Perancangan Buku Cerita Rakyat Ciung Wanara.
vii
Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
PERANCANGAN BUKU CERITA RAKYAT CIUNG WANARA
Oleh
Christine Yusuf Arifin NRP. 0964194
Saat ini, cerita rakyat Indonesia sudah semakin dilupakan. Hal ini dikarenakan berbagai faktor seperti semakin jarangnya orangtua mendongengkan cerita rakyat lokal, tidak sesuai buku cerita rakyat dengan minat anak, dan buku yang tersedia didominasi oleh buku-buku terjemahan dari luar Indonesia. Padahal sebenarnya dari cerita rakyat banyak manfaat yang dapat diperoleh karena dalam cerita rakyat terdapat unsur moral yang terkandung dan kebudayaan yang baik untuk diketahui anak sejak dini.
Cerita rakyat Indonesia yang dipilih adalah cerita Ciung Wanara. Dalam cerita ini juga terdapat moral yang baik dan filosofi orang Sunda yang semakin dilupakan. Selain itu, masyarakat juga kurang mengetahui isi cerita ini. Oleh karena itu, diperlukan media yang dapat menarik anak-anak yaitu berupa buku cerita.
Melalui buku cerita, anak-anak dapat mengetahui kebudayaan Indonesia dan juga dididik agar menjadi pribadi yang baik yang sesuai dengan filosofi orang Sunda yaitu “silih asah, silih asih, silih asuh”. Di dalam buku juga terdapat permainan tradisional yang bernama dam-daman yang mulai dilupakam orang.
(2)
viii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
DESIGN OF CIUNG WANARA FOLKTALE BOOK
Submitted by Christine Yusuf Arifin
NRP. 0964194
People have begun to forget about Indonesian folktale. It is because a few factors such as parents rarely do storytelling, Indonesian folktale books are not suitable with children’s interest, and the domination of imported books. Whereas, Indonesian folktale has many benefits such as having morale values and having Indonesian culture inside which is good for children.
The choice of Indonesian folktale for this project is Ciung Wanara. There are many good morales and forgotten Sundanese philosophy inside the folktale. Moreover, people do not really recognize the story of this folktale. So, it needs a media that can make children interested which is a story book.
Through storybook, children are able to know about Indonesian cultures and taught how to be a good person according to Sundanese philosophy. There is also a traditional game inside the book called dam-daman that people have begun to forget it.
(3)
ix
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...………... LEMBAR PENGESAHAN ………...…... PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ………... PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ………..…... KATA PENGANTAR ……….…... ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... DAFTAR ISI ………..……... DAFTAR GAMBAR ……….…... DAFTAR TABEL ……….…...
BAB I: PENDAHULUAN ……….…... 1.1 Latar Belakang Masalah ……….….…... 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ……….….……... 1.3 Tujuan Perancangan ………..……...………..……... 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan ..……….……... 1.5 Skema Perancangan …..………....………..…...
BAB II: LANDASAN TEORI …....………..…………... 2.1 Cerita Rakyat …....………..…...……... 2.2 Legenda …....………..………...……... 2.3 Ilmu Komunikasi …………..…………... 2.3.1 Strategi Komunikasi ... 2.3.2 Sifat Komunikasi ... 2.3.3 Fungsi dan Tujuan Komunikasi ... 2.4 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ...
2.4.1 Segmentasi ... i ii iii iv v vii viii ix xii xiv 1 1 3 3 3 4 5 5 5 7 7 7 8 8 8
(4)
x
Universitas Kristen Maranatha 2.4.2 Targeting ...
2.4.3 Positioning ... 2.5 SWOT ... 2.6 Buku ... 2.7 Book Design ... 2.8 Ilustrasi ... 2.9 Tipografi ...
BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 3.1 Data dan Fakta …………..……….…... 3.1.1 PT Gramedia Pustaka Utama ... 3.1.2 Karakter dan Sinopsis Cerita Rakyat Ciung Wanara ... 3.1.3 Data Hasil Observasi ... 3.1.4 Data Hasil Kuisioner ... 3.1.5 Tinjauan terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ... 3.2 Analisa terhadap Permasalahan berdasarkan Data dan Fakta ... 3.2.1 Analisis Berdasarkan Pengertian Komunikasi ... 3.2.2 Analisis Berdasarkan Strategi Komunikasi ... 3.2.3 Analisis Berdasarkan Fungsi dan Tujuan Komunikasi ... 3.2.4 Analisis Berdasarkan Sifat Komunikasi ... 3.2.5 Analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 3.2.6 Analisis SWOT ... 3.2.7 Analisa berdasarkan Teori Buku ... BAB IV: PEMECAHAN MASALAH ... 4. 1 Konsep Komunikasi ... 4.2 Konsep Kreatif ... 4.2.1 Warna ... 4.2.2 Huruf ...
9 9 9 10 13 14 14 15 15 15 16 20 20 27 28 29 29 29 30 30 31 33 34 34 35 35 35
(5)
xi
Universitas Kristen Maranatha
4.2.3 Ilustrasi ... 36
4.3 Konsep Media ... 39
4.3.1 Buku Cerita ... 39
4.3.2 Permainan Tradisional ... 41
4.4 Media Promosi... 41
4.5 Merchandise ... 44
4.6 Timeline ... 46
4.7 Budgeting ... 47
4.7.1 Rincian Biaya Buku ... 47
4.7.2 Rincian Biaya Promosi ... 47
4.7.3 Rincian Biaya Merchandise ... 47
4.7.4 Rincian Total Biaya ... 48
BAB V: PENUTUP ... 49
5.1 Kesimpulan ... 49
(6)
xii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan ... Gambar 3.1 Logo PT Gramedia Pustaka Utama ... Gambar 3.2 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai Hal yang Diperhatikan
Orang Tua dalam Membelikan Sebuah Buku ... Gambar 3.3 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai Seberapa Sering Orang Tua
Mendongengkan Cerita pada Anak-anak ... Gambar 3.4 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai Perlu Tidaknya Cerita
Rakyat Diketahui oleh Anak-anak... Gambar 3.5 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai atau Tidaknya Orang Tua
tentang Isi Cerita Ciung Wanara... Gambar 3.6 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai Pernah atau Tidaknya
Anak-anak Responden Membaca Buku Cerita CiungWanara ... Gambar 3.7 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai Menarik atau Tidaknya
Foto Contoh Buku Cerita Rakyat ... ... Gambar 3.8 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai Tambahan yang Dapat
Membuat Buku Cerita Rakyat menjadi Menarik... Gambar 3.9 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai Suka atau Tidaknya
Anak pada Cerita Rakyat ... Gambar 3.10 Diagram Hasil Kuisioner Mengenai Suka atau Tidaknya Anak
pada Buku Cerita Bergambar ... Gambar 3.11 Diagram Hasil Kuisioner Gambar yang Paling Disukai Anak.... Gambar 3.12 Diagram Hasil Kuisioner Buku yang Paling Disukai Anak ...
Gambar 3.13 Cover Buku 366 Cerita Rakyat Nusantara ... 27
Gambar 4.1 Tokoh Karakter dalam Cerita Ciung Wanara ... 37
Gambar 4.2 Buku Cerita Ciung Wanara ... 39
Gambar 4.3 Salah Satu Halaman dalam Buku Cerita Ciung Wanara ... 40
Gambar 4.4 Halaman Penjelasan Moral dalam Buku Cerita Ciung Wanara.. 40 4 15 21 21 22 22 23 23 24 24 25 26 26
(7)
xiii
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.5 Game Board Model Ayam yang Bertarung ... 41
Gambar 4.6 Poster Ciung Wanara ... 42
Gambar 4.7 Flyer Ciung Wanara ... 42
Gambar 4. 8 Iklan Majalah ... 43
Gambar 4. 9 Iklan Website pada Laman PT. Gramedia Pustaka Utama... 43
Gambar 4.10 Banner ... 44
Gambar 4.11 Mug ... 45
Gambar 4.12 Pembatas Buku ... 45
(8)
xiv
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Timeline ... 46
Tabel 4.2 Tabel mengenai Rincian Biaya Buku ... 47
Tabel 4.3 Tabel mengenai Rincian Biaya Promosi ... 47
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia kaya akan berbagai macam kebudayaan daerah berupa kesenian daerah seperti tarian, lagu, baju, alat musik, cerita rakyat, dan sebagainya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan-kebudayaan tersebut lama kelamaan mulai ditinggalkan. Dengan masuknya kebudayaan asing pun berdampak bertambah terlupakannya kebudayaan Indonesia. Padahal kebudayaan tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Cerita rakyat adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang semakin dilupakan. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah orangtua yang mulai jarang mendongengkan cerita rakyat pada anak-anaknya sehingga semakin sedikit anak yang mengetahuinya. Penyebab lainnya adalah media berupa buku cerita rakyat ditampilkan kurang diminati. Hal ini dikarenakan kemasan dari buku cerita rakyat kurang menarik. Selain mengandung sedikit gambar, gambar yang disajikan belum sesuai untuk anak-anak. Terlalu banyak tulisan dan tidak berwarna pun menjadi kekurangan dari buku cerita rakyat saat ini. Banyaknya buku-buku impor yang masuk ke Indonesia juga menjadi penyebab buku cerita rakyat kurang peminatnya. Buku-buku impor biasanya lebih menarik dengan gambar dan warna-warna yang membuat anak-anak tertarik untuk membacanya. Selain itu, teknologi yang semakin berkembang pesat berpengaruh pula terhadap perilaku anak-anak. Anak-anak lebih memilih bermain
games daripada membaca buku. Anak-anak pun lebih menyukai menonton
acara-acara televisi yang menyajikan animasi kartun luar seperti Spongebob Squarepants, Doraemon, dan Barbie.
Padahal melalui cerita rakyat, anak-anak sejak kecil diajarkan untuk sadar akan kebudayaan bangsa karena cerita rakyat merupakan salah satu identitas bangsa yang pada umumnya diangkat dari budaya luhur bangsa Indonesia. Selain itu, buku cerita
(10)
2 Universitas Kristen Maranatha rakyat dapat mendidik anak karena terdapat unsur moral yang baik seperti bersikap jujur, setia kawan, bertanggung jawab, selalu berusaha, takwa terhadap Tuhan YME, dan sebagainya. Pengetahuan anak tentang tradisi dan lokasi di tanah air semakin bertambah karena biasanya dalam cerita rakyat terdapat nama-nama daerah, kebudayaan, tradisi, atau sejarah. Kemudian, membaca buku cerita rakyat dapat menambah perbendaharaan kata lokal anak-anak. Melalui kegiatan membaca dan bercerita, motorik halus dan kasar anak pun dapat dilatih. Motorik halus dapat dilatih pada saat anak membolak-balik halaman buku. Sedangkan motorik kasar dapat dilatih pada saat anak diminta untuk menirukan gerakan si tokoh cerita. Walaupun demikian, cerita rakyat kadang mengandung unsur-unsur yang tidak baik untuk anak-anak. Misalnya cerita Sangkuriang yang jatuh cinta pada ibunya sendiri, atau cerita rakyat lainnya yang tidak lepas dari unsur kekerasan atau kejahatan dari tokoh antagonis. Oleh karena itu, dibutuhkan bimbingan dari orangtua dalam memilihkan materi cerita rakyat pada anak.
Cerita rakyat Ciung Wanara berasal dari kalangan Sunda, Jawa Barat. Pada cerita ini diceritakan kisah Ciung Wanara seorang keturunanan raja Kerajaan Galuh Pakuan, dibuang karena keserakahan dari pihak istana. Dalam cerita rakyat Ciung Wanara ini terdapat banyak sekali nilai moral yang dapat diambil. Nilai-nilai moral tersebut antara lain saling menyayangi, jangan serakah, tenggang rasa, kerendahan hati, dan sebagainya. Dalam cerita rakyat Ciung Wanara pula terdapat filosofi orang Sunda yaitu silih asah, silih asih, jeung silih asuh (saling memberi nasihat, mencintai, mengayomi). Nilai-nilai moral & filosofi hidup tersebut sangat baik diajarkan pada anak sejak kecil karena mengandung unsur kekeluargaan dimana dalam keluarga harus saling menyayangi, menjaga, dan merawat satu sama lain.
Oleh karena itu, penulis terdorong untuk memasyarakatkan kembali cerita rakyat yaitu cerita Ciung Wanara yang kaya akan nilai-nilai moral dan kebudayaan Indonesia dengan tampilan yang lebih menarik dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini.
(11)
3 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara untuk meningkatkan minat anak terhadap cerita rakyat?
2. Bagaimana mengemas cerita rakyat Ciung Wanara supaya menarik bagi anak-anak?
Sedangkan ruang lingkup dari tugas akhir ini membahas mengenai perancangan media untuk cerita rakyat Ciung Wanara dengan berbagai konten didalamnya untuk menarik minat anak-anak. Selain itu, akan dibahas pula mengenai promosi di berbagai media dan tempat.
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan dari tugas akhir ini adalah:
1. Untuk meningkatkan minat anak terhadap cerita rakyat melalui media yang sesuai dengan minat anak.
2. Untuk mengetahui dan mengolah bagaimana mengemas cerita rakyat Ciung Wanara semenarik mungkin untuk anak-anak.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
a. Observasi, yaitu dengan menganalisis dan mengadakan penelitian secara langsung ke tempat-tempat yang berhubungan dengan objek yang akan divisualisasikan. b. Wawancara, yaitu penulis mewawancarai narasumber untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan.
c. Studi Pustaka, yaitu dengan pengumpulan data berupa artikel-artikel terkait tentang cerita rakyat di Indonesia, minat anak terhadap cerita rakyat, manfaat cerita rakyat dan lainnya pada media cetak maupun elektronik.
(12)
4 Universitas Kristen Maranatha d. Kuisioner, yaitu dengan membagikan lembar pertanyaan pada orangtua dan anak
seputar buku cerita dan cerita rakyat. 1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema perancangan
Latar Belakang dari Dalam
• Kebiasaan mendongeng sudah mulai ditinggalkan
• Buku-buku cerita rakyat tidak sesuai dengan minat anak
Tindakan Pengumpulan data: observasi, studi pustaka, wawancara, dan kuisioner CIUNG WANARA
Terdapat banyak nilai moral
Filosofi orang Sunda “silih asah, silih asih jeung silih asuh”
Masyarakat kurang mengetahui cerita rakyat ini
CERITA RAKYAT
Latar Belakang dari Luar
• Dongeng dan buku terjemahan dari luar lebih mendominasi
Manfaat
Terkandung nilai moral
Kebudayaan Indonesia
Perkembangan anak
(motorik, emosional, baca)
Perancangan Media
Media pembantu untuk meningkatkan minat anak akan cerita rakyat & kebudayaan tradisi bangsa
Indonesia yang bermanfaat untuk mengembangkan karakter anak & melestarikan kebudayaan
Tujuan Akhir
Anak-anak lebih mencintai cerita rakyat sehingga cerita rakyat dapat terus dilestarikan
Pengetahuan akan sejarah dan kebudayaan Indonesia akan bertambah
Anak-anak memiliki karakter yang baik sesuai dengan filosofi hidup
Anak-anak sudah semakin tidak mengetahui cerita rakyat Indonesia bahkan cerita yang berasal dari daerah asal
Kebudayaan, adat istiadat, dan moral semakin ditinggalkan Masyarakat kurang mengetahui cerita rakyat ini
Perumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan minat anak terhadap cerita rakyat? Bagaimana mengemas cerita rakyat Ciung Wanara supaya
menarik bagi anak-anak?
Konsep Komunikasi Cerita yang mengandung moral
dan filosofi orang Sunda “silih asah, silih asih, jeung silih asuh”
sehingga dapat mendidik anak dengan cara yang lebih menyenangkan dan menghibur
Konsep Kreatif
• Ilustrasi & tipografi yang sesuai dengan minat anak
• Perancangan lebih modern & menarik
• Pengaplikasian unsur batik Ciamis dalam ilustrasi
Konsep Media Media Utama: buku cerita Permainan tradisional:
dam-daman Segmentasi & Targeting
Anak-anak berumur 8-12 tahun yang ingin mengetahui cerita rakyat Ciung Wanara Positioning
Media tentang cerita rakyat Ciung Wanara yang mengandung nilai moral dan filosofi
(13)
49 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Cerita rakyat Indonesia lama-kelamaan semakin ditinggalkan. Anak-anak lebih mengenal cerita yang berasal dari luar. Hal ini dikarenakan orang tua semakin jarang mendongengkan cerita rakyat pada anaknya. Selain itu, media berupa buku cerita yang tersedia kurang menarik minat anak. Kemudian buku-buku cerita terjemahan yang berasal dari luar Indonesia begitu mendominasi sehingga anak-anak cenderung untuk memilih buku-buku tersebut. Padahal dalam cerita rakyat, banyak hal-hal positif yang dapat diberikan pada anak, seperti pembelajaran akan moral, pengenalan akan kebudayaan Indonesia, dan filosofi hidup.
Ciung Wanara merupakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari daerah Ciamis, Jawa Barat. Cerita Ciung Wanara ini terkandung nilai moral dan juga filosofi orang Sunda yaitu silih asah, silih asih, jeung silih asuh.
Media buku cerita dibuat secara menarik untuk memperkenalkan cerita Ciung Wanara yang mengandung nilai moral dan filosofi orang Sunda. Selain itu, terdapat permainan tradisional sederhana yaitu dam-daman yang juga berasal dari daerah Sunda.
5.2 Saran
Memperbanyak buku-buku cerita rakyat yang dikemas secara lebih menarik agar anak-anak dapat lebih tertarik untuk membaca sehingga anak-anak dapat lebih mengenal cerita rakyat dan juga kebudayaan Indonesia yang semakin lama semakin ditinggalkan.
(14)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kasali, Rhenald. 2005. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Principles of Marketing. New Jersey: Prentice Hall.
Kurniasih, Rini dan U.Syahbudin. 2004. Ciung Wanara. Bandung: Pustaka Setia. Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Wiryawan, B. Mendiola. 2008. Kamus Brand A-Z. Jakarta: Red&Wine Publishing. www.erlanggaforkids.com dari
http://erlanggaforkids.com/read-a-story/artikel/209-membangun-karakter-anak-lewat-buku-bacaan.html diakses tanggal 21 Agustus 2013 pukul 11.16
www.parenting.co.id dari
http://www.parenting.co.id/article/balita/cara.tepat.pilih.bacaan.anak/001/003/5 3 diakses tanggal 31 Agustus 2013 pukul 15.18
www.melindahospital.com dari
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1127_Manf aat-Membaca-Buku-Bagi-Anak diakses tanggal 31 Agustus 2013 pukul 21.25
(15)
Universitas Kristen Maranatha www.gramediapustakautama.com dari
http://www.gramediapustakautama.com/tentang-kami diakses tanggal 31 Agustus 2013 pukul 22.10
www.adicita.com dari
http://www.adicita.com/artikel/detail/id/202/Pengertian-Legenda-Cerita-Rakyat diakses tanggal 6 Septermber 2013 pukul 11.23
www.sejarahkota.com dari
http://www.sejarahkota.com/2013/02/jenis-dan-definisi-cerita-rakyat.html diakses tanggal 6 September 2013 pukul 12.31
www.pendidikanekonomi.com dari
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-dan-tujuan-promosi.html diakses tanggal 6 September 2013 pukul 14.45
www.matakristal.com dari
http://matakristal.com/pengertian-buku/ diakses tanggal 6 September 2013 pukul 15.08
www.sentra-edukasi.com dari
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-jenis.html diakses tanggal 10 September 2013 pukul 20.39
(1)
rakyat dapat mendidik anak karena terdapat unsur moral yang baik seperti bersikap jujur, setia kawan, bertanggung jawab, selalu berusaha, takwa terhadap Tuhan YME, dan sebagainya. Pengetahuan anak tentang tradisi dan lokasi di tanah air semakin bertambah karena biasanya dalam cerita rakyat terdapat nama-nama daerah, kebudayaan, tradisi, atau sejarah. Kemudian, membaca buku cerita rakyat dapat menambah perbendaharaan kata lokal anak-anak. Melalui kegiatan membaca dan bercerita, motorik halus dan kasar anak pun dapat dilatih. Motorik halus dapat dilatih pada saat anak membolak-balik halaman buku. Sedangkan motorik kasar dapat dilatih pada saat anak diminta untuk menirukan gerakan si tokoh cerita. Walaupun demikian, cerita rakyat kadang mengandung unsur-unsur yang tidak baik untuk anak-anak. Misalnya cerita Sangkuriang yang jatuh cinta pada ibunya sendiri, atau cerita rakyat lainnya yang tidak lepas dari unsur kekerasan atau kejahatan dari tokoh antagonis. Oleh karena itu, dibutuhkan bimbingan dari orangtua dalam memilihkan materi cerita rakyat pada anak.
Cerita rakyat Ciung Wanara berasal dari kalangan Sunda, Jawa Barat. Pada cerita ini diceritakan kisah Ciung Wanara seorang keturunanan raja Kerajaan Galuh Pakuan, dibuang karena keserakahan dari pihak istana. Dalam cerita rakyat Ciung Wanara ini terdapat banyak sekali nilai moral yang dapat diambil. Nilai-nilai moral tersebut antara lain saling menyayangi, jangan serakah, tenggang rasa, kerendahan hati, dan sebagainya. Dalam cerita rakyat Ciung Wanara pula terdapat filosofi orang Sunda yaitu silih asah, silih asih, jeung silih asuh (saling memberi nasihat, mencintai, mengayomi). Nilai-nilai moral & filosofi hidup tersebut sangat baik diajarkan pada anak sejak kecil karena mengandung unsur kekeluargaan dimana dalam keluarga harus saling menyayangi, menjaga, dan merawat satu sama lain.
Oleh karena itu, penulis terdorong untuk memasyarakatkan kembali cerita rakyat yaitu cerita Ciung Wanara yang kaya akan nilai-nilai moral dan kebudayaan Indonesia dengan tampilan yang lebih menarik dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini.
(2)
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara untuk meningkatkan minat anak terhadap cerita rakyat?
2. Bagaimana mengemas cerita rakyat Ciung Wanara supaya menarik bagi anak-anak?
Sedangkan ruang lingkup dari tugas akhir ini membahas mengenai perancangan media untuk cerita rakyat Ciung Wanara dengan berbagai konten didalamnya untuk menarik minat anak-anak. Selain itu, akan dibahas pula mengenai promosi di berbagai media dan tempat.
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan dari tugas akhir ini adalah:
1. Untuk meningkatkan minat anak terhadap cerita rakyat melalui media yang sesuai dengan minat anak.
2. Untuk mengetahui dan mengolah bagaimana mengemas cerita rakyat Ciung Wanara semenarik mungkin untuk anak-anak.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
a. Observasi, yaitu dengan menganalisis dan mengadakan penelitian secara langsung ke tempat-tempat yang berhubungan dengan objek yang akan divisualisasikan. b. Wawancara, yaitu penulis mewawancarai narasumber untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan.
c. Studi Pustaka, yaitu dengan pengumpulan data berupa artikel-artikel terkait tentang cerita rakyat di Indonesia, minat anak terhadap cerita rakyat, manfaat cerita rakyat dan lainnya pada media cetak maupun elektronik.
(3)
d. Kuisioner, yaitu dengan membagikan lembar pertanyaan pada orangtua dan anak seputar buku cerita dan cerita rakyat.
1.5 Skema Perancangan
Latar Belakang dari Dalam • Kebiasaan mendongeng sudah
mulai ditinggalkan
• Buku-buku cerita rakyat tidak sesuai dengan minat anak
Tindakan Pengumpulan data: observasi, studi pustaka, wawancara, dan kuisioner CIUNG WANARA
Terdapat banyak nilai moral
Filosofi orang Sunda “silih asah, silih asih jeung silih asuh”
Masyarakat kurang mengetahui cerita rakyat ini
CERITA RAKYAT
Latar Belakang dari Luar • Dongeng dan buku terjemahan
dari luar lebih mendominasi
Manfaat
Terkandung nilai moral Kebudayaan Indonesia Perkembangan anak
(motorik, emosional, baca)
Perancangan Media
Media pembantu untuk meningkatkan minat anak akan cerita rakyat & kebudayaan tradisi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk mengembangkan karakter anak & melestarikan kebudayaan
Tujuan Akhir
Anak-anak lebih mencintai cerita rakyat sehingga cerita rakyat dapat terus dilestarikan Pengetahuan akan sejarah dan kebudayaan Indonesia akan bertambah
Anak-anak memiliki karakter yang baik sesuai dengan filosofi hidup
Anak-anak sudah semakin tidak mengetahui cerita rakyat Indonesia bahkan cerita yang berasal dari daerah asal
Kebudayaan, adat istiadat, dan moral semakin ditinggalkan
Masyarakat kurang mengetahui cerita rakyat ini
Perumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan minat anak terhadap cerita rakyat?
Bagaimana mengemas cerita rakyat Ciung Wanara supaya menarik bagi anak-anak?
Konsep Komunikasi
Cerita yang mengandung moral
dan filosofi orang Sunda “silih asah, silih asih, jeung silih asuh”
sehingga dapat mendidik anak dengan cara yang lebih menyenangkan dan menghibur
Konsep Kreatif
• Ilustrasi & tipografi yang
sesuai dengan minat anak
• Perancangan lebih modern & menarik
• Pengaplikasian unsur batik Ciamis dalam ilustrasi
Konsep Media
Media Utama: buku cerita
Permainan tradisional: dam-daman
Segmentasi & Targeting
Anak-anak berumur 8-12 tahun yang ingin mengetahui cerita rakyat Ciung Wanara
Positioning
Media tentang cerita rakyat Ciung Wanara yang mengandung nilai moral dan filosofi
(4)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Cerita rakyat Indonesia lama-kelamaan semakin ditinggalkan. Anak-anak lebih mengenal cerita yang berasal dari luar. Hal ini dikarenakan orang tua semakin jarang mendongengkan cerita rakyat pada anaknya. Selain itu, media berupa buku cerita yang tersedia kurang menarik minat anak. Kemudian buku-buku cerita terjemahan yang berasal dari luar Indonesia begitu mendominasi sehingga anak-anak cenderung untuk memilih buku-buku tersebut. Padahal dalam cerita rakyat, banyak hal-hal positif yang dapat diberikan pada anak, seperti pembelajaran akan moral, pengenalan akan kebudayaan Indonesia, dan filosofi hidup.
Ciung Wanara merupakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari daerah Ciamis, Jawa Barat. Cerita Ciung Wanara ini terkandung nilai moral dan juga filosofi orang Sunda yaitu silih asah, silih asih, jeung silih asuh.
Media buku cerita dibuat secara menarik untuk memperkenalkan cerita Ciung Wanara yang mengandung nilai moral dan filosofi orang Sunda. Selain itu, terdapat permainan tradisional sederhana yaitu dam-daman yang juga berasal dari daerah Sunda.
5.2 Saran
Memperbanyak buku-buku cerita rakyat yang dikemas secara lebih menarik agar anak-anak dapat lebih tertarik untuk membaca sehingga anak-anak dapat lebih mengenal cerita rakyat dan juga kebudayaan Indonesia yang semakin lama semakin ditinggalkan.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kasali, Rhenald. 2005. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Principles of Marketing. New Jersey: Prentice Hall.
Kurniasih, Rini dan U.Syahbudin. 2004. Ciung Wanara. Bandung: Pustaka Setia.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.
Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Wiryawan, B. Mendiola. 2008. Kamus Brand A-Z. Jakarta: Red&Wine Publishing.
www.erlanggaforkids.com dari
http://erlanggaforkids.com/read-a-story/artikel/209-membangun-karakter-anak-lewat-buku-bacaan.html diakses tanggal 21 Agustus 2013 pukul 11.16
www.parenting.co.id dari
http://www.parenting.co.id/article/balita/cara.tepat.pilih.bacaan.anak/001/003/5 3 diakses tanggal 31 Agustus 2013 pukul 15.18
www.melindahospital.com dari
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1127_Manf aat-Membaca-Buku-Bagi-Anak diakses tanggal 31 Agustus 2013 pukul 21.25
(6)
www.gramediapustakautama.com dari
http://www.gramediapustakautama.com/tentang-kami diakses tanggal 31 Agustus 2013 pukul 22.10
www.adicita.com dari
http://www.adicita.com/artikel/detail/id/202/Pengertian-Legenda-Cerita-Rakyat diakses tanggal 6 Septermber 2013 pukul 11.23
www.sejarahkota.com dari
http://www.sejarahkota.com/2013/02/jenis-dan-definisi-cerita-rakyat.html diakses tanggal 6 September 2013 pukul 12.31
www.pendidikanekonomi.com dari
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-dan-tujuan-promosi.html diakses tanggal 6 September 2013 pukul 14.45
www.matakristal.com dari
http://matakristal.com/pengertian-buku/ diakses tanggal 6 September 2013 pukul 15.08
www.sentra-edukasi.com dari
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-jenis.html diakses tanggal 10 September 2013 pukul 20.39