T1 702010603 Full text

(1)

Perancangan Tes Online di SMP Kristen Lentera

Ambarawa

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti:

Fredi Setyanto (702010603)

Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Pendidikan TI dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga


(2)

ii

Perancangan Tes Online di SMP Kristen Lentera

Ambarawa

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti:

Fredi Setyanto (702010603)

Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Pendidikan TI dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

viii

Perancangan Tes Online di SMP Kristen Lentera

Ambarawa

1Fredi Setyanto, 2Ramos Somya Fakultas Teknologi Informasi

Program Studi Pendidikan TI dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2)[email protected]

Abstract

Test is the smallest part of evaluation. This is a method to know the student comprehension of the lessons. Now a day, we can do the test conventionally or in writing, but it becomes a heavy bur den for the teacher because of the administration that they have to fulfill before. Many times technology is used as a problem solving that they face always along with the technology development. So, to get the best solution of using technology is by arranging an online test application with web-based. This application has a lot of advantages than writing test that we have been applied. Online test consists of test arrangement, correction, student answer sheet, and the analysis of evaluation results that always been the one of teacher comprehensiveness that important to do the student evaluation. Teacher can apply the online test as an alternative method.

Keywords: Online test, PHP, MySQL

Abstrak

Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi, sehingga untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan salah satunya menggunakan tes. Pada saat ini tes dilakukan dengan cara konvensional atau secara tertulis, akan tetapi para guru merasa terbebani akan semakin banyaknya administrasi yang dikerjakan. Seiring perkembangan teknologi yang ada, sering sekali teknologi dimanfaatkan sebagai penyelesaian masalah yang sering dihadapi. Sehingga dengan memanfaatkan teknologi, maka solusi yang tepat dengan cara merancangkan aplikasi tes online berbasis web. Tes online berbasis web memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan tes secara tertulis yang sudah diterapkan sejak dahulu. Pada tes online terdapat perancangan tes, proses pengerjaan tes, koreksi, lembar jawab siswa, dan analisa hasil evaluasi yang merupakan salah satu administrasi guru yang penting untuk membantu guru dalam melakukan evaluasi terhadap para siswanya. Guru dapat menyelenggarakan tes online sebagai metode alternatif secara efektif dan efisien.

Kata Kunci: Tes online, PHP, MySQL

__________________________________

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Pendidikan TI dan Komputer, Universitas Satya

Wacana


(9)

1

1. Pendahuluan

Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan penilaian. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respon peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi [1].

Saat ini, dalam mengevaluasi siswa di SMP Kristen Lentera Ambarawa dengan cara memberikan tes secara konvensional atau dengan cara menuliskan jawaban ke lembar jawab siswa. Hal ini membuat para guru di SMP Kristen Lentera Ambarawa mengharapkan adanya solusi yang dapat membantu para guru supaya beban administrasi yang di kerjakan menjadi berkurang. Adapun proses evaluasi yang dilakukan para guru terhadap siswa didik dengan cara konvensional, proses tersebut memiliki urutan sebagai berikut: a) Guru sebagai pengajar mata pelajaran yang diampu, menyusun soal berdasarkan topik – topik yang telah diajarkan kepada siswa yang mengacu pada standar kompetensi yang ingin dicapai. b) Soal tersebut dirangkum dalam sebuah tes yang kemudian dicetak pada kertas. c) Kertas soal diperbanyak sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti tes. d) Siswa mengerjakan soal dengan menjawab pertanyaan baik secara langsung pada kertas soal, maupun dengan menuliskannya pada lembar jawab yang disediakan. e) Usai tes dilakukan, guru mengoreksi lembar jawab yang telah diisi siswa sesuai kunci jawaban yang sudah disiapkan oleh guru. f) Guru memasukkan skor tiap soal sesuai jumlah siswa per kelas pada Ms. Excel, kemudian diproses guna dilakukannya analisa hasil pencapaian siswa yang sudah mengikuti tes tersebut.

Menurut urutan proses yang terjadi, permasalahan yang dialami dalam proses evaluasi adalah kebutuhan akan kertas dan waktu evaluasi yang cenderung lama, karena jika dilakukan secara konvensional akan memakan banyak kertas, baik untuk soal maupun lembar jawabnya. Selain itu, membutuhkan waktu untuk proses koreksi. Satu guru yang mengampu satu mata pelajaran biasanya tidak hanya mengampu satu kelas saja. Setelah koreksi dilakukan analisa, dalam analisa ini guru menginputkan skor per soal sesuai dengan jumlah siswa pada tiap kelas.

Dilihat dari permasalahan yang dihadapi, para guru mengharapkan adanya solusi untuk meringankan beban administrasi yang dihadapi saat ini, sehingga proses evaluasi tidak memakan biaya lebih dan waktu yang lama. Sehingga solusi yang tepat dengan cara merancangkan tes online berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL.

Digunakannya PHP dan MySQL ini, dikarenakan ada beberapa masalah yang tidak dapat dipenuhi oleh beberapa CMS atau LMS yang sudah ada. Permasalahan tersebut antara lain: a) output lembar jawab siswa yang sesuai dengan aturan lembar jawab siswa di SMP Kristen Lentera Ambarawa, b) output analisa sesuai dengan aturan kriteria analisa pencapaian daya serap yang ada di SMP Kristen Lentera Ambarawa, c) penentuan dalam aturan penilaian yang


(10)

2

berbeda dengan CMS atau LMS yang sudah ada, d) terdapat bank soal e) hasil analisa menunjukkan persentase pencapaian siswa sehingga dapat disimpulkan soal tersebut termasuk kategori sulit, sedang, atau mudah. Kemudian dari beberapa permasalahan tersebut, diputuskan untuk merancang perangkat lunak dan tidak menggunakan CMS atau LMS yang sudah ada.

Dengan demikian, siswa dapat langsung mengerjakan di komputer, dan hasil jawaban langsung dikoreksi sekaligus terdapat analisa nilai yang dikerjakan oleh sistem yang ada di tes online tersebut. Sehingga dapat membantu efektifitas guru dalam mengoreksi hasil kerja siswa yang lebih efektif dan efisien. Dengan tes online ini, juga diharapakan dapat membantu guru dalam mengurangi beban administrasi yang dikerjakan.

Menurut latar belakang masalah yang ada, maka dalam penulisan laporan

skripsi ini mengangkat tema yaitu “Perancangan Tes Online di SMP Kristen

Lentera Ambarawa”.

2. Kajian Pustaka

Rujukan penelitian yang pertama yaitu skripsi dengan judul

“Pembangunan Sistem Evaluasi Belajar Terpadu Berbasis Web Menggunakan Yii

Framework (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Salatiga)”[2], aplikasi yang dibangun bertujuan sebagai metode alternatif untuk melakukan simulasi tes yang cepat, tepat, dan praktis. Sehingga metode evaluasi belajar terpadu berbasis web memiliki banyak benefit dibandingkan dengan metode tertulis yang telah diterapkan sejak dahulu. Aplikasi ini merupakan integrasi dari perancangan tes, proses pengerjaan tes, koreksi dan analisa hasil evaluasi ke dalam sebuah sistem evaluasi belajar terpadu.

Rujukan penelitian kedua yaitu dengan judul “Perancangan Web Tes Ujian

Online Berbasis PHP Dan MySQL”[3]. Aplikasi yang dibangun berupa web dengan menggunakan PHP dan MySQL, xampp-win32-1.7.2 yang merangkum Web Server Apache, Web Scripting PHP, dan Database MySQL. Selain itu, Macromedia Dreamweaver 8 sebagai Web Editor, serta menggunakan Web Browser yang berguna untuk menampilkan halaman website. Aplikasi yang dibangun peneliti berguna untuk dapat menyajikan informasi tentang tes ujian online, tips dan trik dalam menyelesaikan tes ujian online, juga memberikan sajian soal – soal yang dapat digunakan untuk menguji kemampuan akademik peserta didik. Setelah mengkaji dari kedua penelitian tersebut, dapat ditarik keunggulan masing – masing penelitian untuk membentuk penelitian baru dengan merancang sebuah tes online yang mengacu pada pembangunan sistem evaluasi belajar terpadu berbasis Web, sehingga menjadikan tes online sebagai alternatif guru dalam melakukan evaluasi belajar terhadap siswanya. Dalam merancang aplikasi mengacu pada penelitian kedua dengan menggunakan PHP dan MySQL, xampp-win32-1.7.2 yang merangkum Web Server Apache, Web Scripting PHP, dan Database MySQL.


(11)

3

Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan – pertanyaan, atau perintah – perintah atau hingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee (peserta tes); nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai – nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu [4].

Menurut dokumen resmi PHP, PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Merupakan Bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, dapat menampilkan isi database ke halaman web. Hingga saat ini, PHP telah berkembang hingga versi ke-5. PHP 5 menjadi salah satu pilihan yang sangat bermanfaat bagi semua web programmer atau web developer. PHP 5 memiliki keunggulan utama dibandingkan pendahulunya, yaitu dukungannya yang penuh terhadap Object-Oriented Programming (OOP). Sifatnya gratis dan kompatibelitasnya terhadap banyak aplikasi database, membuat PHP 5 menjadi sangat fleksibel [5].

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux.selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (banyak pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh semua programmer database, apalagi dalam pemrograman web. Kelebihan lain dari MySQL adalah ia menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Posgres SQ1, SQL Server, dan lain – lain[6].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem. Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Dimana tahapan – tahapan itu pada umumnya terdiri dari: a) identifikasi masalah yang ingin diangkat untuk penelitian, b) perumusan masalah yang ada, c) penelusuran pustaka sebagai acuan dalam penelitian, d) rancangan penelitian, e) pengumpulan data sebagai bahan penelitian, f) pengolahan data, g) penyimpulan hasil[7]. Setelah mengacu pada beberapa tahapan tersebut, maka dalam melakukan penelitian ini ada lima tahapan yang dilakukan sebagai acuan dalam perancangan sistem yang digambarkan dalam diagram berikut :


(12)

4

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan metode prototyping. Penggunaan metode prototyping merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan mudah, karena mengacu pada kebutuhan yang diharapkan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah mendefinisikan aturan – aturan utama pada pengumpulan kebutuhan sistem di SMP Kristen Lentera Ambarawa yang sudah didapatkan. Bagan prototyping dapat dilihat seperti pada Gambar 2.

Gambar 2 Bagan Prototyping Model (Pressman, 2002) [8]

Tahapan – tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut : Tahap Pertama, Identifikasi kebutuhan sistem. Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem informasi, dimana antara pemakai sistem (Pelanggan) dan perancang sistem bertemu. Pelanggan menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh perancang sistem. Sehingga didapatkan beberapa informasi di SMP Kristen Lentera Ambarawa sebagai acuan perancangan perangkat lunak sebagai berikut: a) Data para guru, b) Data para siswa, c) Data mata pelajaran, d) Aturan – aturan yang digunakan, seperti: 1) jumlah butir soal (20 pilihan ganda + 6 essay), 2) perhitungan skor = ((total benar pilihan ganda * 3.5) + total skor essay), 3) format lembar jawab, 4) format analisa penilaian.

Tahap Kedua, Membuat prototype Setelah menganalisa sistem yang akan di kembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, kemudian mulai membuat prototype. Dalam perancangan prototype awal ini, hanya sebatas fungsionalitas sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan di awal.

Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML), Perancangan Arsitektur, Perancangan

Basis Data, Perancangan Antarmuka Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Aplikasi/Program

Implementasi dan Pengujian Sistem, serta Analisis Hasil Pengujian


(13)

5

Tahap ketiga, Menguji prototype. Pelanggan melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan pelanggan memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program. Berikut ini, beberapa saran atau masukan yang diberikan setelah aplikasi dilakukan uji coba yang pertama: a) Perubahan jumlah soal dari 20 pilihan ganda dan 6 essay menjadi 45 pilihan ganda dan 5 essay, b) Sehingga perubahan skor juga berubah, dari ((total benar pilihan ganda * 3.5) + total skor essay) menjadi ((total benar pilihan ganda + total skor essay)/7)*10), c) Penambahan diagrampie dan kategori nilai pada analisa, d) Penambahan untuk menampilkan persentase per soal pada analisa dengan urutan persentase terendah hingga tertinggi. e) Pemindahan ketentuan KKM (Kriteria Ketuntasan Mininal), dikarenakan KKM tiap kelas dengan mata pelajaran yang sama memiliki standar KKM yang berbeda, sehingga pada awalnya penentuan KKM berada di data mata pelajaran, dipindahkan pada saat membuat topik tes.

Tahap keempat, memperbaiki prototype. Dalam hal ini, perangkat lunak yang telah dirancang memiliki beberapa perubahan dan perbaikan supaya sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak pelanggan yaitu para guru di SMP Kristen Lentera Ambarawa. Perubahan dan perbaikan yang dilakukan antara lain : Perubahan dan perbaikan pertama, a) Perubahan pada jumlah soal, b) Perubahan pada sistem skor, c) Penambahan diagram pie dan kategori nilai pada analisa, d) Penambahan untuk penampilkan persentase per soal pada analisa, e) Perubahan sistem penentuan KKM. Perubahan dan perbaikan kedua, a) Memperbaiki sistem input jawaban siswa yang terjadi perulangan saat input ke database, b) Perbaikan tampilan lembar jawab siswa, karena mengalami perubahan format yang disebabkan oleh pergantian jumlah butir soal, c) Perbaikan pada bug dan error yang ditemukan saat pengujian, seperti fungsi tombol yang belum sesuai dengan perintah yang diinginkan, dan tampilan yang masih tidak rapi.

Tahap kelima, mengembangankan versi produksi. Pada tahap ini perangkat lunak yang dibangun dilanjutkan ketahap produksi atau sebagai tahap akhir setelah melakukan beberapa perubahan dan perbaikan sesuai dengan permasalahan yang sudah diselesaikan sehingga sesuai dengan kebutuhan dan harapan bagi pihak di SMP Kristen Lentera Ambarawa.

Adapun kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan sistem ini memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1) Processor AMD Vision A8, RAM 4GB DDR3, VGA ATI Radeon HD 7640G + 7470M 1G, HardDisk 500GB SATA3, 2) XAMPP 5.6.12 untuk paket engine PHP, MySQL, dan webserver Apache, 3) Notepad ++ 6.8.5 untuk menyunting kode pemrograman PHP, 4) Ms. Visio 2013 Membuat desain UML, 5) Google Chrome 30 digunakan sebagai perambah yang digunakan selama proses perancangan.

Perancangan proses menggunakan UML (Unified Modeling Language), dengan beberapa proses yang dijelaskan sebagai berikut. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem, berfungsi untuk menjabarkan keseluruhan kerja aplikasi secara garis besar dengan merepresentasikan interaksi yang terjadi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta memberikan gambaran fungsi-fungsi yang menjadi hak pengguna.


(14)

6

Gambar 3 Use Case Diagram

Pada Gambar 3 dijelaskan bahwa terdapat tiga user akses, diantaranya yaitu administrator, guru, dan siswa. Tiap pengguna memiliki batasan hak akses. Akun administrator mempunyai hak akses tertinggi untuk manipulasi data. Manajemen seluruh data tersebut meliputi manajemen data guru, manajemen data siswa, manajemen data kelas, manajemen data mapel, manajemen profil, manajemen tes, dan manajemen pengumuman. Untuk manajemen siswa, administrator tidak dapat mengubah data siswa, karena dengan alasan banyaknya data siswa yang terdaftar dan data siswa akan dijadikan sebagai pertanggungjawaban siswa terhadap akunnya masing – masing. Akan tetapi, administrator dapat mengaktifkan dan menon-aktifkan hak akses pada setiap akun guru maupun siswa. Pada bagian user siswa, siswa dapat melakukan manajemen profil, mengerjakan tes, melihat nilai dan pengumuman, dan untuk siswa yang belum terdaftar, dapat registrasi terlebih dahulu.

Activity diagram menjelaskan tentang proses yang terjadi sejak aktifitas dimulai hingga akhir. Berikut ini beberapa activity diagram yang dijabarkan dari beberapa halaman yang diakses sesuai dengan use case diagram.


(15)

7

Gambar 4 Activity Diagram Manajemen Tes

Gambar 4 menjelaskan tentang aktivitas yang terdapat pada hak akses seorang Guru saat melakukan akses manajemen tes. Pada saat guru mengakses menu Data Tes, terdapat beberapa akses untuk membuat topik tes yang akan diselenggarakan, kemudian setelah topik dibuat akan ada menu untuk membuat soal tes, analisa kelas, koreksi essay hasil tes yang sudah dikerjakan siswa, dan cetak hasil kerja siswa.


(16)

8

Gambar 5 Activity Diagram Mengerjakan Tes

Gambar 5 menjelaskan tentang aktivitas yang terdapat pada hak akses seorang Siswa saat akan mengerjakan soal – soal tes yang telah diselenggarakan oleh setiap Guru. Sequence diagram menjelaskan interaksi antara obyek yang ada di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa pesan atau keterangan yang digambarkan berdasarkan waktu.


(17)

9

Gambar 6 Sequence Diagram Manajemen Tes

Penjelasan proses activity diagram siswa pada Gambar 6 adalah sebagai berikut: 1) Guru mengakses menu Data Tes, 2) kemudian mengakses buat topik tes untuk menambahkan tes yang akan diselenggarakan, 3) setelah mengisi semua form yang ada, klik tombol simpan, 4) Selanjutnya mengakses buat soal tes, untuk soal – soal tes yang akan diujikan, 5) Isian akan divalidasi oleh sistem saat menekan tombol simpan. Kemudian request (POST) diteruskan ke controller,


(18)

10

request diterima oleh controller, Setelah controller menyatakan request yang dikirimkan adalah valid, kemudian controller melakukan prosedur simpan record tersebut ke dalam basis data, 6) Setelah data telah tersimpan ke basis data, konfirmasi diteruskan ke controller menyatakan data berhasil disimpan, controller menampilkan hasil berupa daftar topik tes yang akan diselenggarakan yang telah berhasil disimpan. 7) Jika tes sudah dilakukan, dapat mengakses peserta dan koreksi untuk melihat peserta yang sudah mengikuti tes dan juga untuk melakukan koreksi atas jawaban siswa yang sudah masuk ke basis data, 8) untuk melakukan koreksi, pilih akses siswa ikut ujian, 9) kemudian pilih akses koreksi essay, 10) setelah melakukan koreksi dengan memilih skor yang disediakan dengan option skor, kemudian pilih tombol simpan. Saat tombol simpan ditekan sistem akan melakukan update ke basis data untuk menambahkan skor pada setiap nomor atas setiap jawaban siswa, 11) setelah data telah ter-update ke basis data, konfirmasi diteruskan ke controller menyatakan data berhasil di update, dan nilai essay akan dikalkulasikan dengan nilai pilihan ganda, kemudian akan menjadi nilai akhir pada setiap jawaban siswa. 12) untuk melakukan cetak jawaban siswa, dapat mengakses jawaban siswa yang terdapat pada menu siswa ikut ujian, 13) setelah itu, pilih tombol cetak jawaban siswa untuk mencetak hasil lembar jawab siswa, 14) selanjutnya sistem akan request ke basis data dan data akan disajikan dalam bentuk pdf. 15) sedangkan untuk mengambil data analisa, kembali ke akses menu data tes, dan pilih akses analisa kelas, 16) setelah masuk ke analisa kelas, pilih cetak data analisa kelas, 17) selanjutnya sistem akan request ke basis data dan data akan disajikan dalam bentuk pdf.

Gambar 7 Sequence Diagram Siswa Mengerjakan Tes

Penjelasan proses activity diagram siswa pada Gambar 7 adalah sebagai berikut: 1) Siswa mengakses tes, kemudian menginputkan jawaban pada setiap soal, 2) jika sudah selesai dan siswa mengakhiri penginputan jawaban, maka request (POST) akan diteruskan ke controller, 3) Request diterima oleh controller, 4) Setelah controller menyatakan request yang dikirimkan adalah valid, kemudian controller melakukan prosedur simpan record tersebut ke dalam basis data, 5) Setelah data telah tersimpan ke basis data, konfirmasi diteruskan ke controller menyatakan data berhasil disimpan.


(19)

11

4. Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil aplikasi dan pengujian sistem yang telah dilakukan. Sebelum pengguna masuk sebagai akun yang telah terdaftar pada sistem, ketika sistem diakses maka akan menampilkan tampilan awal seperti ditunjukkan Gambar 8.

Gambar 8 Tampilan Login Sistem

Dalam pembahasan ini akan dijelaskan alur kerja pada sistem tes online di SMP Kristen Lentera Ambarawa. Setelah sistem mendeteksi bahwa login adalah valid, pengajar dapat mempersiapkan tes yang akan diselenggarakan. Setelah selesai dipersiapkan, siswa dapat mengikuti tes tersebut sesuai dengan kelas dan mata pelajaran yang akan diselenggarakan.

Jika valid, tes akan dilanjutkan hingga waktu berakhir. Pekerjaan siswa selanjutnya akan otomatis terkumpul bila waktu habis atau siswa dapat langsung menekan tombol selesai untuk mengakhiri tes yang sudah dikerjakan sebelum waktu berakhir.

Setelah tes berakhir dan pekerjaan siswa telah dikumpulkan, sistem akan otomatis mengoreksi jawaban pilihan ganda dan untuk jawaban essay menunggu dikoreksi dari guru yang menyelenggarakan tes tersebut. Jika semua sudah terkoreksi baik pilihan ganda maupun essay, maka untuk lembar jawab siswa dapat diunggah beserta hasil analisa dari tes yang diselenggrakan tersebut.


(20)

12

Pada saat pembuatan tes dan soal, setiap guru yang akan menyelenggarakan tes berbasis web pada sistem tes online akan mengakses halaman tes yang berisikan daftar tes yang diselenggarakan seperti pada Gambar 9. Untuk menyelenggarakan tes, guru dapat menambahkan tes dengan cara masuk ke halaman tambah data seperti pada Gambar 10.

Gambar 10 Halaman Tambah Data Tes

Setelah guru membuat topik untuk tes yang akan diselenggarakan, sistem akan memberikan beberapa menu, antara lain edit, yang berfungsi untuk meng-edit topik yang dibuat, hapus untuk menghapus tes pada per kelas, hapus semua yang berguna untuk menghapus satu topik dan semua kelas, buat soal yang berfungsi untuk membuat soal tes yang akan diselenggarakan, daftar soal adalah daftar untuk menampilkan soal – soal yang sudah dibuat, peserta koreksi yang berfungsi untuk melihat siapa saja siswa yang sudah selesai mengerjakan, kemudian guru dapat mengoreksi jawaban essay dari siswa, dan juga disediakan tombol untuk mengunduh jawaban siswa untuk dicetak. Selanjutnya yang terakhir terdapat menu analisa kelas yang berfungsi untuk melihat hasil dari analisa terhadap tes yang sudah diselenggarakan. Kemudian untuk membuat soal – soal tes yang akan diselenggarakan, setelah guru menekan tombol buat soal, maka sistem akan mengarahkan ke halaman untuk membuat soal yang berupa pilihan ganda dan essay seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11. Untuk soal pilihan ganda terdiri dari empat option pilihan jawaban yang akan dipilih siswa dan salah satunya adalah jawaban benar dari soal tersebut, dan soal yang dibuat harus berupa soal pilihan ganda dan juga essay dengan jumlah pilihan ganda sebanyak 45 butir soal, dan essay sebanyak 5 butir soal.


(21)

13

Pada proses tes online, untuk dapat mengakses halaman tes, siswa harus berhasil melalui beberapa verifikasi, diantaranya sebagai berikut:

- Siswa harus sudah terkonfirmasi setelah melakukan registrasi.

- Tes yang akan dikerjakan belum pernah diikuti sebelumnya, jika sudah mengerjakan siswa tidak dapat mengerjakan kembali tes tersebut.

- Tes yang dapat diikuti, hanya tes yang sudah diaktifkan oleh setiap guru yang menyelenggarakan. Jika tidak diaktifkan, maka siswa tidak dapat mengakses tes tersebut.

Untuk tampilan saat siswa mengerjakan tes online dapat dilihat pada Gambar 13 dan Gambar 14.

Gambar 13 Halaman Lembar Kerja Siswa

Gambar 14 Halaman Konfirmasi Jawaban Siswa

Pada hasil sistem analisa tes online, setelah siswa mengerjakan dan melakukan submit pada tombol selesai, maka seluruh hasil pekerjaannya pada tes online yang sudah dikerjakan, maka sistem akan secara otomatis melakukan penilaian pada soal pilihan ganda dan akan muncul pada daftar pada halaman siswa yang telah mengikuti tes. Selanjutnya guru akan melakukan pengoreksian pada essay yang sudah dikerjakan oleh siswa dengan skor antara 0 (nol) sampai 5 (lima). Setelah dikoreksi, dan guru melakukan submit maka sistem akan otomatis mengkalkulasi nilai pilihan ganda dengan nilai essay sehingga menjadi nilai akhir. Setelah semua telah dikoreksi oleh guru yang menyelenggarakan tes tersebut, maka selanjutnya guru dapat melihat hasil analisa kelas tentang daya serap siswa terhadap tes yang diselenggarakan oleh guru tersebut seperti pada


(22)

14

Gambar 15. Pada hasil analisa dapat dilihat tingkat daya serap siswa pada setiap soalnya dengan ukuran persentase yang dikalkulasikan dari hasil jumlah benar setiap soal yang dikerjakan siswa pada satu kelas. Analisa dilakukan supaya dapat diketahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang diberikan, dan mana saja soal – soal yang dianggap siswa kesulitan dalam mengerjakan tes tersebut.

Gambar 15 Halaman Data Analisa Siswa / Kelas

Hasil persentase pencapaian siswa terhadap setiap soal yang dikerjakan tergolong soal yang mudah, sedang atau sulit. Kriteria dalam penggolongan kategori soal dengan ketentuan, a) jika soal dengan persentase pencapaian di angka 0 – 50 persen tergolong soal dengan tingkat kesulitan sulit, b) jika soal dengan persentase pencapaian di angka 51 – 70 persen tergolong soal dengan tingkat kesulitan sedang, c) jika soal dengan persentase pencapaian di angka 71 – 100 persen tergolong soal dengan tingkat kesulitan mudah. Tampilan dari hasil kategori tingkat kesulitan soal dapat dibuktikan pada Gambar 16 berikut ini.

Gambar 16 Halaman Persentase dan Tingkat Kesulitan Soal

Pengujian prototype secara masal ini dilakukan pada mata pelajaran TIK pada saat tes akhir semester satu. Proses pengujian sistem berjalan dengan lancar, dan dampak dari penggunaan sistem tes online ini dapat memberikan manfaat yang tepat guna pada saat menyelenggarakan tes secara efektif dan efisien. Manfaat dapat dibuktikan dari proses yang dilakukan, yaitu pada saat guru menyiapkan tes tidak membutuhkan waktu yang relatif lama dan tidak perlu


(23)

15

menggunakan kertas. Selanjutnya, pada saat melakukan koreksi jawaban siswa, guru hanya mengkoreksi jawaban essay saja, dikarenakan untuk jawaban pilihan ganda sudah dikoreksi oleh sistem. Manfaat yang terakhir adalah guru langsung mendapatkan hasil analisa yang diharapkan dan output dapat berupa Ms. Excel. Proses tes online yang dilaksanakan terbukti bahwa alokasi waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama, karena selisih waktu untuk melaksanakan tes dari membuat soal hingga proses analisa memiliki selisih hingga tiga hari dari proses tes yang dilakukan secara konvensional.

Tujuan dilakukannya pengumpulan data dengan kuesioner ini, supaya perancang dapat memahami bagaimana pengalaman pengguna sistem setelah melakukan pengujian perangkat lunak secara aktual dan subyektif dari sudut pandang pengguna. Pengisian kuesioner dilakukan setelah pengujian sistem selesai dilaksanakan, supaya perancang mengetahui tanggapan partisipan uji pada saat menggunakan perangkat lunak tersebut.

Tabel 2 Tabel Kuesioner Tes Online

# Poin Uji Data Input Persentase

1

. Ketertarikan terhadap Tes Online

Tertarik 44 suara (90%)

Tidak Tertarik 4 suara (8%)

Tidak Menjawab 1 suara (2%)

2

. Pemanfataan dalam kegiatan KBM

Bermanfaat 41 suara (84%)

Tidak Bermanfaat 5 suara (10%)

Tidak Menjawab 3 suara (6%)

3

. Kesulitan yang dialami siswa

Ya 17 suara (35%)

Tidak 32 suara (65%)

Tidak Menjawab 0 suara (0%)

Berdasarkan hasil kuesioner pada Tabel 2, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden merasa tertarik untuk menggunakan tes online untuk kedepannya dengan dibuktikan tingkat ketertarikan sebanyak 90% dari total koresponden. Kemudian untuk manfaat dalam KBM, sistem tes online ini dirasa sangat bermanfaat karena persentase manfaat pada angka 84%. Akan tetapi, untuk tingkat kesulitan yang dialami koresponden memiliki nilai 65% dari koresponden yang tidak mengalami kesulitan, sedangkan 35% dari koresponden yang berjumlah 17 siswa dari 49 siswa ini mengalami kesulitan dikarenakan ada beberapa siswa yang kurang menguasai dalam mengoperasikan komputer, sehingga disaat mereka menemui aplikasi baru atau aplikasi yang belum pernah ditemui, mereka akan merasa kesulitan dalam mengoperasikannya. Walaupun demikian dapat disimpulkan bahwa tes online ini menarik, efektif, dan mudah digunakan.


(24)

16

Sehubungan dengan hasil wawancara yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi tes online sudah sesuai untuk dilaksanakan di SMP Kristen Lentera Ambarawa, banyak manfaat yang bisa diperoleh dalam aplikasi tes online ini. Selain sangat bermanfaat bagi guru, aplikasi tes online ini juga sangat bermanfaat bagi siswa. Manfaat aplikasi tes online ini bagi guru adalah selain dalam hal efisiensi waktu , aplikasi ini juga dapat meringankan pekerjaan guru dalam menganalisis dan mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan dapat mencetak secara langsung hasil analisis tersebut. Aplikasi tes online ini juga dapat menghemat penggunaan kertas sebagai lembar jawaban siswa. Aplikasi tes online ini merupakan tantangan baru bagi siswa, selain siswa tidak perlu mengerjakan secara manual pada lembar jawab, siswa dapat belajar mempersiapkan diri nantinya dalam menghadapi Ujian Nasional berbasis komputer yang nantinya akan dilaksanakan oleh pemerintah.

5. Simpulan

Sistem tes online yang telah dirancang dapat menjadikan alternatif dalam melakukan evaluasi hasil belajar yang sebelumnya menggunakan metode konvensional atau dengan cara tes tertulis. Sehingga evaluasi belajar yang dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan adanya sistem tes online ini, guru merasa terbantu karena efisiensi waktu yang dirasakan lebih cepat disaat melakukan penyusunan tes maupun saat koreksi dan analisa yang dilakukan untuk mengetahui daya serap siswa dalam menjawab setiap soal – soal yang diujikan. Selain itu juga menghemat biaya oprasional dalam pengadaan kertas yang akan dipakai untuk cetak soal maupun lembar jawab. Tes online ini terbukti dapat memenuhi kebutuhan para guru di SMP Kristen Lentera Ambarawa, karena dengan kelebihan yang ada di sistem tes online ini, antara lain a) output lembar jawab siswa yang sesuai dengan aturan lembar jawab siswa di SMP Kristen Lentera Ambarawa, b) output analisa sesuai dengan aturan kriteria analisa pencapaian daya serap yang ada di SMP Kristen Lentera Ambarawa, c) penentuan dalam aturan penilaian yang berbeda dengan CMS atau LMS yang sudah ada, d) terdapat bank soal e) hasil analisa menunjukkan persentase pencapaian siswa sehingga dapat disimpulkan soal tersebut termasuk kategori sulit, sedang, atau mudah. Sehingga aplikasi tes online tersebut dapat digunakan untuk melaksanakan tes secara efektif dan efisien di SMP Kristen Lentera Ambarawa.

6. Pustaka

[1] Widoyoko, Eko, P. 2009. “EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN :

Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[2] Nugroho, Indrajit Hanung. 2014. “Pembangunan Sistem Evaluasi Belajar Terpadu Berbasis Web Menggunakan Yii Framework (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Salatiga)”. http://repository.uksw.edu/handle/123456789/5339 Diakses pada Minggu, 15 November 2015 jam 20.19.


(25)

17

[3] Arrafath, Emazy, R. 2014. “Perancangan Web Tes Ujian Online Berbasis

PHP dan MySQL”. http://library.polmed.ac.id/lib/index.php/download - artikel/doc_download/1389-perancangan-web-tes-ujian-online-berbasis-php-dan-mysql-43-ce-ta-2014 Diakses pada Jumat, 20 April 2015 jam 09.15.

[4] Sudijono, Anas. 2001. “Pengantar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

[5] Ramadhan, Arief. Saputra, Hendra. 2005. ”Buku Latihan PHP 5 & MySQL”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

[6] Nugroho, Bunafit. 2005. “Database Relasional dengan MySQL”.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

[7] Hasibuan, Zainal, A. 2007. “Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi”. Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[8] Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta: Penerbit ANDI dan McGraw-Hill Book Co.


(1)

12

Pada saat pembuatan tes dan soal, setiap guru yang akan menyelenggarakan tes berbasis web pada sistem tes online akan mengakses halaman tes yang berisikan daftar tes yang diselenggarakan seperti pada Gambar 9. Untuk menyelenggarakan tes, guru dapat menambahkan tes dengan cara masuk ke halaman tambah data seperti pada Gambar 10.

Gambar 10 Halaman Tambah Data Tes

Setelah guru membuat topik untuk tes yang akan diselenggarakan, sistem akan memberikan beberapa menu, antara lain edit, yang berfungsi untuk

meng-edit topik yang dibuat, hapus untuk menghapus tes pada per kelas, hapus semua yang berguna untuk menghapus satu topik dan semua kelas, buat soal yang berfungsi untuk membuat soal tes yang akan diselenggarakan, daftar soal adalah daftar untuk menampilkan soal – soal yang sudah dibuat, peserta koreksi yang berfungsi untuk melihat siapa saja siswa yang sudah selesai mengerjakan, kemudian guru dapat mengoreksi jawaban essay dari siswa, dan juga disediakan tombol untuk mengunduh jawaban siswa untuk dicetak. Selanjutnya yang terakhir terdapat menu analisa kelas yang berfungsi untuk melihat hasil dari analisa terhadap tes yang sudah diselenggarakan. Kemudian untuk membuat soal – soal tes yang akan diselenggarakan, setelah guru menekan tombol buat soal, maka sistem akan mengarahkan ke halaman untuk membuat soal yang berupa pilihan ganda dan essay seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11. Untuk soal pilihan ganda terdiri dari empat option pilihan jawaban yang akan dipilih siswa dan salah satunya adalah jawaban benar dari soal tersebut, dan soal yang dibuat harus berupa soal pilihan ganda dan juga essay dengan jumlah pilihan ganda sebanyak 45 butir soal, dan essay sebanyak 5 butir soal.


(2)

13

Pada proses tes online, untuk dapat mengakses halaman tes, siswa harus berhasil melalui beberapa verifikasi, diantaranya sebagai berikut:

- Siswa harus sudah terkonfirmasi setelah melakukan registrasi.

- Tes yang akan dikerjakan belum pernah diikuti sebelumnya, jika sudah mengerjakan siswa tidak dapat mengerjakan kembali tes tersebut.

- Tes yang dapat diikuti, hanya tes yang sudah diaktifkan oleh setiap guru yang menyelenggarakan. Jika tidak diaktifkan, maka siswa tidak dapat mengakses tes tersebut.

Untuk tampilan saat siswa mengerjakan tes online dapat dilihat pada Gambar 13 dan Gambar 14.

Gambar 13 Halaman Lembar Kerja Siswa

Gambar 14 Halaman Konfirmasi Jawaban Siswa

Pada hasil sistem analisa tes online, setelah siswa mengerjakan dan melakukan submit pada tombol selesai, maka seluruh hasil pekerjaannya pada tes

online yang sudah dikerjakan, maka sistem akan secara otomatis melakukan penilaian pada soal pilihan ganda dan akan muncul pada daftar pada halaman siswa yang telah mengikuti tes. Selanjutnya guru akan melakukan pengoreksian pada essay yang sudah dikerjakan oleh siswa dengan skor antara 0 (nol) sampai 5 (lima). Setelah dikoreksi, dan guru melakukan submit maka sistem akan otomatis mengkalkulasi nilai pilihan ganda dengan nilai essay sehingga menjadi nilai akhir. Setelah semua telah dikoreksi oleh guru yang menyelenggarakan tes tersebut, maka selanjutnya guru dapat melihat hasil analisa kelas tentang daya serap siswa terhadap tes yang diselenggarakan oleh guru tersebut seperti pada


(3)

14

Gambar 15. Pada hasil analisa dapat dilihat tingkat daya serap siswa pada setiap soalnya dengan ukuran persentase yang dikalkulasikan dari hasil jumlah benar setiap soal yang dikerjakan siswa pada satu kelas. Analisa dilakukan supaya dapat diketahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang diberikan, dan mana saja soal – soal yang dianggap siswa kesulitan dalam mengerjakan tes tersebut.

Gambar 15 Halaman Data Analisa Siswa / Kelas

Hasil persentase pencapaian siswa terhadap setiap soal yang dikerjakan tergolong soal yang mudah, sedang atau sulit. Kriteria dalam penggolongan kategori soal dengan ketentuan, a) jika soal dengan persentase pencapaian di angka 0 – 50 persen tergolong soal dengan tingkat kesulitan sulit, b) jika soal dengan persentase pencapaian di angka 51 – 70 persen tergolong soal dengan tingkat kesulitan sedang, c) jika soal dengan persentase pencapaian di angka 71 – 100 persen tergolong soal dengan tingkat kesulitan mudah. Tampilan dari hasil kategori tingkat kesulitan soal dapat dibuktikan pada Gambar 16 berikut ini.

Gambar 16 Halaman Persentase dan Tingkat Kesulitan Soal

Pengujian prototype secara masal ini dilakukan pada mata pelajaran TIK pada saat tes akhir semester satu. Proses pengujian sistem berjalan dengan lancar, dan dampak dari penggunaan sistem tes online ini dapat memberikan manfaat yang tepat guna pada saat menyelenggarakan tes secara efektif dan efisien. Manfaat dapat dibuktikan dari proses yang dilakukan, yaitu pada saat guru menyiapkan tes tidak membutuhkan waktu yang relatif lama dan tidak perlu


(4)

15

menggunakan kertas. Selanjutnya, pada saat melakukan koreksi jawaban siswa, guru hanya mengkoreksi jawaban essay saja, dikarenakan untuk jawaban pilihan ganda sudah dikoreksi oleh sistem. Manfaat yang terakhir adalah guru langsung mendapatkan hasil analisa yang diharapkan dan output dapat berupa Ms. Excel. Proses tes online yang dilaksanakan terbukti bahwa alokasi waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama, karena selisih waktu untuk melaksanakan tes dari membuat soal hingga proses analisa memiliki selisih hingga tiga hari dari proses tes yang dilakukan secara konvensional.

Tujuan dilakukannya pengumpulan data dengan kuesioner ini, supaya perancang dapat memahami bagaimana pengalaman pengguna sistem setelah melakukan pengujian perangkat lunak secara aktual dan subyektif dari sudut pandang pengguna. Pengisian kuesioner dilakukan setelah pengujian sistem selesai dilaksanakan, supaya perancang mengetahui tanggapan partisipan uji pada saat menggunakan perangkat lunak tersebut.

Tabel 2 Tabel Kuesioner Tes Online

# Poin Uji Data Input Persentase

1

. Ketertarikan terhadap Tes Online

Tertarik 44 suara (90%)

Tidak Tertarik 4 suara (8%)

Tidak Menjawab 1 suara (2%)

2

. Pemanfataan dalam kegiatan KBM

Bermanfaat 41 suara (84%)

Tidak Bermanfaat 5 suara (10%)

Tidak Menjawab 3 suara (6%)

3

. Kesulitan yang dialami siswa

Ya 17 suara (35%)

Tidak 32 suara (65%)

Tidak Menjawab 0 suara (0%)

Berdasarkan hasil kuesioner pada Tabel 2, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden merasa tertarik untuk menggunakan tes online untuk kedepannya dengan dibuktikan tingkat ketertarikan sebanyak 90% dari total koresponden. Kemudian untuk manfaat dalam KBM, sistem tes online ini dirasa sangat bermanfaat karena persentase manfaat pada angka 84%. Akan tetapi, untuk tingkat kesulitan yang dialami koresponden memiliki nilai 65% dari koresponden yang tidak mengalami kesulitan, sedangkan 35% dari koresponden yang berjumlah 17 siswa dari 49 siswa ini mengalami kesulitan dikarenakan ada beberapa siswa yang kurang menguasai dalam mengoperasikan komputer, sehingga disaat mereka menemui aplikasi baru atau aplikasi yang belum pernah ditemui, mereka akan merasa kesulitan dalam mengoperasikannya. Walaupun demikian dapat disimpulkan bahwa tes online ini menarik, efektif, dan mudah digunakan.


(5)

16

Sehubungan dengan hasil wawancara yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi tes online sudah sesuai untuk dilaksanakan di SMP Kristen Lentera Ambarawa, banyak manfaat yang bisa diperoleh dalam aplikasi tes online ini. Selain sangat bermanfaat bagi guru, aplikasi tes online ini juga sangat bermanfaat bagi siswa. Manfaat aplikasi tes online ini bagi guru adalah selain dalam hal efisiensi waktu , aplikasi ini juga dapat meringankan pekerjaan guru dalam menganalisis dan mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan dapat mencetak secara langsung hasil analisis tersebut. Aplikasi tes online ini juga dapat menghemat penggunaan kertas sebagai lembar jawaban siswa. Aplikasi tes online

ini merupakan tantangan baru bagi siswa, selain siswa tidak perlu mengerjakan secara manual pada lembar jawab, siswa dapat belajar mempersiapkan diri nantinya dalam menghadapi Ujian Nasional berbasis komputer yang nantinya akan dilaksanakan oleh pemerintah.

5. Simpulan

Sistem tes online yang telah dirancang dapat menjadikan alternatif dalam melakukan evaluasi hasil belajar yang sebelumnya menggunakan metode konvensional atau dengan cara tes tertulis. Sehingga evaluasi belajar yang dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan adanya sistem tes online

ini, guru merasa terbantu karena efisiensi waktu yang dirasakan lebih cepat disaat melakukan penyusunan tes maupun saat koreksi dan analisa yang dilakukan untuk mengetahui daya serap siswa dalam menjawab setiap soal – soal yang diujikan. Selain itu juga menghemat biaya oprasional dalam pengadaan kertas yang akan dipakai untuk cetak soal maupun lembar jawab. Tes online ini terbukti dapat memenuhi kebutuhan para guru di SMP Kristen Lentera Ambarawa, karena dengan kelebihan yang ada di sistem tes online ini, antara lain a) output lembar jawab siswa yang sesuai dengan aturan lembar jawab siswa di SMP Kristen Lentera Ambarawa, b) output analisa sesuai dengan aturan kriteria analisa pencapaian daya serap yang ada di SMP Kristen Lentera Ambarawa, c) penentuan dalam aturan penilaian yang berbeda dengan CMS atau LMS yang sudah ada, d) terdapat bank soal e) hasil analisa menunjukkan persentase pencapaian siswa sehingga dapat disimpulkan soal tersebut termasuk kategori sulit, sedang, atau mudah. Sehingga aplikasi tes online tersebut dapat digunakan untuk melaksanakan tes secara efektif dan efisien di SMP Kristen Lentera Ambarawa.

6. Pustaka

[1] Widoyoko, Eko, P. 2009. “EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN : Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik”. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

[2] Nugroho, Indrajit Hanung. 2014. “Pembangunan Sistem Evaluasi Belajar Terpadu Berbasis Web Menggunakan Yii Framework (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Salatiga)”. http://repository.uksw.edu/handle/123456789/5339 Diakses pada Minggu, 15 November 2015 jam 20.19.


(6)

17

[3] Arrafath, Emazy, R. 2014. “Perancangan Web Tes Ujian Online Berbasis PHP dan MySQL”. http://library.polmed.ac.id/lib/index.php/download - artikel/doc_download/1389-perancangan-web-tes-ujian-online-berbasis-php-dan-mysql-43-ce-ta-2014 Diakses pada Jumat, 20 April 2015 jam 09.15.

[4] Sudijono, Anas. 2001. “Pengantar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

[5] Ramadhan, Arief. Saputra, Hendra. 2005. ”Buku Latihan PHP 5 & MySQL”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

[6] Nugroho, Bunafit. 2005. “Database Relasional dengan MySQL”.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

[7] Hasibuan, Zainal, A. 2007. “Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi”.

Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[8] Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta: Penerbit ANDI dan McGraw-Hill Book Co.