Gandeng PT, Beasiswa Maksimal Rp 50 Juta/Siswa.

·

2
18
OJa/J

3
19

--SEPUYAR INDONESIA
o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat
o Minggu
4
5
6
7
8
9
11
10
12

14
13
15
20
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0

.

Sabtu

16


'

. PcbOMar

OApr

OMci

OJu/J

OJw

OAgs

OScp

menjadi 100anak. Pemilihan
ini harus berdasarkan nilai
ujian nasional dan disertai

kartutandapenduduk(KTP)
anak bersangkutan.
Wahyudin menyebutkan,
CIAMIS (SINDO) Pemprov Jawa Barat bekerjasama dengan berbagai per- program beasiswa tersebut
"
guruan tinggi (PT) negeri di Jabar da- merupakan jawaban atas
\:., lam merealisasikan program beasiswa permasalahan kelangkaan
kuliah bagi 1.900 lulusan SMAuntuk bidan, ahli pertanian, terutadijadikan dokter, bidan, dan sarjana ma dokterdidaerah terpencil
Jawa Barat. Dokter banyak
pertanian.Halinisebagaijawabanatas
janji Gubemur Ahmad Heryawan da- tapi penyebarannya tidak
AHMAD
lam meJlolong keluarga tak mampu merata. Selama ini, pola
umumyang biasa terjadi adaHERYAWAN
yangmemiliki anak berprestasi.
"Sejauh ini~baru Institut Pertanian lah anak yang lulus sebagai
Bogor (IPB),Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Polte- bidan, sarjana pertanian,
kes Kebidanan Unpad yang sudah menyatakan kesedia- maupun dokter, balik lagi ke
annya bekerjasama," kata Kepala Dinas Pendidikan Jabar kota besar, seperti Bandung
Wahyudin Zarkasyi saat mendampingi Gubemur Ahmad dan Jakarta, setelah menghabiskan kontrak mengabdi

Heryawan di Kabupaten Ciamis kemarin.
Menurut dia,peran perguruan tinggi negeri sangat pen- di daerah terpenc~ y,?ngjustingkarena dana dari pemprov tidakcukupuntukmengantrume;e;luk';n t~n~ga doktarkan siswa SMAhingga lulus kuliah. Biaya sekolah keter dan bldan.
bidananhinggalulusperanakmisalnya bisamenghabiskan
Karena itu, lanjut WahyuRp40 juta, kuliah pertanian Rp50 juta termasuk buku dan din, program beasiswa t~rsebiaya hidup. "Untuk kuliah kedokteran kami tidak
but sebenamya hanya dlpermungkin membiayai hingga lulus di universitas swasta.
untukkan b~gi anak-ana~
Satu-satunya jalan adalah meminta bantuan Unpad atau
cerdas yang tldak mampu dl
ke Universitas
Indonesia."
- --~
wilayahkabup~t~~, s.ementa"Kalau Unpad sudah berra yangberdonusili dikot~ besedia, sementara UI belum
sar untuk sementara tldak
bersedia," jelas Wahyudin.
a~an diakomodasi. "Dokter
Akibat biaya yang terlamdi kota sudah terlalu banyakpaumahalitu,lanjut dia,khu- lah,"ungkapnya.
sus beasiswa bagi calon dokTumpang-Tindih
ter belum tentu jumlahnya
Sementara itu, Komisi E
mencapai 100sepertiyang dikatakan gubemur. Namun, DPRD Jabar mengkhawatirkan terjadinya tumpang-tinpihaknya berupaya memilih

beberapa perwakilan saja di dihdana bantuandenganadakabupaten. Teknisnya, dipi- nyaBOSprovinsi,pemerintah
lih oleh guru lalu direkomen- pus at, dan kotalkabupaten.
dasikankeDinasPendidikan.
"Tumpang-tindih
---anggaran
Sementara itu,Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, serta Dinas Kesehatan akan memilih anak tercerdas dari setiap desa yang mengirimkan perwakilan. Dari
perwakilan itu dikerucutkan

Gandeng PT, Beasiswa

MaksimalRpSO ]uta/Siswa
-

----

Kliping

Humas

-


Unpad

-

20J9

OOkt

ONov

31

ODes

inirawan terjadi pada pendistribusian dana BOS. Sebaiknya sebelum didistribusikan,
Dinas Pendidikan merekap
terlebih dahulil peruntukkannya. Jadi, kedl kemungkinanadanyatumpang-tindih
anggaran," ujar anggota Komisi E DPRD Jabar Ani Rukmini saat ditemui SINDO di
kantomya kemarin.

Dari data yang ada, pemerintah pusat mengucurkan
dana BOS bagi sekolah-sekolah di Jabar sebesar Rp696,3
miliar,sementaraAPBD Jabar
mengalokasikan anggaran untuk BOSsebesar Rp622miliar.
Besaran BOSpemerintah pusat yang akan disalurkan termasuk BOS buku sebesar
Rp397.000/anakltahun untuk
- si~s~ili;na~kabupaten
danRp400.000dikota.Sementara untuk siswa SMP di wilayah kabupaten mendapat
Rp570.000/anakltahundanwilayahkotaRp575.000.Besaran
ini bertambah dibanding tahunlaluyanghanyamencapai
Rp254.000/anakltahun,ditambahdengandanaBOSbukusebesarRp22.000/siswa/tahun.
Sekolah,kataAni,dapatmenerima dua dana BOS itu
sekaligus dan tidak memiliki
rekapan peruntukkannya. Seharusnya, Pemprov Jabar menyalurkanBOSuntukkebutuhan lain selain biaya kebutuhan
siswa."Namuntidakadarekapan yangjelas,"terangnya.
(rudinil
krisiandi sacawisastra)