Perancangan Interior Family Boutique Hotel di Bandung dengan Konsep "Framing the Art of Nature".

(1)

ABSTRACT

Nowadays, urban people have high mobility and got stressed, so they need place for holiday, going culinary, and go to unique places for a few days. According to article Pikiran Rakyat 9th of January, 2014 written that Bandung has been many hotels so if we

want to build and design a new hotel, we must create the new one and unique. Boutique hotel is the right hotel’s type for develop because boutique hotel has unique concept, thematic, originality, and locality which difference with another hotel.

User is one thing which must be considered if want develop boutique hotel. Based on 2012 UPI’s survey about tousrist characteristic who come to Bandung implies that family with young children is majority tourist who comes, which their destination is going to relax, unique and educative place where that place can increase togetherness. In interior design of boutique hotel, concept and thematic will be applied with based on about tousrist characteristic who come to Bandung. The concept is Framing the Art of Nature, showing the ambience like the beautiful of nature with artistic interior and furniture which framed in one, bearing in mind about Bandung which famous with nature and as “creative city”. Every guestroom has thematic idea like White Crater, City of Flowers, and Lake. The interior design concept and thematic is apllied by mural, stacking wall, scraps material, “space wihin a space”, unique furniture and colorful.

The facilitites which support family with young children user include: receptionist, lounge, giftshop, library, mini movie thetare, transition area, workshop, and guest room like deluxe room, junior suite, and family room type. Every interior room has created with difference room’s ambience with apply the concept and thematic by mural, shape, material, “space within a space”, and unique furniture. Consideration of new facilities designed can increases family togetherness, family creativity, and support Bandung as “creative city” and Bandung’s locality.


(2)

ABSTRAK

Masyarakat perkotaan saat ini memiliki tingkat mobilitas yang tinggi serta rentan mengalami kejenuhan sehingga membutuhkan tempat berlibur, kuliner, dan mengunjungi tempat yang unik selama beberapa hari. Bandung merupakan salah satu tempat yang menjadi sasaran bagi wisatawan ketika hari libur karena memiliki daya tarik berupa alam, wisata kuliner, dan seni. Dalam artikel koran Pikiran Rakyat 9 Januari 2014, menyatakan bahwa jumlah hotel di Bandung sudah banyak, sehingga untuk membangun hotel baru, dibutuhkan hotel yang memiliki inovasi dan konsep unik. Boutique hotel adalah tipe hotel yang tepat untuk dirancang karena memiliki konsep yang unik, tematik, dan memiliki orisinalitas serta lokalitas yang berbeda dari hotel yang lainnya.

Untuk dapat merancang sebuah boutique hotel tentunya perlu memperhatikan user. Adapun karakteristik user yang datang ke Bandung menurut survei UPI tahun 202 ialah mayoritas wisatawan yang datang ialah family with young children, dengan tujuan wisatanya yaitu ingin relax, mencari tempat yang unik dan tidak membosankan, memiliki nilai seni dan edukatif, serta dapat meningkatkan kebersamaan dan kreativitas keluarga. Dalam perancangan boutique hotel ini, konsep dan tema yang diambil mengacu pada karakter wisatawan yang datang ke Bandung. Konsepnya yaitu Framing the Art of Nature di mana suasana yang dirancang mengarah pada keindahan alam yang artistik yang dibingkai menjadi satu kesatuan, mengingat Bandung terkenal dengan alamnya dan sebutan “creative city”. Tematik yang diterapkan khususnya pada kamar berupa tema Kawah Putih, Kota Kembang, dan Danau. Penerapan konsep dan tema tersebut dapat melalui mural, stacking wall, material dari barang bekas, apliaksi “ruang dalam ruang”, bentuk furniture yang unik dan warna yang colorful.

Adapun fasilitas yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan user family with young children ialah resepsionis, lounge, giftshop, library, mini movie thetare, transition area, workshop dan kamar dengan tipe deluxe room, junior suite, dan family room. Jadi, dengan menerapkan konsep melalui mural, material barang bekas, bentuk furniture yang unik, dan aplikasi “ruang dalam ruang” dapat membuat suatu gubahan interior yang dapat memberi pengalaman ruang yang berbeda. Begitu pula dengan fasilitas baru yang dirancang dapat meningkatkan kebersamaan keluarga, kreativitas keluarga, dan mengusung Bandung sebagai Kota Kreatif dan lokalitas Bandung.


(3)

DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Ide/ Gagasan Perancangan ... 3

1.3 Batasan Perancangan ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Perancangan ... 4

1.6 Manfaat Perancangan ... 5

1.7 Sistematika Perancangan ... 5

BAB II BOUTIQUE HOTEL 2.1 Hotel ... 8

2.1.1 Definisi Hotel ... 8

2.1.2 Jenis–jenis Hotel ... 9

2.1.3 Tipe Kamar Hotel ... 11

2.2 Boutique Hotel ... 12

2.3 Standar Hotel ... 14

2.3.1 Standar Ukuran Luas Kamar ... 14

2.3.2 Standar Ukuran Bed ... 15

2.3.3 Fasilitas Standar Kamar Tamu ... 16

2.3.4 Standar Room Set Up ... 19

2.3.5 Standar Ergonomi ... 20

2.3.6 Sistem Pencahayaan ... 25

2.3.7 Sistem Penghawaan ... 27

2.3.8 Material ... 28

2.3.9 Sistem Akustik ... 29

2.3.10 Sistem Keamanan ... 29

2.4 Warna ... 31

2.5 Studi Banding ... 32

2.5.1 Geulis Boutique Hotel ... 32

2.5.2 Ardjuna Boutique Hotel ... 36


(4)

2.5.4 Kosenda Hotel Jakarta ... 47

2.6 Art and Craft for Young Children ... 54

BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Proyek ... 56

3.2 Tinjauan Lokasi ... 57

3.2.1 Tinjauan Makro dan Mikro ... 59

3.3 Daftar Kebutuhan dan Besaran Ruang ... 63

3.4 Tinjauan User ... 64

3.4.1 Identifikasi User ... 64

3.4.2 Struktur Organisasi dan Job Desk ... 65

3.4.3 Flow Activity User ... 69

3.5 Hubungan Kedekatan Ruang ... 70

3.5.1 Buble Diagram Kedekatan Ruang ... 70

3.5.2 Zoning Blocking ... 72

3.6 Konsep Perancangan dan Implemantasi ... 74

BAB IV PERANCANGAN FAMILY BOUTIQUE HOTEL DI BANDUNG 4.1 Perancangan Umum ... 79

4.1.1 General Plan Lantai Ground Floor Gedung N ... 80

4.1.2 General Plan Lantai Satu Gedung N ... 82

4.1.3 General Plan Lantai Dua Gedung N ... 84

4.1.4 General Plan Gedung N Cafe ... 86

4.1.5 General Plan Gedung Kuning ... 89

4.2 Perancangan Khusus ... 91

4.2.1 Main Lobby ... 91

4.2.2 Workshop ... 99

4.2.3 Deluxe Room 2nd Floor ... 103

4.2.4 Junior Suite 2nd Floor ... 105

4.2.5 Family Room 2nd Floor ... 108

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 110

5.2 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... xvii


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1a Contoh Layout Deluxe Room ... 14

Gambar 2.1b Contoh Layout Deluxe Room ... 15

Gambar 2.2 Contoh Layout Suite Room ... 15

Gambar 2.3 Bentuk Kamar dan Koridor ... 20

Gambar 2.4 Ergonomi Kamar Tidur ... 21

Gambar 2.5a Ergonomi Lavatory ... 21

Gambar 2.5b Ergonomi Watercloset ... 21

Gambar 2.5c Ergonomi Shower ... 21

Gambar 2.6a Ergonomi Ruang Makan Meja Melingkar ... 22

Gambar 2.6b Ergonomi Ruang Makan Meja Memanjang ... 22

Gambar 2.6c Ergonomi Sirkulasi Ruang Makan ... 22

Gambar 2.7a Ergonomi Area Masak ... 23

Gambar 2.7b Ergonomi Area Cuci ... 23

Gambar 2.7c Ergonomi Area Kompor ... 23

Gambar 2.8a Ergonomi Sofa Single, Double, dan Triple Seat ... 24

Gambar 2.8b Ergonomi Sirkulasi Ruang Duduk ... 24

Gambar 2.9 Ergonomi Meja Rias dan Walk-in Closet ... 24

Gambar 2.10 Ergonomi Resepsionis ... 25

Gambar 2.11 Eksterior Geulis Hotel ... 32

Gambar 2.12 Resepsionis dan Lobby Geulis Hotel ... 33

Gambar 2.13 Kamar Tidur Geulis Hotel ... 33

Gambar 2.14 Restaurant Geulis Hotel ... 34

Gambar 2.15 Salon dan Meeting Room Geulis Hotel ... 34

Gambar 2.16 Detail Desain Geulis Hotel ... 34

Gambar 2.17 Koridor Geulis Hotel ... 34

Gambar 2.18 Sirkulasi Ruang pada Fitness Room, Sauna, Massage ... 35

Gambar 2.19 Layout Geulis Hotel ... 35

Gambar 2.20 Eksterior Ardjuna Hotel ... 36

Gambar 2.21 Lobby dan Resepsionis Ardjuna Hotel ... 37

Gambar 2.22 Restaurant Ardjuna Hotel ... 37

Gambar 2.23 Ruang Duduk Ardjuna Hotel ... 37

Gambar 2.24 Meeting Room Ardjuna Hotel ... 37

Gambar 2.25 Koridor Ardjuna Hotel ... 38

Gambar 2.26 Kamar Tidur Ardjuna Hotel ... 38

Gambar 2.27 Layout Lantai Satu Ardjuna Hotel ... 38

Gambar 2.28 Layout Lantai Dua Ardjuna Hotel ... 39

Gambar 2.29 Layout Lantai Tiga sampai Enam Ardjuna Hotel ... 39

Gambar 2.30 Fasad dan Entrance Artotel Jakarta-Thamrin ... 40

Gambar 2.31 Eyecacthing pada Artotel Jakarta-Thamrin ... 40

Gambar 2.32 Artistik pada Artotel Jakarta-Thamrin ... 41

Gambar 2.33 Tematik pada Artotel Jakarta-Thamrin ... 41

Gambar 2.34 Mysterious pada Artotel Jakarta-Thamrin ... 42


(6)

Gambar 2.36 Mural pada Kamar Tidur Hotel Artotel Jakarta-Thamrin ... 43

Gambar 2.37 Mural pada Koridor Menuju Kamar ... 43

Gambar 2.38 Mural pada Lift Artotel Jakarta-Thamrin ... 43

Gambar 2.39 Sculpture pada Lobby Artotel Jakarta-Thamrin ... 44

Gambar 2.40 Cutting Sticker pada Restaurant Artotel Jakarta-Thamrin ... 44

Gambar 2.41 Gallery Artotel Jakarta-Thamrin ... 45

Gambar 2.42 Moodboard Gubahan Ruang Artotel Jakarta-Thamrin ... 46

Gambar 2.43 Fasad Depan dan Entrance Kosenda Hotel Jakarta ... 47

Gambar 2.44 Kesan Natural pada Kosenda Hotel Jakarta ... 47

Gambar 2.45 Kesan Artistik pada Kosenda Hotel Jakarta ... 48

Gambar 2.46 Kesan Simple pada Kosenda Hotel Jakarta ... 48

Gambar 2.47 Tematik pada Kamar Tidur Kosenda Hotel Jakarta ... 49

Gambar 2.48 Mural pada Restaurant Kosenda Hotel Jakarta ... 49

Gambar 2.49 Mural pada Toilet Kosenda Hotel Jakarta ... 50

Gambar 2.50 Mural pada Tangga Darurat Menuju Rooftop ... 50

Gambar 2.51 Perupaan Mural 3D pada Void Kosenda Hotel Jakarta ... 51

Gambar 2.52 Artwall pada Kosenda Hotel Jakarta ... 51

Gambar 2.53 Cutting Sticker pada Entrance dan Lift ... 52

Gambar 2.54 Mural pada Lantai Mezzanine Kosenda Hotel Jakarta ... 52

Gambar 2.55 Moodboard pada Lantai Mezzanine Kosenda Hotel Jakarta .... 53

Gambar 3.1 Peta Lokasi NuArt Sculpture Park ... 57

Gambar 3.2 Eksterior NuArt Scukpture Park ... 58

Gambar 3.3 Interior NuArt Scukpture Park ... 58

Gambar 3.4 Zoning Blocking Lantai Ground Floor Gedung N ... 72

Gambar 3.5 Zoning Blocking Lantai Satu Gedung N ... 72

Gambar 3.6 Zoning Blocking Lantai Dua dan Tiga Gedung N ... 73

Gambar 3.7 Zoning Blocking Gedung N Cafe ... 73

Gambar 3.8 Zoning Blocking Gedung Kuning ... 74

Gambar 3.9 Study Image ... 75

Gambar 3.10 Konsep Warna ... 75

Gambar 3.11 Konsep Bentuk ... 76

Gambar 3.12 Konsep Material dan Tekstur ... 76

Gambar 3.13 Konsep Pencahayaan ... 77

Gambar 3.14 Konsep Penghawaan ... 77

Gambar 3.15 Konsep Furniture ... 77

Gambar 4.1 Layout Galeri Lantai Ground Floor Gedung N ... 80

Gambar 4.2 Layout Lantai Satu Gedung N ... 82

Gambar 4.3 Layout Lantai Dua dan Lantai Tiga Gedung N ... 84

Gambar 4.4 Layout Gedung N Cafe ... 86

Gambar 4.5 Potongan A Gedung N Cafe ... 88

Gambar 4.6 Potongan B Gedung N Cafe ... 88

Gambar 4.7 Perspektif Cafe ... 88

Gambar 4.8 Layout Gedung Kuning ... 89

Gambar 4.9 Potongan A Gedung Kuning ... 90

Gambar 4.10 Potongan B Gedung Kuning ... 90


(7)

Gambar 4.12 Potongan A Main Lobby ... 92

Gambar 4.13 Potongan B Main Lobby ... 92

Gambar 4.14 Perspektif Resepsionis ... 93

Gambar 4.15 Perspektif Concierge ... 94

Gambar 4.16 Perspektif Lounge ... 95

Gambar 4.17 Perspektif Giftshop dan Photobooth ... 96

Gambar 4.18 Perspektif Library ... 98

Gambar 4.19 Layout Workshop ... 99

Gambar 4.20 Potongan A Workshop ... 100

Gambar 4.21 Potongan B Workshop ... 100

Gambar 4.22 Perspektif Workshop ... 102

Gambar 4.23 Layout Deluxe Room 2nd Floor ... 104

Gambar 4.24 Perspektif Deluxe Room 2nd Floor ... 105

Gambar 4.25 Layout Junior Suite 2nd Floor ... 106

Gambar 4.26 Perspektif Junior Suite 2nd Floor ... 107

Gambar 4.27 Layout Family Room 2nd Floor ... 108


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Pencahayaan pada Industri Perhotelan... 26

Tabel 2.2 Standar Udara Bersih Per Ruangan ... 27

Tabel 2.3 Standar Laju Udara pada Hotel ... 28

Tabel 2.4 Standar Intensitas Suara pada Ruangan Hotel ... 29

Tabel 2.5 Efek Psikologis Warna ... 31

Tabel 3.1 Tinjauan Makro Gedung N, Gedung N Café, Gedung Kuning . 59 Tabel 3.2 Tinjauan Mikro Gedung N, Gedung N Café, Gedung Kuning .. 61


(9)

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Struktur Organisasi ... 65

Bagan 3.2 Flow Activity Tamu Tidak Menginap ... 69

Bagan 3.3 Flow Activity Tamu Menginap ... 69

Bagan 3.4 Flow Activity Para Pekerja ... 70

Bagan 3.5 Diagram Kedekatan Ruang Lantai GF Gedung N ... 70

Bagan 3.6 Diagram Kedekatan Ruang Lantai Satu Gedung N ... 70

Bagan 3.7 Diagram Kedekatan Ruang Lantai Dua dan Tiga Gedung N ... 71

Bagan 3.8 Diagram Kedekatan Ruang Gedung N Cafe ... 71


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Karakteristik Responden Wisatawan ... xix

Lampiran B Hasil Survey Hunian Kamar ... xxii

Lampiran C Tipe Wisatawan ... xxiv

Lampiran D Fasilitas pada Hotel Family Boutique ... xxv


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Indonesia memiliki tingkat mobilitas yang semakin tinggi sehingga mereka rentan mengalami kejenuhan. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi kejenuhan seperti dengan pergi berlibur, kuliner, dan mencari tempat yang unik selama beberapa hari. Faktor inilah yang mendorong terjadinya peningkatan dalam sektor industri pariwisata di Indonesia terutama kebutuhan akomodasi seperti hotel dan resort.

Media informasi online Antara Jawa Barat bulan Maret 2013 mengatakan bahwa Bandung merupakan salah satu tempat pariwisata yang menjadi sasaran bagi wisatawan domestik dan mancanegara ketika weekend, long weekend, dan hari libur lainnya. Adapun 3 faktor yang mendorong Bandung


(12)

sebagai tempat sasaran wisatawan yaitu: akses, wisata kuliner dan seni, serta kreativitasnya. Akses menuju Bandung lebih mudah ditempuh sejak dibangunnya tol Cipularang dari Jakarta ke Bandung serta adanya rute pesawat Air Asia dari Singapura dan Kuala Lumpur ke Bandung. Wisata Bandung yang memiliki daya tarik bagi pengunjung bisa berupa wisata kuliner, wisata seni dan budaya, panorama yang indah, ataupun wisata alam. Beberapa wisata alam yang terkenal di Bandung yang ialah seperti Kawah Putih, Gunung Tangkuban Perahu, dan danaunya. Bandung juga terkenal dengan julukan “kota kreatif” di mana kekreativitasannya dimunculkan melalui mural, desain grafis, desain kerajinan tangan, dan fotografi.

Berdasarkan artikel yang tercantum dalam koran Pikiran Rakyat 9 Januari 2014, dituliskan bahwa jumlah hotel di Bandung tergolong sudah banyak sehingga untuk membangun hotel baru, Bandung membutuhkan hotel yang benar-benar memiliki inovasi dan unik. Dari artikel tersebut menyiratkan bahwa masih adanya peluang untuk merancang boutique hotel yang unik, berinovasi baru, tematik, dan belum pernah dirancang sebelumnya di Bandung. Adapun karakteristik wisatawan yang datang ke Bandung menurut survei UPI mengenai responden tahun 2012 dibagi menjadi 11 (sebelas), yaitu: asal daerah, usia, status marital, pekerjaan, pendapatan per bulan, biaya pengeluaran per hari ketika berlibur, frekuensi berkunjung, lama tinggal, tujuan wisata, pilihan tujuan wisatawan, dan gaya hidup wisatawan. Wisatawan terbanyak berasal dari Jabodetabek berusia 22 sampai 55 tahun, telah menikah, memiliki anak 1 sampai 2 orang berusia 12 tahun ke bawah dan berprofesi di sektor swasta. Rata-rata penghasilan wisatawan tersebut di atas dua juta rupiah dan mengeluarkan biaya per hari sekitar dua juta rupiah ketika berlibur. Gaya hidup yang mereka usung biasanya bermobilitas tinggi, modern, unik, dan royal sehingga tujuan wisatawan berwisata ialah kuliner, rileks, mencari tempat yang unik, memiliki nilai seni dan edukatif, dan mencari tempat yang dapat meningkatkan kebersamaan serta kreativitas keluarga. Lama tinggal wisatawan biasanya selama 1 sampai 3 hari. Hasil survei karakteristik


(13)

wisatawan di atas menyiratkan bahwa mayoritas wisatawan yang datang ialah family with young children, dengan tujuan wisatanya yaitu ingin relax, mencari tempat yang unik dan tidak membosankan, memiliki nilai seni dan edukatif, serta dapat meningkatkan kebersamaan dan kreativitas keluarga. Hal ini mendorong perancang untuk membuat family boutique hotel yang tematik, edukatif, dan artistik sehingga tamu bisa merasakan pengalaman ruang yang berbeda yang tidak ditemui di tempat lain, sekaligus mengusung Bandung sebagai kota kreatif.

1.2 Ide/ Gagasan Proyek

Pada perancangan Tugas Akhir ini, perancang ingin membuat family boutique hotel yang menampilkan inovasi dan kekhasan tersendiri dengan konsep ”Framing the Art of Nature”. Desain yang diusung mengacu pada suasana alam yang artistik dan tematik yang terkesan fun, interaktif, edukatif, enjoy, dan relax melalui penerapan suasana ruang, furniture, dan mural. Suasana tersebut dapat dicapai melalui gubahan ruang serta penggunaan material, warna, dan lighting. Tematik yang dimunculkan mengarah pada alam sebagai ciri khas kota Bandung seperti Bandung Kota Kembang, Kawah Putih, dan danau. Tematik ini diterapkan melalui suasana ruang dan mural pada kamar. Hasil dari penerapan tematik tersebut dapat menimbulkan pengalaman ruang yang berbeda bagi user pada setiap lantai dan tipe kamar. Adapun fasilitas baru yang dirancang yang dapat meningkatkan kualitas kebersamaan dan kreativitas keluarga serta mendukung konsep dan lokalitas Bandung ialah gallery, art and craft workshop, library, giftshop and photobooth, dan mini movie theatre 4 dimensi. Gallery merupakan fasilitas untuk memamerkan hasil karya milik Nu Art dan disediakan juga space untuk pameran bagi tamu dari luar. Art and craft workshop merupakan fasilitas untuk membuat artwork berupa melukis baju, sepatu, dan keramik serta membuat dan menempel clay pada keramik di mana tiap keluarga akan membuat artwork. Library merupakan fasilitas untuk membaca majalah, buku untuk anak-anak, dan buku tentang art and craft. Terdapat juga area business centre pada library sebagai area


(14)

untuk bekerja. Giftshop merupakan area yang menjual souvenir dan aksesoris yang didesain mencitrakan khas Bandung seperti tas, topi, dompet, gelang, dan jam tangan. Pada area ini juga terdapat area photobooth sebagai area untuk foto keluarga bersama dengan latar mural pemandangan Bandung. Mini movie thetare merupakan area untuk menonton bersama berupa 4 dimensi di mana film yang ditayangkan menceritakan tentang cerita rakyat Bandung, sejarah Bandung, dan pertunjukkan angklung.

1.3 Batasan Perancangan

Dalam merancang family boutique hotel ini terdapat batasan yang mencakup user, fasilitas, dan site. User diperuntukkan untuk family with young children dan memilki gaya hidup yang bermobilitas tinggi, modern, unik, dan royal. Berdasarkan sebutan Bandung sebagai kota kreatif, maka family boutique hotel yang dirancang beserta fasilitasnya mengarah pada kreativitas dan art. Fokus perancangan yang akan didesain ialah area kamar, area lobby, library, giftshop, photobooth, mini movie thetare, dan area workshop. Lokasi bangunan yang digunakan terletak di Jalan Setra Duta Kencana II No.11, Bandung. Gedung yang akan dirancang ialah Gedung N, Gedung N Café dan Gedung Kuning.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa poin masalah yang akan diidentifikasi dalam perancangan yaitu:

1. Bagaimana merancang suasana ruang yang membuat user merasakan pengalaman ruang yang artistik, tematik, fun, enjoy, dan relax? 2. Fasilitas family boutique hotel seperti apa yang akan dirancang

berkaitan dengan edukasi dan kreativitas yang dapat meningkatkan quality time dan kreativitas keluarga?

1.5 Tujuan Perancangan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari perancangan family boutique hotel ini antara lain sebagai berikut:


(15)

1. Melakukan perancangan interior yang menampilkan suasana ruang yang membuat user merasakan pengalaman ruang yang artistik melalui mural dan gubahan ruang, tematik melalui mural dan suasana ruang yang diterapkan khususnya pada kamar, fun dan enjoy melalui suasana ruang yang memiliki bentuk yang dinamis dan warna yang colorful, dan relax melalui suasana natural yang diterapkan.

2. Menerapkan fasilitas family boutique hotel yang dapat meningkatkan quality time dan kreativitas keluarga melalui sarana edukasi dan interaktif seperti di gallery, art and craft workshop, library, dan mini movie theatre serta penerapan furniture yang dirancang khusus untuk kebersamaan keluarga.

1.6 Manfaat Perancangan

Adapun manfaat perancangan family boutique hotel ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perancang, dapat merancang dengan baik ruang interior boutique hotel dengan konsep Framing the Art of Nature”.

2. Bagi program studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, agar dapat menjadi salah satu referensi dalam mendesain perancangan yang sama di masa yang akan datang.

3. Bagi pembaca, dapat memberikan masukan yang menginspirasi.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan dalam laporan perancangan Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut:

Bab I berisi tentang pendahuluan yang memaparkan latar belakang masalah mengenai tingkat mobilitas yang semakin tinggi yang menyebabkan kejenuhan dan kurangnya kebersamaan antaranggota keluarga sehingga diperlukan industri pariwisata berupa family boutique hotel dengan fasilitas


(16)

yang dapat meningkatkan kebersamaan dalam keluarga dan kreativitas anak. Dari latar belakang tersebut, muncul ide gagasan perancangan mengenai suasana interior yang ingin ditampilkan yang artistik, tematik yang memiliki kesan fun, enjoy, relax, edukatif, dan interaktif. Perancang juga membatasi batasan perancangan berkaitan dengan user, fasilitas, dan site. Selain itu, perancang juga mengidentifikasi rumusan masalah dan tujuan perancangan, memaparkan manfaat perancangan, dan menjabarkan sistematika penulisan.

Bab II merupakan kajian teori, yang mengidentifikasi data yang berhubungan dengan hotel dan boutique hotel berupa definisi, jenis dan tipe hotel, karakteristik, fasilitas, standar-standar umum yang berhubungan dengan boutique hotel, studi banding dengan 3 hotel boutique di Bandung seperti Geulis, Ardjuna, dan Asmila dan 1 hotel boutique yang mengarah pada kreativitas dan art yaitu Artotel serta pengaruh art and craft bagi anak-anak.

Bab III dipaparkan mengenai analisa site bangunan yang ingin digunakan untuk perancangan family boutique hotel ini berupa lokasi, letak bangunan, dan tentang bangunan yang digunakan seperti apa, daftar kebutuhan dan besaran ruang, bubble diagram dan zoning blocking, serta tinjauan user berupa identifikasi, struktur organisasi, dan flow activity. Selain itu, dijabarkan juga mengenai tema dan konsep perancangan serta pengaplikasiannya berupa warna, bentuk, material, pencahayaan, penghawaan, sirkulasi, motif, tekstur, dan furniture beserta karakter dan suasana yang ingin ditampilkan.

Bab IV menjelaskan mengenai perancangan interior family boutique hotel melalui penerapan konsep desain pada ruang interior baik perancangan secara umum (seperti perancangan pada gedung N, N Café, dan gedung Kuning) maupun secara khusus (seperti pada kamar, respsionis, dan workshop). Perancangan tersebut mencakup elemen lantai, dinding, ceiling,


(17)

warna, material, bentuk, pencahayaan, penghawaan, tekstur, pola, furnitutre, dan sirkulasi.

Bab V berisi tentang simpulan hasil perancangan yang telah dilakukan yang menjawab rumusan masalah dan saran mengenai perancangan untuk fungsi fasilitas sejenis.


(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Boutique hotel merupakan salah satu akomodasi publik yang semakin dibutuhkan saat berlibur terutama saat weekend di Bandung. Banyaknya persaingan dalam merancang boutique hotel mendorong perancang untuk membuat boutique hotel yang benar-benar unik, baru, dan memiliki inovasi baik dari desain maupun fasilitas. Maka dari itu, dari perancangan interior family boutique hotel di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Merancang susasana ruang yang membuat user dapat merasakan pengalaman ruang;

a. artistik dengan cara membuat gubahan ruang seperti stacking wall dan komposisi bentuk lainnya yang memiliki kesan artistik, penerapan mural pada ruang, furniture yang unik, dan pemilihan komposis material yang


(19)

111 memiliki tekstur dan yang tidak, serta penggunaan material barang bekas.

b. tematik dengan cara menerapkan suasana ruang yang berbeda-beda khususnya pada kamar seperti suasana Kawah Putih, Kota Kembang, dan danau serta mural.

c. fun dengan penerapan bentuk furniture yang unik dan warna yang colorful seperti merah, kuning, hijau, dan biru.

d. enjoy dan relax dengan cara pemilihan warna, material, sausana ruang yang dapat menimbulkan kesan tersebut.

2. Merancang fasilitas family boutique hotel yang dapat meningkatkan quality time dan kebersamaan keluarga melalui:

a. mini movie theatre di mana tiap keluarga dapat menonton bersama dan orang tua dapat menjelaskan mengenai cerita film tersebut pada anaknya. b. photobooth pada di mana tiap keluarga dapat foto bersama diarea

giftshop.

c. library di mana orang tua dapat sambil bekerja di area bussines centre yang menyatu dengan library dan anak-anak dapat sambil membaca buku atau majalah serta orang tua dapat memberi penjelasan juga kepada anak-anak jika ada yang tidak dimengerti.

d. edukasi melalui fasilitas ruang seperti galeri di mana orang tua dapat menjelaskan pada anak-anaknya mengenai display

e. kreativitas melalui fasilitas ruang seperti workshop di mana kelurga dapat membuat artwork seperti dalam 1 cubical di mana 1 cubical digunakan untuk 1 keluarga.

5.2 Saran

Dalam merancang fungsi boutique hotel sejenis, hal yang perlu diperhatikan ialah konsep dan tema yang diangkat serta fasilitas yang disediakan harus


(20)

112 sesuai dengan kebutuhan user dan benar-benar unik, baru, serta memiliki inovasi agar dapat menarik pengunjung untuk datang dan menginap.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Deborah Iskandar. 2014. “Riding the Wave of Contemporary Art”. Indonesia Design, Vol. II/ No.60/ Januari-Februari 2014 hlm.90-93. Edison, Emron. 2007. Professional Hotel Engineering. Bandung: Alfabeta. Larasati, Dwinita. 2007. Towards an Integral Approach of Sustainable

Housing in Indonesia with an Analysis of Current Practices in Java. The Netherlands: Delfi University of Technology.

Lawson, Fred. 2002. Hotel and Resort: Design, Planning, Refurbishment. London: Architectural Press.

Panero, Julius dan Martin Zelinik. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.

Rumekso, SE. 2008. Housekeeping Hotel Public Area Section Floor. Yogyakarta: Andi.

Rumekso, SE. 2009. Housekeeping Hotel Floor Section. Yogyakarta: Andi. Sambodo, Agus, dan Bagyono. 2006. Dasar-dasar Kantor Depan Hotel.

Yogyakarta: Andi.

Suherman, Sherly A. 2009. Made in Bandung. Bandung: Mizan Media Utama.

Sulastiyono, Agus, Drs, M.Si. 2010. Teknik dan Prosedur Divisi Kamar pada Bidang Hotel. Bandung: Alfabeta.

Oka A.Joeti, Hotel Marketing, Suatu pengantar: West Java Tourist Association. 1972. hlm. 11.

Webster’s Student Dictionary.1962. hlm. 74.

http://www.hospitalitynet.org/news/4010409.search?query=lucienne+anhar +boutique+hotel, Diakses 18 September 2013 pukul 21.14.

Rob Mitchell, www.brandchanel.com/Hotel Brands Break the Chain/8 Aug 2005 dan Harry Nobles, www.hotel-online.com/news/what is a boutique hotel/ Desember 2011, Diakses 18 September 2013 pukul 21.48.


(22)

113 http://montreal.boutiquehotelsonline.com/define.html,Diakses 18 September 2013 pukul 22.34.

http://www.agoda.com/asia/indonesia/bandung/asmila_boutique_hotel.html, Diakses 18 September 2013 Pukul 19.04.

http://www.agoda.com/asia/indonesia/bandung/geulis_boutique_hotel.html, Diakses 18 September 2013 Pukul 19.16.

antarajawabarat.com, Diakses 28 Agustus 2013 pukul 22.13.

file.upi.edu/direktori/PAR_BDG, Diakses 10 September 2013 pukul 19.27. http://www.agoda.com/the-ardjuna-boutique-hotel-spa/hotel/bandung-id.html. Diakses 18 September 2013 pukul 16.59.

artotelindonesia.com, Diakses 5 Desember 2013 pukul 18.06.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17377/3/Chapter%20II.pdf, Diakses 5 Desember 2013 pukul 19.07.

http://www.agoda.com/kosenda-hotel/hotel/jakarta-id.html, Diakses 3 Januari 2014 pukul 12.03.


(1)

7 Universitas Kristen Maranatha

warna, material, bentuk, pencahayaan, penghawaan, tekstur, pola, furnitutre, dan sirkulasi.

Bab V berisi tentang simpulan hasil perancangan yang telah dilakukan yang menjawab rumusan masalah dan saran mengenai perancangan untuk fungsi fasilitas sejenis.


(2)

110

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Boutique hotel merupakan salah satu akomodasi publik yang semakin

dibutuhkan saat berlibur terutama saat weekend di Bandung. Banyaknya persaingan dalam merancang boutique hotel mendorong perancang untuk membuat boutique hotel yang benar-benar unik, baru, dan memiliki inovasi baik dari desain maupun fasilitas. Maka dari itu, dari perancangan interior

family boutique hotel di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Merancang susasana ruang yang membuat user dapat merasakan pengalaman ruang;

a. artistik dengan cara membuat gubahan ruang seperti stacking wall dan komposisi bentuk lainnya yang memiliki kesan artistik, penerapan mural pada ruang, furniture yang unik, dan pemilihan komposis material yang


(3)

111

Universitas Kristen Maranatha

memiliki tekstur dan yang tidak, serta penggunaan material barang bekas.

b. tematik dengan cara menerapkan suasana ruang yang berbeda-beda khususnya pada kamar seperti suasana Kawah Putih, Kota Kembang, dan danau serta mural.

c. fun dengan penerapan bentuk furniture yang unik dan warna yang colorful seperti merah, kuning, hijau, dan biru.

d. enjoy dan relax dengan cara pemilihan warna, material, sausana ruang

yang dapat menimbulkan kesan tersebut.

2. Merancang fasilitas family boutique hotel yang dapat meningkatkan quality

time dan kebersamaan keluarga melalui:

a. mini movie theatre di mana tiap keluarga dapat menonton bersama dan

orang tua dapat menjelaskan mengenai cerita film tersebut pada anaknya. b. photobooth pada di mana tiap keluarga dapat foto bersama diarea

giftshop.

c. library di mana orang tua dapat sambil bekerja di area bussines centre

yang menyatu dengan library dan anak-anak dapat sambil membaca buku atau majalah serta orang tua dapat memberi penjelasan juga kepada anak-anak jika ada yang tidak dimengerti.

d. edukasi melalui fasilitas ruang seperti galeri di mana orang tua dapat menjelaskan pada anak-anaknya mengenai display

e. kreativitas melalui fasilitas ruang seperti workshop di mana kelurga dapat membuat artwork seperti dalam 1 cubical di mana 1 cubical digunakan untuk 1 keluarga.

5.2 Saran

Dalam merancang fungsi boutique hotel sejenis, hal yang perlu diperhatikan ialah konsep dan tema yang diangkat serta fasilitas yang disediakan harus


(4)

112

Universitas Kristen Maranatha

sesuai dengan kebutuhan user dan benar-benar unik, baru, serta memiliki inovasi agar dapat menarik pengunjung untuk datang dan menginap.


(5)

112

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Deborah Iskandar. 2014. “Riding the Wave of Contemporary Art”. Indonesia Design, Vol. II/ No.60/ Januari-Februari 2014 hlm.90-93. Edison, Emron. 2007. Professional Hotel Engineering. Bandung: Alfabeta. Larasati, Dwinita. 2007. Towards an Integral Approach of Sustainable

Housing in Indonesia with an Analysis of Current Practices in Java. The

Netherlands: Delfi University of Technology.

Lawson, Fred. 2002. Hotel and Resort: Design, Planning, Refurbishment. London: Architectural Press.

Panero, Julius dan Martin Zelinik. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang

Interior. Jakarta: Erlangga.

Rumekso, SE. 2008. Housekeeping Hotel Public Area Section Floor. Yogyakarta: Andi.

Rumekso, SE. 2009. Housekeeping Hotel Floor Section. Yogyakarta: Andi. Sambodo, Agus, dan Bagyono. 2006. Dasar-dasar Kantor Depan Hotel.

Yogyakarta: Andi.

Suherman, Sherly A. 2009. Made in Bandung. Bandung: Mizan Media Utama.

Sulastiyono, Agus, Drs, M.Si. 2010. Teknik dan Prosedur Divisi Kamar

pada Bidang Hotel. Bandung: Alfabeta.

Oka A.Joeti, Hotel Marketing, Suatu pengantar: West Java Tourist

Association. 1972. hlm. 11.

Webster’s Student Dictionary.1962. hlm. 74.

http://www.hospitalitynet.org/news/4010409.search?query=lucienne+anhar +boutique+hotel, Diakses 18 September 2013 pukul 21.14.

Rob Mitchell, www.brandchanel.com/Hotel Brands Break the Chain/8 Aug

2005 dan Harry Nobles, www.hotel-online.com/news/what is a boutique hotel/ Desember 2011, Diakses 18 September 2013 pukul 21.48.


(6)

113

Universitas Kristen Maranatha

http://montreal.boutiquehotelsonline.com/define.html,Diakses 18 September 2013 pukul 22.34.

http://www.agoda.com/asia/indonesia/bandung/asmila_boutique_hotel.html, Diakses 18 September 2013 Pukul 19.04.

http://www.agoda.com/asia/indonesia/bandung/geulis_boutique_hotel.html, Diakses 18 September 2013 Pukul 19.16.

antarajawabarat.com, Diakses 28 Agustus 2013 pukul 22.13.

file.upi.edu/direktori/PAR_BDG, Diakses 10 September 2013 pukul 19.27.

http://www.agoda.com/the-ardjuna-boutique-hotel-spa/hotel/bandung-id.html. Diakses 18 September 2013 pukul 16.59.

artotelindonesia.com, Diakses 5 Desember 2013 pukul 18.06.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17377/3/Chapter%20II.pdf, Diakses 5 Desember 2013 pukul 19.07.

http://www.agoda.com/kosenda-hotel/hotel/jakarta-id.html, Diakses 3 Januari 2014 pukul 12.03.