Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Komite Audit, dan Komisaris Independen terhadap Tax Avoidance.

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara karakteristik eksekutif, komite audit dan komisaris independen terhadap tax avoidance yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 hingga 2014. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2011 hingga 2014, (2) menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dalam kurun waktu 2011 hingga 2014, (3) perusahaan manufaktur tidak mengalami kerugian selama tahun 2011 hingga 2014, dan (4) laporan keuangan perusahaan diterbitkan menggunakan satuan rupiah. Metode yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik eksekutif berpengaruh terhadap tax avoidance, komite audit tidak berpengaruh terhadap tax avoidance, dan komisaris independen berpengaruh terhadap tax avoidance.

Kata kunci: Karakteristik Eksekutif, Komite Audit dan Komisaris Independen, dan Tax Avoidance.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research aims to examine the influence of the characteristics of the executive, audit committee, and board of commissioners on tax avoidance. Manufacturing companies which were listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2011 until 2043 were used as samples. This research used purposive sampling method with the criteria as follows: (1) manufacturing companies are listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2011 until 2014, (2) they published annual financial statements that have been audited during the period of 2011 until 2014, (3) they have a profit during 2011 until 2014, and (4) they used rupiah as reporting currency. Data was processed using multiple regression test and the results showed that the executive characteristic and board if commissioners had an impact, but audit committee didn’t.

Keywords: The executive characteristic, audit committee, board of commissioners and tax avoidance.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL INDONESIA...i

HALAMAN JUDUL INGGRIS...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

SURAT PENGANTAR KEASLIAN TUGAS AKHIR...iv

KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...viii ABSTRACT...ix DAFTAR ISI...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Penelitian...1

1.2 Rumusan Masalah...4

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 Manfaat Penelitian...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA...6

2.1 Kajian Pustaka...6

2.1.1 Teori Keagenan...6

2.1.2 Pajak...8

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak...9

2.1.4 Fungsi Pajak...11

2.1.5 Tax Planning...13

2.1.6 Tax Avoidance...16

2.1.7 Deductible Expense...18

2.1.8 Karakteristik Eksekutif...21

2.1.9 Good Corporate Governance...22

1.1.10 Komisaris Independen...24

1.1.11 Komite Audit...25

2.2 Penelitian Terdahulu...26

2.3 Kerangka Pemikiran...28

2.4 Pengembangan Hipotesis...32

2.4.1 Pengaruh Karakter Eksekutif terdahap Tax Avoidance...32

2.4.2 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Tax Avoidance...32

2.4.3 Pengaruh Komite Audit Terhadap Tax Avoidance...33

2.5 Model Penelitian...35

BAB III MODEL PENELITIAN...36

3.1 Jenis Penelitian...36

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian...36

3.3 Definisi Operasional Variabel...37

3.4 Teknik Pengumpulan Data...41

3.5 Teknik Pengujian Data...42


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.6.1 Uji Regresi Berganda...44

3.6.2 Uji Goodness of Fit...45

BAB IV PEMBAHASAN...48

4.1 Hasil Penelitian...48

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...48

4.1.2 Hasil Penelitian...48

4.1.3 Uji Regresi Berganda...51

4.1.4 Uji Goodness of Fit...52

4.2 Pembahasan...55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...57

5.1 Simpulan...57

5.2 Keterbatasan dan Saran...57

5.2.1 Keterbatasan...57

5.2.2 Saran...58

DAFTAR PUSTAKA...60

LAMPIRAN...63


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...31 Gambar 2.2 Model Penelitian...35


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...27 Tabel 3.1 Operasional Variabel...40


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perusahaan Sampel...63

Lampiran B CETR Perusahaan Sampel...64

Lampiran C Karakteristik Eksekutif Perusahaan Sampel...65

Lampiran D Komite Audit Perusahaan Sampel...66

Lampiran E Komisaris Independen Perusahaan Sampel...67

Lampiran F Uji Normalitas...68

Lampiran G Uji Multikolinearitas/Uji Regresi Berganda/Uji Statistik t...69

Lampiran H Uji Heterokadastisitas...70

Lampiran I Uji Autokorelasi...71

Lampiran J Uji Fit Model/Uji Statistik F...72


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 (2009) menyebutkan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bagi Indonesia, penerimaan pajak merupakan peranan yang paling besar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Self assessment merupakan prinsip dimana wajib pajak memiliki kewajiban untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan pajak yang terutang sesuai dengan perundang-undangan perpajakan yang berlaku sehingga besarnya pajak yang terutang dipercayakan kepada wajib pajak itu sendiri yang disampaikan melalui Surat Pemberitahuan (SPT). Prinsip self assessment ini merupakan salah satu celah dimana wajib pajak dapat melaporkan pajak terutang yang tidak sebenarnya.

Kepatuhan wajib pajak merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap target penerimaan pajak. Sehingga, semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak, maka akan semakin tinggi pula tingkat pendapatan pajak negara dan begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, sangat diharapkan wajib pajak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Saat ini perbandingan jumlah wajib pajak terhadap pegawai pajak adalah adalah 26 juta (24 juta Orang Pribadi dan 2 juta Badan) berbanding 32 ribu


(9)

Bab I Pendahuluan | 2

Universitas Kristen Maranatha

pegawai. Dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia, jumlah yang wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kurang lebih 46 juta orang, namun yang

memiliki NPWP baru 24 juta alias 22 juta belum memiliki NPWP (Direktorat Jendral Pajak Kementrian Keuangan, 2015).

Pajak dianggap sebagai beban yang akan mengurangi keuntungan perusahaan sehingga banyak perusahaan melakukan cara untuk meminimalkan beban panjak, salah satunya dengan membuat penghindaran pajak (tax avoidance). Tax avoidance adalah cara untuk menghindari pembayaran pajak secara legal yang dilakukan oleh Wajib Pajak dengan cara mengurangi jumlah pajak terutangnya tanpa melanggar peraturan perpajakan atau dengan istilah lainnya mencari kelemahan peraturan (Hutagaol, 2007). Tax avoidance merupakan tindakan umum yang dilakukan oleh wajib pajak, karena hal ini akan mengurangi beban pajak suatu perusahaan tanpa melanggar hukum perpajakan yang berlaku. Misalnya, dengan cara mengakui bunga hutang yang tinggi, maka bunga hutang tersebut diperbolehkan menjadi deductible expense.

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan (Haruman, 2008). Dalam menjalankan corporate governance yang baik, pajak merupakan salah satu kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, sedangkan perusahaan menganggap pajak tersebut sebagai beban. Sehingga perusahaan akan berusaha untuk menghemat beban pajak yang ditanggung, dengan cara melakukan perencanaan pajak secara legal (tax avoidance). Corporate governance dapat diukur dengan komite audit dan komisaris independen. Komite audit telah menjadi salah satu elemen umum dalam


(10)

Bab I Pendahuluan | 3

Universitas Kristen Maranatha

susunan corporate governance di perusahaan publik. (Pohan, 2008) dalam kesimpulan penelitiannya menyebutkan bahwa jika jumlah audit committee dalam suatu perusahaan tidak sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh BEI yang mengharuskan minimal terdapat tiga orang, maka akan berakibat meningkatnya tindakan manajemen dalam melakukan minimalisasi laba untuk kepentingan pajak. Sedangkan, komisaris independen dapat dilihat dari prosentase komisaris independen di perusahaan tersebut. Semakin tinggi prosentase independennya, maka semakin tinggi tingkat independensi di perusahaan tersebut. Sehingga, praktik tax avoidance dapat dibatasi.

Selain corporate governance, karakteristik eksekutif menjadi salah satu pengaruh dalam melakukan tax avoidance. Dyreng et al. (2010) menyebutkan bahwa karakter dari setiap individu eksekutif akan menentukan seberapa besar tingkat agresifitas yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak. Secara umum, karakteristik eksekutif dibagi menjadi 2 yaitu yang pertama risk taker adalah karakter eksekutif yang memiliki pengambil risiko yang lebih berani sehingga cenderung untuk melakukan penghindaran pajak secara agresif. Kedua adalah risk averse yaitu karakter eksekutif yang lebih berhati-hati dalam pengambil risiko sehingga akan menghindari risiko dalam melakukan penghindaran pajak, karena walaupun penghindaran pajak dilakukan secara legal, tetap akan menimbulkan peluang wajib pajak untuk diperiksa. Karena risiko yang terjadi dapat merugikan wajib pajak, baik dari segi financial karena besarnya denda dapat lebih besar dari besarnya beban pajak yang seharusnya, ataupun dari segi non-financial seperti buruknya nama perusahaan dimata masyarakat.


(11)

Bab I Pendahuluan | 4

Universitas Kristen Maranatha

Dalam penelitian ini, diharapkan corporate governance dapat menjadi salah satu batas agar wajib pajak dapat menjalankan kewajibannya, dimana membayar pajak bukan merupakan suatu beban, tetapi merupakan suatu kewajiban. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh karakteristik eksekutif, komite audit, dan komisaris independen terhadap tax avoidance.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat ditarik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah karakter eksekutif berpengaruh terhadap praktik tax avoidance? 2. Apakah jumlah komite audit berpengaruh terhadap praktik tax avoidance? 3. Apakah jumlah komisaris independen berpengaruh terhadap praktik tax

avoidance?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menemukan bukti empirik mengenai: 1. Pengaruh karakteristik eksekutif terhadap praktik tax avoidance 2. Pengaruh jumlah komite audit terhadap praktik tax avoidance


(12)

Bab I Pendahuluan | 5

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat: 1. Bagi Pemerintah

Membantu pemerintah dengan memberikan informasi dan dapat meningkatkan kebijakannya dalam melihat perlakuan penghindaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak di Indonesia.

2. Bagi Investor

Membantu para investor untuk mempertimbangkan saat mereka akan berinvestasi di sebuah perusahaan dengan melihat tingkat risiko yang akan timbul akibat tax avoidance berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti karakteristik eksekutif , komisaris independen dan komite audit.


(13)

57 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik eksekutif, komite audit, dan prosentasi komisaris independen terhadap tax avoidance. Hasil pengujian secara empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 untuk 33 perusahaan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik eksekutif memiliki pengaruh negatif terhadap tax avoidance. 2. Komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap tax avoidance.

3. Komisaris independen memiliki pengaruh negatif terhadap tax avoidance.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan tentunya terdapat beberapa keterbasan yaitu, sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini tidak dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena peneliti hanya menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur saja.

2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak semuanya digunakan menjadi sampel, karena peneliti menggunakan purposive sampling dalam pengambilan sampel. Sampel yang diambil adalah perusahaan manufaktur yang hany memenuhi kriteria-kriteria tertentu.


(14)

Bab V Simpulan dan Saran | 58

Universitas Kristen Maranatha

3. Periode pengamatan hanya empat tahun, sehingga jumlah sampel penelitian adalah 132 sampel (33x4).

4. Variabel independen yang digunakan hanya karakteristik eksekutif, komite audit, dan komisaris independen. Variasi tax avoidance yang dapat dijelakan oleh variabel independen tersebut hanya 4,2% sedangkan 95,8% dijelaskan oleh faktor lain di luar model.

5.2.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini untuk penelitian-penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Sampel penelitian tidak hanya perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia saja, tetapi dapat mengambil sampel dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga hasil penelitian diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasi ke seluruh perusahaan di Indonesia.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan random sampling, dimana seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat menjadi bagian dari sampel dan penelitian, sehingga dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan di Indonesia.

3. Periode pengamatan dapat ditambah, misalnya dalam rentang waktu lima tahun, sehingga jumlah sampel penelitian dapat bertambah banyak dan hasil penelitian dapat lebih akurat.


(15)

Bab V Simpulan dan Saran | 59

Universitas Kristen Maranatha

4. Peneliti selanjutnya diharapkan memasukkan variabel independen lainnya yang dapat mempengaruhi tax avoidance. Contohnya adalah political connection, nilai perusahaan, dan kepemilikan keluarga. Variabel dependen tax avoidance juga dapat dihitung dengan rumus lainnya seperti effective tax rate, book-tax difference Manzon-Plesko, atau book-tax difference Desai-Dharmapala.

Adapun saran yang diberikan terkait kesimpulan dari penelitian ini seperti pihak-pihak lain untuk melihat adanya praktik tax avoidance yang dilakukan oleh suatu perusahan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak agar lebih mengawasi pelaksanaan kewajiban pajak perusahaan. Terdapat faktor-faktor sebagai indikasi adanya penghindaran pajak yang dilakukan manajemen perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat karakteristik eksekutif yang cenderung berani dalam mengambil risiko dan prosentasi dewan komisaris independen yang rendah dapat diindikasikan melakukan praktik tax avoidance.

2. Bagi pihak investor agar lebih berhati-hati dalam memilih perusahaan ketika akan melakukan investasi karena perusahaan yang memiliki tingkat karakteristik eksekutif yang cenderung berani dalam mengambil risiko dan prosentasi dewan komisaris independen yang rendah dapat diindikasikan melakukan praktik tax avoidance.


(16)

60 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, N. A. & Kurniasih, L. (2012). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol 8 (No. 2), hal 95-189.

Carolina, V., Natalia, M., & Debbianita. (2014). Karakteristik Eksekutif Terhadap Tax Avoidance dengan Leverage Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 18 (No. 3), hal 409-419.

Ditjen Pajak Optimis Mencapai Target Penerimaan Rp 1.296 triliun. (2015).

Diakses pada 13 Oktober 2015, dari

http://www.pajak.go.id/content/article/ditjen-pajak-optimis-mencapai-target-penerimaan-rp-1296-triliun.

Dyreng, S.D., Hanlon, M., & Maydew, E.L. (2010). The Effects of Executives on Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review,Vol 85 (No. 4), Hal 1163-1189.

Eisenhardt, K.M. (1989). Agency Theory: An Assessment and Review. Academy of Management Review,Vol 14 (No. 1), hal 57-74.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Good Corporate Governance. (2015). Diakses pada 1 November, 2015, dari

http://knkg-indonesia.com/home/news/95-good-corporate-governance.html

Hanlon, M & Heitzman, S. (2010). A Review of Tax Research. Journal of Accounting and Economics, Vol 50 (No. 2-3), hal 127-178.

Haruman, Tendi. (2008). Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan: Survey pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Pontianak: Simposium Nasional Akuntansi XI. Hutagaol, John. (2007). Perpajakan: Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Jensen, M. C & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,Vol 3 (No. 4), hal 305-360.

Lewellen, Katharina. (2003). Financing Decisions When Managers Are Risk Averse. Journal of Financial Economics, Vol 82 (No. 3), hal 551-589.


(17)

61 Universitas Kristen Maranatha

Low, Angie. (2006). Managerial Risk-Taking Behavior and Equity-Based Compensation. Journal of Financial Economics, Vol 92 (No. 3), hal 470-490

MacCrimmon, K. R. & Wehrung, D. A. (1990). Characteristics of Risk Taking Executives. Management Science, Vol 34 (No. 4), hal 422-435.

Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Ompusunggu, A. P. (2011). Cara Legal Siasati Pajak. Jakarta: Puspa Swara. Paligorova, Teodora. (2010). Corporate Risk Taking and Ownership Structure.

Working Papper. Bank of Canada.

Pohan, H. T. (2008). Pengaruh Good Corporate Governance, Rasio Tobin’s q, Perata Laba terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik.

Internet, 4 November 2013 diakses dari

http://hotmanpohan.blogspot.com pada tanggal 10 Okbober 2015. Rahayu, S. K. (2013). Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Pustaka. Resmi, Siti. (2014). Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach, 3th edition. New York, NY: John Wiley and Sons.

Suandy, Erly. (2008). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiama, Gima. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartati, T., Warsini, S., & Sixpria, N. (2011). Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Praktik Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 10 (No. 2), hal 95-105. Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Swingly, C & Sukartha, I. M. (2015). Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Sales Growth pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 10 (No. 1), hal 47-62.


(18)

62 Universitas Kristen Maranatha

Tata Kelola Perusahaan. (2010). Diakses pada 1 November, 2015, dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/tatakelolaperusahaan.aspx. Tugiman, Hiro. (1995). Komite Audit. Bandung: PT. Eresco.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Winata, Fenny. (2014). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Tax and Accounting Review, Vol 4 (No. 1).

Zain, Mohammad. (2007). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. ---. (2008). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.


(1)

57 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik eksekutif, komite audit, dan prosentasi komisaris independen terhadap tax avoidance. Hasil pengujian secara empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 untuk 33 perusahaan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik eksekutif memiliki pengaruh negatif terhadap tax avoidance. 2. Komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap tax avoidance.

3. Komisaris independen memiliki pengaruh negatif terhadap tax avoidance.

5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan tentunya terdapat beberapa keterbasan yaitu, sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini tidak dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena peneliti hanya menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur saja.

2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak semuanya digunakan menjadi sampel, karena peneliti menggunakan purposive sampling dalam pengambilan sampel. Sampel yang diambil adalah perusahaan manufaktur yang hany memenuhi kriteria-kriteria tertentu.


(2)

Bab V Simpulan dan Saran | 58

Universitas Kristen Maranatha 3. Periode pengamatan hanya empat tahun, sehingga jumlah sampel penelitian

adalah 132 sampel (33x4).

4. Variabel independen yang digunakan hanya karakteristik eksekutif, komite audit, dan komisaris independen. Variasi tax avoidance yang dapat dijelakan oleh variabel independen tersebut hanya 4,2% sedangkan 95,8% dijelaskan oleh faktor lain di luar model.

5.2.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini untuk penelitian-penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Sampel penelitian tidak hanya perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia saja, tetapi dapat mengambil sampel dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga hasil penelitian diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasi ke seluruh perusahaan di Indonesia.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan random sampling, dimana seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat menjadi bagian dari sampel dan penelitian, sehingga dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan di Indonesia.

3. Periode pengamatan dapat ditambah, misalnya dalam rentang waktu lima tahun, sehingga jumlah sampel penelitian dapat bertambah banyak dan hasil penelitian dapat lebih akurat.


(3)

Bab V Simpulan dan Saran | 59

Universitas Kristen Maranatha 4. Peneliti selanjutnya diharapkan memasukkan variabel independen lainnya

yang dapat mempengaruhi tax avoidance. Contohnya adalah political connection, nilai perusahaan, dan kepemilikan keluarga. Variabel dependen tax avoidance juga dapat dihitung dengan rumus lainnya seperti effective tax rate, book-tax difference Manzon-Plesko, atau book-tax difference Desai-Dharmapala.

Adapun saran yang diberikan terkait kesimpulan dari penelitian ini seperti pihak-pihak lain untuk melihat adanya praktik tax avoidance yang dilakukan oleh suatu perusahan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak agar lebih mengawasi pelaksanaan kewajiban pajak perusahaan. Terdapat faktor-faktor sebagai indikasi adanya penghindaran pajak yang dilakukan manajemen perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat karakteristik eksekutif yang cenderung berani dalam mengambil risiko dan prosentasi dewan komisaris independen yang rendah dapat diindikasikan melakukan praktik tax avoidance.

2. Bagi pihak investor agar lebih berhati-hati dalam memilih perusahaan ketika akan melakukan investasi karena perusahaan yang memiliki tingkat karakteristik eksekutif yang cenderung berani dalam mengambil risiko dan prosentasi dewan komisaris independen yang rendah dapat diindikasikan melakukan praktik tax avoidance.


(4)

60 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, N. A. & Kurniasih, L. (2012). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol 8 (No. 2), hal 95-189.

Carolina, V., Natalia, M., & Debbianita. (2014). Karakteristik Eksekutif Terhadap Tax Avoidance dengan Leverage Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 18 (No. 3), hal 409-419.

Ditjen Pajak Optimis Mencapai Target Penerimaan Rp 1.296 triliun. (2015).

Diakses pada 13 Oktober 2015, dari

http://www.pajak.go.id/content/article/ditjen-pajak-optimis-mencapai-target-penerimaan-rp-1296-triliun.

Dyreng, S.D., Hanlon, M., & Maydew, E.L. (2010). The Effects of Executives on Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review,Vol 85 (No. 4), Hal 1163-1189.

Eisenhardt, K.M. (1989). Agency Theory: An Assessment and Review. Academy of Management Review,Vol 14 (No. 1), hal 57-74.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Good Corporate Governance. (2015). Diakses pada 1 November, 2015, dari

http://knkg-indonesia.com/home/news/95-good-corporate-governance.html

Hanlon, M & Heitzman, S. (2010). A Review of Tax Research. Journal of Accounting and Economics, Vol 50 (No. 2-3), hal 127-178.

Haruman, Tendi. (2008). Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan: Survey pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Pontianak: Simposium Nasional Akuntansi XI. Hutagaol, John. (2007). Perpajakan: Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Jensen, M. C & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,Vol 3 (No. 4), hal 305-360.

Lewellen, Katharina. (2003). Financing Decisions When Managers Are Risk Averse. Journal of Financial Economics, Vol 82 (No. 3), hal 551-589.


(5)

61 Universitas Kristen Maranatha Low, Angie. (2006). Managerial Risk-Taking Behavior and Equity-Based

Compensation. Journal of Financial Economics, Vol 92 (No. 3), hal 470-490

MacCrimmon, K. R. & Wehrung, D. A. (1990). Characteristics of Risk Taking Executives. Management Science, Vol 34 (No. 4), hal 422-435.

Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Ompusunggu, A. P. (2011). Cara Legal Siasati Pajak. Jakarta: Puspa Swara. Paligorova, Teodora. (2010). Corporate Risk Taking and Ownership Structure.

Working Papper. Bank of Canada.

Pohan, H. T. (2008). Pengaruh Good Corporate Governance, Rasio Tobin’s q, Perata Laba terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik.

Internet, 4 November 2013 diakses dari

http://hotmanpohan.blogspot.com pada tanggal 10 Okbober 2015.

Rahayu, S. K. (2013). Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Pustaka. Resmi, Siti. (2014). Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach, 3th edition. New York, NY: John Wiley and Sons.

Suandy, Erly. (2008). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiama, Gima. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartati, T., Warsini, S., & Sixpria, N. (2011). Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Praktik Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 10 (No. 2), hal 95-105. Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Swingly, C & Sukartha, I. M. (2015). Pengaruh Karakteristik Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Sales Growth pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 10 (No. 1), hal 47-62.


(6)

62 Universitas Kristen Maranatha Tata Kelola Perusahaan. (2010). Diakses pada 1 November, 2015, dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/tatakelolaperusahaan.aspx.

Tugiman, Hiro. (1995). Komite Audit. Bandung: PT. Eresco.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Winata, Fenny. (2014). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Tax and Accounting Review, Vol 4 (No. 1).

Zain, Mohammad. (2007). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. ---. (2008). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KUALITAS AUDIT DAN KOMITE AUDIT TERHADAP TAX AVOIDANCE.

0 2 14

Pengaruh Karakteristik Eksekutif dan Komite Audit Terhadap Tax Avoidance.

0 4 21

Pengaruh Karateristik Eksekutif, Komite Audit dan Komisaris Independen terhadap Tax Avoidance.

0 2 25

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, ROA DAN DER TERHADAP TAX AVOIDANCE PENDEKATAN OPERATING CASH FLOW INDUSTRI PERBANKAN DI ASEAN

0 0 19

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KOMISARIS INDEPENDEN DAN KOMITE AUDIT TERHADAP TAX AVOIDANCE

0 0 20