TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN).
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
(STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna
Memperoleh Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM. E0010232
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Penulisan Hukum (Skripsi)
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
(STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)
Oleh :
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM. E0010232
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum
(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 19 Mei 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
Handojo Leksono, S.H., M.H.
Anugrah Adiastuti, S.H., M.H.
NIP. 195304291984031001
NIP. 198506292009122002
ii
PENGESAHAN PENGUJI
Penulisan Hukum (Skripsi)
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
(STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)
Oleh :
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM. E0010232
Telah Diterima dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan
Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada :
Hari
: Jumat
Tanggal
: 27 Juni 2014
DEWAN PENGUJI
1. Siti Muslimah, S.H., M.H.
NIP. 19700926 199403 2 001
Ketua
: ……………………………………
2. Anugrah Adiastuti, S.H., M.H.
NIP. 19850629 200912 2 002
Sekretaris
: ........................................................
3. Handojo Leksono, S.H., M.H.
: ……………………………………
NIP. 19530429 198403 1 001
Anggota
Mengetahui
Dekan,
Prof. Dr. HARTIWININGSIH S.H., M.Hum
NIP. 195702031985032001
iii
PERNYATAAN
Nama
: Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM
: E0010232
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul :
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI
PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI
KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN) adalah betul-betul karya sendiri. Halhal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi
dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti
pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari
penulisan hukum (skripsi) ini.
Surakarta, 19 Mei 2014
yang membuat pernyataan
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM. E0010232
iv
ABSTRAK
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri, E0010232. 2014. TINJAUAN YURIDIS
MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL
PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI
PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN). Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaturan dan
implementasi hak lintas damai bagi kapal perang di Indonesia dan Korea Selatan
beserta kekurangan dan kelebihannya dan menelaah implikasi pengaturan Alur
Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) terhadap hak lintas damai bagi kapal perang di
Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat
preskriptif dan terapan dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan
komparatif. Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum
penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan teknis analisis bahan hukum
menggunakan metode silogisme deduktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia dan Korea Selatan telah
mengatur dan mengimplementasikan hak lintas damai kedalam peraturan nasional.
Di Indonesia, hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2002, sedangkan Korea Selatan diatur
didalam Territorial Sea and Contiguous Zone Act Number 10524 Tahun 2011 dan
Enforcement Decree of Territorial Sea and Contiguous Zone Act Presidential
Decree Number 17803 Tahun 2002. Masing-masing peraturan memiliki
kekurangan dan kelebihan, terutama berkaitan dengan notifikasi kapal perang.
Hak lintas damai bagi kapal perang di ALKI ditetapkan berdasarkan PP Nomor 37
Tahun 2002.
Hal ini berarti bahwa ALKI berimplikasi kepada hak navigasi lain yang
harus dijamin, bukan hanya hak lintas damai tetapi juga hak lintas alur laut
kepulauan dan hak lintas transit. Terkait hak lintas damai kapal perang di ALKI
dapat dilaksanakan hak lintas damai sehingga hak, kewajiban, dan peraturanperaturan hak lintas damai pada umumnya berlaku. Hak lintas damai bagi kapal
perang berlaku di wilayah ALKI sehingga setiap hak, kewajiban dan aturan terkait
hak tersebut mengikat kepada subjek yang ada. Kebutuhan Indonesia atas
informasi terhadap kapal perang yang melintas di wilayah ALKI berkaitan dengan
tipe hak lintas damai yang digunakan oleh kapal perang tersebut. Oleh karenanya,
perlu adanya aturan yang jelas didalam peraturan nasional mengenai notifikasi
kapal perang yang akan melintas di perairan Indonesia.
Kata kunci: hak lintas damai, kapal perang, ALKI, Korea Selatan
v
ABSTRACT
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri. E0010232. 2014. LEGAL REVIEW OF
REGULATION ON RIGHT OF INNOCENT PASSAGE FOR WARSHIP IN
INDONESIAN ARCHIPELAGIC SEA LANES (COMPARATIVE STUDY
WITH THE REGULATION ON RIGHT OF INNOCENT PASSAGE FOR
WARSHIP IN SOUTH KOREA). Faculty of Law. University of Sebelas Maret
Surakarta.
The purposes of this research are to describe the regulations on right of
innocent passage for warship in Indonesia and South Korea including its
weaknesses and benefits, also analyze the impact of regulation of Indonesian
Archipelagic Sea Lanes (IASL) to right of innocent passage for warship in
Indonesia.
This research is involved into normative legal research that is prescriptive
implemented using statute and comparative approach. This research consists of
primary and secondary law materials. The technique of collecting law materials
use library research and deductive syllogism method (as technique of legal
analysis).
The result shows that Indonesia and South Korea have been regulating
and implementing right of innocent passage into their national regulations.
Indonesia regulates it into Act Number 6 Year 1996 and Government Regulation
Number 36 Year 2002, while in South Korea, it regulates into Territorial Sea and
Contiguous Zone Act Number 10524 Year 2011 and Enforcement Decree of
Territorial Sea and Contiguous Zone Act Presidential Decree Number 17803 Year
2002. Each regulation has weaknesses and benefits, especially related to warship
notification. Right of innocent passage of warship in IASL is stated based on
Government Regulation Number 37 Year 2002.
It means that IASL impacts to another navigation right that shall be
provided, not only on right of innocent passage but also right of archipelagic sealanes passage and right of transit passage. Right of innocent passage is
applicable for warship in IASL, so that any rights, obligations, and right of
innocent passage are bound its subject. Indonesia needs of information upon the
warship where passes through IASL related to type of right passage using by the
warship. Therefore, there should be clear regulation in national provisions
regarding warship notification where employs IASL.
Keywords: right of innocent passage, warship, IASL, South Korea
vi
MOTTO
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau
menjadi bijak di masa depan
-Amsal 19:20-
If you want to your dreams come true, don’t sleep !
-Yiddish ProverbWhy worry ? if you’ve done the very best you can, worrying won’t
make it better
-Walt Disney-
Ini dunia bukan surga, kau tak harus terlihat sempurna
-Donald Duck-
Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat
bagi orang lain
-Adrian A. Sumarno (Donny Dhirgantoro, 5cm.)-
vii
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini, dengan kerendahan hati penulis persembahkan untuk :
Tanah Air Indonesia Raya, untuk air dan lautnya, langit dan udaranya, tanah
dan daratannya, saya mencintai Indonesia sepenuhnya !!!
Super Papa Gerardus Tonny Daniel Satriyo Sasono, S.H. dan Super Mama
MC. Tri Kanti, S.E. yang selalu menjadi cahaya saat gelap, orangtua sekaligus
sahabat terhebat, semoga persembahan sederhana ini membanggakan Papa dan
Mama.
Christina Tika Permatasari Tonny Saputri, S.E., kakak tersuper dan partner
terbaik yang semakin cantik, terimakasih untuk kasih sayang, pengorbanan,
dan semuanya.
Arif Irawan, partner terhebat, terimakasih untuk kasih sayang, semangat,
pengorbanan dan dukungan. Thankyou superman !
Saudara-saudara KMK St. Yohanes Don Bosco Fakultas Hukum UNS, KMK
Jaya !
Teman-teman Fakultas Hukum angkatan 2010. Viva Justicia !
Teman-teman ILC (International Law Community), semangat !
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
berkatnya, sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Penulisan
Hukum
(Skripsi)
dengan
judul
“TINJAUAN
YURIDIS
MENGENAI
PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR
LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN
PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI
KOREA SELATAN)”. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
Penulisan Hukum (Skripsi) ini, namun Penulis berharap Penulisan Hukum
(Skripsi) ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang hukum. Penyusunan dan penyelesaian Penulisan Hukum (Skripsi) ini tidak
terlepas dari bantuan, dukungan baik moril maupun materiil serta doa dari semua
pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret.
2.
Ibu Sri Lestari Rahayu, S.H., M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum
Internasional yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
3.
Bapak Handojo Leksono, S.H., M.H., selaku Pembimbing I Penulisan
Hukum yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing,
memberi saran, kritik dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4.
Ibu Anugrah Adiastuti, S.H., M.H., selaku Pembimbing II Penulisan Hukum
yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing, memberi
saran, kritik, motivasi dan semangat kepada Penulis dengan penuh
kesabaran.
5.
Bapak Isharyanto, S.H., M.H., selaku pembimbing akademik, atas nasihat
dan motivasi bagi Penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum
UNS.
6.
Bapak dan Ibu Dosen dan segenap jajaran civitas akademika Fakultas
Hukum UNS yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis
sehingga dapat menjadi bekal Penulis kedepannya.
ix
7.
Ketua Bagian PPH Ibu Wida Astuti, S.H., M.H., dan segenap jajaran
anggota PPH, Mas Wawan, Mas Joko Susilo atas segala bantuan dalam
Penyusunan Penulisan Hukum ini.
8.
Papa, Mama, Kakak, keluarga besar dan Arif Irawan atas kasih sayang, doa,
dukungan, semangat, motivasi dan pengorbanan yang luar biasa untuk
Penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
9.
Saudara-saudara KMK St. Yohanes Don Bosco Fakultas Hukum UNS,
Veve, Damai, Siska, Inno, Reza, Bernardus Bayu, Dhani, Bimo, Dek Giles,
Dek Sisca, kakak-kakak dan adik-adik semua keluarga besar KMK atas doa,
dukungan, kebersamaan dan kekeluargaannya.
10.
Teman-teman Fakultas Hukum UNS, Andreas Febrian, Kadek Evinka,
Riskyta, Amanda Pati Kawa, Bayu Nur Rochim, Toddy dan seluruh temanteman
angkatan
2010,
atas
dukungan,
bantuan,
motivasi
dan
kebersamaannya.
11.
Teman-teman ILC (International Law Community), Monic, Eriec, temanteman dan adik-adik semuanya, atas motivasi dan pengalaman menarik
meski komunitas ini belum lama dihidupkan kembali.
12.
Semua pihak yang telah mendukung Penulis dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demikian semoga Penulisan Hukum ini bermanfaat kepada semua pihak,
baik akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum.
Surakarta, 19 Mei 2014
Penulis
MONICA AYU S.T.S
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………
iii
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………
iv
ABSTRAK …………………………………………………………………
v
ABSTRACT ………………………………………………………………
vi
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………
viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….
xiv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………
5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………
6
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………
6
E. Metode Penelitian ………………………………………………
7
xi
F. Sistematika Penulisan Hukum …………………………………
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori …………………………………………………
1.
Tinjauan
Umum
tentang
Hak
Lintas
Damai
14
14
…………………..
a. Hak Lintas Damai Menurut Konferensi Kodifikasi Den
Haag 1930 …………………………………………
b.
Hak Lintas Damai Menurut Konvensi Mengenai Laut
14
15
Teritorial dan Jalur Tambahan Jenewa Tahun 1958 …
b.
c.
Hak Lintas Damai Menurut UNCLOS 1982 …………
18
Hak Lintas Damai diluar Ketentuan Konferensi
Kodifikasi Den Haag Tahun 1930 dan UNCLOS 1982
…………………………………………………………..
2. Tinjauan Umum tentang Kapal Perang ……………………
24
26
a.
Pengertian Kapal ………………………………………
26
b.
Pengertian Kapal Perang ………………………………
26
c.
Kebangsaan dan Kekebalan Kapal Perang ……………
27
d.
Fungsi Kapal Perang …………………………………
29
3. Tinjauan Umum tentang Negara Kepulauan dan Alur Laut
Kepulauan Indonesia ………………………………………
30
a.
Negara Kepulauan ……………………………………
30
b.
Alur Laut Kepulauan Indonesia ………………………
37
xii
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengaturan dan Implementasi Hak Lintas Damai Bagi Kapal
Perang di Indonesia dan Korea Selatan ………………………
46
1. Indonesia …………………………………………………
46
2. Korea Selatan ………………………………………………
52
3. Persamaan dan Perbedaan Pengaturan Hak Lintas Damai
Bagi Kapal Perang di Indonesia dan Korea Selatan ………
62
B. Kekurangan dan Kelebihan Pengaturan Hak Lintas Damai Bagi
Kapal Perang di Indonesia dan Korea Selatan …………………
64
1. Kekurangan ………………………………………………
65
2. Kelebihan …………………………………………………
70
C. Implikasi Pengaturan Alur Laut Kepulauan Indonesia Terhadap
Hak
Lintas
Damai
Bagi
Kapal
Perang di
Indonesia
………………
72
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………………
88
B. Saran ……………………………………………………………
91
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
94
LAMPIRAN ………………………………………………………………
95
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan Alur Laut dan Skema Pemisah Menurut PP Nomor
36 Tahun 2002 dan ALKI Menurut PP Nomor 37 Tahun 2002
………...
74
Tabel 2. Perbandingan Unsur Lintas Damai dan Lintas ALKI Berdasarkan
UNCLOS
1982
………………………………………………………
xiv
77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustratif Alur Laut Kepulauan Indonesia Berdasarkan PP
Nomor
37
Tahun
40
2002
……………………………………………………
Gambar
2.
Skema
Kerangka
………………………………………
xv
Pemikiran
43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Territorial Sea and Contiguous Zone Act Number 10524
Tahun
2011
……………………………………………………………
98
Lampiran 2. Enforcement Decree of Territorial Sea and Contiguos Zone
Act Presidential Decree Number 17803 Tahun 2002
……………...
102
Lampiran 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
1971 tentang Wewenang Pemberian "Ijin Berlayar" Bagi
Segala Kegiatan Kendaraan Air Asing Dalam Wilayah
Perairan
Indonesia
……………………………………………………….
xvi
107
BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
(STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan guna
Memperoleh Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM. E0010232
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Penulisan Hukum (Skripsi)
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
(STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)
Oleh :
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM. E0010232
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum
(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 19 Mei 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
Handojo Leksono, S.H., M.H.
Anugrah Adiastuti, S.H., M.H.
NIP. 195304291984031001
NIP. 198506292009122002
ii
PENGESAHAN PENGUJI
Penulisan Hukum (Skripsi)
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
(STUDI PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN)
Oleh :
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM. E0010232
Telah Diterima dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan
Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada :
Hari
: Jumat
Tanggal
: 27 Juni 2014
DEWAN PENGUJI
1. Siti Muslimah, S.H., M.H.
NIP. 19700926 199403 2 001
Ketua
: ……………………………………
2. Anugrah Adiastuti, S.H., M.H.
NIP. 19850629 200912 2 002
Sekretaris
: ........................................................
3. Handojo Leksono, S.H., M.H.
: ……………………………………
NIP. 19530429 198403 1 001
Anggota
Mengetahui
Dekan,
Prof. Dr. HARTIWININGSIH S.H., M.Hum
NIP. 195702031985032001
iii
PERNYATAAN
Nama
: Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM
: E0010232
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul :
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI
PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI
KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN) adalah betul-betul karya sendiri. Halhal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi
dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti
pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari
penulisan hukum (skripsi) ini.
Surakarta, 19 Mei 2014
yang membuat pernyataan
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri
NIM. E0010232
iv
ABSTRAK
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri, E0010232. 2014. TINJAUAN YURIDIS
MENGENAI PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL
PERANG DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI
PERBANDINGAN DENGAN PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI
BAGI KAPAL PERANG DI KOREA SELATAN). Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaturan dan
implementasi hak lintas damai bagi kapal perang di Indonesia dan Korea Selatan
beserta kekurangan dan kelebihannya dan menelaah implikasi pengaturan Alur
Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) terhadap hak lintas damai bagi kapal perang di
Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat
preskriptif dan terapan dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan
komparatif. Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum
penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan teknis analisis bahan hukum
menggunakan metode silogisme deduktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia dan Korea Selatan telah
mengatur dan mengimplementasikan hak lintas damai kedalam peraturan nasional.
Di Indonesia, hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2002, sedangkan Korea Selatan diatur
didalam Territorial Sea and Contiguous Zone Act Number 10524 Tahun 2011 dan
Enforcement Decree of Territorial Sea and Contiguous Zone Act Presidential
Decree Number 17803 Tahun 2002. Masing-masing peraturan memiliki
kekurangan dan kelebihan, terutama berkaitan dengan notifikasi kapal perang.
Hak lintas damai bagi kapal perang di ALKI ditetapkan berdasarkan PP Nomor 37
Tahun 2002.
Hal ini berarti bahwa ALKI berimplikasi kepada hak navigasi lain yang
harus dijamin, bukan hanya hak lintas damai tetapi juga hak lintas alur laut
kepulauan dan hak lintas transit. Terkait hak lintas damai kapal perang di ALKI
dapat dilaksanakan hak lintas damai sehingga hak, kewajiban, dan peraturanperaturan hak lintas damai pada umumnya berlaku. Hak lintas damai bagi kapal
perang berlaku di wilayah ALKI sehingga setiap hak, kewajiban dan aturan terkait
hak tersebut mengikat kepada subjek yang ada. Kebutuhan Indonesia atas
informasi terhadap kapal perang yang melintas di wilayah ALKI berkaitan dengan
tipe hak lintas damai yang digunakan oleh kapal perang tersebut. Oleh karenanya,
perlu adanya aturan yang jelas didalam peraturan nasional mengenai notifikasi
kapal perang yang akan melintas di perairan Indonesia.
Kata kunci: hak lintas damai, kapal perang, ALKI, Korea Selatan
v
ABSTRACT
Monica Ayu Soraya Tonny Saputri. E0010232. 2014. LEGAL REVIEW OF
REGULATION ON RIGHT OF INNOCENT PASSAGE FOR WARSHIP IN
INDONESIAN ARCHIPELAGIC SEA LANES (COMPARATIVE STUDY
WITH THE REGULATION ON RIGHT OF INNOCENT PASSAGE FOR
WARSHIP IN SOUTH KOREA). Faculty of Law. University of Sebelas Maret
Surakarta.
The purposes of this research are to describe the regulations on right of
innocent passage for warship in Indonesia and South Korea including its
weaknesses and benefits, also analyze the impact of regulation of Indonesian
Archipelagic Sea Lanes (IASL) to right of innocent passage for warship in
Indonesia.
This research is involved into normative legal research that is prescriptive
implemented using statute and comparative approach. This research consists of
primary and secondary law materials. The technique of collecting law materials
use library research and deductive syllogism method (as technique of legal
analysis).
The result shows that Indonesia and South Korea have been regulating
and implementing right of innocent passage into their national regulations.
Indonesia regulates it into Act Number 6 Year 1996 and Government Regulation
Number 36 Year 2002, while in South Korea, it regulates into Territorial Sea and
Contiguous Zone Act Number 10524 Year 2011 and Enforcement Decree of
Territorial Sea and Contiguous Zone Act Presidential Decree Number 17803 Year
2002. Each regulation has weaknesses and benefits, especially related to warship
notification. Right of innocent passage of warship in IASL is stated based on
Government Regulation Number 37 Year 2002.
It means that IASL impacts to another navigation right that shall be
provided, not only on right of innocent passage but also right of archipelagic sealanes passage and right of transit passage. Right of innocent passage is
applicable for warship in IASL, so that any rights, obligations, and right of
innocent passage are bound its subject. Indonesia needs of information upon the
warship where passes through IASL related to type of right passage using by the
warship. Therefore, there should be clear regulation in national provisions
regarding warship notification where employs IASL.
Keywords: right of innocent passage, warship, IASL, South Korea
vi
MOTTO
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau
menjadi bijak di masa depan
-Amsal 19:20-
If you want to your dreams come true, don’t sleep !
-Yiddish ProverbWhy worry ? if you’ve done the very best you can, worrying won’t
make it better
-Walt Disney-
Ini dunia bukan surga, kau tak harus terlihat sempurna
-Donald Duck-
Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat
bagi orang lain
-Adrian A. Sumarno (Donny Dhirgantoro, 5cm.)-
vii
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini, dengan kerendahan hati penulis persembahkan untuk :
Tanah Air Indonesia Raya, untuk air dan lautnya, langit dan udaranya, tanah
dan daratannya, saya mencintai Indonesia sepenuhnya !!!
Super Papa Gerardus Tonny Daniel Satriyo Sasono, S.H. dan Super Mama
MC. Tri Kanti, S.E. yang selalu menjadi cahaya saat gelap, orangtua sekaligus
sahabat terhebat, semoga persembahan sederhana ini membanggakan Papa dan
Mama.
Christina Tika Permatasari Tonny Saputri, S.E., kakak tersuper dan partner
terbaik yang semakin cantik, terimakasih untuk kasih sayang, pengorbanan,
dan semuanya.
Arif Irawan, partner terhebat, terimakasih untuk kasih sayang, semangat,
pengorbanan dan dukungan. Thankyou superman !
Saudara-saudara KMK St. Yohanes Don Bosco Fakultas Hukum UNS, KMK
Jaya !
Teman-teman Fakultas Hukum angkatan 2010. Viva Justicia !
Teman-teman ILC (International Law Community), semangat !
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
berkatnya, sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Penulisan
Hukum
(Skripsi)
dengan
judul
“TINJAUAN
YURIDIS
MENGENAI
PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI ALUR
LAUT KEPULAUAN INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN DENGAN
PENGATURAN HAK LINTAS DAMAI BAGI KAPAL PERANG DI
KOREA SELATAN)”. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
Penulisan Hukum (Skripsi) ini, namun Penulis berharap Penulisan Hukum
(Skripsi) ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang hukum. Penyusunan dan penyelesaian Penulisan Hukum (Skripsi) ini tidak
terlepas dari bantuan, dukungan baik moril maupun materiil serta doa dari semua
pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret.
2.
Ibu Sri Lestari Rahayu, S.H., M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum
Internasional yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
3.
Bapak Handojo Leksono, S.H., M.H., selaku Pembimbing I Penulisan
Hukum yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing,
memberi saran, kritik dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4.
Ibu Anugrah Adiastuti, S.H., M.H., selaku Pembimbing II Penulisan Hukum
yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk membimbing, memberi
saran, kritik, motivasi dan semangat kepada Penulis dengan penuh
kesabaran.
5.
Bapak Isharyanto, S.H., M.H., selaku pembimbing akademik, atas nasihat
dan motivasi bagi Penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum
UNS.
6.
Bapak dan Ibu Dosen dan segenap jajaran civitas akademika Fakultas
Hukum UNS yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis
sehingga dapat menjadi bekal Penulis kedepannya.
ix
7.
Ketua Bagian PPH Ibu Wida Astuti, S.H., M.H., dan segenap jajaran
anggota PPH, Mas Wawan, Mas Joko Susilo atas segala bantuan dalam
Penyusunan Penulisan Hukum ini.
8.
Papa, Mama, Kakak, keluarga besar dan Arif Irawan atas kasih sayang, doa,
dukungan, semangat, motivasi dan pengorbanan yang luar biasa untuk
Penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
9.
Saudara-saudara KMK St. Yohanes Don Bosco Fakultas Hukum UNS,
Veve, Damai, Siska, Inno, Reza, Bernardus Bayu, Dhani, Bimo, Dek Giles,
Dek Sisca, kakak-kakak dan adik-adik semua keluarga besar KMK atas doa,
dukungan, kebersamaan dan kekeluargaannya.
10.
Teman-teman Fakultas Hukum UNS, Andreas Febrian, Kadek Evinka,
Riskyta, Amanda Pati Kawa, Bayu Nur Rochim, Toddy dan seluruh temanteman
angkatan
2010,
atas
dukungan,
bantuan,
motivasi
dan
kebersamaannya.
11.
Teman-teman ILC (International Law Community), Monic, Eriec, temanteman dan adik-adik semuanya, atas motivasi dan pengalaman menarik
meski komunitas ini belum lama dihidupkan kembali.
12.
Semua pihak yang telah mendukung Penulis dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demikian semoga Penulisan Hukum ini bermanfaat kepada semua pihak,
baik akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum.
Surakarta, 19 Mei 2014
Penulis
MONICA AYU S.T.S
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………
iii
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………
iv
ABSTRAK …………………………………………………………………
v
ABSTRACT ………………………………………………………………
vi
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………
viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….
xiv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………
5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………
6
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………
6
E. Metode Penelitian ………………………………………………
7
xi
F. Sistematika Penulisan Hukum …………………………………
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori …………………………………………………
1.
Tinjauan
Umum
tentang
Hak
Lintas
Damai
14
14
…………………..
a. Hak Lintas Damai Menurut Konferensi Kodifikasi Den
Haag 1930 …………………………………………
b.
Hak Lintas Damai Menurut Konvensi Mengenai Laut
14
15
Teritorial dan Jalur Tambahan Jenewa Tahun 1958 …
b.
c.
Hak Lintas Damai Menurut UNCLOS 1982 …………
18
Hak Lintas Damai diluar Ketentuan Konferensi
Kodifikasi Den Haag Tahun 1930 dan UNCLOS 1982
…………………………………………………………..
2. Tinjauan Umum tentang Kapal Perang ……………………
24
26
a.
Pengertian Kapal ………………………………………
26
b.
Pengertian Kapal Perang ………………………………
26
c.
Kebangsaan dan Kekebalan Kapal Perang ……………
27
d.
Fungsi Kapal Perang …………………………………
29
3. Tinjauan Umum tentang Negara Kepulauan dan Alur Laut
Kepulauan Indonesia ………………………………………
30
a.
Negara Kepulauan ……………………………………
30
b.
Alur Laut Kepulauan Indonesia ………………………
37
xii
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengaturan dan Implementasi Hak Lintas Damai Bagi Kapal
Perang di Indonesia dan Korea Selatan ………………………
46
1. Indonesia …………………………………………………
46
2. Korea Selatan ………………………………………………
52
3. Persamaan dan Perbedaan Pengaturan Hak Lintas Damai
Bagi Kapal Perang di Indonesia dan Korea Selatan ………
62
B. Kekurangan dan Kelebihan Pengaturan Hak Lintas Damai Bagi
Kapal Perang di Indonesia dan Korea Selatan …………………
64
1. Kekurangan ………………………………………………
65
2. Kelebihan …………………………………………………
70
C. Implikasi Pengaturan Alur Laut Kepulauan Indonesia Terhadap
Hak
Lintas
Damai
Bagi
Kapal
Perang di
Indonesia
………………
72
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………………
88
B. Saran ……………………………………………………………
91
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
94
LAMPIRAN ………………………………………………………………
95
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan Alur Laut dan Skema Pemisah Menurut PP Nomor
36 Tahun 2002 dan ALKI Menurut PP Nomor 37 Tahun 2002
………...
74
Tabel 2. Perbandingan Unsur Lintas Damai dan Lintas ALKI Berdasarkan
UNCLOS
1982
………………………………………………………
xiv
77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustratif Alur Laut Kepulauan Indonesia Berdasarkan PP
Nomor
37
Tahun
40
2002
……………………………………………………
Gambar
2.
Skema
Kerangka
………………………………………
xv
Pemikiran
43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Territorial Sea and Contiguous Zone Act Number 10524
Tahun
2011
……………………………………………………………
98
Lampiran 2. Enforcement Decree of Territorial Sea and Contiguos Zone
Act Presidential Decree Number 17803 Tahun 2002
……………...
102
Lampiran 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
1971 tentang Wewenang Pemberian "Ijin Berlayar" Bagi
Segala Kegiatan Kendaraan Air Asing Dalam Wilayah
Perairan
Indonesia
……………………………………………………….
xvi
107