PABRIK MINYAK PELUMAS DARI MINYAK PELUMAS BEKAS DENGAN METODE DISTILASI HYDROTHREATING.
PABRIK MINYAK PELUMAS
DARI MINYAK PELUMAS BEKAS
DENGAN METODE DISTILASI HYDROTHREATING
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
MOCHAMAD YANUAR NADZIF
073121 0070
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
(2)
PABRIK MINYAK PELUMAS
DARI MINYAK PELUMAS BEKAS
DENGAN METODE DISTILASI HYDROTHREATING
Oleh :
MOCHAMAD YANUAR NADZIF
073121 0070
Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan
Dosen Pembimbing
Ir. BAMBANG WAHYUDI, MS. NIP. 19580711 198503 1 001
(3)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Minyak Pelumas Dari Minyak Pelumas Bekas Dengan Metode Distilasi Hydrotreating”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Minyak Pelumas Dari Minyak Pelumas Bekas Dengan Metode Distilasi Hydrotreating” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur 2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Ir. Bambang Wahyudi, MS
selaku dosen pembimbing.
4. Dosen Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN “Veteran” Jawa Timur.
(4)
7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Surabaya , Oktober 2010 Penyusun,
(5)
INTISARI
Perencanaan pabrik minyak pelumas ini diharapkan dapat berproduksi dengan kapasitas 60.000 ton minyak pelumas/tahun dalam bentuk liquid. Pabrik beroperasi secara batch berjalan selama 24 jam tiap hari dan 330 hari kerja dalam setahun.
Industri minyak pelumas di Indonesia mempunyai perkembangan yang stabil, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya industri kimia proses dan industri lainnya, terutama pemakaian mesin-mesin pada industri di Indonesia. Secara singkat, uraian proses dari pabrik minyak pelumas sebagai berikut :
Pertama-tama minyak pelumas bekas difiltrasi dari kotoran padat, kemudian dievaporasi untuk menghilangkan air, dan dipanaskan pada heat-soaker. Minyak pelumas kemudian didistilasi untuk memisahkan residu. Minyak pelumas kemudian dipanaskan lebih lanjut pada heat-soaker ke-2 dan difiltrasi pada guard bed untuk kemudian dipanaskan dengan tekanan tinggi pada hydrotreating dan siap dipasarkan sebagai minyak pelumas dasar (Base Oil).
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 194 orang
Sistem Operasi : Batch
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
(6)
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 29.438.400.000
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 24.384.256.000
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 53.822.656.000
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 231.886.029.000
* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 17.827.601.000
- Steam = 845.688 lb/hari
- Air pendingin = 593 M3/hari
- Listrik = 8.040 kWh/hari
- Bahan Bakar = 6.120 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 292.611.069.000
* Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 342.006.504.000
* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 19%
* Internal Rate of Return : 28,50%
* Rate On Investment : 28,84%
* Pay Out Periode : 3,4 Tahun
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel VII.1. Instrumentasi pada Pabrik ………... VII - 5 Tabel VII.2. Jenis Dan Jumlah Fire – Extinguisher ………. VII - 7
Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……….………… VIII-7
Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin ………… VIII-9
Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas
……….……….……….…… VIII-60
Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik
Dan Daerah Proses ……….………. VIII-62
Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….……… IX - 8
Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…… X - 11
Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……….…… X - 13
Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi … XI - 8
Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri
……….……….……….…… XI - 9
Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman
……….……….……….……… XI - 9
Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……….……….…… XI - 10
Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……….……….…… XI - 14
Tabel XI.4.F. Perhitungan discounted cash flow rate of return …… XI - 15
(8)
Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……….……….……… IX - 10 Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 11 Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 14
(9)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……….……….………. i
KATA PENGANTAR ……….……….………. ii
INTISARI ……….……….……….……… iv
DAFTAR TABEL ……….……….……….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vii
DAFTAR ISI ……….……….……….………… viii
BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1
BAB III NERACA MASSA ……….……….…… III – 1
BAB IV NERACA PANAS ……….……….……… IV – 1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……….. V – 1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ………. VI – 1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1
BAB VIII UTILITAS ……….……….……… VIII – 1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……….. IX – 1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……….………… X – 1
BAB XI ANALISA EKONOMI ……….……….… XI – 1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……….. XII – 1
(10)
I.1. Latar Belakang
Minyak pelumas atau oli dengan berbagai jenis, pada dasarnya berfungsi sama yaitu sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan dengan tanpa gangguan, sehingga memperpanjang usia pemakaiannya. Minyak pelumas pada mesin, juga berfungsi sebagai pendingin dan penyekat agar gesekan pada mesin tidak menimbulkan panas tinggi yang dapat mengakibatkan kerusakan. (wikipedia.org)
Minyak pelumas secara umum mempunyai dua jenis yang berbeda tergantung dari bahan baku yang digunakan, yaitu minyak pelumas mineral dan minyak pelumas sintetik. Minyak pelumas mineral adalah minyak pelumas dengan bahan baku oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang terlah diolah dan disempurnakan. Minyak pelumas sintetik berbahan baku utama senyawa Polyalphaolefins yang berasal dari bagian terbersih dari proses pemilahan minyak pelumas mineral sehingga tidak mengandung senyawa karbon yang dapat mengakibatkan keasaman pada pelumas.
Industri minyak pelumas di Indonesia mempunyai perkembangan yang stabil, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya industri kimia proses dan industri lainnya, terutama pemakaian mesin-mesin pada industri di Indonesia. Pendirian pabrik minyak pelumas di Indonesia mempunyai peluang investasi yang menjanjikan dan mempunyai profitabilitas yang tinggi.
(11)
Pendahuluan --- I - 2
I.2. Manfaat
Manfaat lebih lanjut dengan didirikannya pabrik ini diharapkan dapat mengurangi impor minyak pelumas, sehingga Indonesia tidak mengimpor minyak pelumas. Dengan demikian dapat mendorong pertumbuhan industri-industri kimia, menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan yang terakhir diharapkan dapat menumbuhkan serta memperkuat perekonomian di Indonesia. Kebutuhan minyak pelumas di Indonesia dipenuhi oleh beberapa negara pengimpor. Sampai saat ini Indonesia masih membutuhkan minyak pelumas dari negara-negara penghasil minyak pelumas.
I.3. Aspek Ekonomi
Minyak pelumas sangat penting dalam industri kimia proses dan industri alat-alat berat. Data statistik minyak pelumas dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan tahun 2004-2004 terlihat pada table I.1, sehingga kebutuhan pada tahun 2012 dapat diprediksi dan kapasitas produksi pabrik minyak pelumas dapat direncanakan.
Tabel I.1. Data statistik minyak pelumas di Indonesia
Tahun Produksi (ton/th)
Konsumsi (ton/th)
Impor (ton/th)
Ekspor (ton/th)
2004 4.981.490 1.172.200 291.270 3.212.480
2005 5.344.350 1.162.250 313.260 3.498.520
2006 4.884.760 1.287.230 365.350 3.459.320
2007 4.866.540 1.379.210 290.150 3.333.250
2008 6.212.400 1.636.660 270.910 4.200.300
2009 6.632.090 2.263.630 243.850 3.767.110
Rata-rata 5.486.938 1.483.530 295.798 3.578.497
Sumber : depperin.go.id
---
(12)
Berdasarkan data statistik minyak pelumas pada tabel , maka dapat digunakan sebagai dasar penentuan kapasitas produksi minyak pelumas. Perhitungan kebutuhan minyak pelumas dapat ditentukan berdasarkan data statistik rata-rata dan dengan persamaan :
M1 + M2 + M3 = M4 + M5
Keterangan : M1 : Produksi yang sudah ada = 550.000 ton/th
(Pertamina)
M2 : Impor = 295.798 ton/th
M3 : Kebutuhan ; ton/th
M4 : Konsumsi = 1.483.530 ton/th
M5 : Ekspor = 3.578.497 ton/th
Maka kebutuhan Indonesia, M3 = (M4 + M5) – (M1 + M2)
= (1.483.530 + 3.578.497)
- (550.000 + 295.798)
= 4.216.229 ton/th
Berdasarkan kebutuhan Indonesia, maka dapat ditentukan kapasitas pabrik
terpasang dengan persamaan : F = P ( 1 + i )n
Keterangan : F = Kapasitas pabrik terpasang; ton/th
P = Kebutuhan Indonesia pada tahun data ; ton/th
i = Laju pertumbuhan, direncanakan 10% per tahun
n = Selisih tahun data dan tahun operasi.
tahun data = 2009
pabrik direncakan beroperasi pada tahun 2012, maka n = (2012-2009) = 3 tahun
F = 4.216.229 (1 + 10%)3
= 5.611.801 ton/th
Rencana kapasitas pabrik digunakan 1% dari kebutuhan nasional, maka kapasitas
(13)
Pendahuluan --- I - 4
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk I.4.1. Sifat Bahan Baku
Minyak Pelumas Bekas : (petroleumhpv.org)
Nama Lain : Distilate base oil
Rumus Molekul : senyawa kompleks
terdiri dari campuran saturated hydrocarbon paraffinic, naphtenic, mineral oil, dan waxed oil.
Rumus Bangun : senyawa kompleks C15-C50
Berat Molekul (rata-rata) : 280
Warna : hitam
Bau : berbau khas oli
Bentuk : liquid pekat
Specific Gravity : 0,85
Viscosity : 2,4 – 8,4 cSt
Melting Point : -18 s/d -6C
Boiling Point : 300-600C
Solubility, Water : - kg/ 100 kg H2O
Komposisi minyak pelumas bekas : (Exxon : Tabel-1) Komponen % Berat
Lube Oil 57,00%
Residu 16,00%
Fuels 14,21%
Sulfur 0,39%
Impuritis 0,40%
H2O 12,00%
100,00%
---
(14)
I.4.1. Sifat Produk Produk samping
Asphalt : (petroleumhpv.org)
Nama Lain : Asphaltenes
Rumus Molekul : senyawa kompleks
terdiri dari campuran saturated hydrocarbon paraffinic, naphtenic, mineral oil, dan waxed oil.
Rumus Bangun : senyawa kompleks C25-C50
Berat Molekul (rata-rata) : 500
Warna : hitam
Bau : berbau khas asphalt
Bentuk : liquid pekat
Specific Gravity : 2,4
Viscosity : diatas 19 cSt
Melting Point : 30 s/d 130C
Boiling Point : diatas 450C
Solubility, Water : - kg/ 100 kg H2O
Spesifikasi asphalt : (petroleumhpv.org)
Kadar asphalt pada produk = minimum 6,5%
(15)
Pendahuluan --- I -
---
Pra Rencana Pabrik Minyak Pelumas
6
Produk utama
Minyak Pelumas : (petroleumhpv.org)
Nama Lain : Lube base oil
Rumus Molekul : senyawa kompleks
terdiri dari campuran saturated hydrocarbon paraffinic, naphtenic, mineral oil, dan waxed oil.
Rumus Bangun : senyawa kompleks C15-C50
Berat Molekul (rata-rata) : 260
Warna : hitam
Bau : berbau khas oli
Bentuk : liquid pekat
Specific Gravity : 0,8651
Viscosity : 2,79 – 14,07 cSt
Melting Point : -20 s/d -6C
Boiling Point : 300-800C
Solubility, Water : - kg/ 100 kg H2O
Spesifikasi minyak pelumas bekas : (petroleumhpv.org)
Kadar base oil pada produk = minimum 79,1%
Kadar residu pada produk = maksimal 0,15%
Kadar sulfur pada produk = maksimal 0,38%
(16)
Kapasitas produksi = 60.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
1. SCREW PRESS ( H - 120 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Minyak dr F-110 * Minyak ke V-130
Lube Oil 7584,9900 Lube Oil 7584,9900
Residu 2129,1200 Residu 2129,1200
Fuels 1890,9247 Fuels 1890,9247
Sulfur 51,8973 Sulfur 51,8973
Impuritis 53,2280 H2O 1595,7754
H2O 1596,8400 13252,7074
13307,0000 * Limbah padat
Impuritis 53,2280
H2O 1,0646
54,2926
(17)
Neraca Massa --- III - 2
2. EVAPORATOR ( V - 130 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Minyak dr H-120 * Minyak ke Q-140
Lube Oil 7584,9900 Lube Oil 7584,9900
Residu 2129,1200 Residu 2129,1200
Fuels 1890,9247 Sulfur 51,8973
Sulfur 51,8973 H2O 79,7887
H2O 1595,7754 9845,7960
13252,7074 * Limbah gas
Fuels 1890,9247
H2O 1515,9867
3406,9114
13252,7074 13252,7074
---
(18)
3. KOLOM DISTILASI ( D - 210 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Minyak dr Q-140 * Produk atas ke Q-220
Lube Oil 7584,9900 Lube Oil 7509,1414
Residu 2129,1200 Residu 10,6484
Sulfur 51,8973 Sulfur 0,2596
H2O 79,7887 H2O 55,8522
9845,7960 7575,9016
* Produk bawah residu
Lube Oil 75,8486
Residu 2118,4716
Sulfur 51,6377
H2O 23,9365
2269,8944
(19)
BAB IV NERACA PANAS
Kapasitas produksi = 60.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
Satuan panas = kilokalori / jam
1. EVAPORATOR ( V - 130 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Minyak dr H-120 * Minyak ke Q-140
Lube Oil 15047,2856 Lube Oil 321112,8672
Residu 4207,2178 Residu 89826,5598
Fuels 3817,9524 Sulfur 1524,8813
Sulfur 76,3868 H2O 3422,2990
H2O 3565,6720 415886,6073
26714,5146 * Limbah gas
Fuels 274660,4976
H2O 885852,6858
1160513,1834
* Q steam 1631247,6591 * Q loss 81562,3830
1657962,1737 1657962,1737
IV - 1
---
(20)
2. HEAT SOAKER-1 ( Q - 140 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Minyak dr V-130 * Minyak ke D-210
Lube Oil 321112,8672 Lube Oil 1211425,3968
Residu 89826,5598 Residu 338786,5772
Sulfur 1524,8813 Sulfur 5148,4366
H2O 3422,2990 H2O 10906,5055
415886,6073 1566266,9161
* Q steam 1210926,6408 * Q loss 60546,3320
1626813,2481 1626813,2481
3. COOLER-1 ( E - 142 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Minyak dr Q-140 * Minyak ke D-210
Lube Oil 1211425,3968 Lube Oil 533156,2265
Residu 338786,5772 Residu 149151,6970
Sulfur 5148,4366 Sulfur 2447,2962
H2O 10906,5055 H2O 5388,8664
1566266,9161 690144,0861
* Q serap 876122,8300
(21)
Neraca Panas --- IV - 3
4. KOLOM DISTILASI ( D - 210 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Minyak dr E-142 * Produk atas ke Q-220
Lube Oil 533156,2265 Lube Oil 45322,6093
Residu 149151,6970 Residu 64,0915
Sulfur 2447,2962 Sulfur 1,1657
H2O 5388,8664 H2O 374,7993
690144,0861 45762,6658
* Produk bawah residu
* Q Reboiling 764143,9421 Lube Oil 5914,6220
Residu 164627,2595
Sulfur 2679,1293
H2O 1770,8417
174991,8525 * Q Condensation 1195326,3128
* Q loss 38207,1971
1454288,0282 1454288,0282
---
(22)
5. HEAT SOAKER-2 ( Q - 220 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Minyak dr D-210 * Minyak ke D-230
Lube Oil 45322,6093 Lube Oil 1301124,0966
Residu 64,0915 Residu 1839,9876
Sulfur 1,1657 Sulfur 27,9844
H2O 374,7993 H2O 8174,7452
45762,6658 1311166,8138
* Q steam 1332004,3663 * Q loss 66600,2183
1377767,0321 1377767,0321
6. GUARD BED ( D - 230 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Minyak dr Q-220 * Minyak ke Q-240
Lube Oil 1301124,0966 Lube Oil 554217,6020
Residu 1839,9876 Residu 784,0737
Sulfur 27,9844 Sulfur 12,9431
H2O 8174,7452 H2O 3937,4871
1311166,8138 558952,1059
* Q serap 752214,7079
(23)
Neraca Panas --- IV - 5
7. HYDROTREATOR ( Q - 240 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Minyak dr D-230 * Minyak ke F-310
Lube Oil 554217,6020 Lube Oil 907806,4840
Residu 784,0737 Residu 1284,1481
Sulfur 12,9431 Sulfur 20,2879
H2O 3937,4871 H2O 6032,1618
558952,1059 915143,0818
* Udara panas 2388122,8445 * Udara panas 2031931,8686
2947074,9504 2947074,9504
8. HEATER ( E - 242 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
Udara bebas Udara panas
Udara 42281,9245 Udara 2388122,8445
* Q supply 2469306,2316 * Q loss 123465,3116
2511588,1561 2511588,1561
---
(24)
9. COOLER-2 ( E - 244 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Minyak dr Q-240 * Minyak ke F-310
Lube Oil 907806,4840 Lube Oil 30004,8166
Residu 1284,1481 Residu 42,4283
Sulfur 20,2879 Sulfur 0,7749
H2O 6032,1618 H2O 249,7214
915143,0818 30297,7412
* Q serap 884845,3406
(25)
V - 1
---
Pra Rencana Pabrik Minyak Pelumas
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
Kapasitas produksi = 60.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
Satuan panas = kilokalori / jam
1. TANGKI MINYAK PELUMAS BEKAS ( F - 110 )
Fungsi : menampung minyak pelumas bekas dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 36120 cuft = 1023 m3
Diameter : 36 ft
Tinggi : 36 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
Masuk
(26)
2. POMPA - 1 ( L - 111 )
Fungsi : Memindahkan minyak pelumas dari F-110 ke H-120
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 42,90 gpm
Total DynamicHead : 1,68 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
3. SCREW PRESS ( H - 120 )
Fungsi : Memisahkan kotoran padat pada oli dengan tekanan.
Tipe : PT&M Screw Press (presstechnology.com)
Dasar pemilihan : sesuai dengan jenis bahan yang dipisahkan
Spesifikasi :
Panjang : 21 ft
Diameter : 4,5 ft
(27)
Spesifikasi Alat --- V - 3
Power : 200 hp
Bahan : 316 stainless steel
Jumlah : 1 buah
4. POMPA - 2 ( L - 121 )
Fungsi : Memindahkan minyak pelumas dari H-120 ke V-130
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 42,70 gpm
Total DynamicHead : 54,56 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 2,0 hp = 1,5 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
5. EVAPORATOR ( V - 130 )
Fungsi : Menguapkan air dan fuels dengan pemanasan. Type : Standard Vertical Tube Evaporator ( calandria )
Dasar Pemilihan : sesuai untuk proses pemekatan larutan.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 120oC (US.Patent 4,512,878 : 4)
* Waktu proses = kontinyu
---
(28)
Spesifikasi :
Bagian Shell :
Diameter evaporator = 6,2 ft Tinggi shell = 12,4 ft Tebal shell = 3/16 in
Tebal tutup = 3/16 in
Tube Calandria :
Ukuran = 4 in sch. 40 standard IPS
OD = 4,500 in ID = 4,026 in Panjang Tube = 12 ft Jumlah Tube = 341 buah
Bahan konstruksi = Carbon steel SA – 203 Grade C ( 2 ½ Ni )
Jumlah evaporator = 1 buah
6. POMPA - 3 ( L - 131 )
Fungsi : Memindahkan minyak pelumas dari V-130 ke Q-140
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 29,60 gpm
Total DynamicHead : 48,26 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
(29)
Spesifikasi Alat --- V - 5
7. HEAT SOAKER - 1 ( Q - 140 )
Fungsi : Memanaskan minyak pelumas bekas pada suhu tinggi.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk dan jaket pemanas.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 320oC (US.Patent 4,512,878 : 6)
* Waktu tinggal = 1 jam (US.Patent 4,512,878 : 6)
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 6 ft
Tinggi Shell : 12 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 0,7 ft
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup bawah : 0,7 ft
Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 2,000 ft
Panjang blade : 0,500 ft
Lebar blade : 0,400 ft
Power motor : 20 hp
Sistem Pemanas
Diameter jaket : 6,10 ft
Tinggi jaket : 8,9 ft
---
(30)
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah tangki : 1 buah
8. POMPA - 4 ( L - 141 )
Fungsi : Memindahkan minyak pelumas dari Q-140 ke D-210
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 29,60 gpm
Total DynamicHead : 70,50 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 2,0 hp = 1,5 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
9. COOLER - 1 ( E - 142 )
Fungsi : Mendinginkan bahan dari suhu 320C menjadi suhu 173,61C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 173,61C (boiling point feed)
(31)
Spesifikasi Alat --- V - 7
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 220
Passes = 2
Shell : ID = 19,25 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 691 ft2 = 65 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Jumlah exchanger = 1 buah
10. KOLOM DISTILASI ( D - 210 )
Fungsi : Memisahkan minyak pelumas dasar dan residu.
Type : Sieve Tray Colomn
Dasar Pemilihan : - effisiensi pemisahan lebih tinggi dari plate colomn.
- harga lebih murah dari bubble cap colomn. - perawatan dan perbaikan yang mudah.
---
(32)
Spesifikasi kolom distilasi :
Tekanan operasi = 17 psi
Suhu operasi = 173,61C
Bahan konstruksi = Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Digunakan double welded butt joint no radiograph dengan efisiensi = 85% (0,85) Spesifikasi shell dan tutup :
Shell OD = 7,0 ft = 84 in
Tebal shell = 3/16 in
Tebal tutup dished = 3/16 in
Tinggi tutup dished = 1,0 ft
Spesifikasi Plate :
Tray spacing = 24 in
Jumlah plate = 26 buah
Feed Plate = plate ke – 8
Tinggi tangent line to tangent line = 65,0 ft
Tinggi skirt support = 4,0 ft
Tinggi tutup dished = 1,0 ft
+
Tinggi total tangki = 70,0 ft
Lain-lain :
Berat liquid = 2269,8944 lb
Area downcomer = 18,288 ft2
Berat liquid tiap area = 125 lb/ft2
Tray support ring = 2 1/2 in x 2 1/2 in x 3/8 in , Angles
Faktor korosi = 1/8 in (0,125 in)
Overhead vapor line, OD = 12 in
Tebal isolasi = 3 in
Accessories = 1 buah tangga.
(33)
Spesifikasi Alat --- V - 9
11. CONDENSER ( E - 211 )
Fungsi : Mengkondensasi bahan dengan suhu operasi 40C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 40C (suhu kamar)
- Sistem kerja = kontinyu
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 914
Passes = 2
Shell : ID = 37,0 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 2870,7 ft2 = 267 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Jumlah exchanger = 1 buah
12. AKUMULATOR ( F - 212 )
Fungsi : menampung sementara kondensat dari kondensor
Type : silinder horizontal dengan tutup dished
Dasar Pemilihan : efisien untuk kapasitas kecil
---
(34)
Spesifikasi :
3
Volume : 37 cuft = 2 M
Tekanan : 1 atm absolut
Diameter : 3 ft
Panjang : 9 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 1 buah
13. POMPA - 5 ( L - 213 )
Fungsi : Memindahkan minyak pelumas dari F-212 ke D-210 dan Q-220
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 21,70 gpm
Total DynamicHead : 73,42 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 2,0 hp = 1,5 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
(35)
Spesifikasi Alat --- V - 11
14. REBOILER ( E - 214 )
Fungsi : Menguapkan sebagian liquid dengan suhu operasi 187,491C
Type : Kettle reboiler (1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger-Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = (berdasarkan trial bubble point)
- Sistem kerja = kontinyu
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 166
Passes = 2
Shell : ID = 17,25 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 521,4 ft2 = 49 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Jumlah exchanger = 1 buah
15. POMPA - 6 ( L - 215 )
Fungsi : Memindahkan residu dari E-214 ke F-216
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
---
(36)
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 7,90 gpm
Total DynamicHead : 33,35 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
16. TANGKI RESIDU ( F - 216 )
Fungsi : menampung produk samping residu
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = suhu kamar
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 6720 cuft = 191 m3
Diameter : 20 ft
Tinggi : 20 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Masuk
(37)
Spesifikasi Alat --- V - 13
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 2 buah
17. HEAT SOAKER - 2 ( Q - 220 )
Fungsi : Memanaskan minyak pelumas dasar pada suhu tinggi.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk dan jaket pemanas.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 340oC (US.Patent 4,512,878 : 6)
* Waktu tinggal = 1 jam (US.Patent 4,512,878 : 6)
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 5 ft
Tinggi Shell : 10 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 0,5 ft
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup bawah : 0,5 ft
Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 1,667 ft
Panjang blade : 0,417 ft
Lebar blade : 0,334 ft
---
(38)
Power motor : 13 hp
Sistem Pemanas
Diameter jaket : 5,12 ft
Tinggi jaket : 8 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah tangki : 1 buah
18. POMPA - 7 ( L - 221 )
Fungsi : Memindahkan minyak pelumas dari Q-220 ke D-230
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 21,70 gpm
Total DynamicHead : 29,87 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
(39)
Spesifikasi Alat --- V - 15
19. GUARD BED ( D - 230 )
Fungsi : Menyerap kotoran dan warna pada minyak pelumas dasar
dengan media aktif karbon.
Type : silinder tegak , tutup atas dish dan tutup bawah conis
dilengkapi dengan : packing aktif karbon dan sparger atas
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk proses penyerapan
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 180oC (US.Patent 4,512,878 : 14)
* Sistem kerja = kontinyu
Inlet Liquid
Outlet Liquid Packing
Aktif Karbon
Spesifikasi : Dimensi tangki :
Volume : 109 cuft = 4 m3
Diameter : 3 ft
Tinggi : 15 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pemanas
Diameter jaket : 3,06 ft
Tinggi jaket : 10,8 ft
Jaket spacing : 3/16 in
---
(40)
Tebal Jaket : 3/16 in
Spesifikasi packing :
Packing disusun secara acak (randomize)
Jenis packing : aktif karbon
Ukuran packing : 40 mesh
Free gas space : 73%
Kebutuhan packing : 7021 kg/th
Sparger bagian atas :
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter lubang : 4,22 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 56 buah
Jumlah alat : 2 buah (1 jam proses)
20. POMPA - 8 ( L - 231 )
Fungsi : Memindahkan minyak pelumas dari D-230 ke Q-240
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 21,70 gpm
Total DynamicHead : 76,97 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 2,0 hp = 1,5 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
(41)
Spesifikasi Alat --- V - 17
21. HYDROTREATOR ( Q - 240 )
Fungsi : Menyerap kotoran dan warna pada minyak pelumas dasar
dengan media aktif alumina dan pemanasan.
Type : silinder tegak , tutup atas dish dan tutup bawah conis
dilengkapi dengan : packing aktif alumina dan sparger atas
Spesifikasi : Dimensi tangki :
Volume : 109 cuft = 4 m3
Diameter : 3 ft
Tinggi : 15 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Spesifikasi packing :
Packing disusun secara acak (randomize)
Jenis packing : aktif alumina
Ukuran packing : 40 mesh
Free gas space : 73%
Kebutuhan packing : 12361 kg/th
Sparger bagian atas :
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter lubang : 4,22 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 56 buah
Jumlah alat : 2 buah (1 jam proses)
---
(42)
22. BLOWER ( G - 241 )
Fungsi : memindahkan udara dari udara bebas ke Q-240
Type : Centrifugal Blower
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Masuk
Keluar
Masuk
Keluar
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 3519 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 69 hp
Jumlah : 2 buah (multi-stage)
23. HEATER ( E - 242 )
Fungsi : Memanaskan udara dari suhu 30C menjadi suhu 300C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 300C > hydrotreator 260C
(43)
Spesifikasi Alat --- V - 19
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 640
Passes = 2
Shell : ID = 31,0 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 2010,1 ft2 = 187 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Jumlah exchanger = 1 buah
24. POMPA - 9 ( L - 243 )
Fungsi : Memindahkan minyak pelumas dari Q-240 ke F-310
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan bahan liquid.
Spesifikasi :
Rate Volumetrik : 21,70 gpm
Total DynamicHead : 42,91 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
---
(44)
25. COOLER - 2 ( E - 244 )
Fungsi : Mendinginkan bahan dari suhu 260C menjadi suhu 35C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 35C (suhu kamar)
- Sistem kerja= kontinyu
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 640
Passes = 2
Shell : ID = 31,0 in
Passes = 1
Heat Exchanger Area , A = 2010,1 ft2 = 187 m2
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
(45)
Spesifikasi Alat --- V -
---
Pra Rencana Pabrik Minyak Pelumas
21
26. TANGKI MINYAK PELUMAS ( F - 310 )
Fungsi : menampung produk utama minyak pelumas dasar
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = suhu kamar
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Masuk
Keluar
Spesifikasi :
Volume : 18270 cuft = 518 m3
Diameter : 29 ft
Tinggi : 29 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
(46)
Outlet Udara
Inlet Liquid
Outlet Liquid Inlet Udara
Packing Aktif Alumina
HYDROTREATOR ( Q - 240 )
Fungsi : Menyerap kotoran dan warna pada minyak pelumas dasar
dengan media aktif alumina dan pemanasan.
Type : silinder tegak , tutup atas dish dan tutup bawah conis
dilengkapi dengan : packing aktif alumina dan sparger atas
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk proses penyerapan
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 3 atm (US.Patent 4,512,878 : 14)
* Suhu operasi = 260oC (US.Patent 4,512,878 : 14)
* Sistem operasi = kontinyu
(47)
Perencanaan Alat Utama --- VI - 2
---
Pra Rencana Pabrik Minyak Pelumas
Perhitungan :
Bahan Masuk :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat bahan (gr/cc) Literatur
Lube Oil 7509,1414 0,99119 1,544 Sherwood,App.A
Residu 10,6484 0,00141 1,260 Sherwood,App.A
Sulfur 0,2596 0,00003 1,520 Perry 7ed,T.2-1
H2O 55,8522 0,00737 1,000 Perry 7ed,T.2-1
7575,9016 1,00000
campuran =
fraksikomponenberat 1(Himmelblau , 249)
campuran =
1 0,00737 1,520
0,00003 1,260
0,00141 1,544
0,99119
1
= 1,5373 gr/cc
= 1,5373 gr/cc x 62,43 = 96 lb/cuft (1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)
Rate massa = 7575,9016 kg/jam = 16701,8327 lb/jam (1 kg = 2,2046 lb)
campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1
= 96 lb/cuftRate volumetrik=
densitas massa rate
=
cuft / lb
jam / lb 96
16701,8327
= 174 cuft/jam
Waktu kontak = 0,5 jam (US.Patent 4,512,878 : 14) Volume bahan = 174 cuft/jam x 0,5 jam = 87 cuft
Asumsi bahan mengisi 80% volume tangki. (faktor keamanan) Maka volume tangki = 87 x (100/80) = 109 cuft
(48)
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya
Asumsi dimension ratio : H/D = 5 (Ulrich : Tabel 4-18)
Volume = ¼ D2 H
109 = ¼ (D)2 . 5 D
D 3 ft = 36 in
H = 15 ft = 180 in
Penentuan tebal minimum shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min = C
P 6 , 0 fE
ri P
[Brownell,pers.13-1,hal.254]
dengan : t min = tebal shell minimum; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( ½ D )
C = faktor korosi ; in (digunakan 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P operasi = 3 atm = 44,1 psi (US.Patent 4,512,878 : 14)
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan. P design = 1,1 x 44,1 = 49 psi
R = ½ D = ½ x 36 = 18 in
t min =
0,12549 6 , 0 80 , 0 36000
18 49
(49)
Perencanaan Alat Utama --- VI - 4
---
Pra Rencana Pabrik Minyak Pelumas
Dimensi tutup atas, standard dished :
Untuk D = 36 in, didapat rc = 36 in (Brownell & Young, T-5.7) digunakan persamaan 13.12 dari Brownell & Young.
Tebal standard torispherical dished (atas) :
th =
P 1 , 0 fE
rc P 885 , 0
+ C [Brownell & Young; pers.13.12]
dengan : th = tebal dished minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
rc = crown radius ; in [B&Y,T-5.7]
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint.
faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P design = 49 psi
th =
36000 0,8
0,1 49
36 49 885 , 0+ 0,125 = 0,180 in , digunakan t = 3/16 in
h = rc -
4 D rc
2 2
= 0,41 ft C a
t r
ID sf
b icr OA
(50)
Tutup bawah, conis :
Tebal conical =
C0,6P -fE cos 2
D . P
[Brownell,hal.118; ASME Code]
dengan = ½ sudut conis = 30/2 = 15 tc =
81 49 6 , 0 8 , 0 36000 15
cos 2
12 3 49
o
0,157 in = 3/16 in
Tinggi conical :
h =
2 m D
tg
[Hesse, pers.4-17]
Keterangan : = ½ sudut conis ; 15
D = diameter tangki ; ft
m = flat spot center ; 12 in = 1 ft
maka h =
2 1 D 15
tg o
= 2
2 268 ,
0
(51)
Perencanaan Alat Utama --- VI - 6
Perhitungan Sparger (Perforated Pipe) Bagian Atas :
Rate massa = 7575,9016 kg/jam = 16701,8327 lb/jam
liquid = 96 lb/cuft Rate volumetrik =
cuft / lb
jam / lb densitas
massa
= 174 cuft/jam = 2,9 cuft/mnt
Berdasarkan Peter 4ed , fig. 14-2 , halaman 498 ,dengan asumsi aliran turbulen
didapat : ID optimum = 1,8 in , maka digunakan pipa ukuran = 2 in sch. 40 Dari Foust , App. C-6a , didapatkan :
OD = 2,375 in
ID = 2,067 in = 0,172 ft
A = ¼ Dp2 = 0,0233 ft2 Kecepatan aliran , V =
60 1 ft
cuft/menit
2 = 2,1 ft/dt
dengan : = 1,5377 cp = 0,00103335 lb/ft.dt (berdasarkan sg bahan)
NRe =
V D
= 33605 > 2100
dengan NRe > 2100 untuk menentukan diameter sparger digunakan persamaan
6.3 dari Treybal halaman 141 : dp = 0,0233 x NRe –0,5
dengan : dp = diameter sparger ; ft
d = diameter pipa (ID) ; ft
dp = 0,0233 x (NRe)–0,5 = 0,01384 ft = 4,22 mm (1 ft = 304,8 mm)
[ukuran diameter (minimum) = 1,6 mm = 0,01 ft]
Untuk pemasangan sejajar atau segaris pada pipa, jarak interface ( C ) dianjurkan minimal menggunakan jarak 3 dp. maka C = 3 x 0,01384 ft = 0,04155 ft
---
(52)
Panjang pipa direncanakan 0,75 Diameter shell = 0,75 x 3 ft = 2,3 ft Posisi sparger direncanakan disusun bercabang 20.
maka banyaknya lubang =
C
Cabang Pipa
Panjang
1108 lubang
Jumlah lubang tiap cabang =
cabang ang lub Jumlah
56 lubang tiap cabang
Packing :
Aktif Alumina (Alum)
Packing disusun secara acak (randomize).
Ukuran packing : 40 mesh
Tinggi packing = tinggi shell
Tinggi packing = 15 ft
Diameter shell = 3 ft
Volume packing, V = ¼ D2 H = 109 cuft
Densitas packing, = 4,00 gr/cc = 250 lb/cuft
Kebutuhan packing = 109 cuft x 250 lb/cuft = 27250 lb/thn
(53)
Perencanaan Alat Utama --- VI -
---
Pra Rencana Pabrik Minyak Pelumas
8
Spesifikasi :
Fungsi : Menyerap kotoran dan warna pada minyak pelumas dasar
dengan media aktif alumina dan pemanasan.
Type : silinder tegak , tutup atas dish dan tutup bawah conis
dilengkapi dengan : packing aktif alumina dan sparger atas
Dimensi tangki :
Volume : 109 cuft = 4 m3
Diameter : 3 ft
Tinggi : 15 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Spesifikasi packing :
Packing disusun secara acak (randomize)
Jenis packing : aktif alumina
Ukuran packing : 40 mesh
Free gas space : 73%
Kebutuhan packing : 12361 kg/th
Sparger bagian atas :
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter lubang : 4,22 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 56 buah
(54)
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat tercatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki, serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama. 3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
(55)
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 2
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur, tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan laju, seperti pada kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisika dan kimia, seperti densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah : - Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.
- Akurasi hasil pengukuran. - Bahan konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung.
- Mudah diperoleh di pasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini, maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut.
---
(56)
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah : - Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang ditentukan. - Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element / Sensor.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element merubah energi yang dirasakan dari media yang sedang dikontrol menjadi sinyal yang bisa dibaca (misalnya dengan tekanan fluida).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi sinyal yang didapat dari sensing
element dan diubah menjadi data yang bisa dibaca (perubahan data analog menjadi digital), digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing
element ke receiving element. Alat kontrol ini mempunyai fungsi
untuk merubah data bersifat analog (tidak terlihat) menjadi data
(57)
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 4
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Sinyal Error yang dihasilkan harus diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk mengoreksi harga variabel manipulasi.
Macam instrumentasi pada suatu perencanaan pabrik misalnya :
1. Flow Control ( F C )
Mengontrol aliran setelah keluar suatu alat.
2. Flow Ratio Control ( F R C )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang.
3. Level Control ( L C )
Mengontrol ketinggian liquid didalam tangki
4. Weight Control ( W C )
Mengontrol berat solid yang dikeluarkan dari tangki
5. Pressure Control ( P C )
Mengontrol tekanan pada suatu aliran / alat
6. Temperature Control ( T C )
Mengontrol suhu pada suatu aliran / alat
---
(58)
Tabel VII.1. Instrumentasi pada pabrik
NO NAMA ALAT KODE INSTRUMENTASI
1. TANGKI MINYAK PELUMAS BEKAS ( F - 110 ) ( LI )
2. POMPA - 1 ( L - 111 ) ( FC )
3. SCREW PRESS ( H - 120 ) ( PI )
4. POMPA - 2 ( L - 121 ) ( FC )
5. EVAPORATOR ( V - 130 ) ( TC , PC , LC )
6. POMPA - 3 ( L - 131 ) ( LC )
7. HEAT SOAKER - 1 ( Q - 140 ) ( TC , LC )
8. POMPA - 4 ( L - 141 ) ( LC )
9. COOLER - 1 ( E - 142 ) ( TC )
10. KOLOM DISTILASI ( D - 210 ) ( TC , PC , LC )
11. CONDENSER ( E - 211 ) ( PC )
12. AKUMULATOR ( F - 212 ) ( LC )
13. POMPA - 5 ( L - 213 ) ( FRC )
14. REBOILER ( E - 214 ) ( TC )
15. POMPA - 6 ( L - 215 ) ( LC )
16. HEAT SOAKER - 2 ( Q - 220 ) ( TC , LC )
17. POMPA - 7 ( L - 221 ) ( LC )
18. GUARD BED ( D - 230 ) ( TC , LC )
19. POMPA - 8 ( L - 231 ) ( LC )
20. HYDROTREATOR ( Q - 240 ) ( TC , LC )
21. BLOWER ( G - 241 ) ( FC )
22. HEATER ( E - 242 ) ( TC )
23. POMPA - 9 ( L - 243 ) ( LC )
24. COOLER - 2 ( E - 244 ) ( TC )
(59)
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 6
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
- Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang besar yang disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh peralatan itu sendiri.
- Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah maupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori , yaitu : 1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia. 3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya dan pada pabrik ini pada khususnya.
---
(60)
VII.2.1. Bahaya Kebakaran A. Penyebab kebakaran.
- Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas, workshop dan lain-lain.
- Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar serta instrument lainnya.
B. Pencegahan.
- Menempatkan unit utilitas dan unit pembangkitan cukup jauh dari lokasi proses yang dikerjakan.
- Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan tertutup.
- Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.
- Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran
C. Alat pencegah kebakaran.
- Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
- Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini dapat dilihat pada tabel VII.1.
- Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida. - Untuk bahan baku yang mengandung racun, maka perlu digunakan kantong-kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah-daerah strategis pada pabrik ini.
(61)
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 8
Tabel VII.2. Jenis dan Jumlah Fire-Extinguisher. NO. TEMPAT JENIS BERAT
SERBUK
JARAK
SEMPROT JUMLAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pos Keamanan Kantor Daerah Proses Gudang Bengkel Unit Pembangkitan Laboratorium YA-10L YA-20L YA-20L YA-10L YA-10L YA-20L YA-20L 3.5 Kg 6.0 Kg 8.0 Kg 4.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8 m 8 m 7 m 8 m 7 m 7 m 7 m 3 2 4 2 2 2 2
VII.2.2. Bahaya Kecelakaan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahan dapat digunakan sebagai berikut :
A. Vessel.
Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan kerusakan fatal, cara pencegahannya :
- Menyeleksi dengan hati-hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan
---
(62)
pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasanya dipakai untuk tangki penyimpan, perpipaan dan peralatan lainnya dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai dengan standar ASME (America Society Mechanical Engineering). - Memperhatikan teknik pengelasan.
- Memakai level gauge yang otomatis.
- Penyediaan man-hole dan hand-hole ( bila memungkinkan ) yang memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk digunakan.
B. Heat Exchanger.
Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena kebocoran-kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :
- Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya thermal expansion.
- Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan. - Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri-sendiri.
- Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut. Disamping itu juga rate aliran harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan fase didalam pipa.
(63)
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 10
C. Peralatan yang bergerak.
Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati-hati, maka akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan dengan :
- Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa. - Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan ruang gerak.
D. Perpipaan.
Selain ditinjau dari segi ekonomisnya , perpipaan juga harus ditinjau dari segi keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti terbentur, tersandung dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran-kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, maka dapat dilakukan cara :
- Pemasangan pipa (untuk ukuran yang tidak besarhendaknya pada elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadi kebocoran.
- Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai bahan konstruksi dari steel.
- Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan terhadap kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena
---
(64)
perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing atau pondasi yang bergerak.
- Pemberian warna pada masing-masing pipa yang bersangkutan akan dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran.
E. Listrik.
Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya dapat dilakukan :
- Alat-alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti dengan cat warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna.
- Pemasangan alat remote shut down dari alat-alat disamping starter. - Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator
tidak mengalami kesulitan dalam bekerja.
- Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses. - Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi.
- Meletakkan jalur-jalur kabel listrik pada posisi aman.
(65)
Instrumentasi & Keselamatan Kerja --- VII ~ 12
F. Isolasi.
Isolasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap pada karyawan dari kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena itu dilakukan :
- Pemakaian isolasi pada alat-alat yang menimbulkan panas seperti reaktor, exchanger, kolom distilasi dan lain-lain. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi pekerjaan.
- Pemasangan isolasi pada kabel instrumen, kawat listrik dan perpipaan yang berada pada daerah yang panas , hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
G. Bangunan Pabrik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan pabrik adalah :
- Bangunan-bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu suar (mercu suar).
- Sedikitnya harus ada dua jalan keluar dari dalam bangunan.
---
(66)
VII.2.3. Bahaya Karena Bahan Kimia
Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia seperti bahan-bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya.
Cara lainnya adalah memberikan tanda-tanda atau gambar-gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat-alat yang berbahaya, sehingga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal-hal tersebut diatas, usaha-usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal-hal seperti:
1. Di dalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang merokok.
2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu yang alasnya mengandung logam.
3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang memasuki daerah proses diharuskan mengenakan topi pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan barang-barang dari atas.
4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya, maka harus disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah dan sarung tangan yang harus dikenakan.
(67)
BAB VIII
UTILITAS
Dalam sebuah pabrik, utilitas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik terdiri atas :
1. Unit Pengolahan Air
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air sanitasi dan air pengisi boiler.
2. Unit Pembangkitan Steam
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan steam pada proses pemasakan, pemanasan dan supply panas pada alat.
3. Unit Pembangkitan Tenaga Listrik
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat-alat, bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya.
4. Unit Bahan Bakar
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan bakar bagi alat-alat,
generator , boiler, dan sebagainya.
5. Unit Pengolahan Limbah
Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah cair berupa bekas air pencuci , limbah padat berupa debu tepung, maupun limbah gas berupa udara panas dari proses pabrik.
VIII ~ 1
(68)
Sistem Pengolahan Air
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Didalam pabrik ini , dibedakan menjadi 2 bagian utama dalam sistem pengolahan air. Bagian pertama adalah unit pengolahan air sebagai unit penyedia kebutuhan air dan unit pengolahan air buangan sebagai pengolah air buangan pabrik sebelum dibuang ke badan penerima air.
Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan sebagai air proses dan sebagai media perpindahan energi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, air harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu sehingga pabrik dapat befungsi dengan optimum , aman dan efisien.
Secara umum fungsi air di pabrik ini terbagi dalam beberapa sistem pemakaian, masing-masing mempunyai persyaratan kualitas yang berbeda sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Sistem pemakaian tersebut antara lain adalah :
1. Sebagai air pengisi boiler (air umpan boiler) 2. Sebagai air sanitasi
(69)
Utilitas --- VIII ~ 3
VIII.1. Unit Penyediaan Steam
Unit penyediaan steam berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam,
yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik ini.
Direncanakan boiler menghasilkan steam jenuh (saturated steam) pada
tekanan 33 atm pada suhu = 370C dengan hv = 667,5 kkal/kg 1204,9 Btu/lb
Jumlah steam yang dibutuhkan untuk memproduksi produk adalah :
No. Nama Alat Kode Alat Steam (kg/jam) Steam (lb/jam)
1 EVAPORATOR ( V - 130 ) 2444 5389
2 HEAT SOAKER-1 ( Q - 140 ) 1814 4000
3 REBOILER ( E - 214 ) 1145 2525
4 HEAT SOAKER-2 ( Q - 220 ) 1996 4401
5 HEATER ( E - 242 ) 3699 8155
24470
Total kebutuhan steam = 24470 lb/jam
Untuk faktor keamanan dari kebocoran-kebocoran yang terjadi, maka direncanakan steam yang dihasilkan 20 % dari kebutuhan steam total :
= 1,2 x kebutuhan normal (24470 lb/jam) = 29364 lb/jam Menghitung Kebutuhan Bahan Bakar :
ms (hv - hf)
mf = x 100 (Severn W.H : 142)
eb . F
dimana : mf = massa bahan bakar yang dipakai, lb/jam.
ms = massa steam yang dihasilkan, lb/jam.
hv = entalpi uap yang dihasilkan, Btu/lb.
hf = entalpi liquid masuk, Btu/lb.
eb = efisiensi boiler = 92% (Severn W.H : 143)
F = nilai kalor bahan bakar, Btu/lb.
hv = 1204,9 Btu/lb (suhu steam) [Steam Table]
hf = 970,3 Btu/lb (suhu air=100C) [Steam Table]
(70)
F = nilai kalor bahan bakar
digunakan Petroleum Oil 33API (0,22% sulfur) (Perry 7ed, T.27-6)
dari Perry 7ed, Fig.27-3 , didapat : relative density, = 0,86 gr/cc
Heating Value = 137273 Btu/gal
= 0,86 gr/cc = 54 lb/cuft = 7,2 lb/gal
maka Heating Value bahan bakar = 2 , 7 137273
= 19066 Btu/lb
ms (hv - hf)
mf = x 100 (Severn, W.H : 142)
eb . F
29364 (1204,9 – 970,3)
mf = x 100 = 393 lb/jam
(92).(19066 )
Kapasitas boiler :
ms (hv - hf)
Q = (Severn, W.H : 171)
1000
(29364) (1204,9 – 970,3)
= = 6889 kBtu/jam.
1000
Penentuan boiler horse power :
Untuk penentuan Boiler Horse Power , digunakan persamaan : ms (hv - hf)
hp = (Severn, W.H : 140)
(970,3).(34,5)
Nilai 970,3 dan 34,5 adalah suatu penyesuaian pada penguapan 34,5 lb air/jam
dari air pada 212F (100C) menjadi uap kering pada 212F pada tekanan 1 atm ,
untuk kondisi demikian diperlukan entalpi penguapan sebesar 970,3 Btu/lb. (29364) (1204,9 – 970,3)
hp = = 206 hp
(970,3) (34,5)
Penentuan heating surface boiler :
1 hp boiler horse power dibutuhkan 10 ft2 heating surface. (Severn, W.H : 140)
(71)
Utilitas --- VIII ~ 5
Kebutuhan air untuk pembuatan steam :
Air yang dibutuhkan diambil 20 % berlebih dari jumlah steam yang dibutuhkan untuk faktor keamanan.
Produksi steam = 29364 lb/jam
Kebutuhan air = 1,2 x 29364 lb/jam = 35237 lb/jam = 845688 lb/hari
air : 62.43 lb/cuftmaka volume air = 13547 cuft/hari = 384 m3/hari
Air kondensat dari hasil pemanasan direcycle kembali ke boiler. Dianggap kehilangan air kondensat = 20%, maka air yang ditambahkan sebagai make-up
water adalah = 0,2 x 384 77 m3/hari
Spesifikasi :
Kapasitas boiler : 6889 KiloBtu/jam
Tipe : Water tube boiler (tekanan steam > 10 atm)
Heating surface : 2060 ft2
Rate steam : 29364 lb/jam
Efisiensi boiler : 92%
Bahan bakar : Petroleum Oil 33API (Diesel Oil)
Rate bahan bakar : 393 lb/jam
Jumlah : 1 buah
(72)
VIII.2. Unit Penyediaan Air
Air di dalam pabrik memegang peranan penting dan harus memenuhi persyaratan tertentu yang disesuaikan dengan masing-masing keperluan di dalam pabrik. Penyediaan air untuk pabrik ini direncanakan dari air tanah.
Air tanah sebelum masuk ke dalam bak penampung, dilakukan penyaringan lebih dahulu dengan maksud untuk menghilangkan kotoran yang bersifat makro dengan jalan memasang sekat-sekat kayu agar kotoran tersebut terhalang dan tidak ikut masuk ke dalam tangki penampung (reservoir). Dari tangki penampung kemudian dilakukan pengolahan (dalam unit water treatment). Untuk menghemat pemakaian air, maka diadakan sirkulasi.
Air dalam pabrik ini dipakai untuk : 1. Air Sanitasi
2. Air umpan boiler 3. Air pendingin
VIII.2.1. Air Sanitasi
Air sanitasi untuk keperluan minum, masak, cuci, mandi dan sebagainya. Berdasarkan S.K. Gubernur Jatim No.413/1987 , baku mutu air baku harian :
Parameter Satuan S.K. Gubernur
Suhu oC Suhu air normal (25-30oC)
Kekeruhan Skala NTU
Warna Unit Pt-Co
SS Ppm
pH 6 - 8,5
Alkalinitas ppm CaCO3
CO2 bebas ppm CO2
DO ppm O2 > = 4
Nitrit ppm NO2 Nihil
(73)
Utilitas --- VIII ~ 7
Tembaga ppm Cu 1
Fosfat ppm PO4
Sulfida ppm H2S Nihil
Besi ppm Fe 5
Krom heksafalen ppm Cr 0,05
Mangan ppm Mn 0,5
Seng ppm Zn 5
Timbal ppm Pb 0,1
COD ppm O2 10
Detergen ppm MBAS 0,5
Kebutuhan air sanitasi untuk pabrik ini adalah untuk :
- Karyawan, asumsi kebutuhan air untuk karyawan = 15 liter/hari per orang = 15 liter/hari per orang x 194 orang 4 m3/hari
- Keperluan Laboratorium = 20 m3/hari
- Untuk menyiram kebun dan kebersihan pabrik = 10 m3/hari
- Cadangan / lain-lainnya = 6 m3/hari
+
Total kebutuhan air sanitasi = 40 m3/hari
VIII.2.2. Air Umpan Boiler
Air ini dipergunakan untuk menghasilkan steam di dalam boiler. Air umpan boiler harus memenuhi persyaratan yang sangat ketat, karena kelangsungan operasi boiler sangat bergantung pada kondisi air umpannya.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
a. Bebas dari zat penyebab korosi, seperti asam, gas-gas terlarut.
b. Bebas dari zat penyebab kerak yang disebabkan oleh kesadahan yang tinggi,
yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silika.
c. Bebas dari zat penyebab timbulnya buih (busa) seperti zat-zat organik,
anorganik dan minyak.
d. Kandungan logam dan impuritis seminimal mungkin.
e.
(74)
VIII.2.3. Air Pendingin
Untuk kelancaran dan efisiensi kerja dari air pendingin, maka perlu diperhatikan persyaratan untuk air pendingin dan air umpan boiler : (Lamb : 302)
Kadar maximum (ppm) Karekteristik
Air Boiler Air Pendingin
Silica 0,7 50
Aluminum 0,01
-Iron 0,05
-Manganese 0,01
-Calcium - 200
Sulfate - 680
Chloride - 600
Dissolved Solid 200 1000
Suspended Solid 0,5 5000
Hardness 0,07 850
Alkalinity 40 500
Untuk menghemat air, maka air pendingin yang telah digunakan didinginkan kembali dalam cooling tower, sehingga perlu sirkulasi air pendingin, maka disediakan pengganti sebanyak 20% kebutuhan. Kebutuhan air pendingin :
No. Nama Alat Kode Alat CW (kg/jam) CW (lb/jam)
1 COOLER - 1 ( E - 142 ) 5840 12875
2 CONDENSER ( E - 211 ) 7968 17567
3 GUARD BED ( D - 230 ) 5014 11054
4 COOLER - 2 ( E - 244 ) 5899 13005
54501
Kebutuhan air pendingin total = 54501 lb/jam
(75)
Utilitas --- VIII ~ 9
COOLING TOWER (P – 283)
Fungsi : Mendinginkan air pendingin yang sudah terpakai.
Untuk keperluan ini digunakan cooling tower dengan spesifikasi sebagai berikut :
Kapasitas = 54501 lb/jam = 593 m3/hari = 593000 lt/hari = 412 lt/mnt
T air masuk pada cooling tower = T1 = 45C (average)
T air keluar cooling tower = T2 = 30C (fixed)
Perbedaan suhu = 45C – 30C = 15C
Berdasarkan perbedaan suhu (15C) dan flow rate (412 lt/mnt), dari tabel
spesifikasi Liang Chi Industry Co.Ltd., dipilih cooling tower model LBC-40
Spesifikasi :
Nama : Liang Chi Cooling tower
Tipe : LBC-40
Maksimum Flow Rate : 520 lt/mnt
Fan motor : 2,0 hp
Fan diameter : 0,97 m
Diameter : 1,76 m
Tinggi : 1,93 m
Electrical Supply : 380V / 50 Hz – 3 phase
Jumlah : 1 buah
(1)
Contoh perhitungan harga alat ( Ulrich dan Peters ) :
Nama Alat : TANGKI MINYAK PELUMAS BEKAS
Fungsi : menampung minyak pelumas bekas dari supplier Type : atmospheric tank
Dasar pemilihan : sesuai untuk bahan
dengan memplotkan volume tangki pada fig.12-57 (Peters), didapat : Harga tahun 2002 : $ 5100
Harga tahun 2010 : $ 5100 x 390,4 418,2
= $ 5464
Berikut ini adalah daftar harga peralatan yang digunakan dalam proses dan utilitas Tabel D.2. Daftar harga peralatan proses
NO KODE NAMA ALAT Harga/Unit
US($) Unit
Harga US($)
1 ( F - 110 ) TANGKI MINYAK PELUMAS
BEKAS 5464 2 10928
2 ( L - 111 ) POMPA - 1 3643 1 3643
3 ( H - 120 ) SCREW PRESS 7124 1 7124
4 ( L - 121 ) POMPA - 2 3643 1 3643
5 ( V - 130 ) EVAPORATOR 16068 1 16068
6 ( L - 131 ) POMPA - 3 3643 1 3643
7 ( Q - 140 ) HEAT SOAKER - 1 30905 1 30905
8 ( L - 141 ) POMPA - 4 3643 1 3643
9 ( E - 142 ) COOLER - 1 4724 1 4724
10 ( D - 210 ) KOLOM DISTILASI 57845 1 57845
11 ( E - 211 ) CONDENSER 4419 1 4419
12 ( F - 212 ) AKUMULATOR 857 1 857
13 ( L - 213 ) POMPA - 5 3643 1 3643
14 ( E - 214 ) REBOILER 4655 1 4655
15 ( L - 215 ) POMPA - 6 3643 1 3643
16 ( F - 216 ) TANGKI RESIDU 29458 2 58916
17 ( Q - 220 ) HEAT SOAKER - 2 29458 1 29458
18 ( L - 221 ) POMPA - 7 3643 1 3643
19 ( D - 230 ) GUARD BED 19818 2 39636
20 ( L - 231 ) POMPA - 8 3643 1 3643
(2)
22 ( G - 241 ) BLOWER 4151 2 8302
23 ( E - 242 ) HEATER 4735 1 4735
24 ( L - 243 ) POMPA - 9 3643 1 3643
25 ( E - 244 ) COOLER - 2 3926 1 3926
26 ( F - 310 ) TANGKI MINYAK PELUMAS 5356 2 10712
Total = 400.981
Tabel D.3. Daftar harga peralatan utilitas
NO KODE NAMA ALAT Harga/Unit
US($) Unit
Harga US($)
1 Unit BOILER SET 24156 1 24156
2 Unit GENERATOR SET 4285 2 8570
3 Unit TANGKI BAHAN BAKAR 2678 1 2678
4 Unit COOLING TOWER SET 1661 1 1661
5 Unit WATER TREATMENT PLANT :
(Floculation, Sedimentation, Filtration ,
Chlorination) 96408 1 96408
6 Unit DEMINERALIZER PLANT 38564 1 38564
7 Unit WASTE TREATMENT PLANT 24102 1 24102
Total = 196.139
Harga peralatan total = $ 400.981 + $ 196.139 = $ 597.120
= Rp. 5.971.200.000 (asumsi 1 $ = Rp. 10.000)
D.2. Gaji Karyawan Tabel D.4. Gaji Karyawan
No. J A B A T A N Jumlah Gaji (Rp. / Orang)
Jumlah ( Rupiah )
1 Direktur Utama 1 20.000.000 20.000.000
2 Sekretaris Direktur 3 6.000.000 18.000.000
3 Direktur Teknik dan Proses 1 16.000.000 16.000.000 4 Direktur Administrasi & Keuangan 1 16.000.000 16.000.000
5 Staff Ahli 4 10.000.000 40.000.000
6 Kepala Bagian Teknik 1 8.000.000 8.000.000 7 Kepala Bagian Produksi 1 8.000.000 8.000.000
(3)
9 Kepala Bagian Pemasaran 1 8.000.000 8.000.000 10 Kepala Bagian Keuangan 1 8.000.000 8.000.000 11 Kasi Pemeliharaan & Perbaikan 1 6.000.000 6.000.000 12 Kasi Utilitas dan Energi 1 6.000.000 6.000.000 13 Kasi Riset & Pengembangan 1 6.000.000 6.000.000 14 Kasi Produksi & Proses 1 6.000.000 6.000.000 15 Kasi Personalia & Kesejahteraan 1 6.000.000 6.000.000
16 Kasi Keamanan 1 6.000.000 6.000.000
17 Kasi Administrasi 1 6.000.000 6.000.000
18 Kasi Pemasaran & Penjualan 1 6.000.000 6.000.000
19 Kasi Gudang 1 6.000.000 6.000.000
20 Kasi Anggaran 1 6.000.000 6.000.000
21 Kasi Pembelian 1 6.000.000 6.000.000
22 Karyawan Bagian Proses (kepala) (Shift)
4 3.000.000 12.000.000 23 Karyawan Bagian Proses (regu)
(Shift)
40 2.000.000 80.000.000 24 Karyawan Bagian Laboratorium 6 2.000.000 12.000.000 25 Karyawan Bagian Utilitas & Energi
(Shift)
28 2.000.000 56.000.000 26 Karyawan Bagian Personalia 3 2.000.000 6.000.000 27 Karyawan Bagian Pemasaran 3 2.000.000 6.000.000 28 Karyawan Bagian Administrasi 3 2.000.000 6.000.000 29 Karyawan Bagian Pembelian 3 2.000.000 6.000.000 30 Karyawan Bagian Pemeliharaan 4 2.000.000 8.000.000 31 Karyawan Bagian Gudang 8 2.000.000 16.000.000 32 Karyawan Bagian Keamanan (Shift) 36 1.500.000 54.000.000 33 Karyawan Bagian Kebersihan 8 1.000.000 8.000.000
34 Supir 6 1.200.000 7.200.000
35 Pesuruh 8 1.000.000 8.000.000
36 Dokter 2 4.000.000 8.000.000
37 Perawat 6 1.800.000 10.800.000
Jumlah 194 520.000.000
Gaji Karyawan per Bulan Rp. 520.000.000
Gaji Karyawan per Tahun ( 13 bulan ) Rp. 6.760.000.000 (Tunjangan Hari Raya = gaji 1 bulan penuh)
(4)
D.3. Biaya Utilitas Air sanitasi
Kebutuhan air sanitasi = 40 M3/hari Harga air sanitasi (diolah sendiri) Rp. 300 per M3 Jumlah hari kerja per tahun = 365 hari
Biaya air sanitasi per tahun Rp. 4.380.000 Air Umpan Boiler
Kebutuhan air umpan boiler = 384 M3/hari Harga air umpan (diolah sendiri) Rp. 600 per M3 Jumlah hari kerja per tahun = 330 hari
Biaya air umpan boiler per tahun Rp. 76.032.000 Air Pendingin
Kebutuhan air pendingin = 593 M3/hari Harga air pendingin (diolah sendiri) Rp. 400 per M3 Jumlah hari kerja per tahun = 330 hari
Biaya air pendingin per tahun Rp. 78.276.000 Tawas (koagulan)
Kebutuhan Tawas = 6.812 tahun Harga tawas per kg Rp. 1.200 per kg
Biaya tawas per tahun Rp. 8.174.000 Chlorine liquid (disinfectan)
Kebutuhan chlorine liquid = 3.300 tahun Harga chlorine per kg Rp. 2.850 per kg
Biaya chlorine per tahun Rp. 9.405.000 Resin Kation - Anion
Kebutuhan resin kation-anion = 11,5 kg/hari Harga resin kation-anion Rp. 3.600 per M3 Jumlah hari kerja per tahun = 330 hari
(5)
Bahan Bakar (Diesel oil 33oAPI)
Kebutuhan bahan bakar = 255 lt/jam (1 hari 24 jam proses) = 6.120 lt/hari Harga bahan bakar Rp. 8.000 per lt Jumlah hari kerja per tahun = 330 hari
Biaya bahan bakar per tahun Rp. 16.156.800.000 Listrik (PLN)
Biaya Beban per kVA per bulan Rp. 30.000 kVA/bln Biaya Beban per tahun Rp. 360.000
Kebutuhan listrik alat proses = 289 kWh Kebutuhan listrik penerangan = 46 kWh Harga pemakaian per kWh Rp. 550 per kWh Biaya listrik alat proses per tahun Rp. 1.258.884.000 (330 hari) Biaya listrik penerangan per tahun Rp. 221.628.000 (365 hari)
Biaya listrik total per tahun Rp. 1.480.872.000 Total biaya utilitas per tahun Rp. 17.827.601.000
D.4. Bahan Baku dan Produk D.4.a. Bahan Baku
Minyak pelumas bekas
Kebutuhan bahan = 13.307,0000 kg/jam Harga beli per kg Rp. 2.200 per kg
Biaya pembelian per tahun Rp. 231.861.168.000 Aktif karbon
Kebutuhan bahan = 7.021,0000 kg/th Harga beli per kg Rp. 900 per kg
(6)
Aktif alumina
Kebutuhan bahan = 12.361,0000 kg/th Harga beli per kg Rp. 1.500 per kg
Biaya pembelian per tahun Rp. 18.542.000
Total biaya bahan baku per tahun Rp. 231.886.029.000
D.4.b. Produk
Minyak pelumas dasar
Produk yang dihasilkan = 7.575,9016 kg/jam = 60.001.141 kg/th Harga jual per kg Rp. 5.700 per kg
Hasil penjualan per tahun Rp. 342.006.503.700
Total harga jual produk per tahun Rp. 342.006.503.700
Biaya Pengemasan Produk Minyak pelumas dasar
Produk yang dihasilkan = 60.001.141 kg/th Densitas produk = 1,538 kg/lt
Volume produk = 39.012.446 lt/th
(Kemasan produk = drum 200 lt)
Kebutuhan drum per tahun = 195.063 drum/th Harga 1 buah drum Rp. 125.000
Biaya pengemasan produk per tahun Rp. 24.382.875.000
Biaya pengemasan total per tahun Rp. 24.382.875.000 Biaya pendukung (10% pengemasan) Rp. 2.438.288.000 Total biaya pengemasan per tahun Rp. 26.821.163.000