Tiga Juta Beasiswa Dibagikan.

{.IIPurIR INDONESIA
17
Qi.~~
~!

'.1.

18

.. _~a~
",.

..,.~

.
~

o Senin o Selasa

123


19

0

Peb

4

5

20
OMIJr

21

7

22

OApr


0

R;:bu

OMel

8

0

Kamis
9

23
OJun

10

24

OJul

o Sabtu o Mlnggu

Jumat

12

11

25

26

13
27

0 Ags OSep

14

28

OOkt

15
29

16
30

ONov

31

ODes

TigaJ~ta_
Beasiswa
-'Dibagikan
DepdiknasAnggarkan Rp1,5 Triliun

JAKARTA(51)- Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas)pada2010akanmenyalurkanbeasiswa
kepada3juta anakdidik mulaisekolahdasar(5D)
hinggaperguruantingginegeri(PTN).
Menteri Pendidikan Nasional

anggaranyangditerimaDepdik-

(Mendiknas)MohammadNuhmengatakan, nominal beasiswa Y1mg
disalurkan pada 2010ini mencapai
Rp1,5 triliun. Jumlah ini di luar
Beasiswa Bidik Misi yang sudah
direncanakanDepdiknassebelumnya.
Mendiknas menjelaskan, bea.
siswaini difokuskan pada masyarakat yangkurang mampu.Pemberian beasiswaini,ujar dia,merupa.
kan bagian dari implementasi
untuk menjalankan programbesar
nondiskriminatif. Sebab, salah
satu tujuan pemberian beasiswa
ini adalah untukmemberantasmata rantai kemiskinan.

"Dengan beasiswa,maka siswa
dari kalangan tidak mampu dapat
memperoleh gelar sarjana dan
bekerjaditempatyanglebihbaik,"
tandas MNuh di Gedung Depdiknas,Jakarta kemarin.Menurutdia,
pemberian beasiswa ini merupa.
kan implementasi dari
--- besarnya

nas dari APBN2010sebesarRp55
triliun. "Kami (Depdiknas) yang
mendapatkan anggaran paling besar dari yanglain,"papamya.
Karena itu, Mendiknas memo
persilakaI! kepada calon siswa
yang berminat untuk mendatangi
sekolah dan perguruan tinggi pe.
nyalur beasiswa. Dengan dana
yang begitu besar, Nuh berharap,
semua agenda kegiatan dilakukan
dengantepatsasaran.Selainitujuga,tambah mantan GuruBesarInstitutTeknologiSepuluhNovember

Surabaya (ITS)itu, semua agenda
kegiatan harus berdasarkan ketetapan hukum yangberlaku.
Sehingga, ujar dia, semua ke.
giatan yang dilakukan oleh birokrasi di Depdiknas dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
Nuhmenambahkan,prioritasyang
diutamakan olehDepdiknasselain
beasiswa adalah Wajib Belajar
(Wajar) SembilanTahun.Depdik-

_

Klip i n 9 Hum Q$ Un p Qd 2 0

.

nas, ujar mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini, akan memperbaiki program
tersebut dari segi aksesibilitas dan

kuantitas.
Bahkan, Nuh bertekad, tahun

2010,Indonesiaakan terbebas dari
siswayangputus sekolah. Seluruh
siswadari seluruh strata sosialdan
wilayah, tandas dia, ditargetkan
mengenyam pendidikan hingga
S,MP.Nuhjugamenegaskan,pihak

-

nyajugaakanmeningkatkankualitas lulusan sekolah menengah ke.
juruan dan perguruan tinggi sehinggamemilikikompetensidi duniakerja. "Bukanberarti pendidikanituhanya terkait denganlapangan pekerjaan, tapi menggabungkan antara capaian idealis dan
pragmatis. Di sinilah pentingnya
relevansi itu. Hal ini juga merupakan salah satu dari delapan program 100hari,"paparnya.
Direktorat Jenderal PendidikanTinggiDepartemen Pendidikan
NasionalFasliDjalalmenjelaskan,
seleksi calon penerima beasiswa
BidikMisiditentukan oleh pergu.
ruan tinggi setempat. Beasiswa
akan diprioritaskan bagi calon
mahasiswadari kalangan tidak


'0

mampu, berprestasi

paling tinggi,
dan memperhatikan asal daerah.
"Jika seleksi memerlukan kehadiranfisik,maka biaya transportasi
dan akomodasi akan ditangguqg
universitas," tandasnya.
Pengamiit Pendidikan Universitas Indonesia (UI) A Hanief Saha
Ghafur mengatakan, Depdiknas
perlu membenahi organisasi penjamin mutu pendidikan di tingkat
sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat mendesain akselerasi kemajuan pendidikan di tingkat
baWah. "Kinerja organisasi mutu
tersebut hingga kini belum efektif
untuk melihat sejauh mana kualitas anak didik," ungkap Hanief pa.
da Seputar Indonesiakemarin.
Depdiknas, ujar Hanief, juga
perlu memerintahkan kepada setiap sekolah untuk membuat standar mutu pendidikan. Terkait tekad pengentasan angka putus sekolah dengan peluncuran program

beasiswa, Hanief menyatakan, ha.
rus dilakukan pemetaan terlebih
dulu terhadap lini masyarakat miskin. Pemetaan ini untuk mengetahui masyarakat miskin dengan kategori mana yang pantas diberikan

bantuan.

Menurut Hanief, akan lebih
efektif jika beasiswa difokuskan
pada taraf sekolah dasar dan menengah.Apalagi,ditunjangdengan
program Depdiknas yang masih
mengutamakan Wajar 9 Tahun dalam program tahun ini. Kemudian,
terkait penyaluran beasiswa, Depdiknas tetap harus melibatkan pemerintah daerah (pemda). Sebab,
menurut Hanief, pemda lah yang
mengetahui seluk beluk lingkungan masyarakat masing-masing.
Depdiknas, ujar Hanief, hanya
perlu menyusun peta kemiskinan
masyarakat dan kategori penerima. Sedangkan penyalurannya bisa melalui pemda masing-masing.
Meski demikian, tandasHanief,pemerintah pusat tetap harus memberikan pengawasan ketat agar tidak ada penyimpangan dalam penyalurannya.
Mengenai masalah Ujian Nasional (UN), Hanief menilai, masih
perlu digelar. Namun, ujar dia, UN

hanyasebatas untuk pemetaan dan
bukan syarat penentu kelulusan.
"Biarkan sekolah yang memutuskan tanpa ada intervensi dari pemerintah," tandasnya.
(neneng zubaidah)