KONSTRUKSI MAKNA PEMBIAYAAN SYARIAH DI KALANGAN NASABAH NON MUSLIM.

ABSTRACT

Johan Faladhin. 210120110033. Sharia-Financing Meaning Construction of NonMuslim Bank Customers, Phenomenology Study of Sharia-Financing Meaning Construction
of non-Muslim Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Braga Bandung Bank Customers.
Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S. as Principal supervisor, and Dr. Siti Karlinah, Dra.,
M.Si. as co supervisor. Master of Communication Science Programme, Communication
Science Study Programme, Padjadjaran University.
This study aims to determine how non-Muslim bank customers motive to get their
sharia-financing, as well as how they interpret the value of murabaha, terms and conditions,
and the benefits of their sharia-financing. This study used a phenomenological research
method.
Results of the present study revealed that the reason for their need of funding is
divided into consumptive-reasons, such as education and home renovation costs, and
productive-reasons, such as business development and payment transactions. While their
motives can be divided into past-oriented-motive such as their financing experience with
other banks, the ease or difficulty experience, or their knowledge of other banks installments,
and future-oriented-motives such as their hope to profit expectation or to get a low
installment, to get certainty for a fixed monthly installment, and so on.
The research shows that the value of murabahah, terms and conditions, and the
benefits of sharia-finance system is interpreted in positive or neutral meaning by every nonMuslim customers, which is no one interpret it negatively. The positive meanings arise
because sharia-finance is considered as an advantage, such as its fixed and lower monthly

installment compared to the conventional-financing so it can be easier for them to manage
their monthly expenses and provide a sense of security. Moreover, procedurally, the terms
and conditions of sharia-financing are considered easy to fulfill. While the neutral meaning
arises as they do not pay any attention to its Islamic religious values, but pay more attention
to their economic value, or they are aligning sharia- and conventional-finance as the same
and equal resources for their funding needs.

ABSTRAK
Johan Faladhin. 210120110033. Konstruksi Makna Pembiayaan Syariah di Kalangan
Nasabah Non Muslim, Studi Fenomenologi tentang Konstruksi Makna Pembiayaan Syariah
di Kalangan Nasabah Non Muslim pada Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Bandung
Braga. Ketua Tim Pembimbing Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S. dan Anggota Tim
Pembimbing Dr. Siti Karlinah, Dra., M.Si.. Program Magister Ilmu Komunikasi Program
Studi Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motif nasabah non muslim
Warung Mikro BSM KCP Braga Bandung untuk mendapatkan pembiayaan syariah, serta
bagaimana mereka memaknai nilai murabahah, persyaratan dan ketentuan, dan manfaat atau
benefit bagi hasil pada pembiayaan syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
fenomenologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan kebutuhan dana nasabah non muslim

mengajukan pembiayaan syariah terbagi menjadi alasan kebutuhan dana konsumtif, seperti
biaya sekolah dan renovasi rumah, dan alasan kebutuhan dana produktif, seperti
pengembangan usaha dan transaksi pembayaran. Sedangkan motif mereka dalam mengajukan
pembiayaan syariah dapat dibedakan menjadi motif masa lalu yang berorientasi pada
pengalaman masa lalu seperti pengalaman pembiayaan atau kredit pada bank lain,
pengalaman kemudahan atau kesulitan, dan pengetahuan tentang angsuran bank lain, dan
motif masa depan yang berorientasi pada masa depan seperti harapan mendapat keuntungan,
harapan atas angsuran yang rendah, keinginan akan kepastian angsuran, dan sebagainya.
Penelitian menunjukkan bahwa nilai murabahah, ketentuan dan persyaratan, serta
manfaat bagi hasil pada sistem pembiayaan syariah dimaknai secara positif atau netral oleh
setiap nasabah non muslim, tanpa ada yang memaknainya secara negatif. Makna positif
muncul karena pembiayaan syariah dianggap sebagai sebuah keuntungan seperti angsuran
pembiayaan syariah lebih rendah dan tetap dibandingkan dengan angsuran kredit
konvensional sehingga memudahkan pengaturan pengeluaran bulanan dan memberikan rasa
aman. Selain itu, secara prosedural, ketentuan dan persyaratan dianggap mudah untuk
dipenuhi. Sedangkan makna yang netral muncul ketika mereka tidak memperhatikan nilai
agama saat mengajukan pembiayaan syariah namun lebih memperhatikan nilai ekonomi atau
mereka menyejajarkan pembiayaan syariah dengan kredit konvensional sebagai sumber
pendanaan.


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Nasabah Non Muslim Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.

2 67 99

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah nonmuslim dalam membeli produk asuransi jiwa syariah: studi pada AJB Bumiputera 1912 divisi syariah, cabang Margonda

0 19 134

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non-Muslim Dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah (Studi Pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah,Cabang Margonda)

3 36 0

Makna Hijab di Kalangan Mahasiswi Muslim di Kota Bandung (Studi Fenomenologi Mengenai Makna Hijab Di Kalangan Mahasiswi Muslim Di Kota Bandung)

6 46 117

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM UNTUK MENJADI NASABAH BANK SYARIAH

0 4 32

Minat Nasabah Muslim dan Non-Muslim Menyarankan Orang Lain Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi Kasus Bank Syariah di Denpasar, Bali)

0 3 12

ANALISIS KEPUASAN PELAYANAN NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DI BPR SYARIAH MITRA HARMONI YOGYAKARTA

0 2 96

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM UNTUK MENJADI NASABAH BANK SYARIAH

10 42 116

MINAT NASABAH NON MUSLIM TERHADAP FASILITAS PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG DARMO SURABAYA.

2 6 98

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH Oleh: Ikin Ainul Yakin ABSTRAK - View of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIA

0 0 12