Analisis Pengadaan Asset pada Proyek Telkom Enterprise Asset Management System (TEAMs).
i
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Setiap perusahaan membutuhkan
asset dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya. Sebelum sebuah material menjadi sebuah
asset, terjadi proses
pengadaan
asset. Untuk dapat mengatur
asset dengan baik, semua proses
harus berjalan dengan baik, termasuk proses pengadaan asset. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mendukung proses pengadaan asset dan
terintegrasi dengan setiap proses yang dilakukan sebelumnya ataupun
sesudahnya. Pengimplementasian TEAMs ditujukan untuk mendapatkan
sebuah sistem yang lebih efektif dan lebih efisien dalam melakukan pengadaan
asset melalui modul Material Management. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dokumen dari TEAMs, buku
–
buku, dan jurnal yang
membahas akan pengadaan
asset. Metode penelitian yang digunakan adalah
menyebarkan kuesioner, melakukan wawancara dan
study kepustakaan. Dari
hasil analisis didapatkan bahwa pengimplementasian SAP EAM, khususnya
modul Material Management, lebih efektif dan efisien. Salah satunya dalam hal
estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan input
line item dalam jumlah
besar (contoh : ratusan
line item) terdapat pengurangan waktu yang lumayan
besar, yaitu dari 8 jam (sistem lama) menjadi 2 jam (sistem baru).
Kata kunci : TEAMs, Pengadaan
Asset, SAP EAM,
Material Management,
Line
Item, Sistem Terintegrasi
(2)
ii
Universitas Kristen Maranatha
Every company needs assets in operating their operational activity. Before a
material becomes an asset, there is a process called asset procurement. To
manage an asset well, every process has to run well, including asset
procurement. Therefore, it needs a system which can support asset
procurement and integrated with all process wether before or after.
Implementation of TEAMs determines for getting a system which is more
effective and more efficient to do asset procurement through the Material
Managemnt modul. The sources of the datum in this analisys are from TEAMs'
document, books, and journal. This analisys used a questioner, an interview,
and find the bibliography. The result from the analisys is implemation of SAP
EAM, specificly Material Management modul, more effective and efficient. One
of them is the time estimate to do input line item in large range (example:
hundred of line item) there is decreaseing time from 8 hours (old system)
becomes 2 hours (new system).
Keyword: TEAMs, Asset Procurement, SAP EAM, Material Management, Line
Item, Integrated System.
(3)
iii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
PRAKATA ... i
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR ISTILAH ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 2
1.3Tujuan Pembahasan ... 2
1.4Ruang Lingkup Kajian ... 3
1.5Sumber Data ... 3
1.6Sistematika Penyajian ... 4
BAB II KAJIAN TEORI ... 5
2.1 Konsep Dasar Asset ... 5
2.2 Konsep Dasar SAP ... 6
2.2.1 SAP Organization Level ... 7
2.2.1.1 Client ... 7
2.2.1.2 Company code ... 7
2.2.1.3 Plant ... 8
2.2.1.4 Storage Location ... 8
2.2.1.5 Purchasing Organization ... 9
2.2.1.6 Purchasing Group ... 9
2.2.2 Modul-Modul dalam SAP System ... 9
2.2.2.1 Modul Project System ... 9
2.2.2.2 Modul Fund Management ... 10
2.2.2.3 Modul Asset Management ... 10
2.2.2.4 Modul Plant Maintenance ... 10
2.2.2.5 Modul Material Management ... 10
(4)
Universitas Kristen Maranatha
3.1Telkom Enterprise Asset Management (TEAMs) ... 15
3.2 Alur Proses Pengadaan Asset ... 16
3.2.1 Alur Proses Pengadaan Asset secara Fungsional ... 16
3.2.2 Alur Pengadaan Asset pada Modul Material Management ... 23
3.2.2.1 CreatePurchase Requisition ... 23
3.2.2.2 Upload Rincian Harga atau Komponen ... 24
3.2.2.3 Release purchase requisition ... 24
3.2.2.4 CreatePurchase Order ... 24
3.2.2.5 Change Rincian Harga atau Komponen... 24
3.2.2.6 CreateSerial Number ... 25
3.2.2.7 Release Purchase Order ... 25
3.2.2.8 Good Reciept (MIGO) ... 26
3.3 Template MACRO Excel ... 26
3.4 Integrasi Modul Material Management dan Plan Maintenance... 27
3.5 Kuesioner ... 28
BAB IV HASIL KUESIONER ... 29
4.1Hasil Pengumpulan Kuesioner ... 29
3.2Evaluasi Efektivitas Terhadap Modul Material Enterprise Asset Management . 30 4.3Efisiensi Terhadap Modul Material Enterprise Asset Management ... 34
4.4Perbandingan Hasil Kuesioner ... 37
4.5Perbandingan Efisien Sistem Lama dengan Sistem Baru ... 38
4.6Komentar dan Saran Penguna Sistem... 40
4.7 Analisis Hasil Wawancara ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
5.1Kesimpulan ... 44
5.2 Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN A SCREENSHOT SISTEM... A-1
A.I Create Purchase Requisition... A-1 A.2 Release Purchase Requisition ... A-2 A.3 Create Purchase Order ... A-4 A.4 Good Reciept ... A-7
LAMPIRAN B FLOWCHART ... B-1 LAMPIRAN C FORM KUESIONER ... C-1
(5)
v
Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN D HASIL KUESIONER ... D-1 RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 48(6)
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Proses TEAMs ... 15 Gambar 2 Tampilan isi Template Excel (After Procurement Template) ... 27 Gambar 3 Diagram Batang Nilai Rata – Rata Hasil Kuesioner Efektivitas terhadap
Modul Material Management SAP EAM ... 33 Gambar 4 Diagram Batang Nilai Rata – Rata Hasil Kuesioner ... 36 Gambar 5 Diagram Batang Perbandingan Efektivitas dan Efisiensi terhadap Modul
Material Management SAP EAM ... 38 Gambar 6 Transaction code untuk Purchase Requisition ... A-1 Gambar 7 Create Purchase Requisition ... A-1 Gambar 8 Isi line item Purchase Requisition ... A-2 Gambar 9 Tab Account Assignment ... A-2 Gambar 10 Transaction code untuk Release Purchase Requisition ... A-2 Gambar 11 Tampilan Menu Release Purchase Requisition ... A-3 Gambar 12 Tampilan Menu Memasukkan Nomor Purchase Requisition ... A-3 Gambar 13 Tampilan Line Item di Purchase Requisition ... A-4 Gambar 14 Tampilan Tab Release Strategy ... A-4 Gambar 15 Transaction code untuk Purchase Order ... A-4 Gambar 16 Tampilan Menu Create Purchase Order ... A-5 Gambar 17 Memasukan Nomor Dokumen Purchase Requisition ... A-5 Gambar 18 Adopt Line Item Purchase Requisition ke dalam Purchase Order ... A-6 Gambar 19 Memasukkan nomor Vendor yang dituju... A-6 Gambar 20 Memasukkan Validity Date (Start Date and End Date)... A-7 Gambar 21 Transaction Code for Good Reciept ... A-7 Gambar 22 Tampilan Menu Utama Good Reciept ... A-8 Gambar 23 Nomor Material Document yang Terbentuk saat Execute Good Reciept A-8 Gambar 24 Flowchart Alur Proses Pengadaan Asset secara Fungsional (1) ... B-1 Gambar 25 Flowchart Alur Proses Pengadaan Asset secara Fungsional (2) ... B-2 Gambar 26 Flowchart Alur Proses Penerimaan Asset secara Fungsional... B-3 Gambar 27 Format Kuesioner terhadap Efektivitas Modul Material Management... C-1 Gambar 28 Format Kuesioner terhadap Efisiensi Modul Material Management ... C-2 Gambar 29 Format Kuesioner terhadap Perbandingan Sistem, Komentar dan Saran C-3
(7)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel I Deskripsi Nilai Skor... 29 Tabel II Hasil Kuesioner Efektivitas terhadap Modul Material Management SAP EAM . 30 Tabel III Urutan Nilai Rata – Rata Hasil Kuesioner terhadap Efektivitas ... 32 Tabel IV Hasil Kuesioner Efisiensi terhadap Modul Material Management SAP EAM .. 34 Tabel VI Urutan Nilai Rata – Rata Hasil Kuesioner terhadap Efisiensi ... 36 Tabel VII Perbandingan Nilai Rata – Rata terhadap Efektivitas dan Efisiensi ... 37 Tabel VIII Hasil Perbandingan antara Sistem Lama dengan Sistem Baru ... 39 Tabel X Hasil Jawaban Responden ... D-1
(8)
viii
DAFTAR ISTILAH
AM
: Asset Management
BAST
: Berita Acara Serah Terima
BOM
:
Bill of Material
BoQ
:
Bill of Quantity
DRM
:
Design Review Meeting
ERP
:
Enterprise Resource Planning
GR
:
Goods Receipt
HPS
:
Harga Perkiraan Sendiri
KHS
:
Kontrak Harga Satuan
ME51N
:
Transaction Code untuk Purchase Requisition
ME54N
:
Transaction Code untuk Release Purchase Requisition
ME21N
:
Transaction Code untuk Purchase Order
MIGO
:
Transaction Code untuk Goods Receipt
MM
:
Material Management
OE
:
Owner’s Estimate
PM
:
Plant Maintenance
PO
:
Purchase Order
PR
:
Purchase Requisition
PS
:
Project System
RFQ
:
Request for Quatation
RKS
:
Rencana Kerja dan Syarat
SP
:
Surat Pesanan
SPH
:
Surat Penawaran Harga
TCODE
:
Transaction Code
(9)
ix
Waspang
:
Pengawas Lapangan
WBS
:
Work Breakdown Structure
(10)
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini, akan dibahas latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data,
dan sistematika penyajian yang mendasari dari pembuatan laporan tugas
akhir ini.
1.1 Latar Belakang Masalah
Asset
merupakan salah satu isu terpenting dari perusahaan, karena
asset
merupakan bentuk penanaman modal dari sebuah perusahan. Bentuk
dari
asset
dapat berupa harta kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh
perusahaan.
Asset
terbagi menjadi beberapa kategori, salah satunya adalah
asset
tetap perusahaan.
Asset
tetap merupakan
asset
fisik yang memiliki
waktu pemanfaatan lebih dari satu tahun, memiliki nilai, dan digunakan dalam
kegiatan operasional dan tidak dimaksudkan untuk dijual.
Asset
tetap yang
dimiliki perusahaan dapat berupa tanah, bangunan, mesin, teknologi, atau
kendaraan. Keberadaan dari
asset
tetap diharapkan dapat membantu dalam
memberikan sumbangan pendapatan bagi perusahaan di masa sekarang
maupun di masa mendatang. Oleh karena hal itu,
asset
harus dikelola
dengan benar dan baik agar tujuan dari
asset
tetap dapat terpenuhi.
Proyek TEAMs (
Telkom Enterprise Asset Management System
)
merupakan suatu sistem menejemen
asset
tetap yang terintegrasi dari mulai
proses
Plant, Acquire / Construct, Deploy, Use,
hingga
Asset Retirement
dengan menggunakan
platform
SAP. Tujuan dari proyek TEAMs adalah
mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada dalam proses pencatatan
asset
tetap PT Telekomunikasi Indonesia.Tbk dengan mengimplementasikan
perangkat lunak SAP -
Enterprise Asset Management
. Modul-modul SAP
yang digunakan dalam proyek
TEAMs antara lain modul
Project System
(PS),
(11)
2
Universitas Kristen Maranatha
Plant Management
(PM),
Material Management
(MM), dan
Asset
Management
(AM).
Sebelum suatu benda menjadi
asset
tetap, perusahaan menjalankan
beberapa proses terlebih dahulu, salah satunya adalah proses pengadaan
asset
. Proses pengadaan
asset
menghasilkan pembelian barang yang
kemudian dikelola menjadi
asset
, jika proses pengadaan
asset
tidak di
menejemen dengan baik dapat mempengaruhi pengelolaan
asset
. Oleh
sebab itu, dilakukan analisis terhadap proses pengadaan
asset
supaya
menejemen
asset
perusahaan dapat terkendali dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada modul
Material Management
(
MM) dalam
project
TEAMs, antara lain:
1. Bagaimanakah alur proses yang ada pada pengadaan
asset
?
2. Bagaimana integrasi yang terjadi antara modul
Material
Management
dengan
Plant Maintenance
dalam pengelolaan
asset
?
3. Bagaimana respon para penguna sistem akan modul
Material
Management
SAP
Enterprise Asset Management
terhadap
efektivitas dan
efisien
si kinerja sistem?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan yang ingin dicapai dalam analisis sistem pengadaan
asset
pada proyek
TEAMs, yaitu:
1. Menjelaskan alur proses yang terdapat pada pengadaan asset
secara fungsional dan pada modul
Material Management
SAP
Enterprise Asset Management
.
2. Menjelaskan integrasi yang terjadi antara modul
Material
Management
dengan modul
Plant Maintenance
dalam
pengelolaan
asset
.
(12)
Universitas Kristen Maranatha
3. Menjabarkan respon dari pengguna sistem akan modul
Material
Management
SAP
Enterprise Asset Management
terhadap
efektivitas dan
efisien
si kinerja sistem.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Adapun ruang lingkup kajian dalam melakukan analisis pengadaan
asset
pada proyek
Telkom Enterprise Asset Management System
(TEAMs)
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan untuk memahami dan menganalisa proses bisnis
pengadaan
asset
yang terjadi pada proyek TEAMs.
2. Analisis dan penelitian berfokus kepada SAP modul
Material
Management
yang ada proyek TEAMs.
3. Integrasi modul
Material Management
dengan modul
Plant
Maintenance
.
4. Penelitian tidak memiliki tujuan untuk mengubah konsep dari aplikasi
yang ada, melainkan untuk memahami kinerja dan menganalisis
aplikasi SAP modul
Material Management
.
1.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan untuk menganalisis proses pengadaan
asset
pada proyek
TEAMs
adalah:
(1) Data Primer
Data primer dalam pembuatan tugas akhir adalah:
a. Data langsung yang dikumpulkan dari pihak TEAMs atau informasi
langsung dari pihak TEAMs.
b. Data hasil wawancara dan survey dengan menyebarkan kuesioner
yang dilakukan terhadap proyek TEAMs.
(2) Data Sekunder
Data sekunder atau penunjang ialah media internet, jurnal, e-book,
dan buku.
(13)
4
Universitas Kristen Maranatha
1.6 Sistematika Penyajian
Berikut ini adalah sistematika penyajian dalam penbuatan laporan
tugas akhir:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian
laporan tugas akhir.
BAB II KAJIAN TEORI
Membahas mengenai teori teori yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam menyusun laporan tugas akhir.
BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM
Membahas mengenai alur proses dan fase yang digunakan dalam
melakukan pengadaan
asset
dengan mengimplementasikan SAP
system
dan
mendefinisikan skenario procurement yang dimiliki TEAMs masalah yang
dihadapi pada proyek TEAMs dalam melakukan pengadaan
asset
.
BAB IV ANALISIS HASIL KUESIONER
Membahas mengenai hasil kuesioner yang telah disebarkan.
Membahas efektivitas dan
efisien
si modul
Material Management
SAP
Enterprise Asset Management
, perbandingan efisien waktu antara sistem
alam dan sistem baru, serta saran dan komentar para responden.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Membahas mengenai simpulan dan saran yang diperoleh selama
proses pengerjaan laporan Tugas Akhir.
(14)
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat dirumuskan sebuah
simpulan sebagai berikut:
1.
Alur proses yang terjadi saat pengadaan
asset
terbagi menjadi 2 alur yaitu secara
fungsional dan alur proses yang terjadi pada modul
Material Management
SAP
Enterprise Asset Management
. Alur proses yang terjadi secara fungsional dimulai
dari pembuatan justifikasi pengadaan, pelaksanaan pengadaan, menyerahkan
KHS kepada pejabat yang berwenang, pembuatan surat konfirmasi pesanan dan
permintaan surat kesanggupan dari mitra, pembuatan
Purchase Order
dan cetak,
pembuatan surat pesanan dan menerima surat kesanggupan dari mitra, sampai
pada
invoice verification
. Sedangkan alur proses pengadaan
asset
yang terjadi
pada modul
Material Management
mencakup
purchase requisition, release
purchase requisition, purchase order, Create serial number, release purchase
order,
sampai kepada
goods receipt
.
2.
Integrasi yang terjadi antara modul
Material Management
dan
Plan Maintenance
.
Good reciept
yang ada pada modul
Material Management
akan menempel pada
modul
Plan Maintenance
.
Serial number
yang di-
generate
pada
good receipt
akan
diidentifikasikan material dan lokasinya kemudian akan diubah menjadi
equipment
.
3.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar terhadap efektivitas, efisiensi,
perbandingan sistem lama dan sistem baru serta komentar dan saran dari
responden. Hasil yang didapat yaitu sebagian besar dari responden, dengan nilai
rata – rata 5,24, menyatakan setuju bahwa SAP
Enterprise Asset Management
lebih efisien dan dengan nilai rata – rata 5,02, responden menyatakan setuju
bahwa SAP
Enterprise Asset Management
efektif. Sedangkan untuk hasil
perbandingan antara sistem lama dengan sistem baru, menunjukan bahwa sistem
baru, SAP
Enterprise Asset Management,
lebih efisien karena terjadi pengurangan
waktu dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk proses pengadaan
asset
.
(15)
Untuk hasil komentar dan saran, mayoritas responden mengatakan mereka puas
dengan pengimplementasian SAP
Enterprise Asset Management
.
5.2 Saran
Dari simpulan yang telah dirumuskan diatas, dikemukan saran yang akan
diuraikan sebagai berikut ini:
1. Karena semua modul terintegrasi, dibutuhkan perhatian khusus dalam mengelola
informasi agar tidak terjadi kesalahan dan proses menjadi lancer. Jika terjadi
kesalahan di awal, maka proses selanjutnya juga akan salah.
2. Dalam hal efektivitas terhadap modul
Material Management
SAP
Enterprise
Asset Management
, terdapat rata – rata terkecil yaitu 4,4 untuk pernyataan
“mengurangi jumlah
error
pada saat
set up
penomoran
asset (serial number)
”.
Jadi hal yang harus diperhatikan adalah memperhatikan dengan teliti setiap
melakukan
set up
nomor
asset
sehingga
error
akan lebih berkurang dan mungkin
tidak terjadi.
3. Dalam hal efisiensi terhadap modul
Material Management
SAP
Enterprise Asset
Management
, terdapat rata – rata terkecil yaitu 4,9 untuk pernyataan
“mempercepat dalam menyelesaikan pengadaan
asset”.
Hal yang perlu
diperhatikan adalah agar setiap alur proses dilakukan dengan benar serta
melakukan
double check
terhadap setiap proses sebelum dilanjutkan ke proses
selanjutnya.
4. Pada hasil kuesioner terhadap komentar dan saran, sebagian besar dari
responden hanya memberikan komentar tidak disertai saran, sehingga
kurangnya masukan bagi
developer
untuk mengembangkan sistem SAP
(16)
Metrasys. (2010).
Business Bluprint : Proses – Proses Akuisisi / Konstruksi / Deploy
(Acquire / Construct and Deploy).
Jakarta: Metra Consulting.
Metrasys. (2011).
Re-run User Acceptance TEST.
Jakarta: Metra Consulting.
Manurung, Tiurma R. (2009).
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
(ed revisi).
Bandung:Jendela Mas Pusaka.
Niswonger, Rollin C., Warren Carl S., Reeve, James M., & Fess, Phillip E. (1999).
Accounting
(19
thed)
.
ITP Company: South – Western College Publishing.
SAP AG. (2006).
AC010 - Business Processes in Financial Accounting.
Waldorf: SAP
AG.
SAP AG. (2012).
SAP AG
. Retrieved Maret 24, 2013, from SAP Library - Material
Management
(MM):
SAP AG. (2006).
PLM200 - Business Processes in Project Management.
Waldorf: SAP
AG.
SAP AG. (2006).
SCM500- Processes in Procurement.
Waldorf: SAP AG.
SAP AG. (2006).
SAP01 - Fundamentals.
Waldorf: SAP AG.
(1)
2
Universitas Kristen Maranatha Plant Management (PM), Material Management (MM), dan Asset Management (AM).
Sebelum suatu benda menjadi asset tetap, perusahaan menjalankan beberapa proses terlebih dahulu, salah satunya adalah proses pengadaan
asset. Proses pengadaan asset menghasilkan pembelian barang yang kemudian dikelola menjadi asset, jika proses pengadaan asset tidak di menejemen dengan baik dapat mempengaruhi pengelolaan asset. Oleh sebab itu, dilakukan analisis terhadap proses pengadaan asset supaya menejemen asset perusahaan dapat terkendali dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada modul Material Management (MM) dalam project TEAMs, antara lain:
1. Bagaimanakah alur proses yang ada pada pengadaan asset? 2. Bagaimana integrasi yang terjadi antara modul Material
Management dengan Plant Maintenance dalam pengelolaan
asset?
3. Bagaimana respon para penguna sistem akan modul Material Management SAP Enterprise Asset Management terhadap efektivitas dan efisiensi kinerja sistem?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan yang ingin dicapai dalam analisis sistem pengadaan
asset pada proyekTEAMs, yaitu:
1. Menjelaskan alur proses yang terdapat pada pengadaan asset secara fungsional dan pada modul Material Management SAP
Enterprise Asset Management.
2. Menjelaskan integrasi yang terjadi antara modul Material Management dengan modul Plant Maintenance dalam pengelolaan asset .
(2)
3
Universitas Kristen Maranatha
3. Menjabarkan respon dari pengguna sistem akan modul Material Management SAP Enterprise Asset Management terhadap efektivitas dan efisiensi kinerja sistem.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Adapun ruang lingkup kajian dalam melakukan analisis pengadaan
asset pada proyek Telkom Enterprise Asset Management System (TEAMs) adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan untuk memahami dan menganalisa proses bisnis pengadaan asset yang terjadi pada proyek TEAMs.
2. Analisis dan penelitian berfokus kepada SAP modul Material Management yang ada proyek TEAMs.
3. Integrasi modul Material Management dengan modul Plant Maintenance.
4. Penelitian tidak memiliki tujuan untuk mengubah konsep dari aplikasi yang ada, melainkan untuk memahami kinerja dan menganalisis aplikasi SAP modul Material Management.
1.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan untuk menganalisis proses pengadaan
asset pada proyekTEAMsadalah: (1) Data Primer
Data primer dalam pembuatan tugas akhir adalah:
a. Data langsung yang dikumpulkan dari pihak TEAMs atau informasi langsung dari pihak TEAMs.
b. Data hasil wawancara dan survey dengan menyebarkan kuesioner yang dilakukan terhadap proyek TEAMs.
(2) Data Sekunder
Data sekunder atau penunjang ialah media internet, jurnal, e-book, dan buku.
(3)
4
Universitas Kristen Maranatha
1.6 Sistematika Penyajian
Berikut ini adalah sistematika penyajian dalam penbuatan laporan tugas akhir:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian laporan tugas akhir.
BAB II KAJIAN TEORI
Membahas mengenai teori teori yang akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan tugas akhir.
BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM
Membahas mengenai alur proses dan fase yang digunakan dalam melakukan pengadaan asset dengan mengimplementasikan SAP system dan mendefinisikan skenario procurement yang dimiliki TEAMs masalah yang dihadapi pada proyek TEAMs dalam melakukan pengadaan asset.
BAB IV ANALISIS HASIL KUESIONER
Membahas mengenai hasil kuesioner yang telah disebarkan. Membahas efektivitas dan efisiensi modul Material Management SAP
Enterprise Asset Management, perbandingan efisien waktu antara sistem alam dan sistem baru, serta saran dan komentar para responden.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Membahas mengenai simpulan dan saran yang diperoleh selama proses pengerjaan laporan Tugas Akhir.
(4)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat dirumuskan sebuah simpulan sebagai berikut:
1. Alur proses yang terjadi saat pengadaan asset terbagi menjadi 2 alur yaitu secara fungsional dan alur proses yang terjadi pada modul Material Management SAP
Enterprise Asset Management. Alur proses yang terjadi secara fungsional dimulai dari pembuatan justifikasi pengadaan, pelaksanaan pengadaan, menyerahkan KHS kepada pejabat yang berwenang, pembuatan surat konfirmasi pesanan dan permintaan surat kesanggupan dari mitra, pembuatan Purchase Order dan cetak, pembuatan surat pesanan dan menerima surat kesanggupan dari mitra, sampai pada invoice verification. Sedangkan alur proses pengadaan asset yang terjadi pada modul Material Management mencakup purchase requisition, release purchase requisition, purchase order, Create serial number, release purchase order, sampai kepada goods receipt.
2. Integrasi yang terjadi antara modul Material Management dan Plan Maintenance.
Good reciept yang ada pada modul Material Management akan menempel pada modul Plan Maintenance. Serial number yang di-generate pada good receipt akan diidentifikasikan material dan lokasinya kemudian akan diubah menjadi equipment. 3. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar terhadap efektivitas, efisiensi, perbandingan sistem lama dan sistem baru serta komentar dan saran dari responden. Hasil yang didapat yaitu sebagian besar dari responden, dengan nilai rata – rata 5,24, menyatakan setuju bahwa SAP Enterprise Asset Management
lebih efisien dan dengan nilai rata – rata 5,02, responden menyatakan setuju bahwa SAP Enterprise Asset Management efektif. Sedangkan untuk hasil perbandingan antara sistem lama dengan sistem baru, menunjukan bahwa sistem baru, SAP Enterprise Asset Management, lebih efisien karena terjadi pengurangan waktu dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk proses pengadaan asset.
(5)
Untuk hasil komentar dan saran, mayoritas responden mengatakan mereka puas dengan pengimplementasian SAP Enterprise Asset Management.
5.2 Saran
Dari simpulan yang telah dirumuskan diatas, dikemukan saran yang akan diuraikan sebagai berikut ini:
1. Karena semua modul terintegrasi, dibutuhkan perhatian khusus dalam mengelola informasi agar tidak terjadi kesalahan dan proses menjadi lancer. Jika terjadi kesalahan di awal, maka proses selanjutnya juga akan salah.
2. Dalam hal efektivitas terhadap modul Material Management SAP Enterprise Asset Management, terdapat rata – rata terkecil yaitu 4,4 untuk pernyataan “mengurangi jumlah error pada saat set up penomoran asset (serial number)”. Jadi hal yang harus diperhatikan adalah memperhatikan dengan teliti setiap melakukan set up nomor asset sehingga error akan lebih berkurang dan mungkin tidak terjadi.
3. Dalam hal efisiensi terhadap modul Material Management SAP Enterprise Asset Management, terdapat rata – rata terkecil yaitu 4,9 untuk pernyataan “mempercepat dalam menyelesaikan pengadaan asset”. Hal yang perlu diperhatikan adalah agar setiap alur proses dilakukan dengan benar serta melakukan double check terhadap setiap proses sebelum dilanjutkan ke proses selanjutnya.
4. Pada hasil kuesioner terhadap komentar dan saran, sebagian besar dari responden hanya memberikan komentar tidak disertai saran, sehingga kurangnya masukan bagi developer untuk mengembangkan sistem SAP
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Metrasys. (2010). Business Bluprint : Proses – Proses Akuisisi / Konstruksi / Deploy (Acquire / Construct and Deploy). Jakarta: Metra Consulting.
Metrasys. (2011). Re-run User Acceptance TEST. Jakarta: Metra Consulting.
Manurung, Tiurma R. (2009). Teknik Penulisan Karya Ilmiah (ed revisi). Bandung:Jendela Mas Pusaka.
Niswonger, Rollin C., Warren Carl S., Reeve, James M., & Fess, Phillip E. (1999).
Accounting (19th ed). ITP Company: South – Western College Publishing.
SAP AG. (2006). AC010 - Business Processes in Financial Accounting. Waldorf: SAP AG.
SAP AG. (2012). SAP AG. Retrieved Maret 24, 2013, from SAP Library - Material Management
(MM):
SAP AG. (2006). PLM200 - Business Processes in Project Management. Waldorf: SAP AG.
SAP AG. (2006). SCM500- Processes in Procurement. Waldorf: SAP AG. SAP AG. (2006). SAP01 - Fundamentals. Waldorf: SAP AG.