MODEL PEMBELAJARAN DI PROGRAM RSBI (STUDI KASUS SMAN 1 SURAKARTA).
MODEL PEMBELAJARAN DI PROGRAM RSBI
(STUDI KASUS SMAN 1 SURAKARTA)
Ahmad Nashir Tsalatsa1
Samsi Haryanto2
Sri Anitah3
1
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
3
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
N
S
2
ABSTRACT
S
C
A
S
A
R
JA
N
A
U
The effects of current globalization bring people of Indonesia lost their
identity. Character education is the key to the progress of a nation. This
research discussed the implementation of the internalization characters in
a study at school.
The objectives of this research are: (1) to know the implementation of the
internalization characters in a study of IPS, (2) to know problems were
encountered and also the way to overcome, and (3) to know the result of
implementation of the internalization characters in a study of IPS.
This research was conducted in SMP N 2 Sidoharjo, Wonogiri in 2012.
Methods used in this research is descriptive qualitative method. Sampling
using purposive sampling because it adapted to the purpose and to
identify problems. The data were colleceted using observation technique,
interview, questionnaires, and document analysis. The data validation
used triangulation of sources and triangulation of techniques.
The results of research were analysed using data analyzed technique by :
data collecting, data reduction, data presentation, then conducted by data
analysis and got the conclusion that (1) the implementation of the
internalization characters in a study of IPS at SMP Negeri 2 Sidoharjo,
Wonogiri in 2012 has walked but it was not maximal yet, (2) the problems
are lack of allocation of fund for the implementation of the internalization
characters, lack of teacher’s comprehension toward character-based
learning model and there was no policy about assesment toward the
internalization characters in the teaching-learning, (3) the result of
implementation of the internalization characters generally were visible
however specially there is no reference of permanent assesement yet.
To overcome the problems, school has done the following efforts : (1)
offering of fund to the goverment and school commitee, (2) performing
the socialization of the charactered-education, workshop the method and
model of character-based learning and also the way of assessment and the
instrument.
P
A
Keywords: internalization, value characters, study of IPS
PENDAHULUAN
karena pendidikan berkaitan erat dengan
Peningkatan mutu pendidikan merupa-
sumber daya manusia yang dibutuhkan
kan tanggung jawab pemerintah dan
dalam pembangunan. Untuk meningkat-
masyarakat. Suatu negara yang tertinggal
kan mutu pendidikan Indonesia, Ditjen
mutu
pem-
Mandikdasmen mengembangkan sekolah
bangunan di negara tersebut akan ter-
yang bertaraf internasional (SBI). Pasal 50
hambat pula. Hal ini dapat dimengerti,
ayat
pendidikannya,
maka
nashirsalasa@yahoo.co.id
3
Undang-undang
no
20/2003
57
mengamanatkan agar di setiap daerah
Hal
ini
ada
dikembangan satuan pendidikan bertaraf
sekolah
internasional.
penelitian oleh peneliti, yaitu di SMAN 1
yang
kesesuaian
akan
dengan
menjadi
objek
Tuntutan masyarakat global yang
Surakarta, SMAN 1 Surakarta memiliki
semakin beragam, sekolah-sekolah ber-
keunikan dibandingkan dengan SMA yang
inisiatif
ada
mengadakan
perbaikan-per-
di
Surakarta.
pengamatan
dengan menerapkan sistem pembelajaran
internet dan beberapa sumber informan,
bertaraf
SMAN 1 Surakarta merupakan sekolah
meng-
hasilkan Sumber Daya Manusia yang
nasional
mampu
pendidikan
bersaing
di
tingkat
Global
yang
media
menerapkan
berkualitas
U
Untuk
melalui
N
S
baikan sistem pembelajaran, antara lain
Internasional.
peneliti
Berdasarkan
internasional.
Sekolah
penyelenggaraan
Pem-
Surakarta adalah Sekolah Menengah Atas
mungkin,
yang terdapat di Kota Surakarta, Provinsi
sehingga dapat membuat siswa merasa
Jawa Tengah. Sekolah ini juga dijuluki
dihargai
SMANSA atau SMA 1 Solo. SMA Negeri 1
dibuat
dan
senyaman
merasa
kerasan
dalam
Negeri
1
N
belajaran
Atas
A
diperlukan adanya inovasi baru dalam
pendidikan.
Menengah
sistem
Surakarta ini adalah termasuk salah satu
sekolah, dengan begitu dapat meningkat-
SMA favorit di kota Surakarta karena
kan kemampauan dan kreativitas siswa.
sejarah dan prestasinya.
proses
pembelajaran
JA
di
mengikuti
kuat
Dari tahun ke tahun SMA Negeri I
Depdiknas segera mengeluarkan program
berbekal
keinginan
terus berkembang sehingga mencapai
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang
periode kemapanan. Pada tahun 1971
proyek
telah
dibawah pimpinan R. Marsaid, kemudian
menyertakan ratusan SMP dan SMA di
Tahun 1976 dipimpin oleh Drs. Sarwono,
S
A
R
Dengan
saja
A
rintisannya
hampir
semua
Kabupaten/Kota
di
S
C
seluruh Indonesia dengan menggelontor-
tahun
1986
Sriwidodo,
dipimpin
kondisi
oleh
SMA
Drs.
Negeri
I
Surakarta semakin baik. Prestasi yang
pemerintah yang mengatur pengelolaan
dicapai juga semakin menanjak baik
seperti
dibidang
P
A
kan dana ratusan milyar meski peraturan
itu
prestisius
karena
Pemerintah
Propinsi
belum
30
ada.
akan
Ini
proyek
dibiayai
akademik
maupun
non
oleh
akademik. Berangakat dari latar belakang
Pusat
50%,
Pemerintah
tersebut, maka peneliti tertarik untuk
%,
dan
Pemerintah
melakukan
penelitian
tentang
proses
Kabupaten/Kota 20%. Tapi apakah SBI ini
pembelajaran bertaraf Internasional di
akan membuat kita akan dapat membuat
SMA
bangsa kita mengejar ketertinggalannya
dibandingkan negara-negara lain?
Negeri
I
Surakarta.
Bagaimana
sebetulnya
pembelajaran
bertaraf
internasional
itu
dijalankan
di
SMA
Negeri I Surakarta.
58
Terkait
dengan
permasalahan
observasi
partisipasi
pasif.
Teknik
tersebut di atas, maka dalam penelitian
analisis data pada penelitian ini meng-
ini, peneliti akan mencoba memotret
gunakan model analisis interaksi, dimana
implementasi pembelajaran di sekolah
komponen reduksi data dan sajian data
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di
dilakukan
Sekolah
pengumpulan
Menengah
Atas
Negeri
1
bersamaan
dengan
data.
proses
Setelah
data
terkumpul, maka tiga komponen analisis
Berdasarkan latar belakang masalah di
(reduksi data, sajian data, penarikan
atas, permasalahan peneliti ini dapat
kesimpulan) interaksi. Dalam penelitian
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana
ini
proses
pemeriksaan keabsahan data triangulasi
dan
evaluasi
belajar
pembelajaran
dalam implementasi RSBI di SMAN 1
(triangulation)
dalam Implementasi
teknik
sumber
dan
HASIL PENELITIAN
N
kendala
metode,
waktu.
Surakarta?; Faktor-faktor apakah yang
menjadi
menggunakan
U
mengajar,
kegiatan
peneliti
A
perencanaan,
N
S
Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
Berdasarkan penyajian data dikemukakan
hasil atau prestasi belajar siswa SMAN 1
beberapa
Surakarta?
penelitian, meliputi:
JA
RSBI di SMAN 1 Surakarta?; Bagaimana
pokok
temuan
dalam
Perencanaan Pembelajaran RSBI
R
METODE PENELITIAN
Di SMAN 1 perencanaan pembelajaran
deskriptif, Penelitian deskriptif merupa-
punyai progran In House Training (IHT),
kan metode penelitian yang berusaha
dalam
menggambarkan
sesuai dengan MGMP, untuk mengikuti
menginterpretasi
A
dan
S
A
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian
dilakukan diawal tahun, sekolah mem-
IHT
guru-guru
di
kumpulkan
workshop pembuatan kurikulum khusus-
data yang dipergunakan dalam penelitian
nya pembuatan perangkat pembelajaran.
S
C
objek sesuai dengan apa adanya. Sumber
Dalam perangkat pembelajaran dianalisis
tempat dan peristiwa yaitu: di kelas atau
tujuan mata pelajaran, silabus, kalender
kegiatan pembelajaran dan lingkungan
akademik dan juga KKM. Selanjutnya
P
A
ini meliputi: informan atau narasumber,
sekolah. Adapun data informan berasal
disusun
dari kepala program RSBI, guru, dan
semesteran, penyusunan silabus dan di-
siswa di SMAN 1 Surakarta. Observasi
satukan dalam perencanaan pembelajar-
diperoleh berupa pengamatan terhadap
an satu tahun, guru membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di
pembelajaran selama satu tahun. Dalam
laboratorium,
sarana
Teknik
pengumpulan
dengan
wawancara
program
tahunan,
program
dan
prasarana.
menyusun rencana
data
dilakukan
belajaran (RPP), guru harus tahu standar
mendalam
dan
pelaksanaan
pem-
kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD)
59
dari materi yang akan diajarkan. Dari
guru
kompetensi
dilakukan
dasar
guru
menentukan
menginginkan
secara
pembelajaran
berkelompok,
beberapa indikator pembelajaran, dari
memberikan
beberapa
untuk memilih atau menentukan sendiri
indikator
guru
bisa
memperkirakan berapa pertemuan yang
siapa
dibutuhkan,
mereka.
kondisi
kelas,
metode
kebebasan
yang
akan
Hal
ini
kepada
guru
menjadi
diyakini
siswa
kelompok
oleh
guru,
mampu memberikan kenyamanan bagi
direncanakan evaluasinya seperti apa.
siswa, dalam melaksanakan pembelajaran
SMAN
secara
Sekolah
apa,
Surakarta
Bertaraf
mempersiapkan
dan
sebagai
Rintisan
Internasional
(RSBI)
pembelajaran
dengan
berkelompok.
Guru
memiliki
kebebasan dalam evaluasi pembelajaran,
namun
demikian
sekolah
sudah
U
1
seperti
N
S
juga
pembelajaran
memberikan rambu-rambu atau PAKEM
Surakarta
terlebih dahulu. Kriteria penilaian di
masuk
menggunakan beberapa
untuk
menyaring
Input
tes
yang
tentukan
A
baik. Dalam menentukan input, SMAN 1
oleh
TIM,
namun
dalam
guru
diberi
pelaksanaan
di
guru-guru diberi keleluasaan untuk lebih
keleluasaan
untuk
variatif. Bahan ajar disesuaikan dengan
Guru
memperhatikan
materi
dalam
aspek dalam penilaian seperti kognitif,
merencanakan bahan ajar, guru bisa
afektif dan psikomotorik. Guru menentu-
mengakses dari internet, dan materi guru
kan kriteria ketuntasan minimal di awal,
juga bisa diakses melalui internet. Guru
hal
JA
akan
diajarkan,
S
A
R
yang
N
bagus. Dalam menentukan bahan ajar,
juga
ini
kelas
disepakati
mengembangkan.
diawal
sebelum
juga menggunakan referensi buku ber-
pembelajaran.
bahasa inggris, hal ini berkaitan dengan
kriteria
menyiapkan
pembelajaran
memiliki
Pembelajaran
misalnya input siswanya, sarana dan juga
A
bertaraf
kualitas
internasional.
dengan
baik,
dengan
S
C
direncanakan
Dalam
beberapa
ketuntasan
menentukan
minimal
beberapa
guru
pertimbangan,
tingkat kesukaran.
Pelaksanaan Pembelajaran
belajar yang nyaman, sehingga siswa
Berdasarkan observasi atau pengamatan
mampu menyerap pesan yang disampai-
tentang
P
A
harapan mampu menciptakan lingkungan
pelaksanaan
pembelajran
di
kan oleh guru. Perencanaan lingkungan
SMAN 1 Surakarta cukup baik, hal ini
pembelajaran oleh guru dalam upaya
dapat dilihat dari bagaimana sikap guru
meningkatkan
yang
kualitas
pembelajaran
mempersiapkan
pembelajaran
bisa
dengan baik. Dalam memahami apa yang
berjalan dengan lancar dan berkualitas,
ada di sekolah mulai dari keadaan siswa,
dengan meminimalisir hambatan
sarana
yang
lebih
baik.
Pembelajaran
yang
mengganggu pelaksanaan pembelajaran.
dan
prasarana
dan
kondisi
sekolah, guru melaksanakan pembelajar-
Sebelum pembelajaran dimulai, ketika
60
an
yang
disesuaikan
dengan
inter-
untuk beradu cepat dalam memberikan
jawaban yang benar.
nasional.
Siswa dilatih untuk saling bekerja
dunia pendidikan, kurikulum di SMAN 1
sama dengan teman-temannya, hal ini
juga disesuaikan dengan perubahan yang
dilakukan ketika pembelajaran di kelas
ditetapkan
pendidikan
maupun di laboratorium. Siswa diberikan
nasional. Guru-guru diberikan pelatihan
kebebasan untuk menentukan anggota
ketika ada perubahan kurikulum, hal ini
kelompoknya, selanjutnya mereka men-
dilakukan
untuk
diskusikan
mampuan
guru
oleh
dinas
meningkatkan
dalam
ke-
menjalankan
mampu
masalah,
dan
menghasilkan
harapannya
sebuah
SMAN 1 memiliki pengalaman yang baik,
laboratorium siswa dilatih untuk terbiasa
hal ini memudahkan pemahaman hal
menggunakan alat-alat di LAB, diajarkan
yang
untuk
kebijakan pendidikan yang begitu cepat.
menggunakan
memberikan
praktikum
dan
penjelasan
yang
di
mampu
hasil
dilakukan
dari
secara
kelompok. Dengan pembelajaran metode
pembelajaran dengan materi yang akan
diskusi dan pratikum di LAB, diharapkan
disampaikan, hal ini diharapkan untuk
siswa
memudahkan penyampaian pesan dalam
untuk belajar secara berkelompok dan
pembelajaran. Dengan fasilitas di SMAN 1
memahami apa yang dipelajarinya.
yang tergolong lengkap, guru mampu
Dalam proses pembelajaran, guru
mampu
memiliki
memberikan bentuk pembelajaran yang
menyesuaikan
variatif, sehingga mampu memberikan
untuk menentukan apakah pembelajaran
dilakukan di kelas atau di laboratorium.
suasana
pembelajaran
yang
tidak
S
C
menjenuhkan. Dalam pembelajaran siswa
Porsi
materi
kemampuan
A
S
A
JA
SMAN 1 guru-guru menyesuaikan bentuk
R
Dalam hal bentuk pembelajaran, di
A
perubahan
N
ada
Ketika
U
simpulan
ketika
kelompok.
ke-
tugasnya sebagai guru. Guru-guru di
baru
dari
N
S
Dalam menghadapi perkembangan di
penggunaan
yang
ruang
kelas
laboratorium
dilatih untuk memiliki semangat belajar
mendukung, disesuaikan dengan materi
yang
yang akan diajarkan. Dalam pembelajar-
P
A
guru
diposisikan
untuk
an
metode
Gravitasi di kelas selanjutnya dilakukan
sesuai
dengan
materi
yang
yang
variatif,
akan
disampaikan. Dalam menentukan metode
guru
memberikan
saling
membantu siswa. Guru memnggunakan
pembelajaran
Fisika,
serta
dan
didorong untuk belajar lebih aktif, siswa
kuat,
seimbang
diajarkan,
materi
percobaan di Laboratorium.
Dalam
menggunakan
metode
pembelajaran guru memiliki maksud dan
eksperimen, guru memiliki kreatifitas
tujuan, semisal dalam mengerjakan soal
untuk membuat sebuah media. Siswa
guru menggunakan metode kuis, hal ini
diberikan pengalaman dengan membuat
memiliki maksud agar siswa termotivasi
miniatur media untuk pembelajaran yang
61
dipelajari, diawali dengan penjelasan dari
untuk
membuat
pembelajaran
guru, kemudian dipraktekkan oleh siswa.
variatif dan tidak menjemukan. Dengan
Dalam pembelajaran guru memadukan
model pembelajaran yang variatif akan
materi
media
animasi
membuat
harapannya
mampu
sehingga anak lebih bersemangat dan
memberikan gambaran secara nyata apa
aktif dalam belajar. Guru menggunakan
yang dipelajari siswa. Guru menggunakan
media kapal selam dan menggunakan
program 3D Max dan multimedia Flash
batang
untuk membuat animasi dari materi yang
miniatur kapal selam kecil setelah itu
akan diajarkan dan dipadukan dengan
digunakan untuk percobaan pada materi
miniature yang dibuat mandiri seperti
fluida,
yang
digunakan
archimides.
Fisika
materi
dalam
pembelajaran
Gelombang
elektro-
korek
api
pokok
yang
asyik,
kami
buat
N
S
yang
lebih
bahasan
hukum
U
komputer,
dengan
Evaluasi Pembelajaran
A
ajar
pembelajaran
lebih
Evaluasi pembelajaran dilakukan guru
Dalam memilih media yang akan
dengan melakukan tanya jawab kepada
N
magnetik.
guru
siswa, guru juga memberikan soal untuk
menyesuaikan dengan materi yang akan
kemudian pembahasan soal mengguna-
disampaikan
juga
kan metode diskusi. Dalam melakukan
yang
evaluasi pembelajaran dengan melihat
beberapa
dari nilai ulangan harian, nilai tugas, dan
membutuhkan
juga pengamatan pada siswa, guru juga
pada
menyesuaikan
disediakan,
pembelajaran,
siswa.
dengan
waktu
yang
ada
yang
S
A
pelajaran
Guru
waktu
berhubung
materi
JA
dalam
R
digunakan
tentunya
guru
menilai
aspek
motorik
siswa
ketika
dituntut jeli memanfaatkan waktu yang
melakukan
ada. Ada beberapa aplikasi yang diunduh
Laboratorium. Guru melakukan evaluasi
A
panjang,
di setiap pembelajaran berakhir, dan ini
dari
internet
yang
digunakan
untuk
S
C
memudahkan guru dalam menyampaikan
dilakukan
pembelajaran
berdasarkan
di
program
dari
media
sekolah. Guru melakukan ujian akhir
pembelajaran di sekolah juga menjadi
semester, ujian mid semester. Guru juga
pertimabangan dalam menentukan media
melakukan
P
A
pembelajaran.
yang
digunakan
Ketersediaan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran. Dengan media pembelajar-
perencanaan
untuk
me-
lakukan ulangan harian, penugasan, dan
praktik di laboratorium.
an yang cukup lengkap, memudahkan
Program remidi dilakukan ketika ada
guru dalam melaksanakan pembelajaran,
anak-anak yang belum tuntas, atau ada
dan memudahkan siswa dalam menerima
beberapa
siswa yang mendapat nilai
materi pelajaran.
dibawah
criteria
Guru
menghendaki
model
pem-
belajaran yang variatif, hal ini dipercaya
(KKM).
Program
ketuntasan
remedial
minimal
dilakukan
untuk memperbaiki nilai yang diperoleh
62
siswa, sedangkan bagi siswa yang sudah
Meskipun
dalam
implementasi
program
e-learning dalam pembelajaran belum
pengayaan. Guru melihat aspek afektif
maksimal, namun ada beberapa guru
siswa
evaluasi
yang menyediakan tes-tes yang sifatnya
pembelajaran, guru menggunakan buku
online, hal ini diterapkan dalam mata
rekam atau buku catatan mengajar untuk
pelajaran TIK bab Powerpoint. Siswa bisa
mencatat aktifitas siswa selama dalam
mengerjakan
pembelajaran, hal ini dilakukan untuk
batas
melihat
dalam
mengerjakan beberapa soal yang telah
mengikuti pembelajaran dikelas. Guru
ditentukan, di akhir waktu siswa akan
menggunakan angket untuk mengetahui
mengetahu
seberapa
dikerjakan. Untuk meminimalisir anak
ketika
melakukan
keseriusan
besar
siswa
minat
siswa
pada
waktu
soal
secara online, ada
yang
score
disediakan
untuk
N
S
diberikan
dari
U
akan
soal
yang
yang bekerjasama ketika evaluasi secara
pelajaran.
online
belum
online, soal yang diberikan pada masing-
dilakukan oleh seluruh guru di SMAN 1,
masing siswa diatur secara random atau
ada beberapa guru yang menggunakan
acak.
internet sebagai media untuk memberi-
Laboratorium, dan tidak dikerjakan di
kan penugasan, guru memberikan soal
rumah, sehingga
melalui media online selanjutnya siswa
memantau aktivitas siswa selama proses
mengunduh dari internet. Ketika guru
evaluasi pembelajaran berlangsung.
berhalangan hadir dalam kelas, guru
Prestasi SMAN 1 Surakarta
N
secara
Soal
yang
S
A
R
JA
Evaluasi
A
tuntas,
guru
SMAN
di
bias langsung
mencoba memberikan penugasan kepada
Siswa
siswa untuk mengerjakan soal yang telah
bimbingan khusus untuk dipersiapkan
dikirim melalui internet.
menjadi bibit yang unggul, siswa-siswa
A
di
dikerjakan
1
mendapatkan
pem-
disiapkan untuk mengikuti lomba-lomba
belajaran dalam mata pelajaran Fisika,
mewakili sekoloah sesuai dengan minat
melakukan
evaluasi
S
C
Dalam
siswa, untuk mengetahui minat siswa
dan essay seperti biasa dalam evaluasi
sekolah mengadakan seleksi sejak awal
pembelajaran. Dalam melakukan evaluasi
mendaftar di SMAN 1. Banyak minat dari
P
A
guru menggunakan soal pilihan ganda
pembelajaran,
model
yang digunakan
siswa yang dikembangkan di SMAN 1,
lebih variatif, hal ini disebabkan karena
diantaranya
TIK,
SMAN 1 memiliki sarana dan prasarana
Kebumian,
Matematika,
yang lebih baik dan memadahi. Guru-
Akuntansi dan Bahasa Inggris, setiap
guru leluasa untuk lebih kreatif, karena
siswa bisa memilih salah satu yang
didukung dengan media pembelajaran
menjadi minat utama.
yang ada.
Robotic,
Fisika,
Ekonomi,
Dalam pelaksanaan pembimbingan
siswa di SMAN 1, sekolah menunjuk guru
63
yang sesuai dengan bidang keahliannya,
inggris
dan ditunjuk dengan surat tugas dari
pembelajaran.
kepala
sekolah.
Untuk
waktu
dan
pemanfaatan
Guru
di
SMAN
IT
dalam
1
pelaksanaannya disepakati setiap minggu
pembelajaran
dua kali, untuk masalah hari disepakati
dalam hal waktu, secara umum guru-guru
antara guru dan murid. Dengan waktu
harus
pandai
pembimbingan
waktu
yang
yang
dan
ada.
kesulitan
memanfaatkan
Ketika
guru
ingin
menguasai
menerapkan metode pembelajaran yang
bidangnya, diharapkan siswa-siswi SMAN
interaktif, guru terhambat dengan waktu
1 mampu dan siap mengikuti lomba
yang disediakan. Dengan waktu yang
setiap waktu.
singkat, rata-rata 45 menit setiap satu
SMAN 1 memiliki prestasi yang bagus
N
S
guru
intensif,
dalam
jam
pelajaran,
U
didampingi
yang
menghadapi
dalam
guru
dituntut
untuk
ajar
secara
di kota Surakarta, diukur berdasarkan
menyelesaikan
data-data
maksimal. Seperti yang terjadi ketika
TIM
yang
kompeten,
A
dari
bahan
bapak
hasil Ujian Nasional dengan nilai 10.
pokok bahasan Fluida.
Dalam
JA
Siswa-siswa SMAN 1 juga banyak yang
wawan
N
terakhir banyak siswa yang lulus dengan
mengajar
Fisika,
pada
guru
juga
pembelajaran
mendapat prestasi peringkat 1 di kota
kesulitan dalam menggunakan fasilitas
Surakarta.
pendukung
Kendala
yang
ter-
dalam
pasang secara tidak tepat. Semisal LCD
Implementasi RSBI di SMAN 1 Surakarta
proyektor yang dipasang di atap, hal ini
R
dan
S
A
Pendukung
pembelajaran,
Pembelajaran di SMAN 1 didukung oleh
menyulitkan
guru-guru
memanfaatkan
yang
memiliki
pengalaman
A
yang baik, dan juga didukung tenaga
bilaman
guru
remot
ketika
dalam
ingin
pembelajaran,
untuk
mengaktifkan
hilang. Sinar proyektor yang menyorot ke
konsen dan kompeten pada bidangnya.
dinding, beberapa sinar menutup papan
S
C
pengajar yang masih muda, tentunya
tulis, guru mengalami kesulitan ketika
system pembelajaran, guru-guru di SMAN
ingin menggunakan papan tulis dan LCD
1 mampu menyesuakan.
proyektor.
P
A
Ketika ada perubahan kurikulum maupun
Dalam proses pembelajaran di SMAN
pelajaran
Dengan
waktu
45 menit, jika
permasalahan
satu
jam
dihadapkan
1 didukung oleh sarana dan prasarana
dengan
yang memadahi, ada tenaga yang diberi
pembelajaran,
tanggung jawab untuk merawat sarana
dibutuhkan dalam pembelajaran akan
dan prasarana. Pelatihan untuk guru-guru
terpotong.
makan
teknis
waktu
dalam
yang
juga membatu dalam mengembangkan
kemampuan
guru
dalam
berbahasa
64
PEMBAHASAN
yang
Perencanaan pembelajaran di SMAN 1
dilaksanakan
sesuai dengan teori Dewi Salma (2007:37)
media (OHP materials, program VCD,
yang
lingkungan, dan seterusnya); Pemilihan
menyebutkan
komponen
dasar
digunakan
dalam
pembelajaran
melalui:
Pemanfaatan
dalam perencanaan program kegiatan
metode
(diskusi,
belajar
kooperatif,
pengajaran antara lain sebagai berikut:
praktik);
Alokasi
waktu
(satu
Pembelajar, tujuan pembelajaran, analisa
pelajaran, satu semester, dan seterusnya);
pembelajaran,
Alokasi nara sumber (guru, ahli materi,
dan
penilaian
belajar.
aster performer, dan seterusnya); Alat
Pembelajar adalah pihak yang menjadi
pengajaran
fokus
dengan
desain
pembelajaran,
menurut
N
S
ajar
pembelajaran,
atau
yang
media
lebih
dikenal
pembelajaran
sangat
U
bahan
strategi
jam
Dinas Pendidikan Nasional standar Intake
menunjang
(siswa
proses belajar mengajar, untuk mencapai
internasional
sekolah
diseleksi
bertaraf
secara
ketat
dan
efisiensi
A
baru)
efektivitas
tujuan pengajaran yang diinginkan.
Merencanakan pengendalian waktu,
N
melalui saringan rapor SD, ujian akhir
tes
pengendalian waktu (manajemen waktu)
dalam
dapat dilakukan salah satunya dengan
penjabaran
cara menyusun jadwal dan alokasi waktu
kompetensi yang akan dukuasai oleh
sehingga kegiatan PBM dapat berjalan
pembelajar jika mereka telah selesai dan
berhasil menguasai materi ajar tertentu.
perencanaan
kesehatan
wawancara.
fisik,
Rumusan
tujuan
merupakan
sesuai waktu yang direncanakan. Proses
Dalam menganalisis Pembelajaran, guru
suatu lingkungan kegiatan. Ada yang
melakukan proses menganalisi topik atau
bertitik
materi yang akan dipelajari. Analisis
ketrampilan
pembelajaran
A
S
A
R
pembelajaran
dan
JA
sekolah,
dilakukan
agar
kendala
S
C
belajar seperti tingkat kesulitan atau
pengajaran
tolak
yang
dari
ditelusuri
Penilaian
P
A
Pembelajaran
adalah
upaya
Strategi
yang
diperlukan
informasi
dikomunikasikan
diantisipasi.
kegiatan-kegiatan
(suatu
pekerjaan), dan ada yang bertitik tolak
perilaku awal yang belum dikuasai dapat
dan
dari
merupakan
pengukuran
yang
(suatu
belajar
hendak
mata
ajar).
adalah
tentang
kemampuan
atau
dalam
kompetensi yang sudah dikuasai atau
menentukan teknik penyampaian pesan,
belum. Penilaian adalah masukan bagi
penentuan metode dan media, alur isi
guru
pelajaran, serta interaksi pengajar dan
menyebabkan pembelajar berhasil atau
peserta didik. Metode pengajaran yang
gagal.
dilakukan
oleh
perancang
agar
mereka
tahu
apa
yang
digunakan disesuaikan dengan bahan,
Pelaksanaan pembelajaran di SMAN 1
tujuan, dan kondisi siswa dengan melihat
dipengaruhi beberapa faktor, diantara-
kegiatan yang akan dilakukan. Strategi
nya: faktor Intake (siswa baru), faktor
65
guru/ tenaga pengajar, faktor kurikulum,
guru dengan siswa ataupun dengan siswa
faktor
itu sendiri.
sarana
dan
prasarana,
faktor
lingkungan. Faktor intake (siswa baru)
Dengan dukungan beberapa faktor di
berpengaruh terhadap pembelajaran di
atas,
SMAN 1, siswa-siswa yang masuk di
kemampuan yang bagus, hal tersebut
SMAN 1 melalui saringan atau seleksi
mampu
yang ketat. Calon siswa baru melalui
baik di tingkat Kota maupun tingkat
seleksi Tes, seleksi nilai raport, dan
nasional.
ditutup dengan wawancara yang diikuti
merupakan proses pembelajaran yang
siswa dan wali murid. Faktor guru yang
bagus,
berpengalaman
dipengaruhi
ke-
meningkatkan
Hal
tersebut
sebuah
memiliki
prestasi
siswa
diatas
adalah
pembelajaran
input
yang
yang
bagus
mampu
pembelajaran
menghasilkan sebuah pembelajaran yang
yang
kreatif
berkualitas pula. Sejalan dengan yang
mampu menciptakan pembelajaran yang
dikemukakan oleh Sardiman (2006: 51)
lebih bervariatif. Faktor kurikulum yang
menjelaskan,
dipadukan dengan standar luar negeri,
merupakan proses interaksi antara unsur
menghasilkan
row
pengembangan
N
guru
JA
berkualitas,
materi
maka
akan
A
lingkungan
yang
bagus,
dan
mampuan yang kompeten dibidangnya,
melaksanakan
yang
1
N
S
memiliki
SMAN
U
dan
membuat
proses
input,
pengajaran
instrumental
input
pengaruh
meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran
menerima materi yang lebih variatif.
bahwa proses pengajaran dipengaruhi
sarana
dan
S
A
R
pelajaran yang lebih baik. Hal ini mampu
Faktor
prasaran
sangat
out
didukung
tenaga,
prasarana
A
dan
kita
dapat
enverionment in put dan
mendukung proses pembelajaran, dengan
sarana
lingkungan.
dan
put.
Enverionment
fasilitas,
Dalam
mengetahui
enverionment
input,
terdiri:
kurikulum,
sistem
administrasi dan lain-lain. Enverionment
tidak mudah jenuh dalam mengikuti
out put, terdiri: keluarga masyarakat,
S
C
pembelajaran lebih menarik, dan siswa
pembelajaran dikelas. Dengan internet
sekolah.
lengkap,
Tenaga guru yang berkompeten dan
membuat materi yang diajarkan akan
memiliki pengalaman yang tidak sedikit,
laboratorium
yang
P
A
dan
lebih variatif, guru lebih mudah dalam
mampu
menghadapi
mengembangkan materi pelajaran. Faktor
kebijakan
dari
lingkungan SMAN 1 yang nyaman, segar
dihadapkan dengan peraturan yang baru.
dan kondusif, membuat siswa dapat
Guru
melibatkan kemampuannya semaksimal
merencanakan
mungkin dalam pembelajaran. Keaktifan
berkualitas, guru mampu memanfaatkan
siswa dalam proses pembelajaran akan
sarana dan prasarana yang dimiliki di
menyebabkan interaksi yang tinggi antara
SMAN
yang
1.
perubahan
pemerintah
berpengalaman
pembelajaran
Misalnya
guru
ketika
mampu
yang
bisa
66
menggunakan
lengkap,
laboratorium
untuk
pembelajaran
yang
pembelajaran
dengan
dilakukan
secara
mampu
melakukan
evaluasi
dipadukan
sehingga
Evaluasi
di
SMAN
terencana,
1
guru
setelah
selesai
memberikan pengalaman yang baik pada
pembelajaran, hal ini dilakukan untuk
siswa.
mengetahui kemampuan
Proses pembelajaran adalah sebuah
siswa dalam
menyerap informasi yang diberikan. Guru
melakukan
untuk berbagi dan mengolah informasi
seberapa jauh siswa menyerap materi
dengan
yang
tujuan
agar
pengetahuan
evaluasi untuk mengetahui
diberikan
oleh
guru,
dengan
dan
hasilnya
menggunakan
belajar secara mandiri dan berkelanjutan.
dibandingkan dengan suatu tolak ukur
Dalam
untuk memperoleh suatu kesimpulan.
dengan
media
kelas
guru
Guru
pembelajaran
melakukan
evaluasi
setiap
A
dibantu
di
U
difahami siswa dan menjadi landasan
pembelajaran
ulangan
N
S
upaya bersama antara guru dan siswa
pembelajaran berakhir, untuk membahas
proses
sehingga
soal guru menggunakan metode diskusi,
belajar
hal ini melatih siswa untuk berinteraksi
Media
dengan teman-teman. Siswa akan terlatih
pembelajaran,
munculnya
kemampuan
berkelanjutan
secara
pembelajaran
yang
ditersedia
di
adalah
JA
disini
menjadi
sumber
buku
yang
kemampuannya
pendapat,
untuk
mengemukakan
mempertahankan
pendapat
R
informasi
mandiri.
N
yang mendukung keberhasilan sebuah
jaringan
dengan alasan yang kuat, dan mampu
internet yang terpasang di sekolah, LCD
menghasilkan jawaban yang sesuai. Guru
dan alat
melakukan evaluasi dengan melihat nilai
S
A
proyektor
perpustakaan,
yang ada di kelas,
harian,
peraga yang ada di laboratorium.
pembelajaran
kepada
dan
siswa
variatif
secara
dengan
S
C
menarik
A
Guru mampu menyampaikan materi
memanfaatkan media pebelajaran
nilai
tugas,
selain
itu
juga
pengamatan. Dengan mengamati kegiatan
siswa
di
kelas,
guru
menilai
aspek
psikomotorik dari siswa.
Ketika guru memberikan ulangan
yang
harian,
dikemukakan oleh Smaldino, dkk (2008)
mendapat nilai belum tuntas, maka siswa
P
A
ada. Hal ini selaras dengan teori yang
ada
beberapa
siswa
mengatakan bahwa media adalah suatu
yang
alat komunikasi dan sumber informasi.
kesempatan untuk remidi. Anak yang
Dikatakan
belum
media
pembelajaran,
bila
bersangkutan
yang
tuntas
mendapat
mendapat
kesempatan
segala sesuatu tersebut membawa pesan
untuk mengikuti remidi, dan apabila
untuk suatu tujuan pembelajaran.
setelah
mengikuti
remidi
belum
mendapat nilai yan tuntas, makan siswa
Evaluasi Pembelajaran
yang
bersangkutan
akan
mendapat
kesempatan untuk mengikuti remedial
67
Evaluasi juga dilakukan guru secara
teaching. Remedial teaching merupakan
pembelajaran tambahan bagi anak-anak
online,
yang belum menguasai materi, hal ini
mengakses soal evaluasi, dan siswa bisa
tercermin ketika anak mendapat nilai
mengumpulkan
yang tidak tuntas, ketika mengerjakan
online.
Pelaksanaan
ulangan
online
belum
reguler,
diluar
dan
jam
teaching
melalui
evaluasi
secara
dilaksanakan
secara
menyeluruh oleh guru di SMAN 1, baru
berdasarkan
mata pelajaran TIK yang menjalankan,
ditentukan
dan pelaksanaannya pun dilakukan di
Sejalan dengan yang dikemukakan
Abin
penugasan
mudah
pembelajaran
kesepakatan antara guru dan siswa.
oleh
dengan
Syamsuddin
N
S
dilakukan
Remedial
bisa
(2003)
Pada
Lab SMAN 1. Evaluasi secara online
disajikan dalam pilihan ganda, dan siswa
U
harian.
siswa
diberikan
remedial serupa dengan proses belajar-
menyelesaikan soal. Siswa bisa langsung
mengajar
mengetahui
pembelajaran
lebih
peningkatan
(improvement)
belajar
siswa,
Tujuan
diarahkan
baik
pada
prestasi
secara
kualitatif
waktu
hasil
dilakukan, dengan
evaluasi
begitu
N
(reguler).
siswa
untuk
yang
bisa
langsung mengetahui apakah siswa yang
bersangkutan lulus atau harus remidi.
JA
biasa
batasan
A
dasarnya proses, pelaksaan pengajaran
maupun kuantitatif, sehingga setidak-
keberhasilan
diterima
memenuhi
minimal
atau
Penghambat
dan
Pendukung
meningkatkan
Dalam proses pembelajaran di SMAN 1,
dapat
acceptable
kemampuan
penyesuaian
(readjustment),
baik
kembali
dirinya
A
terhadap
SMAN 1 Surakarta.
ada beberapa
Bagi siswa yang mendapatkan nilai
kendala yang dihadapi
oleh guru dan ada juga pendukung dalam
proses
maupun lingkunganya.
S
C
Faktor
Pembelajaran Bertaraf Internasional di
yang
(minimum
performance)
kriteria
R
dapat
S
A
tidaknya
pembelajaran
di
kelas.
Guru
mengalami kendala dalam masalah waktu
bersangkutan
yang dialokasikan untuk melaksanakan
mendapat kesempatan untuk mendapat
pembelajaran di kelas, misalnya dalam
materi pengayakan. Hal
ini dilakukan
satu jam pelajaran 45 menit, dirasa tidak
untuk memberikan latihan kepada siswa,
cukup ketika guru menggunakan metode
untuk menghadapi soal yang lebih sukar.
eksperimen.
Hal ini dilakukan oleh guru dengan latar
diajarkan
belakang
memiliki
laboratorium, maka akan membutuhkan
kemampuan yang lebih, anak tertantang
waktu yang lebih panjang, dan hal ini
untuk memecahkan masalah yang lebih
yang
berat dengan begitu anak akan tidak
pembelajaran. Ketika guru dihadapkan
mudah jenuh dalam pembelajaran.
dengan kalender pendidikan, maka guru
anak
yang
P
A
bagus,
agar
siswa
Berhubung
perlu
menjadi
adanya
materi
yang
penggunaan
kendala
dalam
68
harus menyesuaikan materi yang akan
bidang kemampuan bahasa inggris dan
diajarkan dengan waktu yang tersedia
TIK, hal ini berkaitan dengan SMAN 1
dalam kalender pendidikan.
sebagai
Pemasangan sarana dan prasarana
sekolah
rintisan
bertaraf
internasional.
Sarana
yang kurang sesuai akan menimbulkan
yang
mendukung
masalah, yang mampu menjadi kendala
pembelajaran, juga memiliki peran dalam
dalam
pembelajaran.
pencapaian prestasi siswa dan SMAN 1
sarana
yang
beberapa
pemasangannya
kurang
Surakarta.
Sarana
mendukung
sesuai seperti LCD proyektor, sinar dari
pembelajaran
LCD proyektor mengenai sebagian papan
pembeda dengan sekolah yang lain, dan
tulis, hal ini menutupi tulisan di papan
hal
tulis. Ketika guru menggunakan LCD
dalam
proyektor untuk menampilkan animasi
Dengan
atau presentasi power point, guru tidak
bagus, guru mampu berkreasi dan lebih
bisa menggunakan papan tulis secara
mudah
utuh, tapi tidak semua kelas seperti
pembelajaran
itu,tapi
Pembelajaran
SMAN
1,
menjadi
U
ini menjadi keunggulan tersendiri
mengembangkan
dan
N
A
sarana
untuk
JA
yang saya alami kebanyakan
di
yang
N
S
Pada
pembelajaran.
prasarana
yang
mengembangkan
menjadi
yang
berkualitas.
didukung
fasilitas
seperti itu. Kemudian ada di beberapa
modern, mampu mengurangi kejenuhan
kelas,
untuk
pembelajaran yang diikuti siswa, hal ini
menghidupkan LCD proyektor itu akhirakhir ini tidak ada, sehingga perlu waktu
belajar. Sarana Internet yang bisa diakses
yang
digunakan
mampu memicu semangat siswa dalam
yang cukup lama untuk menyalakan LCD
secara gratis, laboratorium yang lengkap
proyektor.
dan bagus, serta kelas yang nyaman
S
A
R
alat
yang
memiliki
A
Guru-guru
menghadirkan
membawa
berkualitas
pembelajaran yang berkualitas, sehingga
Secara
mampu
S
C
pengalaman,
mampu
bagus.
menciptakan
Ketika
prestasi
dihadapkan
yang
dengan
P
A
perubahan kebijakan pendidikan, guru
pembelajaran
umum
mempengaruhi
yang
faktor-faktor
prestasi
belajar
yang
siswa
SMAN 1 Surakarta dibedakan menjadi
faktor
internal
dan
faktor
eksternal.
mampu untuk segera menyesuaikan, dan
Peran sekolah dalam menyelenggarakan
tidak terlalu membutuhkan waktu yang
pembelajaran di kelas adalah sebagai
lama untuk mengikuti perkembangan. Di
faktor eksternal dan motivasi siswa yang
SMAN 1 ada program pelatihan untuk
bersangkutan
guru-guru,
untuk
Faktor internal dari siswa meliputi sikap,
meningkatkan SDM guru, program ini
minat, dan kemampuan siswa, SMAN 1
dilakukan setiap tahun. Di tahun ini
memiliki
guru-guru
berkualitas tinggi, hal ini bisa dilihat
hal
ini
diberikan
dilakukan
pelatihan
dalam
adalah
masukan
faktor
atau
internal.
input
yang
69
ketika proses penerimaan siswa baru.
faktor non sosial yang berperan dalam
Siswa yang masuk di SMA N 1 memiliki
mendidik siswa di Rintisan SMA BI.
motivasi berprestasi yang tinggi, hal ini
bisa dilihat dengan bagaimana cita-cita
Bagaimana hasil atau prestasi belajar
yang diinginkan siswa ketika lulus dari
siswa SMAN 1 Surakarta
SMAN 1.
Tiada
Sarana
prasarana
yang
bagus,
hari
slogan
tanpa
SMAN
prestasi
1
begitulah
Surakarta,
dan
diwujudkan dengan banyaknya prestasi
kelas, siswa bisa nyaman dalam belajar
yang telah diraih siswa siswi SMAN 1
dan mampu berkembang dengan baik.
Surakarta
Guru sebagai tenaga pendidik memiliki
tingkat
andil yang besar juga, guru mampu
Akademik maupun Akademik. Menjadi
membawakan pembelajaran yang baik,
juara
untuk memberikan materi pelajaran yang
barangkali bukan menjadi hal yang baru
berkualitas. Guru mampu memberikan
bagi SMA Negeri 1 Surakarta. Salah
pengaruh yang kuat pada anak, sehingga
satunya TIK. Juara I Lomba Olimpiade
anak merasa terbantu dalam mencapai
TIK Akakom Daerah Istimewa Yogyakarta
cita-cita atau prestasi yang diharapkan.
Kategori Lomba Pemrograman Dasar atas
dari
N
S
membantu siswa dalam pembelajaran di
tingkat
sampai
baik
bidang
mata
pelajaran,
JA
N
A
olimpiade
U
Internasional,
kota
yang
nama IRFAN NUR AFIF (XI Aksel 2). Juara
mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi faktor lingkungan sosial dan
Istimewa
eksternal
I Lomba Olimpiade TIK Akakom Daerah
Lingkungan
Aplikasi atas nama Jeffry Lingga (XI IPA
sosial sekolah, keluarga, dan masyarakat
8). Baru-baru ini beberapa siswa SMA
berpengaruh
di
Negeri 1 Surakarta menyabet 2 juara
Rintisan SMA BI. Lingkungan sekolah
dalam lomba yang berhubungan dengan
yang nyaman, rapi, sangat mendukung
mata pelajaran Geografi. Adalah Lomba
(Syah,
2003).
dalam
pembelajaran
S
C
A
non-sosial
S
A
R
Faktor
terwujudnya
pembelajaran
yang
Paper.
YogyakartaKategori
Lomba
tingkat
Propinsi
diadakan
Jawa
berkualitas, proses pembentukan siswa
Tengah
yang berprestasi sudah mulai sejak anak
Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas
P
A
yang
Lomba
Himpunan
bersosialisasi dalam keluarga, kemudian
Diponegoro, Semarang pada 15 Desember
dilanjutkan di sekolah, di masyarakat,
2010
dan
memperoleh Juara 3. Prestasi di bidang
di
lingkungan
perangkat
silabus,
sekitar. Kesatuan
pembelajaran,
rencana
kurikulum,
pembelajaran
yang
juga
termasuk
dalam
SMA
Negeri
1
Surakarta
Geografi tidak hanya berhenti sampai di
situ.
Diperolehnya prestasi siswa di SMAN
didalamnya memuat strategi dan metode
pembelajaran,
ini
1
Surakarta
tidak
lepas
dari
peran
sekolah dalam menyelenggarakan pem-
70
belajaran di kelas dan motivasi siswa
menentukan langkah yang akan diambil
yang bersangkutan. Jika dilihat dari siswa
di kemudian hari.
yang menyangkut dengan sikap, minat,
dan kemampuan siswa, SMAN 1 memiliki
KESIMPULAN
masukan atau input yang berkualitas
Perencanaan
tinggi, hal ini bisa dilihat ketika proses
Sekolah Bertaraf Internasional SMAN 1
penerimaan
Surakarta
masuk di SMA
baru.
Siswa
yang
N 1 memiliki motivasi
Rintisan
Dalam merencanakan pembelajaran di
berprestasi yang tinggi, hal ini bisa
SMAN
dilihat dengan bagaimana siswa tersebut
dilakukan
mengikuti
cita-cita
mempunyai progran In House Training
yang diinginkan ketika lulus dari SMAN 1.
(IHT), dalam IHT guru-guru di kumpulkan
Untuk mencapai prestasi belajar yang
sesuai dengan MGMP, untuk mengikuti
diharapkan siswa, ada beberapa faktor
workshop pembuatan kurikulum khusus-
dari luar siswa (faktor ekstern), semisal
nya pembuatan perangkat pembelajaran.
prasarana
sekolah
dan
tahun,
sekolah
U
diawal
pembelajaran
A
dan
perencanaan
N
sarana
pembelajaran
1
N
S
siswa
Pembelajaran
Guru
guru.
memperhatikan
Sarana prasarana yang bagus, membantu
faktor
siswa dalam pembelajaran di kelas, siswa
belajaran,
bisa nyaman dalam belajar dan mampu
pembelajaran
berkembang dengan baik. Guru sebagai
yang dapat mempengaruhi komponen
tenaga pendidik memiliki andil yang
pengajaran
S
A
R
JA
dalam
beberapa
merencanakan
meliputi:
Tujuan
merupakan
lainnya
dalam
komponen
seperti
pelajaran,
pembelajaran yang baik, untuk mem-
pemilihan metode, alat, sumber, dan alat
berikan
materi
evaluasi.
kualitas.
Guru
A
mampu
yang
ber-
memberikan
S
C
pengaruh yang kuat pada anak, sehingga
belajar
bahan
besar juga, guru mampu membawakan
pelajaran
kegiatan
pem-
Bahan
mengajar,
Pelajaran.
Bahan
pelajaran adalah substansi yang akan
disampaikan
dalam
proses
belajar
anak merasa terbantu dalam mencapai
mengajar. Karena itu, guru yang akan
cita-cita atau prestasi yang diharapkan.
mengajar pasti memiliki dan menguasai
P
A
Lingkungan sekolah yang nyaman,
bahan
pelajaran
yang
akan
yang
disampaikannya pada anak didik. Metode
mendukung untuk belajar dengan baik.
adalah suatu cara yang dipergunakan
Sekolah yang memiliki sejarah prestasi
untuk
yang
memberikan
ditetapkan. Media adalah segala sesuatu
semangat untuk memicu prestasi siswa.
yang dapat digunakan dalam rangka
Peran alumni dalam mendampingi adik
mencapai tujuan pengajaran. Misalnya
kelas mampu memberikan peran yang
LCD
positif, siswa termotivasi untuk bisa
Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan
mampu
menghadirkan
bagus,
mampu
suasa
mencapai
Proyektor,
tujuan
Lap
yang
Top.
telah
Evaluasi.
71
data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya,
pembelajaran
yang bersangkutan dengan kemampuan
dari
siswa guna mengetahui sebab akibat dan
meningkatkan prestasi siswa. Hal ini
hasil
terbukti dengan banyaknya prestasi yang
belajar
siswa
yang
dapat
yang berkualitas, justru
pengalaman
mereka
mampu
ke-
diperoleh. Pembelajaran rintisan sekolah
mampuan belajar. Misalnya: tes tulis,
bertaraf internasional di SMAN 1 bisa
lisan, praktek, dan lain-lain.
berjalan dengan baik, karena didukung
dan
Proses
dengan
mengembangkan
perencanaan
pembelajaran
mempertimbangkan
unsur
dengan fasilitas dan sarana prasarana
N
S
mendorong
pembelajaran yang bagus. Guru juga
memiliki
evaluasi akan menciptakan pembelajaran
berperan sebagai pengajar yang mampu
yang
mendorong
memberikan materi pelajaran yang sesuai
maksimal.
untuk siswa, baik pembelajaran di kelas
tercapainya
dan
prestasi
Perencanaan
akan
yang
pembelajaran
tersebut
yang
strategis,
guru
A
baik
peran
U
tujuan, bahan ajar, metode, media dan
maupun di laboratorium.
Guru dalam menyampaikan materi
N
memiliki tujuan untuk mewujudkan visi
dan misi sekolah. Dalam melaksanakan
pelajaran tidak menggunakan pengantar
program
bahasa inggris secara penuh, tapi di
Sekolah
Bertaraf
JA
Rintisan
campur dengan bahasa Indonesia. Hal ini
Internasional.
disebabkan guru-guru belum menguasai
Pembelajaran
Rintisan
R
Pelaksanaan
S
A
Sekolah Bertaraf Internasional di SMAN
1 Surakarta
Pelaksanaan
pembelajaran
bahasa
inggris
mengurangi
A
sekolah bertaraf internasional di SMAN N
S
C
materi
untuk
dalam
pembelajaran,
materi dijelaskan menggunakan bahasa
Indonesia.
Ketua
1 dilakukan di kelas dan di laboratorium,
disesuaikan dengan materi yang akan
aktif,
kesalahan
menyampaikan
rintisan
secara
program
rintisan
sekolah
bertaraf internasional memiliki tanggung
jawab dalam pelaksanaan pembelajaran,
SMAN 1 dipengaruhi beberapa faktor,
untuk menciptakan layanan kepada siswa
diantaranya: faktor Intake (siswa baru),
berpotensi
P
A
dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran di
untuk
mencapai
prestasi
faktor guru/ tenaga pengajar, faktor
bertaraf nasional dan internasional, hal
kurikulum, faktor sarana dan prasarana,
ini
faktor lingkungan.
pengembangan program RSBI.
Dalam
pembelajaran
guru
selaras
bertaraf
disesuaikan
Surakarta.
materi
pelajaran.
tujuan
umum
Evaluasi Pembelajaran rintisan sekolah
menggunakan metode pembelajaran yang
dengan
dengan
internasional
di
SMAN
1
Meskipun banyak guru yang sudah tua,
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan
tidak menghalangi untuk menghadirkan
oleh
guru
di
SMAN
1
Surakarta
72
melakukan hal-hal sebagai berikut: Setiap
kesempatan untuk remedial teaching.
akhir
Remedial teaching dilakukan berdasarkan
pembelajaran
guru
melakukan
evaluasi pembelajaran, hal ini dilakukan
kesepakatanantara
untuk mengetahu sejauh mana siswa
berhubungan
dengan
memahami materi yang diajarkan. Ada
dilaksanakannya
remedial
guru yang melakukan evaluasi secara
Belum semua guru melakukan evaluasi
online, dilakukan di laboratorium dengan
secara online, hal ini disebabkan karena
menggunakan
soal
sumber daya guru yang sudah tua, dan
mengurangi
masih dibantu dengan guru-guru muda.
ketika
tes
Namun untuk penugasan secara online
berjalan. Siswa yang mendapatkan nilai
sudah berjalan, guru memberikan tugas
dibawah
kepada siswa, selanjutnya jawabannya
kecurangan
untuk
antar
KKM
siswa
mendapat
kesempatan
waktu
dikumpulkan melalui e-mail.
melakukan
Faktor
memperhatikan
A
untuk mengikuti remidi. Guru dalam
evaluasi
siswa,
teaching.
N
S
random
computer,
dan
U
dibuat
media
guru
pendukung
dan
penghambat
pembelajaran rintisan sekolah bertaraf
Dalam pembelajaran eksak guru menilai
internasional
aspek kognitif siswa dari kemampuan
Faktor pendukung yang menonjol dalam
akademik siswa, dilihat dari kemampuan
pembelajaran rintisan sekolah bertaraf
siswa menerima materi yang dijelaskan
internasional
oleh guru, sehingga mampu mengerjakan
adalah dukungan dari fasilitas sarana
soal
guru
dan prasarana. Dukungan sarana dan
biasa
prasarana tersebut merupakan bantuan
disebut buku agenda mengajar, kita catat
dari pemerintah dan dana dari siswa
anak-anak yang mempunyai kelebihan
yang
buku
afektif
rekam,
atau
A
mempunyai
Aspek
S
A
evaluasi.
R
JA
N
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
di
dibayarkan
SMAN
ketika
1
Surakarta,
awal
masuk
sekolah, kepemimpinan ketua program
penilaian proses, jadi penilaian prose situ
RSBI
S
C
menonjol saat pelajaran itu istilahnya
juga
memiliki
peran
dalam
mengatur pengalokasian anggaran dan
melihat guru kurang maksimal dalam
sumberdaya guru. Dalam mendukung
mengembangkan aspek motorik siswa,
pembelajaran rintisan sekolah bertaraf
P
A
nanti masuknya ke penilaian afektif. Saya
kemampuan motorik siswa bisa dilihat
internasional,
ketika
alat-alat
sekolah didukung oleh kinerja team work
praktikkum,
yang bagus, dari berbagai fihak yang
seperti dalam pelajaran fisika, kimia, dan
terkait dalam pembelajaran di SMAN 1
komputer.
Surakarta.
yang
siswa
mempersiapkan
digunakan
ketika
Bagi siswa yang sudah mengikuti
Penghambat
keberhasilan
dalam
program
pelaksanaan
remidi dan belumtuntas, maka siswa
pembelajaran rintisan sekolah bertaraf
yang
internasional adalah kesesuaian antara
bersangkutan
mempunyai
73
pendidikan
kualitas dari sumberdaya manusia, baik
dengan materi yang harus dikuasi oleh
guru sebagai pengajar dan siswa sebagai
siswa. Ada beberapa guru yang merasa
obyek utama dalam pembelajaran. Guru
kekurangan
yang
waktu
dalam
kalender
waktu,
sehingga
disiasati
berkualitas
terbukti
mampu
dengan memberikan jam tambahan, dan
menghadirkan
siswa tidak merasa keberatan dengan
berkualitas, guru mampu memberikan
adanya tambahan jam pelajaran.
pembelajaran yang efektif dan kreatif.
Hasil atau prestasi belajar siswa SMAN
Input
1 Surakarta
memudahkan guru dalam menyampaikan
SMAN 1 memberikan bimbingan secara
materi
khusus pada siswa untuk dipersiapkan
perhatian sekolah mengadakan pelatihan
menjadi bibit yang unggul, siswa-siswa
bagi
disiapkan untuk mengikuti lomba-lomba
kemampuan
mewakili sekoloah sesuai dengan minat
kemampuan informasi dan teknologi (IT).
yang
bagus
untuk
berbahasa
A
Untuk
akan
Sebagai
U
pembelajaran.
guru-guru,
yang
N
S
siswa
N
siswa, untuk mengetahui minat siswa
pem-belajaran
mengubah
wujud
meningkatkan
inggris
dan
pandangan
masyarakat yang mempunyai pandangan
mendaftar di SMAN 1. Banyak minat dari
bahwa
siswa yang dikembangkan di SMAN 1,
berbiaya mahal sehingga hanya siswa
diantaranya
TIK,
Fisika,
mampu yang bisa sekolah di sekolah
Kebumian,
Matematika,
Ekonomi,
Akuntansi dan Bahasa Inggris, setiap
subsidi silang bagi siswa yang berprestasi
sekolah
RSBI
adalah
sekolah
RSBI, disarankan sekolah memberikan
siswa bisa memilih salah satu yang
dan kurang mampu. Dalam implementasi
menjadi minat utama
rintisan sekolah bertaraf internasional
S
A
R
Robotic,
JA
sekolah mengadakan seleksi sejak awal
A
Beberapa prestasi yang diraih siswa
sekolah
mendapat
bantuan
dari
beberapa bulan yang lalu diantaranya,
pemerintah, sebaiknya sekolah mampu
siswa
lomba
menekan biaya sekolah yang ditanggung
pemrograman di AKAKOM Jogja, lomba
oleh siswa, sehingga biaya pendidikan
desain grafis di STIKUBANK juara 1.
akan menjadi lebih murah.
1
juara
1
S
C
SMAN
P
A
Dibidang studi lain ekonomi, akuntansi,
anak-anak SMAN 1 juara tingkat regional
bahkan se jawa bali.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi
seperti disebut di atas, maka dalam
implementasi
pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Sugandi, et all. (2006). Teori
Pembelajaran. Semarang: UNNES
Press.
Ahmad rohani. (2004). Pengelolaan
Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu & Rohani, Ahmad. (1995).
Pengelolaan Pengajaran. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
rintisan
bertaraf internasional perlu diperhatikan
74
N
A
U
N
S
Hamzah.
(2006).
Perencanaan
pembelajaran.
Jakarta.
Bumi
Aksara.
Ibrahim, R dan Syaodih S, Nana. (1996).
Perencanaan Pengajaran. Jakarta.
Rineka Cipta.
Kir Haryana. 2007. Konsep Sekolah
Bertaraf Internasional (artikel).
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta.
Laily, SNF. 2002. Perbedaan Tingkat
Motivasi Bersaing pada Mahasiswa
Di Tinjau dari Jenis Lembaga
Pendidikan (Study di Wilayah
Malang). Skripsi UMM.
Lindsley, O. R. (1992a). Precision
teaching: Discoveries and effects.
Journal of Applied Behavior
Analysis, 25, 51-57.
Miarso, Yusufhadi. (2005). Menyemai
Benih
Teknologi
Pend
(STUDI KASUS SMAN 1 SURAKARTA)
Ahmad Nashir Tsalatsa1
Samsi Haryanto2
Sri Anitah3
1
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
3
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
N
S
2
ABSTRACT
S
C
A
S
A
R
JA
N
A
U
The effects of current globalization bring people of Indonesia lost their
identity. Character education is the key to the progress of a nation. This
research discussed the implementation of the internalization characters in
a study at school.
The objectives of this research are: (1) to know the implementation of the
internalization characters in a study of IPS, (2) to know problems were
encountered and also the way to overcome, and (3) to know the result of
implementation of the internalization characters in a study of IPS.
This research was conducted in SMP N 2 Sidoharjo, Wonogiri in 2012.
Methods used in this research is descriptive qualitative method. Sampling
using purposive sampling because it adapted to the purpose and to
identify problems. The data were colleceted using observation technique,
interview, questionnaires, and document analysis. The data validation
used triangulation of sources and triangulation of techniques.
The results of research were analysed using data analyzed technique by :
data collecting, data reduction, data presentation, then conducted by data
analysis and got the conclusion that (1) the implementation of the
internalization characters in a study of IPS at SMP Negeri 2 Sidoharjo,
Wonogiri in 2012 has walked but it was not maximal yet, (2) the problems
are lack of allocation of fund for the implementation of the internalization
characters, lack of teacher’s comprehension toward character-based
learning model and there was no policy about assesment toward the
internalization characters in the teaching-learning, (3) the result of
implementation of the internalization characters generally were visible
however specially there is no reference of permanent assesement yet.
To overcome the problems, school has done the following efforts : (1)
offering of fund to the goverment and school commitee, (2) performing
the socialization of the charactered-education, workshop the method and
model of character-based learning and also the way of assessment and the
instrument.
P
A
Keywords: internalization, value characters, study of IPS
PENDAHULUAN
karena pendidikan berkaitan erat dengan
Peningkatan mutu pendidikan merupa-
sumber daya manusia yang dibutuhkan
kan tanggung jawab pemerintah dan
dalam pembangunan. Untuk meningkat-
masyarakat. Suatu negara yang tertinggal
kan mutu pendidikan Indonesia, Ditjen
mutu
pem-
Mandikdasmen mengembangkan sekolah
bangunan di negara tersebut akan ter-
yang bertaraf internasional (SBI). Pasal 50
hambat pula. Hal ini dapat dimengerti,
ayat
pendidikannya,
maka
nashirsalasa@yahoo.co.id
3
Undang-undang
no
20/2003
57
mengamanatkan agar di setiap daerah
Hal
ini
ada
dikembangan satuan pendidikan bertaraf
sekolah
internasional.
penelitian oleh peneliti, yaitu di SMAN 1
yang
kesesuaian
akan
dengan
menjadi
objek
Tuntutan masyarakat global yang
Surakarta, SMAN 1 Surakarta memiliki
semakin beragam, sekolah-sekolah ber-
keunikan dibandingkan dengan SMA yang
inisiatif
ada
mengadakan
perbaikan-per-
di
Surakarta.
pengamatan
dengan menerapkan sistem pembelajaran
internet dan beberapa sumber informan,
bertaraf
SMAN 1 Surakarta merupakan sekolah
meng-
hasilkan Sumber Daya Manusia yang
nasional
mampu
pendidikan
bersaing
di
tingkat
Global
yang
media
menerapkan
berkualitas
U
Untuk
melalui
N
S
baikan sistem pembelajaran, antara lain
Internasional.
peneliti
Berdasarkan
internasional.
Sekolah
penyelenggaraan
Pem-
Surakarta adalah Sekolah Menengah Atas
mungkin,
yang terdapat di Kota Surakarta, Provinsi
sehingga dapat membuat siswa merasa
Jawa Tengah. Sekolah ini juga dijuluki
dihargai
SMANSA atau SMA 1 Solo. SMA Negeri 1
dibuat
dan
senyaman
merasa
kerasan
dalam
Negeri
1
N
belajaran
Atas
A
diperlukan adanya inovasi baru dalam
pendidikan.
Menengah
sistem
Surakarta ini adalah termasuk salah satu
sekolah, dengan begitu dapat meningkat-
SMA favorit di kota Surakarta karena
kan kemampauan dan kreativitas siswa.
sejarah dan prestasinya.
proses
pembelajaran
JA
di
mengikuti
kuat
Dari tahun ke tahun SMA Negeri I
Depdiknas segera mengeluarkan program
berbekal
keinginan
terus berkembang sehingga mencapai
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang
periode kemapanan. Pada tahun 1971
proyek
telah
dibawah pimpinan R. Marsaid, kemudian
menyertakan ratusan SMP dan SMA di
Tahun 1976 dipimpin oleh Drs. Sarwono,
S
A
R
Dengan
saja
A
rintisannya
hampir
semua
Kabupaten/Kota
di
S
C
seluruh Indonesia dengan menggelontor-
tahun
1986
Sriwidodo,
dipimpin
kondisi
oleh
SMA
Drs.
Negeri
I
Surakarta semakin baik. Prestasi yang
pemerintah yang mengatur pengelolaan
dicapai juga semakin menanjak baik
seperti
dibidang
P
A
kan dana ratusan milyar meski peraturan
itu
prestisius
karena
Pemerintah
Propinsi
belum
30
ada.
akan
Ini
proyek
dibiayai
akademik
maupun
non
oleh
akademik. Berangakat dari latar belakang
Pusat
50%,
Pemerintah
tersebut, maka peneliti tertarik untuk
%,
dan
Pemerintah
melakukan
penelitian
tentang
proses
Kabupaten/Kota 20%. Tapi apakah SBI ini
pembelajaran bertaraf Internasional di
akan membuat kita akan dapat membuat
SMA
bangsa kita mengejar ketertinggalannya
dibandingkan negara-negara lain?
Negeri
I
Surakarta.
Bagaimana
sebetulnya
pembelajaran
bertaraf
internasional
itu
dijalankan
di
SMA
Negeri I Surakarta.
58
Terkait
dengan
permasalahan
observasi
partisipasi
pasif.
Teknik
tersebut di atas, maka dalam penelitian
analisis data pada penelitian ini meng-
ini, peneliti akan mencoba memotret
gunakan model analisis interaksi, dimana
implementasi pembelajaran di sekolah
komponen reduksi data dan sajian data
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di
dilakukan
Sekolah
pengumpulan
Menengah
Atas
Negeri
1
bersamaan
dengan
data.
proses
Setelah
data
terkumpul, maka tiga komponen analisis
Berdasarkan latar belakang masalah di
(reduksi data, sajian data, penarikan
atas, permasalahan peneliti ini dapat
kesimpulan) interaksi. Dalam penelitian
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana
ini
proses
pemeriksaan keabsahan data triangulasi
dan
evaluasi
belajar
pembelajaran
dalam implementasi RSBI di SMAN 1
(triangulation)
dalam Implementasi
teknik
sumber
dan
HASIL PENELITIAN
N
kendala
metode,
waktu.
Surakarta?; Faktor-faktor apakah yang
menjadi
menggunakan
U
mengajar,
kegiatan
peneliti
A
perencanaan,
N
S
Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
Berdasarkan penyajian data dikemukakan
hasil atau prestasi belajar siswa SMAN 1
beberapa
Surakarta?
penelitian, meliputi:
JA
RSBI di SMAN 1 Surakarta?; Bagaimana
pokok
temuan
dalam
Perencanaan Pembelajaran RSBI
R
METODE PENELITIAN
Di SMAN 1 perencanaan pembelajaran
deskriptif, Penelitian deskriptif merupa-
punyai progran In House Training (IHT),
kan metode penelitian yang berusaha
dalam
menggambarkan
sesuai dengan MGMP, untuk mengikuti
menginterpretasi
A
dan
S
A
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian
dilakukan diawal tahun, sekolah mem-
IHT
guru-guru
di
kumpulkan
workshop pembuatan kurikulum khusus-
data yang dipergunakan dalam penelitian
nya pembuatan perangkat pembelajaran.
S
C
objek sesuai dengan apa adanya. Sumber
Dalam perangkat pembelajaran dianalisis
tempat dan peristiwa yaitu: di kelas atau
tujuan mata pelajaran, silabus, kalender
kegiatan pembelajaran dan lingkungan
akademik dan juga KKM. Selanjutnya
P
A
ini meliputi: informan atau narasumber,
sekolah. Adapun data informan berasal
disusun
dari kepala program RSBI, guru, dan
semesteran, penyusunan silabus dan di-
siswa di SMAN 1 Surakarta. Observasi
satukan dalam perencanaan pembelajar-
diperoleh berupa pengamatan terhadap
an satu tahun, guru membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di
pembelajaran selama satu tahun. Dalam
laboratorium,
sarana
Teknik
pengumpulan
dengan
wawancara
program
tahunan,
program
dan
prasarana.
menyusun rencana
data
dilakukan
belajaran (RPP), guru harus tahu standar
mendalam
dan
pelaksanaan
pem-
kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD)
59
dari materi yang akan diajarkan. Dari
guru
kompetensi
dilakukan
dasar
guru
menentukan
menginginkan
secara
pembelajaran
berkelompok,
beberapa indikator pembelajaran, dari
memberikan
beberapa
untuk memilih atau menentukan sendiri
indikator
guru
bisa
memperkirakan berapa pertemuan yang
siapa
dibutuhkan,
mereka.
kondisi
kelas,
metode
kebebasan
yang
akan
Hal
ini
kepada
guru
menjadi
diyakini
siswa
kelompok
oleh
guru,
mampu memberikan kenyamanan bagi
direncanakan evaluasinya seperti apa.
siswa, dalam melaksanakan pembelajaran
SMAN
secara
Sekolah
apa,
Surakarta
Bertaraf
mempersiapkan
dan
sebagai
Rintisan
Internasional
(RSBI)
pembelajaran
dengan
berkelompok.
Guru
memiliki
kebebasan dalam evaluasi pembelajaran,
namun
demikian
sekolah
sudah
U
1
seperti
N
S
juga
pembelajaran
memberikan rambu-rambu atau PAKEM
Surakarta
terlebih dahulu. Kriteria penilaian di
masuk
menggunakan beberapa
untuk
menyaring
Input
tes
yang
tentukan
A
baik. Dalam menentukan input, SMAN 1
oleh
TIM,
namun
dalam
guru
diberi
pelaksanaan
di
guru-guru diberi keleluasaan untuk lebih
keleluasaan
untuk
variatif. Bahan ajar disesuaikan dengan
Guru
memperhatikan
materi
dalam
aspek dalam penilaian seperti kognitif,
merencanakan bahan ajar, guru bisa
afektif dan psikomotorik. Guru menentu-
mengakses dari internet, dan materi guru
kan kriteria ketuntasan minimal di awal,
juga bisa diakses melalui internet. Guru
hal
JA
akan
diajarkan,
S
A
R
yang
N
bagus. Dalam menentukan bahan ajar,
juga
ini
kelas
disepakati
mengembangkan.
diawal
sebelum
juga menggunakan referensi buku ber-
pembelajaran.
bahasa inggris, hal ini berkaitan dengan
kriteria
menyiapkan
pembelajaran
memiliki
Pembelajaran
misalnya input siswanya, sarana dan juga
A
bertaraf
kualitas
internasional.
dengan
baik,
dengan
S
C
direncanakan
Dalam
beberapa
ketuntasan
menentukan
minimal
beberapa
guru
pertimbangan,
tingkat kesukaran.
Pelaksanaan Pembelajaran
belajar yang nyaman, sehingga siswa
Berdasarkan observasi atau pengamatan
mampu menyerap pesan yang disampai-
tentang
P
A
harapan mampu menciptakan lingkungan
pelaksanaan
pembelajran
di
kan oleh guru. Perencanaan lingkungan
SMAN 1 Surakarta cukup baik, hal ini
pembelajaran oleh guru dalam upaya
dapat dilihat dari bagaimana sikap guru
meningkatkan
yang
kualitas
pembelajaran
mempersiapkan
pembelajaran
bisa
dengan baik. Dalam memahami apa yang
berjalan dengan lancar dan berkualitas,
ada di sekolah mulai dari keadaan siswa,
dengan meminimalisir hambatan
sarana
yang
lebih
baik.
Pembelajaran
yang
mengganggu pelaksanaan pembelajaran.
dan
prasarana
dan
kondisi
sekolah, guru melaksanakan pembelajar-
Sebelum pembelajaran dimulai, ketika
60
an
yang
disesuaikan
dengan
inter-
untuk beradu cepat dalam memberikan
jawaban yang benar.
nasional.
Siswa dilatih untuk saling bekerja
dunia pendidikan, kurikulum di SMAN 1
sama dengan teman-temannya, hal ini
juga disesuaikan dengan perubahan yang
dilakukan ketika pembelajaran di kelas
ditetapkan
pendidikan
maupun di laboratorium. Siswa diberikan
nasional. Guru-guru diberikan pelatihan
kebebasan untuk menentukan anggota
ketika ada perubahan kurikulum, hal ini
kelompoknya, selanjutnya mereka men-
dilakukan
untuk
diskusikan
mampuan
guru
oleh
dinas
meningkatkan
dalam
ke-
menjalankan
mampu
masalah,
dan
menghasilkan
harapannya
sebuah
SMAN 1 memiliki pengalaman yang baik,
laboratorium siswa dilatih untuk terbiasa
hal ini memudahkan pemahaman hal
menggunakan alat-alat di LAB, diajarkan
yang
untuk
kebijakan pendidikan yang begitu cepat.
menggunakan
memberikan
praktikum
dan
penjelasan
yang
di
mampu
hasil
dilakukan
dari
secara
kelompok. Dengan pembelajaran metode
pembelajaran dengan materi yang akan
diskusi dan pratikum di LAB, diharapkan
disampaikan, hal ini diharapkan untuk
siswa
memudahkan penyampaian pesan dalam
untuk belajar secara berkelompok dan
pembelajaran. Dengan fasilitas di SMAN 1
memahami apa yang dipelajarinya.
yang tergolong lengkap, guru mampu
Dalam proses pembelajaran, guru
mampu
memiliki
memberikan bentuk pembelajaran yang
menyesuaikan
variatif, sehingga mampu memberikan
untuk menentukan apakah pembelajaran
dilakukan di kelas atau di laboratorium.
suasana
pembelajaran
yang
tidak
S
C
menjenuhkan. Dalam pembelajaran siswa
Porsi
materi
kemampuan
A
S
A
JA
SMAN 1 guru-guru menyesuaikan bentuk
R
Dalam hal bentuk pembelajaran, di
A
perubahan
N
ada
Ketika
U
simpulan
ketika
kelompok.
ke-
tugasnya sebagai guru. Guru-guru di
baru
dari
N
S
Dalam menghadapi perkembangan di
penggunaan
yang
ruang
kelas
laboratorium
dilatih untuk memiliki semangat belajar
mendukung, disesuaikan dengan materi
yang
yang akan diajarkan. Dalam pembelajar-
P
A
guru
diposisikan
untuk
an
metode
Gravitasi di kelas selanjutnya dilakukan
sesuai
dengan
materi
yang
yang
variatif,
akan
disampaikan. Dalam menentukan metode
guru
memberikan
saling
membantu siswa. Guru memnggunakan
pembelajaran
Fisika,
serta
dan
didorong untuk belajar lebih aktif, siswa
kuat,
seimbang
diajarkan,
materi
percobaan di Laboratorium.
Dalam
menggunakan
metode
pembelajaran guru memiliki maksud dan
eksperimen, guru memiliki kreatifitas
tujuan, semisal dalam mengerjakan soal
untuk membuat sebuah media. Siswa
guru menggunakan metode kuis, hal ini
diberikan pengalaman dengan membuat
memiliki maksud agar siswa termotivasi
miniatur media untuk pembelajaran yang
61
dipelajari, diawali dengan penjelasan dari
untuk
membuat
pembelajaran
guru, kemudian dipraktekkan oleh siswa.
variatif dan tidak menjemukan. Dengan
Dalam pembelajaran guru memadukan
model pembelajaran yang variatif akan
materi
media
animasi
membuat
harapannya
mampu
sehingga anak lebih bersemangat dan
memberikan gambaran secara nyata apa
aktif dalam belajar. Guru menggunakan
yang dipelajari siswa. Guru menggunakan
media kapal selam dan menggunakan
program 3D Max dan multimedia Flash
batang
untuk membuat animasi dari materi yang
miniatur kapal selam kecil setelah itu
akan diajarkan dan dipadukan dengan
digunakan untuk percobaan pada materi
miniature yang dibuat mandiri seperti
fluida,
yang
digunakan
archimides.
Fisika
materi
dalam
pembelajaran
Gelombang
elektro-
korek
api
pokok
yang
asyik,
kami
buat
N
S
yang
lebih
bahasan
hukum
U
komputer,
dengan
Evaluasi Pembelajaran
A
ajar
pembelajaran
lebih
Evaluasi pembelajaran dilakukan guru
Dalam memilih media yang akan
dengan melakukan tanya jawab kepada
N
magnetik.
guru
siswa, guru juga memberikan soal untuk
menyesuaikan dengan materi yang akan
kemudian pembahasan soal mengguna-
disampaikan
juga
kan metode diskusi. Dalam melakukan
yang
evaluasi pembelajaran dengan melihat
beberapa
dari nilai ulangan harian, nilai tugas, dan
membutuhkan
juga pengamatan pada siswa, guru juga
pada
menyesuaikan
disediakan,
pembelajaran,
siswa.
dengan
waktu
yang
ada
yang
S
A
pelajaran
Guru
waktu
berhubung
materi
JA
dalam
R
digunakan
tentunya
guru
menilai
aspek
motorik
siswa
ketika
dituntut jeli memanfaatkan waktu yang
melakukan
ada. Ada beberapa aplikasi yang diunduh
Laboratorium. Guru melakukan evaluasi
A
panjang,
di setiap pembelajaran berakhir, dan ini
dari
internet
yang
digunakan
untuk
S
C
memudahkan guru dalam menyampaikan
dilakukan
pembelajaran
berdasarkan
di
program
dari
media
sekolah. Guru melakukan ujian akhir
pembelajaran di sekolah juga menjadi
semester, ujian mid semester. Guru juga
pertimabangan dalam menentukan media
melakukan
P
A
pembelajaran.
yang
digunakan
Ketersediaan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran. Dengan media pembelajar-
perencanaan
untuk
me-
lakukan ulangan harian, penugasan, dan
praktik di laboratorium.
an yang cukup lengkap, memudahkan
Program remidi dilakukan ketika ada
guru dalam melaksanakan pembelajaran,
anak-anak yang belum tuntas, atau ada
dan memudahkan siswa dalam menerima
beberapa
siswa yang mendapat nilai
materi pelajaran.
dibawah
criteria
Guru
menghendaki
model
pem-
belajaran yang variatif, hal ini dipercaya
(KKM).
Program
ketuntasan
remedial
minimal
dilakukan
untuk memperbaiki nilai yang diperoleh
62
siswa, sedangkan bagi siswa yang sudah
Meskipun
dalam
implementasi
program
e-learning dalam pembelajaran belum
pengayaan. Guru melihat aspek afektif
maksimal, namun ada beberapa guru
siswa
evaluasi
yang menyediakan tes-tes yang sifatnya
pembelajaran, guru menggunakan buku
online, hal ini diterapkan dalam mata
rekam atau buku catatan mengajar untuk
pelajaran TIK bab Powerpoint. Siswa bisa
mencatat aktifitas siswa selama dalam
mengerjakan
pembelajaran, hal ini dilakukan untuk
batas
melihat
dalam
mengerjakan beberapa soal yang telah
mengikuti pembelajaran dikelas. Guru
ditentukan, di akhir waktu siswa akan
menggunakan angket untuk mengetahui
mengetahu
seberapa
dikerjakan. Untuk meminimalisir anak
ketika
melakukan
keseriusan
besar
siswa
minat
siswa
pada
waktu
soal
secara online, ada
yang
score
disediakan
untuk
N
S
diberikan
dari
U
akan
soal
yang
yang bekerjasama ketika evaluasi secara
pelajaran.
online
belum
online, soal yang diberikan pada masing-
dilakukan oleh seluruh guru di SMAN 1,
masing siswa diatur secara random atau
ada beberapa guru yang menggunakan
acak.
internet sebagai media untuk memberi-
Laboratorium, dan tidak dikerjakan di
kan penugasan, guru memberikan soal
rumah, sehingga
melalui media online selanjutnya siswa
memantau aktivitas siswa selama proses
mengunduh dari internet. Ketika guru
evaluasi pembelajaran berlangsung.
berhalangan hadir dalam kelas, guru
Prestasi SMAN 1 Surakarta
N
secara
Soal
yang
S
A
R
JA
Evaluasi
A
tuntas,
guru
SMAN
di
bias langsung
mencoba memberikan penugasan kepada
Siswa
siswa untuk mengerjakan soal yang telah
bimbingan khusus untuk dipersiapkan
dikirim melalui internet.
menjadi bibit yang unggul, siswa-siswa
A
di
dikerjakan
1
mendapatkan
pem-
disiapkan untuk mengikuti lomba-lomba
belajaran dalam mata pelajaran Fisika,
mewakili sekoloah sesuai dengan minat
melakukan
evaluasi
S
C
Dalam
siswa, untuk mengetahui minat siswa
dan essay seperti biasa dalam evaluasi
sekolah mengadakan seleksi sejak awal
pembelajaran. Dalam melakukan evaluasi
mendaftar di SMAN 1. Banyak minat dari
P
A
guru menggunakan soal pilihan ganda
pembelajaran,
model
yang digunakan
siswa yang dikembangkan di SMAN 1,
lebih variatif, hal ini disebabkan karena
diantaranya
TIK,
SMAN 1 memiliki sarana dan prasarana
Kebumian,
Matematika,
yang lebih baik dan memadahi. Guru-
Akuntansi dan Bahasa Inggris, setiap
guru leluasa untuk lebih kreatif, karena
siswa bisa memilih salah satu yang
didukung dengan media pembelajaran
menjadi minat utama.
yang ada.
Robotic,
Fisika,
Ekonomi,
Dalam pelaksanaan pembimbingan
siswa di SMAN 1, sekolah menunjuk guru
63
yang sesuai dengan bidang keahliannya,
inggris
dan ditunjuk dengan surat tugas dari
pembelajaran.
kepala
sekolah.
Untuk
waktu
dan
pemanfaatan
Guru
di
SMAN
IT
dalam
1
pelaksanaannya disepakati setiap minggu
pembelajaran
dua kali, untuk masalah hari disepakati
dalam hal waktu, secara umum guru-guru
antara guru dan murid. Dengan waktu
harus
pandai
pembimbingan
waktu
yang
yang
dan
ada.
kesulitan
memanfaatkan
Ketika
guru
ingin
menguasai
menerapkan metode pembelajaran yang
bidangnya, diharapkan siswa-siswi SMAN
interaktif, guru terhambat dengan waktu
1 mampu dan siap mengikuti lomba
yang disediakan. Dengan waktu yang
setiap waktu.
singkat, rata-rata 45 menit setiap satu
SMAN 1 memiliki prestasi yang bagus
N
S
guru
intensif,
dalam
jam
pelajaran,
U
didampingi
yang
menghadapi
dalam
guru
dituntut
untuk
ajar
secara
di kota Surakarta, diukur berdasarkan
menyelesaikan
data-data
maksimal. Seperti yang terjadi ketika
TIM
yang
kompeten,
A
dari
bahan
bapak
hasil Ujian Nasional dengan nilai 10.
pokok bahasan Fluida.
Dalam
JA
Siswa-siswa SMAN 1 juga banyak yang
wawan
N
terakhir banyak siswa yang lulus dengan
mengajar
Fisika,
pada
guru
juga
pembelajaran
mendapat prestasi peringkat 1 di kota
kesulitan dalam menggunakan fasilitas
Surakarta.
pendukung
Kendala
yang
ter-
dalam
pasang secara tidak tepat. Semisal LCD
Implementasi RSBI di SMAN 1 Surakarta
proyektor yang dipasang di atap, hal ini
R
dan
S
A
Pendukung
pembelajaran,
Pembelajaran di SMAN 1 didukung oleh
menyulitkan
guru-guru
memanfaatkan
yang
memiliki
pengalaman
A
yang baik, dan juga didukung tenaga
bilaman
guru
remot
ketika
dalam
ingin
pembelajaran,
untuk
mengaktifkan
hilang. Sinar proyektor yang menyorot ke
konsen dan kompeten pada bidangnya.
dinding, beberapa sinar menutup papan
S
C
pengajar yang masih muda, tentunya
tulis, guru mengalami kesulitan ketika
system pembelajaran, guru-guru di SMAN
ingin menggunakan papan tulis dan LCD
1 mampu menyesuakan.
proyektor.
P
A
Ketika ada perubahan kurikulum maupun
Dalam proses pembelajaran di SMAN
pelajaran
Dengan
waktu
45 menit, jika
permasalahan
satu
jam
dihadapkan
1 didukung oleh sarana dan prasarana
dengan
yang memadahi, ada tenaga yang diberi
pembelajaran,
tanggung jawab untuk merawat sarana
dibutuhkan dalam pembelajaran akan
dan prasarana. Pelatihan untuk guru-guru
terpotong.
makan
teknis
waktu
dalam
yang
juga membatu dalam mengembangkan
kemampuan
guru
dalam
berbahasa
64
PEMBAHASAN
yang
Perencanaan pembelajaran di SMAN 1
dilaksanakan
sesuai dengan teori Dewi Salma (2007:37)
media (OHP materials, program VCD,
yang
lingkungan, dan seterusnya); Pemilihan
menyebutkan
komponen
dasar
digunakan
dalam
pembelajaran
melalui:
Pemanfaatan
dalam perencanaan program kegiatan
metode
(diskusi,
belajar
kooperatif,
pengajaran antara lain sebagai berikut:
praktik);
Alokasi
waktu
(satu
Pembelajar, tujuan pembelajaran, analisa
pelajaran, satu semester, dan seterusnya);
pembelajaran,
Alokasi nara sumber (guru, ahli materi,
dan
penilaian
belajar.
aster performer, dan seterusnya); Alat
Pembelajar adalah pihak yang menjadi
pengajaran
fokus
dengan
desain
pembelajaran,
menurut
N
S
ajar
pembelajaran,
atau
yang
media
lebih
dikenal
pembelajaran
sangat
U
bahan
strategi
jam
Dinas Pendidikan Nasional standar Intake
menunjang
(siswa
proses belajar mengajar, untuk mencapai
internasional
sekolah
diseleksi
bertaraf
secara
ketat
dan
efisiensi
A
baru)
efektivitas
tujuan pengajaran yang diinginkan.
Merencanakan pengendalian waktu,
N
melalui saringan rapor SD, ujian akhir
tes
pengendalian waktu (manajemen waktu)
dalam
dapat dilakukan salah satunya dengan
penjabaran
cara menyusun jadwal dan alokasi waktu
kompetensi yang akan dukuasai oleh
sehingga kegiatan PBM dapat berjalan
pembelajar jika mereka telah selesai dan
berhasil menguasai materi ajar tertentu.
perencanaan
kesehatan
wawancara.
fisik,
Rumusan
tujuan
merupakan
sesuai waktu yang direncanakan. Proses
Dalam menganalisis Pembelajaran, guru
suatu lingkungan kegiatan. Ada yang
melakukan proses menganalisi topik atau
bertitik
materi yang akan dipelajari. Analisis
ketrampilan
pembelajaran
A
S
A
R
pembelajaran
dan
JA
sekolah,
dilakukan
agar
kendala
S
C
belajar seperti tingkat kesulitan atau
pengajaran
tolak
yang
dari
ditelusuri
Penilaian
P
A
Pembelajaran
adalah
upaya
Strategi
yang
diperlukan
informasi
dikomunikasikan
diantisipasi.
kegiatan-kegiatan
(suatu
pekerjaan), dan ada yang bertitik tolak
perilaku awal yang belum dikuasai dapat
dan
dari
merupakan
pengukuran
yang
(suatu
belajar
hendak
mata
ajar).
adalah
tentang
kemampuan
atau
dalam
kompetensi yang sudah dikuasai atau
menentukan teknik penyampaian pesan,
belum. Penilaian adalah masukan bagi
penentuan metode dan media, alur isi
guru
pelajaran, serta interaksi pengajar dan
menyebabkan pembelajar berhasil atau
peserta didik. Metode pengajaran yang
gagal.
dilakukan
oleh
perancang
agar
mereka
tahu
apa
yang
digunakan disesuaikan dengan bahan,
Pelaksanaan pembelajaran di SMAN 1
tujuan, dan kondisi siswa dengan melihat
dipengaruhi beberapa faktor, diantara-
kegiatan yang akan dilakukan. Strategi
nya: faktor Intake (siswa baru), faktor
65
guru/ tenaga pengajar, faktor kurikulum,
guru dengan siswa ataupun dengan siswa
faktor
itu sendiri.
sarana
dan
prasarana,
faktor
lingkungan. Faktor intake (siswa baru)
Dengan dukungan beberapa faktor di
berpengaruh terhadap pembelajaran di
atas,
SMAN 1, siswa-siswa yang masuk di
kemampuan yang bagus, hal tersebut
SMAN 1 melalui saringan atau seleksi
mampu
yang ketat. Calon siswa baru melalui
baik di tingkat Kota maupun tingkat
seleksi Tes, seleksi nilai raport, dan
nasional.
ditutup dengan wawancara yang diikuti
merupakan proses pembelajaran yang
siswa dan wali murid. Faktor guru yang
bagus,
berpengalaman
dipengaruhi
ke-
meningkatkan
Hal
tersebut
sebuah
memiliki
prestasi
siswa
diatas
adalah
pembelajaran
input
yang
yang
bagus
mampu
pembelajaran
menghasilkan sebuah pembelajaran yang
yang
kreatif
berkualitas pula. Sejalan dengan yang
mampu menciptakan pembelajaran yang
dikemukakan oleh Sardiman (2006: 51)
lebih bervariatif. Faktor kurikulum yang
menjelaskan,
dipadukan dengan standar luar negeri,
merupakan proses interaksi antara unsur
menghasilkan
row
pengembangan
N
guru
JA
berkualitas,
materi
maka
akan
A
lingkungan
yang
bagus,
dan
mampuan yang kompeten dibidangnya,
melaksanakan
yang
1
N
S
memiliki
SMAN
U
dan
membuat
proses
input,
pengajaran
instrumental
input
pengaruh
meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran
menerima materi yang lebih variatif.
bahwa proses pengajaran dipengaruhi
sarana
dan
S
A
R
pelajaran yang lebih baik. Hal ini mampu
Faktor
prasaran
sangat
out
didukung
tenaga,
prasarana
A
dan
kita
dapat
enverionment in put dan
mendukung proses pembelajaran, dengan
sarana
lingkungan.
dan
put.
Enverionment
fasilitas,
Dalam
mengetahui
enverionment
input,
terdiri:
kurikulum,
sistem
administrasi dan lain-lain. Enverionment
tidak mudah jenuh dalam mengikuti
out put, terdiri: keluarga masyarakat,
S
C
pembelajaran lebih menarik, dan siswa
pembelajaran dikelas. Dengan internet
sekolah.
lengkap,
Tenaga guru yang berkompeten dan
membuat materi yang diajarkan akan
memiliki pengalaman yang tidak sedikit,
laboratorium
yang
P
A
dan
lebih variatif, guru lebih mudah dalam
mampu
menghadapi
mengembangkan materi pelajaran. Faktor
kebijakan
dari
lingkungan SMAN 1 yang nyaman, segar
dihadapkan dengan peraturan yang baru.
dan kondusif, membuat siswa dapat
Guru
melibatkan kemampuannya semaksimal
merencanakan
mungkin dalam pembelajaran. Keaktifan
berkualitas, guru mampu memanfaatkan
siswa dalam proses pembelajaran akan
sarana dan prasarana yang dimiliki di
menyebabkan interaksi yang tinggi antara
SMAN
yang
1.
perubahan
pemerintah
berpengalaman
pembelajaran
Misalnya
guru
ketika
mampu
yang
bisa
66
menggunakan
lengkap,
laboratorium
untuk
pembelajaran
yang
pembelajaran
dengan
dilakukan
secara
mampu
melakukan
evaluasi
dipadukan
sehingga
Evaluasi
di
SMAN
terencana,
1
guru
setelah
selesai
memberikan pengalaman yang baik pada
pembelajaran, hal ini dilakukan untuk
siswa.
mengetahui kemampuan
Proses pembelajaran adalah sebuah
siswa dalam
menyerap informasi yang diberikan. Guru
melakukan
untuk berbagi dan mengolah informasi
seberapa jauh siswa menyerap materi
dengan
yang
tujuan
agar
pengetahuan
evaluasi untuk mengetahui
diberikan
oleh
guru,
dengan
dan
hasilnya
menggunakan
belajar secara mandiri dan berkelanjutan.
dibandingkan dengan suatu tolak ukur
Dalam
untuk memperoleh suatu kesimpulan.
dengan
media
kelas
guru
Guru
pembelajaran
melakukan
evaluasi
setiap
A
dibantu
di
U
difahami siswa dan menjadi landasan
pembelajaran
ulangan
N
S
upaya bersama antara guru dan siswa
pembelajaran berakhir, untuk membahas
proses
sehingga
soal guru menggunakan metode diskusi,
belajar
hal ini melatih siswa untuk berinteraksi
Media
dengan teman-teman. Siswa akan terlatih
pembelajaran,
munculnya
kemampuan
berkelanjutan
secara
pembelajaran
yang
ditersedia
di
adalah
JA
disini
menjadi
sumber
buku
yang
kemampuannya
pendapat,
untuk
mengemukakan
mempertahankan
pendapat
R
informasi
mandiri.
N
yang mendukung keberhasilan sebuah
jaringan
dengan alasan yang kuat, dan mampu
internet yang terpasang di sekolah, LCD
menghasilkan jawaban yang sesuai. Guru
dan alat
melakukan evaluasi dengan melihat nilai
S
A
proyektor
perpustakaan,
yang ada di kelas,
harian,
peraga yang ada di laboratorium.
pembelajaran
kepada
dan
siswa
variatif
secara
dengan
S
C
menarik
A
Guru mampu menyampaikan materi
memanfaatkan media pebelajaran
nilai
tugas,
selain
itu
juga
pengamatan. Dengan mengamati kegiatan
siswa
di
kelas,
guru
menilai
aspek
psikomotorik dari siswa.
Ketika guru memberikan ulangan
yang
harian,
dikemukakan oleh Smaldino, dkk (2008)
mendapat nilai belum tuntas, maka siswa
P
A
ada. Hal ini selaras dengan teori yang
ada
beberapa
siswa
mengatakan bahwa media adalah suatu
yang
alat komunikasi dan sumber informasi.
kesempatan untuk remidi. Anak yang
Dikatakan
belum
media
pembelajaran,
bila
bersangkutan
yang
tuntas
mendapat
mendapat
kesempatan
segala sesuatu tersebut membawa pesan
untuk mengikuti remidi, dan apabila
untuk suatu tujuan pembelajaran.
setelah
mengikuti
remidi
belum
mendapat nilai yan tuntas, makan siswa
Evaluasi Pembelajaran
yang
bersangkutan
akan
mendapat
kesempatan untuk mengikuti remedial
67
Evaluasi juga dilakukan guru secara
teaching. Remedial teaching merupakan
pembelajaran tambahan bagi anak-anak
online,
yang belum menguasai materi, hal ini
mengakses soal evaluasi, dan siswa bisa
tercermin ketika anak mendapat nilai
mengumpulkan
yang tidak tuntas, ketika mengerjakan
online.
Pelaksanaan
ulangan
online
belum
reguler,
diluar
dan
jam
teaching
melalui
evaluasi
secara
dilaksanakan
secara
menyeluruh oleh guru di SMAN 1, baru
berdasarkan
mata pelajaran TIK yang menjalankan,
ditentukan
dan pelaksanaannya pun dilakukan di
Sejalan dengan yang dikemukakan
Abin
penugasan
mudah
pembelajaran
kesepakatan antara guru dan siswa.
oleh
dengan
Syamsuddin
N
S
dilakukan
Remedial
bisa
(2003)
Pada
Lab SMAN 1. Evaluasi secara online
disajikan dalam pilihan ganda, dan siswa
U
harian.
siswa
diberikan
remedial serupa dengan proses belajar-
menyelesaikan soal. Siswa bisa langsung
mengajar
mengetahui
pembelajaran
lebih
peningkatan
(improvement)
belajar
siswa,
Tujuan
diarahkan
baik
pada
prestasi
secara
kualitatif
waktu
hasil
dilakukan, dengan
evaluasi
begitu
N
(reguler).
siswa
untuk
yang
bisa
langsung mengetahui apakah siswa yang
bersangkutan lulus atau harus remidi.
JA
biasa
batasan
A
dasarnya proses, pelaksaan pengajaran
maupun kuantitatif, sehingga setidak-
keberhasilan
diterima
memenuhi
minimal
atau
Penghambat
dan
Pendukung
meningkatkan
Dalam proses pembelajaran di SMAN 1,
dapat
acceptable
kemampuan
penyesuaian
(readjustment),
baik
kembali
dirinya
A
terhadap
SMAN 1 Surakarta.
ada beberapa
Bagi siswa yang mendapatkan nilai
kendala yang dihadapi
oleh guru dan ada juga pendukung dalam
proses
maupun lingkunganya.
S
C
Faktor
Pembelajaran Bertaraf Internasional di
yang
(minimum
performance)
kriteria
R
dapat
S
A
tidaknya
pembelajaran
di
kelas.
Guru
mengalami kendala dalam masalah waktu
bersangkutan
yang dialokasikan untuk melaksanakan
mendapat kesempatan untuk mendapat
pembelajaran di kelas, misalnya dalam
materi pengayakan. Hal
ini dilakukan
satu jam pelajaran 45 menit, dirasa tidak
untuk memberikan latihan kepada siswa,
cukup ketika guru menggunakan metode
untuk menghadapi soal yang lebih sukar.
eksperimen.
Hal ini dilakukan oleh guru dengan latar
diajarkan
belakang
memiliki
laboratorium, maka akan membutuhkan
kemampuan yang lebih, anak tertantang
waktu yang lebih panjang, dan hal ini
untuk memecahkan masalah yang lebih
yang
berat dengan begitu anak akan tidak
pembelajaran. Ketika guru dihadapkan
mudah jenuh dalam pembelajaran.
dengan kalender pendidikan, maka guru
anak
yang
P
A
bagus,
agar
siswa
Berhubung
perlu
menjadi
adanya
materi
yang
penggunaan
kendala
dalam
68
harus menyesuaikan materi yang akan
bidang kemampuan bahasa inggris dan
diajarkan dengan waktu yang tersedia
TIK, hal ini berkaitan dengan SMAN 1
dalam kalender pendidikan.
sebagai
Pemasangan sarana dan prasarana
sekolah
rintisan
bertaraf
internasional.
Sarana
yang kurang sesuai akan menimbulkan
yang
mendukung
masalah, yang mampu menjadi kendala
pembelajaran, juga memiliki peran dalam
dalam
pembelajaran.
pencapaian prestasi siswa dan SMAN 1
sarana
yang
beberapa
pemasangannya
kurang
Surakarta.
Sarana
mendukung
sesuai seperti LCD proyektor, sinar dari
pembelajaran
LCD proyektor mengenai sebagian papan
pembeda dengan sekolah yang lain, dan
tulis, hal ini menutupi tulisan di papan
hal
tulis. Ketika guru menggunakan LCD
dalam
proyektor untuk menampilkan animasi
Dengan
atau presentasi power point, guru tidak
bagus, guru mampu berkreasi dan lebih
bisa menggunakan papan tulis secara
mudah
utuh, tapi tidak semua kelas seperti
pembelajaran
itu,tapi
Pembelajaran
SMAN
1,
menjadi
U
ini menjadi keunggulan tersendiri
mengembangkan
dan
N
A
sarana
untuk
JA
yang saya alami kebanyakan
di
yang
N
S
Pada
pembelajaran.
prasarana
yang
mengembangkan
menjadi
yang
berkualitas.
didukung
fasilitas
seperti itu. Kemudian ada di beberapa
modern, mampu mengurangi kejenuhan
kelas,
untuk
pembelajaran yang diikuti siswa, hal ini
menghidupkan LCD proyektor itu akhirakhir ini tidak ada, sehingga perlu waktu
belajar. Sarana Internet yang bisa diakses
yang
digunakan
mampu memicu semangat siswa dalam
yang cukup lama untuk menyalakan LCD
secara gratis, laboratorium yang lengkap
proyektor.
dan bagus, serta kelas yang nyaman
S
A
R
alat
yang
memiliki
A
Guru-guru
menghadirkan
membawa
berkualitas
pembelajaran yang berkualitas, sehingga
Secara
mampu
S
C
pengalaman,
mampu
bagus.
menciptakan
Ketika
prestasi
dihadapkan
yang
dengan
P
A
perubahan kebijakan pendidikan, guru
pembelajaran
umum
mempengaruhi
yang
faktor-faktor
prestasi
belajar
yang
siswa
SMAN 1 Surakarta dibedakan menjadi
faktor
internal
dan
faktor
eksternal.
mampu untuk segera menyesuaikan, dan
Peran sekolah dalam menyelenggarakan
tidak terlalu membutuhkan waktu yang
pembelajaran di kelas adalah sebagai
lama untuk mengikuti perkembangan. Di
faktor eksternal dan motivasi siswa yang
SMAN 1 ada program pelatihan untuk
bersangkutan
guru-guru,
untuk
Faktor internal dari siswa meliputi sikap,
meningkatkan SDM guru, program ini
minat, dan kemampuan siswa, SMAN 1
dilakukan setiap tahun. Di tahun ini
memiliki
guru-guru
berkualitas tinggi, hal ini bisa dilihat
hal
ini
diberikan
dilakukan
pelatihan
dalam
adalah
masukan
faktor
atau
internal.
input
yang
69
ketika proses penerimaan siswa baru.
faktor non sosial yang berperan dalam
Siswa yang masuk di SMA N 1 memiliki
mendidik siswa di Rintisan SMA BI.
motivasi berprestasi yang tinggi, hal ini
bisa dilihat dengan bagaimana cita-cita
Bagaimana hasil atau prestasi belajar
yang diinginkan siswa ketika lulus dari
siswa SMAN 1 Surakarta
SMAN 1.
Tiada
Sarana
prasarana
yang
bagus,
hari
slogan
tanpa
SMAN
prestasi
1
begitulah
Surakarta,
dan
diwujudkan dengan banyaknya prestasi
kelas, siswa bisa nyaman dalam belajar
yang telah diraih siswa siswi SMAN 1
dan mampu berkembang dengan baik.
Surakarta
Guru sebagai tenaga pendidik memiliki
tingkat
andil yang besar juga, guru mampu
Akademik maupun Akademik. Menjadi
membawakan pembelajaran yang baik,
juara
untuk memberikan materi pelajaran yang
barangkali bukan menjadi hal yang baru
berkualitas. Guru mampu memberikan
bagi SMA Negeri 1 Surakarta. Salah
pengaruh yang kuat pada anak, sehingga
satunya TIK. Juara I Lomba Olimpiade
anak merasa terbantu dalam mencapai
TIK Akakom Daerah Istimewa Yogyakarta
cita-cita atau prestasi yang diharapkan.
Kategori Lomba Pemrograman Dasar atas
dari
N
S
membantu siswa dalam pembelajaran di
tingkat
sampai
baik
bidang
mata
pelajaran,
JA
N
A
olimpiade
U
Internasional,
kota
yang
nama IRFAN NUR AFIF (XI Aksel 2). Juara
mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi faktor lingkungan sosial dan
Istimewa
eksternal
I Lomba Olimpiade TIK Akakom Daerah
Lingkungan
Aplikasi atas nama Jeffry Lingga (XI IPA
sosial sekolah, keluarga, dan masyarakat
8). Baru-baru ini beberapa siswa SMA
berpengaruh
di
Negeri 1 Surakarta menyabet 2 juara
Rintisan SMA BI. Lingkungan sekolah
dalam lomba yang berhubungan dengan
yang nyaman, rapi, sangat mendukung
mata pelajaran Geografi. Adalah Lomba
(Syah,
2003).
dalam
pembelajaran
S
C
A
non-sosial
S
A
R
Faktor
terwujudnya
pembelajaran
yang
Paper.
YogyakartaKategori
Lomba
tingkat
Propinsi
diadakan
Jawa
berkualitas, proses pembentukan siswa
Tengah
yang berprestasi sudah mulai sejak anak
Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas
P
A
yang
Lomba
Himpunan
bersosialisasi dalam keluarga, kemudian
Diponegoro, Semarang pada 15 Desember
dilanjutkan di sekolah, di masyarakat,
2010
dan
memperoleh Juara 3. Prestasi di bidang
di
lingkungan
perangkat
silabus,
sekitar. Kesatuan
pembelajaran,
rencana
kurikulum,
pembelajaran
yang
juga
termasuk
dalam
SMA
Negeri
1
Surakarta
Geografi tidak hanya berhenti sampai di
situ.
Diperolehnya prestasi siswa di SMAN
didalamnya memuat strategi dan metode
pembelajaran,
ini
1
Surakarta
tidak
lepas
dari
peran
sekolah dalam menyelenggarakan pem-
70
belajaran di kelas dan motivasi siswa
menentukan langkah yang akan diambil
yang bersangkutan. Jika dilihat dari siswa
di kemudian hari.
yang menyangkut dengan sikap, minat,
dan kemampuan siswa, SMAN 1 memiliki
KESIMPULAN
masukan atau input yang berkualitas
Perencanaan
tinggi, hal ini bisa dilihat ketika proses
Sekolah Bertaraf Internasional SMAN 1
penerimaan
Surakarta
masuk di SMA
baru.
Siswa
yang
N 1 memiliki motivasi
Rintisan
Dalam merencanakan pembelajaran di
berprestasi yang tinggi, hal ini bisa
SMAN
dilihat dengan bagaimana siswa tersebut
dilakukan
mengikuti
cita-cita
mempunyai progran In House Training
yang diinginkan ketika lulus dari SMAN 1.
(IHT), dalam IHT guru-guru di kumpulkan
Untuk mencapai prestasi belajar yang
sesuai dengan MGMP, untuk mengikuti
diharapkan siswa, ada beberapa faktor
workshop pembuatan kurikulum khusus-
dari luar siswa (faktor ekstern), semisal
nya pembuatan perangkat pembelajaran.
prasarana
sekolah
dan
tahun,
sekolah
U
diawal
pembelajaran
A
dan
perencanaan
N
sarana
pembelajaran
1
N
S
siswa
Pembelajaran
Guru
guru.
memperhatikan
Sarana prasarana yang bagus, membantu
faktor
siswa dalam pembelajaran di kelas, siswa
belajaran,
bisa nyaman dalam belajar dan mampu
pembelajaran
berkembang dengan baik. Guru sebagai
yang dapat mempengaruhi komponen
tenaga pendidik memiliki andil yang
pengajaran
S
A
R
JA
dalam
beberapa
merencanakan
meliputi:
Tujuan
merupakan
lainnya
dalam
komponen
seperti
pelajaran,
pembelajaran yang baik, untuk mem-
pemilihan metode, alat, sumber, dan alat
berikan
materi
evaluasi.
kualitas.
Guru
A
mampu
yang
ber-
memberikan
S
C
pengaruh yang kuat pada anak, sehingga
belajar
bahan
besar juga, guru mampu membawakan
pelajaran
kegiatan
pem-
Bahan
mengajar,
Pelajaran.
Bahan
pelajaran adalah substansi yang akan
disampaikan
dalam
proses
belajar
anak merasa terbantu dalam mencapai
mengajar. Karena itu, guru yang akan
cita-cita atau prestasi yang diharapkan.
mengajar pasti memiliki dan menguasai
P
A
Lingkungan sekolah yang nyaman,
bahan
pelajaran
yang
akan
yang
disampaikannya pada anak didik. Metode
mendukung untuk belajar dengan baik.
adalah suatu cara yang dipergunakan
Sekolah yang memiliki sejarah prestasi
untuk
yang
memberikan
ditetapkan. Media adalah segala sesuatu
semangat untuk memicu prestasi siswa.
yang dapat digunakan dalam rangka
Peran alumni dalam mendampingi adik
mencapai tujuan pengajaran. Misalnya
kelas mampu memberikan peran yang
LCD
positif, siswa termotivasi untuk bisa
Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan
mampu
menghadirkan
bagus,
mampu
suasa
mencapai
Proyektor,
tujuan
Lap
yang
Top.
telah
Evaluasi.
71
data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya,
pembelajaran
yang bersangkutan dengan kemampuan
dari
siswa guna mengetahui sebab akibat dan
meningkatkan prestasi siswa. Hal ini
hasil
terbukti dengan banyaknya prestasi yang
belajar
siswa
yang
dapat
yang berkualitas, justru
pengalaman
mereka
mampu
ke-
diperoleh. Pembelajaran rintisan sekolah
mampuan belajar. Misalnya: tes tulis,
bertaraf internasional di SMAN 1 bisa
lisan, praktek, dan lain-lain.
berjalan dengan baik, karena didukung
dan
Proses
dengan
mengembangkan
perencanaan
pembelajaran
mempertimbangkan
unsur
dengan fasilitas dan sarana prasarana
N
S
mendorong
pembelajaran yang bagus. Guru juga
memiliki
evaluasi akan menciptakan pembelajaran
berperan sebagai pengajar yang mampu
yang
mendorong
memberikan materi pelajaran yang sesuai
maksimal.
untuk siswa, baik pembelajaran di kelas
tercapainya
dan
prestasi
Perencanaan
akan
yang
pembelajaran
tersebut
yang
strategis,
guru
A
baik
peran
U
tujuan, bahan ajar, metode, media dan
maupun di laboratorium.
Guru dalam menyampaikan materi
N
memiliki tujuan untuk mewujudkan visi
dan misi sekolah. Dalam melaksanakan
pelajaran tidak menggunakan pengantar
program
bahasa inggris secara penuh, tapi di
Sekolah
Bertaraf
JA
Rintisan
campur dengan bahasa Indonesia. Hal ini
Internasional.
disebabkan guru-guru belum menguasai
Pembelajaran
Rintisan
R
Pelaksanaan
S
A
Sekolah Bertaraf Internasional di SMAN
1 Surakarta
Pelaksanaan
pembelajaran
bahasa
inggris
mengurangi
A
sekolah bertaraf internasional di SMAN N
S
C
materi
untuk
dalam
pembelajaran,
materi dijelaskan menggunakan bahasa
Indonesia.
Ketua
1 dilakukan di kelas dan di laboratorium,
disesuaikan dengan materi yang akan
aktif,
kesalahan
menyampaikan
rintisan
secara
program
rintisan
sekolah
bertaraf internasional memiliki tanggung
jawab dalam pelaksanaan pembelajaran,
SMAN 1 dipengaruhi beberapa faktor,
untuk menciptakan layanan kepada siswa
diantaranya: faktor Intake (siswa baru),
berpotensi
P
A
dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran di
untuk
mencapai
prestasi
faktor guru/ tenaga pengajar, faktor
bertaraf nasional dan internasional, hal
kurikulum, faktor sarana dan prasarana,
ini
faktor lingkungan.
pengembangan program RSBI.
Dalam
pembelajaran
guru
selaras
bertaraf
disesuaikan
Surakarta.
materi
pelajaran.
tujuan
umum
Evaluasi Pembelajaran rintisan sekolah
menggunakan metode pembelajaran yang
dengan
dengan
internasional
di
SMAN
1
Meskipun banyak guru yang sudah tua,
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan
tidak menghalangi untuk menghadirkan
oleh
guru
di
SMAN
1
Surakarta
72
melakukan hal-hal sebagai berikut: Setiap
kesempatan untuk remedial teaching.
akhir
Remedial teaching dilakukan berdasarkan
pembelajaran
guru
melakukan
evaluasi pembelajaran, hal ini dilakukan
kesepakatanantara
untuk mengetahu sejauh mana siswa
berhubungan
dengan
memahami materi yang diajarkan. Ada
dilaksanakannya
remedial
guru yang melakukan evaluasi secara
Belum semua guru melakukan evaluasi
online, dilakukan di laboratorium dengan
secara online, hal ini disebabkan karena
menggunakan
soal
sumber daya guru yang sudah tua, dan
mengurangi
masih dibantu dengan guru-guru muda.
ketika
tes
Namun untuk penugasan secara online
berjalan. Siswa yang mendapatkan nilai
sudah berjalan, guru memberikan tugas
dibawah
kepada siswa, selanjutnya jawabannya
kecurangan
untuk
antar
KKM
siswa
mendapat
kesempatan
waktu
dikumpulkan melalui e-mail.
melakukan
Faktor
memperhatikan
A
untuk mengikuti remidi. Guru dalam
evaluasi
siswa,
teaching.
N
S
random
computer,
dan
U
dibuat
media
guru
pendukung
dan
penghambat
pembelajaran rintisan sekolah bertaraf
Dalam pembelajaran eksak guru menilai
internasional
aspek kognitif siswa dari kemampuan
Faktor pendukung yang menonjol dalam
akademik siswa, dilihat dari kemampuan
pembelajaran rintisan sekolah bertaraf
siswa menerima materi yang dijelaskan
internasional
oleh guru, sehingga mampu mengerjakan
adalah dukungan dari fasilitas sarana
soal
guru
dan prasarana. Dukungan sarana dan
biasa
prasarana tersebut merupakan bantuan
disebut buku agenda mengajar, kita catat
dari pemerintah dan dana dari siswa
anak-anak yang mempunyai kelebihan
yang
buku
afektif
rekam,
atau
A
mempunyai
Aspek
S
A
evaluasi.
R
JA
N
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
di
dibayarkan
SMAN
ketika
1
Surakarta,
awal
masuk
sekolah, kepemimpinan ketua program
penilaian proses, jadi penilaian prose situ
RSBI
S
C
menonjol saat pelajaran itu istilahnya
juga
memiliki
peran
dalam
mengatur pengalokasian anggaran dan
melihat guru kurang maksimal dalam
sumberdaya guru. Dalam mendukung
mengembangkan aspek motorik siswa,
pembelajaran rintisan sekolah bertaraf
P
A
nanti masuknya ke penilaian afektif. Saya
kemampuan motorik siswa bisa dilihat
internasional,
ketika
alat-alat
sekolah didukung oleh kinerja team work
praktikkum,
yang bagus, dari berbagai fihak yang
seperti dalam pelajaran fisika, kimia, dan
terkait dalam pembelajaran di SMAN 1
komputer.
Surakarta.
yang
siswa
mempersiapkan
digunakan
ketika
Bagi siswa yang sudah mengikuti
Penghambat
keberhasilan
dalam
program
pelaksanaan
remidi dan belumtuntas, maka siswa
pembelajaran rintisan sekolah bertaraf
yang
internasional adalah kesesuaian antara
bersangkutan
mempunyai
73
pendidikan
kualitas dari sumberdaya manusia, baik
dengan materi yang harus dikuasi oleh
guru sebagai pengajar dan siswa sebagai
siswa. Ada beberapa guru yang merasa
obyek utama dalam pembelajaran. Guru
kekurangan
yang
waktu
dalam
kalender
waktu,
sehingga
disiasati
berkualitas
terbukti
mampu
dengan memberikan jam tambahan, dan
menghadirkan
siswa tidak merasa keberatan dengan
berkualitas, guru mampu memberikan
adanya tambahan jam pelajaran.
pembelajaran yang efektif dan kreatif.
Hasil atau prestasi belajar siswa SMAN
Input
1 Surakarta
memudahkan guru dalam menyampaikan
SMAN 1 memberikan bimbingan secara
materi
khusus pada siswa untuk dipersiapkan
perhatian sekolah mengadakan pelatihan
menjadi bibit yang unggul, siswa-siswa
bagi
disiapkan untuk mengikuti lomba-lomba
kemampuan
mewakili sekoloah sesuai dengan minat
kemampuan informasi dan teknologi (IT).
yang
bagus
untuk
berbahasa
A
Untuk
akan
Sebagai
U
pembelajaran.
guru-guru,
yang
N
S
siswa
N
siswa, untuk mengetahui minat siswa
pem-belajaran
mengubah
wujud
meningkatkan
inggris
dan
pandangan
masyarakat yang mempunyai pandangan
mendaftar di SMAN 1. Banyak minat dari
bahwa
siswa yang dikembangkan di SMAN 1,
berbiaya mahal sehingga hanya siswa
diantaranya
TIK,
Fisika,
mampu yang bisa sekolah di sekolah
Kebumian,
Matematika,
Ekonomi,
Akuntansi dan Bahasa Inggris, setiap
subsidi silang bagi siswa yang berprestasi
sekolah
RSBI
adalah
sekolah
RSBI, disarankan sekolah memberikan
siswa bisa memilih salah satu yang
dan kurang mampu. Dalam implementasi
menjadi minat utama
rintisan sekolah bertaraf internasional
S
A
R
Robotic,
JA
sekolah mengadakan seleksi sejak awal
A
Beberapa prestasi yang diraih siswa
sekolah
mendapat
bantuan
dari
beberapa bulan yang lalu diantaranya,
pemerintah, sebaiknya sekolah mampu
siswa
lomba
menekan biaya sekolah yang ditanggung
pemrograman di AKAKOM Jogja, lomba
oleh siswa, sehingga biaya pendidikan
desain grafis di STIKUBANK juara 1.
akan menjadi lebih murah.
1
juara
1
S
C
SMAN
P
A
Dibidang studi lain ekonomi, akuntansi,
anak-anak SMAN 1 juara tingkat regional
bahkan se jawa bali.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi
seperti disebut di atas, maka dalam
implementasi
pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Sugandi, et all. (2006). Teori
Pembelajaran. Semarang: UNNES
Press.
Ahmad rohani. (2004). Pengelolaan
Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu & Rohani, Ahmad. (1995).
Pengelolaan Pengajaran. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
rintisan
bertaraf internasional perlu diperhatikan
74
N
A
U
N
S
Hamzah.
(2006).
Perencanaan
pembelajaran.
Jakarta.
Bumi
Aksara.
Ibrahim, R dan Syaodih S, Nana. (1996).
Perencanaan Pengajaran. Jakarta.
Rineka Cipta.
Kir Haryana. 2007. Konsep Sekolah
Bertaraf Internasional (artikel).
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta.
Laily, SNF. 2002. Perbedaan Tingkat
Motivasi Bersaing pada Mahasiswa
Di Tinjau dari Jenis Lembaga
Pendidikan (Study di Wilayah
Malang). Skripsi UMM.
Lindsley, O. R. (1992a). Precision
teaching: Discoveries and effects.
Journal of Applied Behavior
Analysis, 25, 51-57.
Miarso, Yusufhadi. (2005). Menyemai
Benih
Teknologi
Pend