PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI SENAM KELOMPOK B.2 DI TK AISYIYAH PALUR I Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Senam Kelompok B.2 Di TK Aisyiyah Palur 1 Palur, Mojolaban, Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI SENAM
KELOMPOK B.2 DI TK AISYIYAH PALUR I
PALUR, MOJOLABAN, SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai derajat Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun Oleh :

TRI NUR WAHYUNINGSIH
A520100074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama

: Tri Nur Wahyuningsih

NIM

: A520100074

Fakultas/Jurusan

: FKIP / Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Jenis

: Skripsi

Judul


: PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK
ANAK MELALUI SENAM KELOMPOK B.2 DI
TK AISYIYAH PALUR I, PALUR, MOJOLABAN,
SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya
Surakarta, Juni 2014

Yang Menyatakan

Tri Nur Wahyuningsih

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI
SENAM KELOMPOK B.2 DI TK AISYIYAH PALUR I
PALUR, MOJOLABAN, SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2013/2014

Tri Nur Wahyuningsih, A520100074, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
xv + 76 halaman

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak
melalui senam. Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang terdiri
atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan setiap siklus yaitu : perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data yang diambil dalam penelitian ini
berupa data kecerdasan kinestetik anak melalui metode observasi dan

dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok B.2 dan guru TK
Aisyiyah Palur I Palur Mojolaban Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2
siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan kecerdasan kinestetik anak melalui senam. Peningkatan
tersebut yaitu pada prasiklus sebesar 43,7%, pada siklus I mencapai 64,5%, dan
pada siklus IIrata-rata pencapaian anak sebesar 89,67%. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah permainan senam dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik
anak kelompok B.2 TK Aisyiyah Palur I Palur Mojolaban Sukoharjo.

Kata kunci: Senam, kecerdasan kinestetik anak

1

2

A. Pendahuluan
Pendidikan anak usia dini adalah suatau upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai sekarang dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk memantu
pertumbuhan da perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan
melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak – Kanak, Raudhatul Athfal ,
atau bentuk lain yag sederajat), jalur pendidikan nonformal (Kelompok
Bermain, Taman Penitipan Anak, atau bentuk lain yang sederajat), dan/ atau
jalur pendidikan informal yang berbentuk pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan (Undang – Undang
Sisdiknas tahun 2003, pasal 1 ayat 14)
Berdasarkan tinjauan aspek pedagogis, masa usia dini merupakan masa
pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Diyakini oleh
sebagian besar, bahwa masa kanak-kanak yang bahagia merupakan dasar bagi
keberhasilan dimasa datang dan sebaliknya.Oleh karena itu, agar pertumbuhan
dan perkembangan tercapai secara optimal, maka dibutuhkan situasi dan
kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi atau pembelajaran
kepada anak.
Kecerdasan kinestetik merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
dalam mengontrol gerakannya atau mengolah gerakan tubuhnya dengan
baik.Anak yang mempunyai kecerdasan kinestetik tinggi biasanya cepat

3
menguasai aktivitas-aktivitas yang melibatkan fisik, baik motorik kasar

maupun motorik halus.Selain itu, mereka juga sering mengekspresikan
gagasan atau emosinya melalui gerakan-gerakan tubuh.Anak dengan
kecerdasan

kinestetik

tinggi

dapat

menggerakkan

tubuhnya

secara

terampil.Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam keseimbangan,
kelenturan, kekuatan, kecepatan dan koordinasi (N.Yustisia, 2013:95).
Kemampuan kecerdasan tubuh akan semakin terasa ketika kebugaran
otak (brain fitness), yang dipandang sebagai pusat kecerdasan, sangat

berkaitan dengan kecerdasan tubuh tersebut. Ada beberapa para ahli yang
mengatakan bahwa “otak sangat peka terhadap apa yang terjadi pada
tubuh.Semakin banyak anda berinteraksi dan merangsang sirkuit-sirkuit otak,
sel-sel otak anda semakin cerdas.”(Agus Efendi, 2005:152)
Kemampuan kecerdasan kinestetik di TK Aisyiyah Palur 1 cenderung
rendah karena kecerdasan kinestetik begitu sangat terpinggirkan.Sekolah
biasanya yang ditonjolkan hanya kemampuan kognitif saja tanpa berfikir
pentingnya kecerdasan olah tubuh/kinestetik untuk perkembangan serta
pertumbuhan anak.
Dari perolehan fakta dilapangan yang disampaikan oleh guru kelas
kelompok B, menunjukkan masih rendahnya kecerdasan olah tubuh/kinestetik
anak. Kemampuan kecerdasan kinestetik anak kelompok B2 yang terdiri dari
23 anak dan dapat dilihat dari keseharian anak yang memperoleh
pembelajaran kinestetik yang sangat kurang karena hanya pada saat baris

4
sebelum masuk kelas saja mendapatkan pembelajaran kinestetik dan itupun
tidak setiap hari melakukan gerakan tubuh.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kecerdasan kinestetik anak di TK Aisyiyah Palur I, Palur,

Mojolaban, Sukoharjo Tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Senam.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Palur I yang beralamat di
Jl. Raya Palur No.30 Palur, Mojolaban, Sukoharjo. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap. Subyek penelitian adalah anak TK
Aisyiyah Palur I kelompok B.2 Tahun ajaran 2013/2014.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
data

kualitatif

karena

tidak

menggunakan

angka-angka


tetapi

mendiskripsikan, menguraikan, dan menggambarkan peningkatan tentang
penelitian yang dilakukan.
Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang disajikan
sesuai masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Data dari penelitian
bersumber dari interaksi guru dan anak dalam proses pembelajaran.
Pengambilan data dlakukan dengan :
1. Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, obyektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan
sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel agar mendapat

5
gambaran secara langsung kegiatan proses pembelajaran.(Arikunto,
2010:273)
2. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes
yang dilakukan melalui percakapan dan Tanya jawab, baik langsung
maupun tidak langsung dengan peserta didik.Wawancara langsung adalah
wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara
(interviewer) atau guru dengan orang yang diwawancarai (Interview) atau
peserta didik tanpa melalui perantara.Metode wawancara ini digunakan
untuk mendapatkan informasi mengenai masalah atau pengalaman tertentu
responden. (Arikunto, 2010:273)
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasti,
notulen rapat, agenda, dan sebagainya.(Arikunto, 2010:274).
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas
ini digunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif adalah
menganalisis data kuantitatif yang berupa nilai hasil dari belajar anak.
Teknik analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengolah data yang
berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari presentasi, menyajikan
data secara menarik mudah dibaca dan diikuti alur berfikirnya (tabel,
grafik, chart). Teknik ini digunakan untuk membandingkan nilai antar

siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil
pada akhir setiap siklus.

6
Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat
yang memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman anak, pandangan
atau sikap anak terhadap metode pembelajaran yang baru, dan partisipasi
anak dalam mengikuti pembelajaran. Untuk teknik data secara kualitatif,
berupa hasil wawancara. Baik wawancara dengan sesama guru maupun
dengan anak. Teknik analisis data secara kualitatif dapat berupa hasil
pengamatan dan angket.
Analisis data terhadap anak dilakukan

dengan beberapa tahap

sebagai berikut :
a. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.
b. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan membaca
anak yang terdiri dari nomer, nama anak, butir amatan, jumlah skor.
c. Menghitung prosentase peningkatan kemampuan bahasa anak dengan
menggunakan metode mendongeng dengan cara sebagai berikut:
1) Prosentase pencapaian kemampuan:
Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak

X 100%

Jumlah skor maksimum
2) Skor maksimum = skor maksimum butir amatan X jumlah butir
amatan.
3) Skor maksimum = 4 X 6 = 24.
4) Hasil prosentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom (%).
d. Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak dengan
prosentase keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan
peneliti. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil jika anak sudah
mencapai prosentase yang telah ditentukan oleh peneliti pada setiap
siklusnya.

C. Hasi Penelitian dan Pembahasan
Melalui metode Senam dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik
anak di TK Aisyiyah Palur I, Palur, Mojolaban, Sukoharjo. Tahun ajaran
2013/2014. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan presentase

7
kemampuan bahasa anak sebelum tindakan sampai dengan siklus II sebagai
berikut sebelum tindakan atau pada pra siklus sebesar 343,70%, siklus I
sebesar 64,5% dan siklus II sebesar 89,67%. Berdasrkan hasil tersebut maka
dugaan hipotesis bahwa metode Senam dapat meningkatkan kecerdasan
kinestetik anak di TK Aisyiyah Palur I Tahun Ajaran 2013/2014 telah
terbukti kebenarannya.
Butir amatan yang dipilih peneliti ada 10 yaitu:
1. mampu melakukan pemanasan sebelum senam yaitu dengan melakukan
gerakan sederhana memutar dan mengayunkan lengan.
2. mampu menirukan gerakan dengan melihat contoh dari guru.
3. mampu menirukan berbagai macam gerakan dengan baik.
4. mampu melakukan berbagai gerakan kepala, tangan/kaki dengan baik
5. mampu mengekspresikan diri dengan berbagai gerakan tubuh dan lentur
6. mampu berekspresi dengan gerakan sesuai dengan irama musik/ritmik
7. mampu bergerak bebas sesukanya
8. bergerak bebas dengan menggunakan irama musik.
9. mampu mengekspresikan diri dalam gerakan
10. mampu melakukan gerakan dengan bervariasi
Pada siklus I mengalami kendala antara lain masih ada beberapa butir
amatan yang belum mencapai nilai maksimal yang sudah ditentukan sehingga
perlu diadakan suatu perbaikan dalam siklus II agar butir amatan keberhasilan
yang diharapkan dapat tercapai semua. Kendala-kendala yang dihadapi pada
pelaksanaan siklus I adalah Saat pembelajaran senam, tidak semua siswa aktif
dan mau mengikuti senam. Masih banyak anak yang bersenda gurau terutama
yang tidak dikontrol. Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II,
ternyata hasil yang diperoleh mengalami peningkatan. Penelitian ini terbatas
sampai siklus II saja, karena target pencapaian nilai minimum sudah tercapai
pada siklus II sesuai dengan prosentase yang ditargetkan yaitu 80%.

8
D. Simpulan
Dari keseluruhan pembahasan penelitian pada skripsi ini tentang
peningkatan kecerdasan kinestetik anak di TK Aisyiyah Palur I, Palur,
Mojolaban, Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Senam dapat
diperoleh kesimpulan bahwa, melalui metode Senam kecerdasan kinestetik
anak di TK Aisyiyah Palur I, Palur, Mojolaban, Sukoharjo tahun ajaran
2013/2014 dapat meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
peningkatan kecerdasan kinestetik anak dari sebelum tindakan kecerdasan
kinestetik anak 43,70%, siklus I mencapai 64,5%, dan siklus II mencapai
89,67%. Maka dari itu upaya peningkatan kecerdasan kinestetik anak di TK
Aisyiyah Palur I dapat dikatakan berhasil karena telah memenuhi nilai
prosentase maksimum yang telah ditentukan yaitu 80%.

9

Daftar Pustaka

Undang-undang Sisdiknas. 2003. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Depdiknas.
N.Yustisia. 2013. 75 Rahasia Anak Cerdas. Jogjakarta : Kata Hati.
Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung : Alfabeta.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : PT Rineke Cipta.