukan serta
belajar hidup mandiri
sebagai wujud anak berbakti
Menyaksikan video atau
membaca kisah menjelang
kelahiran hingga kehidupan
masa kecil zhisheng Kongzi
Mengamati dan
mengidentifikasi persamaan
dan perbedaan zhisheng
Kongzi dengan manusia
pada umumnya
Meneladani sifat Nabi yang
suka bersembahyang dan
suka belajar
4.6 Menceritakan kisah
masa kecil
Zhisheng Kongzi
(rajin belajar dan
bersembahyang)
B. Kelas II
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima Yin Yang
sebagai Hukum
Tian di alam
semesta
2. 1 Mengendalikan
emosi serta
mengembangkan
prilaku santun,
jujur dan peduli
kepada orang tua,
guru, saudara, dan
teman
Materi
Pembelajaran
• Karunia Tian
dalam diri
manusia
• Perbedaan
karunia
pemberian Tian
dengan karunia
pemberian
manusia
3.1 Memahami
manusia dikaruniai
benih-benih
kebajikan dan
nafsu
4.1 Menceritakan
pengalaman pribadi
terkait emosi dan
13
Kegiatan
Pembelajaran
• Bermain game yang
memerlukan kesantunan,
kejujuran dan kepedulian
• Menghubungkan permainan
game dengan sikap dan
emosi yang timbul
• Menghubungkan
pengalaman bermain game
dengan adanya karunia
pemberian Tian dan karunia
pemberian manusia
Kompetensi
Dasar
kebaikan (guru
memandu untuk
mendapatkan
hikmah dari
pengalaman
tersebut)
1.2 Menerima
keberadaan Tian
dalam kehidupan
2.2 Menunjukkan
sikap jujur dan
percaya pada saat
bersembahyang
dan dalam
kehidupan seharihari
3.2 Memahami cara
memuliakan Tian
dengan
bersembahyang,
berpantang,
berjaga, dan
berperilaku bajik
4.2 Mempraktikkan doa
syukur dan jingzuo
1.3 Menerima
keberadaan Di
(Alam Semesta)
dalam kehidupan
2.3 Menunjukkan sikap
peduli dan
bertanggungjawab
terhadap
lingkungan/alam
sekitar
Materi
Pembelajaran
• Cara
memuliakan
Tian dengan
bersembahyang, berpantang dan
berjaga
dilandasi sikap
jujur dan
percaya
• Doa syukur
dan jingzuo
• Mengamati film atau gambar
orang yang sedang
bersembahyang
• Bertanya jawab perihal
bersembahyang, berpantang
dan berjaga dilandasi sikap
jujur dan percaya sebagai
cara memuliakan Tian
• Mengomunikasikan
pentingnya jujur dan
percaya saat bersembahyang
dan dalam kehidupan
sehari-hari
• Melatih doa sederhana dan
jingzuo
• Perawatan
tubuh sebagai
awal dari laku
bakti kepada
orang tua
• Perawatan
alam sekitar
sebagai wujud
syukur kepada
Tian dan bakti
kepada bumi
• Mengamati dan
mengidentifikasi bendabenda ciptaan manusia dan
benda-benda ciptaan Tian
• Mengamati video tentang
akibat yang ditimbulkan jika
tidak merawat benda-benda
yang ada di sekitar
• Mengamati video atau
gambar bencana alam akibat
ulah manusia
• Mengomunikasi-kan
pengalaman menjaga dan
merawat tubuh dan
lingkungan
Anggota keluarga
inti
• Membaca cerita tentang
sikap mau mengalah dan
membantu saudara
• Mengenal keluarga inti dan
tugas kewajiban masingmasing anggota keluarga
• Mengenal sikap mengalah
dan rendah hati sebagai
3.3 Memahami bendabenda ciptaan Tian
dan ciptaan
manusia
4.3 Menceritakan cara
menjaga dan
merawat bendabenda ciptaan Tian
dan manusia
1.4 Menerima
keberadaan Ren
(Manusia) dalam
kehidupan
Kegiatan
Pembelajaran
2.4 Menunjukkan sikap
mau mengalah dan
membantu saudara
14
Kompetensi
Dasar
3.4 Memahami makna
keluarga inti, tugas
dan kewajiban
masing-masing
anggota keluarga
4.4 Menceritakan
pengalaman
keharmonisan
dalam keluarga
1.5 Menerima orang tua
sebagai wakil Tian
di dunia
Materi
Pembelajaran
Perilaku Bakti
• Membaca cerita tentang
anak berbakti (misalnya
Raja Shun, Tianshang
Shengmu, Hua Mulan, dll)
• Menerima orang tua sebagai
wakil Tian di dunia dan
pentingnya laku bakti
• Mengomunikasikan
pengalaman membantu
orang tua di rumah
Keladanan
Mengzi dalam
hal memperbaiki
kesalahan dan
bersungguhsungguh
• Menonton video atau
membaca cerita ibu Mengzi
yang bijaksana
• Meneladani dan
mempraktikkan mawas diri
dan memperbaiki kesalahan
• Menyimpulkan pentingnya
sikap mawas diri dan
memperbaiki kesalahan
dalam hidup
2.5 Menunjukkan sikap
hormat dan bakti
kepada orang tua
3.5 Memahami cara
anak berbakti
kepada orang tua
4.5 Menuliskan
pengalaman
membantu orang
tua di rumah
sebagai wujud rasa
bakti
1.6 Menerima Mengzi
sebagai penegak
agama Khonghucu
2.6 Menunjukkan sikap
berani memperbaiki
kesalahan seperti
Mengzi, Sang
Penegak
Kegiatan
Pembelajaran
benih kesusilaan
3.6 Memahami kisah
masa kecil Mengzi,
Sang Penegak
4.6. Membuat catatan
harian tentang
mawas diri dan
memperbaiki
kesalahan
C. Kelas III
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
1.1
Kompetensi
Dasar
Menerima konsep
Yin Yang dalam
penerapan laku
bakti
Materi
Pembelajaran
Perilaku bakti
dan rendah hati
sebagai benih
Cinta Kasih
15
Kegiatan
Pembelajaran
• Menonton video atau
membaca kisah mengenai
perilaku bakti dan rendah
hati
Kompetensi
Dasar
2. 1 Menunjukkan
sikap disiplin dan
bertanggung
jawab dalam
merawat
kesehatan
jasmani dan
rohani
3.1
Materi
Pembelajaran
Memahami
pentingnya
perilaku bakti dan
rendah hati dan
menghindari
perilaku tidak
berbakti dan
sombong
Menceritakan
sebuah contoh
cerita mengenai
perilaku bakti dan
rendah hati serta
perilaku tidak
berbakti dan
sombong
1.2 Menerima xing
(Watak Sejati)
sebagai Firman
Tian atas diri
manusia
Kegiatan
Pembelajaran
• Menonton video atau
membaca kisah mengenai
perilaku tidak bakti dan
sombong
• Mengenal adanya kehidupan
jasmani dan rohani
• Menyimpulkan pentingnya
sikap bakti dan rendah hati
dan menghindari perilaku
tidak berbakti dan sombong
untuk menjaga kesehatan
jasmani dan rohani
4.1
2.2
Xing (Watak
Sejati) sebagai
Firman Tian
dalam diri
manusia
• Mengamati dan
mengidentifikasi perbedaan
dan persamaan antara
manusia, binatang,
tumbuhan dan benda-benda
dalam hal perilaku dan
merespon suatu peristiwa
• Menyimpulkan xing (Watak
Sejati) adalah pembeda
manusia dengan mahluk
lainnya
• Membaca Zhongyong Bab
Utama: 1
• Membaca ayat menyelami
hati dalam kitab Mengzi
VIIA: 1
• Membuat karya seni tentang
Lingkungan
sebagai wujud
pengamalan
watak sejati
• Mengamati kebersihan
lingkungan sekolah dan
rumah
• Melakukan kerja bakti
untuk merapikan dan
membersihkan lingkungan
sekolah
• Membaca ayat dalam Li Ji
XXI: 13
Menunjukkan
sikap disiplin
bersembahyang
dan bersyukur
kepada Tian dan
melaksanakan
jingzuo
3.2 Memahami xing
(Watak Sejati)
adalah Tianming
(Firman Tian)
dalam diri
manusia.
4.2 Membuat karya
seni terkait dengan
Watak Sejati
1.3 Mensyukuri alam
semesta beserta
isinya sebagai
sumber kehidupan
manusia
2.3 Menunjukkan
sikap peduli
terhadap
16
Kompetensi
Dasar
lingkungan/alam
sekitar
Materi
Pembelajaran
3.3 Memahami
pentingnya
menjaga dan
merawat
lingkungan sekitar
Kegiatan
Pembelajaran
• Menyimpulkan kebersihan
lingkungan sekolah dan
rumah sebagai wujud
pengamalan watak sejati
4.3 Menceritakan
pengalaman
membersihkan
ruang kelas dan
kamar tidur
sebagai tindakan
sederhana peduli
terhadap
lingkungan
1.4 Menerima
keberadaan Ren
(Manusia) dan
hubungannya
dengan kesukaan
• Tiga kesukaan
yang membawa
faedah dan tiga
kesukaan yang
membawa
celaka
2.4 Menunjukkan
• Hubungan
sikap santun, jujur,
antara tiga
dan peduli kepada
kesukaan yang
keluarga, teman,
membawa
dan guru
faedah dan tiga
kesukaan yang
3.4 Memahami tiga
membawa
kesukaan yang
celaka dengan
membawa faedah
sikap santun,
dan tiga kesukaan
jujur dan
yang membawa
peduli
celaka
4.4 Menceritakan
pengalaman
mempraktikkan
salah satu dari tiga
kesukaan yang
membawa faedah
atau menghindari
tiga kesukaan yang
membawa celaka
1.5 Menerima orang tua
sebagai wakil Tian
di dunia.
Berbakti kepada
orang tua (Papa
Mama)
2.5 Bersikap hormat
dan bakti kepada
orang tua.
3.5 Mengetahui
tingkatan bakti
kepada orang tua.
17
• Mengamati dan
mengidentifikasi video atau
gambar tentang tiga
kesukaan yang membawa
faedah dan tiga kesukaan
yang membawa celaka
• Mencari ayat suci dalam
kitab Lunyu terkait
kesukaan yang membawa
faedah dan kesukaan yang
membawa celaka
• Menghubungkan kesukaan
yang membawa faedah
dengan sikap santun, jujur
dan peduli
• Membaca ayat Lunyu XVI: 5
dan menceritakan praktik
salah satu dari tiga
kesukaan yang membawa
faedah atau menghindari
tiga kesukaan yang
membawa celaka
• Menyimpulkan tiga
kesukaan yang membawa
faedah dan tiga kesukaan
yang membawa celaka
dengan membangun sikap
santun,jujur dan peduli
• Menonton film anak berbakti
• Mencari ayat terkait
tingkatan bakti dari kitab
Xiao Jing
• Menghubungkan orang tua
sebagai wakil Tian di dunia
dengan sikap hormat dan
bakti kepada orang tua
• Menghubungkan sikap
hormat dan bakti dengan
watak sejati (kodrat
Kompetensi
Dasar
4.5 Menyajikan ayat
terkait tingkatan
bakti dari Xiao Jing
(kitab Bakti)
Materi
Pembelajaran
•
•
1.6 Menerima murid
utama Zhisheng
Kongzi sebagai
salah satu teladan
terbaik manusia
Keteladanan
murid-murid
zhisheng Kongzi
2.6 Meneladani Yanhui,
Zilu, Zigong, Zengzi
dalam perilaku
bakti, tidak
menggerutu dan
sesal penyalahan,
berani, suka
belajar
•
•
•
•
3.6 Memahami teladan
kebajikan murid
utama Zhisheng
Kongzi (Yanhui,
Zilu, Zigong,
Zhengzi)
•
4.6 Menceritakan
keteladanan murid
utama zhisheng
Kongzi yang paling
disukai
18
Kegiatan
Pembelajaran
kemanusiaan) kita sesuai
dengan Firman Tian
Menghubungkan tingkatan
bakti dengan perasaan
tentram yang muncul ketika
kita mengamalkannya
Menceritakan perbuatan
bakti yang telah dilakukan
oleh siswa dibandingkan
dengan ayat tingkatan bakti
Membaca kisah mengenai
murid-murid zhisheng
Kongzi
Mengeksplorasi prilaku bajik
yang dilakukan oleh para
murid zhisheng Kongzi
dalam kisah tersebut
Mencari ayat-ayat dalam
kitab Sishu yang
membicarakan tentang
murid-murid utama
zhisheng Kongzi tersebut
Membuat tabel prilaku
murid-murid zhisheng
Kongzi
Menceritakan keteladanan
murid utama zhi sheng
Kongzi yang paling disukai
D.
Kelas IV
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima konsep
Yin Yang dalam
prinsip Zhonghe
(Tengah
Harmonis).
Materi
Pembelajaran
Sikap Zhonghe
(Tengah
Harmonis)
2. 1 Menunjukkan
sikap tidak
berlebihan dan
tahu batas (terlalu
berlebihan atau
kekurangan sama
tidak baiknya)
•
3.1 Memahami sikap
Zhonghe (Tengah
Harmonis) dalam
kehidupan.
•
4.1 Menceritakan
contoh-contoh
sikap Zhonghe
(Tengah
Harmonis)
1.2 Menerima
Wuchang (Lima
Pedoman) sebagai
pedoman hidup
karunia Tian
•
•
•
Menerima
Wuchang
sebagai pedoman
hidup karunia
Tian.
2.2 Menunjukkan
perilaku sesuai
Wuchang (lima
pedoman)
3.2 Memahami
Wuchang sebagai
pedoman hidup
4.2 Mewawancarai
orang
tua/rohaniawan
tentang penerapan
Wuchang (Lima
Pedoman)
19
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati dan
mengeksplorasi gambar Yin
Yang yakni gambar
lingkaran yang terbagi dua
dengan warna hitam dan
putih; dan di dalam bagian
hitam ada titik putih dan di
dalam bagian putih ada titik
hitam
Mengamati dan
mengeksplorasi gambar
contoh-contoh perilaku yang
kurang atau berlebihan
sama-sama kurang baik
Mengamati dan
mengeksplorasi gambar
Yucoo yang dipuji oleh
zhisheng Kongzi sebagai
symbol sikap tengah
harmonis
Membaca ayat dalam kitab
Zhong Yong tentang Zhonghe
(Tengah Harmonis)
Menyimpulkan pentingnya
sikap Tengah Harmonis
• Mengamati dan
mengidentifikasi gambargambar yang menunjukkan
prilaku berdasarkan
Wuchang
• Bermain game atau bermain
sandiwara yang
menggambarkan penerapan
Wuchang sebagai pedoman
hidup
• Mencari ayat dalam kitab
Mengzi yang menjelaskan
tentang Wuchang.
• Mendiskusikan perasaan
yang muncul saat berbuat
sesuai Wuchang dan
sebaliknya
• Menghubungkan Wuchang
sebagai kodrat kemanusiaan
kita yang telah difirman oleh
Tian dalam kehidupan
manusia
• Membuat karya seni (puisi,
poster, kriya, lagu) mengenai
Wuchang sebagai pedoman
hidup karunia Tian yang
harus dilaksanakan dalam
kehidupan
Kompetensi
Dasar
1.3 Menerima adanya
Hukum Sebab
Akibat atau
Pangkal Ujung di
Alam Semesta
Materi
Pembelajaran
Hukum Sebab
Akibat di alam
semesta
•
•
2.3 Menunjukkan
sikap hati-hati dan
bertanggungjawab
merawat
lingkungan alam
sekitar
•
•
3.3 Memahami
Hukum Sebab
Akibat atau
Pangkal Ujung di
alam semesta
4.3 Melakukan
percobaan
sederhana terkait
hukum sebab
akibat atau
Pangkal Ujung di
alam semesta
•
•
•
•
•
1.4 Menerima adanya
Hukum Sebab
Akibat atau
Pangkal Ujung
dalam kehidupan
manusia.
2.4 Menunjukkan
sikap santun
dalam berinteraksi
dengan sesama.
• Santun kepada
sesama dan
bersikap hatihai dan tidak
sembarangan
• Hukum Sebab
Akibat dalam
hubungan
antarmanusia
20
•
•
•
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati fenomena alam,
misalnya air mengalir,
hujan, banjir, pohon kering,
dsb
Mencari faktor-faktor
penyebab fenomena alam
lainnya
Mencari informasi tentang
sifat-sifat Tian (Yuan, Heng,
Li, Zhen)
Melakukan eksperimen
sederhana terkait hukum
sebab akibat atau pangkal
ujung di alam semesta.
Misalnya 2 buah bandul
yang satu menumbuk yang
lain sehingga yang lain akan
bergerak, begitu seterusnya.
Makanan jika tidak habis
dimakan akan busuk dan
selanjutnya menjadi tanah
kembali. Ketika busuk akan
mengundang banyak lalat
Menghubungkan faktorfaktor penyebab terjadinya
fenomena alam dengan
sikap hati-hati dan tidak
sembarangan dalam
memperlakukan lingkungan
hidup karunia Tian
Menghubungkan eksperimen
dengan hukum sebab akibat
yang dialami dalam
pengalaman hidup
Menghubungkan pentingnya
sifat hati-hati dan tidak
sembarangan dalam
berperilaku
Menceritakan faktor-faktor
penyebab terjadinya
fenomena alam dan hasil
percobaan
Menceritakan pengalaman
peribadi baik bersifat positif
ataupun negatif terkait
hukum sebab akibat yang
pernah dialami
Menonton film atau melihat
gambar yang mencerminkan
sikap tidak hati-hati dan
sembarangan
Melakukan simulasi memuji
dan mengritik teman
Mencari ayat dalam kitab
Sishu terkait memuji dan
mengkritik dan sikap tepa
sarira
Kompetensi
Dasar
3.4 Memahami
Hukum Sebab
Akibat atau
Pangkal Ujung
dalam hubungan
dengan sesama
4.4 Menceritakan
pengalaman
terkait simulasi
memuji dan
mengritik orang
lain
1.5 Menerima
keteladanan tiga
ibunda agung
sebagai sumber
inspirasi kebajikan
Materi
Pembelajaran
Kisah
Keteladanan Tiga
Ibunda Agung
2.5 Meneladani nilainilai kebajikan
yang
disuritauladankan
oleh tiga ibunda
agung.
3.5 Memahami nilainilai kebajikan
dari kisah tiga
Ibunda Agung.
4.5 Menuliskan
keteladanan dari
ketiga anak yang
diasuh oleh tiga
ibunda agung.
1.6 Menerima
zhisheng Kongzi
sebagai manusia
pilihan Tian
2.6 Meneladani
perilaku zhisheng
Kongzi semasa
remaja hingga
dewasa dalam hal
tanggungjawab,
cermat, suka
belajar dan peduli
kepada sesama
Zhisheng Kongzi
sebagai manusia
pilihan Tian dan
meneladani
kehidupanNya
21
Kegiatan
Pembelajaran
• Menghubungkan hasil
pengamatan dengan sikap
hati-hati dan tidak
sembarangan
• Menghubungkan hasil
simulasi dengan pentingnya
sikap tepa sarira
• Menceritakan pengalaman
terkait simulasi memuji dan
mengritik orang lain
• Menonton video atau
mengamati gambar kisah
tiga ibunda agung
• Mencari informasi lebih
lanjut tentang kisah ketiga
ibunda agung
• Mencari informasi lebih
lanjut tentang kehidupan
anak-anak ketiga ibunda
agung tersebut
• Mendiskusikan informasi
yang diperoleh dalam
kelompok kecil
• Mengasosiasikan kebajikan
tiga ibunda agung dengan
budi kasih yang diterima
dari orang tua sebagai
sumber inspirasi
• Mengasosiasikan perubahan
sikap dan prilaku ke tiga
anak dari tiga ibunda agung
dengan keberhasilan pada
saat mereka dewasa
• Menuliskan apa yang akan
dilakukan setelah membaca
kisah tersebut
• Membuat surat ungkapan
cinta kasih dan terima kasih
kepada orang tua
• Mengamati kisah hidup nabi
Kongzi (tanda-tanda gaib
menjelang kelahirannya dan
prilaku semasa remaja).
• Mencari informasi
bagaimana penghargaan
dunia kepada zisheng Kongzi
(misalnya perayaan hari
lahirNya, termasuk cerita
dibalik layar tentang
pembuatan film Confucius
dan sebagainya).
• Mencari ayat-yat suci dalam
kitab Lunyu dan Mengzi
tentang penghargaan kepada
zisheng Kongzi.
Kompetensi
Dasar
3.6 Memahami kisah
keteladanan
zhisheng Kongzi
semasa remaja
hingga dewasa
Materi
Pembelajaran
•
•
4.6. Membuatposter
tentang
keteladanan
zhisheng Kongzi
semasa remaja
hingga dewasa
•
•
•
•
Kegiatan
Pembelajaran
Mencari sabda zisheng
Kongzi yang paling berkesan
terhadap diri sendiri
Menghubungkan tandatanda gaib dan prilaku
zhisheng Kongzi semasa
remaja hingga dewasa
dengan takdir yang
diterimanya sebagai
manusia pilihan Tian
Menghubungkan sabda
zisheng Kongzi dengan
keyakinan bahwa zisheng
Kongzi adalah manusia
pilihan Tian
Menghubungkan bagaimana
sabda zisheng Kongzi yang
paling berkesan bagi diri
pribadi turut memberikan
pengaruh dalam kehidupan
ini
Membuat poster tentang
zhisheng Kongzi sebagai
ungkapan rasa terima kasih
dan hormat kepadaNya
Menceritakan alasan
mengapa memilih sabda
zisheng Kongzi yang paling
berkesan bagi diri pribadi
tersebut
E. Kelas V
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Dasar
1.1 Menerima konsep
Yin Yang dalam diri
manusia
Materi
Pembelajaran
Nyawa dan Roh
dalam diri
manusia
2. 1 Mensyukuri
adanya nyawa dan
roh dalam diri
manusia
•
•
3.1 Memahamiguishen
dalam arti Tian
Yang Maha Roh
dan dalam arti
adanya nyawa dan
roh pada diri
manusia
•
4.1 Mempraktikkan
cara menjaga
kebersihan badan
dan hati dengan
cara jingzuo
•
22
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati gambar
kebiasaan membersihkan
diri yang sering dilakukan
sehari-hari baik dalam arti
harfiah secara fisik maupun
secara rohani
Mencari ayat yang terdapat
dalam kitab Sishu tentang
guishen, nafsu, watak sejati
dan bagaimana menjaga hati
(bisa ditugaskan
berkelompok)
Mempraktikkan dan berbagi
pengalaman menjaga
kebersihan tubuh dan
kebersihan hati, misalnya
menggosok gigi, berkunjung
ke panti asuhan dan lainlain
Menghubungkan perasaan
tenang ketika berbuat
kebajikan (dan sebaliknya),
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
•
•
•
•
1.2 Menerima
sembahyang
sebagai pokok
agama
2.2 Menunjukkan
sikap hormat dan
sujud dalam
bersembahyang
kepada Tian
3.2 Memahami
pentingnya
sembahyang
kepada Tian.
• Sembahyang
sebagai
pondasi
kehidupan
beragama
• Syarat
sembahyang
dilandasi sikap
hormat dan
sujud
• Perlengkapan
dan waktuwaktu
sembahyang
4.2 Menceritakan
pengalaman
melaksanakan
sembahyang
kepada Tian
(perlengkapan,
sajian, perasaan
dll)
•
•
•
•
•
•
•
•
23
Kegiatan
Pembelajaran
dengan kenyataan adanya
daya hidup rohani dalam
diri manusia. Daya hidup
rohani tersebut disebut roh
Menghubungkan praktik
jingzuo untuk menenangkan
rohani dari gejolak
perasaan/emosi sehingga
mampu berfikir jernih
Menghubungkan pentingnya
praktik jingzuo untuk
menjaga kebersihan badan
dan hati (rohani)
Mempraktikkan jingzuo
untuk menenangkan dan
menjaga hati
Menuliskan atau
menceritakan pengalaman
kunjungan ke panti asuhan
(tempat sejenis) dan
hubungannya dengan
pentingnya menjaga
kebersihan badan dan hati
(hikmah yang dirasakan)
Mengamati orang yang
bersembahyang di
rumah/miao/kelenteng/
litang
Mencari ayat-ayat yang
terkait sembahyang dan
peribadahan dalam kitab
Sishu dan Wujing
Menata perlengkapan, sajian
sembahyang di altar zisheng
Kongzi
Melakukan sembahyang
kepada Tian lalu kepada
shenming atau zhisheng
Kongzi di miao/ kelenteng/
litang
Menghubungkan
sembahyang dengan proses
menjaga kebersihan badan
dan hati
Menghubungkan
sembahyang dengan proses
pembinaan diri, termasuk
membentuk sikap hormat
dan sujud, hati-hati, disiplin
dan menghargai waktu
Menceritakan pengalaman
menata perlengkapan, sajian
dll. di meja altar
Menceritakan pengalaman
melaksanakan sembahyang
kepada Tian dan shenming
atau zhisheng Kongzi di
miao/kelenteng/litang
Kompetensi
Dasar
1.3 Menerima tandatanda kebesaran
alam untuk
memahami
kemahabesaran
Tian
2.3 Memiliki sikap hatihati, tanggung
jawab dan
menghargai waktu
3.3 Memahami makna
sembahyang
berkaitan dengan
perubahan dan
keharmonisan
alam
4.3 Membuat tulisan
terkait nilai-nilai
kebajikan yang
terkandung dalam
sembahyang yang
berkaitan dengan
perubahan dan
keharmonisan
alam
Materi
Pembelajaran
• Menerima
Kebesaran Tian
melalui alam
semesta
ciptaan-Nya.
• Mensyukuri
karunia yang
telah diberikan
Tian dengan
sikap hati-hati,
tanggungjawab
dan
menghargai
waktu
• Mengenal jenis
dan waktuwaktu
sembahyang
kepada Tian,
Alam Semesta
dan Leluhur
•
•
•
•
•
•
•
•
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati video atau
gambar peredaran bumi
mengelilingi matahari dan
peredaran bulan
mengelilingi bumi serta
konsekuensi adanya
perubahan dan fenomena
alam lainnya.
Mencari informasi terkait
peredaran bumi mengelilingi
matahari dan bulan
mengelilingi bumi
Mencari ayat-ayat tentang
perubahan alam dalam kitab
Sishu, Shujing dan Liji
Mencari informasi tentang
sembahyang kepada Tian
Mendiskusikan informasi
yang diperoleh dalam
kelompok kecil dan bertanya
kepada narasumber lain jika
diperlukan (misalnya guru
IPA, rohaniwan dan
cendekiawan)
Menghubungkan informasi
tentang peredaran bumi
mengelilingi matahari dan
bulan mengelilingi bumi
sebagai bukti
kemahabesaran Tian
Menghubungkan
sembahyang yang dilakukan
saat perubahan alam
dengan rasa syukur atas
atas segala yang diberikan
kepada kita dan bakti
kepada leluhur
Menghubungkan saat
sembahyang dengan
karakter hati-hati, tanggung
jawab dan mengharagai
waktu
• Membuat ringkasan
1.4 Menerima
keberadaan leluhur
untuk memahami
kemahabesaran
Tian
• Pentingnya
bersembahyang
kepada leluhur
• Jenis dan
waktu
24
tentang sembahyang
kepada Tian lengkap
dengan perubahan alam
yang menyertainya dan
sajian khasnya
• Membuat karangan
tentang pengalaman saat
melakukan sembahyang
Dongzhi
• Mengamati foto kenangan
dengan keluarga (misalnya
saat ulang tahun, saat
sembahyang Qingming dan
lain sebagainya)
Kompetensi
Dasar
2.4 Menunjukkan sikap
lembut, hati-hati,
tanggung jawab dan
tidak sembarangan
dalam berinteraksi
dengan sesama
Materi
Pembelajaran
sembahyang
kepada leluhur
• Sembahyang
kepada leluhur
3.4 Memahami makna
sembahyang
kepada leluhur
seperti sembahyang
Xinchun (tahun
ba