Sejuta Lapangan Kerja Jabar.

[(OMPAS
SejutaLapangan Kerja Jabar
- --

.

- -

Oleh

SOEROSO

DASAR

M

asalah ketenagakeIjaan JawaBaratyangtidak
pemah usai meliputi tingginya tingkatpengangguran, sempitnya kesempatan keIja, rendahnya
kesejahteraan pekeIja, dan migrasi. Janji sejutakesempatan
keIja terus dibidik lawan-lawan politikAhmad Heryawan
walaupun sekarangterasa meredup.

Janji politik Gubernur Jabar
Ahmad Heryawan memberikan
sejuta kesempatan keIja selama tiga tahun awalpemerintahan sebenarnya tidak istimewa dan cenderung biasa saja. Sebab, siapa pun
yang akan menjadi gubernur, cetak biru proyeksi tenaga keIja Jabar yang dibuat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar akan seperti itu. Akantetapi, yang menarik, target tersebut
sangat marke~
~ebagaiisu padamasakampanyeduludan merupakan salah satu indikator yang
meJ:1gantarkannyamenjadi gubernur.
Kenapa tidak istimewa? Sebab,
dalam proyeksi Bappeda Jabar, tahun 2006 penduduk yang bekeIja
menurut pekeIj!UUlutama adalah
16.913.833orang, tahun 2007 se-

lam kondisi saat ini. lnilah politik
pemasaran yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan pembodohan.
Gelombang PHK

Permasalahan ketenagakeIjaan
di Jabar saat ini adalah gelombang
pemutusan
hubungan

keIja
(PHK) yang muncul pada dekade
belakangan, yangbermuladari krisis energi dengan puncak krisis
ekonomi dunia. Banyak pengamat
memperhitungkan Jabar akan dilandaPHK 500.000-600.000 tenaga keIja. PHK teIjadi terutama pada perusahaan yang berorientasi
ekspor. Gelombang PHK mendera
perusahaan menengah dengan
struktur tenaga keIja yang relatif
rentan. Adapun perusahaan besar
memiliki struktur dinamis.
I banyak 17.268.011
orang, tahun
Kita tidak bisa menutup mata
2008 beIjumlah 17.623;663orang, dengan pertumbuhan sektor indan tahun 2009 diproyeksikan dustri di Jabaryang demikian ting17.972.162 orang. Data tersebut gi, terutama di kawasan simpul
menunjukkan, tenaga keIja yang ekonomi, seperti Bodebek, Ceterserap setiap tahun sekitar kungan Bandung,dan Purwakarta.
300.000 orang. Jadi, selama tiga Pertumbuhan yang tinggi telah
tahun, jumlah tenaga keIja yang memberikan kontribusi terhadap
terserap sekitar Ijuta orang.
pendapatan asli daerah (PAD).
Sektor pertanian tetap merupa- PHK di sektor industri pengolahkan "waduk" terbesar penyerapan an menengah dan besar pada gilirtenaga keIja; disusul sektor perda- annya bisa menggerogoti PADJagangan,hotel, dan reStoran;indus- bar.

tri pengolahan; dan sektor jasaOiDengan demikian, masalah
hat proyeksi ,angkatan keIja'Pro- PHK di Jabar tidak bisa dilihat sevinsi Jabar tahun 2004-2009 keIja belah mata karena dapat berpesama Bappeda Jabar dengan Ba- ngaruh terhadap proses pembadan Pusat Statistik Jabar 2004). ngunan yang sedang berlangsung.
Lantas, apa istimewa janji itu? Menariknya membedah masalah
Toh, dalam proyeksi jauh hari da- ketenagakeIjaan di Jabar, Gubertanya memang demikian. Mung- nur waktu itu tidak menyinggung
kin kita lupa membuka kembali tentang PHK, tetapi aspek kesemlembaran-lembaran hasil kajian patan keIja. Janji politik itu juga
itu. Yang menjadikan istimewa diucapkan pada masa kampanye
adalah isu tersebut dikemas de- sebelum krisis global teIjadi. Seten..g~ c..e;dassehinj&a menarik d_a- 1M.ter.ie.dikrisis ekonomi global,

-K lip i n 9 Hum QsUn

p Qd 2 00 9--

UJHUR

target pun bisaberubah.
Sebuah pengamatan yang dilakukan penulis menunjukkan, 3040 persen tenaga kerja fonnal di
sektor industri pengolahan dan
perdagangan di Jabar adalah migran. Pada umumnya mereka berasal dari Jawa Tengah. Bahkan, di
Bekasi hampir 70 persen pekerja
sektof ini merupakan tenaga migran. Bila PHK di sektor industri

pengolahan terjadi, sepertiga tenaga kerja yang terkena PHK adalah tenaga migran.
Mereka memuneulkan beberapa alternatif untuk melanjutkan
hidup. Pertama, kembali ke daerah
asal. Kedua, berusaha kembali
mencari kerja di Jabar pada sektor
terdahulu. Ketiga, tetap di Jabar,
tetapi bergerak di sektor infonnal
karena di sektor ini mereka begitu
mudah masuk dan keluar. Fenomena itu harus diantisipasi Pemerintah Provinsi Jabar secara eerdas.
Selama ini Jabar eukup banyak
memberikan kesempatan kerja
satu
-kepada- migran. lnilah
--salah
..-=--

harga yangharus dibayarJabar karena pertumbuhan sektor industri
yang tinggi. Pertumbuhan tersebut menjadi magnet menggiurkan
bagi pendatang. Sebuah penelitian
mengungkapkan bahwa para migran datang ke Jabar dengan alasan

utama mencari pekerjaan.
Seldor pertanian
Strategi dan konsepketenagakerjaan Jabar ke depan adalah pengembangan sektor pertanian dan
pemberdayaan tenaga kerja perempuan. Strategi ini sudah tepat
karena migran tidak menyentuh
sektor pertanian. Dengan demikian, tingkat kompetisinya relatif
rendah. Sektor pertanian kurang
diminatimigrankarenamemerlukan modallahan dan lain-lain kecuali kalau mereka hanya menjadi
buruh.
Sementara itu, perbandingan
tenaga kerja laki-laki dan perempuan di Jabar adalah 1:2. Mendongkak kedua aspek itu merupakanjalan pintas meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jabar. Pa-_.-

da saat bersamaan usaha keeil dan
menengah (UKM) terus dibina
clansecara kuantitas ditambah dengan berbagai strategi. Dari semua
strategi yangakan dan sedang dijalankan, ada satu catatan serius
yang inginpenulis kedepankan.
Berdasarkan pengalaman penulis yang telah membina puluhan
ribu UKM di Jabar, kelemahan
utamanya adalah etos kerja. Motivasi yang tinggi untuk bekerja dan

berusaha harus lebih dipompa
agar kehadirannya dapat berguna
dalam proses pembangunan bangsa. Talenta yang diasah, bukan kemanjaan. Contoh bagaimana 3040 persen tenaga kerja migran bisa
merebut share di sektor industri
dan perdagangan dapat dijadikan
pelajaran berharga. Baru setelah
itu persoalan lain, seperti ilmu bisnis, produksi, clan modal, diberi
perhatian.
Mutiara hadis Rasulullah SAW
mengatakan, Apabila umatku sudab mulai meminta minta, tunggu
sajakemiskinan akandatangkepadanya. Hadis ini sangat menarik
bila kita hubungkan dengan pembangunan ketenagakerjaan di Jabar. Bantuan pennodalan dan keuangan boleh diberikan. Namun,
sebaiknya, hal itu dilakukan dengan format dana bergWiratau stimulus. Dengan demikian, UKM
mempunyai tanggung jawab mengembalikan dana. Di sini yang dipompa adalah ikhtiarnya.
Bila langsung diberikan, bantuan harus diberikan secara selektif
kepada mereka yang benar-benar
membutuhkan. Jangan sampai
bantuan meninabobokan mereka
sebagaihadiah. Padahal, itu adalah
uang rakyat Proses selektif inilah

yang tidak dilakukan sehinggamemerlukan kerja ekstra.
Prinsip kerja adalah ibadah, tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah, serta mutiara hadis
tersebut dapat dijadikan pegangan
bagaimana rub dan konsep pembangunan ketenagakerjaan diterapkan di Jabar. Semoga.
SOEROSODASAR
Peneliti Senior
PPKSDMUnpad