Manual Validasi Pengisian PTK 2014 ver 3

P2TK Dikdas – Kemdikbud
Januari 2014



Nama : sesuai dengan ijazah, tanpa gelar. Gelar
pada kolom tersendiri.
 Riwayat kepangkatan dan Riwayat Gaji Berkala
(sejak awal ) harus diisi dengan lengkap.
Keduanya mempengaruhi besaran gaji pokok
 Status Kepegawaian harus diisi sesuai SK
Pengangkatan.






No SK harus diisi
TMT harus diisi
NIP atau NIY harus diisi

Lembaga yang mengangkat harus diisi
Sumber Gaji harus diisi







Centangan Sekolah Induk Harus diisi jika sekolah tsb adalah
sekolah induk/pangkal PTK ybs
Sekolah Induk hanya diperbolehan satu (1) untuk setiap
PTK walau mengajar di beberapa sekolah
Jika Sekolah Induk tidak dicentang atau lebih dari 1
sekolah induk yang dicentang maka data PTK ybs dianggap
TIDAK VALID
Jam mengajar minimal 6 jam pada Sekolah Induk,
termasuk Kepala Sekolah.

 Tugas





Tambahan yang diakui :

SD


1 Kepala Sekolah

SMP





1 Kepala Sekolah
1-4 Wakil Kepala Sekolah (menunggu keputusan
menteri)

1 Kepala Laboratorium
1 Kepala Perpustakaan

 Jenis

PTK harus diisi, terutama untuk Guru

BK


Guru Kelas (hanya untuk SD)
 Guru Matapelajaran (SD/SMP)
 Guru BK (hanya SMP)
 Guru Inklusi (SD/SMP yang ditunjuk sebagai
penyelenggara inklusi)
Khusus untuk Guru BK tidak perlu dimasukkan ke
dalam rombel.
Validasi Guru BK :
1 Guru BK untuk minimal 150 Siswa









Tanggal Mulai Tugas (TMT) harus diisi dan Valid
Tanggal Selesai Tugas (TST) harus diisi jika sudah tidak
menjabat
No SK Harus diisi dengan benar
Tugas Tambahan yang diakui adalah Tugas Tambahan pada
Sekolah Induk/pangkal.
Jumlah Tugas Tambahan dalam satu sekolah tidak boleh
melebihi ketentuan.
Jika Tugas Tambahan tidak valid maka Jumlah Jam Tugas
Tambahan tidak diakui (= 0 jam)




Kelas Rendah






Kelas Tinggi Total 32 Jam






Kelas 1 : 26 Jam
Kelas 2 : 27 Jam
Kelas 3 : 28 Jam




Guru Kelas mengajar (25 Jam) :
 PKn (2 jam)
 Bahasa Indonesia (5 jam)
 Matematika (5 jam)
 Ilmu Pengetahuan Alam (4 jam)
 Ilmu Pengetahuan Sosial (3 jam)
 Seni Budaya dan Keterampilan (4 jam)
 Muatan Lokal (2 jam)
Guru Agama (3 Jam)
Guru PJOK (4 Jam)

Diperbolehkan Menambahkan 4 Jam pelajaran apa saja sesuai
kebutuhan peserta didik.

 Karena

Kepala Sekolah harus mengajar 6
jam, maka Kepala Sekolah bisa
memanfaatkan 4 jam tambahan tanpa
mengurangi JJM Guru Kelas

 Jika Kepala Sekolah sudah sertifikasi Guru
Kelas maka Kepala Sekolah dapat mengajar
salah satu pelajaran Guru Kelas. Misalnya PKn
(2 jam x 3 rombel).
 Jika Muatan Lokal diajar oleh Guru
tersendiri, maka muatan lokal juga
memanfaatkan 4 jam tambahan agar tidak
mengurangi JJM guru Kelas.

Jika Kasek Sertifikasi Guru Kelas
 Guru Kelas 24 atau 25 Jam
 Guru Mulok 2 Jam
 Guru PJOK 4 Jam
 Guru Agama 3 Jam
 Kepala Sekolah mengajar PKn 2 jam

Jika Kasek Sertifikasi PJOK
 Guru Kelas 24 - 27 Jam
 Guru Mulok 2 Jam
 Guru Agama 3 Jam

 Kepala Sekolah mengajar PJOK 4 jam.



Jam Wajib adalah Jam yang sesuai dengan Struktur
Kurikulum (32 Jam)







Jam Wajib Tambahan (4 jam) adalah jam pelajaran
tambahan untuk mapel yang ada dalam struktur
kurikulum





Guru Kelas (25 Jam) – termasuk Mulok (bahasa daerah) 2 jam
PJOK (4 jam)
Agama (3 Jam)

Contoh :



Muatan Lokal (potensi daerah) 2 Jam
PKn (Guru Kelas) 2 Jam

Jam Tidak Wajib adalah JJM tambahan untuk mapel
apa saja baik dalam struktur kurikulum atau tidak
diluar 36 jam. Jika ada 2 Guru kelas (Team Teaching)
maka guru kelas yang lain masuk JJM ini.



Mata pelajaran Wajib yang JJM Totalnya melebih standart
kurikulum maka akan menjadi Tidak Normal



Contoh :






Team Teaching : Guru Kelas menjadi tidak normal
2 guru PJOK Masing masing 3 Jam (Total 6 jam) : PJOK menjadi
tidak Normal karena JJM Kurikulum PJOK : 4 Jam
Ketidaknormalan suatu mapel tidak mempengaruhi mapel lain

Mata pelajaran Wajib Tambahan jika melebihi 4 jam maka
keseluruhan JJM Tambahan menjadi tidak normal.


Contoh Jam Wajib Tambahan :







Guru Kelas menambahkan 2 Jam
Muatan Lokal Bahasa Daerah menambahkan 2 Jam
Muatan Lokal Potensi Daerah menambahkan 2 Jam
Total JJM Wajib Tambahan adalah 6 jam sehingga ketiga mapel
tambahan menjadi tidak normal
Jam Wajib 32 Jam tidak terpengaruh oleh ketidaknormalan JJM
Tambahan



Jam Wajib
















Agama : 2 Jam
PKn : 2 Jam
Bahasa Indonesia : 4 jam
Bahasa Inggris : 4 Jam
Matematika : 4 jam
IPA Terpadu : 4 Jam
IPS Terpadu : 4 Jam
Seni Budaya : 2 Jam
PJOK : 2 Jam
Keterampilan/TIK : 2 Jam
Muatan Lokal : 2 Jam

Jam Wajib Tambahan


4 Jam Pelajaran apa saja








Jam Wajib adalah Jam yang sesuai dengan
Struktur Kurikulum KTSP SMP (32 Jam)
Jam Wajib Tambahan (4 jam) adalah jam
pelajaran tambahan untuk mapel yang ada
dalam struktur kurikulum
Jam Tidak Wajib adalah JJM tambahan untuk
mapel apa saja baik dalam struktur kurikulum
atau tidak diluar 36 jam
Keterampilan dan TIK adalah satu matapelajaran
sehingga jika keduanya diselenggarakan maka
salah satu masuk ke dalam Jam Wajib Tambahan.

 Mata

pelajaran Wajib yang JJM Totalnya
melebih standart kurikulum (32 Jam) maka
akan menjadi Tidak Normal

 Mata

pelajaran Wajib Tambahan jika melebihi
4 jam maka keseluruhan JJM Wajib Tambahan
menjadi tidak normal.

 Tidak

ada Validasi untuk JJM Tambahan
karena tidak akan diperhitungkan untuk
tunjangan apapun.



Jam Wajib (32 Jam)

















Agama : 2 Jam
PKn : 2 Jam
Bahasa Indonesia : 4 jam
Bahasa Inggris : 4 Jam
Matematika : 4 jam
IPA Terpadu : 4 Jam
IPS Terpadu : 4 Jam
Seni Budaya : 2 Jam
PJOK : 2 Jam
Keterampilan: 2 Jam
Muatan Lokal Bahasa Daerah : 2 Jam

Jam Wajib Tambahan (4 Jam)



TIK : 2 Jam
Muatan Lokal Potensi Daerah :2 jam



Jam Wajib (32 Jam)
















Agama : 2 Jam
PKn : 2 Jam
Bahasa Indonesia : 4 jam
Bahasa Inggris : 4 Jam
Matematika : 4 jam
IPA Terpadu : 4 Jam
IPS Terpadu : 4 Jam
Seni Budaya : 2 Jam
PJOK : 2 Jam
Keterampilan: 2 Jam
Muatan Lokal Bahasa Daerah : 2 Jam

Jam Wajib Tambahan (4 Jam)


IPA Terpadu : 1 Jam
 Matematika : 1 Jam
 Muatan Lokal Potensi Daerah :2 jam



Jam Wajib (34 Jam)
















Agama : 2 Jam
PKn : 2 Jam
Bahasa Indonesia : 4 jam
Bahasa Inggris : 4 Jam
Matematika : 4 jam
IPA Terpadu : 4 Jam
IPS Terpadu : 4 Jam
Seni Budaya : 2 Jam
PJOK : 2 Jam
Keterampilan: 2 Jam (tidak normal)
TIK : 2 Jam (tidak normal)
Muatan Lokal Bahasa Daerah : 2 Jam

Jam Wajib Tambahan (4 Jam)


IPA Terpadu : 2 Jam (tidak normal)
 Matematika : 2 Jam (tidak normal)
 Muatan Lokal Potensi Daerah :2 jam (tidak normal)


Penjelasan


Keterampilan dan TIK Tidak Normal karena total JJM : 4 jam
 Semua Jam wajib tambahan tidak normal karena total JJM Tambahan 6 Jam

 Kelas

rendah (30-34 jam)

 Kelas

Tinggi (36 jam)









Agama : 4 Jam
PKn : 6 Jam
Bahasa Indonesia : 10 jam
Matematika : 6 Jam
Seni, Budaya dan Keterampilan (termasuk Mulok)
: 6 Jam
PJOK (termasuk mulok) : 4 jam

 Pembagian









Jam Mengajar

Guru Agama : 4 Jam
PJOK : 4 Jam
Guru Kelas : 24 – 28 Jam (semua pelajaran
kecuali PJOK dan Agama)
Jika Muatan Lokal diajar oleh Guru tersendiri,
maka dapat mengambil maksimal 4 Jam (Agar
guru kelas tidak kekurangan Jam)

Jika Kepala Sekolah mengajar 2 Jam pelajaran
Guru Kelas, maka Guru Mulok hanya bisa 2 jam

 Jam




Guru Kelas : 28 Jam


Semua pelajaran termasuk mulok kecuali PJOK dan
Agama

PJOK : 4 Jam
Agama : 4 jam

 Jam



Wajib (36 jam):

Wajib Tambahan (belum ada ketentuan):

Apa saja diluar jam wajib 36 Jam
Nb : jam wajib tambahan tidak akan
berpengaruh pada kenormalan/ketidaknormalan
jjm rombel karena tidak akan diperhitungkan

 Jam









Wajib (36 jam):

Guru Kelas : 24 Jam


Semua pelajaran Kecuali PJOK, Agama dan Mulok.

Guru PJOK : 4 Jam
Guru Agama : 4 jam
Guru Muatan Lokal : 2 jam
Kepala Sekolah mengajar 2 jam pelajaran Guru
Kelas.
Nb : Untuk Muatan Lokal dan Jam Mengajar
Kepala Sekolah dapat diisi pada jam tambahan



Diisi sebagai Jam Wajib (38 Jam)















Pendidikan Agama : 3 Jam
PKn : 3 jam
Bahasa Indonesis : 6 Jam
Matematika : 5 Jam
IPA : 5 Jam
IPS : 4 jam
Bahasa inggris : 4 Jam
Seni Budaya : 3 jam
PJOK : 3 Jam
Prakarya : 2 jam

Diisi sebagai Jam Wajib Tambahan (Belum ada ketentuan)


Muatan Lokal

Diisi sebagai Jam Tidak Wajib


Selain Jam Wajib dan Jam Wajib Tambahan



Syarat diakuinya Matapelajaran Muatan Lokal


Muatan Lokal yang diajarkan merupakan Muatan Lokal
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah masing
masing melalui SK Gubernur/Bupati atau Walikota
 SK tersebut harus diserahkan kepada P2TK Dikdas
selambat lambatnya tanggal 15 Februari 2014
 Sudah ada Rekomendasi dari Pusbangprodik mengenai
Mulok yang diakui dan Guru dengan Bidang Studi
Sertifikasi apa saja yang dapat mengajar
Matapelajaran Muatan Lokal tersebut.
 Nama Mata Pelajaran Mulok harus diisi benar benar
sesuai dengan Penulisan Nama Mapel Mulok pada SK
Gubernur/Bupati/Walikota.



Contoh : Misal tertulis pada SK : Bahasa Sunda
Maka Penulisan pada aplikasi Dapodik harus : Bahasa
Sunda. Tidak boleh B. Sunda atau Bhs Sunda

Pengisian pada aplikasi Dapodikdas
 Kurikulum KTSP SD (32 jam)


Mulok menjadi salah satu pelajaran Guru Kelas,
jika mulok diajarkan oleh guru khusus maka
termasuk jam wajib tambahan

 Kurikulum


2013 SD (36 jam)

Mulok menjadi salah satu pelajaran Guru Kelas,
jika mulok diajarkan oleh guru khusus dapat
dimasukkan dalam jam wajib atau jam wajib
tambahan (otomatis masuk ke jam wajib jika jam
wajib belum mencapai 36 jam)

Pengisian pada aplikasi Dapodikdas
 Kurikulum KTSP SMP (32 jam)





Jam wajib Mulok : 2 jam
Jika ada 2 mapel mulok, salah satu harus masuk jam
wajib tambahan

Kurikulum 2013 SMP (38 jam)


Mulok adalah salah satu pelajaran dari pelajaran berikut
:







Seni dan Budaya
Keterampilan
PJOK

Mapel Mulok dapat diisi pada salah satu pelajaran
tersebut dengan menuliskan Nama Mapel Mulok sesuai
dengan SK Gubernur Walikota.


Contoh :
 Nama Matapelajaran : Seni dan Budaya
 Nama Mulok : Pendidikan Seni dan Budaya Jakarta

 Kesetaraan

Pangkat dan Golongan serta masa
kerja Guru Bukan PNS tidak diambil dari
entrian dapodik namun hasil verifikasi
database inpassing dari Biro Kepegawaian
Kemdikbud RI
 Informasi Inpassing bisa dilihat pada lembar
info PTK
 Jika Guru sudah inpassing namun belum
muncul pada info PTK harap lapor ke dinas
pendidikan Kabupaten/Provinsi.

 Kabupaten/Kota

daerah khusus ditetapkan

oleh Bapenas
 Sekolah yang masuk kedalam kategori daerah
khusus harus di SK kan oleh Bupati/Walikota
setempat
 SK Bupati/Walikota harus diserahkan ke P2TK
Dikdas sebelum tanggal 24 Februari 2014

 Jika

guru sedang menuntaskan Pendidikan S1
dan ingin masuk ke dalam nominasi penerima
Bantuan Peningkatan Kualfikasi Guru
(Tunjangan Kualifikasi), harus mengisi dengan
benar :






Status Kuliah
Semester Sekarang
IPK
Perguruan Tinggi
Nomor Induk Mahasiswa/i