PENDAHULUAN Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Inquiry Dan Discovery Dalam Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP Penda Tawangmangu Tahun Ajaran 2013/2014.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan

merupakan

salah

satu

pilar

utama

dalam

mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu diorientasikan pada
penyiapan peserta didik untuk berperan di masa yang akan datang. Sebagai
konsekuensinya


pendidikan

di

Indonesia

selalu

mengalami

penyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil
pendidikan yang berkualitas. Berbagai usaha telah dilakukan dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar, namun tidaklah mudah untuk mencapai
hasil secara maksimal karena banyak faktor yang berpengaruh dalam
prestasi belajar itu sendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan adalah dengan cara melakukan perbaikan dalam proses
pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk berwawasan lebih luas.
Perbaikan dan penyempurnaan ini meliputi perbaikan dalam sistem
pendidikan ataupun hal yang langsung dikaitkan dengan praktek
pembelajaran. Sebagian guru-guru menggunakan metode pembelajaran

ceramah, tanya jawab, atau pemberian tugas dalam proses pembelajaran.
Walaupun metode tersebut masih relevan dengan perkembangan
pendidikan sekarang ini, tetapi kurang mampu mendorong siswa berperan
secara aktif. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar.

1

2

Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak
hanya sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai
kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil
belajar yang lebih baik. Salah satu kegiatan pembelajaran yang
menekankan berbagai kegiatan dan tindakan yaitu menggunakan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik. Strategi
pembelajaran merupakan cara yang teratur untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan
aktivitas belajar yang dilakukan pendidik dan peserta didik. Selain strategi
pembelajaran, keaktifan belajar siswa juga merupakan salah satu faktor

penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Sikap aktif terwujud
dengan menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan. Peran guru adalah
sebagai fasilitator dan bukan sumber utama pembelajaran.
Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah-sekolah masih
menggunakan sistem konvensional dengan metode ceramah meskipun ada
variasi dengan tanya jawab dan pemberian tugas pada siswa. Sebagian
besar waktu belajar siswa, dihabiskan untuk mendengarkan ceramah
guru, menghafal materi dan mencatat materi. Kurangnya interaksi guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran
menyebabkan kurangnya kemampuan psikomotor dan afektif siswa. Siswa
jarang berdiskusi dan bekerja sama dengan siswa lain yang menyebabkan
siswa menjadi pasif, keterampilan proses sains tidak berkembang, dan
sikap ilmiah kurang. Kebanyakan siswa hanya berorientasi pada

3

kemampuan kognitif saja serta menganggap bahwa biologi merupakan
mata pelajaran yang banyak menghafal dan membosankan sehingga timbul
rasa malas untuk belajar biologi.
Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah

tersebut adalah dengan

strategi pembelajaran inquiry dan strategi

pembelajaran discovery. Dalam strategi ini peserta didik berperan sebagai
subjek disamping sebagai objek pembelajaran (belajar). Mereka memiliki
kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Proses pembelajaran harus dipandang sebagai
ransangan yang dapat menantang peserta didik untuk merasa terlibat atau
berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Peranan guru sebagai
fasilitator dan pembimbing yang demokratis, sehingga diharapkan peserta
didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk
kelompok memecahkan masalah atas bimbingan guru (Rohani, 2010).
Menemukan merupakan bagian inti kegiatan pembelajaran berbasis
pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh
siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi
hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang
merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.
Stategi ini diharapkan mampu membuat siswa tertarik dalam mengikuti
pelajaran biologi yang pada akhirnya akan berdampak pada meningkatnya

keaktifan mereka dalam mengikuti pelajaran dan dapat memecahkan
masalahnya secara mandiri (Suwarna, 2006).

4

Sesuai penelitian terdahulu yaitu penelitian dari Ambarsari (2013)
dilaporkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketrampilan proses sains
dasar siswa. Kekurangan dari strategi pembelajaran ini adalah suasana
kelas yang berubah menjadi gaduh karena guru kurang optimal dalam
berperan sebagai fasilitator. Selain itu dalam penerapan strategi
pembelajaran inkuiri terbimbing dibutuhkan pengelolaan kelas yang baik,
untuk memberikan ruang gerak yang bebas bagi siswa bereksplorasi.
Penelitian lain adalah dari Qorri’ah (2011) tentang meningkatkan
pemahaman konsep siswa dengan menggunakan metode guided discovery
learning pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung. Penelitian ini

memberikan kesimpulan bahwa penggunaan metode guided discovery
learning lebih baik daripada menggunakan metode konvensional


(ceramah) sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada
pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung. Siswa mendapatkan masalah
tentang menentukan permasalahan. Kesulitan ini terjadi karena siswa harus
menentukan latar belakang dan mencari permasalahan secara mandiri.
Kedua Strategi pembelajaran ini dapat digunakan sebagai referensi
bagi pendidik untuk menggunakan salah satu strategi pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang cocok adalah IPA
biologi siswa diharapkan dapat berperan aktif, kreatif dan dapat berpikir
secara sistematis dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas,
maka akan dilakukan penelitian “Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

5

Strategi Pembelajaran Inquiry dan Discovery dalam Mata Pelajaran IPA
Biologi Siswa Kelas VII di SMP Penda Tawangmangu Tahun Ajaran
2013/2014”.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, agar permasalahan yang akan diteliti tidak
meluas maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Subjek Penelitian

Subjek

dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Penda

Tawangmangu tahun ajaran 2013/2014.
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Strategi Pembelajaran Inquiry dan
Strategi Pembelajaran Discovery.
3. Parameter Penelitian
Parameter penelitian adalah hasil belajar siswa kelas VIII SMP
Penda Tawangmangu tahun ajaran 2013/2014. Hasil belajar tersebut
meliputi :
a. Aspek kognitif siswa, yaitu hasil post test yang diperoleh setelah
melaksanakan proses pembelajaran.
b. Aspek

afektif

siswa,


yaitu

mencakup

sikap

siswa

dalam

memperhatikan penjelasan dari guru, kedisiplinan waktu dan
kehadiran, keaktifan dalam kelompok dan bekerjasama, serta
bertanya maupun menjawab pertanyaan dapat meningkat.

6

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :
“Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Penda

Tawangmangu tahun ajaran 2013/2014 yang menggunakan strategi
pembelajaran inquiry dan strategi pembelajaran discovery?”
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan serta pembatasan masalah yang telah
dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar siswa kelas VIII SMP Penda Tawangmangu tahun ajaran
2013/2014 yang menggunakan strategi pembelajaran inquiry dan strategi
pembelajaran discovery.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk :
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Memberikan informasi dunia pendidikan bahwa pembelajaran IPA
Biologi cocok menggunakan strategi pembelajaran inquiry dan
discovery yang mengutamakan sikap ilmiah.

2. Bagi Guru
a. Meningkatkan

profesional


berpengelaman dalam mengajar.

guru

sehingga

guru

lebih

7

b. Membantu guru untuk mendidik siswa berfikir kritis dan
mempunyai sikap ilmiah.
c. Memberikan alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan
guru untuk menumbuhkan keaktifan siswa.
3. Bagi Peneliti
a. Dapat memberikan pengalaman mengajar menggunakan strategi
pembelajaran inquiry dan strategi pembelajaran discovery.

b. Dapat

menyampaikan

informasi

tentang

pengaruh

dari

pembelajaran siswa dengan menggunakan stategi pembelajaran
inquiry dan strategi pembelajaran diskovery terhadap hasil belajar

dan perbandingannya.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 2 18

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 7 18

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 5 18

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 37 Jakarta

4 16 196

Membangun Aplikasi Pembelajaran Dan Simulasi Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII Di SMP Plus Babussalam Bandung

1 18 187

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas X MAN 2 Tanjung Karang Tahun Ajaran 2013/2014

0 5 72

Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 54

View of Perbedaan Hasil Belajar IPA Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016

0 0 15

36 Perbedaan Hasil Keterampilan Proses Sains Melalui Model Pembelajaran Inquiry dan Model Pembelajaran Inquiry dengan Metode Pictorial Riddle bagi Siswa SMP Negeri 1 Gunungsari Tahun Ajaran 20152016

0 1 5