Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung.
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
PENERAPAN POLA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KATUP PNEUMATIK DI SMK N 12 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
MUHAMAD RAMDAN E.0551.1001158
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
Oleh
Muhamad Ramdan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Muhamad Ramdan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI MUHAMAD RAMDAN
E.0551.1001158
PENERAPAN POLA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KATUP PNEUMATIK DI SMK N 12 BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Ida Hamidah, M.Si. NIP. 19680926 199303 2 002
Pembimbing II
H. Purnawan, S.Pd., M.T. NIP. 19731111 200012 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 198901 1 001
(4)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pelaksanaan Kurikulum 2013 diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 menyatakan bahwa pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) semester tetap menggunakan Kurikulum 2013. SMK N 12 Bandung merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 selama tiga semester. Oleh karena itu, sekolah tersebut tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan menjadi sekolah rintisan penerapan Kurikulum 2013.
Salah satu dampak dari perubahan Kurikulum 2013 adalah perubahan struktur mata pelajaran. Paket keahlian Kontruksi Rangka Pesawat Udara (KRPU) atau Airframe Mechanics merupakan salah satu paket keahlian di SMK Negeri 12 yang mengalami perubahan struktur mata pelajaran. Mata pelajaran Aircraft Hydraulic & Pneumatic System merupakan salah satu mata pelajaran baru yang ada di paket keahlian KRPU sesuai dengan penerapan Kurikulum 2013. Pada silabus mata pelajaran tersebut dipelajari mulai dari pengidentifikasian komponen-komponen, rangkaian pipa, rangkaian sederhana dan kodefikasi pada sistem pneumatik dan hidrolik. Berdasarkan silabusnya, mata pelajaran tersebut berisi penguatan materi dari mata pelajaran sebelumnya yaitu, Aircraft Hydraulic Manufacture.
Sesuai dengan silabus mata pelajaran Aircraft Hydraulic & Pneumatic System, sistem pneumatik merupakan materi baru yang harus dipelajari oleh siswa paket keahlian KRPU. Pada pelajaran ini, materi yang paling penting untuk dipahami adalah tentang katup pneumatik. Pemahaman tentang simbol dan cara kerja katup pneumatik akan mempermudah siswa dalam memahami materi selanjutnya tentang merangkai sirkuit pneumatik sederhana dan kodefikasi pada komponen pneumatik.
Katup pneumatik mempunyai berbagai macam jenis dan fungsi, setiap komponen pneumatik tersebut sudah mempunyai simbol-simbol yang sudah distandarkan. Simbol-simbol katup pneumatik yang sudah distandarkan hanya berupa gambar dan kode penomoran. Untuk memahami cara kerja dari
(5)
simbol-2
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
simbol tersebut tentunya akan sulit jika hanya melihat gambar saja. Oleh karena itu, diperlukan suatu media yang dapat menjelaskan prinsip kerja simbol-simbol tersebut secara realistis. Menurut Purnawan (2006, hlm. 120) menyatakan bahwa simbol-simbol pneumatik standar (DIN ISO 1219 dan 5599) tidak cukup representatif untuk mampu menjelaskan secara realistis cara kerja komponen pneumatik. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran katup pneumatik ini dibutuhkan suatu alat bantu yang variatif untuk menyampaikan materi pelajaran yaitu dengan menggunakan multimedia pembelajaran.
Pada proses pembelajaran mata pelajaran ini sebelumnya, guru hanya menggunakan media berupa gambar yang disajikan ke dalam buku teks atau proyektor dan penyampaian langsung oleh guru mata pelajaran tersebut melalui ceramah dan pemberian soal-soal latihan. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi saat ini, maka diperlukan suatu inovasi dalam menyampaikan materi ajar sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi ajarnya. Khususnya, tentang materi katup pneumatik yang memerlukan media yang mendekati kenyataan supaya lebih mudah memahaminya.
Salah satu prinsip pembelajaran yang digunakan pada Kurikulum 2013 sesuai dengan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses diantaranya adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Untuk lebih memudahkan pembelajaran peserta didik untuk menguasai kompetensinya, diperlukan suatu media pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih tinggi sesuai dengan kerucut pengalaman Edgar Dale. Menurut Edgar Dale, manusia akan lebih memahami sesuatu bila menggunakan aktivitas belajar secara langsung, dan akan terus menurun pengalamannya bila aktivitas pembelajarannya hanya menggunakan beberapa media atau hanya menggunakan beberapa inderanya saja, contoh: hanya mendengar, melihat, atau membaca saja.
Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 menyatakan bahwa pola pikir yang dikembangkan pada Kurikulum 2013 adalah pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, pola pembelajaran interaktif, pola pembelajaran jejaring, pola pembelajaran pendekatan saintifik, pola belajar kelompok (berbasis tim), pola pembelajaran berbasis multimedia, pola pembelajaran berbasis kebutuhan
(6)
3
pelanggan, pola pembelajaran ilmu pengetahuan banyak, dan pola pembelajaran kritis.
Pada kegiatan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Negeri 12 Bandung. Sekolah ini memiliki fasilitas pembelajaran yang cukup memadai untuk menerapkan salah satu pola pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013. Di ruang kelas dan tempat praktikum sudah terpasang proyektor yang dapat digunakan untuk melakukan pola pembelajaran multimedia presentasi. Selain itu, sekolah ini mempunyai laboraturium komputer yang cukup representatif dengan kuantitas dan spesifikasi komputer yang cukup memadai untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif.
Menurut Hidayah & Hasbullah (2014, hlm. 47) media pembelajaran berbantuan multimedia interaktif memiliki pengaruh yang positif pada peningkatan minat siswa terhadap pembelajaran sistem pneumatik dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap prinsip kerja komponen pneumatik. Selanjutnya, hasil penelitian oleh Purnawan, dkk. (2013, hlm. 157) menunjukkan bahwa penggunaan media animasi mekanisme komponen pneumatik hasil pengembangan sebagai media tayang memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan power point. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Purnawan (2012, hlm. 206) menyimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa di kelompok kontrol (menggunakan gambar dan menerapkan metode pembelajaran klasik) memperoleh nilai rata-rata N-Gain 0.62 pada kategori sedang. Sedangkan, peningkatan hasil belajar di kelompok eksperimen (menggunakan animasi dan menerapkan metode pembelajaran semi individu) memperoleh nilai rata-rata N-Gain 0.35 pada kategori sedang.
Berdasarkan paparan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh multimedia katup pneumatik dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan cara menerapkan multimedia tersebut dalam pola pembelajaran yang berbeda, yaitu sebagai multimedia presentasi dan multimedia interaktif. Oleh karena itu, judul dari penelitian ini adalah: “Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung”.
(7)
4
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut.
“Bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok siswa yang menggunakan multimedia presentasi dengan kelompok siswa yang menggunakan multimedia interaktif pada materi katup pneumatik di SMK Negeri
12 Bandung?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, diantaranya adalah:
1. Mendapatkan gambaran hasil belajar siswa pada kelompok siswa yang menggunakan multimedia presentasi.
2. Mendapatkan gambaran hasil belajar siswa pada kelompok siswa yang menggunakan multimedia interaktif.
3. Mendapatkan gambaran peningkatan hasil belajar siswa pada kelompok siswa yang menggunakan multimedia presentasi.
4. Mendapatkan gambaran peningkatan hasil belajar siswa pada kelompok siswa yang menggunakan multimedia interaktif.
5. Mendapatkan gambaran perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelompok siswa yang menggunakan multimedia presentasi dan multimedia interaktif.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, diantaranya adalah: 1. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui peningkatan hasil belajar dari pola pembelajaran yang menggunakan multimedia presentasi dan multimedia interaktif. Sehingga siswa dapat termotivasi untuk memahami materi katup pneumatik.
2. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelompok yang menggunakan multimedia presentasi dan multimedia interaktif. Sehingga guru dapat mengetahui pola pembelajaran yang lebih baik digunakan pada materi katup pneumatik.
(8)
5
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian yang sejenis.
E. Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian pustaka, asumsi dasar, dan hipotesis penelitian. Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu yang relevan, asumsi dasar (kerangka pemikiran) dan hipotesis penelitian.
Bab III Metode penelitian. Pada bab ini berisi tentang desain penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Penutup. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran/rekomendasi.
(9)
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok yang menggunakan multimedia interaktif dan multimedia presentasi pada materi katup pneumatik. Simpulan dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia presentasi menunjukkan predikat nilai sebagai berikut, nilai B+ (10,71%), nilai B (7.14%), nilai B- (21,43%), nilai C+ (21.43%), nilai C (25%), dan nilai D (3.57%).
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia interaktif menunjukkan predikat nilai sebagai berikut, nilai B (7,7%), nilai B- (15,38%), nilai C (3,84%), nilai C- (7,7%), nilai D+ dengan frekuensi 19,43%, dan nilai D (46,15%).
3. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia presentasi memperoleh nilai 0.41, dengan kategori sedang. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa penggunaan multimedia presentasi dalam pembelajaran tentang katup pneumatik cukup efektif dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia interaktif memperoleh nilai 0.22, dengan kategori rendah. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran tentang katup pneumatik kurang efektif dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
5. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok yang menggunakan multimedia presentasi dan multimedia interaktif. Nilai rata-rata N-Gain siswa yang menggunakan multimedia presentasi lebih baik daripada nilai rata-rata N-Gain siswa yang menggunakan multimedia interaktif. Jadi, dapat dinyatakan bahwa penggunaan multimedia presentasi pada penelitian ini berpengaruh lebih baik pada peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan penggunaan multimedia interaktif pada materi katup pneumatik.
(10)
73
B. Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyarankan beberapa hal yang terkait dengan penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Bagi siswa, pada saat pembelajaran individu lebih ditingkatkan kembali konsentrasinya agar dapat mencapai kompetensi yang ditentukan pada materi katup pneumatik.
2. Bagi guru, dapat memaksimalkan multimedia presentasi dalam pembelajaran tentang katup pneumatik supaya hasil belajar siswa dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan.
3. Bagi sekolah, sebaiknya fasilitas komputer pada pembelajaran dengan menggunakan komputer lebih ditingkatkan lagi supaya dapat menerapkan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan berbasis multimedia sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
4. Bagi peneliti selanjutnya, lebih dikembangkan kembali multimedia tentang katup pneumatik. Penjelasan berupa tulisan pada multimedia lebih menarik lagi. Kemudian, pada pola pembelajaran interaktif waktu pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan dicapai.
(11)
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Aunurrahman. (2009). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Croser, P. & Ebel, F. (2002). Pneumatics: basic level. Denkendorf: Festo Didactic.
Djamarah, S.B. & Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Pembinaan SMK. (2014). Aircraft hydraulic and pneumatic systems. Jakarta: Kemendikbud.
Emzir. (2012). Metode penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Hake. R.R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: a six thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics
courses. [Online]. Diakses dari
www.physics.indiana.edu/~sdi/ajpv3i.pdf. (Diakses pada tanggal. 5/11/2014).
Hidayah, N. & Hasbullah. (2014). Upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap prinsip kerja pneumatik berbantuan perangkat lunak multimedia. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 10 (1), hlm. 47-56.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2014. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
(12)
75
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Kemendikbud.
Krathwohl, D.R. (2002). A revision of bloom’s taxonomy: an overview. Theory Into Practice, 41 (4), hlm. 212-218.
Kusantati, H., dkk. (2014). Evaluasi multimedia ineraktif berbasis animasi pada pembelajaran teknologi desain busana. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 10 (1), hlm. 35-46.
Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2013). Media pembelajaran manual dan digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mayer, R.E. (2009). Multimedia learning, second edition. Cambridge: Cambridge University Press.
Mayer, R. E. & Moreno, R., (2002). Animation as an aid to multimedia learning. Educational Psychology Review, 14 (1), hlm. 87-99.
Metiri Group. (2008). Multimodal learning through media: what the research says (hlm. 4). Cisco Systems Inc.
Munadi, Y. (2012). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Nandi. (2006). Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran Geografi di persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi, 6 (1), hlm. 1-9.
Purnawan. (2006). Desain model komponen pneumatik untuk media pembelajaran mekanisme komponen pneumatik. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 3(9), hlm. 116-124.
Purnawan. (2014). Integrated Course Ware Katup Pneumatik.
Purnawan, dkk. (2012). The implementation of animation as a mechanism of pneumatics component learning media. Proceedings of the 2nd UPI International Conference on Technical and Vocational Education and Training (hlm. 202-207). Bandung: Faculty of Technology and Vocational Education Indonesia University of Education.
Purnawan, dkk. (2013). Multimedia animasi mekanisme komponen pneumatik. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 9(2), hlm. 157-164. Purwanto, M.N. (2010). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
(2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
(13)
76
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sari, S.L. (2013). Pengaruh Lagu Sains Terhadap Kreativitas dan Penguasaan Konsep Siswa SMA Pada Materi Sistem Indera Penglihatan. (Skripsi). Repository UPI: Bandung.
Siregar, S. (2004). Statistik terapan. Jakarta: Grasindo.
Smaldino, S.E.,dkk. (2011). Instructional technology & media for learning: teknologi pembelajaran dan media untuk belajar. Jakarta: Kencana. Sudjana, N. (2013). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2014. Bandung: UPI Press.
Waryanto, N.H. (2008). Multimedia interaktif dalam pembelajaran.
Makalah disampaikan pada kegiatan Diklat Guru SMK
Muhammadiyah 3 Klaten pada
tanggal 15 dan 21 Mei 2008 di SMK Muhammadiyah 3 Klaten. (hlm. 4 5). Yogyakarta: FMIPA UNY.
(1)
5
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian yang sejenis.
E. Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian pustaka, asumsi dasar, dan hipotesis penelitian. Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu yang relevan, asumsi dasar (kerangka pemikiran) dan hipotesis penelitian.
Bab III Metode penelitian. Pada bab ini berisi tentang desain penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini berisi tentang deskripsi data penelitian, analisis data penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Penutup. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran/rekomendasi.
(2)
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok yang menggunakan multimedia interaktif dan multimedia presentasi pada materi katup pneumatik. Simpulan dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia presentasi menunjukkan predikat nilai sebagai berikut, nilai B+ (10,71%), nilai B (7.14%), nilai B- (21,43%), nilai C+ (21.43%), nilai C (25%), dan nilai D (3.57%).
2. Hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia interaktif menunjukkan predikat nilai sebagai berikut, nilai B (7,7%), nilai B- (15,38%), nilai C (3,84%), nilai C- (7,7%), nilai D+ dengan frekuensi 19,43%, dan nilai D (46,15%).
3. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia presentasi memperoleh nilai 0.41, dengan kategori sedang. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa penggunaan multimedia presentasi dalam pembelajaran tentang katup pneumatik cukup efektif dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia interaktif memperoleh nilai 0.22, dengan kategori rendah. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran tentang katup pneumatik kurang efektif dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
5. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok yang menggunakan multimedia presentasi dan multimedia interaktif. Nilai rata-rata N-Gain siswa yang menggunakan multimedia presentasi lebih baik daripada nilai rata-rata N-Gain siswa yang menggunakan multimedia interaktif. Jadi, dapat dinyatakan bahwa penggunaan multimedia presentasi pada penelitian ini berpengaruh lebih baik pada peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan penggunaan multimedia interaktif pada materi katup pneumatik.
(3)
73
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
B. Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyarankan beberapa hal yang terkait dengan penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Bagi siswa, pada saat pembelajaran individu lebih ditingkatkan kembali konsentrasinya agar dapat mencapai kompetensi yang ditentukan pada materi katup pneumatik.
2. Bagi guru, dapat memaksimalkan multimedia presentasi dalam pembelajaran tentang katup pneumatik supaya hasil belajar siswa dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan.
3. Bagi sekolah, sebaiknya fasilitas komputer pada pembelajaran dengan menggunakan komputer lebih ditingkatkan lagi supaya dapat menerapkan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan berbasis multimedia sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
4. Bagi peneliti selanjutnya, lebih dikembangkan kembali multimedia tentang katup pneumatik. Penjelasan berupa tulisan pada multimedia lebih menarik lagi. Kemudian, pada pola pembelajaran interaktif waktu pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan dicapai.
(4)
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Aunurrahman. (2009). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Croser, P. & Ebel, F. (2002). Pneumatics: basic level. Denkendorf: Festo Didactic.
Djamarah, S.B. & Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Pembinaan SMK. (2014). Aircraft hydraulic and pneumatic systems. Jakarta: Kemendikbud.
Emzir. (2012). Metode penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Hake. R.R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: a six thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics
courses. [Online]. Diakses dari
www.physics.indiana.edu/~sdi/ajpv3i.pdf. (Diakses pada tanggal. 5/11/2014).
Hidayah, N. & Hasbullah. (2014). Upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap prinsip kerja pneumatik berbantuan perangkat lunak multimedia. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 10 (1), hlm. 47-56.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2014. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
(5)
75
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Kemendikbud.
Krathwohl, D.R. (2002). A revision of bloom’s taxonomy: an overview. Theory Into Practice, 41 (4), hlm. 212-218.
Kusantati, H., dkk. (2014). Evaluasi multimedia ineraktif berbasis animasi pada pembelajaran teknologi desain busana. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 10 (1), hlm. 35-46.
Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2013). Media pembelajaran manual dan digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mayer, R.E. (2009). Multimedia learning, second edition. Cambridge: Cambridge University Press.
Mayer, R. E. & Moreno, R., (2002). Animation as an aid to multimedia learning. Educational Psychology Review, 14 (1), hlm. 87-99.
Metiri Group. (2008). Multimodal learning through media: what the research says (hlm. 4). Cisco Systems Inc.
Munadi, Y. (2012). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Nandi. (2006). Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran Geografi di persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi, 6 (1), hlm. 1-9.
Purnawan. (2006). Desain model komponen pneumatik untuk media pembelajaran mekanisme komponen pneumatik. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 3(9), hlm. 116-124.
Purnawan. (2014). Integrated Course Ware Katup Pneumatik.
Purnawan, dkk. (2012). The implementation of animation as a mechanism of pneumatics component learning media. Proceedings of the 2nd UPI International Conference on Technical and Vocational Education and Training (hlm. 202-207). Bandung: Faculty of Technology and Vocational Education Indonesia University of Education.
Purnawan, dkk. (2013). Multimedia animasi mekanisme komponen pneumatik. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan: INVOTEC, 9(2), hlm. 157-164. Purwanto, M.N. (2010). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
(2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
(6)
Muhamad Ramdan, 2015
Penerapan Pola Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Katup Pneumatik di SMK N 12 Bandung
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sari, S.L. (2013). Pengaruh Lagu Sains Terhadap Kreativitas dan Penguasaan Konsep Siswa SMA Pada Materi Sistem Indera Penglihatan. (Skripsi). Repository UPI: Bandung.
Siregar, S. (2004). Statistik terapan. Jakarta: Grasindo.
Smaldino, S.E.,dkk. (2011). Instructional technology & media for learning: teknologi pembelajaran dan media untuk belajar. Jakarta: Kencana. Sudjana, N. (2013). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2014. Bandung: UPI Press.
Waryanto, N.H. (2008). Multimedia interaktif dalam pembelajaran.
Makalah disampaikan pada kegiatan Diklat Guru SMK
Muhammadiyah 3 Klaten pada
tanggal 15 dan 21 Mei 2008 di SMK Muhammadiyah 3 Klaten. (hlm. 4 5). Yogyakarta: FMIPA UNY.