PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Balok Susun Pada Anak Kelompok B TK Mojorejo 2 Kec. Karangmalang Kab. Sragen Tahun 2014/2015.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan diri anak. Dengan pendidikan yang berkualitas akan
menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang maju dan bias memanfaatkan
sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas. Dengan perhatian dan
kesadaran terhadap pendidikan anak akan membawa dampak yang positif
bagi perkembangan anak selanjutnya.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 21 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan anak
usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak-anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Sesuai kurikulum pendidikan tahun 2010, pendidikan anak usia dini
bertujuan mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional, moral
dan nilai agama, kognitif. Pendidikan ini tercakup dalam tiga rumpun

pengembangan yaitu moral dan agama, sosial emosianal, serta kemampuan
dasar bahasa kognitif dan fisik (kurikulum pendidikan Anak Usia Dini,
2010:13).

1

2

Tujuan pendidikan secara umum yaitu dengan memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai
dengan norma-norma dan nilai kehidupan yang dianut. Dengan program
pendidikan yang dirancang dengan baik, anak akan mampu mengembangkan
segenap potensi yang dimiliki dari aspek fisik, sosial, moral, emosi,
kepribadian dan lain-lain.
Taman Kanak-Kanak merupakan suatu bentuk pendidikan prasekolah.
Pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diawali dari pendidikan
keluarga, dilanjutkan dengan Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, dan
Sekolah Dasar awal. Usaha ini dilakukan pada usia 3-6 tahun agar anak lebih
siap mengikuti pendidikan selanjutnya. Dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK, 2004) mulai diterapkan dibeberapa lembaga pendidikan

termasuk di taman kanak-kanak dan penerapan secara nasional pada tahun
2005.
Ruang lingkup materi pendidikan anak telah dirumuskan dalam
kurikulum 2004. Taman kanak-kanak dengan mengacu pada standart
kompetensi. Ruang lingkup kurikulum taman kanak-kanak meliputi enam
aspek perkembangan yaitu moral dan agama, sosial, emosional dan
kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, seni. Disamping
itu masa kanak-kanak adalah masa emas karena diusia itu anak mengalami
lompatan perkembangan yang sangat pesat dan merupakan saat yang tepat
untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian. Masa kanak-kanak
merupakan masa penanaman dasar kepribadian yang akan terbangun

3

sepanjang usianya. Tidak akan ada pengalaman anak yang hilang melainkan
hanya tertutupi.
Dalam pendidikan taman kanak-kanak perlu diajarkan bagaimana
bermain yang dapat menumbuhkan dan menciptakan rasa gembira, sehat
jasmani dan rohani, sportivitas yang tinggi, dan yang paling penting adalah
meletakkan dasar pada anak tanpa mengesampingkan unsure yang utama.

Masa kanak-kanak adalah masa bermain, karena dengan bermain
membuat anak dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya dari pengalaman
yang didapat. Karena dengan bermain anak dapat mengekspresikan
pikirannya atau anak dapat berkhayal membuat sesuatu karya dengan cara
alami dan original. Dengan kegiatan bermain anak akan mendapatkan
pengalaman yang baru dan permasalahan yang baru, sehingga anak akan
berpikir untuk mengatasi masalah yang dihadapinya saat itu.
Pembelajaran yang ditujukan dalam peningkatan kemampuan kognitif
anak didik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dimana cara pembelajaran
yang diterapkan hendaknya menyenangkan bagi anak didik. Pada penelitian
ini peneliti mendapati kemampuan kognitif anak didik di TK Mojorejo 2 di
kelompok B belum sesuai dengan ketuntasan belajar yang hendak dicapai,
hasil amatan sebelum tindakan ketuntasan belajara anak dalam kemampuan
kognitif hanya mencapai 43,75 %. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif
anak didik akan dilakukan dengan kegiatan permainan balok, kegiatan
bermain akan menarik perhatian anak didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.

4


Melihat kemampaun kognitif anak didik yang belum sesuai dengan
ketuntasan belajar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Tindakan Kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Anak Melalui Permainan Balok Susun Pada Anak Kelompok B TK Mojorejo
2 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun 2014/2015, diharapkan
dengan penelitian ini kemampuan kognitif anak didik dapat meningkat dan
tuntas belajar sesuai dengan harapan.

B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka peneliti
membatasi ruang lingkup penelitian pada cara meningkatkan kemampuan
kognitif anak didik melalui permainan balok susun di TK Mojorejo 2 tahun
ajaran 2014/2015.

C. Perumusan Masalah
Agar masalah ini dapat dipahami secara jelas, maka peneliti perlu
merumuskan masalah sebagai berikut, “Apakah permainan balok susun dapat
meningkatkan kemampuan kognitf anak di TK Mojorejo 2, Kecamatan
Karangmalang, Kabupaten Sragen ?”


D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif
anak melalui permainan balok susun dan mengetahui tingkat kemampuan
kognitif anak di TK Mojorejo 2, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten
Sragen.

5

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya permainan balok susun
dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak.
b. Dapat memperkaya wacana ilmu pengetahuan khususnya yang
berkaitan dengan permainan balok susun yang ada hubungannya dengan
kemampuan kognitif anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi anak didik : memperkenalkan kepada anak didik berbagai macam
permainan balok susun sehingga dapat meningkatkan kemampuan
kognitifnya.
b. Bagi pendidik atau guru : memperkaya wawasan guru tentang cara

meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui bermain balok susun.
c. Bagi khasanah pendidikan : memberi sumbangan pemikiran bagaimana
mmeningkatkan kemampuan kognitif anak melalui permainan balok
susun dan memotivasi peneliti yang lain sebagai acuan penelitian
berikutnya yang sejenis.

Dokumen yang terkait

Kemampuan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B (Usia 5-6 Tahun) dalam Konsep Bilangan di TK AT-TAQWA Kalisat Tahun Ajaran 2006/2007 ;

0 8 16

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Petak Umpet Pada Anak Usia Dini Di TK.El-Da’is Kids Bandar Lampung

0 12 37

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Efektivitas Kegiatan Mencetak dengan Berbagai Media dalam Meningkatkan Kemampuan Dasar Seni Anak pada Kelompok B di TK Yos Sudarso

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38