PERAN PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN KEMERDEKAAN PERS (STUDI KASUS PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA SUMATERA UTARA).

(1)

1

PERAN PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA DALAM

MEWUJUDKAN KEMERDEKAAN PERS (STUDI KASUS

PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA

SUMATERA UTARA)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Tohap Pandapotan Simaremare NIM. 3113111067

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Tohap Pandapotan Simaremare. NIM. 3113111067. “Peran Persatuan Wartawan Indonesia Dalam Mewujudkan Kemerdekaan Pers (Studi Kasus Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara dalam mewujudkan kemerdekaan pers di Sumatera Utara. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau obyek penelitian di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah melalui observasi, angket dan wawancara. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik sederhana (persentase). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara yang berjumlah 650 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling, yaitu pengambilan narasumber dilakukan berdasarkan kriteria tertentu

dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah : Ketua PWI SUMUT, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan, Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan, Sekretaris, Wakil Sekretaris I, Wakil Sekretaris II, Bendahara, Wakil Bendahara, dan Wartawan yang menjadi anggota Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara yang berjumlah 10 Orang. Adapun rumus teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi.

Dari hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa Persatuan Wartawan Indonesia sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan pers di Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket penelitian terhadap wartawan yang terdaftar anggota Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara dan wawancara dengan wakil ketua bidang pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara dalam mewujudkan kemerdekaan pers seperti melakukan pelatihan jurnalistik terhadap wartawan, melakukan ujian standar kompetensi wartawan yang dibuktikan dengan pemberian kartu identitas wartawan profesional bagi wartawan yang dinyatakan lulus ujian, melakukan pengawasan kode etik jurnalistik terhadap wartawan.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan Penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul “Peran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara dalam Mewujudkan Kemerdekaan Pers di Sumatera Utara”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis dengan rendah hati mengharapkan masukan dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Atas masukan yang diberikan penulis mengucapkan terimakasih.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir penulis banyak menemukan hambatan. Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 4. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta sebagai dosen penguji skripsi penulis.

5. Bapak Arief Wahyudi, SH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.


(6)

6. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku pembimbing skripsi penulis dan yang telah banyak memberikan saran, nasehat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi penulis.

7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai dosen pembimbing akademik penulis dan sebagai penguji skripsi penulis.

8. Bapak Majda El Muhtaj, M.Hum yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Surya Dharma, S.Pd., M.Pd yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Unimed, khususnya di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

11. Bapak Joni, Bapak Sumino, dan Bapak Partaonan selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan maupun Fakultas Ilmu Sosial yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

12. Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Bapak Jongga Manullang, M.Pd yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.


(7)

14. Bapak Rizal Rudi Surya selaku Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Narasumber yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini.

15. Teristimewa kepada orang tua saya yang sangat saya sayangi dan akan selalu kubanggakan, Ayahanda Hotman Simaremare dan Ibunda Rolly Saurlina Sinaga sebagai motivator dan malaikat penolong dalam hidup penulis yang banyak memberikan semangat, doa, serta bantuan moril dan materiil kepada penulis sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

16. Adik penulis Gugun Rosenna Simaremare yang telah banyak membantu dan mendukung saya sepenuhnya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 17. Keluarga Op. Aristo Sitanggang / Br. Sinaga yang telah banyak membantu

penulis baik moril maupun materi.

18. Keluarga Abang Suasana Dachi / Br. Sinaga yang telah banyak membantu penulis baik moril maupun materi.

19. Para sahabat penulis yang selalu ada dalam suka dan duka Any Bertha Simamora, Aprianta Pinem, Devi Silaban, Dina Mariana Panjaitan, Ella Isfa Haloho, Ety Malina Sinaga, dan Widya Septiani Situmorang

20. Teman-teman penulis seluruh Reguler A, Reguler B, Ekstensi A, dan Ekstensi B Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan stambuk 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis.

21. Debora Estina Panjaitan, terimakasih buat doa, dukungan, motivasi, dan kerjasama yang pernah terjalin selama ini.


(8)

22. Sahabat-sahabatku di Himpunan Mahasiswa Jurusan PPKn periode 2012-2013.

23. Sahabat-sahabatku Alexander Manullang, Alandani Sembiring, Noperman Haris Saragih, Marto Sihotang, Zulkifli Barus.

24. Sahabat-sahabatku di Sukaria 50B (SUKARLIB) Bosra Simarmata, Cristin, Dean, Debora, Dinda Lianisari S, Eva, Ida, Kak Sofi, Wan Okto Brada Hutahaean.

25. Teman-temanku di PPLT SMA Bintang Timur 1 Balige, FIS (Radius Lasriana, Tere, Rebecca, Ade), FBS (Andi, Cristin, Novilda, Wilson, Juli, Panina, Debora, Pratiwi, Asima, Asini), FMIPA (Bistok, Santa, Seri, Rifka, Wida), FE (Ice, Juni, Devika ), FIK (Ratno, Erik, Dedi) terimakasih buat waktu yang indah yang telah kita lalui bersama.

26. Sahabat-sahabatku di Solfeggio Choir terimakasih buat doa dan dukungannya.

27. Seluruh kakak, abang, teman-teman, serta adik-adik yang selalu mendukung penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Medan, Juni 2015

Tohap Pandapotan Simaremare NIM. 3113111067


(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kajian Teori ... 6

1. Wartawan ... 6

2. Peran Wartawan ... 8

3. Kemerdekaan Pers ... 16

4. Makna Kemerdekaan Pers... 17

5. Persatuan Wartawan Indonesia ... 21

B. Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Lokasi Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 27

1. Variabel Penelitian ... 27

2. Definisi Operasional... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27


(10)

vii

2. Angket ... 28

3. Wawancara ... 28

E. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Struktur Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia SUMUT ... 30

2. Hasil Angket Penelitian dan Wawancara ... 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. KESIMPULAN ... 62

B. SARAN ... 63


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tanggapan responden tentang adanya Undang-Undang yang mengatur tentang Pers ... 35 Tabel 2 Tanggapan responden tentang dilakukannya kemerdekaan pers kepada masyarakat di Sumatera Utara ... 36 Tabel 3 Tanggapan mendukung wartawan dalam mewujudkan kemerdekaan pers

... 38 Tabel 4 Tanggapan responden tentang menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan pers dalam mewujudkan kemerdekaan pers ... 40 Tabel 5 Tanggapan responden tentang kesiapan wartawan di SUMUT dalam mengupayakan kemerdekaan pers ... 41 Tabel 6 Tanggapan responden tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam mewujudkan kemerdekaan pers... 42 Tabel 7 Tanggapan responden tentang respon pemerintah dalam mewujudkan kemerdekaan pers ... 44 Tabel 8 Tanggapan responden tentang Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara menemukan wartawan yang berbuat curang... 45 Tabel 9 Tanggapan responden tentang menemukan wartawan yang melanggar kode etik jurnalistik ... 47 Tabel 10 Tanggapan responden tentang memahami adanya standar kompetensi wartawan yang telah ditetapkan oleh Dewan Pers ... 48 Tabel 11 Tanggapan responden tentang Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara menemukan perusahaan pers yang tidak mendukung kemerdekaan pers ... 50 Tabel 12 Tanggapan responden tentang Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara melakukan pengujian terhadap satndar kompetensi wartawan di Sumatera Utara ... 52 Tabel 13 Tanggapan responden tentang Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara menemuukan hasil kerja jurnalistik seorang wartawan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan ... 53


(12)

Tabel 14 Tanggapan responden tentang dampak positif dari upaya Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara dalam mewujudkan kemerdekaan pers ... 54 Tabel 15 Tanggapan responden tentang adanya UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers membantu Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara dalam mewujudkan kemerdekaan pers... 56 Tabel 16 Tabulasi jawaban responden secara keseluruhan ...58


(13)

1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Angket Penelitian Lampiran II : Wawancara

Lampiran III : Dokumentasi Penelitian Lampiran IV : Nota Tugas

Lampiran V : Surat Penelitian Dari Jurusan PPKn

Lampiran VI : Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial

Lampiran VII : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian Lampiran VIII : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn Lampiran IX : Surat Keterangan Perpustakaan Unimed

Lampiran X : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn Lampiran XI : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa

Jurusan PPKn

Lampiran XII : Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran XIII : Daftar Riwayat Hidup


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kemerdekaan pers merupakan salah satu dimensi Hak Asasi Manusia, yaitu hak manusia untuk mengeluarkan pendapatnya secara bebas. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pasal 28E ayat (3) yaitu : “Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” Serta ditegaskan dalam Pasal 28F, yaitu

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”

Istilah kemerdekaan pers sebenarnya nama yang lazim untuk seluruh hak yang bersifat asasi bagi warga masyarakat, yaitu berupa hak untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk membentuk dan membangun secara bebas pemikiran dan pendapatnya, serta hak untuk menyatakan pikiran dan pendapat. Makna ini berkaitan dengan tersedianya informasi secara bebas, baik informasi sosial maupun estetis (keindahan) di tengah masyarakat. Kegiatan ini menjadi penyangga bagi terbangun dan terpeliharanya peradaban manusia dewasa ini. Media pers dan jurnalis hanya salah satu diantara sekian banyak pelaksanaan bagi kedua hak asasi tersebut.

Pers sebagai subsistem komunikasi mempunyai posisi yang khusus dalam masyarakat Indonesia. Pers dijadikan jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat atau antar masyarakat itu sendiri. Itu sebabnya pers mempunyai fungsi


(15)

yang melekat pada dirinya, yakni sebagai pemberi informasi, alat pendidikan, sarana kontrol sosial, sarana hiburan maupun sarana perjuangan bangsa.

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers Pasal 2 menyatakan : “Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum”. Oleh karena itu, peran wartawan selaku bagian terpenting dari pers sangat dibutuhkan.

Daulay (2008 : 301) menyatakan bahwa :

“Namun belakangan ini, kemerdekaan atau kebebasan pers sering disalahgunakan. Banyak kalangan media dengan berani menyajikan berita anarkis, fitnah, bohong, ataupun gambar-gambar berbau pornografi maupun pornoaksi. Misalnya: gambar salah satu artis yang menjadi cover bagian depan majalah yang memperlihatkan bagian-bagian vital dari kaum wanita atau laki-laki, cerita-cerita yang mengandung gairah seksualitas, media juga sering dijadikan sebagai alat provokasi dari satu golongan kepada golongan lain. Bahkan ada beberapa media pers yang sengaja menayangkan tayangan kriminalitas dengan lebih mengedepankan aksi kekerasannya daripada solusi yang diberikan sehingga menambah deretan panjang dampak negatif dari kebebasan pers. Ironisnya, semua itu dilakukan hanya sekedar menarik minat pembaca (komersial semata), tanpa dibarengi dengan nilai-nilai pendidikan.

Kemerdekaan pers yang saat ini kita rasakan sayangnya tidak diiringi dengan profesionalisme wartawan. Masih ada wartawan yang bekerja tidak profesional dan melanggar kode etik wartawan. Banyak faktor yang menyebabkan tidak profesionalnya wartawan dalam menjalankan tugas, diantaranya banyak wartawan yang diupah rendah, banyaknya wartawan yang menerima imbalan/suap dari sumber berita, sehingga wartawan tidak lagi bisa menjaga sikap independensinya.


(16)

Adanya wartawan yang tidak profesional menyebabkan masih banyak berita di media massa baik cetak maupun elektronik yang tidak sesuai fakta, mengakibatkan keresahan yang mendalam bagi semua kalangan masyarakat. Bahkan diera reformasi yang sekarang pun masih ada berita yang tidak sesuai dengan fakta atau kejadian yang sebenarnya terjadi. Hal ini tentunya disebabkan adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang salah satunya adalah wartawan yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya selaku pencari berita. Karena itulah peran wartawan menjadi penting dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu.

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara merupakan salah satu organisasi resmi wartawan di Sumatera Utara yang sangat dibutuhkan eksistensinya demi tercapainya wartawan Indonesia yang profesional dan bersikap independen, sehingga menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Maka dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu dapat terealisasi dengan sendirinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul : “Peran Persatuan Wartawan Indonesia Dalam Mewujudkan Kemerdekaan Pers (Studi Kasus Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara).


(17)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini. Dengan demikian, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam mewujudkan kemerdekaan pers.

2. Proses pelaksanaan Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. 3. Masih adanya wartawan yang diupah rendah oleh perusahaan pers.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian agar peneliti terarah dan juga untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian ini, serta mengingat keterbatasan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah. Maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : Peran Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana peran Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers ?


(18)

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peran Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti berguna. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis : untuk menambah wawasan penulis tentang peran Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers;

2. Bagi mahasiswa dan peneliti : sebagai bahan referensi dan penambah wawasan tentang pentingnya peran Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers;

3. Bagi Pemerintah dan Perusahaan Pers : sebagai referensi untuk memberikan masukan akan pentingnya kemerdekaan pers.

Bagi masyarakat luas (termasuk wartawan) : hasil penelitian ini memberikan masukan pentingnya mewujudkan kemerdekaan


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang terdapat didalam penelitian ini penulis bertitik tolak pada hasil observasi, angket dan dokumentasi. Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara berperan dalam mewujudkan kemerdekaan pers di Sumatera Utara. Hal ini dibuktikan dengan beberapa fakta dan temuan yaitu sebagai berikut:

1. Wartawan yang menjadi anggota Persatuan Wartawan Indonesia memahami adanya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pemahaman akan Undang-Undang tersebut didapat dari pelatihan, seminar yang secara rutin dilakukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sangat membantu Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers. Kebebasan pers lebih terjamin sejak disahkannya Undang-Undang tersebut. Tidak terdapat lagi pembredelan terhadap media, maupun tidak mensyaratkan adanya SIUPP untuk penerbitan pers yang membutuhkan biaya besar..

3. Wartawan yang profesional ditandai dengan adanya kartu identitas. Wartawan yang memiliki kartu identitas terlebih dahulu mengikuti ujian


(20)

yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia dan wartawan yang dinyatakan luluslah yang berhak untuk memiliki kartu tersebut.

4. Masyarakat merasakan dampak positif dari upaya Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara dalam mewujudkan kemerdekaan pers. Dampak positif dari mewujudkan kemerdekaan pers oleh Persatuan Wartawan Indonesia misalnya masyarakat mendapatkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi, Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara, Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain. disamping itu, masyarakat juga memiliki hak jawab apabila kejadian atau berita yang dihasilkan tidak benar.

B. Saran

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sudah perlu untuk direvisi karena harus sesuai dengan perkembangan jaman.

2. Perlu diperketat lagi mengenai ijin penerbitan perusahaan pers. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan pers yang hanya meraup keuntungan saja tanpa mementingkan kepentingan masyarakat umum salah satu contohnya adalah banyak media cetak maupun elektronik yang memamerkan hal-hal yang berbau pornografi dan porno aksi demi mendulang keuntungan semata.


(21)

3. Perlu diberikan sanksi denda dan pidana yang tegas kepada wartawan gadungan agar memberikan efek jera. Sebab banyak dijumpai wartawan tersebut di Sumatera Utara bahkan memiliki identitas palsu. Sehingga

stigma (pandangan) negatif terhadap wartawan tidak dijumpai lagi.

4. Pemerintah perlu memberikan respon yang lebih baik lagi agar kemerdekaan pers terwujud dengan baik seperti memberikan segala informasi seluas-luasnya kepada masyarakat tanpa adanya hal-hal yang ditutupi ataupun disembunyikan.


(22)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Dari Buku

Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita). Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama.

Djatmika, Prija. 2004. Strategi Sukses Berhubungan Dengan Pers dan Aspek-Aspek Hukumnya. Jakarta : Bayu Media Publishing.

Ishak, Saidulkarnain. 2014. Jurnalisme Modern. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Kustiantari, Dewi Rieka. 2011. Mengenal Profesi Wartawan Lebih Dekat. Bandung: CV. Teman Belajar.

Manan, Bagir. 2010. Menjaga Kemerdekaan Pers di Pusaran Hukum. Jakarta : Dewan Pers.

Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyana, Deddy. 2001. Nuansa-Nuansa Komunikasi : Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

_______. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers.

Panuju, Redi. 2002. Relasi Kuasa Negara Media Massa dan Publik (Pertarungan Memenangkan Opini Publik dan Peran Dalam Transformasi Sosial). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Romli, A. S. 2004. Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, Script Writter. Bandung: PT Nuansa.

Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan (Strategi Wartawan Menghadapi Tugas Jurnalistik). Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Baru. Jakarta : PT. Rajawali Pers.

Sukardi, Wina Armada. 2010. Standar Kompetensi Wartawan. Jakarta: Dewan Pers.

Syahrum & Salim. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Ciptapustaka Media.


(23)

Wardhani, Diah. 2008. Media Relations, Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Jakarta : Graha Ilmu.

Winarto, Paulus. 2010. How To Handle The Journalist (Beraliansi dengan Pers Menuju Sukses). Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sumber Dari Undang-Undang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Peraturan Dewan Pers Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers.

Peraturan Dewan Pers Nomor: 1/Peraturan-DP/II/2010 Tentang Standar Kompetensi Wartawan.

Sumber Dari Jurnal

Baskoro. L.R. 2011. Kekerasan Terhadap Pers Dan Perlindungannya. Jurnal HAM. Vol 7.

Daulay, Hamdan. 2008. Kode Etik Jurnalistik dan Kebebasan Pers di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Islam. Jurnal Penelitian Agama. Vol XVII Nomor 2.

Febriananingsih, Nunuk. 2012. Keterbukaan Informasi Publik Dalam Pemerintahan Terbuka Menuju Tata Pemerintahan Yang Baik. Jurnal Rechts Vinding. Vol 1, Nomor 1.

Poti, Jamhur. 2011. Demokratisasi Media Massa Dalam Prinsip Kebebasan. Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan. Vol 1, Nomor 1.

Sulistyowati, Fadjarini. 2004. Organisasi Profesi Jurnalis dan Kode Etik Jurnalistik. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol 1, Nomor 1.

Sumber Dari Internet

http://www.dewanpers.or.id diakses tanggal 10 Maret 2015


(1)

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peran Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti berguna. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis : untuk menambah wawasan penulis tentang peran Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers;

2. Bagi mahasiswa dan peneliti : sebagai bahan referensi dan penambah wawasan tentang pentingnya peran Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers;

3. Bagi Pemerintah dan Perusahaan Pers : sebagai referensi untuk memberikan masukan akan pentingnya kemerdekaan pers.

Bagi masyarakat luas (termasuk wartawan) : hasil penelitian ini memberikan masukan pentingnya mewujudkan kemerdekaan


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang terdapat didalam penelitian ini penulis bertitik tolak pada hasil observasi, angket dan dokumentasi. Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara berperan dalam mewujudkan kemerdekaan pers di Sumatera Utara. Hal ini dibuktikan dengan beberapa fakta dan temuan yaitu sebagai berikut:

1. Wartawan yang menjadi anggota Persatuan Wartawan Indonesia memahami adanya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pemahaman akan Undang-Undang tersebut didapat dari pelatihan, seminar yang secara rutin dilakukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sangat membantu Persatuan Wartawan Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan pers. Kebebasan pers lebih terjamin sejak disahkannya Undang-Undang tersebut. Tidak terdapat lagi pembredelan terhadap media, maupun tidak mensyaratkan adanya SIUPP untuk penerbitan pers yang membutuhkan biaya besar..

3. Wartawan yang profesional ditandai dengan adanya kartu identitas. Wartawan yang memiliki kartu identitas terlebih dahulu mengikuti ujian


(3)

yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia dan wartawan yang dinyatakan luluslah yang berhak untuk memiliki kartu tersebut.

4. Masyarakat merasakan dampak positif dari upaya Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara dalam mewujudkan kemerdekaan pers. Dampak positif dari mewujudkan kemerdekaan pers oleh Persatuan Wartawan Indonesia misalnya masyarakat mendapatkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi, Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara, Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain. disamping itu, masyarakat juga memiliki hak jawab apabila kejadian atau berita yang dihasilkan tidak benar.

B. Saran

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sudah perlu untuk direvisi karena harus sesuai dengan perkembangan jaman.

2. Perlu diperketat lagi mengenai ijin penerbitan perusahaan pers. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan pers yang hanya meraup keuntungan saja tanpa mementingkan kepentingan masyarakat umum salah satu contohnya adalah banyak media cetak maupun elektronik yang memamerkan hal-hal yang berbau pornografi dan porno aksi demi mendulang keuntungan semata.


(4)

3. Perlu diberikan sanksi denda dan pidana yang tegas kepada wartawan gadungan agar memberikan efek jera. Sebab banyak dijumpai wartawan tersebut di Sumatera Utara bahkan memiliki identitas palsu. Sehingga stigma (pandangan) negatif terhadap wartawan tidak dijumpai lagi.

4. Pemerintah perlu memberikan respon yang lebih baik lagi agar kemerdekaan pers terwujud dengan baik seperti memberikan segala informasi seluas-luasnya kepada masyarakat tanpa adanya hal-hal yang ditutupi ataupun disembunyikan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Dari Buku

Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita). Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama.

Djatmika, Prija. 2004. Strategi Sukses Berhubungan Dengan Pers dan Aspek-Aspek Hukumnya. Jakarta : Bayu Media Publishing.

Ishak, Saidulkarnain. 2014. Jurnalisme Modern. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Kustiantari, Dewi Rieka. 2011. Mengenal Profesi Wartawan Lebih Dekat. Bandung: CV. Teman Belajar.

Manan, Bagir. 2010. Menjaga Kemerdekaan Pers di Pusaran Hukum. Jakarta : Dewan Pers.

Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyana, Deddy. 2001. Nuansa-Nuansa Komunikasi : Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

_______. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers.

Panuju, Redi. 2002. Relasi Kuasa Negara Media Massa dan Publik (Pertarungan Memenangkan Opini Publik dan Peran Dalam Transformasi Sosial). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Romli, A. S. 2004. Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, Script Writter. Bandung: PT Nuansa.

Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan (Strategi Wartawan Menghadapi Tugas Jurnalistik). Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Baru. Jakarta : PT. Rajawali Pers.

Sukardi, Wina Armada. 2010. Standar Kompetensi Wartawan. Jakarta: Dewan Pers.

Syahrum & Salim. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Ciptapustaka Media.


(6)

Wardhani, Diah. 2008. Media Relations, Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Jakarta : Graha Ilmu.

Winarto, Paulus. 2010. How To Handle The Journalist (Beraliansi dengan Pers Menuju Sukses). Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sumber Dari Undang-Undang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Peraturan Dewan Pers Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers.

Peraturan Dewan Pers Nomor: 1/Peraturan-DP/II/2010 Tentang Standar Kompetensi Wartawan.

Sumber Dari Jurnal

Baskoro. L.R. 2011. Kekerasan Terhadap Pers Dan Perlindungannya. Jurnal HAM. Vol 7.

Daulay, Hamdan. 2008. Kode Etik Jurnalistik dan Kebebasan Pers di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Islam. Jurnal Penelitian Agama. Vol XVII Nomor 2.

Febriananingsih, Nunuk. 2012. Keterbukaan Informasi Publik Dalam Pemerintahan Terbuka Menuju Tata Pemerintahan Yang Baik. Jurnal Rechts Vinding. Vol 1, Nomor 1.

Poti, Jamhur. 2011. Demokratisasi Media Massa Dalam Prinsip Kebebasan. Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan. Vol 1, Nomor 1.

Sulistyowati, Fadjarini. 2004. Organisasi Profesi Jurnalis dan Kode Etik Jurnalistik. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol 1, Nomor 1.

Sumber Dari Internet

http://www.dewanpers.or.id diakses tanggal 10 Maret 2015