PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 10MEDAN T.P 2013/2014�.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams
Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Listrik Dinamis di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 10 Medan T.P 2013/2014”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Pintor Simamora, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Drs. Juru Bahasa
Sinuraya, M.Pd, dan Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen penguji,
serta Prof. Dr. Sahyar, MS, MM, selaku dosen pembimbing akademik.
Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof.
Motlan, M. Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak

Drs. Abdul Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan
juga disampaikan kepada Kepala SMA 10 Negeri Medan, serta seluruh guru
bidang studi fisika yang telah banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa kepada Ayah dan Ibu tercinta yang tak henti mengukir do’a, dan
terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan. Rasa terima kasih juga saya ucapkan kepada adik-adik beserta seluruh
keluarga terkhusus kepada tulang saya Amrul Tua batubara dan Rahman Rahim
Batubara yang telah membantu saya dalam menyelesaikan studi ini. Kepada

rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2010, terima kasih atas saransaran dan masukannya. Kepada Masitoh, Salwa, Robasa, Yeni, Noto, Fitri, Irma,
terimakasih untuk masukan dan motivasinya. Serta kepada rekan-rekan yang
menjuluki dirinya sebagai La Tahzan (Edi, Arif, Qodir dan Ahmad).
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.


Medan,

Juli 2014

Penulis,

Khazali Fahmi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS
KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 10
MEDAN T.P 2013/2014
Khazali Fahmi (NIM 4101321002)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan akibat
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis Kelas X semester 2 SMA Negeri
10 Medan T.P 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian

adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 6 kelas. Dengan teknik cluster
random sampling terpilih kelas X-1 dan X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Instrumen berupa tes soal pilihan berganda dan lembar observasi serta
telah dilakukan uji persyaratan tes untuk mengukur hasil belajar dan aktivitas
siswa.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan
kelas kontrol adalah 39,17 dan 34,47. Pada pengujian data pretes kedua kelas
diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t
pretes diperoleh -ttabel < thitung < ttabel (-1,993< 1,481< 1,993), maka Ho diterima
artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama. Kemudian diberikan
perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif tipe
TGT dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah
pembelajaran selesai diberikan, diperoleh data postes dengan hasil nilai rata-rata
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 73,61 dan 61,71. Pada pengujian data
postes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan
homogen. Hasil uji t diperoleh thitung > ttabel (4,179 > 1,667) maka H a diterima yang
berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan akibat model pembelajaran
Kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa.

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional

1
4
4
4
5
5
6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Hakekat Belajar dan Sumber Belajar
2.2 Hasil Belajar
2.3 Aktivitas Belajar

2.4 Model Pembelajaran Konvensional/Klasikal
2.5 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
2.6 Listrik Dinamis
2.7 Hasil Penelitian Yang Relevan
2.8 Kerangka Konseptual
2.9 Hipotesis Penelitian

7
8
9
10
11
15
23
24
24

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel

3.3 Variabel Penelitian
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Instrumen Penelitian
3.7 Teknik Analisis Data

25
25
25
26
27
29
35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian
4.3 Pembahasan

41

44
54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

56
56
58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa
Lampiran 3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar
Lampiran 5 Validasi Instrumen Oleh Validator
Lampiran 6 Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Lampiran 7 Uji Tingkat Kesukaran Dan
Daya Pembeda tes
Lampiran 8 Lembar Skor Permainan TGT
Lampiran 9 Lembar Rangkuman Skor Kelompok (TGT)
Lampiran 10 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 11 Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar
Lampiran 12 Pedoman Penskoran Observasi Psikomotrik Siswa
Lampiran 13 LembarDistribusi Data Observasi Psikomotrik
Lampiran 14 Hasil Pretes Kelas Eksperimen
Lampiran 15 Hasil Pretes Kelas Control
Lampiran 16 Hasil Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 17 Hasil Postes Kelas Kontrol
Lampiran 18 Perhitungan Rata-Rata, Varians Dan Standar Deviasi
Lampiran 19 Uji Normalitas
Lampiran 20 Uji Homogenitas
Lampiran 21 Uji Hipotesis
Lampiran 22 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal,
Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji t
Lampiran 25 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji F

Lampiran 26 Format Kartu Turnamen
Lampiran 27 Turnamen
Lampiran 28 Tabel Reliabilitas
Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 30 Instrumen Yang Divalidkan Oleh Validator
Lampiran 31 Surat Permohonan Ijin Observasi dari FMIPA-UNIMED
Lampiran 32 Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian
dari FMIPA-UNIMED
Lampiran 33 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Dari SMA Negeri 10 Medan

Halaman
60
111
116
127
132
133
134
136

138
141
142
148
149
155
157
159
161
163
165
168
171
175
176
177
178
180
185
187
188
194
197
198
199

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam
pendidikan guru memiliki peranan penting dalam peningkatan daya saing sumber
daya manusia dan dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan.
Dalam dunia pendidikan guru menduduki posisi tertinggi dalam hal
penyampaian informasi dan pengembangan karakter, mengingat guru melakukan
interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
dengan guru sebagai pemegang peranan utama (Uzer, 2004).Disinilah kualitas
pendidikan terbentuk dimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan.Guru tidak cukup hanya
menyampaikan materi kepada siswa di kelas karena materi yang diperolehnya
tidak selalu sesuai dengan perkembangan masyarakat.Ini merupakan masalah
yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan anak didik
bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya tetapi mereka juga
sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.
Yang menjadi permasalahan utama dalam pembelajaran adalah bagaimana
cara penyampaian materi kepada siswa agar siswa dapat tertarik untuk belajar.
Kegiatan belajar mengajar yang selama ini dilakukan hanya berpusat pada guru
dan cenderung hanya menghapal rumus-rumus dan mengerjakan soal. Padahal
pelajaran fisika merupakan pelajaran yang aplikasinya banyak kita temui di
daerah sekitar kita, fisika bukan hanya pelajaran yang bertujuan untuk
memecahkan soal-soal yang berbentuk model matematika tapi fisika merupakan
pelajaran yang berguna untuk menjelaskan gejala alam secara sederhana sehingga

dengan mengetahuinya diharapkan dapat memprediksi apa yang akan terjadi dan
menemukan sesuatu yang berguna untuk kepentingan umat manusia.
Kenyataan dari hasil pengalaman ketika melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMK T Swasta Nasional Kisaran, hampir semua
siswa menganggap pelajaran Fisika sangat membosankan dan sangat sulit untuk
dipelajarari. Mereka menganggap pelajaran Fisika hanya menghapal rumus dan
tidak ada manfaatnya sama sekali untuk kehidupan sehari – hari. Maka dari itu
minat mereka untuk mempelajari fisika sangat kurang.
Selain itu, berdasarkan hasil wawancara kepada guru fisika kelas X SMAN
10 Medan, bahwa dalam proses pembelajaran siswa cenderung sulit untuk
menerima materi fisika yang diajarkan, serta minat mereka kurang dalam
mempelajari pelajaran fisika.
Rendahnya kemauan atau minat siswa untuk mempelajari Fisika
berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil belajar. Jika di telusuri lebih lanjut,
rendahnya minat siswa untuk belajar fisika disebabkan proses pembelajaran yang
tidak menyenangkan bagi siswa. Kegiatan pembelajaran dilakukan hanya
bertujuan untuk memecahkan soal fisika tanpa pernah menghubungkan isi materi
yang diajarkan dengan kehidupan nyata dan pada setiap kegiatan pembelajaran
menggunakan sistim pembelajaran berpusat pada guru tanpa melibatkan siswa.
Guru menyampaikan pembelajaran di dalam kelas dimulai dari penyampaian
materi, contoh soal dan selanjutnya tugas atau latihan dan selesai. Ini dilakukan
setiap pembelajaran dilakukan dan dengan materi yang berbeda.
Jika diperhatikan para siswa lebih tertarik kepada mata pelajaran yang
melibatkan mereka langsung dalam proses pembelajaran, cotohnya olahraga.
Dalam pelajaran ini mereka diberikan sedikit teori kemudian di berikan praktik
sehingga mereka tahu betul bagaimana maksud dan tujuan teori yang diajarkan di
dalam kelas.
Dari uraianterlihat bahwa mereka lebih senang dengan pelajaran yang
melibatkan mereka langsung dalam kegiatan pembelajaran. Artinya mereka lebih

yakin dan senang kepada pelajaran yang mereka anggap bermanfaat untuk mereka
pada saat mereka mempelajarinya.
Bertolak belakang dengan proses pembelajaran di dalam kelas pada mata
pelajaran Fisika. Siswa dituntut guru hanya untuk dapat menyelesaikan soal, tanpa
memberi tahu apa manfaat, tujuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari.
Maka dari itu perlu dikembangkan suatu pembelajaran yang tidak hanya
dapat menyelesaikan soal secara matematis saja, tetapi juga di dalam
pembelajaran tersebut siswa dapat mengetahui kaitan isi pelajaran yang mereka
pelajari, tujuan dari materi tersebut, dan aplikasinya, sehingga diharapkan para
siswa termotivasi untuk belajar fisika yang dampaknya dapat meningkatkan hasil
belajar mereka.
Untuk itu guru harus menggunakan metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa bekerja secara gotong royong
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Beberapa hasil
penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran koperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemapuan
hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain,
serta dapat meningkatkan harga diri. Selain itu pembelajaran kooperatif dapat
merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah,
dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Salah satu model
pembelajaran kooperatif yang di tawarkan oleh peneliti adalah model
pembelajaran kooperatif tipe TeamsGamesTournament (TGT).
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
judul:

“Pengaruh

Model

Pembelajaran

Koperatif

Tipe

TeamsGamesTournament(TGT)Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 SMA Negeri 10 Medan T.P
2013/2014”
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Proses pembelajaran yang kurang efektif
2. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang.
3. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
4. Hasil belajar siswa yang rendah

1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Modelpembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif
tipe TGT
2. Hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran koperatif
tipe TGT
3. Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri 10 Medan
4. Materi yang diajarkan materi pada pokok bahasanListrik dinamis
5. Siswa yang diteliti adalah Kelas X Semester II SMAN 10 Medan Tahun
Pelajaran 2013/2014

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran koperatif tipe TGTterhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis?
2. Bagaimana

aktivitas

belajar

siswa

selama

proses

pembelajaran

menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGTpada materi pokok
Listrik Dinamis?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran koperatif
tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGTpada materi pokok
Listrik Dinamis
.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Guru
1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe TGTdi SMA Negeri 10 Medan pada materi pokok Listrik
Dinamis
2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi pengajar fisika dalam memilih
model pembelajaran pembelajaran.
3. Sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan
pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran fisika pada khususnya.

b. Bagi Siswa
1. Siswa akan lebih jelas dalam memahami materi yang diajarkan guru.
2. Siswa mendapatkan pembelajaran Fisika yang lebih bermakna dan
berkualitas.

c. Bagi Peneliti
1. Mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan penggunaan model
pembelajaran koperatif tipe TGT
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi
penelitian selanjutnya.

1.7 Defenisi Operasional
1.7.1 Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT
Model Pembelajaran Kooperatif tipe TeamsGames Tournament (TGT)
adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Selain
itu model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan turnamen akademik,
serta menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para
siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja
akademik sebelumnya setara seperti mereka
1.7.2 Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap suatu
materi yang telah dipelajari yang berorientasi pada kemampuan berpikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai
pada

kemampuan

memecahkan

masalah

yang

menuntut

siswa

untuk

menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, metode, gagasan atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

BAB V
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara alin :
1. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester 2 SMA Negeri 10 Medan tahun
ajaran 2013/2014 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
pada materi listik dinamis adalah X 1 = 61,71.
2. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester I SMA Negeri 3 Medan tahun
ajaran 20013/2014 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT pada materi pokok listrik dinamis adalah X 1 = 73,61
3. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT mengalami peningkatan, pada pertemuan I 59,89 % ,
pada pertemuan II 60,07 %, dan pada pertemuan III 64,41%
4. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan hasil
belajar

fisika

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMAN 10
Medan T.A 20013/2014, dengan thitung = 4,122 > ttabel = 1,667.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran :
1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model
pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai salah satu upaya untuk
mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar
siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama
sebaiknya lebih memahami dengan jelas masalah yang diberikan oleh
siswa ataupun masalah yang ditawarkan kepada siswa serta lebih
menguasai tahapan dalam model pembelajaran ini.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih lanjut, disarankan untuk lebih
memperhatikan efisiensi waktu pada tahap ”mengembangkan dan
menyajikan hasil karya”, karena pada tahap ini hampir semua siswa ingin
menampilkan hasil diskusi mereka.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA (STUDI EKSPERIMEN KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG T.P 2012/2013)

0 10 57

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN KELAS VII SMPN 8 BANDAR LAMPUNG

1 13 52

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS VIII SMP 7 PALANGKA RAYA SKRIPSI

0 1 87

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATERI ANIMALIA SISWA KELAS X MAN PULANG PISAU

0 0 109

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU DESTINASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20152016

0 0 13

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

0 1 16