GAMBARAN KUALITAS HIDUP WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

(1)

GAMBARAN KUALITAS HIDUP WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK

DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh Isra Miarsih NIM 1205023

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

HALAMAN ORISINALITAS

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK

DI PANTI TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

Oleh Isra Miarsih

Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D III Keperawatan

pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Isra Miarsih

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

(4)

(5)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian cross sectional, dimana pengambilan data dengan potong lintang. Desain dan rancangan disesuaikan dengan tujuan peneliti ini yaitu untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia wanita lansia yang mengikuti senam gerak latih otak dan berdasarkan domain fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan di PSTW Budi Pertiwi Bandung Tahun 2015.

B.Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama satu hari pada tanggal 4 Juni 2015 bertempat di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi.

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi jalan Sancang No.2 Kelurahan Burangrang Kecamatan Lengkong Bandung 40262 Jawa Barat - Indonesia.

2. Populasi

Populasi yang ditentukan dalam subjek penelitian ini adalah seluruh lansia yang berada dalam Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Bandung yang berjumlah 29 orang tetapi jumlah lansia yang mengikuti senam berjumlah 20 orang.

3. Sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Dengan kriteria inklusi dan eklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Kriteria eksklusi adalah


(6)

38

menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2012).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Berusia 60-89 tahun.

2) Sehat secara fisik dan dapat mengkoordinasikan seluruh anggota badan. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Lansia pikun atau dimensia

2) Lansia sakit bedrest seperti stroke.

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi

Operasional Indikator

Alat

Ukur Hasil Ukur Skala Variabel

tunggal : Kualitas hidup wanita lanjut usia yang mengikuti senam gerak latih otak

Kualitas hidup lansia adalah persepsi seseorang menikmati hal-hal penting yang mungkin terjadi dalam hidupnya. (WHO, 2004)

Menurut WHO (2004) kualitas hidup meliputi empat domain yaitu :

1. Domain Fisik 2. Domain

Psikologis 3. Domain

hubungan sosial 4. Domain

lingkungan

Kuesioner Dari 26 pertanyaan akan diinterpretasika n dengan kategori nilai : a. Kualitas

hidup sangat buruk jika jumlah nilai 0-20 b. Kualitas

hidup buruk jika jumlah nilai 21-40 c. Kualitas

hidup sedang jika jumlah nilai 41-60 d. Kualitas

hidup baik jika jumlah nilai 61-80 e. Kualitas

hidup sangat baik jika jumlah nilai 81-100


(7)

39

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner yang diadopsi dari World Health Organization Quality Of Life (WHOQOL)–BREF. Pada bagian awal dari instrumen penelitian ini terdapat data demografi lansia yang meliputi umur, pendidikan terakhir, pekerjaan sebelumnya, status perkawinan dan pendapatan. Dilanjutkan dengan kuesioner kualitas hidup dari WHOQOL–BREF yaitu pengukuran yang menggunakan 26 item pertanyaan. Dimana alat ukur ini mengunakan empat dimensi yaitu fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Semua pertanyaan berdasarkan pada skala likert lima poin (1-5) dan lima macam pilihan jawaban. Untuk pertanyaan nomor 1 dan 2 tentang kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum, sedangkan untuk pertanyaan yang lainya merupakan pertanyaan dari masing-masing domain (WHO, 2004).

Tabel 3.2. Kisi-kisi Pertanyaan Dalam Kuisioner

WHOQOL-BREF Pertanyaan Nomor Jumlah Butir

Domain fisik 3,4,10,15,16,17 dan 18 7

Domain psikologis 5,6,7,11,19 dan 26 6

Domain hubungan sosial 20,21 dan 22 3

Domain lingkungan 8,9,12,13,14, 23,24 dan 25 8

Persepsi kualitas hidup 1 1

Persepsi kesehatan 2 1

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur WHOQOL-BREF memiliki nilai uji validitas (r = 0,89 -0,95) dan nilai reliabilitas (R= 0,66-0,87) (Sekarwiri, 2008). Berdasarkan hasil uji yang dilakukan oleh Sekarwiri (2008) yang dilakukan pada penduduk dewasa di Jakarta pada April 2008 yang membuktikan bahwa instrumen WHOQOL– BREF merupakan instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur kualitas hidup.


(8)

40

G. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, permohonan izin penelitian kepada Prodi D III Keperawatan UPI dan izin pengambilan data kepada PSTW Budi Pertiwi Bandung.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian, mencari responden sesuai kriteria inklusi dan ekslusi, mengisi lembar informed consent, pembagian kuesioner dan mendampingi dalam pengisian kuesioner kualitas hidup, pengumpulan kuesioner, pegecekan kelengkapan.

3. Pengolahan dan Analisa Data a. Pengolahan data hasil tes. b. Menganalisis data. c. Membuat kesimpulan.

Penelitian ini menggunakan analisis deskritif. Analisis deskritif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan dan menyajikan data (Hidayat, 2007). Selain itu, penelitian ini menggunakan bantuan software statistic di komputer.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2009), dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya :

a. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap data-data yang ada, terutama dalam kelengkapan data yang dikumpulkan. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban dan penyesuaian data yang diperoleh dengan kebutuhan penelitian. Hal


(9)

41

ini dilakukan di lapangan sehingga sehingga apabila terdapat data yang meragukan atau ataupun salah maka akan dijelaskan lagi ke responden. b. Coding

Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk memberikan identitas data. Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai data kuantitatif (berbentuk skor).

c. Entry data

Memasukkan data dengan bantuan perangkat lunak komputer sesuai jawaban dari masing masing pertanyaan dan hasil pengolahan pertanyaan kemudian diinterpretasikan dengan mengkatagorikannya. d. Melakukan teknis analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian angka menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis.

2. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia yang mengikuti senam gerak latih otak di PSTW Budi Pertiwi Bandung diperoleh dari wawancara dengan alat bantu kuesioner.

Rumus yang dipakai untuk menghitung prosentase adalah sebagai berikut pada Arikunto (2009) :

� = �� � %

Keterangan :

x = hasil prosentase

f = hasil pencapaian/jumlah jawaban yang benar n = hasil pencapaian maksimal/jumlah total pertanyaan


(10)

42

100% = bilangan konstanta tetap

Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan prosentase. Adapun data yang ditampilkan adalah tabel distribusi frekuensi dan persentase karakteristik demografi, tabel distribusi frekuensi dan persentase kualitas hidup. Dalam penelitian ini tabel distribusi dan frekuensi menginformasikan hasil penelitian yang didapat, sedangkan interpretasi tabel menurut Arikunto (2009) sebagai berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Hasil

Skor Interpretasi

100 % Seluruh

76 – 99 % Hampir seluruh

51 – 75 % Sebagian besar

50 % Setengahnya

26 – 49 % Hampir setengahnya

1 – 25 % Sebagian kecil

0 % Tidak satupun

I. Etika Penelitian

Masalah pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90% subjek penelitian yang digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip etika dalam penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek dan prinsip keadilan (Nursalam, 2012).

1. Prinsip Manfaat

a. Bebas dari Penderitaan

Perlakuan pada penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan kerugian kepada subjek. Peneliti hanya memberikan kuesioner pada responden tanpa adanya perlakuan ke responden (Nursalam, 2012). b. Bebas dari Eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian tidak merugikan dalam bentuk apapun bagi pihak manapun. Peneliti mengutamakan privasi subjek dengan menggunakan ruangan khsusu selama pengisian kuesioner, sehingga dapat diminimalisir kemungkinan eksploitasi dalam pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).


(11)

43

c. Risiko (Benefits Ratio)

Penelitian ini sudah dipertimbangkan, bahwa tidak ada risiko yang berakibat pada subjek setiap dilakukan pengumpulan data. Penelitian ini tidak menimbulkan risiko karena sudah dipertimbangkan isi dari tiap kuesioner untuk pengumpulan data (Nursalam, 2012).

2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)

a. Hak untuk Ikut/Tidak Menjadi Responden (Right To Self Determination)

Penelitian ini memperlakukan subjek secara manusiawi. Subjek mempunyai hak kesediaan untuk menjadi subjek maupun tidak, tanpa adanya sanksi atau paksaan dalam bentuk apapun. Peneliti mengantisipasi dengan adanya pemberian inform consent sebelum pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).

b. Hak untuk Mendapat Jaminan dari Perlakuan yang Diberikan

Peneliti dalam hal ini memberikan penjelasan secara rinci mengenai prosedur pengisian kuesioner, dalam pengisian kuesioner ini semua subjek terjamin kerahasiaannya. Selain itu, peneliti juga menjelaskan tujuan, manfaat dan kerugian yang dialami subjek dalam pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).

c. Informed Consent

Subjek mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak responden. Pada informed consent tercantum bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan (Nursalam, 2012).

3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)

a. Hak untuk Mendapatkan Perlakuan yang Adil (Right in Fair Treathment)

Subjek penelitian dalam hal ini dilakukan secara adil dan baik sebelum, selama dan sesudahn keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia. Subjek


(12)

44

diperlakukan secara adil dengan mengisi kuesioner yang sama (Nursalam, 2012).

b. Hak Atas Kerahasiaannya (Right to Privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dijaga kerahasiaannya, sehingga perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia (confidentially) dengan cara menuliskan kode pada lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap dan alamat. Kerahasiaannya subjek terjamin karena dalam pengisian kuesioner subjek tidak perlu mencantumkan nama, namun peneliti hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner dan jika penelitian sudah selesai kuesioner akan dimusnahkan (Nursalam, 2012).


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Andreas, Rantepadang. (2012) . Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Vol. 1. No. 1., Juni 2012. [Online] diakses pada 8 Juni 2015 http://www.igenursing.weebly.com.fix_jku_andreas.pdf

Azizah, Lilik M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakata: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Penduduk Lanjut Usia (survey Sosial Ekonomi Nasional). Jakarta: BPS

BKKBN. (2011). Lansia. Jakarta: diakses pada 2 Maret 2015 http://www.bkkbn.go.id

Chairani. (2013). Kualitas Hidup Wanita Lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses pada 8 Maret 2015 http://repository.usu.ac.id/bitstream.pdf

Clemen-Stone, McGuire & Eigsti (2002). Comprehensive community health nursing: Family, agregate& community practice. St.Louis.Mosby.

Darmojo R. B. (2006) Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Dennison P, Dennison G. (2009). Buku panduan Lengkap Brain Gym, Senam Otak. Jakarta: PT.Gramedia.

Fitria. (2011). Interaksi sosial dan Kualitas hidup Lansia di Panti Wredha UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses

pada 18 Maret 2015

http://repository.usu.ac.id/downloads.tswj.com/325251.pdf

Hidayat, AAA. (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba Medika

Karo, Waktu. (2010). Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadap Kualitas Hidup di Kelurahan Serdang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Tesis. Universitas Indonesia. Diakses tanggal 16 Juni 2015 available http://www.lib.ui.ac.id/opac.pdf

National Institute of Aging. (2010). Exercise and Physical Activity. Philadelpia: Butterworth Heinemann Elsevier Science Limited.


(14)

Nofitri. (2009). Gambaran Kualitas Hidup Penduduk Dewasa pada Lima Wilayah di Jakarta. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta. [Online] diakses pada tanggal 23 Maret 2015 http://lib.ui.ac.id/125595-155.9/NOF.pdf

Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho. (2008). Keperawatan gerontik dan geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Nurgianti. (2013). Pengaruh Senam Gerak dan Latih Otak Terhadap Demensia Pada Lansia Di Puskesmas Kecamatan Menteng Jakarta Pusat. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Jakarta. [Online]

diakses pada 8 Maret 2015 http://www.library.psik-umj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1981

Nursalam. (2012). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dam Instrumen. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Munir R. (2003). Pengaruh Senam Otak Terhadap Performa Kognitif Pada Lansia. Magister Kedokteran Olahraga (Tesis). Jakarta: Universitas Indonesia. Pender,N.J.,Murdaugh, C.R.,& Parsons, M.A. (2001). Health promotion in

nursing pratice (4th ed). Upper Sadle River: Prentice Hall.

Kusumoputro S, Sidiarto LD, Samino, Munir R, Nugroho W. (2008). Kiat Panjang Umur Dengan Gerak dan Latih Otak. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Ritonga. (2013). Kualitas Hidup Lansia yang Berkunjung ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Daerah Kota Padangsidimpuan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses pada 23 maret 2015 http://repository.usu.ac.id

Setyoadi., Noerhamdani., Ermawati. (2011). Perbedaan Tingkat Kualitas Hidup Pada Wanita Lansia Di Komunitas dan Panti. Jurnal Keperawatan Volume 2 Nomor 2 ISSN: 2086-3071. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang. diakses pada 20 Maret 2015 : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/621/64 1_mm_scientific_journal.pdf.

Sekarwiri, Edesia. (2008). Hubungan Antara Kualitas Hidup Dan Sense Of Community pada Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Daerah Rawan Banjir. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia. [Online] diakses pada tanggal 17 Maret 2015 http://lib.ui.ac.id/125243-362.2.pdf


(15)

Setiawan, Wungouw, Pangemanan. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia Terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Manado. Vol 1. No 2. Juli 2013, hal. 760-764. diakses pada tanggal 16 Juni 2015 http://Jurnal.e-Biomedik.pdf Sihvonen, Sanna. (2004). Postural Balance and Aging: cross-sectional comparativ

studies and a balance training intervention. Faculty Sport and Science. University of Jyvaskyla.

Siregar, Arma, Lubis. (2013). Perbandingan Kualitas Hidup Lanjut Usia Yang Tinggal di Panti Jompo Dengan yang Tinggal di Rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara, Medan. Diakses pada tanggal 16 Juni 2015 available

http://repository.usu.ac.id/perbandingankualitashidup.pdf

Stanley dan Beare. (2007). Buku Ajar keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.

Sutikno, 2011. Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia.

Tambarkini. L. Jeklin. (2012). Latihan Fisik dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Vol 1. No. 1, Juni 2012. [Online] diakses pada 8 Juni 2015 Available: http://www.igenursing.weebly.com/fix_jku_ekin.pdf

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung

Purnama, F. T. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Successful Aging Pada Lansia di Desa Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Skripsi. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman

WHOQOL-BREF. (2004). The World Health Organization Quality of Life Introduction, Administration, Scoring and Generic Version Of The Assesment (WHOQOLBREF).

Yenni dan Hermawan. (2006). Pravalensi Penyakit Kronis dan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia. Fakultas Kedokteran. Universitas Trisakti. Volume 25. No 4. Desember 2006. [Online] diakses pada 12 Juni 2015 available: http;//www.univmed.org/2012/04/yenni.pdf

Yulianti, et. all. (2014). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Tinggal di Komunitas dengan di Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Universitas Jember. Vol 2. No 1. Januari 2014. [Online]diakses pada 8 Juni 015 Available


(1)

42

100% = bilangan konstanta tetap

Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan prosentase. Adapun data yang ditampilkan adalah tabel distribusi frekuensi dan persentase karakteristik demografi, tabel distribusi frekuensi dan persentase kualitas hidup. Dalam penelitian ini tabel distribusi dan frekuensi menginformasikan hasil penelitian yang didapat, sedangkan interpretasi tabel menurut Arikunto (2009) sebagai berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Hasil

Skor Interpretasi

100 % Seluruh

76 – 99 % Hampir seluruh 51 – 75 % Sebagian besar

50 % Setengahnya

26 – 49 % Hampir setengahnya 1 – 25 % Sebagian kecil

0 % Tidak satupun

I. Etika Penelitian

Masalah pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90% subjek penelitian yang digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip etika dalam penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek dan prinsip keadilan (Nursalam, 2012).

1. Prinsip Manfaat

a. Bebas dari Penderitaan

Perlakuan pada penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan kerugian kepada subjek. Peneliti hanya memberikan kuesioner pada responden tanpa adanya perlakuan ke responden (Nursalam, 2012). b. Bebas dari Eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian tidak merugikan dalam bentuk apapun bagi pihak manapun. Peneliti mengutamakan privasi subjek dengan menggunakan ruangan khsusu selama pengisian kuesioner, sehingga dapat diminimalisir kemungkinan eksploitasi dalam pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).


(2)

43

c. Risiko (Benefits Ratio)

Penelitian ini sudah dipertimbangkan, bahwa tidak ada risiko yang berakibat pada subjek setiap dilakukan pengumpulan data. Penelitian ini tidak menimbulkan risiko karena sudah dipertimbangkan isi dari tiap kuesioner untuk pengumpulan data (Nursalam, 2012).

2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)

a. Hak untuk Ikut/Tidak Menjadi Responden (Right To Self Determination)

Penelitian ini memperlakukan subjek secara manusiawi. Subjek mempunyai hak kesediaan untuk menjadi subjek maupun tidak, tanpa adanya sanksi atau paksaan dalam bentuk apapun. Peneliti mengantisipasi dengan adanya pemberian inform consent sebelum pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).

b. Hak untuk Mendapat Jaminan dari Perlakuan yang Diberikan

Peneliti dalam hal ini memberikan penjelasan secara rinci mengenai prosedur pengisian kuesioner, dalam pengisian kuesioner ini semua subjek terjamin kerahasiaannya. Selain itu, peneliti juga menjelaskan tujuan, manfaat dan kerugian yang dialami subjek dalam pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).

c. Informed Consent

Subjek mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak responden. Pada informed consent

tercantum bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan (Nursalam, 2012).

3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)

a. Hak untuk Mendapatkan Perlakuan yang Adil (Right in Fair Treathment)

Subjek penelitian dalam hal ini dilakukan secara adil dan baik sebelum, selama dan sesudahn keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia. Subjek


(3)

44

diperlakukan secara adil dengan mengisi kuesioner yang sama (Nursalam, 2012).

b. Hak Atas Kerahasiaannya (Right to Privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dijaga kerahasiaannya, sehingga perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia (confidentially) dengan cara menuliskan kode pada lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap dan alamat. Kerahasiaannya subjek terjamin karena dalam pengisian kuesioner subjek tidak perlu mencantumkan nama, namun peneliti hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner dan jika penelitian sudah selesai kuesioner akan dimusnahkan (Nursalam, 2012).


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Andreas, Rantepadang. (2012) . Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Vol. 1. No. 1., Juni 2012. [Online] diakses pada 8 Juni 2015 http://www.igenursing.weebly.com.fix_jku_andreas.pdf

Azizah, Lilik M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakata: Graha Ilmu. Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Penduduk Lanjut Usia (survey Sosial

Ekonomi Nasional). Jakarta: BPS

BKKBN. (2011). Lansia. Jakarta: diakses pada 2 Maret 2015 http://www.bkkbn.go.id

Chairani. (2013). Kualitas Hidup Wanita Lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses pada 8 Maret 2015 http://repository.usu.ac.id/bitstream.pdf

Clemen-Stone, McGuire & Eigsti (2002). Comprehensive community health nursing: Family, agregate& community practice. St.Louis.Mosby.

Darmojo R. B. (2006) Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Dennison P, Dennison G. (2009). Buku panduan Lengkap Brain Gym, Senam Otak. Jakarta: PT.Gramedia.

Fitria. (2011). Interaksi sosial dan Kualitas hidup Lansia di Panti Wredha UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses

pada 18 Maret 2015

http://repository.usu.ac.id/downloads.tswj.com/325251.pdf

Hidayat, AAA. (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba Medika

Karo, Waktu. (2010). Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadap Kualitas Hidup di Kelurahan Serdang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Tesis. Universitas Indonesia. Diakses tanggal 16 Juni 2015 available http://www.lib.ui.ac.id/opac.pdf

National Institute of Aging. (2010). Exercise and Physical Activity. Philadelpia: Butterworth Heinemann Elsevier Science Limited.


(5)

Nofitri. (2009). Gambaran Kualitas Hidup Penduduk Dewasa pada Lima Wilayah di Jakarta. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta. [Online] diakses pada tanggal 23 Maret 2015 http://lib.ui.ac.id/125595-155.9/NOF.pdf

Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho. (2008). Keperawatan gerontik dan geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC. Nurgianti. (2013). Pengaruh Senam Gerak dan Latih Otak Terhadap Demensia

Pada Lansia Di Puskesmas Kecamatan Menteng Jakarta Pusat.

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Jakarta. [Online] diakses pada 8 Maret 2015 http:// www.library.psik-umj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1981

Nursalam. (2012). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dam Instrumen. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Munir R. (2003). Pengaruh Senam Otak Terhadap Performa Kognitif Pada Lansia. Magister Kedokteran Olahraga (Tesis). Jakarta: Universitas Indonesia. Pender,N.J.,Murdaugh, C.R.,& Parsons, M.A. (2001). Health promotion in

nursing pratice (4th ed). Upper Sadle River: Prentice Hall.

Kusumoputro S, Sidiarto LD, Samino, Munir R, Nugroho W. (2008). Kiat

Panjang Umur Dengan Gerak dan Latih Otak. Jakarta: Penerbit

Universitas Indonesia.

Ritonga. (2013). Kualitas Hidup Lansia yang Berkunjung ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Daerah Kota Padangsidimpuan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses pada 23 maret 2015 http://repository.usu.ac.id

Setyoadi., Noerhamdani., Ermawati. (2011). Perbedaan Tingkat Kualitas Hidup Pada Wanita Lansia Di Komunitas dan Panti. Jurnal Keperawatan Volume 2 Nomor 2 ISSN: 2086-3071. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang. diakses pada 20 Maret 2015 : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/621/64 1_mm_scientific_journal.pdf.

Sekarwiri, Edesia. (2008). Hubungan Antara Kualitas Hidup Dan Sense Of Community pada Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Daerah Rawan Banjir. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia. [Online] diakses pada tanggal 17 Maret 2015 http://lib.ui.ac.id/125243-362.2.pdf


(6)

Setiawan, Wungouw, Pangemanan. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia Terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Manado. Vol 1. No 2. Juli 2013, hal. 760-764. diakses pada tanggal 16 Juni 2015 http://Jurnal.e-Biomedik.pdf Sihvonen, Sanna. (2004). Postural Balance and Aging: cross-sectional comparativ

studies and a balance training intervention. Faculty Sport and Science. University of Jyvaskyla.

Siregar, Arma, Lubis. (2013). Perbandingan Kualitas Hidup Lanjut Usia Yang Tinggal di Panti Jompo Dengan yang Tinggal di Rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara, Medan. Diakses pada tanggal 16 Juni 2015 available

http://repository.usu.ac.id/perbandingankualitashidup.pdf

Stanley dan Beare. (2007). Buku Ajar keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.

Sutikno, 2011. Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia.

Tambarkini. L. Jeklin. (2012). Latihan Fisik dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Vol 1. No. 1, Juni 2012. [Online] diakses pada 8 Juni 2015 Available:http://www.igenursing.weebly.com/fix_jku_ekin.pdf

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung

Purnama, F. T. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Successful Aging Pada Lansia di Desa Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Skripsi. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman

WHOQOL-BREF. (2004). The World Health Organization Quality of Life Introduction, Administration, Scoring and Generic Version Of The Assesment (WHOQOLBREF).

Yenni dan Hermawan. (2006). Pravalensi Penyakit Kronis dan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia. Fakultas Kedokteran. Universitas Trisakti. Volume 25. No 4. Desember 2006. [Online] diakses pada 12 Juni 2015 available: http;//www.univmed.org/2012/04/yenni.pdf

Yulianti, et. all. (2014). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Tinggal di Komunitas dengan di Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Universitas Jember. Vol 2. No 1. Januari 2014. [Online]diakses pada 8 Juni 015 Available


Dokumen yang terkait

Pengaruh Dzikir Menjelang Tidur Terhadap Kualitas Tidur Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 Jakarta Timur

3 15 192

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

5 12 31

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

0 2 31

GAMBARAN DEPRESI PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI.

1 2 26

GAMBARAN KUALITAS TIDUR PADA WANITA LANJUT USIA (LANSIA) DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA (PSTW) BUDI PERTIWI BANDUNG.

8 16 28

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

4 13 28

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG - repository UPI TA JKR 115587 title

0 0 5

PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK DAN TERAPI MUSIK ANGKLUNG (The Differences of Eldery Women Quality of life Who Undergo Brain Movement Exercise and Angklung Music Therapy)

0 0 7

KORELASI ANTARA FREKUENSI SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR BANTUL YOGYAKARTA

0 0 19

EFEKTIVITAS SENAM KEGEL TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - EFEKTIVITAS SENAM KEGEL TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI

0 0 17