NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Media Bahan Alam Pada Anak Kelompok A Di TK Hudalloh Karangnongko Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014.

NASKAH PUBLIKASI
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI
MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK
HUDALLOH KARANGNONGKO KECAMATAN
KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Disusun oleh:
SITI KHOTIJAH
NIM: A53B111011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Tahun 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 fax. 715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah


Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir :
Nama

: Drs. M. Yahya, M.Si

NIP/ NIK

: 147

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa :
Nama

: SITI KHOTIJAH

NIM

: A53B111011

Program Studi


: S1 PAUD PSKGJ

Judul Skripsi

: UPAYA

MENINGKATKAN

KEMAMPUAN

BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN
TRADISIONAL

CONGKLAK

PADA

MURID


KELOMPOK B DI TK KRIDAWITA KECAMATAN
KLATEN TENGAH SEMESTER II TA 2013 / 2014

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 28 Juni 2014
Pembimbing

Drs. M. Yahya, M.Si
NIP. 147

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI
MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK
HUDALLOH KARANGNONGKO KECAMATAN
KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Siti Khotijah, A53B111011, Prodi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia
Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta 2014.

ABSTRAK
Kemampuan kognitif merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting
dalam kehidupan sehari – hari, karena semua aktifitas dalam kehidupan
memerlukan kemampuan ini. Oleh karena itu alangkah baiknya kalau dalam
Pendidikan Anak Usia Dini diperlukan kemampuan untuk berfikir secara nyata
melalui berbagai permainan yang menarik bagi anak. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kemampuan kognitif anak dalam mengklasifikasi benda pada
kelompok A di TK Hudalloh Karangnongko karena kemampuan kogitifnya masih
rendah, hal ini terbukti dari 20 anak baru ada 6 anak yang kemampuan
kognitifnya bagus. Penelitian ini dilakukan melalui bermain dengan media bahan
alam. Dengan bermain dengan media bahan alam, anak akan merasa senang dan
kelihatan lebih aktif karena dihadapkan dengan benda aslinya dan proses
pembelajaran tidak terasa membosankan. Penelitian ini menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas. Data yang dikumpulkan untuk mengetahui
kemampuan kognitif anak adalah dengan observasi dan catatan lapangan dengan
tehnik anakisis komparatif dan analisis kritis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kemampuan kognitif anak pada pra siklus 30% setelah dilakukan tindakan
siklus I mencapai 55%, pada siklus II mencapai 85%, total peningkatan mencapai

55%. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan bermain
dengan media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.
Kata Kunci: Kemampuan kognitif, media bahan alam

1

PENDAHULUAN
Anak Usia Dini disebut sebagai masa golden age/ masa emas, karena pada
masa ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat pada
berbagai aspek, baik itu pertumbuhan fisik maupun motorik, perkembangan watak
dan moral, serta emosi dan intelektualnya. Usia ini menjadi masa yang paling
peka dan potensionalbagi anak untuk mempelajari sesuatu. Banyak potensi yang
dimiliki anak yang harus dikembangkan, salah satunya yaitu kemampuan kognitif.
Kemampuan kognitif perlu untuk dikembangkan karena kognitif berhubungan
dengan aktifitas berfikir, maka sebagai pendidik perlu untuk memberikan berbagai
macam stimulasi yang tepat agar masa ini

tidak terlewatkan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Siskandar(dalam Darsinah,2011) yang mengatakan bahwa

hubungan yang positif dan membangun pada anak usia dini sangat penting untuk
perkembangan kognitif dan emosi sosialnya.
Di TK Hudalloh Karangnongko tahun pelajaran 2013/2014 saat ini
kemampuan kognitifnya masih belum terasah dengan baik, kemampuan kognitif
anak dalam mengklasifikasi benda masih belum berkembang sesuai harapan.
Beberapa

anak

sudah

dapat

menghitung

jumlah

benda,

tetapi


untuk

mengklasifikasi benda, masih nampak kesulitan. Dari 20 siswa yang ada, baru
ada 6 anak(30%) yang kemampuan kognitifnya bagus, selebihnya(70%)
kemampuan kognitifnya masih rendah.
Kemampuan kognitif anak masih rendah karena metode yang diterapkan
oleh guru kurang menarik bagi anak, guru masih terlalu banyak ceramah didepan
kelas dan lebih banyak menggunakan lembar kerja ataupun LKS,sehingga anak
merasa cepat bosan dan kurang serius dalam belajar. Padahal dalam pembelajaran
di TK seharusnya dikakukan secara menarik, kreatif, bervareasi dan
menyenangkan, dengan begitu anak akan dapat berperan aktif untuk mendapatkan
pengalaman secara langsung. Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah juga
menjadi salah satu penyebab kurang menariknya proses pembelajaran. Dari
beberapa penyebab rendahnya kemampuan kognitif anak tersebut maka perlu

2

adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak yang sesuai dengan
masa perkembangan anak, yaitu dengan menggunakan media bahan alam. Dengan

menggunakan media bahan alam yang ada dilingkungan anak, itu akan memberi
kesempatan

kepada

anak

untuk

dapat

berinteraksi

langsung

dengan

lingkungannya. Dengan menggunakan media bahan alam dalam proses
pembelajaran, anak akan lebih kelihatan aktif dan bersemangat, karena anak
merasa senang dihadapkan dengan benda aslinya, dan proses pembelajaran tidak

terasa membosankan. Selain itu lingkungan juga dapat mengaktualisasikan
potensi yang dimiliki anak sejak lahir. Halini sesuai dengan pendapat
Piaget(dalam Dinas Pendidikan, 2013:6) yang mengatakan tentang bagaimana
anak belajar “Anak belajar melalui interaksi dengan lingkungan”. Selain itu ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif, yang salah satunya
dikemukakan oleh Jonh Locke (dalam Darsinah, 2011:14) yang mengatakan
bahwa” Manusia dilahirkan suci, dan perkembangan manusia ditentukan oleh
lingkungannya”, dengan demilkian perkembangan intelegensi sangat ditentukan
oleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka dengan menggunakan media
bahan alam diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada di TK Hudalloh.
Maka dari itu penulis mengadakan penelitian dengan judul “UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BAHAN
ALAM PADA KELOMPOK A DI TK HUDALLOH KARANGNONGKO
KECAMATAN

KARANGNONGKO

KABUPATEN


KLATEN

TAHUN

PELAJARAN 2013/2014”.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan penelitian lebih efektif dan
terarah, maka penelitian ini dibatasi pada: (1) Kemampuan kognitif pada
mengklasifikasi benda, (2) Media yang digunakan adalah media bahan alam.
Tujuan penelitian secara khusus adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif
melalui media bahan alam pada anak TK Hudalloh tahun pelajaran 2013/2014.
Adapun tujuan umumnya adalah untuk mengetahui kemampuan kognitif anak,

3

dan untuk mengetahui apakah media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan
kognitif anak.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di TK Hudalloh Karangnongko, kecamatan
Karang nongko, kabupaten Klaten. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di
sini karena peneliti mengajar di TK Hudalloh, sehingga mempermudah dalam

pengumpulan data dan memiliki waktu yang cukup. Penelitian dilakukan selama 3
bulan, yaitu pada bulan April, Mei, Juni, semester 2 tahun pelajaran 2013/2014
pada anak kelompok A TK Hudalloh Karangnongko. Subjek penelitian ini adalah
guru dan siswa kelompok A TK Hudalloh Karangnongko, yang berjumlah 20
anak yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.

Penelitian

ini

menggunakan

pendekatan

Penelitian

Tindakan

Kelas.Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus, kegiatan pra siklus dilaksanakan
pada bulan Mei, siklus 1 dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 28
Mei 2014, dan pertemuan kedua tanggal 31 Mei 2014, siklus yang kedua
dilaksanakan pada bulan Juni, yaitu tanggal 3 Juni 2014 dan 4 Juni 2014.

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan peneliti
pada silklus I dan siklus II adalah: (1) Perencanaan, yaitu membuat RKH atau
RBP, menyiapkan alat peraga, dan menentukan waktu pelaksanaan tindakan, (2)
Pelaksanaan tindakan, dalam pelaksanaan tindakan direncanakan melalui 2 siklus,
dan masing-masing siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan, pelaksanaan tindakan
ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan kepala sekolah, guru kelas, dan
peneliti.

(3)Pengamatan,disini

peneliti mengamati

dan mencatat apakah

pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan perencanaan, kemudian data yang
diperoleh dimasukan ke lembar observasi, (4) Refleksi. Semua data yang
diperoleh dari pengamatan kemudian dianalisa untuk dicari apa ada kelemahan
atau kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan. Pada siklus I refleksi
dilakukan untuk melihat apa saja kekurangan yang harus diperbaiki guru, dan ini

4

dapat digunakan untuk menentukan langkah pada siklus berikutnya. Dalam
sebuah penelitian tentunya membutuhkan banyak data untuk mendukung sebuah
penelitian. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu data yang
diperoleh dari proses pengamatan yang berbentukkalimat yang memberikan
gambaran tentang tingkat pemahamansiswa terhadap suatu mata pelajaran
(kognitif), padangan siswa terhadap metode belajar yang baru (efektif), dan
aktifitas siswa. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah: (1) Data kemampuan
kognitif anak dalam mengklasifikasikan benda yang masih rendah yang perlu
ditingkatkan. (2) Data penerapan media bahan alam sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan kognitif anak. Sedang sumber data diperoleh dari: (1)
Data kemampuan kognitif anak yang diperoleh dari siswa. (2) Data penerapan
pembelajaran dengan menggunakan media bahan alam yang diperoleh dari guru.

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar observasi,
lembar catatan lapangan, dan dokumentasi foto. Tehnik pengumpulan data yang
dipakai dalam penelitian adalah: (1) Observasi, yaitu suatu tehnik yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap suatu penelitian secara
teliti dan sistematis. Observasi dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung.
Hal ini sesuai dengan pendapat Margono (dalam Rubianto, 2011:85) yang
mengatakan bahwa observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemik
terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian.

(2) Catatan lapangan.

Catatan lapangan dibuat oleh pengamat pada saat melakukan observasi ketika
kegiatan berlangsung. Catatan ini digunakan untuk mencatat semua kejadian saat
kegiatan berlangsung. (3) Dokumentasi, dokumentasi adalah membuat foto saat
kegiatan berlangsung, sebagai dokumen untuk bukti kegiatan.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah (1) lembar
observasi kemampuan kognitif anak, pedoman observasi dibuat untuk
menggambarkan

bagaimana

kegiatan

penelitian

dilaksanakan,prosedur

penyusunan dan pengisian pedoman observasi adalah: menenukan jenis indikator

5

yang lebih dominan/yang lebih terkait yang akan digunakan untuk mengetahui
peningkatan

kemampuan

kognitif

anak

dalam

mengklasifikasi

benda,

menjabarkan indikator ke dalam butir amatan, menentukan diskroptor butir
amatan dengan pemberian skor, membuat lembar observasi utuk mencatat hasil
pengamatan, melakukan catatan hasil observasi(2) lembar observasi penerapan
media bahan alam,komponen yang dinilai adalah pendahuluan, pelaksanaan, inti,
pemgunaan media, dan penutup. (3) lembar catatan lapangan, dan (4) foto
kegiatan. Agar data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya
maka perlu dilakukan validasi. Tehnik validasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah trianggulasi data yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain,artinya analisis yang diperoleh peneliti yang
berperan sebagai guru dibandingkan

dengan data dari guru pendamping.

Keabsahan data diperoleh dengan: (1) Trianggulasi sumber yaitukeabsahan data
yang mengunakan sumber yang diperolah dari guru dan murid. (2) Trianggulasi
tehnik, yaitu keabsahan data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan lapangan,
dan dokumentasi. (3) Trianggulasi alat, yaitu pemeriksaan keabsahan data dengan
menggunakan alat yaitu dengan lembar observasi. Setelah data diperoleh
kemudian data dianalisis agar dapat menentukan langkah pada siklus berikutnya.
Dalam penelitian ini dipakai tehnik analisis komparatif dan tehnik analisis kritis.
Tehnik analisis komparatif digunakan untuk menganalisis data kemampuan
kognitif anak dengan cara membandingkan hasil kemampuan kognitif pada siklus
I dan siklus II, dengan cara: (1) menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap
butir amatan, (2) membuat tabulasi skor observasi peningkatan kognitif anak, (3)
menghitung

prosentase

peningkatan

kemampuan

kognitif

anak

dengan

menggunakan media bahan alam, dengan cara: ( a) menghitung hasil skor amatan
kemampuan kognitif anak melalui media bahan alam dengan cara: jumlah skor
amatan yang dicapai anak, dibagi dengan jumlah skor maksimum, kali 100%, (b)
skor maksimum adalah skor maksimum butir amatan kali jumlah butir amatan, (c)
hasil persentase diisikan pada tabel tabulasi pada tabel tabulasi pada kolom %, (4)
membandingkan hasil persentase pencapaian pada setiap anak dengan persentase
keberhasilan pada setiap siklus yang ditentukan oleh peneliti. Sedangkan tehnik

6

analisis kritis adalah tehnik yang digunakan untuk mengkritisi/mengungkan
kelemahan maupun kelebihan dalam penerapan menggunakanmedia bahan alam.
Hasil dari analisis ini dapat dijadikan untuk pedoman perbaikan pada siklus
berikutnya. Penelitian dianggap berhasil jika telah mencapai 80%, tetapi jika
dalam kegiatan refleksi ditemukan bahwa jumlah siswa yang berhasil belum
mencapai 80% maka kegiatan PTK harus dilanjutkan pada siklus berikutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum melaksanakan tindakan kelas, sebelumnya peneliti melakukan
observasi awal, hal ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan
kognitifanak dalam mengelompokkan benda, untuk itu dilakukan kegiatan pra
siklus yaang berujuan untuk mendapatkan data tentang kemampuan kognitif anak
dalam mengelompokkan benda sebelum tindakan dilaksanakan. Kegiatan pra
siklus dilaksanakan padahari Senin, tanggal 26 Mei 2014. Pada kondisi awal,
setelah melakukan penelitian ternyata kemampuan kognitif anak dalam
mengklasifikasi benda baru 30% yangmemiliki kemampuan kognitif bagus,
selebihnya masih perlu adanya perbaikan. Dari hasil observasi ditemukan bahwa
metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifatkonvensional, guru
masih menggunakan metode ceramah, guru hanya menggunakan lembar
kerja/LKS, guru kurang dapat berinteraksi dengan anak, sehingga anak kelihatan
pasif, tidak serius dalam belajar dan tampak cepat bosan.Setelah diketahui
penyebab dari kemampuan kogitif anak dalam mengklasifikasi benda masih
rendah, maka dilakukan tindakan untuk perbaikan, yaitu dengan menggunakan
media bahan alam, yang diyakini dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak,
setelah itu kemudian membuat perencanaan untuk siklus I.
Siklus I
Siklus I akan dilaksanakan selama 2 kali petemuan, pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari rabu tanggal 28 Mei 2014. Rencana tindakan kelas yang
akan dilakukan pada siklus I selama dua kali pertemuan yang perlu disiapkan
adalah: (1) Membuat RBP, RBP yang digunakan pada pertemuan 1 dan 2 adalah

7

sama, namun dalam kegiatan inti ada penambahan indikator, (2)Membuat
penilaian, penilaian menggunakan lembar observasi, (3) Menyiapkan media, yaitu
media bahan alam.Pada tindakan siklus I, observasi dilakukan dengan cara
memberi tanda ceklis (v) pada lembar observasi peningkatan kemampuan kognitif
anak. Berdasarkan hasil pengamatan jugadapat diketahui mengapa kemampuan
kognitif anak belum berkembang, diantaranya yaitu: Anak masih banyak yang
pasif, karena takut melakukan kesalahan, dan anak masih kurang serius dalam
kegiatan pembelajaran. Pada kondisi awal, anak yang memiliki kemampuan
kognitif dalam mengklasifikasi benda hanya ada 6 anak saja dari 20 anak yang
ada, setelah diadakan tindakan, anak yang memiliki kemampuan mengklasifikasi
benda menjadi 11 anak, jadi terjadi peningkatan sebanyak 25%, yakni dari 30%
menjadi 55%, dan hal ini disebabkan karena: (1) Anak yang masih takut-takut jika
melakukan kesalahan diberi motivasi, (2) Anak yang memiliki kemampuan
mengklasifikasi masih rendah diberi semangat agar mau mencoba terus sampai
bisa, (3) Anak yang masih kurang serius dalam belajar diberi

peringatan,

bimbingan dan pengarahan.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitupada pertemuan I kemampuan kognitif anak
baru dapat meningkat mencapai 40%, kemudian dilakukan tindakan untuk
pertemuan yang kedua, yaitu hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014 dan hasilnya
kemampuan kognitif anak dalam mengklasifikasi benda baru dapat meningkat
mencapai 55%, hal ini terjadi karena masih ada banyak kekurangan, baik itu dari
guru maupun dari anak didik.
Siklus II
Melihat hasil yang diperoleh belum memuaskan pada siklus I, maka
peneliti mengadakan perbaikan pada siklus yang kedua dengan menggunakan
media yang lebih menarik lagi. Tahap yang dilakukan pada siklus II sama seperti
siklus I, tetapi sebelumnya dilakukan perencanaan ulang berdasarkan hasil refleksi
pada siklus I (Mulyasa,2011:72) Dalam perencanaan tindakan pada siklus II, yang
perlu disiapkan adalah: (a) Membuat RKH/RBP, (b) Membuat perangkat

8

penlaian, (c) Menyiapkan alat pembelajaran, (d) Menyiapkan lembar observasi.
Pelaksanaan tindakan pada siklus yang ke II, juga dilaksanakan 2 kali pertemuan,
pada pertemuan ke-1dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Juni 2014, dan pada
pertemuan yang ke-2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 Juni 2014. Pada
siklus II Observasi dan evaluasi juga dilakukan, yaitu untuk membandingkan
kemampuan kognitif dalam mengklasifikasi benda pada siklus I dan siklus II. Dan
hasilnya dapat diketahui bahwa anak masih membutuhkan motivasi/bimbingan
dalam melakukan kegiatan dan meningkatkankeseriusan dalam belajar. Tindakan
pada siklus II pertemuan ke-1, telah mengalami peningkatan, yaitu mencapai
70%, kemudian dilaksanakan tindakan lagi siklus II pertemuan ke-2, dan tindakan
pada pertemuan kedua pada siklus II dinyatakan telah berhasil, karena telah
mencapai persentase keberhasilan 80%, bahkan dapat melebihi persentase yang
telah ditetapkan yaitu 85%, kelemahan

yang ada pada siklus I telah dapat

teratasi, dan dapat digunakan untuk perbaikan pada siklus II, hal ini yang
menyebabkan

kemampuan

kognitif

mengklasifikasi

benda

mengalami

peningkatan. Siklus II dinyatakan berhasil karena telah mencapai keberhasilan
sebesar 85%. Guru juga sudah melaksanakan sumua aspek pengajaran, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan sangat baik.
Pembahasan
Menurut Gagne (dalam Darsinah, 2011:2) bahwa kemampuan kognitif
adalah proses yang terjadi secara internal didalam susunan syaraf pada waktu
manusia sedang berfikir, menurut Hildayani (dalam Ilma, 2013) klasifikasi adalah
kemamuan untuk memilih dan mengelompokkan benda berdasarkan kesamaan
yang dimiliki. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Surtikanti, 2011:51) media
adalah sumber/wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Pendapat para ahli tersebut
sangatlah tepat untuk diterapkan dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan
kognitif dalam mengklasifikasi benda dengan menggunakan media bahan alam
yang tentunya sudah tersedia dilingkungan anak. Teori tersebut sudah diterapkan
di TK Hudalloh Karangnongko. Dari siklus I dan siklus II hasilnya telah terbukti

9

bahwa dengan mengunakan media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan
kognitif mengklasifikasi benda. Pada kondisi awal tingkat kemampuan kognitif
anak masihrendah yaitu 30% dari 20 anak, setelah diadakan tindakan pada siklus I
ada peningkatan meskipun belum maksimal yaitu 55%, kemudian dilakukan
tidakan pada siklus II, dan hasilnya telah dapat memenuhi standar indikator yang
telah ditetapkan, yaitu 80%, jadi terjadi kenaikan 30% dari yang tadinya 55%
menjadi 85%. Hal ini menunjukan bahwa media bahan alam dapat meningkatkan
kemampuan kognitif mengklasifikasi benda pada anak TK. Dan hipotesa yang
mengatakan

bahwa

kemampuan

kognitif

mengklasifikasi

benda

dapat

ditingkatkan melalui media bahan alam pada TK Hudalloh Karangnongko, tahun
pelajaran 2013/2014 sudah terbukti kebenarannya
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dari hasil belajar pada pra siklus, siklus I, siklus II,
dapat disimpulkan bahwa
a. Kemampuan kognitif anak dalam mengklasifikasi benda dapat dilihat dari
hasil pencapaian pada siklus I yang meningkat 25% dan pada siklus II
meningkat lagi 30%, sehingga kenaikan pada siklus II sudah dapat
memenuhi indikator yang ditetapkan.
b. Dengan

menggunakan

media

bahan

alam,

dapat

meningkatkan

kemampuan kognitif anak dalam mengklasifikasi benda.
Berdasarkan hasil dari kesimpulan yang menggambarkan adanya kenaikan
pada setiap siklusnya, makamedia bahan alam menjadi salah satu solusi untuk
upaya meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengklasifikasi benda pada
anak. Dan ini akan berpengaruh positif pada guru dalam mempertimbangkan
media yang akan dipakai pada pembelajaran selanjutnya, khususnya untuk
peningkatan kemampuan kognitif mengkalsifikasi benda. Selain dengan
menggunakan media bahan alam, pembelajaran akan sangat menyenangkan, dan
anak akan merasa senang dan tidak cepat merasa bosan. Selain itu hasil penelitian
ini juga bermanfaat bagi kepala sekolah untuk meningkatkan prestasi anak

10

dibidang kognitif mengklasifikasi dan dapat menambah koleksi buku pedoman
untuk pembelajaran di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Darsinah. 2011. “Perkembangan Kognitif”. PSKGJ-FKIP Univ. Muhammadiyah
Surakarta: Qinant.
Dinas Pendidikan. 2013. “Pengembangan Pembelajaran PAUD”. Semarang:
Pemerintah Prov. Jateng.
Mulyasa, E. 2011. “Praktek Penelitian Tindakan Kelas”. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
Ilma, Elok. 2011. “Upaya meningkatkan kemampuan kognitif mengklasifikasi
Melalui Media Bola Pada Anak Usia Dini Kelmpok A Usia 4 Tahun D
PAUD Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja Kab. Kendal Tahun Ajaran
2012/2013”.Diakseshttp://library.ikippgrismg.ac.id/docfiles/fultext/cdd7
27cbee499bbb.pdf. Tanggal 13 April 2014
Rubiyanto, Rubino. 2011. ”Metode Penelitian Pendidikan”. PSKGJ. FKIP Univ.
Surakarta: Muhammadiyah. Surakarta: Qinant.
Surtikanti, 2011. “Media & Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini”. PG PAUD
FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Membuat Kolase Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Kelompok A TK Nurrahman Kecamatan Labuan Amas Selatan

0 1 6

Efektivitas Kegiatan Mencetak dengan Berbagai Media dalam Meningkatkan Kemampuan Dasar Seni Anak pada Kelompok B di TK Yos Sudarso

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14