ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI PROVINSI SUMATERA UTARA.
TESIS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI
PROVINSI SUMATERA UTARA
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Magister Sains
Dalam Bidang Ilmu Ekonomi
Oleh :
HOTMARIA SITANGGANG
NIM. 8116162005
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
ABSTRAK
HOTMARIA SITANGGANG, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsumsi di Propinsi Sumatera Utara, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri
Medan, 2013.
Keputusan konsumsi rumah tangga mempengaruhi keseluruhan perilaku
perekonomian baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini
disebabkan konsumsi agregat merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh
rumah tangga yang ada dalam perekonomian dan merupakan pengeluaran agregat
yang terpenting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB,
inflasi, suku bunga deposito dan jumlah penduduk terhadap konsumsi masyarakat
provinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan analisis OLS (Ordinary Least Square). Pengujian
menggunakan Uji statistik meliputi uji t, uji F dan R-square (koefisien
determinasi) serta uji asumsi klasik. dimana semua pengujian tersebut
menggunakan alat bantu program Eviews 5.0 dengan data time series tahunan
Periode 1990–2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Hasil estimasi
menunjukkan pengaruh variabel bebas sebesar R2 = 0,9514 atau 95,14% variabel
bebas, PDRB, SBD, Inflasi dan Jumlah Penduduk mempengaruhi variabel terikat
Konsumsi di Sumatera Utara. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa
variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan variabel jumlah penduduk
berpengaruh positif dan signifikan pada α=5% terhadap konsumsi di Sumatera
Utara. Variabel suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi
di Sumatera Utara. Sedangkan variabel inflasi tidak signifikan terhadap konsumsi
di Sumatera Utara.
Kata Kunci : Konsumsi, PDRB, Suku Bunga, Inflasi, Jumlah Penduduk.
i
ABSTRACT
HOTMARIA SITANGGANG, Analysis Factors Affected Consumption in North
Sumatera Province, Graduate Program, State University of Medan, 2013.
Decision of household consumption affected the overale economy action either in
the short or longterm. It was caused by aggregate consumption which was the
total from household was spending in the economy and the aggregate spending
which was most important. This research aimed to analyze the affect of PDRB,
inflation, deposits interest rates, and the total population towards society
consumption in North Sumatera Province. Methodology analysis which was used
in this research was OLS (Ordinary Least Square) analysis. The test used
statistical test include t-test, F-test, R-square (determination coefficient) as well
as the classical assumption where all the tests using Eviews 5,0 with annual time
series data in period 1990-2012 were sourced from Statistic Centre Department.
The result of estimation shown that the affect of independent variable R2 =
0,9514 or 95,14%, PDRB, SBD, Inflation and Society Population affected the
dependent variable of consumption in North Sumatera. The result of this analysis
data also shown that the variable Gross Regional Domestic Product (GRDP) and
total society variable affected positively and significant on α =5%. Variable
interest rates affected negatively and significant to consumption in North
Sumatera. While variable inflation were not significant towards consumption in
North Sumatera.
Keywords : Consumption, PDRB, Interest Rates, Inflation, Total Society.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya kepada penulis dalam
menuntut ilmu dan menyelesaikan penelitian tesis ini yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi di Propinsi Sumatera Utara”.
Selama melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan
baik moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku pembimbing I, Bapak Indra Maipita,
M.Si, Ph.D selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis dan banyak
memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis.
6. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si,
dan Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si
selaku Penguji yang telah
memberikan banyak masukan bagi penulis.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen program Studi Ilmu Ekonomi yang telah
banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama menempuh pendidikan di
Program Sekolah Pascasarjana Unimed.
iii
8. Ayahanda J. Sitanggang dan Ibunda A. Situmorang (+) yang telah berjuang
dengan gigih tanpa pamrih untuk masa depan anak-anaknya serta seluruh
keluarga yang saya kasihi yang selalu memberikan doa dan motivasi untuk
menjalani pendidikan setinggi-tingginya bagi penulis.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun
dalam penelitian tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ini belum
sempurna, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
pemerintahan dan masyarakat.
Medan,
September 2013
Penulis
Hotmaria Sitanggang
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................
i
ABSTRACT .....................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI...................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................
9
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................
9
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................
10
KAJIAN PUSTAKA ................................................................... .
11
2.1. Kerangka Teoritis ................................................................... ..
11
2.1.1. Konsumsi ................................................................... ..
11
2.1.2. Teori Konsumsi ………………………………..............
11
2.1.3. Fungsi Konsumsi ...................................................... .
22
2.1.4. Fungsi Konsumsi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
24
2.1.5. Pengaruh PDRB Terhadap Konsumsi ......................
27
2.1.6. Pengaruh Suku Bunga Deposito Terhadap Konsumsi
28
2.1.7. Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi ........................
30
2.1.8. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Konsumsi ......
31
2.2. Penelitian Terdahulu ...............................................................
32
2.3. Kerangka Konseptual .............................................................
36
2.4. Hipotesis ............ ....................................................................
37
BAB II
v
BAB III
BAB IV
METODE PENELITIAN ............................................................
38
3.1. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................
38
3.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................
38
3.3. Definisi Operasional …………………………………………
38
3.4. Metode Analisis ......................................................................
40
3.5. Analisis Data ..........................................................................
40
3.5.1. Uji Kesesuaian (Test Of Godness Of Fit) ................ ....
40
3.5.2. Uj Penyimpagan Asumsi Klasik ...................................
42
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ..................................
48
4.1. Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti .............................
48
4.1.1. Perkembangan Tingkat Konsumsi .............................
48
4.1.2. Perkembangan PDRB ................................................
50
4.1.3. Perkembangan Suku Bunga Deposito ………………..
52
4.1.4. Perkembangan Inflasi …………………….................
54
4.1.5. Perkembangan Jumlah Penduduk ……………………..
55
4.2. Hasil Uji Prasyarat Analisis ................................................... …
57
4.2.1. Hasil Uji Normalitas ……………………………………
58
4.2.2. Pengujian Masalah Autokorelasi ……………………….
59
4.2.3. Uji Multikolinearitas ……………………………………
60
4.3. Hasil Uji Model ..................................................................... …
62
4.3.1. Uji t Statistik (Uji Parsial) ………………………………
62
4.3.2. Uji F Statistik (Uji Serempak) …………………... …….
63
4.3.3. Uji Koefisien Determinasi (R ) …………… ............. ….
64
2
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
68
5.1. Kesimpulan .............................................................................
68
5.2. Saran .......................................................................................
68
Daftar Pustaka ...............................................................................................
70
Lampiran ……………………………………………………………………
72
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun
1993-2012 (dalam Milyar Rupiah) …………………..………...
4
Tabel 1.2. Perkembangan Inflasi Kumulatif dan Suku Bunga Deposito
Perbankan Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (%) ……
7
Tabel 1.3. Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara
Tahun 1993 – 2012 (Jiwa) ……………………………………...
8
Tabel 3.1. Kaidah Keputusan Durbin Watson …………………………….
44
Tabel 4.1. Nilai Matriks Korelasi Variabel Variabel Bebas ………………
60
Tabel 4.2. Nilai VIF dari Korelasi Variabel-Variabel Bebas ………………
60
Tabel 4.3. Hasil Estimasi Model Konsumsi (K) …………………………...
61
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Perkembangan Konsumsi Masyarakat di Provinsi Sumatera
Utara ……………………………………………………….
3
Laju Pertumbuhan Konsumsi dan Pertumbuhan PDRB di
Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (dalam%) ……...............
5
Gambar 2.1.
Fungsi Konsumsi Keynes …………………………………
13
Gambar 2.2.
Teori Konsumsi Permanent Income Hypotesis ……………
16
Gambar 2.3.
Teori Konsumsi Hipotesis Siklus Hidup ..............................
18
Gambar 2.4.
Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Relatif …………....
20
Gambar 4.1.
Perkembangan Tingkat Konsumsi di Sumatera Utara Tahun
1993-2012 …………………………………………………
48
Pertumbuhan Tingkat Konsumsi di Sumatera Utara Tahun
1993 – 2012 ……………………………………………….
49
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di
Sumatera Utara Tahun 1993-2012 …………………………
50
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan di
Sumatera Utara Tahun 1993-2012 …………………………
51
Perkembangan Suku Bunga Deposito di Sumatera Utara
Tahun 1993-2012 …………………………………………..
53
Gambar 4.6.
Perkembangan Inflasi Sumatera Utara Tahun 1993-2012
54
Gambar 4.7.
Perkembangan Jumlah Penduduk Sumatera Utara Tahun
1993-2012 ………………………………………………….
56
Hasil Uji Normalitas Pada Model Penelitian Konsumsi (K)
58
Gambar 1.2.
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.8.
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Data Penelitian …………………………………………….
72
Lampiran 2.
Data Penelitian Yang Diolah (Pertumbuhan) ……………...
73
Lampiran 3.
Hasil Uji Model Konsumsi ………………………………...
74
Lampiran 4.
Hasil Uji Normalitas ……………………………………….
75
Lampiran 5.
Hasil Uj Multikolinearitas …………………………………
76
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya bahwa sebagian besar dari pendapatan yang diterima
masyarakat akan dibelanjakan kembali untuk memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya. Pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup ini
disebut konsumsi rumah tangga. Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan
salah satu variabel makro ekonomi yang merupakan pembelanjaan yang dilakukan
oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang melakukan pembelanjaan tersebut
atau juga pendapatan yang dibelanjakan.
Keputusan konsumsi rumah tangga mempengaruhi keseluruhan perilaku
perekonomian
baik
dalam
jangka
panjang
maupun
jangka
pendek
(Mankiw,2007:446). Hal ini diakibatkan karena konsumsi agregat merupakan
penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam
perekonomian merupakan pengeluaran agregat yang terpenting. Dimana konsumsi
adalah komponen terbesar pengeluaran agregat yang secara normal mencapai
sekitar 65% dari GNP (Dernsburg, 1994:71). Sejalan dengan Dornbusch and
Fischer (2004:307) menyatakan bahwa konsumsi menempati lebih dari 60%
permintaan agregat, lebih dari jika semua sektor lain digabungkan.
Keputusan konsumsi jangka panjang penting karena peranannya dalam
pertumbuhan ekonomi. Dan keputusan konsumsi jangka pendek penting karena
1
2
peranannya dalam menentukan permintaan agregat. Dimana konsumsi adalah dua
per tiga dari GDP sehingga fluktuasi dalam konsumsi adalah elemen penting dari
booming dan resesi ekonomi (Mankiw, 2007:446). Konsumsi dipengaruhi oleh
beberapa faktor tetapi faktor yang terpenting adalah penghasilan rumah tangga
setelah pajak atau disposible (Dernsburg, 1994:71). Oleh karena itu konsumsi
tergantung terutama pada pendapatan (Mc earchern, 2000:172). Hal ini sesuai
dengan teori konsumsi Keynes yang mengatakan apabila pendapatan mengalami
kenaikan maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan tetapi dengan jumlah
yang lebih kecil (Nanga, 2005:109).
Keynes
berpendapat
bahwa
pengeluran
konsumsi
rumah
tangga
dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional yang maknanya bahwa
pengeluaran konsumsi rumah tangga akan naik secara proporsional bila terjadi
peningkatan pendapatan nasional, dengan fungsi dasar konsumsi C = f(Y) atau
konsumsi merupakan fungsi pendapatan disposible.
Jadi semakin besar
pendapatan seseorang maka akan semakin besar pula pengeluaran konsumsi.
Sebaliknya, semakin kecil pendapatan seseorang maka semakin berkurang
pengeluaran konsumsinya. Perkembangan masyarakat yang begitu cepat
menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan
tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan. (Sukirno,2003).
Perkembangan pengeluaran konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara
dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun
ketahun, seiring dengan peningkatan pendapatan nasional dari tahun ketahun.
Kebutuhan masyarakat atas barang dan jasa juga menunjukkan peningkatan dari
3
tahun ketahun. Perkembangan konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara dari
tahun 1993 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Rupiah
90,000,000.00
80,000,000.00
70,000,000.00
60,000,000.00
50,000,000.00
40,000,000.00
30,000,000.00
20,000,000.00
10,000,000.00
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
1994
1993
-
Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).
Gambar1.1.Perkembangan Konsumsi Masyarakat di
Provinsi Sumatera Utara tahun 1993 – 2012
Dari Gambar 1.1. diatas dapat diketahui bahwa perkembangan konsumsi
di provinsi Sumatera Utara
dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2012
menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi
karena kondisi perekonomian yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi. Namun jika dilihat dari segi laju pertumbuhannya maka
perkembangan konsumsi di provinsi Sumatera Utara mengalami tren peningkatan
yang sangat berfluktuatif dari tahun 1993 – 2012. Adanya fluktuasi pertumbuhan
konsumsi masyarakat tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor – faktor yang
mempengaruhi perubahan konsumsi masyarakat. Kemudian pada tahun 2009
sampai dengan 2012 konsumsi masyarakat Sumatera Utara menunjukkan adanya
peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi
Sumatera Utara. Indikator untuk menilai pertumbuhan ekonomi regional adalah
4
dengan melihat kondisi produk domestik regional bruto. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, perkembangan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 1993-2012 (dalam Milyar Rupiah )
TAHUN
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
PDRB
58.215,45
61.942,02
64.753,80
67.714,73
68.065,40
66.332,68
68.910,08
71.116,21
71.908,35
75.189,50
78.806,68
83.328,94
87.897,79
93.347,40
99.792,27
106.172,36
111.559,22
118.640,90
126.590,21
134.460,10
LAJU PERTUMBUHAN (%)
6,40
4,53
4,57
0,51
-2,54
3,88
0,35
3,98
4,56
4,80
5,73
5,48
6,19
6,90
6,39
5,07
6,34
6,70
6,22
Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).
Tabel diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) provinsi Sumatera Utara dari tahun 1993 sampai dengan
tahun 2012, dan pertumbuhan PDRB tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu
sebesar 6,90% dibandingkan tahun yang lainnya. Pertumbuhan ekonomi yang
meningkat tersebut dipengaruhi oleh daya beli atau pendapatan masyarakat yang
menunjukkan peningkatan. Sedangkan pertumbuhan PDRB terendah terjadi pada
tahun 1998 yaitu sebesar -2,54% dimana hal ini diakibatkan oleh krisis ekonomi.
5
Dari tabel tersebut juga menunjukkan bahwa laju pertumbuhan PDRB
Sumatera Utara juga mengalami peningkatan yang berfluktuatif. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
12
10
8
(%)
6
4
2
Kons
PDRB
0
-2
Tahun
-4
Gambar 1.2. Laju Pertumbuhan Konsumsi dan Pertumbuhan PDRB
Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993 – 2010 (dalam %)
Dari gambar 1.2.diatas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan konsumsi
dan laju pertumbuhan PDRB provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan
yang berfluktuatif mulai tahun 1993 sampai dengan tahun 2012. Dan dari gambar
tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa terjadi peningkatan yang tidak
berbanding lurus atau positif antara pertumbuhan konsumsi dengan pertumbuhan
PDRB. Sedangkan menurut Keynes bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat
berbanding lurus dengan pendapatannya (Mankiw, 2007).
Jika dilihat dari segi rata-rata petumbuhan mulai tahun 1993 sampai
dengan tahun 2010 maka rata-rata pertumbuhan konsumsi sebesar 5,05% lebih
besar dari pada rata-rata pertumbuhan PDRB yaitu sebesar 4,06%. Sedangkan
6
menurut teori konsumsi Keynes mengatakan apabila pendapatan mengalami
kenaikan maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan tetapi dengan jumlah
yang lebih kecil (Nanga, 2005:109). Hal ini menyatakan bahwa konsumsi tidak
hanya dipengaruhi oleh PDRB tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
lainnya. Disamping produk domestik regional bruto, suku bunga deposito dan
inflasi juga memiliki pengaruh terhadap konsumsi. Tabungan merupakan
pendapatan yang tidak dibelanjakan. Tabungan dipengaruhi oleh tingkat suku
bunga, sedangkan suku bunga juga berhubungan positif dengan laju inflasi.
Kenaikan laju inflasi menyebabkan efek substitusi antara pengeluaran
konsumsi dengan tabungan. Apabila laju inflasi tinggi maka akan melemahkan
daya beli masyarakat, terutama terhadap produksi dalam negeri yang selanjutnya
akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang nasional.
Tingkat bunga tabungan berperan penting dalam mempengaruhi
pengeluaran konsumsi masyarakat. Bila tingkat suku bunga tinggi maka
masyarakat cenderung lebih memilih menabung serta mengurangi pengeluaran
konsumsinya karena mengharapkan bunga yang besar dari tabungannya dan
sebaliknya.
Pendapatan, konsumsi dan tabungan semuanya amat berkaitan. Dimana
tabungan adalah bagian dari pendapatan setelah pajak yang tidak dikonsumsi atau
tabungan sama dengan pendapatan dikurangi dengan konsumsi. Dan setiap orang
yang menabung akan menerima hasil dalam bentuk bunga.
Perkembangan inflasi dan suku bunga deposito perbankan di provinsi
Sumatera Utara selama tahun 1993 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
7
Tabel 1.2. Perkembangan Inflasi Kumulatif dan Suku Bunga Deposito
Perbankan Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (% )
TAHUN
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
INFLASI (%)
9,75
8,28
7,24
8,70
13,10
83,56
1,37
5,73
14,79
9,59
4,23
6,80
22,41
6,11
6,60
10,72
2,61
8,00
3,67
3,86
SUKU BUNGA DEPOSITO (%)
14,2
12,99
16,28
16,7
15,74
16,06
17,62
10,90
14,26
11,03
5,59
6,03
10,63
8,56
6,91
9,93
6,65
6,29
2,55
2,76
Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).
Dari tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa tingkat inflasi tertinggi terjadi
pada tahun 1998 yaitu sebesar 83,56% dibandingkan tahun – tahun yang lainnya
dan tingkat inflasi terendah yaitu sebesar 1,37% terjadi pada tahun 1999. Untuk
suku bunga deposito pencapaian tertinggi terjadi pada tahun 1999 dimana suku
bunga deposito perbankan di Sumatera Utara mencapai 17,62%, sedangkan yang
terendah terjadi pada tahun 2011 yang hanya sebesar 2,55%. Faktor lain yang
mempengaruhi konsumsi adalah jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang
banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun
pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relatif rendah. Pengeluaran
konsumsi suatu negara akan sangat besar, jika jumlah penduduk sangat banyak
dan pendapatan per kapita sangat tinggi.
8
Tabel 1.3. Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara
Tahun 1993-2012 (jiwa)
TAHUN
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
10.813.400
10.981.100
11.145.300
11.306.300
11.463.400
11.754.100
11.955.400
11.513.973
11.722.548
11.847.075
11.890.399
12.123.360
12.326.678
12.643.494
12.643.494
13.042.317
13.248.386
12.982.204
13.104.013
13.215.401
Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).
Jika dianalisis lebih jauh, konsumsi rumah tangga selama tahun 1993
hingga tahun 2012 terus mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk. Disisi lain, pertumbuhan PDRB atas dasar harga
konstan tahun 2000 selama tahun 1993 hingga tahun 2012, meskipun mengalami
peningkatan namun di beberapa tahun terutama tahun 1997, 1998 dan 2000 serta
2009 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sementara itu tingkat inflasi dan suku bunga deposito selama periode 1993
hingga tahun 2012 mengalami fluktuatif. Peningkatan inflasi yang cukup
signifikan terjadi justru pada saat PDRB mengalami penurunan yang drastis.
Sedangkan suku bunga deposito dari data yang ada selama tahun 1993 hingga
tahun 2012 menunjukkan penurunan, namun di beberapa tahun terjadi fluktuatif.
9
Pengaruh dari variabel-variabel diatas seperti, PDRB atas dasar harga
konstan 2000, jumlah penduduk, tingkat inflasi dan suku bunga deposito terhadap
tingkat konsumsi masyarakat di Sumatera Utara, berdasarkan data yang ada
memiliki arah yang berbeda dan bervariasi.
Atas dasar uraian dan data-data diatas serta pendapat yang dikemukakan
oleh beberapa peneliti, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah kajian
tentang konsumsi di provinsi Sumatera Utara yang penulis tuangkan dalam sebuah
penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Konsumsi di Provinsi Sumatera Utara”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh PDRB, inflasi,
suku bunga deposito dan jumlah penduduk terhadap konsumsi masyarakat
provinsi Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk
menganalisis pengaruh PDRB, inflasi, suku bunga deposito dan jumlah penduduk
terhadap konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara.
10
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh melalui penulisan tesis ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menambah wawasan dan pemantapan teori dan ilmu yang penulis
peroleh selama kuliah di Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri
Medan.
2. Sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
sumber referensi bagi peneliti yang berminat dengan pembahasan yang
sejenis di masa mendatang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1.
Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel konsumsi
di Sumatera Utara mampu dijelaskan oleh variabel-variabel Produk Domestik
Regional Bruto, suku bunga deposito, inflasi dan jumlah penduduk mampu
dijelaskan dengan model yang digunakan.
2.
Variabel-variabel
yang
digunakan
menjelaskan
variabel
konsumsi
menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Produk Domestik
Regional Bruto dan jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan dan
inflasi berpengaruh positif dan signifikan sedangkan suku bunga deposito
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi.
3.
Besarnya nilai koefiasien variabel-variabel yang menjelaskan variabel
konsumsi, yang terbesar adalah variabel jumlah penduduk, diikuti berturutturut oleh variabel PDRB, suku bunga deposito dan inflasi.
5.2. Saran
1.
Untuk meningkatkan PDRB dan pertumbuhan ekonomi, selayaknya
pemerintah daerah menggali potensi daerah dengan menggerakkan sektorsektor produktif, membangun sarana dan prasarana yang dapat menyerap
lapangan kerja yang tinggi sehingga secara tidak langsung akan
68
69
meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya tingkat konsumsi
masyarakat akan ikut meningkat.
2.
Harga-harga kebutuhan pokok masyarakat selayaknya dikendalikan oleh
pemerintah utnuk mengendalikan inflasi. Meningkatnya inflasi akan
menurunkan daya beli masyarakat terutama untuk selain kebutuhan pokok.
3.
Kepada peneliti lainnya disarankan untuk
mempertimbangkan atau
menambah determinan lain konsumsi, klasifikasi yang lebih konprehensif dan
perluasan penelitian baik dari segi objek maupun runtut waktu penelitian.
70
DAFTAR PUSTAKA
Attanasio, O. P, 1999, “Consumption, in Handbook of Macroeconomics”, ed by
J.B. Taylor, and M. Woodford, vol 1B, Elsevier Science North-Holland,
New York and Oxford, pp. 741-812.
Anwar, Khairil, 2001, “Dampak Krisis Moneter Terhadap Konsumsi Masyarakat
Provinsi Aceh”, Unsyiah, Banda Aceh.
-------------------, 2007, “Analisis Determinan Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga Masyarakat Miskin di Kabupaten Aceh Utara”, Universitas
Sumatera Utara, USU-Medan.
Boediono, 2000, “Ekonomi Moneter”, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.
Bank Indonesia, “Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia”, Berbagai Edisi Tahun
Penerbitan 2000-2008.
-------------------, “Laporan Tahunan”, Berbagai Tahun Penerbitan 2000-2008.
Badan Pusat Statistik (BPS), “Indikator Ekonomi”, Berbagai tahun Penerbitan
2000-2008.
-------------------------------------, “Statistik Tahunan”, Berbagai Tahun Penerbitan
2000-2008.
Domowitz dan Elbadawi, 2006, “An Error Approach to Money Demand (The
Case of Sudah)”, Journal of Development Economics, Vol 26 pp 257-275.
Dornbusch, R dan fisher, S, 2004, “Makroekonomi”, Edisi keempat, Alih Bahasa
Mulyadi, JA, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dumairy, 2004, “Perekonomian Indonesia”, Cetakan Keempat, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Godam, 2007, “Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi/Pengeluaran
Rumah Tangga-Pendidikan Ekonomi Dasar”, http://organisasi.org/faktoryang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi-pengeluaran-rumah-tanggapendidikan-ekonomi-dasar
Gujarati, Damodar, 1998, “Ekonometrika Dasar”, Alih Bahasa, Sumarno Zain,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Guritno, Mangkusubroto, 1998, “Teori Ekonomi Makro”, Yogyakarta, STIE
YKPN
Ilhamuddin, Tasdik, 2006, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga di Nangroe-Aceh Darussalam Tahun 2004”, Unsyiah,
Banda Aceh.
71
Isnawati, Cut, 2001, “Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Konsumsi dan Tabungan
Masyarakat Aceh”, Unsyiah Banda Aceh.
Isyani & Mulidyah Hasmarini, 2005, “Analisis Konsumsi Masyarakat di
Indonesia Tahun 1989-2002 (Tinjauan Terhadap Hypotesis Keynes dan
Post Keynes”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. VI, Desember No. 2,
pp. 143-162.
Insukrindo, 2003, “Ekonomi Uang dan Bank”, BPFE, UGM Yogyakarta.
Khairani Siregar, 2008, “Analisis Determinan Konsumsi Masyarakat di
Indonesia”, Tesis, USU-Medan.
Mankiw, N. Gregory, 2003, “Teori Makro Ekonomi”, Terjemahan, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama.
--------------------------, 2007, “Makro Ekonomi”, Jakarta, Erlangga.
Nanga, Muara, 2005, “Makro Ekonomi”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nicholson, Walter, 1991, “Teori Ekonomi Mikro I”, Terjemahan Deliarnov,
Rajawali, Jakarta.
Putong, Iskandar and Andjaswati ND, “Pengantar Ekonomi Makro”, Mitra
Wacana Media, Jakarta.
Rahmadana, M.Fitri, 2008, “Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pola Konsumsi
Msyarakat di Indonesia”, Jurnal Visi Ekonomi, Vo;. 7 No.1.
Samuelson, paul A, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, PT. Media Global Edukasi,
Jakarta.
Singh, Bimal, 2004, “Mpdelling Real Private Consumtion Expenditure – An
Empirical Study on Fiji”, Working paper, Economic Departement Reserve
Bank of Fiji, Fiji.
Suparmoko, M, 2001, “Pengantar Ekonomika Makro”, BPFE, Yogyakarta.
Susanti, C Yuniar, 2000, “Analisis Pengaruh PDRB Terhadap Jumlah Konsumsi
Masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Aceh”, Journal Ekonomi
Pembangunan, Volume 6 Nomor 3 hal. 332-345.
Rinanda, Teja, 2010, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi
Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara”, Tesis, USU, Medan.
Veralisna dan Nila Rifai, 2008, “Analisis Faktor-Faktor Ekonomi Makro Yang
Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Era Pemerintahan SBY Jilid I (20042008)”, Tesis, IPB-Bogor.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI
PROVINSI SUMATERA UTARA
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Magister Sains
Dalam Bidang Ilmu Ekonomi
Oleh :
HOTMARIA SITANGGANG
NIM. 8116162005
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
ABSTRAK
HOTMARIA SITANGGANG, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsumsi di Propinsi Sumatera Utara, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri
Medan, 2013.
Keputusan konsumsi rumah tangga mempengaruhi keseluruhan perilaku
perekonomian baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini
disebabkan konsumsi agregat merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh
rumah tangga yang ada dalam perekonomian dan merupakan pengeluaran agregat
yang terpenting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB,
inflasi, suku bunga deposito dan jumlah penduduk terhadap konsumsi masyarakat
provinsi Sumatera Utara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan analisis OLS (Ordinary Least Square). Pengujian
menggunakan Uji statistik meliputi uji t, uji F dan R-square (koefisien
determinasi) serta uji asumsi klasik. dimana semua pengujian tersebut
menggunakan alat bantu program Eviews 5.0 dengan data time series tahunan
Periode 1990–2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Hasil estimasi
menunjukkan pengaruh variabel bebas sebesar R2 = 0,9514 atau 95,14% variabel
bebas, PDRB, SBD, Inflasi dan Jumlah Penduduk mempengaruhi variabel terikat
Konsumsi di Sumatera Utara. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa
variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan variabel jumlah penduduk
berpengaruh positif dan signifikan pada α=5% terhadap konsumsi di Sumatera
Utara. Variabel suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi
di Sumatera Utara. Sedangkan variabel inflasi tidak signifikan terhadap konsumsi
di Sumatera Utara.
Kata Kunci : Konsumsi, PDRB, Suku Bunga, Inflasi, Jumlah Penduduk.
i
ABSTRACT
HOTMARIA SITANGGANG, Analysis Factors Affected Consumption in North
Sumatera Province, Graduate Program, State University of Medan, 2013.
Decision of household consumption affected the overale economy action either in
the short or longterm. It was caused by aggregate consumption which was the
total from household was spending in the economy and the aggregate spending
which was most important. This research aimed to analyze the affect of PDRB,
inflation, deposits interest rates, and the total population towards society
consumption in North Sumatera Province. Methodology analysis which was used
in this research was OLS (Ordinary Least Square) analysis. The test used
statistical test include t-test, F-test, R-square (determination coefficient) as well
as the classical assumption where all the tests using Eviews 5,0 with annual time
series data in period 1990-2012 were sourced from Statistic Centre Department.
The result of estimation shown that the affect of independent variable R2 =
0,9514 or 95,14%, PDRB, SBD, Inflation and Society Population affected the
dependent variable of consumption in North Sumatera. The result of this analysis
data also shown that the variable Gross Regional Domestic Product (GRDP) and
total society variable affected positively and significant on α =5%. Variable
interest rates affected negatively and significant to consumption in North
Sumatera. While variable inflation were not significant towards consumption in
North Sumatera.
Keywords : Consumption, PDRB, Interest Rates, Inflation, Total Society.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya kepada penulis dalam
menuntut ilmu dan menyelesaikan penelitian tesis ini yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi di Propinsi Sumatera Utara”.
Selama melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan
baik moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku pembimbing I, Bapak Indra Maipita,
M.Si, Ph.D selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis dan banyak
memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis.
6. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si,
dan Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si
selaku Penguji yang telah
memberikan banyak masukan bagi penulis.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen program Studi Ilmu Ekonomi yang telah
banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama menempuh pendidikan di
Program Sekolah Pascasarjana Unimed.
iii
8. Ayahanda J. Sitanggang dan Ibunda A. Situmorang (+) yang telah berjuang
dengan gigih tanpa pamrih untuk masa depan anak-anaknya serta seluruh
keluarga yang saya kasihi yang selalu memberikan doa dan motivasi untuk
menjalani pendidikan setinggi-tingginya bagi penulis.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun
dalam penelitian tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ini belum
sempurna, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
pemerintahan dan masyarakat.
Medan,
September 2013
Penulis
Hotmaria Sitanggang
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................
i
ABSTRACT .....................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI...................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................
9
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................
9
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................
10
KAJIAN PUSTAKA ................................................................... .
11
2.1. Kerangka Teoritis ................................................................... ..
11
2.1.1. Konsumsi ................................................................... ..
11
2.1.2. Teori Konsumsi ………………………………..............
11
2.1.3. Fungsi Konsumsi ...................................................... .
22
2.1.4. Fungsi Konsumsi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
24
2.1.5. Pengaruh PDRB Terhadap Konsumsi ......................
27
2.1.6. Pengaruh Suku Bunga Deposito Terhadap Konsumsi
28
2.1.7. Pengaruh Inflasi Terhadap Konsumsi ........................
30
2.1.8. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Konsumsi ......
31
2.2. Penelitian Terdahulu ...............................................................
32
2.3. Kerangka Konseptual .............................................................
36
2.4. Hipotesis ............ ....................................................................
37
BAB II
v
BAB III
BAB IV
METODE PENELITIAN ............................................................
38
3.1. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................
38
3.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................
38
3.3. Definisi Operasional …………………………………………
38
3.4. Metode Analisis ......................................................................
40
3.5. Analisis Data ..........................................................................
40
3.5.1. Uji Kesesuaian (Test Of Godness Of Fit) ................ ....
40
3.5.2. Uj Penyimpagan Asumsi Klasik ...................................
42
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ..................................
48
4.1. Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti .............................
48
4.1.1. Perkembangan Tingkat Konsumsi .............................
48
4.1.2. Perkembangan PDRB ................................................
50
4.1.3. Perkembangan Suku Bunga Deposito ………………..
52
4.1.4. Perkembangan Inflasi …………………….................
54
4.1.5. Perkembangan Jumlah Penduduk ……………………..
55
4.2. Hasil Uji Prasyarat Analisis ................................................... …
57
4.2.1. Hasil Uji Normalitas ……………………………………
58
4.2.2. Pengujian Masalah Autokorelasi ……………………….
59
4.2.3. Uji Multikolinearitas ……………………………………
60
4.3. Hasil Uji Model ..................................................................... …
62
4.3.1. Uji t Statistik (Uji Parsial) ………………………………
62
4.3.2. Uji F Statistik (Uji Serempak) …………………... …….
63
4.3.3. Uji Koefisien Determinasi (R ) …………… ............. ….
64
2
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
68
5.1. Kesimpulan .............................................................................
68
5.2. Saran .......................................................................................
68
Daftar Pustaka ...............................................................................................
70
Lampiran ……………………………………………………………………
72
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun
1993-2012 (dalam Milyar Rupiah) …………………..………...
4
Tabel 1.2. Perkembangan Inflasi Kumulatif dan Suku Bunga Deposito
Perbankan Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (%) ……
7
Tabel 1.3. Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara
Tahun 1993 – 2012 (Jiwa) ……………………………………...
8
Tabel 3.1. Kaidah Keputusan Durbin Watson …………………………….
44
Tabel 4.1. Nilai Matriks Korelasi Variabel Variabel Bebas ………………
60
Tabel 4.2. Nilai VIF dari Korelasi Variabel-Variabel Bebas ………………
60
Tabel 4.3. Hasil Estimasi Model Konsumsi (K) …………………………...
61
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Perkembangan Konsumsi Masyarakat di Provinsi Sumatera
Utara ……………………………………………………….
3
Laju Pertumbuhan Konsumsi dan Pertumbuhan PDRB di
Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (dalam%) ……...............
5
Gambar 2.1.
Fungsi Konsumsi Keynes …………………………………
13
Gambar 2.2.
Teori Konsumsi Permanent Income Hypotesis ……………
16
Gambar 2.3.
Teori Konsumsi Hipotesis Siklus Hidup ..............................
18
Gambar 2.4.
Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan Relatif …………....
20
Gambar 4.1.
Perkembangan Tingkat Konsumsi di Sumatera Utara Tahun
1993-2012 …………………………………………………
48
Pertumbuhan Tingkat Konsumsi di Sumatera Utara Tahun
1993 – 2012 ……………………………………………….
49
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di
Sumatera Utara Tahun 1993-2012 …………………………
50
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan di
Sumatera Utara Tahun 1993-2012 …………………………
51
Perkembangan Suku Bunga Deposito di Sumatera Utara
Tahun 1993-2012 …………………………………………..
53
Gambar 4.6.
Perkembangan Inflasi Sumatera Utara Tahun 1993-2012
54
Gambar 4.7.
Perkembangan Jumlah Penduduk Sumatera Utara Tahun
1993-2012 ………………………………………………….
56
Hasil Uji Normalitas Pada Model Penelitian Konsumsi (K)
58
Gambar 1.2.
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.8.
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Data Penelitian …………………………………………….
72
Lampiran 2.
Data Penelitian Yang Diolah (Pertumbuhan) ……………...
73
Lampiran 3.
Hasil Uji Model Konsumsi ………………………………...
74
Lampiran 4.
Hasil Uji Normalitas ……………………………………….
75
Lampiran 5.
Hasil Uj Multikolinearitas …………………………………
76
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya bahwa sebagian besar dari pendapatan yang diterima
masyarakat akan dibelanjakan kembali untuk memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya. Pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup ini
disebut konsumsi rumah tangga. Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan
salah satu variabel makro ekonomi yang merupakan pembelanjaan yang dilakukan
oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang melakukan pembelanjaan tersebut
atau juga pendapatan yang dibelanjakan.
Keputusan konsumsi rumah tangga mempengaruhi keseluruhan perilaku
perekonomian
baik
dalam
jangka
panjang
maupun
jangka
pendek
(Mankiw,2007:446). Hal ini diakibatkan karena konsumsi agregat merupakan
penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam
perekonomian merupakan pengeluaran agregat yang terpenting. Dimana konsumsi
adalah komponen terbesar pengeluaran agregat yang secara normal mencapai
sekitar 65% dari GNP (Dernsburg, 1994:71). Sejalan dengan Dornbusch and
Fischer (2004:307) menyatakan bahwa konsumsi menempati lebih dari 60%
permintaan agregat, lebih dari jika semua sektor lain digabungkan.
Keputusan konsumsi jangka panjang penting karena peranannya dalam
pertumbuhan ekonomi. Dan keputusan konsumsi jangka pendek penting karena
1
2
peranannya dalam menentukan permintaan agregat. Dimana konsumsi adalah dua
per tiga dari GDP sehingga fluktuasi dalam konsumsi adalah elemen penting dari
booming dan resesi ekonomi (Mankiw, 2007:446). Konsumsi dipengaruhi oleh
beberapa faktor tetapi faktor yang terpenting adalah penghasilan rumah tangga
setelah pajak atau disposible (Dernsburg, 1994:71). Oleh karena itu konsumsi
tergantung terutama pada pendapatan (Mc earchern, 2000:172). Hal ini sesuai
dengan teori konsumsi Keynes yang mengatakan apabila pendapatan mengalami
kenaikan maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan tetapi dengan jumlah
yang lebih kecil (Nanga, 2005:109).
Keynes
berpendapat
bahwa
pengeluran
konsumsi
rumah
tangga
dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional yang maknanya bahwa
pengeluaran konsumsi rumah tangga akan naik secara proporsional bila terjadi
peningkatan pendapatan nasional, dengan fungsi dasar konsumsi C = f(Y) atau
konsumsi merupakan fungsi pendapatan disposible.
Jadi semakin besar
pendapatan seseorang maka akan semakin besar pula pengeluaran konsumsi.
Sebaliknya, semakin kecil pendapatan seseorang maka semakin berkurang
pengeluaran konsumsinya. Perkembangan masyarakat yang begitu cepat
menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan
tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan. (Sukirno,2003).
Perkembangan pengeluaran konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara
dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun
ketahun, seiring dengan peningkatan pendapatan nasional dari tahun ketahun.
Kebutuhan masyarakat atas barang dan jasa juga menunjukkan peningkatan dari
3
tahun ketahun. Perkembangan konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara dari
tahun 1993 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Rupiah
90,000,000.00
80,000,000.00
70,000,000.00
60,000,000.00
50,000,000.00
40,000,000.00
30,000,000.00
20,000,000.00
10,000,000.00
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
1994
1993
-
Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).
Gambar1.1.Perkembangan Konsumsi Masyarakat di
Provinsi Sumatera Utara tahun 1993 – 2012
Dari Gambar 1.1. diatas dapat diketahui bahwa perkembangan konsumsi
di provinsi Sumatera Utara
dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2012
menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi
karena kondisi perekonomian yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi. Namun jika dilihat dari segi laju pertumbuhannya maka
perkembangan konsumsi di provinsi Sumatera Utara mengalami tren peningkatan
yang sangat berfluktuatif dari tahun 1993 – 2012. Adanya fluktuasi pertumbuhan
konsumsi masyarakat tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor – faktor yang
mempengaruhi perubahan konsumsi masyarakat. Kemudian pada tahun 2009
sampai dengan 2012 konsumsi masyarakat Sumatera Utara menunjukkan adanya
peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi
Sumatera Utara. Indikator untuk menilai pertumbuhan ekonomi regional adalah
4
dengan melihat kondisi produk domestik regional bruto. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, perkembangan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 1993-2012 (dalam Milyar Rupiah )
TAHUN
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
PDRB
58.215,45
61.942,02
64.753,80
67.714,73
68.065,40
66.332,68
68.910,08
71.116,21
71.908,35
75.189,50
78.806,68
83.328,94
87.897,79
93.347,40
99.792,27
106.172,36
111.559,22
118.640,90
126.590,21
134.460,10
LAJU PERTUMBUHAN (%)
6,40
4,53
4,57
0,51
-2,54
3,88
0,35
3,98
4,56
4,80
5,73
5,48
6,19
6,90
6,39
5,07
6,34
6,70
6,22
Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).
Tabel diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) provinsi Sumatera Utara dari tahun 1993 sampai dengan
tahun 2012, dan pertumbuhan PDRB tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu
sebesar 6,90% dibandingkan tahun yang lainnya. Pertumbuhan ekonomi yang
meningkat tersebut dipengaruhi oleh daya beli atau pendapatan masyarakat yang
menunjukkan peningkatan. Sedangkan pertumbuhan PDRB terendah terjadi pada
tahun 1998 yaitu sebesar -2,54% dimana hal ini diakibatkan oleh krisis ekonomi.
5
Dari tabel tersebut juga menunjukkan bahwa laju pertumbuhan PDRB
Sumatera Utara juga mengalami peningkatan yang berfluktuatif. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
12
10
8
(%)
6
4
2
Kons
PDRB
0
-2
Tahun
-4
Gambar 1.2. Laju Pertumbuhan Konsumsi dan Pertumbuhan PDRB
Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993 – 2010 (dalam %)
Dari gambar 1.2.diatas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan konsumsi
dan laju pertumbuhan PDRB provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan
yang berfluktuatif mulai tahun 1993 sampai dengan tahun 2012. Dan dari gambar
tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa terjadi peningkatan yang tidak
berbanding lurus atau positif antara pertumbuhan konsumsi dengan pertumbuhan
PDRB. Sedangkan menurut Keynes bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat
berbanding lurus dengan pendapatannya (Mankiw, 2007).
Jika dilihat dari segi rata-rata petumbuhan mulai tahun 1993 sampai
dengan tahun 2010 maka rata-rata pertumbuhan konsumsi sebesar 5,05% lebih
besar dari pada rata-rata pertumbuhan PDRB yaitu sebesar 4,06%. Sedangkan
6
menurut teori konsumsi Keynes mengatakan apabila pendapatan mengalami
kenaikan maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan tetapi dengan jumlah
yang lebih kecil (Nanga, 2005:109). Hal ini menyatakan bahwa konsumsi tidak
hanya dipengaruhi oleh PDRB tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
lainnya. Disamping produk domestik regional bruto, suku bunga deposito dan
inflasi juga memiliki pengaruh terhadap konsumsi. Tabungan merupakan
pendapatan yang tidak dibelanjakan. Tabungan dipengaruhi oleh tingkat suku
bunga, sedangkan suku bunga juga berhubungan positif dengan laju inflasi.
Kenaikan laju inflasi menyebabkan efek substitusi antara pengeluaran
konsumsi dengan tabungan. Apabila laju inflasi tinggi maka akan melemahkan
daya beli masyarakat, terutama terhadap produksi dalam negeri yang selanjutnya
akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang nasional.
Tingkat bunga tabungan berperan penting dalam mempengaruhi
pengeluaran konsumsi masyarakat. Bila tingkat suku bunga tinggi maka
masyarakat cenderung lebih memilih menabung serta mengurangi pengeluaran
konsumsinya karena mengharapkan bunga yang besar dari tabungannya dan
sebaliknya.
Pendapatan, konsumsi dan tabungan semuanya amat berkaitan. Dimana
tabungan adalah bagian dari pendapatan setelah pajak yang tidak dikonsumsi atau
tabungan sama dengan pendapatan dikurangi dengan konsumsi. Dan setiap orang
yang menabung akan menerima hasil dalam bentuk bunga.
Perkembangan inflasi dan suku bunga deposito perbankan di provinsi
Sumatera Utara selama tahun 1993 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
7
Tabel 1.2. Perkembangan Inflasi Kumulatif dan Suku Bunga Deposito
Perbankan Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2012 (% )
TAHUN
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
INFLASI (%)
9,75
8,28
7,24
8,70
13,10
83,56
1,37
5,73
14,79
9,59
4,23
6,80
22,41
6,11
6,60
10,72
2,61
8,00
3,67
3,86
SUKU BUNGA DEPOSITO (%)
14,2
12,99
16,28
16,7
15,74
16,06
17,62
10,90
14,26
11,03
5,59
6,03
10,63
8,56
6,91
9,93
6,65
6,29
2,55
2,76
Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).
Dari tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa tingkat inflasi tertinggi terjadi
pada tahun 1998 yaitu sebesar 83,56% dibandingkan tahun – tahun yang lainnya
dan tingkat inflasi terendah yaitu sebesar 1,37% terjadi pada tahun 1999. Untuk
suku bunga deposito pencapaian tertinggi terjadi pada tahun 1999 dimana suku
bunga deposito perbankan di Sumatera Utara mencapai 17,62%, sedangkan yang
terendah terjadi pada tahun 2011 yang hanya sebesar 2,55%. Faktor lain yang
mempengaruhi konsumsi adalah jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang
banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun
pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relatif rendah. Pengeluaran
konsumsi suatu negara akan sangat besar, jika jumlah penduduk sangat banyak
dan pendapatan per kapita sangat tinggi.
8
Tabel 1.3. Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara
Tahun 1993-2012 (jiwa)
TAHUN
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
10.813.400
10.981.100
11.145.300
11.306.300
11.463.400
11.754.100
11.955.400
11.513.973
11.722.548
11.847.075
11.890.399
12.123.360
12.326.678
12.643.494
12.643.494
13.042.317
13.248.386
12.982.204
13.104.013
13.215.401
Sumber: BPS Prov. Sumatera Utara, 1993-2012 (data diolah).
Jika dianalisis lebih jauh, konsumsi rumah tangga selama tahun 1993
hingga tahun 2012 terus mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk. Disisi lain, pertumbuhan PDRB atas dasar harga
konstan tahun 2000 selama tahun 1993 hingga tahun 2012, meskipun mengalami
peningkatan namun di beberapa tahun terutama tahun 1997, 1998 dan 2000 serta
2009 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Sementara itu tingkat inflasi dan suku bunga deposito selama periode 1993
hingga tahun 2012 mengalami fluktuatif. Peningkatan inflasi yang cukup
signifikan terjadi justru pada saat PDRB mengalami penurunan yang drastis.
Sedangkan suku bunga deposito dari data yang ada selama tahun 1993 hingga
tahun 2012 menunjukkan penurunan, namun di beberapa tahun terjadi fluktuatif.
9
Pengaruh dari variabel-variabel diatas seperti, PDRB atas dasar harga
konstan 2000, jumlah penduduk, tingkat inflasi dan suku bunga deposito terhadap
tingkat konsumsi masyarakat di Sumatera Utara, berdasarkan data yang ada
memiliki arah yang berbeda dan bervariasi.
Atas dasar uraian dan data-data diatas serta pendapat yang dikemukakan
oleh beberapa peneliti, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah kajian
tentang konsumsi di provinsi Sumatera Utara yang penulis tuangkan dalam sebuah
penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Konsumsi di Provinsi Sumatera Utara”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh PDRB, inflasi,
suku bunga deposito dan jumlah penduduk terhadap konsumsi masyarakat
provinsi Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk
menganalisis pengaruh PDRB, inflasi, suku bunga deposito dan jumlah penduduk
terhadap konsumsi masyarakat provinsi Sumatera Utara.
10
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh melalui penulisan tesis ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menambah wawasan dan pemantapan teori dan ilmu yang penulis
peroleh selama kuliah di Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri
Medan.
2. Sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
sumber referensi bagi peneliti yang berminat dengan pembahasan yang
sejenis di masa mendatang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1.
Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel konsumsi
di Sumatera Utara mampu dijelaskan oleh variabel-variabel Produk Domestik
Regional Bruto, suku bunga deposito, inflasi dan jumlah penduduk mampu
dijelaskan dengan model yang digunakan.
2.
Variabel-variabel
yang
digunakan
menjelaskan
variabel
konsumsi
menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Produk Domestik
Regional Bruto dan jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan dan
inflasi berpengaruh positif dan signifikan sedangkan suku bunga deposito
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi.
3.
Besarnya nilai koefiasien variabel-variabel yang menjelaskan variabel
konsumsi, yang terbesar adalah variabel jumlah penduduk, diikuti berturutturut oleh variabel PDRB, suku bunga deposito dan inflasi.
5.2. Saran
1.
Untuk meningkatkan PDRB dan pertumbuhan ekonomi, selayaknya
pemerintah daerah menggali potensi daerah dengan menggerakkan sektorsektor produktif, membangun sarana dan prasarana yang dapat menyerap
lapangan kerja yang tinggi sehingga secara tidak langsung akan
68
69
meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada gilirannya tingkat konsumsi
masyarakat akan ikut meningkat.
2.
Harga-harga kebutuhan pokok masyarakat selayaknya dikendalikan oleh
pemerintah utnuk mengendalikan inflasi. Meningkatnya inflasi akan
menurunkan daya beli masyarakat terutama untuk selain kebutuhan pokok.
3.
Kepada peneliti lainnya disarankan untuk
mempertimbangkan atau
menambah determinan lain konsumsi, klasifikasi yang lebih konprehensif dan
perluasan penelitian baik dari segi objek maupun runtut waktu penelitian.
70
DAFTAR PUSTAKA
Attanasio, O. P, 1999, “Consumption, in Handbook of Macroeconomics”, ed by
J.B. Taylor, and M. Woodford, vol 1B, Elsevier Science North-Holland,
New York and Oxford, pp. 741-812.
Anwar, Khairil, 2001, “Dampak Krisis Moneter Terhadap Konsumsi Masyarakat
Provinsi Aceh”, Unsyiah, Banda Aceh.
-------------------, 2007, “Analisis Determinan Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga Masyarakat Miskin di Kabupaten Aceh Utara”, Universitas
Sumatera Utara, USU-Medan.
Boediono, 2000, “Ekonomi Moneter”, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.
Bank Indonesia, “Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia”, Berbagai Edisi Tahun
Penerbitan 2000-2008.
-------------------, “Laporan Tahunan”, Berbagai Tahun Penerbitan 2000-2008.
Badan Pusat Statistik (BPS), “Indikator Ekonomi”, Berbagai tahun Penerbitan
2000-2008.
-------------------------------------, “Statistik Tahunan”, Berbagai Tahun Penerbitan
2000-2008.
Domowitz dan Elbadawi, 2006, “An Error Approach to Money Demand (The
Case of Sudah)”, Journal of Development Economics, Vol 26 pp 257-275.
Dornbusch, R dan fisher, S, 2004, “Makroekonomi”, Edisi keempat, Alih Bahasa
Mulyadi, JA, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dumairy, 2004, “Perekonomian Indonesia”, Cetakan Keempat, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Godam, 2007, “Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi/Pengeluaran
Rumah Tangga-Pendidikan Ekonomi Dasar”, http://organisasi.org/faktoryang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi-pengeluaran-rumah-tanggapendidikan-ekonomi-dasar
Gujarati, Damodar, 1998, “Ekonometrika Dasar”, Alih Bahasa, Sumarno Zain,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Guritno, Mangkusubroto, 1998, “Teori Ekonomi Makro”, Yogyakarta, STIE
YKPN
Ilhamuddin, Tasdik, 2006, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga di Nangroe-Aceh Darussalam Tahun 2004”, Unsyiah,
Banda Aceh.
71
Isnawati, Cut, 2001, “Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Konsumsi dan Tabungan
Masyarakat Aceh”, Unsyiah Banda Aceh.
Isyani & Mulidyah Hasmarini, 2005, “Analisis Konsumsi Masyarakat di
Indonesia Tahun 1989-2002 (Tinjauan Terhadap Hypotesis Keynes dan
Post Keynes”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. VI, Desember No. 2,
pp. 143-162.
Insukrindo, 2003, “Ekonomi Uang dan Bank”, BPFE, UGM Yogyakarta.
Khairani Siregar, 2008, “Analisis Determinan Konsumsi Masyarakat di
Indonesia”, Tesis, USU-Medan.
Mankiw, N. Gregory, 2003, “Teori Makro Ekonomi”, Terjemahan, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama.
--------------------------, 2007, “Makro Ekonomi”, Jakarta, Erlangga.
Nanga, Muara, 2005, “Makro Ekonomi”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nicholson, Walter, 1991, “Teori Ekonomi Mikro I”, Terjemahan Deliarnov,
Rajawali, Jakarta.
Putong, Iskandar and Andjaswati ND, “Pengantar Ekonomi Makro”, Mitra
Wacana Media, Jakarta.
Rahmadana, M.Fitri, 2008, “Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pola Konsumsi
Msyarakat di Indonesia”, Jurnal Visi Ekonomi, Vo;. 7 No.1.
Samuelson, paul A, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, PT. Media Global Edukasi,
Jakarta.
Singh, Bimal, 2004, “Mpdelling Real Private Consumtion Expenditure – An
Empirical Study on Fiji”, Working paper, Economic Departement Reserve
Bank of Fiji, Fiji.
Suparmoko, M, 2001, “Pengantar Ekonomika Makro”, BPFE, Yogyakarta.
Susanti, C Yuniar, 2000, “Analisis Pengaruh PDRB Terhadap Jumlah Konsumsi
Masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Aceh”, Journal Ekonomi
Pembangunan, Volume 6 Nomor 3 hal. 332-345.
Rinanda, Teja, 2010, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi
Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara”, Tesis, USU, Medan.
Veralisna dan Nila Rifai, 2008, “Analisis Faktor-Faktor Ekonomi Makro Yang
Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Era Pemerintahan SBY Jilid I (20042008)”, Tesis, IPB-Bogor.