PENGARUH MODIFIKASI PELURU TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TOLAK PELURU PADA SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG.

PENGARUH MODIFIKASI PELURU TERHADAP PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN GERAK DASAR TOLAK PELURU PADA
SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG

SKRIPSI

DiajukanSebagai Salah SatuSyarat
MemperolehGelarSarjanaPendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:
Alan Kurniawan
1004545

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAH RAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015

PENGARUH MODIFIKASI PELURU TERHADAP KETERAMPILAN

GERAK DASAR TOLAK PELURU PADA SISWA
SMK NEGERI 4 BANDUNG
(Studi Eksperimen Pada Siswa SMK Negeri 4 Bandung)

Oleh
Alan Kurniawan
Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan, Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Alan Kurniawan 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian
Dengan dicetak ulang, diphoto copy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN
Alan Kurniawan

1004545
PENGARUH MODIFIKASI PELURU TERHADAP PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN GERAK DASARTOLAK PELURU PADA
SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I

Dr. YudyHendrayana, M.Kes. AIFO
NIP. 1962071819883031004
Pembimbing II

SufyarMudjianto,S.Pd., M. Pd.
NIP. 197503222008011005

Mengetahui
Ketua Program Studi
PendidikanJasmaniKesehatandanRekreasi

Drs. Mudjihartono, M. Pd
NIP. 196508171990011001


Abstrak

PENGARUH MODIFIKASI PELURU TERHADAP PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN GERAK DASAR TOLAK PELURU PADA SISWA SMK NEGERI
4 BANDUNG

Pembimbing : 1. Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes. AIFO.
2. SufyarMudjianto, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Alan Kurniawan
1004545

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
yang signifikan pada modifikasi peluru terhadap keterampilan gerak dasar
tolak peluru pada siswa SMK Negeri 4 Bandung. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metodepenelitian eksperimen dengan
responden/sampel yang berjumlah 32 orang siswa. Data diambil dari
kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Dari pengujian hipotesis pada

kelompok eksperimen diperoleh nilat t = 2,946 p = 0,006 < 0,05 maka Ho
ditolak, atau terdapat pengaruh yang signifikan diantara modifikasi peluru
terhadap pembelajaran keterampilan gerak dasartolak peluru pada siswa
SMK Negeri 4 Bandung. Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis pada
kelompok kontrol diperoleh hasil nilat t = 0,171 p = 0,865 > 0,05 maka Ho
diterima, atautidak terdapat pengaruh yang signifikan diantara modifikasi
peluru terhadap pembelajaran keterampilan gerak dasartolak peluru pada
siswa SMK Negeri 4 Bandung.Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan peluru modifikasi lebih
memiliki pengarus yang baik terhadap keterampilan gerak dasar
pembelajaran tolak peluru siswa.

Kata Kunci :Modifikasipeluru, danpembelajaranketerampilangerak
Dasartolakpeluru

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR TOLAK PELURU
PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu


Abstrak
MODIFICATIONEFFECTOFLEARNINGSKILLS
MISSILEBASEMOTIONTOREJECTBULLET
SMKSTATESTUDENT4BANDUNG

Preceptor : 1. Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes. AIFO.
2. SufyarMudjianto, S.Pd.,M.Pd.

By :
Alan Kurniawan
1004545

The purposeofthis study wastodetermine whether there isa significant
effecton themodificationof thebulletsshot putbasicmovement skillsin
studentsof SMK State4Bandung. The methodusedin this studyisan
experimental researchmethodwiththe respondent/sample of32students.
Date taken from the experimental group and the control group. Of
hypothesis testing in the experimental group obtained nilat t = 2.946 p =
0.006 0.05 then
Ho is accepted, or not a significant difference between the modified

bullets towards learning basic motor skills shot put at the students of
SMK
State4Bandung.
From the
above resultsit can be
concludedthatlearningtouse
abulletshot
putmoremodificationshavepengarusgoodforlearningbasicmotor
skillsof
studentsshot.

Keywords: Modificationof bullets, andlearningmotor skills
Basicshot put

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR TOLAK PELURU
PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI


LEMBAR PENGESAH
PERNYATAAN
KATA MUTIARA
ABSTRAK ………………………………………………………….........

i

KATA PENGANTAR …………………………………………………..

ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………............

iii

DAFTAR ISI …………………………………………………….………

iv


DAFTAR TABEL ……………………………………….………………

x

DAFTAR GAMBAR …………………………………..……..................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………….……………………..

xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………............

1

B. Rumusan Masalah …………………………………………..…….

4


C. Tujuan Penelitian ………………………………………….……..

4

D. Manfaat Penelitian ………………………………………..…….…

4

E. Batasan Penelitian ………………………………………..….…….

5

F. Penjelasan Istilah ………………………………………..….……..

5

G. Gerakan Dasar Tolak Peluru ………………………………………

6


BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka …………………………………………………….

7

1. Hakikat Pembelajaran ………………………………………...

7

a. Pengertian Pembelajaran ………………………………….

7

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR TOLAK
PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu


iv

b. Pengertia Pendidikan Jasmani …………………………….
2. Hakikat Atletik …………………………………………………

8
9

a. Kedudukan Mata Pembelajaran Atletik Di Dalam Pendidikan
Jasmani dan Kuriklum ……………………………………..

9

b. Nomor-Nomor Yang Di Perlombakan Di Dalam Cabang Olah
Raga Atletik ………………………………………………..

10

3. Hakikat Tolak Peluru …………………………………………..

11

a. Pengertian Tolak Peluru ……………………………………

11

b. Kedudukan Tolak Peluru di Dalam Pendidikan Jasamani Dan
Kurikulum …………………………………………………..

13

c. Tehnik Tolak Peluru ………………………………………..

19

1) Tehnik O’Brien ………………………………………...

20

2) Cara Memegang Peluru …………………………………

21

d. Peralatan Perlombaan Dan Lapangan Tolak Peluru ……….

22

a. Peluru ………………………………………………………

22

b. Peralatan Perlombaan ……………………………………….

23

1) Lapangan Tolak Peluru …………………………………

23

a) Balok Tolak Peluru …………………………………

24

b) Lingkaran Tolak Peluru …………………………….

25

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Keterampilan
Gerak Dasar Tolak Peluru ………………………………………

25

a. Modifikasi Alat ……………………………………………..

26

b. Modifikasi Peluru Dan Spesfikasi Alat Yang Di
Modifikasi ……………………………….……………….…

28

c. Keuntungan Modifikasi Peluru Bagi Siswa ………….……..

29

d. Kerugian Modifikasi Peluru Bagi Siswa ……….…………..

29

B. Kerangka Pemikiran ………………………………………………..

30

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR TOLAK
PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

v

C. Hipotesis …………………………………………………………….

30

BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ………………………………………………….

31

B. Lokasi, Populasi, Sampel Penelitian ……………………………….

32

1. Lokasi Penelitian ……………………………………………....

32

2. Sasaran Penelitian ……………………………………………...

32

3. Populasi …………………………………………………….….

32

4. Sampel …………………………………………………….……

32

C. Desian Penelitian …………………………………………………..

33

D. Instrumen Penelitian ………………………………………………..

36

1. Tes Pembelajaran Keteramilan Gerak Dasar dan Kisi-kisi
Instrumen Penelitian …………………………………………….

36

a. Tes Tidak Memakai Awalan Tolak Peluru ………………....

36

b. Tes Memakai Awalan Tolak Peluru ….. …………………....

38

2. Kriteria Penilaian ………………………………………………..

40

a. Tes Tidak Memakai Awalan ………………………………...

40

b. Tes Memakai Awalan …………………………………….....

40

3. Kategori Penyekoran …………………………………………….

40

E. Pelaksanaan Latihan …………………………………………………

41

F. Uji Coba Instrumen ………………………………………………....

43

a. Uji Validitas …………………………………………………..…

43

b. Uji Reliabilitas Alat Tes ……………………………………...…. 44
c. Tehnik Pengmplan Data ……………………………………..…..

46

d. Hasi Uji Validitas Dan Reliabilitas ………………………..…….

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR TOLAK
PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

vi

A. Pengolahan Data …………………………………………………….. 50
1. Uji Normalitas …………………………………………………… 50
2. Uji Homogenitas …………………………………………………. 51
3. Uji Hipotesis …………………………………………………….

52

B. Deskripsi Penelitian ……..…………………………………………..

53

C. Diskusi Temuan ……………………………………………………..

54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………..

55

B. Saran ……………………………………………………………

55

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….

57

LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR TOLAK
PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

vii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ada

empatnomorlempar

lemparlembing,

di dalamcabangolahragaatletik,
lemparcakram,

dantolakpeluru.

Nomortolakpelurumemilikikaraktertersendiri,
yangcukupberat

karenamenggunakanobjekbulat

yang

ditolakansejauhmungkin.

Kompetisiuntukkelompokputrasudah
padatahun

1896,

diperlombakansejakolimpiade

danuntukputrimulai

diperlombakanpadatahun

dimaksuddengantolakpelurumenurutHendrayana
“Untukmencapaijaraktolakan

(2007,
yang

sesuaidengannamanyatolakbukanlempar,
didorongdengansatulenganbermula
sampingituHendrayana

(2007,

”Trayektoritolakpeluru

yang

di

tidakrumit,

yang

ditolakatau
di

paling

pangkalbahu”.Di

menjelaskantentansudut/trayektori

baikadalahberkisar
di

1948.Yang

sejauh-jauhnya,

letakan

hlm.5.44)

modern

hlm.6.25)

tetapi

Tolakpeluruadalahbagiandarinomorlempar,
tolakpelurumerupakannomor

di antaranya:

40-43

derajat”.

antarakeempatnomorlemparlainnya,

sederhana,

danukuranlapangan/sektortolakan

Menurutsumberdari(http://keep-tenang-dan-lemparan

karenagerakannya
yang

yang

tidakterlaluluas.

on.blogspot.com/p/shot.put-

hangat-up.html) 25 Agustus 2014 menjelaskan, sebagaiberikut:

Di dalam jenis olahraga yang harus mengatasi tekanan benda berat seperti
tolak peluru, maka tenaga maksimal memegang peranan penting dalam
menentukan prestasi.Tenaga maksimal diantaranya yang dipengaruhi oleh
daya ledak otot lengan. Seseorang yang memiliki dayaledak otot lengan
yang baik dapat melakukan tolakan dengan segenap kemampuan
maksimal.

1

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2

SedangkanmenurutHendrayana(2007,

“Hasil

hlm.6.52)

tolak

peluru

ditentukan oleh beberapa unsur penting, di antaranya:ketangkasan, ketepatan
waktu, kecepatan melempar, dan kekuatan”.
Pembelajarantolakpelurumerupakanbagiandariruanglingkuppembelajaranp
endidikanjasmani.Pembelajarantersebut

disekolah-

sekolahkurangmendapatposisimenyenangkanbagisiswa.Faktorpendukung
pembelajarantolakpeluru,
pendidikanjasmani,

tidaklepasdarisumberdayamanusia,

proses

siswa,

peran

saranadanprasaranadarimulailapangan/lingkungan,

guru

alat/peluru

yang digunakanketikapembelajarandan media lain yang mendukungnya.
Salah

satumasalahpendidikanjasmani

belumefektifnyapengajarannya,
diantaranya:sumber,

yang

di

Indonesia

disebabkanolehbeberapafaktor,

saranadanprasarana

yang

prosespembelajaranpenjaskurang.

digunakanuntukmendukung
Begitujugadikalanganparasiswa,

adakesanbahwapembelajarantolakpeluruhanyamerupakanseperangkatgerakmonot
ondantidakmenarik.

Jadiunsurminat,

kesenangandankegembiraansiswatidakterungkap

di

dalampelaksanaan

proses

belajarmengajarpendidikanjasmani.
Modifikasimerupakansalahsatuusaha yang dapat dilakukanoleh guru agar
pembelajarannyamudah

dilaksanakandan

dilakukanolehsiswatanpabeban

yang

membuatmentalnyamenjadimalasdalampembelajaran.MenurutBahagia(2012,
hlm.5)“Modifikasimemberikan
belajar

dengan

pengalaman

lain

situasi

alternatif,

karenamemungkinkan

siswa

dapat

mudahdanmempelajaripembelajaran”.Penelitian

menunjukan,

bahwa

melalui modifikasi,

guru

dan

dan siswa

termotivasi untuk belajar keterampilan

secara baik. Keistimewaan lain dari

modifikasi

kebanggaansiswaterhadappembelajaran

yang

alat

di jalaninya,

membosankan.Dari

adalah

adanya

karenamampu meminimalkan proses pembelajaran yang
pendapat

di

atasmenyebutkan,

bahawamodifikasialattermasukalternatifbagisiswauntukmencegahpembelajaran
yang terkesansulitdanmembuatsiswabosan.
Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3

Denganadanyamodifikasipencapayankebanggaansiswadalampembelajarant
erlaksanadanmampumenciptakansusatuketerampilangerakdasar.Tidakhanyapembe
lajaran

yang

lainnya

yang

dapat

di

modifikasimenggunakanalatuntukmemudahkansiswa
dalampembelajaranpendidikanjasmani.Di
cenderungselalumenggunakanatal

yang

di

dalampembelajarantolakpeluru
asli,

yang

yang

dapatmenyulitkansiswadanalat

yang

digunakankurangefektifnyadi

dalampembelajaran.Pembelajarantolakpelurusamahalnyadenganpembelajaran
yang

lainnya,

yang

bias

menggunakanalatmodifikasipelurusamahanyapeluruaslinya.
Keuntunganmodifikasiadalah,
siswadapatdenganmudahmempelajaripelajaran

yang

tadinyaterkesansulit,

membosankandankurangnya
disukaiolehsiswamenjadimenyenangkandansangatmempermudahsiswa
proses

di

dalam

belajardanmengajara.Olehkarenaitumodifikasitermasuk

di

dalamnyaatauukurantubuhsiswa,

harusselalu

dijadikanprinsiputamadalammemodifikasipembelajaran.Esensimodifikasiadalahm
enganalisasekaligusmengembangkanmateripembelajarandengancarameruntunkann
yadalambentukaktifitasbelajar
dimaksudkanuntukmenuntun,

yang
mengarahkan,

tadinyatidakbisamenjadibisa,

potensial.

Cara

ini

danmembelajarkansiswadari

yang

daritingkat

yang

tadinyarendahmenjadilebihtinggi.Olehkarenaitu,pengetahandanpemahaman

guru

penjastentangesensimodifikasipembelajaranharusberdampakkepadakondisipembe
ntukandanpengembangansiswa.
EsensimodifikasimenurutBahagiadanMujianto

(2009,

hlm.27)

adalah

”menganalisasekaligusmengembangkanmateripembelajarandengancarameruntunk
annyadalambentukaktifitasbelajar

yang

potensialsehinggadapatmempelancarsiswadalambelajar”.
maksudkanuntukmengarahkan,

Cara

yang

demikian

di

menuntundanmempelajarisiswa yang tadinya bias

menjadi bias, yang tadinyasulitmenjadimudah. Cara-cara yang di berikan guru
Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4

kepadasiswa,
tentangmodifikasipembelajarandariawalpembelajaranhinggaakhirpembelajaran,
akanmempermudah

proses

beajarsiswa.Akan

tetapi,kerugiaanmodifikasipembelajarandapatmerusakpenampilansiswa
didalampelaksanaanpembelajaran,
seperti?Siswaakanmerasakurangpercayadiriapabilanantinya
diberikanpembelajaran

yang

aslinyadansiswaterkadangmenganggapmodifikasi,

khususnyaalatmodifikasipembelajaran,
Untukitu

itusemata-matatidakmemilikimakna.

gurupendidikanjasmaniharusmelakukanbentukmodifikasi

yang

sejalandengantujuandankemampuanbelajarsiswa.
Akan

tetapipembelajarantolakpeluru

di

lingkungansekolah-

sekolahkurangmendapatposisimenyenangkanbagisiswa.Siswapadadasarnyaselaluk
urangtertarikuntukmelakukanpembelajarantolakpeluru,
seperti:

alat

yang

di

karenabeberapaalasan,

pergunakanketikapembelajaranberlangsungberat,

karenamemakaipeluru

yang

aslikecualiketikatespembelajaranberlangsungdanlehersiswatakutkotor,
ketikamenempelkanpeluru

di

lehernya.

siswalebihtertarikepadapembelajaranpermainan,

Ketikapembelajaranpenjasberlangsung,
seperti?Bola

sepak,

Bola

volli,

Bola tangan, dan bola basket.
Ulasan diatas memberi petunjuk kepada penulis untuk melakukan lebih
lanjut, yang berhubungan dengan manfaat kegunaan modifikasi.
B. RumusanMasalah
Berdasarkanuraian

yang

telahdikemukakandalamlatarbelakangmasalah,

makaperumusanmasalah

yang

akanditelusuridalampenelitianiniadalah“Apakahterdapatpengaruh

yang

signifikanpadamodifikasipeluruterhadappembelajaranketerampilangerakdasa
rtolakpelurupadasiswa SMK Negeri 4 Bandung.

C. TujuanPe nelitian

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

5

Sesuaidenganrumusanmasalahpenelitian,
makatujuanpenelitianiniadalahUntukmengetahuiapakahterdapatpengaruh

yang

signifikanpadamodifikasipeluruterhadappembelajaranketerampilangerakdasart
olakpelurupadasiswa SMK Negeri 4 Bandung.

D. ManfaatPenelitian
Setiappenelitianpastiadamanfaatnya.Manfaat

yang

diharapkan

dari

penelitian ini adalah :
a. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk
lebih kreatif dan inovatif. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi
umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih baik dan
diharapkan

dapat

bermanfaat

untuk

menyempurnakan

pengajaran

pendidikanjasmani di sekolah.
b. Bagi siswa
Siswa diharpkan memperoleh pengalamanan dan pengetahuan yang lebih
baik, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman materipada
pembelajarantolakpeluru.
c. Bagi peneliti
Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti dapat mengetahui bentuk
gerakdasarmelalui modifikasipeluru yang cocok bagi siswa untuk meningkatkan
motifasi belajar siswa dalam pembeajarantolakpeluru.
Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

6

d. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermangfaat bagi
sekolah itu sendiri.Dalam rangka perbaikan pembelajaran pada sekolah tersebut
khususnyapendidikanjasmani,

olahraga

dankesehatan

di

sekolah

lain

pada

umumnya.
E. BatasanPenelitian
Agar penelitian ini memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang
diharapkan,

maka

perlu

adanya

pembatasan

masalah

tentangmasalah

ini.

Berpedoman dari latar belakang diatas, serta untuk menghindari timbulnya
penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yangjelas.Maka
batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.

VariabelbebasadalahpengaruhpembelajaranModifikasipeluru.

2.

VariabelterikatadalahketerampilangerakdasarTolakpeluru.

3.

SampelpenelitianadalahSMKN 4 Bandung.

F. Penjelasanistilah
Untukmenghindarisalahpenafsiranterhadapistilah

yang

digunakandalampenelitianini.Makapenelitimenjelaskanistilah–
istilahdalampenelitianskripsiini, yaitu:
a. Pengaruhadalahkegiatanyang
baiksecaralangsungatautidaklangsungmengakibatkansuatuperubahanprilakudansik
ap orang lainataukelompok.
b. Modifikasiadalahkegiatanuntukmempermudahsuatukegiatan,

yang

tidakmenyulitkan.
c. Pembelajaranadalahproses

interaksisiswadengan

dansumberbelajarpadasuatulingkunganbelajar.
d. Keterampilanadalahkemampuanataukeahlianindividuataulompok,
untukmencapaitujuan yang diinginkannya.
Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

guru

31

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui
cara-cara ilmiah atau metode ilmiah.

Metode ilmiah itu, berarti kegiatan

penelitian yang di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan.

Sugiyono (2010, hlm.2)

menyatakan ciri-ciri keilmuan sebagai berikut, yaitu rasional, empiris, dan
sistematis.

Rasional berarti ke giatan penelitian itu di lakukan dengan cara-cara

yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

Empiris berarti

cara-cara yang di lakukan itu dapat di amati oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang di gunakan.

Sistematis

artinya, proses yang di gunakan dalam penelitian itu menggunakan langkahlangkah tertentu yang bersifat logis.
Dalam

penelitiannya

ini

penulis

menggunakan

metode

eksperimen.

Mengenai metode eksperimen ini Sugiyono (2009, hlm.72) menjelaskan, “Metode
penelitian eksperimen dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan”. Metode ini di gunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat
penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh
atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang di selidiki atau
di amati.
Berdasarkan sifatnya dari penelitian eksperimen, maka dalam metode
eksperimen ada faktor yang di cobakan, dalam hal ini faktor yang di cobakan dan
merupakan variabel bebas adalah pengaruh modifikasi peluru untuk di ketahui
pengaruhnya terhadap pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak peluru.

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

32

B. Lokasi Penelitian, Sasaran Penelitian, Populasi, dan Sampel
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMK Negeri 4 Bandung, jl. Keliningan no.
6 Kota Bandung. Tempat penelitian di lapangan/di halaman sekolah. Menurut
Nurhasan

(2002,

hlm.18),

waktu

penelitian

di

lakukan

selama

proses

pembelajaran pendidikan jasmani selama 1 bulan sebanyak 12 pertemuan.

2. Sasaran Pelelitian
Sasaran dari penelitian yang berisikan tentang pengaruh modifikasi peluru
terhadap pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak peluru, yang di tujukan
kepada siswa SMKN 4 Bandung, untuk kelas X.

3. Populasi
Populasi penelitian merupakan sumber data yang sangat penting bagi
terlaksananya suatu penelitian. Tanpa adanya populasi, penelitian tidak mungkin
dapat dilaksanakan. Populasi dapat di artikan sebagai sekelompok subjek, baik
manusia maupun gejala nilai tes benda-benda atau peristiwa. Surakhmad (1982,
hlm73). Kemudian tentang hal yang sama, Asyari (1983, hlm.69) menjelaskan,
“Populasi adalah keseluruhan keseluruhan objek penelitian, mungkin berupa
manusia, gejala, benda-benda, pola sikap, tingkah laku dan sebagainya yang
menjadi objek penelitin”. Dan hal yang sama pun di utarakan oleh Suharsimi
Arikunto (2010, hlm.173) “Yang di maksud dengan populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian”. Dari pengertian tersebut populasi yang di pergunakan dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X RPL dengan jumlah 32 siswa, di SMK Negeri
4 Bandung.

4. Sampel
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti memerlukan subyek yang
akan diteliti, subyek tersebut berupa populasi dan sampel.

Populasi merupakan

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

33

keseluruhan subyek dalam penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut.

Sedangkan mengenai

aturan yang pasti harus berapa jumlah sampel yang di ambil, sesuai dengan yang
di katakan Arikunto (2006, hlm.134) bahwa:

Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau
semakin besar persentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan
semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini
tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang di kandung oleh subyek
penelitian dalam populasi.
Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut
bertalian erat dengan homogenitas subyek dalam populasi.

Dari penjelasan tersebut, dapat di simpulkan bahwa banyaknya sampel yang
di gunakan dalam penelitian tidak selalu menghasilkan penelitian yang baik
karena hal tersebut tergantung dari sifat-sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada
subyek penelitian dalam populasi.
Untuk mengetahui penentuan dan penjabaran sampel populasi yang di
ambil, menggunakan ketentuan, jika jumlah subyeknya besar, dan dapat di ambil
antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan penelitian di lihat dari waktu, tenaga, dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari sebuah subyek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data yang di miliki.
c. Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm.134) “Besar kecilnya resiko, di
tanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang sangat besar, hasilnya akan
baik”.
Atas dasar dari pernyataan di atas. Maka peneliti menentukan sampel yang
akan di teliti adalah siswa kelas X RPL 2, SMK Negeri 4 Bandung yang berjudul:
pengaruh modifikasi peluru terhadap pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak
peluru pada siswa SMK Negeri 4 Bandung.

C. Desain penelitian

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

34

Menrut Nasution (2004, hlm.40) “Desain penelitian merupakan suatu
rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
penelitian”.

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit,
desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Untuk
memperjelas prosedur penelitian atau pelaksanaan dalam penelitian diperlukan
adanya suatu desain penelitian. Ini akan sangat dapat mempermudah dan
memperjelas perumusan prosedur penelitian.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan desain
eksperimen yaitu: pretest-postest control group design. Mengenai design ini,
Sugiyono (2012, hlm.112) menggambarkan sebagai berikut:

R O1

X1

R O3

X2

R O2

R O4

Gambar 3.11
Desain Penelitian Pretest-Postest Control Group Design
(Sugiyono, 2012, hlm.112)
Keterangan:
R

: Kelompok eksperimen dan kontrol

O1&O3

: Tes Awal (Pre-test)

O2

: Tes Akhir (Post-test) kelompok eksperimen

O4

: Tes Akhir (Post-test) kelompok kontrol

X1

: Treatment Kelompok Eksperimen

X2

: Treatment Kelompok Kontrol

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

35

Dari desain yang telah di kemukakan di atas, tes di lakukan dua kali O1 dan
O3 sebagai tes awal dan sesudah di berikan perlakuan di lakukan O2 dan O4
sebagai tes akhir.
Adapun alur penelitian yang penulis buat untuk pelaksanaan penelitian
adalah sebagai berikut

POPULASI

TES ATLETIK
TOLAK PELURU

SAMPEL

TES ATLETIK
GERAK DASAR

Kelas
kontrol

Kelas
exsperime

PENGUASAAN
GERAK DASAR

MODIFIKASI
PELURU

TES TOLAK
PELURU

TES TOLAK
PELURU

HASIL KELAS
EXSPERIM EN

HASIL KELAS
KONTROL

PENGOLAHAN
DAN ANALISIS

PENGOLAHAN
DAN ANALISIS

KESIMPULAN

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

36

Gambar 3.12
Alur penelitian

a. Yang menjadi populasi dalam penelitian siswa SMK Negeri 4 Bandung Kelas
X RPL 2.
b. Sampel yang di ambil hanya satu kelas, yang berjumlah 32 siswa, dan di ambil
secara total sampling.
c. Tes awal pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak peluru, yaitu untuk
mengetahui kemampuan siswa sebelum di berikan manipulasi atau perlakuan.
d. Setelah di peroleh data hasil tes pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak
peluru,

maka siswa kelas X RPL 2 melakukan pembelajaran dengan

menggunakan alat Modifikasi peluru.
e. Setelah data di peroleh dari tes awal dan tes akhir, kemudian data di hitung dan
di analisis berdasarkan perhitungan statistik.
f. Setelah hasil penghitungan data di analisis dapat di tarik menjadi kesimpulan.

D. Instrumen penelitian
1. Tes Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Tolak Peluru dan Kisi-Kisi
Instrumen Penelitian
a. Tes Tidak Memakai Awalan Tolak Peluru
Gambar 1
Tes Tidak Memakai Awalan Tolak Peluru

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

37

Gambar 3.13
Tidak Memakai Awalan Tolak Peluru
(Sumber: Kah Zekbopner)
Kriteria Penilaian Keterampilan
Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar
Tolak peluru Tes

Nilai Tes Awal
0

1

Jumlah

1. Persiapan
a. Posisi

badan

menyamping

kearah

1

b. Kaki kanan berada di pusat titik

1

tolakan.

lingkaran,

sementara

kaki kiri di

depan, mendekati balok, dan posisi
badan membungkuk.
c. Sedangkan untuk peluru ditempelkan
di

pangkal

bahu

kanan

1

untuk

pelempar yang menggunakan tangan
kanan.

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

38

Jumlah skor

3

2. Tolakan
b. Putar pinggul ke depan

1

c. Tangan kiri di buka sejauh mungkin,

1

lalu lengan kanan menolak peluru
sampai lurus.
Jumlah skor

2

JUMLAH TOTAL SKOR

5
Tabel 3.7

Kriteria penilaian tidak memakai awalan

b. Tes Memakai Awalan Tolak Peluru
Gambar 2
Tes Memakai Awalan Tolak Peluru

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

39

Gambar 3.14
Memakai Awalan Tolak Peluru
(Sumber: Kah Zekbopner)
Kriteria Penilaian Keterampilan
Pembelajaran Keterampilan Gerak

Nilai Tes Awal

Dasar Tolak peluru Tes

0

1

Jumlah

1. Persiapan
a. Pelempar

membelakangi

arah

1

tolakan/punggung menghadap arah
tolakan.
b. Kaki kanan di depan, sementara

1

kaki kiri di belakangdan posisi
badan membungkuk.
c. Sedangkan

untuk

peluru

di

1

tempelkan di pangkal bahu kanan

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

40

untuk

pelempar

yang

menggunakan tangan kanan.
Jumla skor

3

2. Mundur Kebelakang
a. Kaki kiri yang berada diposisi
belakang,

di

tusukan

mendekati balok.

yang

Sehngga kaki

1

kanan menggeser kebelakang dan
kaki

kanan

berada

di

titik

lingkaran.
b. Berat

badan

masih

berada

1

ditungkai kanan.
Jumlah skor

2

3. Putaran
a. Putar pinggul ke depan

1

b. Posisi badan masih membungkuk.

1

Jumlah skor

3

4. Tolakan
a. Lengan

kiri

di

buka

sejauh

mungkin,

lalu

tangan

kanan

menolak

peluru

sampai

lengan

1

kanan lurus.
b. Tungkai kiri di pindahkan kedepan

1

untuk menopang berat badan
c. Keseimbangan tubuh tetap di jaga,
agar

tidak

terpental

ke

1

luar

lingkaran.
Jumlah skor

3

JUMLAH TOTAL SKOR

10

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

41

Tabel 3.8
Kriteria penilaian memakai awalan

2. Kriteria penilaian
Dalam kriteria penilaian peniliti mengambil dari kisi-kisi penilaian, yang di
ungkapkan peneliti dalam beberapa aspek yang di nilai. Untuk mewakili yang
lainnya, maka peneliti akan menilai tolakannya saja. Seperti yang di jelaskan
sebagai berikut:
a. Tes tidak memakai awalan
Kategori dari setiap gerakan yang di lakukan oleh responden, maka peneliti akan
menilai dari setiap gerakan-gerakan dengan angka (4) = sangat baik, (3) = baik,
(2) = cukup baik, (1) = kurang baik.

b. Tes memakai awalan
Kategori dari setiap gerakan yang di lakukan oleh responden, maka peneliti akan
menilai dari setiap gerakan-gerakan dengan angka (4) = sangat baik, (3) = baik,
(2) = cukup baik, (1) = kurang baik.

3. Kategori penyekoran
Peneliti menentukan kategori penyekoran sebagai berikut: kategori dari
setiap gerakan yang di lakukan oleh responden, maka peneliti akan menilai dari
setiap gerakan-gerakan dengan angka (4) = sangat baik, (3) = baik, (2) = cukup
baik, (1) = kurang baik.

E. Pelaksanaan Latihan

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

42

Penelitian ini di laksanakan di SMK Negeri 4 Bandung, jl. Keliningan no.
6 Kota Bandung. Tempat penelitian di lapangan/di halaman sekolah. Lamanya
latihan kurang lebih selama 4 minggu atau 12 kali pertemuan dengan frekuensi
latihan 3 kali dalam seminggu. Adapun hari yang di pilih untuk melaksanakan
latihan yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jum’at. Pelaksanaannya di lakukan pada
sore hari mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Kegiatan

penelitian meliputi tes pendahuluan, pemberian perlakuan dan tes akhir.
Tes

pendahuluan

di

lakukan

untuk

mengumpulkan

data

tentang

kemampuan motorik dari setiap siswa kelas X RPL 2, SMK Negeri 4 Bandung.
Data ini di pakai sebagai dasar untuk membagi sampel menjadi dua kelompok, di
antaranya: kelompok eksperimen, dan kelompok kontrol. Selain itu dengan tes
pendahuluan dapat di yakini bahwa pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak
peluru, kedua kelompok pada awal eksperimen, dan kontrol tidak berbeda. Tes
akhir untuk mengumpulkan data hasil belajar latihan pembelajaran keterampilan
gerak dasar tolak peluru, yaitu yang di gunakan melalui uji validitas dan uji
reliabilitas terlebih dahulu, setelah di uji dengan sampel 32 orang validitas, maka
di laksanakanlah pengolahan data. Dengan adanya validitas dan reliabilitas
peneliti semakin yakin dengan melakukan penelitian pengaruh modifikasi peluru
terhadap keterampilan gerak dasar tolak peluru, dengan menggunakan 2 item test
tersebut.
Langkah–langkah pembelajaran keterampilan gerak dasar tolak peluru
dapat di lihat pada tabel 3.10 di bawah ini, yg lebih detail dapat di lihat di
lampiran.

Pertemuan

Pembelajaran
keterampilan
dasar tolak peluru

Keterangan

Pembelajaran
gerak keterampilan

gerak

dasar tolak peluru

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

43

Pertemuan

Siswa
melakukan
peregangan
statis,
I, II, dan
dinamis,
dan
di
III.
lanjutkan
dengan
melakukan
permainan,
sebagai
pemanasan.
Selanjutnya siswa di
suruh
melakukan,
kekuatan, seperti: phus
up, shit up, back up, dan
jongkok
berdiri.
Masing-masing 20 kali
melakukan gerakan.

A. Pendahuluan
B. Latihan Inti :
latihan lempar
tangkap, dan
mendorong
bola. Di selingi
istirahat dalam
setiap 5 menit
C. Penutup

Di

Pertemuan

A. Pendahuluan
B. Latihan Inti :
latihan menolak
peluru
modifikasi. Di
selingi istirahat
dalam setiap 10
menit
C. Penutup

Di

Siswa
melakukan
peregangan
statis,
IV, V, dan
dinamis,
dan
di
VI
lanjutkan
dengan
melakukan
permainan,
sebagai
pemanasan.
Selanjutnya siswa di
suruh
melakukan,
kelincahan, seperti: lari
bolak-balik di lakukan
secepat
mungkin
sebanyak 8 kali dalam
jarak 5 meter.

lakukan

berpasangan
(tiap
pasangan
satu bola).

lakukan

berpasangan
(tiap
pasangan
dua

peluru

modifikasi,
dan

peluru

di

tolak,

bukan

di

lempar).
Pertemuan

Siswa
melakukan
peregangan
statis,
VII,
VII,
dinamis,
dan
di
dan IX.
lanjutkan
dengan
melakukan
permainan,
sebagai
pemanasan.
Selanjutnya siswa di
suruh
melakukan
menolak peluru dengan
ke dua tangan, dan satu
tangan.

A. Pendahuluan
B. Latihan Inti :
latihan menolak
peluru
modifikasi,
dengan tidak
memakai
awalan, seperti:
persiapan, dan
tolakan. Di
selingi istirahat
dalam setiap 10
kali melakukan
tolakan.
C. Penutup

Di

lakukan

sendiri
(memakai
peluru
modifikasi,
dan

peluru

modifikasi
di

tolak,

bukan
lempar).

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

di

44

Pertemuan

Siswa
melakukan
peregangan
statis,
X, XI, dan
dinamis,
dan
di
XII.
lanjutkan
dengan
melakukan
permainan,
sebagai
pemanasan.
Selanjutnya siswa di
suruh
melakukan
gerakan
meluncur
kebelakang
dengan
bantuan
teman,
dan
selanjutnya
siswa
melakukan
gaya
membelakangi/tehnik
O,Brien.

A. Pendahuluan
B. Latihan Inti :
latihan menolak
peluru
modifikasi,
dengan
memakai
awalan, seperti:
persiapan,
mundur
kebelakang, dan
tolakan. Di
selingi istirahat
dalam setiap 10
kali melakukan
tolakan.
C. Penutup

Di

lakukan

sendiri
(memakai
peluru
modifikasi,
dan

peluru

modifikasi
di

tolak,

bukan

di

lempar).

Tabel 3.10
Pelaksanaan latihan

F. Uji Coba Instrumen
Setelah

selesai

penyusunan

instrument

peneliti

melakukan

uji

coba

instrument, dan uji coba di lakukan dalam satu sekolah. Tetapi keresponden yang
berbeda karena penulis ingin menghasilkan data yang bisa memperkuat kelayakan
suatu instrument. Data yang di peroleh dari hasil pengetesan di lakukan uji
validitas dan reabilitas. Setiap butir penilaian untuk menguji keabsahan data
dalam penelitian.

a. Uji validitas
Validitas instrument adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau
sahihan mempunyai kevalidan yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang
valid memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 1998, hlm.160). Untuk menguji
validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang di maksud
dikorelasikan dengan skor total.
Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

45

Untuk menguji validitas, maka setiap butir skor-skor yang ada pada butir
yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir di pandang sebagai
nilai X dan skor total di pandang sebagai nilai Y. dengan di perolehnya indeks
validitas setiap butir dapat di ketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak
memenuhi syarat di tinjau dari validitasnya (Arikunto, 1998, hlm.168).
Untuk menguji validitas tiap butir tes maka skor-skor yang ada pada butir
yang dimaksud (X) di korelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk
mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data di gunakan persamaan korelasi
product moment dengan angka kasar yang di kemukakan oleh pearson, yaitu :
Untuk menguji validitas tiap butir tes maka skor-skor yang ada pada butir
yang dimaksud (X) di korelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk
mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data di gunakan persamaan korelasi
N  XY -  X  Y 

product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :
rxy 

N  X

2



  X  N  Y 2   Y 
2

2



Keterangan :
rxy : koefisien korelasi
X : skor tiap butir dari tiap responden
Y : skor total
∑X : jumlah skor tiap butir dari tiap responden
∑Y : jumlah skor total seluruh butir dari tiap responden
N : banyaknya data
1) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan (r
hitung) dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalan tabel (r tabel).
2) Membuat kesimpulan.
Nilai rhitung yang di peroleh akan di konsultasikan dengan harga r product
moment pada tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila rhitung > rtabel maka item
tersebut di nyatakan valid.

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

46

b. Uji Reliabilitas Alat Tes
Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm.221) adalah suatu
instrument cukup dapat di percaya untuk di gunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrument tersebut sudah baik, pengujian reliabilitas menggunakan rumus
korelasi product moment yaitu dengan mengkorelasikan prolehan skor antara
nomor-nomor butir tes gasal dengan genap. Rumus yang di gunakan adalah
sebagai berikut:

√{ ∑







}{ ∑





}

Setelah di peroleh koefisien korelasi berdasarkan butir tes untuk menghitung
tingkat reliabilitas seluruh tes di gunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut
:

(Suharsimi arikunto, 2010:, hlm.223)

Keterangan :

ri : Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb : Korelasi product moment antara butir tes gasal dan genap (rxy))

Rentang nilai
0,000-0,200
0,200-0,400
0.400-0,600
0,600-0,800
0,800-1,00

Derajat
Derajat
Derajat
Derajat
Derajat

Klasifikasi
reliabilitas sangat rendah
reliabilitas rendah
reliabilitas cukup
reliabilitas tinggi
reliabilitas sangat tinggi

(Suharsimi Arikunto, 2006, hlm223)
Tabel 3.10
Interprestasi derajat reliabilitas

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

47

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah
sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)

Memberikan skor terhadap instrumen yang di peroleh oleh sampel
Buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang di peroleh.
Menghitung jumlah skor item yang di peroleh oleh masing- masing sampel.
Menghitung kuadrat jumlah skor item yang di peroleh oleh masing-masing
sampel.
5) Menghitung varians masing- masing item dan varians total.

6) Menghitung koefisen Alfa
7) Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi
product
moment yang terdapat dalam tabel.
8) Membuat kesimpulan, jika nilai hitung ri > r xy , maka instrumen di nyatakan
reliable.
Hasil perhitungan ri di bandingkan dengan r tabel pada taraf nyata α = 5 %.
Kriteria adalah sebagai berikut:
Jika r hitung > r tabel, maka item pertanyaan di katakan reliabel.
Jika r hitung  r tabel, maka item pertanyaan di katakan tidak reliabel.
Secara teknis pengujian reliabilitas di atas di lakukan dengan menggunakan
bantuan aplikasi program SPSS.
c.

Tehnik pengumpulan data
1) Mencari nilai rata-rata menurut Nurhasan (2002, hlm.22)
Variabel dengan menggunakan rumus


X

Keterangan :
X

= Rata-rata yang di cari

∑xi

= jumlah sekor

n

= jumlah orang coba

2) Menggunakan simpangan baku (s) menurut Nurhasan (2002, hlm.23)
Setiap variabel dengan rumus :
S=



Keterangan:
S

= simpangan baku

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

48

Xi = jumlah sekor yang di lakukan masing – masinng kelompok di
kuadratkan
n
1

= jumlah orang coba
= angka tetap

d. Hasi Uji Validitas Dan Reliabilitas
Sampel
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Eksperimen

Awal
80
80
79
77
80
80
83
80
84
88
81
78
80
80
84
82
85
88
81
83
81
90
88
80
84
85
87
84
85
84

Ahir
82
80
80
78
82
80
82
80
85
88
82
78
80
80
85
82
85
88
80
82
83
90
88
82
85
85
88
85
85
85

Control
Awal
Ahir
82
83
83
83
85
85
77
76
79
80
84
83
87
87
82
83
67
66
92
91
83
83
75
76
83
83
84
83
77
75
66
66
65
66
76
75
74
75
80
80
81
82
80
80
80
82
85
85
85
87
90
90
85
85
83
82
84
85
87
88

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

49

31.
32.
Jumlah

90
88
83.09375

90
88

87
89

85
88

83.53125

81.15625

81.1875

Tabel 3.11

e. Uji normalitas distribusi
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran skor yang di
peroleh siswa.
Pendekatan statistik yang penulis gunakan adalah rumus Lilliefors
Dengan langkag-langkah sebagai berikut:
1) Menyusun sampel nilai dari skor terendah sampai nilai data skor tertinggi.
2) Mencari nilai Z dengan rumus
z
keterangan :
xi = skor yang di peroleh
x = nilai rata-rata kelompok
s = simpangan baku
3) Mencari F (zi), denagn rumus
- Mencari (zi) nya negative dengan rumusiv, maka 0,5 – Z tabel
- Kalau (zi)nya posiyif, maka 0,5+tabel
4) Menghitung proporsi, dengan rummus
s(zi) =
5) Mencari selisi harga mutlak, dengan rumus:
F(Zi) – S(Zi)
6) Menentukan harga mutlak yang paling benar (Lo), datanya di proleh dari hasil
selisi harga mutlak.
7) Membandingkan (Lo) dengan tabel Lilliefores dalam taraf nyata 0,05

Alan Kurniawan, 2015
PENGARUH MOD IFIKASI PELURU TERHAD AP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK D ASAR
TOLAK PELURU PAD A SISWA SMK NEGERI 4 BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

50

8) Jika Lo lebih kecil dari L tabel, maka di stribusi skor tersebut adalah normal.
Sebaliknya jika Lo lebih besar L tabel, maka di stribusi skor tersebut tidak
normal.

f. Menguji homogenitas

F

S12
S 22

Dimana :

S12 = Varians dari kelompok lebih besar
S 22 = Varians dari kelompok kecil
Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika F hitung lebih kecil
dari Ftabel di stribusi dengan derajat kebebasan = (V1 .V2 ) dengan α = 0,05

g. Menguji hipotesis/uji signifasi
Hipotesis

yang

penulis

harapkan

adalah hipotesis yang mengandung

pengertian sama.Lambangnya :
t = x1
S

1
n

Rumusnya: Kriteria Hipotesis dengan taraf nyata 0,05
1) Terima hipotesis nol jika harga t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung