Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran subyek penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di TK Pelangi Nusantara Ambarawa yang beralamat di Jl. Tegalrejo Kelurahan Panjang Ambarawa.Anak di TK Pelangi Nusantara Ambarawa setiap tahunnya mengalami kenaikan Kelompok A berjumlah 19 anak yang terdiri dari 8 anak perempuan dan 11 anak laki-laki.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Pra Siklus

  Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa menunjukkan bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan belum optimal.Guru menyatakan sebagian besar anak ketika diajak belajar mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan anak tampak tidak tertarik,Anak dikenalkan angka hanya melalui media gambar.Dari 19 anak yang dikelompok A.Sekitar 10 anak yang belum mampu dan 9 anak yang sudah mampu menyebutkan,menghitung,menghubungkan benda dengan jumlahnya.

  Berikut peneliti sajikan Distribusi kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak Pra Siklus yang dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Distribusi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Dan Lambang

  

Bilangan Pada Anak Pra Siklus Kelompok A di TK Pelangi Nusantara

Ambarawa.

  No Kategori Frekuensi Presentase

  1 Baik 4 21%

  2 Cukup 5 26%

  3 Kurang 10 53% Jumlah 19 100 %

  Berdasarkan prosentase hasil belajar pra siklus dari 19 anak yang menjadi subjek penelitian pada kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan terdapat 4 anak (21%);yang masuk kategori baik 5 anak (26%); yang masuk kategori cukup dan 10 anak (53%);yang masuk dalam kategori kurang. Data yang diperoleh ini akan dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan membuat perencanaan agar dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan dalam menghitung,menghubungkan angka pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa melalui media Playdough.

4.2.2 Siklus I

4.2.2.1Tahap Perencanaan Siklus I Penelitian dilakukan dalam tahapan yang berupa siklus pembelajaran.

  Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan tergantung dari tingkat keberhasilan pembelajaran mengenal lambang bilangan menggunakan media playdough. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat pertemuan, hal ini untuk memantapkan penguasaan konsep bilangan dan mengenalkan lambang bilangan 1-10 pada anak secara individu. Adapun tahap perencanaan pada Siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut: a)

  Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

  b) Menyiapkan media dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam pembelajaran c) Menentukan materi dan tema pembelajaran

  d) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat tingkat perkembangan kemampuan anak mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan 1-10.

4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan

  Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas. Tahap pelaksanaan pada Siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan.

  a.Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,16 Agustus 2016.

  Sesuai dengan RPPH yang dibuat pada tahap perencanaan penelitian.(dapat dilihat di lampiran)

  a) Kegiatan Awal

  Kegiatan awal anak-anak melakukan doa dan melakukan presensi kemudian dilanjutkan dengan kegiatan fisik motorik yaitu berjalan membawa beban. Kemudian melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang buah kesukaan dan menyebutkan nama buah tersebut dan setelah itu guru menyiapkan bahan ajar untuk kegiatan selanjutnya.

  b) Kegiatan Inti

  Pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini, pada hari pertama kegiatan dilakukan guru menjelaskan tentang konsep bilangan dan lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan playdough. Lalu guru mengambil salah satu angka dan buah jeruk dari playdough untuk mencocokkan jumlah buah dan angka tersebut kemudian anak menyebutkan yang telah ditunjukkan guru tersebut.

  Setelah guru menjelaskan guru mengajak anak untuk menghitung jumlah buah di lembar yang sudah disiapkan guru. Anak-anak melakukan kegiatan menggabungkan buah sesuai jumlah angka,anak-anak membuat buah dari playdough dan angka dari playdough sesuai dengan jumlah yang mereka buat.

  c) Kegiatan Akhir

  Guru melakukan evaluasi tentang kegiatan yang sudah dilakukan seperti mencocokkan buah sesuai dengan jumlah angka dan meminta salah satu anak untuk maju ke depan dan memperlihatkan buah jeruk dari playdough yang telah dibuat kemudian guru meminta anak untuk menceritakan tentang buah jeruk seperti bagaimana rasa buah jeruk dan tanya jawab seperti menanyakan hasil karya yang sudah dibuat bagaimana perasaan anak anak pada kegiatan belajar satu hari tentang materi yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak, Kemudian berdoa pulang.

  Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan pertama anak- anak masih banyak yang asik berbicara dengan temannya sehingga proses pembelajaran masih tidak berjalan dengan baik. Guru masih mengalami kesusahan dalam menguasai kelas.

  b. Pertemuan Kedua

  Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Agustus 2016.Sesuai dengan RPPH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian. Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

  Kegiatan pembuka diawali dengan doa kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan fisik motoric yaitu senam.Kegiatan selanjutnya melakukan apersepsi materi pada hari Senin,16 Agustus 2016 tentang tentang buah jeruk. Setelah itu peneliti memperlihatkan bentuk benda dari playdough. Aktivitas anak pada kegiatan ini yaitu menyebutkan nama benda(buah apel) dan anak menyebutkan lambang bilangan.

b) Kegiatan Inti

  Peneliti menjelaskan tentang warna buah apel.Kemudian peneliti menjelaskan dan memberi contoh tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini yaitu melakukan kegiatan menghitung jumlah buah apel dengan media playdough dan membuat lambang bilangan angka 4 dengan media playdough.Setelah anak-anak melakukan kegiatan tersebut guru meminta beberapa anak untuk menunjukkan hasil karya anak pada saat membuat lambang bilangan (angka 4) dengan media

  playdough.

c) Kegiatan Akhir

  Guru melakukan evaluasi tentang kegiatan yang dilakukan guru mengulas kembali tentang apa warna buah apel jumlah buah apel yang ada di dalam keranjang dan menanyakan kepada anak bentuk angka 4 seperti apa dengan tanya jawab seperti menanyakan apakah pada kegiatan anak merasa senang pada kegiatan apakah anak merasa bosan dengan kegiatan yang diberikan.Guru mengajak salah satu anak untuk menceritakan kembali tentang materi yang sudah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan yang dicapai oleh guru dalam penyampaian materi pada anak,kemudian berdoa pulang.

  Hasil observasi setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan kedua anak- anak sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan baik,banyak anak yang antusias dalam mengikuti pembelajaran mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan melalui media playdough.

  Berikut Peneliti Sajikan Tabel Distribusi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan yang dapat dilihat pada tabel 4. 2

Tabel 4.2 Distribusi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Dan Lambang Bilangan

  

Pada Siklus I Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

  Penilaian Pertemuan I Pertemuan II Frekuensi % Frekuensi %

  Baik (B) 3 16% 5 26% Cukup (C) 7 37% 6 32% Kurang (K) 9 47% 8 42%

  Berdasarkan tabel diatas pada siklus I pertemuan pertama diperoleh data ada 3 anak masuk dalam kategori baik dengan presentase 16%; ada 7 anak masuk dalam kriteria Cukup dengan presentase 37%; dan ada 9 anak masuk dalam kriteria Kurang dengan jumlah presentase 47%. Pada siklus I pertemuan kedua diperoleh data ada 5 anak masuk dalam kategori Baik dengan jumlah presentase 26%;ada 6 anak masuk dalam kategori Cukup dengan jumlah presentase 32%; ada nada 8 anak masuk dalam kategori Kurang dengan jumlah presentase 42%.

  4.2.2.3 Refleksi

  Kegiatan pembelajaran Siklus I yang telah dilaksanakan selama 2 pertemuan menunjukkan anak belum dapat membedakan menyebutkan, menggabungkan, dan menghitung konsep bilangan dan lambang bilangan dengan benar pada siklus I pertemuan kedua belum mampu mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 75%.

  Pencapaian pada siklus pertama pertemuan kedua dengan jumlah presentase 26% untuk kategori Baik,dengan jumlah presentase 32% untuk kategori Cukup dan dengan jumlah presentase 42% untuk kategori Kurang.Untuk itu perlu diperlukan perbaikan pada siklus kedua supaya dapat memenuhi target indikator keberhasilan 75%.

  Dalam siklus I ada beberapa kendala yang muncul saat melaksanakan kegiatan pembelajaran Siklus I diantaranya adalah :1) Sebagian besar anak masih belum bisa menggabungkan menyebutkan membedakan dan konsep bilangan dan lambang bilangan keseluruhan tanpa bimbingan.2) Masih ada anak yang belum bisa menghitung jumlah benda dengan menggunakan playdough tanpa bimbingan.3)Masih ada anak-anak yang kebingungan dalam menggabungkan konsep bilangan dan lambang bilangan.

  Menilik ada beberapa kendala yang dialami dalam siklus I peneliti dan guru mendiskusikan solusi untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II. Solusi yang disusun adalah memberikan reward berupa stiker bergambar unruk anak- anak yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuannya adalah agar anak lebih bersemangat dan termotivasi untuk melakukan kegiatan dalam meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep lambang bilangan dan lambang bilangan.

  4.2.2.4 Tahap Perencanaan Perbaikan

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perbaikan perencanaan ini mulai dengan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.

  Menyusun RPPH yang disesuaikan dengan indikator dan tema sub tema 2. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai dengan materi proses belajar 3. Mempersiapkan reward berupa stiker bergambar untuk anak-anak

4.2.3 Siklus II

  4.2.3.1 Tahap Perencanaan

  Tahap perencanaan Siklus II dalam penelitian inti adalah sebagai berikut a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).

  b.

  Menyiapkan media dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

  c.

  Menentukan materi dan tema pembelajaran.

  d.

  Menyiapkan lembar observasi untuk melihat tingkat perkembangan kemampuan anakmengenal konsep bilangan dan lambang bilangan 1-10.

  4.2.3.2 Tahap Pelaksanaan

  Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang telah dibuat ditahap perencanaan oleh peneliti dengan dibantu guru kelas Tahap pelaksanaan pada Siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan.

A. Pertemuan Pertama

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa 23 Agustus 2016 Sesuai dengan RPPH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian.

a. Kegiatan Awal

  Kegiatan pembukaan diawali dengan doa setelah itu peneliti melakukan presensi menanyakan keadaan anak didik, kemudian guru meminta anak bernyanyi dan dilanjutkan melakukan apersepsi guru melakukan tanya jawab tentang bentuk buah anggur kemudian anak maju kedepan untuk menunjuk lambang bilangan

  b. Kegiatan Inti

  Anak-anak melakukan kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah disiapkan oleh guru yaitu guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu menghitung buah anggur dengan menggunakan playdough dan membuat buah anggur dengan mediaplaydough dengan jumlah yang ditentukan oleh guru.

  c. Kegiatan Akhir

  Guru melakukan evaluasi tentang kegiatan yang telah dilakukan seperti menghitung kembali bulatan-bulatan yang dibuat anak untuk membuat buah anggur dan melakukan tanya jawab tentang bagaimana perasaan anak pada saat melakukan kegiatan tersebut untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dan mengajak anak untuk menceritakan kembali tentang apa yang sudah dibuat, kemudian guru memberikan reward kepada anak pada saat akan pulang terdapat 3 anak yang mampu menjawab pertanyaan dan kemudian guru memberikan reward telebih dahulu karena anak dapat menjawab pertanyaan guru kemudian guru membagikan reward kepada anak yang belum mendapatkan reward setelah itu guru mengajak anak anak untuk bernyanyi dan berdoa pulang.

  Hasil observasi setelah proses pembelajaran silus II pertemuan pertama anak- anak sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan membuat anggur dari playdough untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak.

B. Pertemuan Kedua

  Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis 25 Agustus 2016 Sesuai dengan RPPH yang telah dibuat pada tahap perencanaan penelitian.

  a. Kegiatan Awal

  Pembelajaran dimulai dengan doa, menyanyi dan absensi anak. Anak-anak melakukan kegiatan fisik motorik yaitu lomba berlari memasukkan bola ke dalam keranjang.

  b. Kegiatan Inti

  Guru meminta anak untuk duduk melingkar Guru memperlihatkan beberapa bentuk benda dari playdough seperti bentuk buah jeruk buah apel dan buah anggur setelah itu guru menghitung jumlah benda tersebut dan anak-anak diminta untuk maju ke depan dan menghitung jumlah benda tersebut setelah itu guru meminta anak untuk mengurutkan angka 1-10 setelah kegiatan tersebut selesai guru meminta anak untuk membuat angka 6 dan 9 dari playdough untuk membedakan antara angka 6 dan 9.

c. Kegiatan Akhir

  Kegiatan penutup digunakan untuk mengenal lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan bahasa jawa,guru mengeja angka dengan menggunakan bahasa jawa seperti siji loro telu papat limo enem pitu wolu songo sepuluh anak anak menirukan kemudian guru mengucapkan salah satu angka dengan menggunakan bahasa jawab kemudian anak menebak lambang bilangan yang diucapkan guru Kegiatan selanjutnya melakukan tanya jawab tentang buah kesukaan dan manfaat buah bagi tubuh mengulas pelajaran hari ini dan mengungkapkan perasaan anak hari ini, kemudian doa,salam dan menyanyi.

  Berikut Peneliti Sajikan Tabel Distribusi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Dan Lambang bilangan

  

Pada Siklus II Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

  Penilaian Konsep Lambang Bilangan Pertemuan I Pertemuan II Frekuensi % Frekuensi %

  Baik (B) 12 63% 16 84% Cukup (C) 4 21% 3 16% Kurang(K) 3 16% 0 %

  Berdasarkan tabel diatas pada siklus II pertemuan pertama diperoleh data ada 12 anak masuk dalam kategori Baik dengan jumlah presentase 63%; ada 4 anak masuk dalam kategori Cukup dengan jumlah presentase 21%; dan ada 3 anak masuk dalam kategori Kurang dengan jumlah presentase 16%;Pada siklus II pertemuan kedua diperoleh data ada 16 anak masuk dalam kategori Baik dengan jumlah presentase 84%; ada 3 anak masuk dalam kategori Cukup dengan jumlah presentase 16%; dan ada 0 anak masuk dalam kategori Kurang dengan jumlah presentase 0% sebesar 84% pada kriteria Baik dengan jumlah anak 16 anak dan kriteria Cukup sebesar 16% dengan jumlah anak sebanyak 3 anak dan kriteria Kurang sebesar 0% dengan jumlah anak sebanyak 0 anak.

4.2.3.3 Refleksi

  Menurut pengamatan observer anak-anak pada siklus II ini anak lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan setiap anak mengikuti kegiatan dengan semangat dan yang berhasil mengerjakan kegiatan mendapatkan reward berupa stiker bergambar smile yang observer buat.

  Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus II kegiatan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak melalui media Playdough meningkat.Hal ini dapat dilihat dari Siklus I pada pertemuan kedua dengan jumlah presentase 26% masuk dalam kategori Baik dengan jumlah presentase 32% masuk dalam kategori Cukup dan dengan jumlah presentase 42% masuk dalam kategori Kurang Siklus II pertemuan kedua hasilnya meningkat dengan jumlah presentase 84% masuk dalam kategori Baik dengan jumlah presentase 16% masuk dalam kategori Cukup dan dengn jumlah presentase 0% masuk dalam kategori Kurang.

  Dengan pencapaian 84% pada Siklus II pertemuan kedua maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya karena hasil dari Siklus II pertemuan kedua sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 75% dengan kategori Baik.

  Berikut Peneliti sajikan Grafik Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan Pada anak dari Pra siklus

  • – Siklus II

  

Gambar Diagram 4.1

Distribusi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Dan Lambang

bilangan Pada Anak Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Kelompok A TK

Pelangi Nusantara Ambarawa

  Berdasarkan Gambar Diagram 4.1 menggambarkan bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak melalui media

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70

  80

  

Diagram

Baik Cukup Kurang

90 Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

  

playdough Pada Pra siklus terdapat 4 anak dengan jumlah presentase 21% masuk

  dalam kategori Baik pada siklus I pertemuan kedua terdapat 5 anak dengan jumlah presentase 26% masuk dalam kategori baik Pada siklus II pertemuan kedua terdapat 16 anak dengan jumlah presentase 84% masuk dalam kategori Baik.

4.3 Pembahasan

  Pada siklus I sampai siklus II pada kemampuan anak mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan terjadi peningkatan. Pada siklus I pertemuan I dalam kategori baik sebanyak 3 anak atau 16%, kemudian siklus I pertemuan II dalam kategori baik sebanyak 5 anak atau 26%, sesuai dengan indikator yang telah ditentukan yaitu mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan, menggunakan lambang bilangan untuk menghitung. Dari hasil tersebut terdapat peningkatan dari pra siklus, hal ini disebabkan karena pembelajaran mengenalkan konsep bilangan dan lambang bilangan telah menggunakan media playdough yang dapat melatih perkembangan kognitif anak serta anak merasa senang dan termotivasi untuk belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Anggraini (2013) menyatakan permainan playdough

   adalah

  salah satu aktifitas yang bermanfaat untuk perkembangan otak anak. Bermain , membuat anak tak hanya memperoleh kesenangan, tapi juga

  playdough

  bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otaknya. Setelah perbaikan pembelajaran siklus I, ternyata masih belum mencapai indikator keberhasilan kriteria ketuntasan maksimal yaitu 75% siswa tuntas, karena terdapat kendala yang muncul saat melaksanakan kegiatan pembelajaran Siklus I diantaranya adalah :1) Sebagian besar anak masih belum bisa menggabungkan menyebutkan membedakan dan konsep bilangan dan lambang bilangan keseluruhan tanpa bimbingan. 2) Masih ada anak yang belum bisa menghitung jumlah benda dengan menggunakan playdough tanpa bimbingan. 3) Masih ada anak-anak yang kebinggungan dalam menggabungkan konsep bilangan dan lambang bilangan, 4) Suasana dalam kelas belum dapat dikondisikan oleh penulis karena anak masih merasa asing dengan kedatangan guru baru. Maka penelitian dilanjutkan pada siklus II.

  Pada siklus II, terjadi peningkatan keberhasilan belajar anak dalam peningkatan konsep bilangan dan lambang bilangan yang signifikan, pada siklus

  II pertemuan I dalam kategori baik sebanyak 12 anak atau 63% dan siklus II pertemuan II dalam kategori baik sebanyak 16 anak atau 84% telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 75% siswa tuntas. Hal ini terjadi karena kegiatan pembelajaran mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan dilakukan dengan kegiatan bermain sambil belajar sehingga memotivasi dan mendorong anak untuk lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran, serta anak akan selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap Alat Peraga Edukatif (APE) yaitu media playdough yang digunakan dalam belajar. Hal ini di dukung oleh Rachmani,(dalam Haryani, 2014) yang menyatakan manfaat dari media

  

playdough yaitu: (1) Berkreasi dengan playdough dapat mencerdaskan anak,

  selain mengasah imajinasi, keterampilan motorik halus, berfikir logis dan sitematis, juga dapat merangsang indera perabanya. (2) Kelenturan dan kelembutan bahan playdough melatih anak mengatur kekuatan otot jari. (3) Anak belajar memperlakukan media ini yaitu hanya perlu menekan lembut dan hati-hati.

  Perbedaan Siklus I dengan Siklus II adalah dimana penulis memberikan perlakuan yang berbeda dalam mengajar. Penulis memberikan reward kepada anak jika anak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan penulis. Dengan adanya reward tersebut, anak menjadi termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.

  Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan terdahulu oleh Utaminingsih (2014) di Kelompok A TK Tarbiyatul Athfal Tubanan, dengan hasil penelitian: 39 berdasarkan hasil observasi menunjukkan kriteria keberhasilan yang dicapai anak-anak dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media playdough: metode bermain melalui permainan ini dapat mengembangkan pemahaman anak dalam konsep bilangan yang terlihat dari hasil observasi I yang menunjukkan kemampuan anak dengan kategori optimal sebanyak 10 anak dapat mengenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama, 12 anak dapat membilang urutan bilangan 1-10, 12 anak dapat membilang dengan menunjuk benda yang ada, 10 anak dapat menunjuk lambang bilangan dan huruf. Setelah ada perbaikan sistem pembelajaran diperoleh hasil penilaian pada observasi kedua yang menunjukkan kemampuan anak dengan kategori sangat optimal meningkat cukup banyak yaitu 18 anak dapat mengenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama, 17 anak dapat membilang urutann bilangan minial 1-10, 17 anak dapat membilang dengan menunjukkan benda yang ada, dan 18 anak dapat menunjukkan lambang bilangan dan huruf.

  Hipotesis tindakan berdasarkan uraian menyatakan bahwa melalui media

  

playdough dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan

  lambang bilangan kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa Terjadi peningkatan pada siklus I sampai siklus ke II pada kemampuan anak mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan kelompok A di TK Pelangi Nusantara Ambarawa Siklus I meningkat mencapai 26% dari jumlah siswa 19 anak dan setelah diadakan perbaikan pada siklus II meningkat menjadi 84%. Jadi dapat disimpulkan 84% ˃ 75%, maka siklus II dapat dikatakan berhasil.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mapping Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mapping Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mapping Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Dana Bantuan Operasional Sekolah Pada SMP Negeri Wilayah Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 20

3.2. Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI, UKURAN DAN WARNA MELALUI METODE BERMAIN PLAYDOUGH PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI TK BANGUN PUTRA TLOGO,TUNTANG SKRIPSI

0 4 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 13