Konversi dan Migrasi Master Data Aset Pada Proyek Telkom Enterprise Asset Management System.

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan ekplorasi mengenai penyebab dibutuhkannya proses migrasi master data aset yang mengacu kepada Fixed Asset Registered (FAR), fase dan skenario yang diimplementasikan dalam migrasi data, konsep depresiasi, strategi TEAMS dalam meminimalisir dampak yang terjadi dari konversi dan migrasi data, cara mengeksekusi migrasi terhadap sistem SAP, serta monitoring dan

support hasil migrasi data. Data dikumpulkan melalui wawancara, dan observasi langsung pada saat terlibat di dalam proses migrasi data dilaksanakan. Untuk mencari nilai depresiasi digunakan standar International Financial Reporting Standards (IFRS) dengan metode garis lurus. Depresiasi dengan metode garis lurus terbagi menjadi dua kunci perhitungan depresiasi dalam sistem SAP, yaitu LINR dengan asumsi depresiasi aset berasal dari useful life kelas aset setelah migrasi dan LINS dengan asumsi aset terdepresiasi secara konstan. Strategi yang dilakukan adalah menyesuaikan nama kelas aset sesuai dengan standar Common Language Equipment Identification Code (CLEI). Tahap migrasi data ada 6, yaitu (1) konversi data kelas aset lama terhadap kelas aset baru, (2) klarifikasi data aset, (3) mengelompokkan nomor kartu aset, (4) melakukan simulasi transfer aset lama ke yang baru dalam sistem QAS, (5) menghitung kisaran impact dan (6) melakukan migrasi pada mesin production. Hasil eksplorasi penelitian ini menunjukkan cara yang efektif untuk mengelompokkan aset yang sesuai dengan standar internasional dan meminimalisir impact.

Kata Kunci : Fixed Asset Registered (FAR), konversi data, metode garis lurus, migrasi data.


(2)

ABSTRACT

This is an exploratory study on the rationale for the asset master data migration process employing the Fixed Asset Registered (FAR) structure, planning and implementation phases and scenarios for the migration, depreciation concept and

computation, TEAMS’ strategies in minimalizing the impacts of the data conversion

and migration process, execution of the migration to the SAP system, as well as for the monitoring and support of data migration. The data were collected from interviews and observations from direct involvement in the data migration process. The depreciation method used was the straight-line method according to the International Financial Reporting Standards (IFRS). The straight-line depreciation method is divided into two key depreciation calculations in the SAP system: LINR and LINS. LINR assumes that the depreciation was based on the useful life of assets after the migration and LINS assumes that there are constant depreciations of assets. Strategies adjust the asset-class names was performed in accordance to the standards of Common Language Equipment Identification Code (CLEI). There were 6 stages of data migration: (1) conversion of the old asset class data to a new asset class, (2) clarification of data assets, (3) classification of the card number of assets, (4) simulation of the asset transfer into the QAS system, (5) calculation of the impact range, and (6) migration to the production machine. The results of this exploratory study show that this migration process was an effective way to classify assets in accordance with international standards and to minimize the impact.

Keywords: Fixed Asset Registered (FAR), data conversion, the straight-line method, the data migration.


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI


(4)

(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(6)

(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN


(8)

DAFTAR SINGKATAN

TEAMS Telkom Enterprise Asset Management System

FAR Fixed Asset Registered

GAAP Generally Accepted Accounting Principles

PO Purchase Order

GL General Ledger

AASB Australian Accounting Standard Board

ERP Enterprise Resource Planning

NBV Net Book Value

WBS Work Breakdown Structure

TeNOSS Telkom National Operation Support System

SISKA Sistem Informasi Kastamer

PSAK Pernyataan Standar Akuntansi

AM Asset Management

PM Plant Maintenance

PS IM Project System Investment Management

MM Materials Management

IFRS International Financial Reporting Standards

CAPEX Capital Expenditure

AASB Australian Accounting Standard Board FASB Financial Accounting Standards Board

QA Quality Assurance

CLEI Common Language Equipment Identification Code

SIP Session Initiation Protocol

MSC Mobile switching center

PSTN Public switched telephone network

ATM Automatic teller machine

IP Internet Protocol

MSAN Multi Services Access Node

HSPA High Speed Packet Access

GSM/UMTS Global System for Mobile/Universal Mobile Telecommunications System


(9)

xiv

Universitas Kristen Maranatha VHF/UHF Very high frequency/Ultra-high frequency


(10)

DAFTAR ISTILAH

Existing Ada, saat ini sudah ada

Monitoring Pemantauan

Support Pendukung

Asset Existing Aset yang sudah ada

Life Cycle Siklus

Budget Anggaran

Procurement Proses pengadaan

Value Nilai

Useful Life Masa penggunaan

Netbook Value Nilai aset pada saat ini

Running Number Nomor yang di-generate oleh sistem

Movement Perpindahan

Best Practices Praktek terbaik

Direct Mapping Pemetaan secara langsung

Pilot Project Sebuah strategi yang dilakukan dengan memilih sebuah lokasi atau area dengan fungsi-fungsi sistem informasi yang lengkap sebagai suatu proyek.

Upload Proses memasukkan data ke sistem

Download Mengunduh data

Comply Memenuhi

Fund Center – Commitment Item – Fund

Pusat Pendanaan

BoQ Bill Of Material

Basic Knowledge Pengetahuan Dasar

Capture Hasil print screen

Gross Bruto

Net Block of Assets Aset bersih

Asset tagging number Penandaan nomor aset

Current depreciation Penyusutan pada saat sekarang

Costing Biaya


(11)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

Assign Menetapkan

Update Memperbarui

Planning Perencanaan

Invoice verification Faktur

Asset management Manajemen aset

Maintain Memelihara

Last period Periode akhir

User Pengguna

Tools Alat

Asset replacement Penggantian aset

Workshop Tempat bekerja

Wireless Nirkabel

Log Pencatatan

LINR dan LINS Sebuah kunci perhitungan depresiasi dalam sistem SAP


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi telah menciptakan persaingan yang ketat baik dalam industri jasa maupun produk, tidak terkecuali dalam bidang penyediaan jasa telekomunikasi seluler yang mengalami perkembangan cukup pesat. Masing-masing perusahaan memiliki strategi sendiri untuk menghadapi persaingan tersebut.

Setiap perusahaan tentu memiliki data aset perusahaan. Namun tidak semua perusahaan mengikuti standar pengelompokan kelas aset dunia. Yang dimaksud dengan kelas aset yaitu pengelompokan jenis aset dan tipe aset yang dimiliki oleh perusahaan. PT Telkom adalah satu di antara perusahaan yang pengelolaan asetnya belum mengikuti standar kelas aset dunia. Oleh karena itu, PT Telkom melaksanakan migrasi data dari sistem yang lama untuk mengikuti sistem yang terstandarisasi secara internasional yaitu pada sistem SAP. Untuk tetap menjaga konsistensi data dalam pengimplementasian kepada kelas aset yang baru, diperlukan strategi-strategi migrasi data yang tepat dan akurat.

Banyak perusahaan yang aset perusahaannya belum dikelompokkan sesuai dengan kelas aset standar internasional (FAR, Fixed Asset Registered). Apabila aset perusahaan belum mengelompokan kelas aset sesuai dengan standar internasional dengan mengacu kepada FAR, konsekuensi yang diperoleh yaitu sulit untuk mengkategorikan perangkat terhadap kelas aset, aset belum terkelompokkan dengan lebih teratur, dan sulit untuk meminimalisir tingkat error dalam pengklasifikasian aset dan akan menyebabkan proyek TEAMS (Telkom Enterprise Asset Management System) menjadi tidak berjalan dengan semestinya.


(13)

2

Universitas Kristen Maranatha Dengan demikian penelitian tentang konversi dan migrasi master data aset pada proyek TEAMS (Telkom Enterprise Asset Management System) sangat diperlukan dan penting sebagai alternatif pemecahan untuk menghasilkan dokumentasi dan penjelasan mengenai seluruh proses konversi dan migrasi master data aset.

1.2 Rumusan Masalah

Di bawah ini dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dan dianalisis, yaitu sebagai berikut.

1. Proses seperti apa yang direncanakan dan diimplementasikan pada proyek TEAMS dalam proses konversi dan migrasi data aset ?

2. Bagaimana konsep dan perhitungan dari metode depresiasi yang digunakan untuk melakukan konversi dan migrasi data ?

3. Bagaimana strategi TEAMS dalam meminimalisir impact yang ditimbulkan dari proses konversi dan migrasi data aset lama ke FAR? 4. Bagaimana cara melakukan eksekusi migrasi terhadap sistem SAP? 5. Hal-hal apa saja yang dilakukan untuk melakukan monitoring dan

support serta evaluasi dari proses migrasi data ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan dan dibatasi di atas. Berikut ini, akan dikemukakan garis-garis besar hasil pokok yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut.

1. Merumuskan dan mengaplikasikan proses yang direncanakan dan diimplementasikan pada proyek TEAMS dalam melakukan konversi dan migrasi data aset.

2. Menjelaskan konsep dan metode depresiasi yang digunakan untuk melakukan konversi dan migrasi data.

3. Merumuskan serta menganalisa strategi TEAMS untuk meminimalisir impact yang ditimbulkan dari proses konversi dan migrasi data.


(14)

3

5. Menguraikan hal-hal yang dilakukan untuk melakukan monitoring dan support serta evaluasi bagi proses migrasi data.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Dalam laporan Tugas Akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan masalah ke dalam beberapa hal dengan tujuan agar masalah-masalah yang dibahas tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari judul laporan Tugas Akhir ini. Adapun hal-hal yang membatasi ruang lingkup permasalahan dalam laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Uraian mengenai pengaplikasian proses yang direncanakan dan diimplementasikan pada proyek TEAMS dalam melakukan konversi dan migrasi master data aset.

2. Penjelasan mengenai metode depresiasi secara umum serta perhitungan dasarnya.

3. Uraian mengenai strategi TEAMS dalam meminimalisir impact yang ditimbulkan dari proses konversi dan migrasi data.

4. Uraian mengenai proses pengeksekusian migrasi terhadap sistem SAP.

5. Uraian mengenai hal-hal yang dilakukan untuk melakukan monitoring dan support dalam proses migrasi data.

1.5 Sumber Data

Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode wawancara dengan perwakilan tim Metrasys yang menangani konversi dan migrasi master data aset PT Telkom, khususnya Project Manager dan Co Integration Manager untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan mengenai proses konversi dan migrasi data aset. Penulis juga melakukan observasi dan analisis data yang sudah didapatkan. Selain itu penulis menggunakan metode studi pustaka untuk menambah informasi yang diperlukan dalam menyusun kajian teori dengan cara mencari informasi mengenai konversi dan migrasi data aset baik di internet maupun di buku


(15)

4

Universitas Kristen Maranatha pengetahuan. Untuk menyusun hipotesis mengenai permasalahan yang dibahas dalam laporan tugas akhir ini,penulis menggunakan metode diskusi menyusun pertanyaan yang dipergunakan untuk mewawancarai PT Telkom, menganalisis data dan informasi, menyusun laporan tugas akhir ini, terlibat secara langsung dalam proyek TEAMS, serta menarik kesimpulan.

1.6 Sistematika Penyajian

Berikut adalah sistematika penyajian dalam laporan Tugas Akhir ini: BAB I PENDAHULUAN

Membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian laporan Tugas Akhir.

BAB II KAJIAN TEORI

Membahas mengenai teori teori yang akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan Tugas Akhir.

BAB III ANALISIS

Membahas mengenai proses konversi dan migrasi master data, perhitungan depresiasi yang digunakan dalam melakukan migrasi data, strategi meminimalisir impact yang ditimbulkan dari proses migrasi data, cara mengeksekusi migrasi data terhadap sistem, dan monitoring support serta evaluasi dari proses migrasi data.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Membahas mengenai simpulan dan saran yang diberikan oleh penulis dalam pengerjaan laporan Tugas Akhir.


(16)

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

1. Ada tiga strategi utama dalam melakukan migrasi data, yaitu:

a. Melakukan direct mapping pada level kartu aset dengan data mengunduh data aset yang lama dan langsung dipetakan ke template yang sudah mengacu kepada FAR.

b. Menggunakan deskripsi aset secara detail dan mencari informasi mengenai deskripsi aset tersebut.

c. Melihat kembali aset yang telah dipetakan berdasarkan deskripsi yang ada dengan memperhatikan nilai harga perolehan dan NBV dari aset tersebut.

Fase-fase yang akan dilakukan dalam migasi data adalah melakukan konversi data kelas aset lama terhadap data kelas aset baru, melakukan klarifikasi data dan pemetaan data fixed asset PT Telkom, mengelompokkan nomor kartu aset, melakukan simulasi transfer aset lama ke aset baru dalam system QAS, menghitung kisaran impact dan melakukan migrasi data pada mesin production.

2. Untuk metode perhitungan depresiasi, PT Telkom menggunakan metode garis lurus yang terbagi menjadi dua buah kunci perhitungan depresiasi dalam SAP, yaitu LINR dan LINS. Kunci perhitungan depresiasi LINR mengasumsikan depresiasi aset diperoleh dari useful life kelas aset yang baru yang diperoleh setelah melakukan proses migrasi data. Sedangkan kunci perhitungan depresiasi LINS mengasumsikan bahwa aset terdepresiasi secara konstan. Dalam proses migrasi data tentu ada impact.


(17)

106

Universitas Kristen Maranatha 3. Untuk meminimalisir impact maka dilakukan klarifikasi antara kelas aset yang lama dan yang baru, dengan nilai useful life dan GL account yang sama. Setelah data aset dimapping ke template transfer, data hasil transfer diupload ke sistem SAP.

4. Cara melakukan eksekusi migrasi data adalah, semua data dipindahkan ke dalam template transfer yang sudah disediakan dan sudah disesuaikan dengan FAR yang baru.

5. Strategi support yang dilakukan oleh PT Telkom dalam proyek TEAMs yaitu FAR yang baru, dan solusi proyek TEAMs mengenai pengawalan terhadap FAR baru yang telah diimplementasikan. Sedangkan monitoring mengenai kendala yang dihadapi ada dua, yaitu assignment WBS ke Fund Center-commitment Item-Fund dan menentukan kategori aset dari suatu perangkat. Ada beberapa tasks yang dievaluasi dari keseluruhan proses migrasi data, yaitu :

a. Pemetaan kebutuhan bisnis

PT Telkom membutuhkan pelacakan untuk setiap aset yang dimiliki, dan TEAMS melakukan pemetaan kebutuhan bisnis berdasarkan isu yang ada pada PT Telkom.

b. Infrastruktur

TEAMS memiliki infrastruktur yang unik dan sudah diurutkan dalam timeline proyek TEAMS sebelum menerapkan proses migrasi data. Selain itu TEAMS menggunakan 3 server, yaitu development, QA, dan production.

c. Evaluasi kualitas data

Master data aset PT Telkom diunduh dan dievaluasi oleh TEAMS, dan menganalisis nilai yang hilang, analisis pola data, analisis redudansi data, analisis persyaratan untuk memungkinkan pemetaan dari kolom data yang lama ke kolom data yang baru yang mengacu kepada FAR.


(18)

107

d. Mengidentifikasi sumber data dan target

TEAMS melakukan validasi data aset PT Telkom sebagai sumber data dan mengidentifikasi kebutuhan dari database baru yang mengacu kepada struktur FAR.

e. Analisis gap antara sumber dan target

TEAMS membuat perencanaan dan analisis resiko dari setiap proses yang dilakukan dalam migrasi data dengan menyesuaikan sumber data dan target.

f. Analisis impact dari proses migrasi data

TEAMS meminimalisasi terjadinya impact dengan cara klarifikasi kelas aset yang lama dan kelas aset yang baru dengan nilai useful life dan GL account yang sama.

g. Mapping assesment

TEAMS memperhatikan jumlah kolom yang mengacu kepada FAR agar dapat terintegrasi dengan sistem SAP yang akan diimplementasikan.

h. Migration assesment

TEAMS menjabarkan upaya yang diperlukan untuk melaksanakan migrasi data agar proses migrasi data tersebut dapat terlaksana dengan baik.


(19)

108

Universitas Kristen Maranatha

4.2 Saran

Dari sisi strategi, saran yang penulis ingin sampaikan adalah untuk meminimalisir nilai impact dengan memperhatikan useful life, nilai, dan atribut aset lainnya yang berpotensi terhadap dampak dari proses transfer atau migrasi data. Sedangkan dari sisi teknis ada beberapa saran yang akan disampaikan, yaitu sebagai berikut.

1. Untuk level konversi data

Agar proses konversi data berjalan dengan lancar, maka atribut dan deskripsi barang harus diperhatikan dengan benar.

2. Untuk cara upload

Sebelum melakukan upload, pastikan data sesuai dengan apa yang sudah dikonfigurasi pada sistem, dan business area dipastikan tepat.


(20)

Daftar Pustaka

Alwi, H. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Business Objects. (2008). A Roadmap to Data Migration Success

(Whitepaper). Retrieved 11 Maret 2013 from

http://whitepapers.technologyevaluation.com/pdf/22180/a-roadmap-to-data-migration-success.pdf.

SAP AG. (2006). SAP AC010 Business Processes in Financial Accounting. Jerman: SAP AG.

SAP AG. (2006). SAP01 Fundamental. Jerman: SAP AG. SAP AG. (2006). Asset Accounting. Jerman: SAP AG.

SAP AG. Retrieved 30 September 2012 from

http://help.sap.com/saphelp_470/helpdata/en/ff/515a4249d811d182b80000e 829fbfe/content.htm.

Anonim. (2009). Retrieved 26 Juli 2012 from http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/926/bab2a.pdf?seque nce=2.

Dwi, N. (2009). Aplikasi Teknologi Informasi Untuk Pengolahan Bahan Pustaka. Malang: Universitas Negeri Malang.

Hadiana, S. (2012). Konversi Data. Retrieved 30 September 2012 from http://tutorial.smkn6dki.or.id/index.php?action=downloadfile&filename=modul 9kegiatanbelajar4.ppt&directory=public_downloads/Modul_KKPI_Powerpoint /Modul_9&PHPSESSID=567847990cf942792eab422b7005f17c.

Kamal, D. (2011). Strategi Konversi Data. Jakarta: Metrasys.

Karamah, E. F. (2009). Ekotek Depresiasi. Jakarta: Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia.


(21)

110

Universitas Kristen Maranatha Nasution, M. P. (2001). Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Menteri Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Ortiz, J.C., Hayes, J.R, & Kalra, L. (2011). Fixed Asset Register (FAR) Attributes . Jakarta: Telcordia.

Setiawan, W. & Munir. (2006). Pengantar Teknologi Informasi: Basis Data. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudianto, & Andrianeu,L. (2010). Business Blueprint Used/Maintain/Utilize/Repair. Jakarta: Metrasys.

Vercellis, C. (2009). Business intelligence : data mining and optimization for decision making. Chichester: John Wiley & Sons.

Wijayanti, E. (2012). Analisis faktor-faktor. Retrieved 27 Juli 2012 from http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/130000-T%2024938-Analisis%20faktor-Literatur.pdf.


(1)

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

1. Ada tiga strategi utama dalam melakukan migrasi data, yaitu:

a. Melakukan direct mapping pada level kartu aset dengan data mengunduh data aset yang lama dan langsung dipetakan ke template yang sudah mengacu kepada FAR.

b. Menggunakan deskripsi aset secara detail dan mencari informasi mengenai deskripsi aset tersebut.

c. Melihat kembali aset yang telah dipetakan berdasarkan deskripsi yang ada dengan memperhatikan nilai harga perolehan dan NBV dari aset tersebut.

Fase-fase yang akan dilakukan dalam migasi data adalah melakukan konversi data kelas aset lama terhadap data kelas aset baru, melakukan klarifikasi data dan pemetaan data fixed asset PT Telkom, mengelompokkan nomor kartu aset, melakukan simulasi transfer aset lama ke aset baru dalam system QAS, menghitung kisaran impact dan melakukan migrasi data pada mesin production.

2. Untuk metode perhitungan depresiasi, PT Telkom menggunakan metode garis lurus yang terbagi menjadi dua buah kunci perhitungan depresiasi dalam SAP, yaitu LINR dan LINS. Kunci perhitungan depresiasi LINR mengasumsikan depresiasi aset diperoleh dari useful life kelas aset yang baru yang diperoleh setelah melakukan proses migrasi data. Sedangkan kunci perhitungan depresiasi LINS mengasumsikan bahwa aset terdepresiasi secara konstan. Dalam proses migrasi data tentu ada impact.


(2)

106

3. Untuk meminimalisir impact maka dilakukan klarifikasi antara kelas aset yang lama dan yang baru, dengan nilai useful life dan GL account

yang sama. Setelah data aset dimapping ke template transfer, data hasil transfer diupload ke sistem SAP.

4. Cara melakukan eksekusi migrasi data adalah, semua data dipindahkan ke dalam template transfer yang sudah disediakan dan sudah disesuaikan dengan FAR yang baru.

5. Strategi support yang dilakukan oleh PT Telkom dalam proyek TEAMs yaitu FAR yang baru, dan solusi proyek TEAMs mengenai pengawalan terhadap FAR baru yang telah diimplementasikan. Sedangkan monitoring mengenai kendala yang dihadapi ada dua, yaitu assignment WBS ke Fund Center-commitment Item-Fund dan menentukan kategori aset dari suatu perangkat. Ada beberapa tasks

yang dievaluasi dari keseluruhan proses migrasi data, yaitu : a. Pemetaan kebutuhan bisnis

PT Telkom membutuhkan pelacakan untuk setiap aset yang dimiliki, dan TEAMS melakukan pemetaan kebutuhan bisnis berdasarkan isu yang ada pada PT Telkom.

b. Infrastruktur

TEAMS memiliki infrastruktur yang unik dan sudah diurutkan dalam timeline proyek TEAMS sebelum menerapkan proses migrasi data. Selain itu TEAMS menggunakan 3 server, yaitu development, QA, dan production.

c. Evaluasi kualitas data

Master data aset PT Telkom diunduh dan dievaluasi oleh TEAMS, dan menganalisis nilai yang hilang, analisis pola data, analisis redudansi data, analisis persyaratan untuk memungkinkan pemetaan dari kolom data yang lama ke kolom data yang baru yang mengacu kepada FAR.


(3)

d. Mengidentifikasi sumber data dan target

TEAMS melakukan validasi data aset PT Telkom sebagai sumber data dan mengidentifikasi kebutuhan dari database baru yang mengacu kepada struktur FAR.

e. Analisis gap antara sumber dan target

TEAMS membuat perencanaan dan analisis resiko dari setiap proses yang dilakukan dalam migrasi data dengan menyesuaikan sumber data dan target.

f. Analisis impact dari proses migrasi data

TEAMS meminimalisasi terjadinya impact dengan cara klarifikasi kelas aset yang lama dan kelas aset yang baru dengan nilai

useful life dan GL account yang sama. g. Mapping assesment

TEAMS memperhatikan jumlah kolom yang mengacu kepada FAR agar dapat terintegrasi dengan sistem SAP yang akan diimplementasikan.

h. Migration assesment

TEAMS menjabarkan upaya yang diperlukan untuk melaksanakan migrasi data agar proses migrasi data tersebut dapat terlaksana dengan baik.


(4)

108

4.2 Saran

Dari sisi strategi, saran yang penulis ingin sampaikan adalah untuk meminimalisir nilai impact dengan memperhatikan useful life, nilai, dan atribut aset lainnya yang berpotensi terhadap dampak dari proses transfer atau migrasi data. Sedangkan dari sisi teknis ada beberapa saran yang akan disampaikan, yaitu sebagai berikut.

1. Untuk level konversi data

Agar proses konversi data berjalan dengan lancar, maka atribut dan deskripsi barang harus diperhatikan dengan benar.

2. Untuk cara upload

Sebelum melakukan upload, pastikan data sesuai dengan apa yang sudah dikonfigurasi pada sistem, dan business area dipastikan tepat.


(5)

Alwi, H. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Business Objects. (2008). A Roadmap to Data Migration Success

(Whitepaper). Retrieved 11 Maret 2013 from

http://whitepapers.technologyevaluation.com/pdf/22180/a-roadmap-to-data-migration-success.pdf.

SAP AG. (2006). SAP AC010 Business Processes in Financial Accounting. Jerman: SAP AG.

SAP AG. (2006). SAP01 Fundamental. Jerman: SAP AG.

SAP AG. (2006). Asset Accounting. Jerman: SAP AG.

SAP AG. Retrieved 30 September 2012 from

http://help.sap.com/saphelp_470/helpdata/en/ff/515a4249d811d182b80000e 829fbfe/content.htm.

Anonim. (2009). Retrieved 26 Juli 2012 from http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/926/bab2a.pdf?seque nce=2.

Dwi, N. (2009). Aplikasi Teknologi Informasi Untuk Pengolahan Bahan Pustaka. Malang: Universitas Negeri Malang.

Hadiana, S. (2012). Konversi Data. Retrieved 30 September 2012 from http://tutorial.smkn6dki.or.id/index.php?action=downloadfile&filename=modul 9kegiatanbelajar4.ppt&directory=public_downloads/Modul_KKPI_Powerpoint /Modul_9&PHPSESSID=567847990cf942792eab422b7005f17c.

Kamal, D. (2011). Strategi Konversi Data. Jakarta: Metrasys.

Karamah, E. F. (2009). Ekotek Depresiasi. Jakarta: Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia.


(6)

Nasution, M. P. (2001). Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Menteri Keuangan Republik Indonesia. Jakarta: Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Ortiz, J.C., Hayes, J.R, & Kalra, L. (2011). Fixed Asset Register (FAR) Attributes . Jakarta: Telcordia.

Setiawan, W. & Munir. (2006). Pengantar Teknologi Informasi: Basis Data. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudianto, & Andrianeu,L. (2010). Business Blueprint Used/Maintain/Utilize/Repair. Jakarta: Metrasys.

Vercellis, C. (2009). Business intelligence : data mining and optimization for decision making. Chichester: John Wiley & Sons.

Wijayanti, E. (2012). Analisis faktor-faktor. Retrieved 27 Juli 2012 from http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/130000-T%2024938-Analisis%20faktor-Literatur.pdf.