KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA.

(1)

NO. DAFTAR FPIPS : 4932/UN/40.2.4/PL/2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Geografi

oleh :

NOFI KRISTANTI NDRURU 1103528

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015


(2)

Oleh

NofiKristantiNdruru

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© NofiKristantiNdruru2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN NOFI KRISTANTI NDRURU

KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Dede Sugandi, M.Si. NIP. 19620512 198703 1 002

Pembimbing II

Ir. Yakub Malik, M.Pd. NIP. 19590101 198901 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Geografi

Dr. Ahmad Yani, M,Si. NIP. 19670812 199702 1 001


(4)

KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA

Oleh :

Nofi Kristanti Ndruru (1103528) ABSTRAK

Kota Sibolga merupakan salah satu kota dengan indeks rawan bencana tsunami yang tinggi. Apabila masyarakat tidak menghadapi dengan siaga, maka ancaman tsunami dapat menimbulkan kerugian yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk 1)mengidentifikasi tingkat kepedulian masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, 2)menganalisis pengaruh faktor socio-demograf terhadap kepedulian masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami, 3)menganalisis bentuk kepedulian masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey. Teknis analisis data menggunakan analisis analisis deskriptif, analisis persentase, skala likert, crosstab dan regresi linear sederhana. Populasi penelitian merupakan 8 kelurahan yang terdapat di Kota Sibolga sedangkan sampel acak yaitu 100 masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepedulian masyarakat Kota Sibolga dilihat dari aspek pengetahuan (kognitif) sangat tinggi, dari sikap (afektif) tinggi dan tindakan (psikomotorik) cukup tinggi. Tidak semua faktor socio-demograf memberikan pengaruh yang signifikan mempengaruhi tingkat kepedulian secara signifikan, sementara faktor pekerjaan, pendapatan tidak mempengaruhi secara signifikan. Bentuk kepedulian dibagi atas kepedulian sosial dan kepedulian lingkungan. Rekomendasi yang diajukan untuk penelitian ini yaitu sosialisasi lebih lanjut meningkatkan lagi sikap sadar bencana dan sikap peduli terhadap ancaman tsunami agar secara merata masyarakat semakin sadar resiko tinggi bahaya tsunami dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan terkait bencana tsunami.

Kata Kunci :


(5)

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PUBLIC AWARENESS OF THE TSUNAMI THREAT IN SIBOLGA By: Nofi Kristanti Ndruru

(1103528) ABSTRACT

Sibolga is a city with an index high tsunami disaster prone. If society does not ready for that threat, then the threat of tsunamis can cause great harm. This study aims to 1) to identify the level of public awareness Sibolga.2) analyze the socio-demographer factors that influence public awareness, 3) analyze forms of public awareness. This research uses descriptive method with survey techniques. Technical analysis of data using analysis descriptive, analytical percentage, Likert scale, crosstab and simple linear regression. The study population is 8 villages located in Kota Sibolga while samples are taken randomly ie 100 people. The results showed that The level of public awareness Sibolga seen from the aspect of knowledge (cognitive) is very high, attitudes (affective) high, and action (psychomotor) is quite high. Not all the socio-demographer factors cause significant influence public awareness, two of factors do not affect public awareness there are employment and income factors. Recommendations proposed for this research that socialization further intensify the attitude of disaster awareness and concern for the tsunami threat evenly so that the public is increasingly aware of the high risk of tsunami hazards by providing socialization and counseling related to the tsunami.

Keywords :


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... v BAB I ...Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ...Error! Bookmark not defined.

B. Identifikasi Masalah ...Error! Bookmark not defined.

C. Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined.

D. Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

E. Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

F. Struktur Organisasi Skripsi ...Error! Bookmark not defined.

BAB II ...Error! Bookmark not defined.

A. Gempa Bumi ...Error! Bookmark not defined.

B. Tsunami...Error! Bookmark not defined.

C. Bencana ... Error! Bookmark not defined.19 D. Kepedulian Masyarakat...Error! Bookmark not defined.1 E. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.27 F. Penelitian yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.28 BAB III ...Error! Bookmark not defined.0 A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ...Error! Bookmark not defined.0 B. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 3Error! Bookmark not defined.

C. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.37 D. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.38 E. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.38 F. Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.39 G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.39 H. Teknik Pengolahan Data ...Error! Bookmark not defined.0


(7)

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

I. Teknik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.1 BAB IV ... Error! Bookmark not defined.46 A. Kondisi Fisik Penelitian ... Error! Bookmark not defined.46 B. Kondisi Sosial ... Error! Bookmark not defined.53 C. Kepedulian Masyarakat Terhadap Ancaman Tsunami ... Error! Bookmark not defined.57

D. Faktor – faktor yang Mendukung dan Mempengaruhi Kepedulian Masyarakat Terhadap Ancaman Tsunami ... Error! Bookmark not defined.85 E. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.05 F. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pendidikan Geografi ... Error! Bookmark not defined.14

BAB V ... Error! Bookmark not defined.16 A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.16 B. Saran ... Error! Bookmark not defined.17 DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.19 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.23 DOKUMENTASI ...Error! Bookmark not defined.


(8)

DAFTAR TABEL Tabel

1.1. Jumlah korban pasca tsunami Aceh Desember 2004... 7

1.2. Indeks Rawan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara... 8

1.3. Kemiringan Lereng Kota Sibolga... 10

2.1. Satuan Skala Richter serta efek gempa……… 15

2.2. Bencana tsunami di beberapa negara di dunia ... 18

3.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2013. 31 3.2. Proyeksi Penduduk Kecamatan Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2013.. 32

3.3. Variabel Penelitian ... 37

3.5. Kriteria Penilaian Persentase... 38

3.6. Skala Likert . ... 43

3.7. Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 43

3.8. Tabel Koefisien Zona Tsunami di Kepulauan Indonesia ... 45

4.1. Kelas Kemiringan Lereng ... 49

4.2. Penggunaan Lahan Kota Sibolga ... 51

4.3. Jumlah Penduduk Kota Sibolga ... 53

4.4. Fasilitas Pendidikan Kota Sibolga ... 54

4.5. Fasilitas Kesehatan Kota Sibolga ... 54

4.6. Fasilitas Tempat Ibadah Kota Sibolga ... 55

4.7. Fasilitas Perdagangan Kota Sibolga ... 56

4.8. Jumlah Transportasi dan Akomodasi di Kota Sibolga ... 56

4.9. Tingkat Kepedulian Masyarakat Terhadap Ancaman Tsunami dari Aspek Kognitif (Pengetahuan) ... 58

4.10. Tingkat Kepedulian Masyarakat Terhadap Ancaman Tsunami dari Aspek Afektif (Sikap) ... 67

4.11. Tingkat Kepedulian Masyarakat Terhadap Ancaman Tsunami dari Aspek Psikomotorik (Tindakan) ... 76


(9)

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.13. Model Summaryb ... 86

4.14. Uji Signifikansi Simultan (F) ... 86

4.15. Signifikansi Parameter Individual (Uji T) ... 87

4.16 Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Kepedulian Masyarakat ... 89

4.17. Model Summaryb ... 89

4.18. Uji Signifikansi Simultan (F) ... 90

4.19. Signifikansi Parameter Individual (Uji T) ... 91

4.20 Tabulasi Silang antara Pendapatan dengan Kepedulian Masyarakat ... 92

4.21. Model Summaryb ... 93

4.22. Uji Signifikansi Simultan (F) ... 93

4.23 Signifikansi Parameter Individual (Uji T) ... 94

4.24. Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Kepedulian Masyarakat ... 95

4.25. Model Summaryb ... 96

4.26. Uji Signifikansi Simultan (F) ... 96

4.27. Signifikansi Parameter Individual (Uji T) ... 97

4.28. Tabulasi Silang antara Faktor Kependudukan dengan Kepedulian Masyarakat ... 98

4.29. Model Summaryb ... 99

4.30. Uji Signifikansi Simultan (F) ... 99

4.31. Signifikansi Parameter Individual (Uji T) ... 100

4.32. Tabulasi Silang antara Faktor Jarak Rumah dengan Kepedulian Masyarakat ... 101

4.33. Model Summaryb ... 102

4.34. Uji Signifikansi Simultan (F) ... 102


(10)

DAFTAR GAMBAR

1.1. Peta Index Rawan Bencana di Indonesia ... 2

1.2. Peta Index Rawan Bencana di Provinsi Sumatera Utara ... 5

1.3. Peta Administrasi Kota Sibolga ... 9

3.1Desain Penelitian ... 37

4.1Peta Mikrozonasi Ancaman Tsunami Kota Sibolga ... 47

4.2 Peta Daerah Penelitian. ... 48

4.3Peta Kemiringan Lereng Kota Sibolga ... 50

4.4Peta Penggunaan Lahan Kota Sibolga ... 52

4.5Diagram Batang Aspek Kognitif 1 ... 60

4.6Diagram Batang Aspek Kognitif 2 ... 61

4.7Diagram Batang Aspek Kognitif 3 ... 62

4.8 Diagram Batang Aspek Kognitif 4 ... 62

4.9 Diagram Batang Aspek Kognitif 5 ... 63

4.10 Diagram Batang Aspek Kognitif 6 ... 64

4.11 Diagram Batang Aspek Kognitif 7 ... 64

4.12 Diagram Batang Aspek Kognitif 8 ... 65

4.13 Diagram Batang Aspek Kognitif 9 ... 66

4.14 Diagram Batang Aspek Kognitif 10 ... 66

4.15 Diagram Batang Aspek Afektif 1 ... 69

4.16 Diagram Batang Aspek Afektif 2 ... 70

4.17 Diagram Batang Aspek Afektif 3 ... 70

4.18 Diagram Batang Aspek Afektif 4 ... 71

4.19 Diagram Batang Aspek Afektif 5 ... 72

4.20 Diagram Batang Aspek Afektif 6 ... 72

4.21 Diagram Batang Aspek Afektif 7 ... 73

4.22 Diagram Batang Aspek Afektif 8 ... 74


(11)

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.24 Diagram Batang Aspek Afektif 10 ... 75

4.25 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 1 ... 78

4.26 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 2 ... 79

4.27 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 3 ... 79

4.28 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 4 ... 80

4.29 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 5 ... 81

4.30 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 6 ... 81

4.31 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 7 ... 82

4.32 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 8 ... 83

4.33 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 9 ... 83

4.34 Diagram Batang Aspek Psikomotorik 10 ... 84

4.35 Responden dengan usia berbeda. ... 97

4.36 Salah satu pekerjaan responden. ... 92

4.37 Responden dengan pendidikan SMA... 98

4.38 Jarak rumah dibawah 0 meter dari garis pantai ... 104


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Secara geologi, wilayah Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif yaitu Lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur. Ketiga lempengan tersebut bergerak dan saling bertumbukan sehingga Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia dan menimbulkan gempa bumi, jalur gunungapi, dan sesar atau patahan.

Penunjaman (subduction) Lempeng Indo-Australia yang bergerak relatif ke utara dengan Lempeng Eurasia yang bergerak ke selatan menimbulkan jalur gempa bumi dan rangkaian gunungapi aktif sepanjang Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sejajar dengan jalur penunjaman kedua lempeng. Di samping itu jalur gempa bumi juga terjadi sejajar dengan jalur penunjaman, maupun pada jalur patahan regional seperti Patahan Sumatera/Semangkok.Secara umum, hal tersebut menyebabkan kawasan negara Indonesia sebagai kawasan dengan tingkat resiko bencana yang tinggi. (BNPB, 2011)

Dengan kondisi geologi yang demikian, ancaman bencana di wilayah Indonesia sepertinya tinggal menunggu waktu. Apalagi ditambah dengan kerusakan lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali. Frekuensi kejadian bencana dan tingkat kerusakan maupun korban jiwa semakin meningkat di Indonesia, pada Gambar 1.1. dapat dilihat daerah yang memiliki potensi bencana tinggi di Indonesia.


(13)

2

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Daerah pesisir Barat Sumatera merupakan sebagian dari daerah pesisir

daerah pesisir Indonesia yang berada relatif dekat dengan subduction zone.

Pada subduction zone terjadi pertemuan lempeng benua dan lempeng samudera (lempeng Indo-Australia di sebelah selatan, lempeng Eurasia di utara dan lempeng Pasifik di sebelah Timur) yang bersifat menghujam dan potensial menimbulkan tsunami besar setiap periode tertentu saling bertubrukan. Proses alami ini menghasilkan gempa tektonik. Karena di dasar laut, gempa tersebut menimbulkan gelombang pasang (tsunami). Selain pesisir barat Sumatera,

daerah yang relatif dekat dengan subduction zone adalah pesisir selatan Jawa,

Gambar 1. 1. Pe ta Ind ex Raw an B en can a Gem p a Bu m i d i I n d on esia S umber : Ge ospasia

l ( Ba

da n Na sional P ena nggula nga n Benc an a), 201 1


(14)

Bali dan Nusa Tenggara. Dengan demikian, banyak kota-kota pantai di Indonesia yang rentan terhadap bencana alam tsunami. (Hidayat, 2011 : 7)

Beberapa kali gempa besar di Indonesia dengan selang waktu yang tidak terlalu lama telah meluluh lantakkan wilayah Indonesia, yaitu gempa dan Tsunami di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. . Gempa tersebut berkekuatan 8,9 SR di Samudera Indonesia, 32 km dan pantai Meulaboh, Aceh Barat. Gempa yang menyebabkan gelombang tsunami ini telah memporak-porandakan sebagian besar wilayah yang dilaluinya menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir. (Jatmiko, 2014 : 4)

Secara rinci mengenai korban tsunami Aceh dijelaskan pada tabel 1.1. Selain di Aceh dan pulau Nias, akibat dari tsunami dirasakan langsung di Kota Sibolga. Bila dibandingkan dengan kerusakan fisik di Aceh dan pulau Nias, dampak kerusakan fisik di Kota Sibolga tidak terlalu parah. Meski tidak terlalu parah, Kota Sibolga praktis menjadi lumpuh selama kurang lebih dua minggu pascabencana. Kelumpuhan ini terjadi disebabkan kondisi alam yang belum stabil karena masih sering terjadi gempa susulan. (Saruksuk, 2006)

Akibat letaknya yang relatif dekat dengan subduction zone, maka Kota

Sibolga termasuk dalam indeks rawan bencana yang tinggi. Pada Gambar dan tabel 1.2. Kota Sibolga termasuk daerah rawan bencana yang tinggi.

Sibolga merupakan salah satu kota yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada pada ketinggian 1-200 mdpl. Secara geografis, Kota Sibolga terletak antara 010 42’ – 010 46’ Lintang Utara dan 980 44’ – 980 48’ Bujur Timur. Kota Sibolga di sebelah Utara, Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Nauli. Sibolga memiliki wilayah seluas 1.077 Ha yang terdiri dari 889,16 Ha daratan dan 187,84 Ha merupakan kepulauan. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Kota Sibolga adalah Pulau Poncan Gadang, Poncan


(15)

4

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang. Sementara wilayah administrasi pemerintahan Kota Sibolga terdiri dari 4 Kecamatan dan 17 Kelurahan. (Badan Pusat Statistik Sibolga, 2013)

Berdasarkan kondisi topografi, Kota Sibolga merupakan kota pantai di kaki Bukit Barisan yang membujur di sepanjang pantai Barat Sumatera Utara menghadap ke Teluk Tapian Nauli. Letak yang sedemikian rupa mengakibatkan keadaan topografi Kota Sibolga terbagi menjadi dua kategori dominan yaitu wilayah datar Kota Sibolga dengan kemiringan lahan 0-2% (29,14% dari luas daratan) dan wilayah lereng Kota Sibolga dengan kemiringan >40% (59,26% dari luas daratan). Tingkat kelerengan lahan Kota Sibolga secara lebih jelas disajikan dalam tabel tingkat kelerengan lahan Kota Sibolga pada tabel 3. (Saruksuk, 2006)

en

can

a

T

su

n

a

m

i d

i Pro

vin

si S

u

m

at

er


(16)

Membuat suatu wilayah atau kota yang bebas dari bencana alam adalah sesuatu yang tidak mungkin karena bencana alam berkaitan dengan proses alam yang tidak bisa dihindari. Yang dapat dilakukan adalah meminimal dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam melalui upaya mitigasi, diantaranya adalah penyedia sistem peringatan dini (early warning system) dan penataan ruang wilayah/kota yang berbasis pada kerentanan terhadap bencana alam. Mitigasi bencana merupakan usaha yang preventif yang harus diterapkan di lokasi rawan gempa dan tsunami (Saruksuk, 2006).

Oleh sebab itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui zona yang terkena pengaruh tsunami secara mikro atau lebih rinci lagi serta seberapa besar kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang serupa di


(17)

6

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kemudian hari. Dengan demikian, korban jiwa dan kerugian materi dapat diminimalkan.

Pemerintah pasti telah melakukan berbagai usaha dan perencanaan dalam menghadapi bahaya tsunami yang membayang-bayang Kota Sibolga, namun belum tentulah masyarakatnya paham betul atau mengerti dengan bahaya tsunami. Oleh karena itu, penelitian berikut difokuskan kepada masyarakat yang ditekankan kepada kepedulian masyarakat terhadap dirinya dan daerah sekitarnya dalam menghadapi bencana tsunami.

Di Indonesia,

bencanaalamtidakdapatdielakkanmengingatsegalabentukbencanaalambisaterjad ikapansajadandimanasaja di Indonesia, hampirsemuadaerah di wilayah

Indonesia rawanbencanasehinggacara yang

tepatadalahmenghadapidanmengetahuitindakan yang

tepatuntukmenghindarikorbanjiwa. Untukmenghindarikorbanjiwa,

makamasyarakatharuslahpedulidenganlingkungannyasehinggamengetahuijenis

bencana yang mengancam, bersikap yang

sesuaidalammenghadapibencanadanmelakukantindakan yang

tepatuntukmenghadapibencana.

Kepedulian tersebut yang kemudian akan menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat yang akan dibagi kedalam tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Dari aspek ketiga tersebut kemudian dilihat kesiapsiagaan masyarakat Kota Sibolga.


(18)

Negara

Meninggal dunia

Luka – luka Hilang Kehilangan tempat

tinggal

Dipastikan Perkiraan

Indonesia 126.915 126.915+ ~100.000 37.063 ~517.000

Sri Lanka 30.718 Tak diketahui 15.686 23.000+1 ~573.000

India 10.012 15.636 Tak diketahui 5.624 1.029.692

Thailand 5.3052 11.000 8.457 4.499 Tak diketahui

Somalia 150+ 298 Tak diketahui Tak diketahui 5.000

Myanmar 90 290–600 45 200 mencapai 30.000

Malaysia 68-74 Tak diketahui 299 Tak diketahui Tak diketahui

Maladewa 82 Tak diketahui Tak diketahui 26 12-22.000

Seychelles 1 - 310 Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui

Tanzania 10 10+ Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui

Bangladesh 2 Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui

Afrika Selatan 2 Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui

Kenya 1 Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui

Madagaskar Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui Tak diketahui 1.000+

Total 151.976+ 162.000+ 125.000+ 43.000+ 3-5 juta

Sumber : U.S. Geological Survey (Hidayat, 2011)


(19)

8

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sumber: Geospasial (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), 2011

TABEL 1.2. INDEKS RAWAN BENCANA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

DAERAH SKOR KELAS RAWAN RANGKING NASIONAL

KOTA MEDAN 100 TINGGI 27

MANDAILING NATAL 87 TINGGI 58

TAPANULI UTARA 81 TINGGI 79

LANGKAT 80 TINGGI 86

TAPANULI SELATAN 77 TINGGI 110

KOTA GUNUNG SITOLI 73 TINGGI 141

DELI SERDANG 72 TINGGI 142

KOTA SIBOLGA 66 TINGGI 166

ASAHAN 62 TINGGI 190

NIAS 59 TINGGI 211

DAIRI 58 TINGGI 215

NIAS SELATAN 58 TINGGI 217

LABUHAN RATU 58 TINGGI 220

TAPANULI TENGAH 56 TINGGI 240

TOBA SAMOSIR 54 TINGGI 256

SERDANG BEDAGAI 49 TINGGI 259

BATU BARA 46 TINGGI 315

SAMOSIR 40 TINGGI 368

KOTA TEBING TINGGI 40 TINGGI 369

KOTA BINJAI 40 TINGGI 370

KARO 40 TINGGI 371

KOTA TANJUNG BALAI 39 TINGGI 374

SIMALUNGUN 39 TINGGI 377

HUMBANG HASUNDUTAN 39 TINGGI 383

KOTA PEMATANG SIANTAR 36 TINGGI 392

KOTA PADANG SIDEMPUAN 35 SEDANG 399

PAKPAK BARAT 31 SEDANG 412

PADANG LAWAS UTARA 10 SEDANG 443

PADANG LAWAS 10 SEDANG 444

LABUHAN BATU SELATAN 10 SEDANG 445

LABUHAN BATU UTARA 10 SEDANG 446

NIAS UTARA 10 SEDANG 447


(20)

Nofi Kristanti Ndruru, 2015


(21)

10

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.3. Kemiringan Lereng Kota Sibolga

No. Kemiringan lereng (%)

Luas (Ha) Jumlah

(Ha)

Persentase (%) Daratan

Sumatera

Daratan Kepulauan

1. 0-2 218.80 95.00 313.8 29.14

2. 2-15 73.00 18.00 91.00 8.45

3. 15-40 13.00 21.00 34.00 3.16

4. >40 548.36 53.84 638.2 59.26

Jumlah 889.16 187.84 1.077 100.00

Sumber : BAPPEDA Kabupaten Tapanuli Tengah, 2013

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkanlatarbelakang yang telahdikemukakan di atas,

makaidentifikasimasalahdalampenelitianiniyaitu:

1. PresentasepotensiSibolgamengalamibencanagempabumi yang

menyebabkan tsunami sangatbesar akibat letaknya yang berada di zona subduksi.

2. Belum adanya zonasi khusus pengaruh bencana tsunami di Kota Sibolga.

3. Aktivitas Kota Sibolga yang lumpuh lebih dari 2 minggu pasca tsunami

2004 sebelumnya menunjukkan kurangnya kesiapsiagaan dari lapisan pemerintah dan juga masyarakat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalah yang dipaparkandiatas, makaberikutbeberapapertanyaanpenelitian yang dapatdirumuskan:

1. Bagaimana tingkat kepedulian masyarakat Kota Sibolga dalam

menghadapi ancaman tsunami dari aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (tindakan)?

2. Bagaimana pengaruh faktor socio-demograf terhadap kepedulian

masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami?

3. Bagaimana bentuk kepedulian masyarakat Kota Sibolga dalam


(22)

D. Tujuan Penelitian

Tujuanpenelitian yang ingindicapaipadapenelitianiniadalah:

1. Mengidentifikasi tingkat kepedulian masyarakat Kota Sibolga dalam

menghadapi bencana tsunami dilihat dari aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan tindakan (psikomotorik).

2. Mengetahui tingkat pengaruh faktor socio-demograf terhadap kepedulian

masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami.

3. Menganalisis bentuk kepedulian masyarakat Kota Sibolga

dalammenghadapibencana tsunami di Kota Sibolga.

E. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Manfaat Praktis :

a. Bagi pemerintah maupun dinas Penanggulangan Bencana di daerah

penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan selanjutnya untuk menghadapi bencana tsunami.

b. Bagi masyarakat adalah menambah pengetahuan, pengalaman dan

memiliki wawasan ilmiah mengenai bencana tsunami yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk lebih siaga dalam menghadapi bencana tsunami.

2. Manfaat Teoritis :

a. Bagi ilmu pnegetahuan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

sebagai informasi ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan melakukan penelitian lebih lanjut.

b. Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan

ilmu pengetahuan masyarakat maupun siswa tentang bencana tsunami.


(23)

12

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

F. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penulis dalam mengangkat latar belakang permasalahan penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan berbagai kajian teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil, meliputi pengertian mengenai kepedulian masyarakat yaitu kepedulian masyarakat terhadap bencana tsunami yang mengancam Kota Sibolga, bentuk-bentuk kepedulian, faktor-faktor yang mempengaruhi kepedulian, bencana tsunami dan penyebabnya yaitu pengertian gempa bumi, tsunami, bencana alam, kepedulian, mikrozonasi, hipotesis,

danpenelitian-penelitian terdahulu yang relevandenganpenelitian yang

akandibahasolehpenulis.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan atau proses yang ditempuh dalam penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut bab ini meliputi beberapa penjelasan mengenai metode penelitian, desainpenelitian,pendekatanpenelitian, populasidansampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, alatpengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan deskripsi daerah penelitian, kondisi geografis Kota Sibolga baik dari segi fisik maupun sosial, analisis data responden, dan bagaimana kepedulian mayarakat dalam menghadapi bencana tsunami di Kota Sibolga Provinsai Sumatera Utara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuanpenelitian dan saran yang diberikan dari hasil penelitian.


(24)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara yang terletak di antara 010 42’ – 010 46’ LU dan 980 44’ – 980 48’ BT, di sebelah Utara, Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari elemen sejenis yang dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya. Sedangkan menurut Sumaatmadja (1981 ; 112) yaitu “populasi penelitian geografi akan meliputi kasus ( masalah peristiwa tertentu ), individu ( fisik, sosial, ekonomi, budaya dan politik )yang ada pada ruang geografi tertentu”. Populasi geografi merupakan himpunan

individu atau objek yang masing – masing mempunyai sifat atau ciri geografi

yang sama. Populasi dalam penelitian ini terdiri atas dua macam yaitu populasi wilayah dan populasi responden.

 Populasi wilayah yaitu keseluruhan wilayah KotaSibolga yang terdiri atas

kelurahan-kelurahan.

 Populasi responden yaitu seluruh rumah tanga di Kota Sibolga.

Tabel 3.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2013

Nama Kecamatan Jumlah

Penduduk

Luas (Km2)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/ Km2)

Sibolga Utara 21.289 3,33 6.393

Sibolga Kota 14.133 2,73 5.177

Sibolga Selatan 30.385 3,14 9.676

Sibolga Sambas 20.359 1,57 12.967

Jumlah 86.166 10,77 8.001


(25)

32

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2. Proyeksi Penduduk Kecamatan Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2013

Nama Kecamatan Nama Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Rumah

Tangga

Sibolga Utara Sibolga Ilir 6.224 1.339

Angin Nauli 3.601 855

Huta Tonga-tonga 2.729 669

Huta Barangan 2.251 535

Simare-mare 5.514 1.242

Sibolga Kota Kota Beringin 2.165 538

Pasar Baru 1.400 408

Pasar Belakang 5.644 1.191

Pancuran Gerobak 5.371 1.246

Sibolga Selatan Aek Habil 6.421 1.315

Aek Manis 9.167 1.971

Aek Parombunan 10.000 1.973

Aek Muara Pinang 4.929 1.029

Sibolga Sambas Pancuran Bambu 7.623 1.573

Pancuran Dewa 5.052 1.089

Pancuran Kerambil 2.961 670

Pancuran Pinang 4.800 1.008

Jumlah 85.852 18.651

Sumber : BPS Kota Sibolga, 2013

2. Sampel Penelitian

Sumaatmadja ( 1988 : 112 ) mengemukakan bahwa “ sampel adalah

bagian ( cuplikan, contoh ) dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan”. Sampel adalah sebagian dari objek atau individu – individu yang mewakili suatu populasi. Sampel pada penelitian ini terdiri atas dua kategori, yaitu sampel wilayah dan manusia.

a. Sampel Wilayah

Sampel wilayah dalam penelitian ini adalah 8 kelurahan yang berada di zona bahaya berdasarkan peta mikrozonasi bencana tsunami Kota Sibolga. Ke-tujuh kelurahan tersebut adalah Kelurahan Sibolga Ilir, Simare-mare, Kota Baringin, Pasar Baru, Pasar Belakang, Aek Habil, Aek Muara Pinang dan Pancuran Pinang.


(26)

b. Sampel Manusia

Pengambilan sampel manusia / penduduk diambil secara aksidental atau siapa saja yang dapat ditemui di wilayah tersebut, penduduk tersebut bertempat tinggal di 5 desa yang ada di wilayah penelitian.

“Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan di temui itu cocok sebagai sumber data ( Sugiono,2003 : 60 )”

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang dilakukan penulis yaitu dengan cara menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2008,hlm.78) sebagai berikut :

n = �

1 + Ne² Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Batas toleransikesalahan(error tolerance)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) penelitian sebagai berikut, dengan batas kesalahan 10% berarti memiliki tingkat akurasi 90%:

Sampel untuk masyarakat yang tinggal di daerah resiko tinggi bencana tsunami

= N

N. d2 + 1

= 31.583

31.583.0,102 + 1

=31.583

316,83

= 99,68

Dibulatkan menjadi 100 responden untuk masyarakat. Berikut Sampel untuk tiap-tiap kelurahan

�� � = �� � �ℎ�

� � � � �ℎ� 100


(27)

34

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sampel Pasar Baru = 408

6.828x 100 = 6,97 = 7 orang

Sampel Pasar Belakang = 1.191

6.828x 100 = 17,44 = 18 orang

Sampel Kota Baringin = 538

6.828x 100 = 7,87 = 8 orang

Sampel Aek Habil = 1.315

6.828x 100 = 19,25 = 20 orang

Sampel Aek Muara Pinang = 1.029

6.828x 100 = 15,07 = 15 orang

Sampel Pancuran Pinang = 1.008

6.828x 100 = 14,76 = 15 orang

Total Sampel = 100 orang

B. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dari sebuah penelitian, diperlukan suatu metode penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah “cara yang

digunakan oleh peneliti dalam memperoleh dan mengolah data penelitiannya”.

Selanjutnya Surakhmad (1994:139) menjelaskan bahwa metode adalah “cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa atau penelitian dengan mempergunakan teknik atau alat-alat tertentu”.

Sesuai dengan uraian di atas, yang mana dalam suatu penelitian harus menggunakan metode yang sesuai dengan masalah yang menjadi fokus penelitian sehingga tujuan dalam penelitian dapat tercapai. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang di dalamnya merupakan penelitian deskriptif. Survei dapat dipakai untuk tujuan deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Surakhmad (2004, hlm. 139) mengenai pelaksanaan penelitian deskriptif yang mengemukakan bahwa:

Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu


(28)

mengambil bentuk studi komperatif; atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif, angket, test, interviu dan lain-lain, atau mengadakan klasifikasi ataupun mengadakan penilaian, menetapkan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur yang lain.

Dalam penelitian ini survei dipilih karena memiliki beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan Tika (2005, hlm. 7) sebagai berikut:

1. Dilibatkan oleh banyak orang untuk mencapai generalisasi atau

kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data

3. Sering tampil masalah-maslaha yang sebelumnya tidak diketahui

4. Dapat dibenarkan atau mewakili teori tertentu.

5. Biaya lebih rendah karena waktunya lebih singkat.

Berdasarkan pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan metode

survey. Menurut Pabundu Tika ( 2005:6) “ survey adalah suatu metode

penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan”.

Dapat disimpulkan metode survei merupakan suatu metode yang digunakan dalam memperoleh data-data untuk keberhasilan suatu penelitian. Cara-cara yang digunakan dalam metode survei ini cukup variatif, tergantung kepada kebutuhan data yang diperlukan.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam konteks geografi adalah pendekatan keruangan. Menurut Uli dan Mulyadi (2006, hlm. 8) mengemukakan bahwa “pendekatan keruangan merupakan pendekatan khas geografi dengan mengkaji fenomena alam di permukaan bumi. Pendekatan keruangan mengacu, antara lain pada penekanan lokasi, ukuran aksesbilitas, dan interaksi”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan keruangan dapat digunakan sebagai konsep dasar dalam mengkaji masalah atau fenomena geosfer yang ada di permukaan bumi. Salah satunya yaitu pada penelitian ini akan menggambarkan atau mendeskripsikan tentang peranan lokasi atau keberadaan industri sendiri sebagai faktor geografis di suatu wilayah dalam mendukung kegiatan produksi yang mempengaruhi aktivitas


(29)

36

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

manusia dalam suatu usaha industri yang kemudian akan memunculkan berbagai interaksi dalam ruang tersebut.

Selain itu, menurut Bintarto dan Hadisumarno (1991, hlm. 12) yang berpendapat bahwa “dalam analisa keruangan harus memperhatikan penyebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan penyedian ruang

sendiri yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan”.

Sehingga dalam hal ini, kesiapsiagaan masyarakat pada suatu ruang yaitu di Kota Sibolga, tinggal di daerah rawan bencana akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat setempat.


(30)

C. Desain Penelitian

Gambar 3.1. Bagan Desain Penelitian

Judul Penelitian

Latar Belakang

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

PengumpulanData

Analisis Data

Hasil Penelitian

1. Pengaruh faktor socio-demograf terhadap kepedulian

masyarakat :

a. Usia

b. Tingkat pendidikan

c. Pekerjaan

d. Pendapatan

e. Lama tinggal

f. Jarak tempat tinggal

2. Bentuk kepedulian masyarakat :

a. Kepedulian sosial

b. Kepedulian lingkungan

3. Tingkat kepedulian masyarakat :

a. Kognitif (pengetahuan)

b. Afektif (sikap)

c. Psikomotorik (tindakan)


(31)

38

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Soewarno (1987:51-52) adalah

“karakteristik yang dapat diamati dari suatu (objek) dan mampu memberikan

bermacam-macam nilai atau beberapa kategori”.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel/variabel terpengaruh). Variabel ini ditentukan berdasarkan masalah yang dibahas dalam penelitian. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang terjadi sebagai hasil pengaruh dari variabel bebas.

Tabel 3.3. Variabel Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

1. Bentuk kepedulian masyarakat :

a. Kepedulian lingkungan

b. Kepedulian sosial

2. Pengaruh faktor socio-demograf terhadap

kepedulian masyarakat :

a. Usia

b. Tingkat pendidikan

c. Pekerjaan

d. Pendapatan

e. Lama tinggal

f. Jarak tempat tinggal

Kepedulian Masyarakat Kota Sibolga dalam menghadapi ancaman tsunami

E. Definisi Operasional

Menurut Sumadi Suryabrata (2010:29) definisi operasional adalah definisi yang didsarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap penelitian ini, berikut disajikan beberapa operasional dari penelitian yang Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Berbasis Mikrozonasi Di Kota Sibolga.


(32)

1. Kepedulian

Kepedulian yaitu sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati terhadap suatu objek. Kepedulian adalah kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama (Adler, 1927 : 30).

2. Bencana Tsunami

Bencana tsunami merupakan bencana yang disebabkan oleh gelombang laut yang panjang dan besarnya dapat mencapai 100 km serta kecepatannya dapat mencapai 50-100 km/jam sehingga sangat rentan menimbulkan bencana apabila gelombang tersebut sampai ke darat dan akan menyapu semua yang dilewatinya sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, harta benda dan dampak psikologis yang buruk.

F. Alat Pengumpulan Data

1. Alat Penelitian

Alat dan bahan penelitianyang digunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :

a. Pedoman wawancara dan angket

b. Handphone dengan GPS (untuk mem-plot lokasi penelitian)

c. Kamera (untuk mendokumentasikan kegiatan di lapangan)

d. Laptop Asus

e. Software Mapinfo 10.5

2. Bahan Penelitian

a. Peta Administrasi Kota Sibolga Skala 1 : 500

b. Peta Mikrozonasi Bencana Tsunami Kota Sibolga Skala 1 : 500

c. Sumber atau buku-buku yang relevan, data monografi Kota Sibolga dari

BPS, yang digunakan sebagai bahan informasi sekunder penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(33)

40

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Observasi menurut Soewarno (1997:44) adalah “menggunakan mata secara cermat dan mencatat fenomena sebagaimana yang dilihatnya dan

mencoba mencari hubungan sebab-akibat”.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data sekunder berupa dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen yang diperlukan tersebut diantaranya adalah data monografi masing-masing desa yang berada di wilayah dimana penelitian dilakukan.

3. Studi Literatur

Adalah suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis guna memperoleh pendapat dari para ahli dan teorinya melaului bacaan. Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari berbagai buku, majalah, surat kabar, halaman web yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian untuk menunjang penelitian dan digunakan sebagai pedoman pembanding atau untuk memperkuat informasi yang berkaitan dengan masalah dan analisis dalam penelitian, yang meliputi teori ,prinsip, konsep, hukum-hukum.

4. Angket

Slamento (1988:120) mengartikan “angket merupakan alat atau daftar pertanyaan-pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh mahasiswa yang menjadi sasaran dari angket tersebut atau orang lain”. Angket mempunyai kekuatan antara lain mudah diisi karena responden tidak melukiskan buah pikiran, tidak memerlukan banyak waktu untuk mengisinya. Penulis menggunakan teknik ini karena merupakan teknik pengumpulan data yang praktis dan dapat menggunakan data secara menyuluruh. Seperti yang dipaparkan pada penentuan sampel yaitu beberapa masyarakat.

H. Teknik Pengolahan Data

Pengelolahan data adalahsuatu proses dalammemperoleh data

ringkasanatauangkaringkasandenganmenggunakancara-caraataurumus-rumustertentu.Pengolahan data meliputikegiatanberikut:

1. Editing


(34)

dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang terkumpul tidak logis dan meragukan.

2. Coding

Coding adalah pemberian/pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka/huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis.

3. Tabulasi

Tabulasiadalahmembuattabel-tabel yang berisikan data yang

telahdiberikodesesuaidengananalisis yang dibutuhkan.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan interpretasi data hasil penelitian yang dilakukan secara sistematis yang kemudian akan menghasilkan suatu kesimpulan. Setelah data terkumpuldarilapangan, makakegiatanselanjutnya yang dilakukanadalah:

1. Melakukantahappengecekanterhadapinstrumenbaikkelengkapanpengisian,

kejelasaninformasi, dankebenarandalampengisian.

2. Menyusundanmengelompokkan data

sejenisdandisajikandalambentuktabel, baganmaupungambar.

3. Selanjutnyadilakukanpengolahan data denganmenyajikan data

dalambentuktabel (tabulasi data).

4. Setelahdilakukantabulasi data makaselanjutnyadilakukananalisis data.

Setelah data terkumpuldantersusun,

selanjutnyadilakukananalisisdanpengolahan data statisticmelaluibantuan

Software Microsoft Office Excel 2007. Data yang ada dalam penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik :

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang dimaksudkan mendeskripsikan gejala yang nampak di lokasi penelitian serta kondisi dari keadaan masalah yang diteliti mulai dari mengolah, menginterpretasikan data, dan informasi lain dengan data yang dianalisis yang berasal dari literatur dan hasil observasi di lapangan.


(35)

42

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dalam hal ini, tindakan menjadi salah satu aspek untuk mengetahui tingkat kepedulian masyarakat terhadap bencana yang terjadi. Bagaimana tindakan yang akan dilakukan masyarakat selanjutnya mempengaruhi kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Kepedulian yang tumbuh di masyarakat dibagi ke dalam beberapa tingkat kepedulian.

a. Kepedulian rendah, dimana masyarakat tidak banyak mengetahui tentang

bencana tsunami, tidak mempunyai kesiapan apabila terjadi bencana.

b. Kepedulian sedang, dimana masyarakat memiliki pengetahuan yang tidak

terlalu mendalam tentang tsunami dan bahayanya serta sikap dan tindakan dalam menghadapi bencana tsunami masih kurang siap.

c. Kepedulian tinggi, dimana masyarkat telah mengetahui tentang peristiwa

alam bencana tsunami dan telah melakukan tindakan untuk

meminimalisisr dampak tsunami serta telah menyiapkan hal yang harus dilakukan apabila terjadi bencana tsunami.

2. Analisis Persentase

Analisis statistik adalah analisis kuantitatif mengenai kumpulan fakta yang didapat guna mengungkapkan suatu persoalan dalam bentuk jumlah kode dengan menggunakan formula statistik yaitu menggunakan formula persentase

dengan rumus : p =f

n x 100%

Keterangan :

p = Persentase

f = Frekuensi setiap kategori jawaban

n = Jumlah seluruh responden


(36)

Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Persentase

Sumber : Arikunto (2010, hlm.47)

3. Skala Likert

Menurut Riduan (2011, hlm. 38) Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam skala Likert, setiap responden diminta melakukan agreement dan disagreementuntuk masing-masing item dalam skala yang terdiri dari 5 point. Point dalam skala Likert mempunyai rentang dari sangat positif sampai snagat negatif dengan susunan dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.5. Skala Likert

No Simbol Keterangan Skor Item

Positif Negatif

1 SS Sangat Sering 5 1

2 SS Sangat Sering 4 2

3 K Kadang-kadang 3 3

4 P Pernah 2 4

5 TP Tidak Pernah 1 5

Sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan data respon subjek, yaitu data jawaban dari sekelompok subjek yang merespon ke semua item-item yang disajikan. Dari jawaban responden terhadap setiap pernyataan akan diperoleh distribusi frekuensi respon bagi setiap kategori, yang kemudian secara kumulatif akan dilihat dari deviasinya menurut distribusi normal. Data respon ini akan dijadikan dasar perhitungan skor bagi masinh-masing kelima pilihan jawaban. Pada gilirannya, nilai skala ini akan merupakan bobot atau skor

Persentase (%) Keterangan

0 Tidak Ada

1-24 Sebagian Kecil

25-49 Kurang dari setengahnya

50 Setengahnya

51-74 Lebih dari setengahnya

75-99 Sebagian besar


(37)

44

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

terhadap jawaban inividual responden yang diukur sikapnya. Untuk setiap jawaban pada angket/kuesioner dilakukan perhitungan skor sebgai berikut :

a) Pernyataan Positif

Skor Indeks = (F1 x 1) + (F2 x 2) + (F3 x 3) + (F4 x 4) + (F5 x 5) Keterangan:

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Tidak Pernah) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Pernah)

F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (Kadang-kadang) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (Sering)

F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (Sangat Sering)

b) Pernyataan Negatif

Skor Indeks = (F1 x 1) + (F2 x 2) + (F3 x 3) + (F4 x 4) + (F5 x 5) Keterangan:

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat Sering) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Sering)

F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (Kadang-kadang) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (Pernah)

F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (Tidak Pernah)

Untuk melihat hasil dari perhitungan tersebut, maka dilakukan interpretasi skor yang mencakup hasil dari setiap analisis data yang telah dilakukan dalam analisis data dari setiap jawaban responden yang dijadikan sampel penelitian.

4. Analisis Tabulasi Silang

Tika (2005, hlm. 74) mengemukakanbahwatableanalisis (talk tabel)

adalahtabel yang memuatsuatujenisinformasi yang

telahdianalisisdandaritabletersebutdapatdiambilkesimpulan.Jenisanalisistabel yang

digunakandalampenelitianiniadalahtablesilang.Tabelsilangdibuatdengancarame

mecahlebihlanjutsetiapkesatuan data

dalamsetiapkategorimenjadiduasubsekwen. Pemecahankesatuan data

menjadisubkesatuantergantungpadatujuansertapemecahanmasalah yang


(38)

merupakansalahsatuanalisiskorelasional yang digunakanuntukmelihathubunganantarvariabel.

5. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui hubungan satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Pada penelitian ini digunakan prosedur analisis statistik regresi linear sederhana dengan rumus :

y = a + Bx

Keterangan :

y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi a = Harga y bila x = 0 (harga konstan)

b = Koefisien regresi. Bila nilai b positif (+) = naik, sedangkan bila nilai b negatif (-) = turun

X = subjek pada variabel independen

Untukmengetahuiharga a dan b dapatdicaridenganrumusberikut :

a =

∑ ∑

2 − ∑ ( )

∑ ²−(∑ )²

b =

(∑ )−(∑ ) (∑ )

∑ 2 (

Untukmenghitungkorelasiantarvariabledapatdihitungdenganmenggunaka nrumus :

T

hitung

=

ƩXY− ƩX (ƩY)

ƩX2− ƩX 2 { ƩY2− ƩY 2}

MenurutSugiyonountukdapatmemberikanpenafsiranterhadapkoefisienkor

elasi yang

ditemukantersebutbesarataukecilmakadapatberpedomanpadatablepedomaninter pretasiterhadapkoefisienkorelasi yang dapatdilihatpadaTabel 3.4.

Tabel 3.6. TabelPedomanInterpretasiTerhadapKoefisienKorelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 SangatRendah


(39)

46

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sumber : Sugiyono (2006, hlm. 257)

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukan,

penulisdapatmengambilbeberapakesimpulan yang tercantumdalambeberapa point di bawahini, yaitu:

1. Dari hasilpenelitian, Kota Sibolga yang mempunyai 4 kecamatan

yang terdidri atas 17 kelurahan, terapta 8 diantara kelurahan tersebut yang berbatasandengangarispantaidanmerupakanzonarawanbencana tsunami yang

paling tinggidiantarakelurahanlainnya.

DelapankelurahantersebutyaituKelurahanSibolgaIlir, Simare-mare, Kota

Beringin, PasarBaru, PasarBelakang, Pancuran Pinang, AekMuara Pinang, danAekHabil.

2. Secaraumum, masyarakatKota Sibolga telahmemilikipengetahuan

yang sangatbaiktentangbencana tsunami dan bagaimana meminimalisir dampak tsunami.

3. Secara umum, masyarakat Kota Sibolga telah bersikap sebagai

masyarakat yang sadar bencana tsunami dilihat dari bagaimana sikap masyarakat yang tergolong antusias dalam sosialisasi atau penyuluhan tentang bencana tsunami, sikap masyarakat yang menempatkan dokumen-dokumen penting di lokasi yang mudah dijangkau, mempersiapkan tabungan dan asuransi yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi bencana.

4. Secara umum, masyarakat Kota Sibolga telah cukup tanggap

melakukan tindakan sebagai masyarakat yang tinggal di zona rawan terkena bencana tsunami bencana dilihat dari informasi terkait bencana khususnya tsunami yang selalu diketahui, turut menanam pohon bakau dan terumbu karang, turut bergabung dalam masyarakat siaga bencana, turut memberikan sumbangan terkait penanganan ancaman tsunami, dan telah menyiapkan tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana tsunami.

5. Berdasarkanhasilpenelitian,


(41)

117

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pengaruh yang

signifikandankorelasiantarafaktorusiadanpartisipasimasyarakatdikategorikanre

ndah, pengaruhjenis

pekerjaanterhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantaratingka

tpendidikandanpartisipasimasyarakatdikategorikansangat rendah,

kemudianpengaruhtingkat

pendapatanterhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantarating

kat pendapatandankepedulianmasyarakatdikategorikan sangatrendah,

selanjutnyapengaruhtingkat

pendidikanterhadapkepedulianmasyarakatmerupakan pengaruh

yangsignifikandankorelasiantarapendapatandanpartisipasidikategorikanrendah, kemudianpengaruhfaktorkependudukanterhadapkepedulianmasyarakatterdapat

pengaruh yang

signifikandankorelasiantarafaktorkependudukandanpartisipasimasyarakatdikate gorikansedang, danpengaruhfaktorjarak tempat tinggaldari garis pantai terhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantarafaktorjarak tempat tinggaldari garis pantai danpartisipasimasyarakatdikategorikanrendah.

B. Saran

Saran yang

diajukanberdasarkanpermasalahandanpembahasandiatasadalahsebagaiberikut :

1. Bagiinstansipemerintahmaupunswastadapat lebih meningkatkan

lagi sikap sadar bencana dan sikap peduli terhadap ancaman tsunami terlebih dari aspek sikap dan tindakan masyarakat agar secara merata masyarakat semakin sadar resiko tinggi bahaya tsunami dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan terkait bencana tsunami. Dari aspek sikap, masyarakat masih kurang dalam beberapa poin seperti masih tinggal di atas laut sementara tanggul pemecah gelombang tidak ada, masih belum menganggap penting investasi berupa asuransi yang dapat dimanfaatkan sewatu terjadi bencana, antusias masyarakat dalam mengikuti sosialisasi pemerintah terkait bencana tsunami belum merata dan kebanyakan masih memiliki sikap yang pasrah pada nasib dan menganggap keberuntunganlah yang menyelamatkan diri dari bencana bukan usaha dan ilmu pengetahuan. Dari aspek tindakan, masyarakat


(42)

belum tau betul apa tindakan yang harus dilakukan apabila telah terjadi bencana. Penanganan untuk tindakan selanjutnya masih belum jelas diketahui, seperti belum bergabung dalam masyarakat siaga bencana, tidak memilki keterampilan yang dapat digunakan apabila telah terjadi bencana, belum menyiapkan diri dan anggota keluarga agar waspada dan melakukan kesepakatan atas rencana-rencana apabila terjadi bencana.

2. Bagipengajargeografikhususnyajenjang SD, SMP, dan SMA

bahkanPerguruanTinggi,

diharapkanpenelitianinidapatdijadikansumberpengayaandalamkegiatanpembela jarangeografiterutamauntukmateri yang berkaitandenganmasyarakat peduli bencaana dan dinamika geosfer.

3. Bagipenelitiselanjutnya, agar menelitilebihjauhtentangkepedulian

masyarakat terkait dengan ancaman tsunami, semoga penelitian ini menjadi rujukan.


(43)

119

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adler, A. (1927). Understanding human nature. New York: Greenburg

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

BMKG. (2011). In Muslim, F. (2012). Kajian Pengaruh Gempa Terhadap Perilaku

Jembatan Kabel Suramadu Selama Tahap Konstruksi Dengan Analisis Riwayat Waktu. Skripsi Sarjana pada FT UI Depok : tidak diterbitkan.

Diakses online :

(http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20304163-S42114-Fadhilah%20Muslim.pdf)

BNPB. (2011). IndeksRawanBencana Indonesia.

DirektoratPenguranganResikoBencana.

BPS. (2013). SibolgaDalamAngkaTahun 2013. BadanPusatStatistik Kota Sibolga.

Tidakditerbitkan.

Coburn, A., Spence, R. & Pomonis, A. (1994). Mitigasi Bencana Edisi Kedua.

United Kingdom ; Cambridge Architectural Research Limited.

Harahap, M., Kusniadi, E. & Hamdani, D. (2005). Gempa Bumi Dan Tsunami.

Jakarta : Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Hidayat, Teuku Ahmad. (2011). Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi

Bencana Tsunami Di Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Nanggroe Aceh Darussalam. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung : tidak diterbitkan. LIPI-UNESCO. (2006). Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi

Gempa Bumi Dan Tsunami. Jakarta : Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian Moh. F.B., Dendy. (2015). Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap

Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di SMA Negeri 4 Pandeglang. Skripsi., Universitas Pendidikan Indonesia.

Najoan, T. &Budiman, A. (2006). JurnalTeknikSipil Volume 2 Nomor 2. Maranatha University.


(44)

Rante, A., Mantu, F. & Pattelongi I. (2012). Tingkat Kesiapsiagaan Mayarakat Menghadapi Bencana Tanah Longsor Di Kelurahan Battang Barat Kecamatan Wara Barat Kota Palopo Tahun 2012. Tidak diterbitkan.

Richter, Charles. Skala Richter. Diakses online :

(http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Richter)

Saruksuk, J. (2006). KonsepJaringanJalanPada Kota Yang RawanBencanaGempa

Dan Tsunami (StudiKasus Kota Sibolga). Thesis pada Magister di UniversitasDiponegoro. Tidakditerbitkan.

Sena, L. & Michael, K.(2006). Disaster Prevention and Preparedness. Jimma

University

Sitinjak, P. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Padat

Perkebunan Kelapa Sawit Di Desa Bumbung Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Tika, M.P. 2005.Metode Penelitian Geografi.Jakarta:Bumi Aksara.

Tika, M.P. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.Trianawati, N. (2008). Tsunami. Jurnal UPI.

Uli, M.,Mulyadi, A. 2007: Geografiuntuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta :esis

INTERNET

______. (2014). Analisa Data. Diakses online

(http://usupress.usu.ac.id/files/Analisis%20Data%20untuk%20Riset%20dan %20Manajemen%20-%20Final%20Cetak_bab%201.pdf)

_____. (2014). Skala Likert. Diakses online

(http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/23.html)

_____. (2014). Data referensi kementerian pendidikan dan kebudayaan. online

(http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=076502&level=3)

_____. (2010). Skala Likert. Diakses online

(https://www.academia.edu/7233329/Skala_Likert)

_____. (2007). Pengetahuan. Diakses online


(45)

121

Nofi Kristanti Ndruru, 2015

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

_____. (2010). Sikap. Diakses online

(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Sikap.pdf)

_____. (2013). Penelitian Skala Likert. Diakses online

(http://tesisdisertasi.blogspot.com/2014/10/contoh-kuesioner-penelitian-skala-likert.html?m=0)

Aprilia, F. 2013. Etika Kepribadian Kelas Kepedulian Sosial. Diakses online

(http://fransiska-aprilia-fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail-103485-Etika%20Kepribadian%20Kelas%20B-Kepedulian%20Sosial.html)

Clough, Ray W, dkk. (1982). In Muslim, F. (2012). Kajian Pengaruh Gempa

Terhadap Perilaku Jembatan Kabel Suramadu Selama Tahap Konstruksi Dengan Analisis Riwayat Waktu. Skripsi Sarjana pada FT UI Depok : tidak diterbitkan. Diakses online : (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20304163-S42114-Fadhilah%20Muslim.pdf)

Edwin. 2012. Kepedulian Sosial. Diakses online

(http://www.scribd.com/doc/54691378/KEPEDULIAN-SOSIAL#scribd)

Jatmiko, D. (2014). Makalah Gempa Dan Gelombang Tsunami. Diakses

online(http://sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/makalah-gempa-bumi-dan-gelombang-tsunami.html)

Lubis, R. (2007). Peran Strategis Kelembagaan Masyarakat Lokal Dalam Upaya

Penanggulangan Bencana Di Tingkat Komunitas. Diakses online (http://psmbupn.org/article/peran-strategis-kelembagaan-masyarakat-lokal-dalam-upaya-penanggulangan-bencana-di-tingkat-komunitas.html)

Media Indonesia. (2012). BencanaGempaBumidan Tsunami Aceh. (2012, Desember 26). Diaksestanggal 29 Desember 2014. Dari :

(http://www.indonesiamedia.com/2012/12/26/26-desember-2004-bencana-gempa-bumi-dan-tsunami-di-aceh/)

Muslim, F. (2012). Kajian Pengaruh Gempa Terhadap Perilaku Jembatan Kabel Suramadu Selama Tahap Konstruksi Dengan Analisis Riwayat Waktu. Skripsi Sarjana pada FT UI Depok : tidak diterbitkan. Diakses online :

(http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20304163-S42114-Fadhilah%20Muslim.pdf)


(46)

Naftali, Y. (2013). Sistem Pengukuran Kekuatan Gempa. Diakses online (http://www.yohanli.com/skala-richter.html)

Pasaribu, R. (2008). Tsunami, Penyebab dan Akibatnya. Diakses online

(https://ardidafa78.wordpress.com/2008/12/29/tsunami-penyebab-dan-akibatnya/)

Santosa, M. (2005). (In press). KerusakanLingkungan Aceh Akibat Tsunami US$

127,5-476 Juta. Diakses tanggal 29 Desember 2014. Dari : (http://news.detik.com/transisipresiden/read/2005/02/03/171303/284695/4/ker usakan-lingkungan-aceh-akibat-tsunami-us--1275-476-juta)

Rahayuningsih, S. (2008). Sikap (Atitude). Diakses online

(http://nurul_q.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9095/bab1-sikap-1.pdf)

Risnita. (2012). Pengembangan Skala Model Likert. Jurnal Edu Bio. Diakses online

(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=252693&val=6813&titl e=Pengembangan%20Skala%20Model%20Likert)


(1)

pengaruh yang signifikandankorelasiantarafaktorusiadanpartisipasimasyarakatdikategorikanre

ndah, pengaruhjenis

pekerjaanterhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantaratingka tpendidikandanpartisipasimasyarakatdikategorikansangat rendah, kemudianpengaruhtingkat

pendapatanterhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantarating kat pendapatandankepedulianmasyarakatdikategorikan sangatrendah, selanjutnyapengaruhtingkat

pendidikanterhadapkepedulianmasyarakatmerupakan pengaruh yangsignifikandankorelasiantarapendapatandanpartisipasidikategorikanrendah, kemudianpengaruhfaktorkependudukanterhadapkepedulianmasyarakatterdapat

pengaruh yang

signifikandankorelasiantarafaktorkependudukandanpartisipasimasyarakatdikate gorikansedang, danpengaruhfaktorjarak tempat tinggaldari garis pantai terhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantarafaktorjarak tempat tinggaldari garis pantai danpartisipasimasyarakatdikategorikanrendah.

B. Saran

Saran yang

diajukanberdasarkanpermasalahandanpembahasandiatasadalahsebagaiberikut : 1. Bagiinstansipemerintahmaupunswastadapat lebih meningkatkan lagi sikap sadar bencana dan sikap peduli terhadap ancaman tsunami terlebih dari aspek sikap dan tindakan masyarakat agar secara merata masyarakat semakin sadar resiko tinggi bahaya tsunami dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan terkait bencana tsunami. Dari aspek sikap, masyarakat masih kurang dalam beberapa poin seperti masih tinggal di atas laut sementara tanggul pemecah gelombang tidak ada, masih belum menganggap penting investasi berupa asuransi yang dapat dimanfaatkan sewatu terjadi bencana, antusias masyarakat dalam mengikuti sosialisasi pemerintah terkait bencana tsunami belum merata dan kebanyakan masih memiliki sikap yang pasrah pada nasib dan menganggap keberuntunganlah yang menyelamatkan diri dari


(2)

belum tau betul apa tindakan yang harus dilakukan apabila telah terjadi bencana. Penanganan untuk tindakan selanjutnya masih belum jelas diketahui, seperti belum bergabung dalam masyarakat siaga bencana, tidak memilki keterampilan yang dapat digunakan apabila telah terjadi bencana, belum menyiapkan diri dan anggota keluarga agar waspada dan melakukan kesepakatan atas rencana-rencana apabila terjadi bencana.

2. Bagipengajargeografikhususnyajenjang SD, SMP, dan SMA bahkanPerguruanTinggi,

diharapkanpenelitianinidapatdijadikansumberpengayaandalamkegiatanpembela jarangeografiterutamauntukmateri yang berkaitandenganmasyarakat peduli bencaana dan dinamika geosfer.

3. Bagipenelitiselanjutnya, agar menelitilebihjauhtentangkepedulian masyarakat terkait dengan ancaman tsunami, semoga penelitian ini menjadi rujukan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Adler, A. (1927). Understanding human nature. New York: Greenburg

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

BMKG. (2011). In Muslim, F. (2012). Kajian Pengaruh Gempa Terhadap Perilaku Jembatan Kabel Suramadu Selama Tahap Konstruksi Dengan Analisis Riwayat Waktu. Skripsi Sarjana pada FT UI Depok : tidak diterbitkan. Diakses online : (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20304163-S42114-Fadhilah%20Muslim.pdf)

BNPB. (2011). IndeksRawanBencana Indonesia. DirektoratPenguranganResikoBencana.

BPS. (2013). SibolgaDalamAngkaTahun 2013. BadanPusatStatistik Kota Sibolga. Tidakditerbitkan.

Coburn, A., Spence, R. & Pomonis, A. (1994). Mitigasi Bencana Edisi Kedua. United Kingdom ; Cambridge Architectural Research Limited.

Harahap, M., Kusniadi, E. & Hamdani, D. (2005). Gempa Bumi Dan Tsunami. Jakarta : Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Hidayat, Teuku Ahmad. (2011). Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Tsunami Di Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Nanggroe Aceh Darussalam. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung : tidak diterbitkan. LIPI-UNESCO. (2006). Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi

Gempa Bumi Dan Tsunami. Jakarta : Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian Moh. F.B., Dendy. (2015). Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap

Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di SMA Negeri 4 Pandeglang. Skripsi., Universitas Pendidikan Indonesia.


(4)

Rante, A., Mantu, F. & Pattelongi I. (2012). Tingkat Kesiapsiagaan Mayarakat Menghadapi Bencana Tanah Longsor Di Kelurahan Battang Barat Kecamatan Wara Barat Kota Palopo Tahun 2012. Tidak diterbitkan.

Richter, Charles. Skala Richter. Diakses online : (http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Richter)

Saruksuk, J. (2006). KonsepJaringanJalanPada Kota Yang RawanBencanaGempa Dan Tsunami (StudiKasus Kota Sibolga). Thesis pada Magister di UniversitasDiponegoro. Tidakditerbitkan.

Sena, L. & Michael, K.(2006). Disaster Prevention and Preparedness. Jimma University

Sitinjak, P. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Pemanfaatan Limbah Padat Perkebunan Kelapa Sawit Di Desa Bumbung Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Tika, M.P. 2005.Metode Penelitian Geografi.Jakarta:Bumi Aksara.

Tika, M.P. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.Trianawati, N. (2008). Tsunami. Jurnal UPI.

Uli, M.,Mulyadi, A. 2007: Geografiuntuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta :esis

INTERNET

______. (2014). Analisa Data. Diakses online

(http://usupress.usu.ac.id/files/Analisis%20Data%20untuk%20Riset%20dan %20Manajemen%20-%20Final%20Cetak_bab%201.pdf)

_____. (2014). Skala Likert. Diakses online (http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/23.html)

_____. (2014). Data referensi kementerian pendidikan dan kebudayaan. online (http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=076502&level=3) _____. (2010). Skala Likert. Diakses online

(https://www.academia.edu/7233329/Skala_Likert)

_____. (2007). Pengetahuan. Diakses online (https://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan)


(5)

_____. (2010). Sikap. Diakses online (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Sikap.pdf)

_____. (2013). Penelitian Skala Likert. Diakses online (http://tesisdisertasi.blogspot.com/2014/10/contoh-kuesioner-penelitian-skala-likert.html?m=0)

Aprilia, F. 2013. Etika Kepribadian Kelas Kepedulian Sosial. Diakses online

(http://fransiska-aprilia-fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail-103485-Etika%20Kepribadian%20Kelas%20B-Kepedulian%20Sosial.html)

Clough, Ray W, dkk. (1982). In Muslim, F. (2012). Kajian Pengaruh Gempa Terhadap Perilaku Jembatan Kabel Suramadu Selama Tahap Konstruksi Dengan Analisis Riwayat Waktu. Skripsi Sarjana pada FT UI Depok : tidak diterbitkan. Diakses online : (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20304163-S42114-Fadhilah%20Muslim.pdf)

Edwin. 2012. Kepedulian Sosial. Diakses online (http://www.scribd.com/doc/54691378/KEPEDULIAN-SOSIAL#scribd) Jatmiko, D. (2014). Makalah Gempa Dan Gelombang Tsunami. Diakses

online(http://sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/makalah-gempa-bumi-dan-gelombang-tsunami.html)

Lubis, R. (2007). Peran Strategis Kelembagaan Masyarakat Lokal Dalam Upaya

Penanggulangan Bencana Di Tingkat Komunitas. Diakses online

(http://psmbupn.org/article/peran-strategis-kelembagaan-masyarakat-lokal-dalam-upaya-penanggulangan-bencana-di-tingkat-komunitas.html)

Media Indonesia. (2012). BencanaGempaBumidan Tsunami Aceh. (2012, Desember 26). Diaksestanggal 29 Desember 2014. Dari :

(http://www.indonesiamedia.com/2012/12/26/26-desember-2004-bencana-gempa-bumi-dan-tsunami-di-aceh/)

Muslim, F. (2012). Kajian Pengaruh Gempa Terhadap Perilaku Jembatan Kabel Suramadu Selama Tahap Konstruksi Dengan Analisis Riwayat Waktu. Skripsi Sarjana pada FT UI Depok : tidak diterbitkan. Diakses online :


(6)

(http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20304163-S42114-Naftali, Y. (2013). Sistem Pengukuran Kekuatan Gempa. Diakses online (http://www.yohanli.com/skala-richter.html)

Pasaribu, R. (2008). Tsunami, Penyebab dan Akibatnya. Diakses online

(https://ardidafa78.wordpress.com/2008/12/29/tsunami-penyebab-dan-akibatnya/)

Santosa, M. (2005). (In press). KerusakanLingkungan Aceh Akibat Tsunami US$

127,5-476 Juta. Diakses tanggal 29 Desember 2014. Dari :

(http://news.detik.com/transisipresiden/read/2005/02/03/171303/284695/4/ker usakan-lingkungan-aceh-akibat-tsunami-us--1275-476-juta)

Rahayuningsih, S. (2008). Sikap (Atitude). Diakses online (http://nurul_q.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9095/bab1-sikap-1.pdf) Risnita. (2012). Pengembangan Skala Model Likert. Jurnal Edu Bio. Diakses online (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=252693&val=6813&titl e=Pengembangan%20Skala%20Model%20Likert)