Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penguasaan Kompetensi Guru yang Bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga T1 162009092 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu

bangsa karena kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh keberhasilannya dalam
bidang pendidikan. Keberhasilan dalam bidang pendidikan tidak lepas dari peran
seorang guru, dimana seorang guru merupakan perantara dalam pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Guru menjadi mata rantai terpenting yang menghubungkan
antara pengajaran dengan harapan akan masa depan pendidikan di sekolah yang
lebih baik. UNESCO mencatat, para guru merupakan instrumen penting bagi
pengembangan sikap yang positif atau negatif dari generasi muda terhadap belajar
(Marselus, 2011:2).
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, persoalaan tentang mutu
pendidikan di Indonesia telah menjadi sorotan dari berbagai prespektif dan cara
pandang. Salah satu sortan terhadap rendahnya mutu pendidikan di Indonesia,
sebagiannya dikaitkan dengan profesionalisme guru. Dugaan ini memang
beralasan karena studi-studi yang pernah dilakukan memperlihatkan, bahwa guru

merupakan salah satu faktor dominan yang memengaruhi belajar siswa.
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor. Salah
satu faktor yang mempengaruhi adalah kualitas pendidik atau kualitas guru. Guru
sebagai seorang pendidik sangat berpengaruh pada mutu pendidikan karena peran
seorang guru adalah mengajarkan berbagai pengetahuan kepada siswanya. Selain

itu juga seorang guru harus mampu mengembangkan segala potensi dan
kepribadian siswanya.
Deklarasi guru sebagai bidang pekerjaan profesional yang dicanangkan
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 Desember 2004, dua
bulan setelah ia dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, menjadi sebuah
indikasi awal adanya komitmen serius dari pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan mutu guru. Setahun kemudian, pemerintah mempertegas status
guru sebagai pekerjaan profesional dengan disahkannya Undang-Undang No.14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada tanggal 15 Desember 2005. Menurut
Undang-Undang tersebut, guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama
mendidik,

mengajar,


membimbing,

mengarahkan,

melatih,

menilai

dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1). Pada tahun yang
sama, juga lahirlah Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang salah satu diantaranya mengatur tentang standar tenaga
pendidikan dan kependidikan (Mulyasa, 2011:3).
Pengakuan guru sebagai tenaga yang profesional dibuktikan dengan
sertifikasi pendidik. Sertifikasi pendidik diberikan kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal S1/D-IV, pengalaman
mengajar minimal empat tahun, dan berbagai syarat lain melalui uji sertifikasi
pendidik.

Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menuntut
guru untuk menguasai empat kompetensi, yaitu kompetensi kepribadian,

2

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru yang
memiliki penguasaan yang baik terhadap empat kompetensi tersebut layak untuk
mendapatkan sertifikat profesi pendidik, yang merupakan bukti fisik dari guru
profesional.
Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional,
dan kompetensi sosial merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Didalam pelaksanaan proses sertifikasi kompetensi ini akan menjadi penilaian dan
tolak ukur keberhasilan seorang guru. Artinya, hanya guru yang kompeten dan
terampillah yang akan lolos dalam sertifikasi.
Menurut Mulyasa (2007:35) sertifikasi guru merupakan proses uji
kompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau
meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.
Dalam buku Marselus R. Payong (2011:71), Surakhmad mengatakan
bahwa melalui sertifikasi beberapa kondisi berikut dapat tercipta: 1)Meningkatnya
motivasi intrinsik guru dalam berkaya dan berkembang, 2)Sistem pengadaan,

penempatan, pemberdayaan dan pembinaan guru akan menjadi lebih bersih dari
praktik oportunistik dan kompornistik, 3)Lembaga penyiapan tenaga guru akan
semakin bertanggung jawab untuk menghasilkan lulusan yang unggul,
4)Masyarakat akan semakin memahami, menghargai dan mendukung posisi serta
peran guru sebagai kekuatan pendidikan bangsa, dan 5)Pemerintah akan lebih
terbuka dan ikhlas mempercayakan pendidikan anak bangsa kepada guru.
Sasaran utama program sertifikasi adalah menjadikan guru sebagai
pendidik profesional, yang mempunyai kinerja yang baik. Sehingga diharapkan

3

mampu menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi, karena mereka
terlibat langsung dalam proses pendidikan. Kinerja guru secara konseptual adalah
gambaran hasil kerja seorang guru dalam mengelola dan melaksanakan tanggung
jawab profesional yang dimiliki.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen 2 Salatiga merupakan sekolah
yang menjadi lokasi penelitian, yang tidak terlepas dari masalah-masalah terkait
keprofesionalan guru. Data yang diperoleh dari SMP Kristen 2 Eben Heazer
Salatiga terdapat 21 guru, sebanyak 16 orang guru sudah bersertifikasi sedangkan
5 guru belum bersertifikasi. Tujuan dari pemerintah mengadakan program

sertifikasi ialah untuk mewujudkan keprofesionalan guru serta memberikan
kesejahteraan guru. Pemerintah berupaya meningkatkan kompetensi guru yang
diharapkan akan berdampak pada peningkatan kinerja guru yang tentu saja akan
linier dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, guruguru SMP Kristen 2 Salatiga khususnya yang menjadi objek penelitian yang
sudah sertifikasi diharapkan menjadi guru yang profesional, yaitu berkompetensi
sebagai agen pembelajaran.
Seorang guru dituntut perannya untuk menjadi seorang yang profesional
karena guru yang profesional pasti memiliki keempat kompetensi guru yaitu
kompetensi pedagogik, sosial, profesional dan kepribadian, sehingga tujuan dari
sertifikasi tersebut terlaksana dengan baik. Kompetensi dipandang perlu sebagai
bagian atau komponen yang tidak terpisahkan dari eksistensi guru dalam
melaksanakan profesinya. Kompetensi merupakan modal dasar bagi guru dalam
membina dan mendidik peserta didik sehingga tercapai mutu pendidikan yang

4

akan menghasilkan peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang paripurna.

1.2


Permasalahan
Guru harus mampu melaksanakan kompetensi dengan tanggung jawab dan

layak dengan cara penguasaan empat kompetensi utama yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
Dalam penelitian ini, peneliti hendak membuat pemetaan penguasaan
kompetensi dari satu populasi guru di SMP Kristen 2 Salatiga. Populasi dalam
penelitian ini adalah guru yang telah bersertifikat profesi. Dari penelitian ini
diharapkan akan ditemukan kompetensi-kompetensi tertentu yang menjadi
keunggulan kompetitif guru yang telah bersertifikat. Unit penelitian adalah guru
di SMP Kristen 2 Salatiga.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan kepala
sekolah di SMP Kristen 2 Salatiga, ditemukan gejala problematika sebagai
berikut:
1. Kinerja guru yang sudah lolos sertifikasi masih belum memuaskan, tidak ada
perbedaan penguasaan kompetensi antara guru yang bersertifikasi dengan
guru yang belum sertifikasi.
2. Kedisiplinan dan cara mengajar guru besertifikasi masih jauh dari kesadaran

guru itu sendiri yang sudah mendapat sertifikasi.

5

3. Dalam pembelajaran guru belum bervariasi dalam menggunakan metode atau
model pembelajaran. Masih ada guru yang melaksanakan pembelajaran
dengan cara monoton.
Berdasarkan gejala problematika tersebut, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: Seberapa mampu guru bersertifikasi di SMP
Kristen 2 Salatiga melaksanakan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: Mengetahui

seberapa mampu guru bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga melaksanakan
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi peofsional dan
kompetensi sosial guru yang bersertifikasi.


1.4

Signifikansi Penelitian

1.4.1

Signifikansi Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori yang

telah dikemukakan Syaiful Sagala (2009:30) “Guru wajib mengikuti sertifikasi,
karena dengan sertifikasi seorang guru akan meningkatkan kemampuan dan
keterlibatannya dalam melaksanakan tugas sebagai guru.”
1.4.2

Signifikansi Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para guru

agar


meningkatkan

kompetensinya

sebagai

profesionalisme.

6

upaya

untuk

meningkatkan

a. Bagi guru
Diharapkan adanya penelitian ini lebih meningkatkan kinerja guru SMP
Kristen 2 Salatiga. Menjadi intropeksi diri mengenai kesiapan-kesiapannya
dalam rangka melaksanakan pembelajaran, untuk selanjutnya berusaha

meningkatkan kompetensinya berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pengajardan pendidik.
b. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pegangan dan masukan dalam
pembinaan profesionalan guru dan pembina karier untuk meningkatkan mutu
sekolah.
c. Bagi Peneliti Lain
Manfaat ini bagi peneliti lain adalah sebagai sarana untuk meneliti ilmiah
yang berkaitan dengan kasus nyata yang terjadi di lapangan sehingga
menambah wawasan keilmuan.

1.5

Keterbatasan
Pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala yang

menyebabkan adanya keterbatasan dari penelitian ini. Selama melaksanakan
penelitian, penulis mengalami kesulitan dalam memperoleh data-data yang
diperlukan, dan adanya keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan pikiran, peneliti
hanya meneliti Guru bersertifikasi. Peneliti hanya mengkhususkan variabel yang

akan diteliti adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penguasaan Kompetensi Guru yang Bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga T1 162009092 BAB II

0 6 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penguasaan Kompetensi Guru yang Bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga T1 162009092 BAB IV

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penguasaan Kompetensi Guru yang Bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga T1 162009092 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penguasaan Kompetensi Guru yang Bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penguasaan Kompetensi Guru yang Bersertifikasi di SMP Kristen 2 Salatiga

0 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga T1 202012055 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Mahasiswi di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 462007076 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekolah Guru B di Salatiga T1 152008006 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Simulasi Autonomous Vehicle di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 612010705 BAB I

0 0 4

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Minum Minuman Beralkohol Dikalangan Mahasiswa Halmahera Utara di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB I

0 0 8