MODEL PEMBELAJARAN DI PROGRAM RSBI (STUDI KASUS SMAN 1 SURAKARTA).

MODEL PEMBELAJARAN DI PROGRAM RSBI
(STUDI KASUS SMAN 1 SURAKARTA)
Ahmad Nashir Tsalatsa1
Samsi Haryanto2
Sri Anitah3
1

Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
3
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

N
S

2

ABSTRACT

S
C


A

S
A

R

JA

N

A

U

The effects of current globalization bring people of Indonesia lost their
identity. Character education is the key to the progress of a nation. This
research discussed the implementation of the internalization characters in
a study at school.

The objectives of this research are: (1) to know the implementation of the
internalization characters in a study of IPS, (2) to know problems were
encountered and also the way to overcome, and (3) to know the result of
implementation of the internalization characters in a study of IPS.
This research was conducted in SMP N 2 Sidoharjo, Wonogiri in 2012.
Methods used in this research is descriptive qualitative method. Sampling
using purposive sampling because it adapted to the purpose and to
identify problems. The data were colleceted using observation technique,
interview, questionnaires, and document analysis. The data validation
used triangulation of sources and triangulation of techniques.
The results of research were analysed using data analyzed technique by :
data collecting, data reduction, data presentation, then conducted by data
analysis and got the conclusion that (1) the implementation of the
internalization characters in a study of IPS at SMP Negeri 2 Sidoharjo,
Wonogiri in 2012 has walked but it was not maximal yet, (2) the problems
are lack of allocation of fund for the implementation of the internalization
characters, lack of teacher’s comprehension toward character-based
learning model and there was no policy about assesment toward the
internalization characters in the teaching-learning, (3) the result of
implementation of the internalization characters generally were visible

however specially there is no reference of permanent assesement yet.
To overcome the problems, school has done the following efforts : (1)
offering of fund to the goverment and school commitee, (2) performing
the socialization of the charactered-education, workshop the method and
model of character-based learning and also the way of assessment and the
instrument.

P
A

Keywords: internalization, value characters, study of IPS

PENDAHULUAN

karena pendidikan berkaitan erat dengan

Peningkatan mutu pendidikan merupa-

sumber daya manusia yang dibutuhkan


kan tanggung jawab pemerintah dan

dalam pembangunan. Untuk meningkat-

masyarakat. Suatu negara yang tertinggal

kan mutu pendidikan Indonesia, Ditjen

mutu

pem-

Mandikdasmen mengembangkan sekolah

bangunan di negara tersebut akan ter-

yang bertaraf internasional (SBI). Pasal 50

hambat pula. Hal ini dapat dimengerti,


ayat

pendidikannya,

maka

nashirsalasa@yahoo.co.id

3

Undang-undang

no

20/2003
57

mengamanatkan agar di setiap daerah

Hal


ini

ada

dikembangan satuan pendidikan bertaraf

sekolah

internasional.

penelitian oleh peneliti, yaitu di SMAN 1

yang

kesesuaian

akan

dengan


menjadi

objek

Tuntutan masyarakat global yang

Surakarta, SMAN 1 Surakarta memiliki

semakin beragam, sekolah-sekolah ber-

keunikan dibandingkan dengan SMA yang

inisiatif

ada

mengadakan

perbaikan-per-


di

Surakarta.

pengamatan

dengan menerapkan sistem pembelajaran

internet dan beberapa sumber informan,

bertaraf

SMAN 1 Surakarta merupakan sekolah

meng-

hasilkan Sumber Daya Manusia yang

nasional


mampu

pendidikan

bersaing

di

tingkat

Global

yang

media

menerapkan

berkualitas


U

Untuk

melalui

N
S

baikan sistem pembelajaran, antara lain

Internasional.

peneliti

Berdasarkan

internasional.


Sekolah

penyelenggaraan

Pem-

Surakarta adalah Sekolah Menengah Atas

mungkin,

yang terdapat di Kota Surakarta, Provinsi

sehingga dapat membuat siswa merasa

Jawa Tengah. Sekolah ini juga dijuluki

dihargai

SMANSA atau SMA 1 Solo. SMA Negeri 1

dibuat

dan

senyaman

merasa

kerasan

dalam

Negeri

1

N

belajaran

Atas

A

diperlukan adanya inovasi baru dalam
pendidikan.

Menengah

sistem

Surakarta ini adalah termasuk salah satu

sekolah, dengan begitu dapat meningkat-

SMA favorit di kota Surakarta karena

kan kemampauan dan kreativitas siswa.

sejarah dan prestasinya.

proses

pembelajaran

JA

di

mengikuti

kuat

Dari tahun ke tahun SMA Negeri I

Depdiknas segera mengeluarkan program

berbekal

keinginan

terus berkembang sehingga mencapai

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang

periode kemapanan. Pada tahun 1971

proyek

telah

dibawah pimpinan R. Marsaid, kemudian

menyertakan ratusan SMP dan SMA di

Tahun 1976 dipimpin oleh Drs. Sarwono,

S
A

R

Dengan

saja

A

rintisannya

hampir

semua

Kabupaten/Kota

di

S
C

seluruh Indonesia dengan menggelontor-

tahun

1986

Sriwidodo,

dipimpin

kondisi

oleh

SMA

Drs.

Negeri

I

Surakarta semakin baik. Prestasi yang

pemerintah yang mengatur pengelolaan

dicapai juga semakin menanjak baik

seperti

dibidang

P
A

kan dana ratusan milyar meski peraturan

itu

prestisius

karena

Pemerintah
Propinsi

belum

30

ada.

akan

Ini

proyek

dibiayai

akademik

maupun

non

oleh

akademik. Berangakat dari latar belakang

Pusat

50%,

Pemerintah

tersebut, maka peneliti tertarik untuk

%,

dan

Pemerintah

melakukan

penelitian

tentang

proses

Kabupaten/Kota 20%. Tapi apakah SBI ini

pembelajaran bertaraf Internasional di

akan membuat kita akan dapat membuat

SMA

bangsa kita mengejar ketertinggalannya
dibandingkan negara-negara lain?

Negeri

I

Surakarta.

Bagaimana

sebetulnya

pembelajaran

bertaraf

internasional

itu

dijalankan

di

SMA

Negeri I Surakarta.

58

Terkait

dengan

permasalahan

observasi

partisipasi

pasif.

Teknik

tersebut di atas, maka dalam penelitian

analisis data pada penelitian ini meng-

ini, peneliti akan mencoba memotret

gunakan model analisis interaksi, dimana

implementasi pembelajaran di sekolah

komponen reduksi data dan sajian data

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di

dilakukan

Sekolah

pengumpulan

Menengah

Atas

Negeri

1

bersamaan

dengan

data.

proses

Setelah

data

terkumpul, maka tiga komponen analisis

Berdasarkan latar belakang masalah di

(reduksi data, sajian data, penarikan

atas, permasalahan peneliti ini dapat

kesimpulan) interaksi. Dalam penelitian

dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana

ini

proses

pemeriksaan keabsahan data triangulasi

dan

evaluasi

belajar

pembelajaran

dalam implementasi RSBI di SMAN 1

(triangulation)

dalam Implementasi

teknik

sumber

dan

HASIL PENELITIAN

N

kendala

metode,

waktu.

Surakarta?; Faktor-faktor apakah yang
menjadi

menggunakan

U

mengajar,

kegiatan

peneliti

A

perencanaan,

N
S

Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

Berdasarkan penyajian data dikemukakan

hasil atau prestasi belajar siswa SMAN 1

beberapa

Surakarta?

penelitian, meliputi:

JA

RSBI di SMAN 1 Surakarta?; Bagaimana

pokok

temuan

dalam

Perencanaan Pembelajaran RSBI

R

METODE PENELITIAN

Di SMAN 1 perencanaan pembelajaran

deskriptif, Penelitian deskriptif merupa-

punyai progran In House Training (IHT),

kan metode penelitian yang berusaha

dalam

menggambarkan

sesuai dengan MGMP, untuk mengikuti

menginterpretasi

A

dan

S
A

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian

dilakukan diawal tahun, sekolah mem-

IHT

guru-guru

di

kumpulkan

workshop pembuatan kurikulum khusus-

data yang dipergunakan dalam penelitian

nya pembuatan perangkat pembelajaran.

S
C

objek sesuai dengan apa adanya. Sumber

Dalam perangkat pembelajaran dianalisis

tempat dan peristiwa yaitu: di kelas atau

tujuan mata pelajaran, silabus, kalender

kegiatan pembelajaran dan lingkungan

akademik dan juga KKM. Selanjutnya

P
A

ini meliputi: informan atau narasumber,

sekolah. Adapun data informan berasal

disusun

dari kepala program RSBI, guru, dan

semesteran, penyusunan silabus dan di-

siswa di SMAN 1 Surakarta. Observasi

satukan dalam perencanaan pembelajar-

diperoleh berupa pengamatan terhadap

an satu tahun, guru membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di

pembelajaran selama satu tahun. Dalam

laboratorium,

sarana

Teknik

pengumpulan

dengan

wawancara

program

tahunan,

program

dan

prasarana.

menyusun rencana

data

dilakukan

belajaran (RPP), guru harus tahu standar

mendalam

dan

pelaksanaan

pem-

kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD)

59

dari materi yang akan diajarkan. Dari

guru

kompetensi

dilakukan

dasar

guru

menentukan

menginginkan
secara

pembelajaran

berkelompok,

beberapa indikator pembelajaran, dari

memberikan

beberapa

untuk memilih atau menentukan sendiri

indikator

guru

bisa

memperkirakan berapa pertemuan yang

siapa

dibutuhkan,

mereka.

kondisi

kelas,

metode

kebebasan

yang

akan

Hal

ini

kepada

guru

menjadi
diyakini

siswa

kelompok
oleh

guru,

mampu memberikan kenyamanan bagi

direncanakan evaluasinya seperti apa.

siswa, dalam melaksanakan pembelajaran

SMAN

secara

Sekolah

apa,

Surakarta
Bertaraf

mempersiapkan

dan

sebagai

Rintisan

Internasional

(RSBI)

pembelajaran

dengan

berkelompok.

Guru

memiliki

kebebasan dalam evaluasi pembelajaran,
namun

demikian

sekolah

sudah

U

1

seperti

N
S

juga

pembelajaran

memberikan rambu-rambu atau PAKEM

Surakarta

terlebih dahulu. Kriteria penilaian di

masuk

menggunakan beberapa

untuk

menyaring

Input

tes
yang

tentukan

A

baik. Dalam menentukan input, SMAN 1

oleh

TIM,

namun

dalam

guru

diberi

pelaksanaan

di

guru-guru diberi keleluasaan untuk lebih

keleluasaan

untuk

variatif. Bahan ajar disesuaikan dengan

Guru

memperhatikan

materi

dalam

aspek dalam penilaian seperti kognitif,

merencanakan bahan ajar, guru bisa

afektif dan psikomotorik. Guru menentu-

mengakses dari internet, dan materi guru

kan kriteria ketuntasan minimal di awal,

juga bisa diakses melalui internet. Guru

hal

JA

akan

diajarkan,

S
A

R

yang

N

bagus. Dalam menentukan bahan ajar,

juga

ini

kelas

disepakati

mengembangkan.

diawal

sebelum

juga menggunakan referensi buku ber-

pembelajaran.

bahasa inggris, hal ini berkaitan dengan

kriteria

menyiapkan

pembelajaran

memiliki

Pembelajaran

misalnya input siswanya, sarana dan juga

A

bertaraf

kualitas

internasional.
dengan

baik,

dengan

S
C

direncanakan

Dalam

beberapa

ketuntasan

menentukan
minimal

beberapa

guru

pertimbangan,

tingkat kesukaran.
Pelaksanaan Pembelajaran

belajar yang nyaman, sehingga siswa

Berdasarkan observasi atau pengamatan

mampu menyerap pesan yang disampai-

tentang

P
A

harapan mampu menciptakan lingkungan

pelaksanaan

pembelajran

di

kan oleh guru. Perencanaan lingkungan

SMAN 1 Surakarta cukup baik, hal ini

pembelajaran oleh guru dalam upaya

dapat dilihat dari bagaimana sikap guru

meningkatkan

yang

kualitas

pembelajaran

mempersiapkan

pembelajaran

bisa

dengan baik. Dalam memahami apa yang

berjalan dengan lancar dan berkualitas,

ada di sekolah mulai dari keadaan siswa,

dengan meminimalisir hambatan

sarana

yang

lebih

baik.

Pembelajaran

yang

mengganggu pelaksanaan pembelajaran.

dan

prasarana

dan

kondisi

sekolah, guru melaksanakan pembelajar-

Sebelum pembelajaran dimulai, ketika

60

an

yang

disesuaikan

dengan

inter-

untuk beradu cepat dalam memberikan
jawaban yang benar.

nasional.

Siswa dilatih untuk saling bekerja

dunia pendidikan, kurikulum di SMAN 1

sama dengan teman-temannya, hal ini

juga disesuaikan dengan perubahan yang

dilakukan ketika pembelajaran di kelas

ditetapkan

pendidikan

maupun di laboratorium. Siswa diberikan

nasional. Guru-guru diberikan pelatihan

kebebasan untuk menentukan anggota

ketika ada perubahan kurikulum, hal ini

kelompoknya, selanjutnya mereka men-

dilakukan

untuk

diskusikan

mampuan

guru

oleh

dinas

meningkatkan
dalam

ke-

menjalankan

mampu

masalah,

dan

menghasilkan

harapannya

sebuah

SMAN 1 memiliki pengalaman yang baik,

laboratorium siswa dilatih untuk terbiasa

hal ini memudahkan pemahaman hal

menggunakan alat-alat di LAB, diajarkan

yang

untuk

kebijakan pendidikan yang begitu cepat.

menggunakan

memberikan
praktikum

dan

penjelasan

yang

di

mampu

hasil

dilakukan

dari
secara

kelompok. Dengan pembelajaran metode

pembelajaran dengan materi yang akan

diskusi dan pratikum di LAB, diharapkan

disampaikan, hal ini diharapkan untuk

siswa

memudahkan penyampaian pesan dalam

untuk belajar secara berkelompok dan

pembelajaran. Dengan fasilitas di SMAN 1

memahami apa yang dipelajarinya.

yang tergolong lengkap, guru mampu

Dalam proses pembelajaran, guru

mampu

memiliki

memberikan bentuk pembelajaran yang

menyesuaikan

variatif, sehingga mampu memberikan

untuk menentukan apakah pembelajaran
dilakukan di kelas atau di laboratorium.

suasana

pembelajaran

yang

tidak

S
C

menjenuhkan. Dalam pembelajaran siswa

Porsi

materi

kemampuan

A

S
A

JA

SMAN 1 guru-guru menyesuaikan bentuk

R

Dalam hal bentuk pembelajaran, di

A

perubahan

N

ada

Ketika

U

simpulan

ketika

kelompok.

ke-

tugasnya sebagai guru. Guru-guru di

baru

dari

N
S

Dalam menghadapi perkembangan di

penggunaan

yang

ruang

kelas

laboratorium

dilatih untuk memiliki semangat belajar

mendukung, disesuaikan dengan materi

yang

yang akan diajarkan. Dalam pembelajar-

P
A

guru

diposisikan

untuk

an

metode

Gravitasi di kelas selanjutnya dilakukan

sesuai

dengan

materi

yang
yang

variatif,
akan

disampaikan. Dalam menentukan metode

guru

memberikan

saling

membantu siswa. Guru memnggunakan
pembelajaran

Fisika,

serta

dan

didorong untuk belajar lebih aktif, siswa

kuat,

seimbang

diajarkan,

materi

percobaan di Laboratorium.
Dalam

menggunakan

metode

pembelajaran guru memiliki maksud dan

eksperimen, guru memiliki kreatifitas

tujuan, semisal dalam mengerjakan soal

untuk membuat sebuah media. Siswa

guru menggunakan metode kuis, hal ini

diberikan pengalaman dengan membuat

memiliki maksud agar siswa termotivasi

miniatur media untuk pembelajaran yang

61

dipelajari, diawali dengan penjelasan dari

untuk

membuat

pembelajaran

guru, kemudian dipraktekkan oleh siswa.

variatif dan tidak menjemukan. Dengan

Dalam pembelajaran guru memadukan

model pembelajaran yang variatif akan

materi

media

animasi

membuat

harapannya

mampu

sehingga anak lebih bersemangat dan

memberikan gambaran secara nyata apa

aktif dalam belajar. Guru menggunakan

yang dipelajari siswa. Guru menggunakan

media kapal selam dan menggunakan

program 3D Max dan multimedia Flash

batang

untuk membuat animasi dari materi yang

miniatur kapal selam kecil setelah itu

akan diajarkan dan dipadukan dengan

digunakan untuk percobaan pada materi

miniature yang dibuat mandiri seperti

fluida,

yang

digunakan

archimides.

Fisika

materi

dalam

pembelajaran

Gelombang

elektro-

korek

api

pokok

yang

asyik,

kami

buat

N
S

yang

lebih

bahasan

hukum

U

komputer,

dengan

Evaluasi Pembelajaran

A

ajar

pembelajaran

lebih

Evaluasi pembelajaran dilakukan guru

Dalam memilih media yang akan

dengan melakukan tanya jawab kepada

N

magnetik.

guru

siswa, guru juga memberikan soal untuk

menyesuaikan dengan materi yang akan

kemudian pembahasan soal mengguna-

disampaikan

juga

kan metode diskusi. Dalam melakukan

yang

evaluasi pembelajaran dengan melihat

beberapa

dari nilai ulangan harian, nilai tugas, dan

membutuhkan

juga pengamatan pada siswa, guru juga

pada

menyesuaikan
disediakan,

pembelajaran,

siswa.

dengan

waktu

yang

ada

yang

S
A

pelajaran

Guru

waktu

berhubung

materi

JA

dalam

R

digunakan

tentunya

guru

menilai

aspek

motorik

siswa

ketika

dituntut jeli memanfaatkan waktu yang

melakukan

ada. Ada beberapa aplikasi yang diunduh

Laboratorium. Guru melakukan evaluasi

A

panjang,

di setiap pembelajaran berakhir, dan ini

dari

internet

yang

digunakan

untuk

S
C

memudahkan guru dalam menyampaikan

dilakukan

pembelajaran

berdasarkan

di

program

dari

media

sekolah. Guru melakukan ujian akhir

pembelajaran di sekolah juga menjadi

semester, ujian mid semester. Guru juga

pertimabangan dalam menentukan media

melakukan

P
A

pembelajaran.

yang

digunakan

Ketersediaan

dalam

pelaksanaan

pembelajaran. Dengan media pembelajar-

perencanaan

untuk

me-

lakukan ulangan harian, penugasan, dan
praktik di laboratorium.

an yang cukup lengkap, memudahkan

Program remidi dilakukan ketika ada

guru dalam melaksanakan pembelajaran,

anak-anak yang belum tuntas, atau ada

dan memudahkan siswa dalam menerima

beberapa

siswa yang mendapat nilai

materi pelajaran.

dibawah

criteria

Guru

menghendaki

model

pem-

belajaran yang variatif, hal ini dipercaya

(KKM).

Program

ketuntasan
remedial

minimal
dilakukan

untuk memperbaiki nilai yang diperoleh

62

siswa, sedangkan bagi siswa yang sudah

Meskipun

dalam

implementasi

program

e-learning dalam pembelajaran belum

pengayaan. Guru melihat aspek afektif

maksimal, namun ada beberapa guru

siswa

evaluasi

yang menyediakan tes-tes yang sifatnya

pembelajaran, guru menggunakan buku

online, hal ini diterapkan dalam mata

rekam atau buku catatan mengajar untuk

pelajaran TIK bab Powerpoint. Siswa bisa

mencatat aktifitas siswa selama dalam

mengerjakan

pembelajaran, hal ini dilakukan untuk

batas

melihat

dalam

mengerjakan beberapa soal yang telah

mengikuti pembelajaran dikelas. Guru

ditentukan, di akhir waktu siswa akan

menggunakan angket untuk mengetahui

mengetahu

seberapa

dikerjakan. Untuk meminimalisir anak

ketika

melakukan

keseriusan

besar

siswa

minat

siswa

pada

waktu

soal

secara online, ada

yang

score

disediakan

untuk

N
S

diberikan

dari

U

akan

soal

yang

yang bekerjasama ketika evaluasi secara

pelajaran.
online

belum

online, soal yang diberikan pada masing-

dilakukan oleh seluruh guru di SMAN 1,

masing siswa diatur secara random atau

ada beberapa guru yang menggunakan

acak.

internet sebagai media untuk memberi-

Laboratorium, dan tidak dikerjakan di

kan penugasan, guru memberikan soal

rumah, sehingga

melalui media online selanjutnya siswa

memantau aktivitas siswa selama proses

mengunduh dari internet. Ketika guru

evaluasi pembelajaran berlangsung.

berhalangan hadir dalam kelas, guru

Prestasi SMAN 1 Surakarta

N

secara

Soal

yang

S
A

R

JA

Evaluasi

A

tuntas,

guru

SMAN

di

bias langsung

mencoba memberikan penugasan kepada

Siswa

siswa untuk mengerjakan soal yang telah

bimbingan khusus untuk dipersiapkan

dikirim melalui internet.

menjadi bibit yang unggul, siswa-siswa

A

di

dikerjakan

1

mendapatkan

pem-

disiapkan untuk mengikuti lomba-lomba

belajaran dalam mata pelajaran Fisika,

mewakili sekoloah sesuai dengan minat

melakukan

evaluasi

S
C

Dalam

siswa, untuk mengetahui minat siswa

dan essay seperti biasa dalam evaluasi

sekolah mengadakan seleksi sejak awal

pembelajaran. Dalam melakukan evaluasi

mendaftar di SMAN 1. Banyak minat dari

P
A

guru menggunakan soal pilihan ganda

pembelajaran,

model

yang digunakan

siswa yang dikembangkan di SMAN 1,

lebih variatif, hal ini disebabkan karena

diantaranya

TIK,

SMAN 1 memiliki sarana dan prasarana

Kebumian,

Matematika,

yang lebih baik dan memadahi. Guru-

Akuntansi dan Bahasa Inggris, setiap

guru leluasa untuk lebih kreatif, karena

siswa bisa memilih salah satu yang

didukung dengan media pembelajaran

menjadi minat utama.

yang ada.

Robotic,

Fisika,
Ekonomi,

Dalam pelaksanaan pembimbingan
siswa di SMAN 1, sekolah menunjuk guru

63

yang sesuai dengan bidang keahliannya,

inggris

dan ditunjuk dengan surat tugas dari

pembelajaran.

kepala

sekolah.

Untuk

waktu

dan

pemanfaatan

Guru

di

SMAN

IT

dalam

1

pelaksanaannya disepakati setiap minggu

pembelajaran

dua kali, untuk masalah hari disepakati

dalam hal waktu, secara umum guru-guru

antara guru dan murid. Dengan waktu

harus

pandai

pembimbingan

waktu

yang

yang

dan

ada.

kesulitan

memanfaatkan

Ketika

guru

ingin

menguasai

menerapkan metode pembelajaran yang

bidangnya, diharapkan siswa-siswi SMAN

interaktif, guru terhambat dengan waktu

1 mampu dan siap mengikuti lomba

yang disediakan. Dengan waktu yang

setiap waktu.

singkat, rata-rata 45 menit setiap satu

SMAN 1 memiliki prestasi yang bagus

N
S

guru

intensif,

dalam

jam

pelajaran,

U

didampingi

yang

menghadapi

dalam

guru

dituntut

untuk

ajar

secara

di kota Surakarta, diukur berdasarkan

menyelesaikan

data-data

maksimal. Seperti yang terjadi ketika

TIM

yang

kompeten,

A

dari

bahan

bapak

hasil Ujian Nasional dengan nilai 10.

pokok bahasan Fluida.
Dalam

JA

Siswa-siswa SMAN 1 juga banyak yang

wawan

N

terakhir banyak siswa yang lulus dengan

mengajar

Fisika,

pada

guru

juga

pembelajaran

mendapat prestasi peringkat 1 di kota

kesulitan dalam menggunakan fasilitas

Surakarta.

pendukung

Kendala

yang

ter-

dalam

pasang secara tidak tepat. Semisal LCD

Implementasi RSBI di SMAN 1 Surakarta

proyektor yang dipasang di atap, hal ini

R

dan

S
A

Pendukung

pembelajaran,

Pembelajaran di SMAN 1 didukung oleh

menyulitkan

guru-guru

memanfaatkan

yang

memiliki

pengalaman

A

yang baik, dan juga didukung tenaga

bilaman

guru

remot

ketika

dalam

ingin

pembelajaran,

untuk

mengaktifkan

hilang. Sinar proyektor yang menyorot ke

konsen dan kompeten pada bidangnya.

dinding, beberapa sinar menutup papan

S
C

pengajar yang masih muda, tentunya

tulis, guru mengalami kesulitan ketika

system pembelajaran, guru-guru di SMAN

ingin menggunakan papan tulis dan LCD

1 mampu menyesuakan.

proyektor.

P
A

Ketika ada perubahan kurikulum maupun

Dalam proses pembelajaran di SMAN

pelajaran

Dengan

waktu

45 menit, jika
permasalahan

satu

jam

dihadapkan

1 didukung oleh sarana dan prasarana

dengan

yang memadahi, ada tenaga yang diberi

pembelajaran,

tanggung jawab untuk merawat sarana

dibutuhkan dalam pembelajaran akan

dan prasarana. Pelatihan untuk guru-guru

terpotong.

makan

teknis
waktu

dalam
yang

juga membatu dalam mengembangkan
kemampuan

guru

dalam

berbahasa

64

PEMBAHASAN

yang

Perencanaan pembelajaran di SMAN 1

dilaksanakan

sesuai dengan teori Dewi Salma (2007:37)

media (OHP materials, program VCD,

yang

lingkungan, dan seterusnya); Pemilihan

menyebutkan

komponen

dasar

digunakan

dalam

pembelajaran

melalui:

Pemanfaatan

dalam perencanaan program kegiatan

metode

(diskusi,

belajar

kooperatif,

pengajaran antara lain sebagai berikut:

praktik);

Alokasi

waktu

(satu

Pembelajar, tujuan pembelajaran, analisa

pelajaran, satu semester, dan seterusnya);

pembelajaran,

Alokasi nara sumber (guru, ahli materi,

dan

penilaian

belajar.

aster performer, dan seterusnya); Alat

Pembelajar adalah pihak yang menjadi

pengajaran

fokus

dengan

desain

pembelajaran,

menurut

N
S

ajar

pembelajaran,

atau

yang

media

lebih

dikenal

pembelajaran

sangat

U

bahan

strategi

jam

Dinas Pendidikan Nasional standar Intake

menunjang

(siswa

proses belajar mengajar, untuk mencapai

internasional

sekolah

diseleksi

bertaraf

secara

ketat

dan

efisiensi

A

baru)

efektivitas

tujuan pengajaran yang diinginkan.
Merencanakan pengendalian waktu,

N

melalui saringan rapor SD, ujian akhir
tes

pengendalian waktu (manajemen waktu)

dalam

dapat dilakukan salah satunya dengan

penjabaran

cara menyusun jadwal dan alokasi waktu

kompetensi yang akan dukuasai oleh

sehingga kegiatan PBM dapat berjalan

pembelajar jika mereka telah selesai dan
berhasil menguasai materi ajar tertentu.

perencanaan

kesehatan

wawancara.

fisik,

Rumusan

tujuan

merupakan

sesuai waktu yang direncanakan. Proses

Dalam menganalisis Pembelajaran, guru

suatu lingkungan kegiatan. Ada yang

melakukan proses menganalisi topik atau

bertitik

materi yang akan dipelajari. Analisis

ketrampilan

pembelajaran

A

S
A

R

pembelajaran

dan

JA

sekolah,

dilakukan

agar

kendala

S
C

belajar seperti tingkat kesulitan atau

pengajaran

tolak

yang

dari

ditelusuri

Penilaian

P
A

Pembelajaran

adalah

upaya

Strategi
yang

diperlukan

informasi

dikomunikasikan

diantisipasi.

kegiatan-kegiatan
(suatu

pekerjaan), dan ada yang bertitik tolak

perilaku awal yang belum dikuasai dapat
dan

dari

merupakan

pengukuran

yang
(suatu

belajar

hendak

mata

ajar).

adalah

tentang

kemampuan

atau

dalam

kompetensi yang sudah dikuasai atau

menentukan teknik penyampaian pesan,

belum. Penilaian adalah masukan bagi

penentuan metode dan media, alur isi

guru

pelajaran, serta interaksi pengajar dan

menyebabkan pembelajar berhasil atau

peserta didik. Metode pengajaran yang

gagal.

dilakukan

oleh

perancang

agar

mereka

tahu

apa

yang

digunakan disesuaikan dengan bahan,

Pelaksanaan pembelajaran di SMAN 1

tujuan, dan kondisi siswa dengan melihat

dipengaruhi beberapa faktor, diantara-

kegiatan yang akan dilakukan. Strategi

nya: faktor Intake (siswa baru), faktor

65

guru/ tenaga pengajar, faktor kurikulum,

guru dengan siswa ataupun dengan siswa

faktor

itu sendiri.

sarana

dan

prasarana,

faktor

lingkungan. Faktor intake (siswa baru)

Dengan dukungan beberapa faktor di

berpengaruh terhadap pembelajaran di

atas,

SMAN 1, siswa-siswa yang masuk di

kemampuan yang bagus, hal tersebut

SMAN 1 melalui saringan atau seleksi

mampu

yang ketat. Calon siswa baru melalui

baik di tingkat Kota maupun tingkat

seleksi Tes, seleksi nilai raport, dan

nasional.

ditutup dengan wawancara yang diikuti

merupakan proses pembelajaran yang

siswa dan wali murid. Faktor guru yang

bagus,

berpengalaman

dipengaruhi

ke-

meningkatkan

Hal

tersebut

sebuah

memiliki

prestasi

siswa

diatas

adalah

pembelajaran

input

yang

yang

bagus

mampu

pembelajaran

menghasilkan sebuah pembelajaran yang

yang

kreatif

berkualitas pula. Sejalan dengan yang

mampu menciptakan pembelajaran yang

dikemukakan oleh Sardiman (2006: 51)

lebih bervariatif. Faktor kurikulum yang

menjelaskan,

dipadukan dengan standar luar negeri,

merupakan proses interaksi antara unsur

menghasilkan

row

pengembangan

N

guru

JA

berkualitas,

materi

maka

akan

A

lingkungan

yang

bagus,

dan

mampuan yang kompeten dibidangnya,
melaksanakan

yang

1

N
S

memiliki

SMAN

U

dan

membuat

proses

input,

pengajaran

instrumental

input

pengaruh

meningkatkan kemampuan siswa dalam

pembelajaran

menerima materi yang lebih variatif.

bahwa proses pengajaran dipengaruhi

sarana

dan

S
A

R

pelajaran yang lebih baik. Hal ini mampu

Faktor

prasaran

sangat

out

didukung

tenaga,

prasarana

A

dan

kita

dapat

enverionment in put dan

mendukung proses pembelajaran, dengan
sarana

lingkungan.

dan

put.

Enverionment
fasilitas,

Dalam
mengetahui

enverionment
input,

terdiri:

kurikulum,

sistem

administrasi dan lain-lain. Enverionment

tidak mudah jenuh dalam mengikuti

out put, terdiri: keluarga masyarakat,

S
C

pembelajaran lebih menarik, dan siswa

pembelajaran dikelas. Dengan internet

sekolah.

lengkap,

Tenaga guru yang berkompeten dan

membuat materi yang diajarkan akan

memiliki pengalaman yang tidak sedikit,

laboratorium

yang

P
A

dan

lebih variatif, guru lebih mudah dalam

mampu

menghadapi

mengembangkan materi pelajaran. Faktor

kebijakan

dari

lingkungan SMAN 1 yang nyaman, segar

dihadapkan dengan peraturan yang baru.

dan kondusif, membuat siswa dapat

Guru

melibatkan kemampuannya semaksimal

merencanakan

mungkin dalam pembelajaran. Keaktifan

berkualitas, guru mampu memanfaatkan

siswa dalam proses pembelajaran akan

sarana dan prasarana yang dimiliki di

menyebabkan interaksi yang tinggi antara

SMAN

yang

1.

perubahan

pemerintah

berpengalaman
pembelajaran

Misalnya

guru

ketika

mampu
yang

bisa

66

menggunakan
lengkap,

laboratorium

untuk

pembelajaran

yang

pembelajaran

dengan

dilakukan

secara

mampu

melakukan

evaluasi

dipadukan
sehingga

Evaluasi

di

SMAN

terencana,

1

guru

setelah

selesai

memberikan pengalaman yang baik pada

pembelajaran, hal ini dilakukan untuk

siswa.

mengetahui kemampuan

Proses pembelajaran adalah sebuah

siswa dalam

menyerap informasi yang diberikan. Guru
melakukan

untuk berbagi dan mengolah informasi

seberapa jauh siswa menyerap materi

dengan

yang

tujuan

agar

pengetahuan

evaluasi untuk mengetahui

diberikan

oleh

guru,

dengan

dan

hasilnya

menggunakan

belajar secara mandiri dan berkelanjutan.

dibandingkan dengan suatu tolak ukur

Dalam

untuk memperoleh suatu kesimpulan.

dengan

media

kelas

guru

Guru

pembelajaran

melakukan

evaluasi

setiap

A

dibantu

di

U

difahami siswa dan menjadi landasan

pembelajaran

ulangan

N
S

upaya bersama antara guru dan siswa

pembelajaran berakhir, untuk membahas

proses

sehingga

soal guru menggunakan metode diskusi,

belajar

hal ini melatih siswa untuk berinteraksi

Media

dengan teman-teman. Siswa akan terlatih

pembelajaran,

munculnya

kemampuan

berkelanjutan

secara

pembelajaran

yang

ditersedia

di

adalah

JA

disini

menjadi

sumber

buku

yang

kemampuannya
pendapat,

untuk

mengemukakan

mempertahankan

pendapat

R

informasi

mandiri.

N

yang mendukung keberhasilan sebuah

jaringan

dengan alasan yang kuat, dan mampu

internet yang terpasang di sekolah, LCD

menghasilkan jawaban yang sesuai. Guru

dan alat

melakukan evaluasi dengan melihat nilai

S
A

proyektor

perpustakaan,

yang ada di kelas,

harian,

peraga yang ada di laboratorium.

pembelajaran

kepada

dan

siswa

variatif

secara
dengan

S
C

menarik

A

Guru mampu menyampaikan materi

memanfaatkan media pebelajaran

nilai

tugas,

selain

itu

juga

pengamatan. Dengan mengamati kegiatan
siswa

di

kelas,

guru

menilai

aspek

psikomotorik dari siswa.
Ketika guru memberikan ulangan

yang

harian,

dikemukakan oleh Smaldino, dkk (2008)

mendapat nilai belum tuntas, maka siswa

P
A

ada. Hal ini selaras dengan teori yang

ada

beberapa

siswa

mengatakan bahwa media adalah suatu

yang

alat komunikasi dan sumber informasi.

kesempatan untuk remidi. Anak yang

Dikatakan

belum

media

pembelajaran,

bila

bersangkutan

yang

tuntas

mendapat

mendapat

kesempatan

segala sesuatu tersebut membawa pesan

untuk mengikuti remidi, dan apabila

untuk suatu tujuan pembelajaran.

setelah

mengikuti

remidi

belum

mendapat nilai yan tuntas, makan siswa
Evaluasi Pembelajaran

yang

bersangkutan

akan

mendapat

kesempatan untuk mengikuti remedial

67

Evaluasi juga dilakukan guru secara

teaching. Remedial teaching merupakan
pembelajaran tambahan bagi anak-anak

online,

yang belum menguasai materi, hal ini

mengakses soal evaluasi, dan siswa bisa

tercermin ketika anak mendapat nilai

mengumpulkan

yang tidak tuntas, ketika mengerjakan

online.

Pelaksanaan

ulangan

online

belum

reguler,

diluar
dan

jam

teaching

melalui

evaluasi

secara

dilaksanakan

secara

menyeluruh oleh guru di SMAN 1, baru

berdasarkan

mata pelajaran TIK yang menjalankan,

ditentukan

dan pelaksanaannya pun dilakukan di

Sejalan dengan yang dikemukakan
Abin

penugasan

mudah

pembelajaran

kesepakatan antara guru dan siswa.

oleh

dengan

Syamsuddin

N
S

dilakukan

Remedial

bisa

(2003)

Pada

Lab SMAN 1. Evaluasi secara online
disajikan dalam pilihan ganda, dan siswa

U

harian.

siswa

diberikan

remedial serupa dengan proses belajar-

menyelesaikan soal. Siswa bisa langsung

mengajar

mengetahui

pembelajaran

lebih

peningkatan

(improvement)

belajar

siswa,

Tujuan

diarahkan

baik

pada

prestasi

secara

kualitatif

waktu

hasil

dilakukan, dengan

evaluasi
begitu

N

(reguler).

siswa

untuk

yang
bisa

langsung mengetahui apakah siswa yang
bersangkutan lulus atau harus remidi.

JA

biasa

batasan

A

dasarnya proses, pelaksaan pengajaran

maupun kuantitatif, sehingga setidak-

keberhasilan
diterima

memenuhi

minimal

atau

Penghambat

dan

Pendukung

meningkatkan

Dalam proses pembelajaran di SMAN 1,

dapat

acceptable

kemampuan

penyesuaian

(readjustment),

baik

kembali
dirinya

A

terhadap

SMAN 1 Surakarta.

ada beberapa

Bagi siswa yang mendapatkan nilai

kendala yang dihadapi

oleh guru dan ada juga pendukung dalam
proses

maupun lingkunganya.

S
C

Faktor

Pembelajaran Bertaraf Internasional di

yang

(minimum

performance)

kriteria

R

dapat

S
A

tidaknya

pembelajaran

di

kelas.

Guru

mengalami kendala dalam masalah waktu

bersangkutan

yang dialokasikan untuk melaksanakan

mendapat kesempatan untuk mendapat

pembelajaran di kelas, misalnya dalam

materi pengayakan. Hal

ini dilakukan

satu jam pelajaran 45 menit, dirasa tidak

untuk memberikan latihan kepada siswa,

cukup ketika guru menggunakan metode

untuk menghadapi soal yang lebih sukar.

eksperimen.

Hal ini dilakukan oleh guru dengan latar

diajarkan

belakang

memiliki

laboratorium, maka akan membutuhkan

kemampuan yang lebih, anak tertantang

waktu yang lebih panjang, dan hal ini

untuk memecahkan masalah yang lebih

yang

berat dengan begitu anak akan tidak

pembelajaran. Ketika guru dihadapkan

mudah jenuh dalam pembelajaran.

dengan kalender pendidikan, maka guru

anak

yang

P
A

bagus,

agar

siswa

Berhubung

perlu

menjadi

adanya

materi

yang

penggunaan

kendala

dalam

68

harus menyesuaikan materi yang akan

bidang kemampuan bahasa inggris dan

diajarkan dengan waktu yang tersedia

TIK, hal ini berkaitan dengan SMAN 1

dalam kalender pendidikan.

sebagai

Pemasangan sarana dan prasarana

sekolah

rintisan

bertaraf

internasional.
Sarana

yang kurang sesuai akan menimbulkan

yang

mendukung

masalah, yang mampu menjadi kendala

pembelajaran, juga memiliki peran dalam

dalam

pembelajaran.

pencapaian prestasi siswa dan SMAN 1

sarana

yang

beberapa

pemasangannya

kurang

Surakarta.

Sarana

mendukung

sesuai seperti LCD proyektor, sinar dari

pembelajaran

LCD proyektor mengenai sebagian papan

pembeda dengan sekolah yang lain, dan

tulis, hal ini menutupi tulisan di papan

hal

tulis. Ketika guru menggunakan LCD

dalam

proyektor untuk menampilkan animasi

Dengan

atau presentasi power point, guru tidak

bagus, guru mampu berkreasi dan lebih

bisa menggunakan papan tulis secara

mudah

utuh, tapi tidak semua kelas seperti

pembelajaran

itu,tapi

Pembelajaran

SMAN

1,

menjadi

U

ini menjadi keunggulan tersendiri
mengembangkan
dan

N

A

sarana

untuk

JA

yang saya alami kebanyakan

di

yang

N
S

Pada

pembelajaran.

prasarana

yang

mengembangkan

menjadi
yang

berkualitas.

didukung

fasilitas

seperti itu. Kemudian ada di beberapa

modern, mampu mengurangi kejenuhan

kelas,

untuk

pembelajaran yang diikuti siswa, hal ini

menghidupkan LCD proyektor itu akhirakhir ini tidak ada, sehingga perlu waktu

belajar. Sarana Internet yang bisa diakses

yang

digunakan

mampu memicu semangat siswa dalam

yang cukup lama untuk menyalakan LCD

secara gratis, laboratorium yang lengkap

proyektor.

dan bagus, serta kelas yang nyaman

S
A

R

alat

yang

memiliki

A

Guru-guru

menghadirkan

membawa

berkualitas

pembelajaran yang berkualitas, sehingga

Secara

mampu

S
C

pengalaman,

mampu
bagus.

menciptakan

Ketika

prestasi

dihadapkan

yang
dengan

P
A

perubahan kebijakan pendidikan, guru

pembelajaran

umum

mempengaruhi

yang

faktor-faktor

prestasi

belajar

yang
siswa

SMAN 1 Surakarta dibedakan menjadi
faktor

internal

dan

faktor

eksternal.

mampu untuk segera menyesuaikan, dan

Peran sekolah dalam menyelenggarakan

tidak terlalu membutuhkan waktu yang

pembelajaran di kelas adalah sebagai

lama untuk mengikuti perkembangan. Di

faktor eksternal dan motivasi siswa yang

SMAN 1 ada program pelatihan untuk

bersangkutan

guru-guru,

untuk

Faktor internal dari siswa meliputi sikap,

meningkatkan SDM guru, program ini

minat, dan kemampuan siswa, SMAN 1

dilakukan setiap tahun. Di tahun ini

memiliki

guru-guru

berkualitas tinggi, hal ini bisa dilihat

hal

ini

diberikan

dilakukan

pelatihan

dalam

adalah

masukan

faktor

atau

internal.

input

yang

69

ketika proses penerimaan siswa baru.

faktor non sosial yang berperan dalam

Siswa yang masuk di SMA N 1 memiliki

mendidik siswa di Rintisan SMA BI.

motivasi berprestasi yang tinggi, hal ini
bisa dilihat dengan bagaimana cita-cita

Bagaimana hasil atau prestasi belajar

yang diinginkan siswa ketika lulus dari

siswa SMAN 1 Surakarta

SMAN 1.

Tiada

Sarana

prasarana

yang

bagus,

hari

slogan

tanpa

SMAN

prestasi

1

begitulah

Surakarta,

dan

diwujudkan dengan banyaknya prestasi

kelas, siswa bisa nyaman dalam belajar

yang telah diraih siswa siswi SMAN 1

dan mampu berkembang dengan baik.

Surakarta

Guru sebagai tenaga pendidik memiliki

tingkat

andil yang besar juga, guru mampu

Akademik maupun Akademik. Menjadi

membawakan pembelajaran yang baik,

juara

untuk memberikan materi pelajaran yang

barangkali bukan menjadi hal yang baru

berkualitas. Guru mampu memberikan

bagi SMA Negeri 1 Surakarta. Salah

pengaruh yang kuat pada anak, sehingga

satunya TIK. Juara I Lomba Olimpiade

anak merasa terbantu dalam mencapai

TIK Akakom Daerah Istimewa Yogyakarta

cita-cita atau prestasi yang diharapkan.

Kategori Lomba Pemrograman Dasar atas

dari

N
S

membantu siswa dalam pembelajaran di

tingkat

sampai

baik

bidang

mata

pelajaran,

JA

N

A

olimpiade

U

Internasional,

kota

yang

nama IRFAN NUR AFIF (XI Aksel 2). Juara

mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi faktor lingkungan sosial dan

Istimewa

eksternal

I Lomba Olimpiade TIK Akakom Daerah

Lingkungan

Aplikasi atas nama Jeffry Lingga (XI IPA

sosial sekolah, keluarga, dan masyarakat

8). Baru-baru ini beberapa siswa SMA

berpengaruh

di

Negeri 1 Surakarta menyabet 2 juara

Rintisan SMA BI. Lingkungan sekolah

dalam lomba yang berhubungan dengan

yang nyaman, rapi, sangat mendukung

mata pelajaran Geografi. Adalah Lomba

(Syah,

2003).

dalam

pembelajaran

S
C

A

non-sosial

S
A

R

Faktor

terwujudnya

pembelajaran

yang

Paper.

YogyakartaKategori

Lomba

tingkat

Propinsi

diadakan

Jawa

berkualitas, proses pembentukan siswa

Tengah

yang berprestasi sudah mulai sejak anak

Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas

P
A

yang

Lomba

Himpunan

bersosialisasi dalam keluarga, kemudian

Diponegoro, Semarang pada 15 Desember

dilanjutkan di sekolah, di masyarakat,

2010

dan

memperoleh Juara 3. Prestasi di bidang

di

lingkungan

perangkat
silabus,

sekitar. Kesatuan

pembelajaran,
rencana

kurikulum,

pembelajaran

yang

juga

termasuk

dalam

SMA

Negeri

1

Surakarta

Geografi tidak hanya berhenti sampai di
situ.
Diperolehnya prestasi siswa di SMAN

didalamnya memuat strategi dan metode
pembelajaran,

ini

1

Surakarta

tidak

lepas

dari

peran

sekolah dalam menyelenggarakan pem-

70

belajaran di kelas dan motivasi siswa

menentukan langkah yang akan diambil

yang bersangkutan. Jika dilihat dari siswa

di kemudian hari.

yang menyangkut dengan sikap, minat,
dan kemampuan siswa, SMAN 1 memiliki

KESIMPULAN

masukan atau input yang berkualitas

Perencanaan

tinggi, hal ini bisa dilihat ketika proses

Sekolah Bertaraf Internasional SMAN 1

penerimaan

Surakarta

masuk di SMA

baru.

Siswa

yang

N 1 memiliki motivasi

Rintisan

Dalam merencanakan pembelajaran di

berprestasi yang tinggi, hal ini bisa

SMAN

dilihat dengan bagaimana siswa tersebut

dilakukan

mengikuti

cita-cita

mempunyai progran In House Training

yang diinginkan ketika lulus dari SMAN 1.

(IHT), dalam IHT guru-guru di kumpulkan

Untuk mencapai prestasi belajar yang

sesuai dengan MGMP, untuk mengikuti

diharapkan siswa, ada beberapa faktor

workshop pembuatan kurikulum khusus-

dari luar siswa (faktor ekstern), semisal

nya pembuatan perangkat pembelajaran.

prasarana

sekolah

dan

tahun,

sekolah

U

diawal

pembelajaran

A

dan

perencanaan

N

sarana

pembelajaran

1

N
S

siswa

Pembelajaran

Guru

guru.

memperhatikan

Sarana prasarana yang bagus, membantu

faktor

siswa dalam pembelajaran di kelas, siswa

belajaran,

bisa nyaman dalam belajar dan mampu

pembelajaran

berkembang dengan baik. Guru sebagai

yang dapat mempengaruhi komponen

tenaga pendidik memiliki andil yang

pengajaran

S
A

R

JA

dalam

beberapa

merencanakan

meliputi:

Tujuan

merupakan

lainnya

dalam

komponen

seperti

pelajaran,

pembelajaran yang baik, untuk mem-

pemilihan metode, alat, sumber, dan alat

berikan

materi

evaluasi.

kualitas.

Guru

A

mampu

yang

ber-

memberikan

S
C

pengaruh yang kuat pada anak, sehingga

belajar

bahan

besar juga, guru mampu membawakan

pelajaran

kegiatan

pem-

Bahan

mengajar,

Pelajaran.

Bahan

pelajaran adalah substansi yang akan
disampaikan

dalam

proses

belajar

anak merasa terbantu dalam mencapai

mengajar. Karena itu, guru yang akan

cita-cita atau prestasi yang diharapkan.

mengajar pasti memiliki dan menguasai

P
A

Lingkungan sekolah yang nyaman,

bahan

pelajaran

yang

akan

yang

disampaikannya pada anak didik. Metode

mendukung untuk belajar dengan baik.

adalah suatu cara yang dipergunakan

Sekolah yang memiliki sejarah prestasi

untuk

yang

memberikan

ditetapkan. Media adalah segala sesuatu

semangat untuk memicu prestasi siswa.

yang dapat digunakan dalam rangka

Peran alumni dalam mendampingi adik

mencapai tujuan pengajaran. Misalnya

kelas mampu memberikan peran yang

LCD

positif, siswa termotivasi untuk bisa

Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan

mampu

menghadirkan

bagus,

mampu

suasa

mencapai

Proyektor,

tujuan

Lap

yang

Top.

telah

Evaluasi.

71

data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya,

pembelajaran

yang bersangkutan dengan kemampuan

dari

siswa guna mengetahui sebab akibat dan

meningkatkan prestasi siswa. Hal ini

hasil

terbukti dengan banyaknya prestasi yang

belajar

siswa

yang

dapat

yang berkualitas, justru

pengalaman

mereka

mampu

ke-

diperoleh. Pembelajaran rintisan sekolah

mampuan belajar. Misalnya: tes tulis,

bertaraf internasional di SMAN 1 bisa

lisan, praktek, dan lain-lain.

berjalan dengan baik, karena didukung

dan

Proses
dengan

mengembangkan

perencanaan

pembelajaran

mempertimbangkan

unsur

dengan fasilitas dan sarana prasarana

N
S

mendorong

pembelajaran yang bagus. Guru juga
memiliki

evaluasi akan menciptakan pembelajaran

berperan sebagai pengajar yang mampu

yang

mendorong

memberikan materi pelajaran yang sesuai

maksimal.

untuk siswa, baik pembelajaran di kelas

tercapainya

dan
prestasi

Perencanaan

akan
yang

pembelajaran

tersebut

yang

strategis,

guru

A

baik

peran

U

tujuan, bahan ajar, metode, media dan

maupun di laboratorium.
Guru dalam menyampaikan materi

N

memiliki tujuan untuk mewujudkan visi
dan misi sekolah. Dalam melaksanakan

pelajaran tidak menggunakan pengantar

program

bahasa inggris secara penuh, tapi di

Sekolah

Bertaraf

JA

Rintisan

campur dengan bahasa Indonesia. Hal ini

Internasional.

disebabkan guru-guru belum menguasai

Pembelajaran

Rintisan

R

Pelaksanaan

S
A

Sekolah Bertaraf Internasional di SMAN
1 Surakarta
Pelaksanaan

pembelajaran

bahasa

inggris

mengurangi

A

sekolah bertaraf internasional di SMAN N

S
C

materi

untuk
dalam

pembelajaran,

materi dijelaskan menggunakan bahasa
Indonesia.
Ketua

1 dilakukan di kelas dan di laboratorium,
disesuaikan dengan materi yang akan

aktif,

kesalahan

menyampaikan

rintisan

secara

program

rintisan

sekolah

bertaraf internasional memiliki tanggung
jawab dalam pelaksanaan pembelajaran,

SMAN 1 dipengaruhi beberapa faktor,

untuk menciptakan layanan kepada siswa

diantaranya: faktor Intake (siswa baru),

berpotensi

P
A

dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran di

untuk

mencapai

prestasi

faktor guru/ tenaga pengajar, faktor

bertaraf nasional dan internasional, hal

kurikulum, faktor sarana dan prasarana,

ini

faktor lingkungan.

pengembangan program RSBI.

Dalam

pembelajaran

guru

selaras

bertaraf

disesuaikan

Surakarta.

materi

pelajaran.

tujuan

umum

Evaluasi Pembelajaran rintisan sekolah

menggunakan metode pembelajaran yang
dengan

dengan

internasional

di

SMAN

1

Meskipun banyak guru yang sudah tua,

Evaluasi pembelajaran yang dilakukan

tidak menghalangi untuk menghadirkan

oleh

guru

di

SMAN

1

Surakarta

72

melakukan hal-hal sebagai berikut: Setiap

kesempatan untuk remedial teaching.

akhir

Remedial teaching dilakukan berdasarkan

pembelajaran

guru

melakukan

evaluasi pembelajaran, hal ini dilakukan

kesepakatanantara

untuk mengetahu sejauh mana siswa

berhubungan

dengan

memahami materi yang diajarkan. Ada

dilaksanakannya

remedial

guru yang melakukan evaluasi secara

Belum semua guru melakukan evaluasi

online, dilakukan di laboratorium dengan

secara online, hal ini disebabkan karena

menggunakan

soal

sumber daya guru yang sudah tua, dan

mengurangi

masih dibantu dengan guru-guru muda.

ketika

tes

Namun untuk penugasan secara online

berjalan. Siswa yang mendapatkan nilai

sudah berjalan, guru memberikan tugas

dibawah

kepada siswa, selanjutnya jawabannya

kecurangan

untuk

antar

KKM

siswa

mendapat

kesempatan

waktu

dikumpulkan melalui e-mail.

melakukan

Faktor

memperhatikan

A

untuk mengikuti remidi. Guru dalam
evaluasi

siswa,

teaching.

N
S

random

computer,

dan

U

dibuat

media

guru

pendukung

dan

penghambat

pembelajaran rintisan sekolah bertaraf

Dalam pembelajaran eksak guru menilai

internasional

aspek kognitif siswa dari kemampuan

Faktor pendukung yang menonjol dalam

akademik siswa, dilihat dari kemampuan

pembelajaran rintisan sekolah bertaraf

siswa menerima materi yang dijelaskan

internasional

oleh guru, sehingga mampu mengerjakan

adalah dukungan dari fasilitas sarana

soal

guru

dan prasarana. Dukungan sarana dan

biasa

prasarana tersebut merupakan bantuan

disebut buku agenda mengajar, kita catat

dari pemerintah dan dana dari siswa

anak-anak yang mempunyai kelebihan

yang

buku

afektif

rekam,

atau

A

mempunyai

Aspek

S
A

evaluasi.

R

JA

N

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

di

dibayarkan

SMAN

ketika

1

Surakarta,

awal

masuk

sekolah, kepemimpinan ketua program

penilaian proses, jadi penilaian prose situ

RSBI

S
C

menonjol saat pelajaran itu istilahnya

juga

memiliki

peran

dalam

mengatur pengalokasian anggaran dan

melihat guru kurang maksimal dalam

sumberdaya guru. Dalam mendukung

mengembangkan aspek motorik siswa,

pembelajaran rintisan sekolah bertaraf

P
A

nanti masuknya ke penilaian afektif. Saya

kemampuan motorik siswa bisa dilihat

internasional,

ketika

alat-alat

sekolah didukung oleh kinerja team work

praktikkum,

yang bagus, dari berbagai fihak yang

seperti dalam pelajaran fisika, kimia, dan

terkait dalam pembelajaran di SMAN 1

komputer.

Surakarta.

yang

siswa

mempersiapkan

digunakan

ketika

Bagi siswa yang sudah mengikuti

Penghambat

keberhasilan

dalam

program

pelaksanaan

remidi dan belumtuntas, maka siswa

pembelajaran rintisan sekolah bertaraf

yang

internasional adalah kesesuaian antara

bersangkutan

mempunyai

73

pendidikan

kualitas dari sumberdaya manusia, baik

dengan materi yang harus dikuasi oleh

guru sebagai pengajar dan siswa sebagai

siswa. Ada beberapa guru yang merasa

obyek utama dalam pembelajaran. Guru

kekurangan

yang

waktu

dalam

kalender

waktu,

sehingga

disiasati

berkualitas

terbukti

mampu

dengan memberikan jam tambahan, dan

menghadirkan

siswa tidak merasa keberatan dengan

berkualitas, guru mampu memberikan

adanya tambahan jam pelajaran.

pembelajaran yang efektif dan kreatif.

Hasil atau prestasi belajar siswa SMAN

Input

1 Surakarta

memudahkan guru dalam menyampaikan

SMAN 1 memberikan bimbingan secara

materi

khusus pada siswa untuk dipersiapkan

perhatian sekolah mengadakan pelatihan

menjadi bibit yang unggul, siswa-siswa

bagi

disiapkan untuk mengikuti lomba-lomba

kemampuan

mewakili sekoloah sesuai dengan minat

kemampuan informasi dan teknologi (IT).

yang

bagus

untuk

berbahasa

A

Untuk

akan

Sebagai

U

pembelajaran.

guru-guru,

yang

N
S

siswa

N

siswa, untuk mengetahui minat siswa

pem-belajaran

mengubah

wujud

meningkatkan
inggris

dan

pandangan

masyarakat yang mempunyai pandangan

mendaftar di SMAN 1. Banyak minat dari

bahwa

siswa yang dikembangkan di SMAN 1,

berbiaya mahal sehingga hanya siswa

diantaranya

TIK,

Fisika,

mampu yang bisa sekolah di sekolah

Kebumian,

Matematika,

Ekonomi,

Akuntansi dan Bahasa Inggris, setiap

subsidi silang bagi siswa yang berprestasi

sekolah

RSBI

adalah

sekolah

RSBI, disarankan sekolah memberikan

siswa bisa memilih salah satu yang

dan kurang mampu. Dalam implementasi

menjadi minat utama

rintisan sekolah bertaraf internasional

S
A

R

Robotic,

JA

sekolah mengadakan seleksi sejak awal

A

Beberapa prestasi yang diraih siswa

sekolah

mendapat

bantuan

dari

beberapa bulan yang lalu diantaranya,

pemerintah, sebaiknya sekolah mampu

siswa

lomba

menekan biaya sekolah yang ditanggung

pemrograman di AKAKOM Jogja, lomba

oleh siswa, sehingga biaya pendidikan

desain grafis di STIKUBANK juara 1.

akan menjadi lebih murah.

1

juara

1

S
C

SMAN

P
A

Dibidang studi lain ekonomi, akuntansi,
anak-anak SMAN 1 juara tingkat regional
bahkan se jawa bali.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi
seperti disebut di atas, maka dalam
implementasi

pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Sugandi, et all. (2006). Teori
Pembelajaran. Semarang: UNNES
Press.
Ahmad rohani. (2004). Pengelolaan
Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu & Rohani, Ahmad. (1995).
Pengelolaan Pengajaran. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.

rintisan

bertaraf internasional perlu diperhatikan

74

N

A

U

N
S

Hamzah.
(2006).
Perencanaan
pembelajaran.
Jakarta.
Bumi
Aksara.
Ibrahim, R dan Syaodih S, Nana. (1996).
Perencanaan Pengajaran. Jakarta.
Rineka Cipta.
Kir Haryana. 2007. Konsep Sekolah
Bertaraf Internasional (artikel).
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta.
Laily, SNF. 2002. Perbedaan Tingkat
Motivasi Bersaing pada Mahasiswa
Di Tinjau dari Jenis Lembaga
Pendidikan (Study di Wilayah
Malang). Skripsi UMM.
Lindsley, O. R. (1992a). Precision
teaching: Discoveries and effects.
Journal of Applied Behavior
Analysis, 25, 51-57.
Miarso, Yusufhadi. (2005). Menyemai
Benih
Teknologi
Pend