Peranan Audit Internal dalam Kegiatan Penjualan dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan (Studi Kasus pada PT. Asia Penta Garment).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Internal controls may not run properly without the supervision of the management but as the company grows in activities that run the company more and more because it was necessary for the management tool, which is part of an internal audit. The author did this research with the aim to determine the role of internal audit as a management tool to support the effectiveness of internal control of sales at PT. Asia Penta Garment. This research uses descriptive analytical method with a case study approach. Primary data collection is carried out through field research at PT. Asia Penta Garment is located at Soekarno Hatta Bandung, while the secondary data obtained through the research literature. Based on the results of research and discussion, the implementation of internal audit of sales at PT. Asia Penta Garment that auditor internal has a role in the internal control effectiveness of sales, it could be seen from 72% of questioners calculation result, with corrretion level (α) = 0,05. It is cause by thitung is bigger than than distribution ttabel cause distribution ttabel = 0,281, or can be conclusion 0,72> 0,281, with this discussion internal audit as a management tool support the effevtiveness of internal control of sales. because the internal auditor has independent, and the functions of compliance, inspection, and assessment, qualified competence, scope of work is adequate, the implementation of inspection duties.

Full support from management will make the internal audit function going well. Key words: internal audit, internal control, independent, competent.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pengendalian internal tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pengawasan dari pihak manajemen namun seiring berkembangnya perusahaan maka aktivitas-aktivitas yang dijalankan perusahaan semakin banyak karena itu diperlukan alat bantu bagi manajemen, yaitu bagian audit internal. Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui peranan audit internal dalam kegiatan penjualan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan pada PT. Asia Penta Garment. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penelitian di lapangan pada PT. Asia Penta Garment yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Bandung, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pelaksanaan audit internal terhadap penjualan pada PT. Asia Penta Garment bahwa internal auditor berperan dalam meningkatkan pengendalian. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan jawaban kuesioner sebesar 72%, dengan ketentuan tingkat kesalahan (α) = 0,05, diperoleh thitung lebih besar dari ttabel karena ttabel didistribusikan = 0,281, atau dapat disimpulkan 0,72 > 0,281, dengan demikian peranan auditor internal terhadap penjualan sudah memadai karena telah melakukan tindakan independen, serta adanya fungsi kepatuhan, pemeriksaan, dan penilaian, yang memenuhi syarat kompetensi, lingkup pekerjaan yang memadai, pelaksanaan tugas pemeriksaan, dan dukungan penuh dari manajemen membuat fungsi audit internal berjalan baik.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………...…iv

ABSTRACT……….……..…..vii

ABSTRAK………...……….viii

DAFTAR ISI………...………ix

DAFTAR GAMBAR………xiv

DAFTAR TABEL………...xv

DAFTAR LAMPIRAN………...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian……..………....1

1.2Identifikasi Masalah………...6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………..……….6

1.4Kegunaan dan Manfaat Penelitian………..7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka……….………...9

2.1.1 Pengertian Peranan………...………...9

2.1.2 Pengertian Audit…...………..9

2.1.3 Jenis-jenis Audit.………...11 2.1.4 Audit Internal………12 2.1.4.1 Pengertian Audit Internal………..………….13

2.1.4.2 Tujuan Audit Internal……….15 2.1.4.3 Fungsi Audit Internal……….16 2.1.5 Kualifikasi Audit Internal………..17


(4)

x Universitas Kristen Maranatha 2.1.5.1 Independensi dan Objektivitas Audit Internal………....17

2.1.5.2 Kompetensi Audit Internal……….19 2.1.6 Wewenang dan Tugas Audit Internal………....20 2.1.7 Kode Etik Audit Internal………...21 2.1.8 Pelaksanaan Audit Internal………26 2.1.8.1 Ruang Lingkup Audit Internal………...……26 2.1.8.2 Program Audit Internal………...28 2.1.8.3 Laporan Audit Internal………...29 2.1.8.4 Tindak Lanjut Audit Internal………..30

2.1.9 Efektivitas………..30

2.1.9.1 Pengertian Efektivitas…….….………...30 2.1.10 Pengendalian Intern……….31 2.1.10.1 Pengertian Pengendalian………..………31 2.1.10.2 Tujuan Pengendalian Intern………..32 2.1.10.3 Komponen-komponen Pengendalian………...34 2.1.10.4 Keterbatasan Pengendalian Intern………40 2.1.10.5 Pengendalian Intern Berdasarkan pada Sistem

Informasi Komputer………42

2.1.11 Penjualan……….45

2.1.11.1 Pengertian Penjualan………45 2.1.11.2 Tujuan Penjualan………..46 2.1.11.3 Dokumen-dokumen yang Terkait dalam Penjualan.47 2.1.11.4 Audit Internal Penjualan………...50 2.1.12 Pengendalian Intern Penjualan………50 2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis.………52


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian………...56

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan………56 3.1.2 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan…...……….58

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan……….59

3.1.4 Uraian Tugas……….62

3.1.5 Kegiatan Produksi……….71 3.1.5.1 Bahan Baku yang Digunakan………...…..72 3.1.5.2 Mesin dan Peralatan yang Digunakan………72 3.2 Metode Penelitian……….73

3.2.1 Pemilihan Populasi dan Sampel …...………74

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ………...………74

3.2.3 Penentuan Responden………...……….75 3.3 Operasionalisasi Variabel……….75

3.3.1 Identifikasi Variabel………..75

3.3.2 Variabel dan Skala Pengukuran………….………...77

3.3.3 Teknik Pengembangan Instrumen…………..………...79

3.3.4 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen………...………..80 3.3.5 Uji Korelasi………...82 3.3.6 Teknik Analisis Data……….84 3.3.7 Pengujian Hipotesis………...85 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Audit Intern Penjualan………..………….….……...87

4.1.1 Independensi Audit Internal………..87

4.1.2 Kompetensi Audit Internal………...……….88


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1.3.1 Program Pemeriksaan……….89

4.1.4 Lingkup Pekerjaan Audit Internal……….94

4.1.5 Pelaksanaan Tugas Audit Internal……….95

4.1.5.1 Pelaksaan Pemeriksaan………...96

4.1.6 Laporan Hasil Pemeriksaan Audit………..………...98

4.1.7 Tindak Lanjut Hasil Audit……….………..…..99

4.2 Pelaksanaan Pengendalian Intern Penjualan………...……...…...101 4.2.1 Terpenuhinya Unsur Pengendalian Intern Penjualan... 101

4.2.1.1 Lingkungan Pengendalian Penjualan...………101

4.2.1.2 Penafsiran Risiko Penjualan……….106 4.2.1.3 Aktivitas Pengendalian Penjualan………109 4.2.1.4 Informasi dan Komunikasi Penjualan………..113

4.2.1.5 Monitoring………114 4.2.2 Tujuan Pengendalian Intern atas Penjualan………114 4.2.2.1 Keandalan Laporan Keuangan……….115 4.2.2.2 Ketaatan Terhadap Peraturan dan Hukum yang Berlaku………..………...…115

4.3 Efektivitas dan Efesiensi Pengendalian Intern atas Penjualan………...……….116 4.4 Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan………...………118

4.5 Hasil Pembahasan………..120 4.5.1 Analisis Uji Validitas……...….. 120

4.5.2 Analisis Uji Realibilitas………...…124 4.5.3Analisis Uji Regresi……….………...…….129 4.5.4AnalisisPengujian Hipotesis……….…………...…131


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………...…..133

5.2 Saran………...………138

DAFTAR PUSTAKA……….…140

LAMPIRAN………143 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)………...164


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Variabel...78

Tabel 4.1 Uji Validitas Audit Internal...121

Tabel 4.2 Uji Validitas Efektivitas Penjualan...123

Tabel 4.3 Output Reability Analisis Variabel X...125


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Pertanyaan Umum………143

LAMPIRAN B Kuesioner………..144

LAMPIRAN C Hasil Kuesioner Peranan Audit Internal………...159

LAMPIRAN D Hasil Kuesioner Efektivitas Penjualan……….161


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan struktur ekonomi. Perubahan ini melanda pula pada setiap badan usaha, sehingga perubahan teknologi yang terjadi dan yang akan terjadi akan mengubah pula struktur kehidupan dan operasi setiap badan usaha.

Dewasa ini Indonesia sedang dalam masa pembangunan, sebab itu banyak jenis usaha jasa perdagangan maupun industri yang dilakukan pemerintah maupun swasta. Perkembangan berbagai jenis usaha tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan di sektor non migas. Tujuan utama dari kegiatan operasional usaha bagi perusahaan besar maupun kecil adalah menghasilkan keuntungan atau laba yang dapat dicapai melalui kelancaran operasi kegiatan perusahaan yang bersumber dari perolehan pendapatan yang diterima dari berbagai transaksi penjualan barang dan jasa. Puncak keberhasilan manusia terletak dari kemampuannya untuk menjual produksi yang dihasilkan perusahaan.

Meluasnya permasalahan manusia yang kompleks, serta berkembangnya dunia usaha di Indonesia didukung oleh terbukanya hubungan kerjasama di bidang perdagangan antara Indonesia dengan negara lain, maka berbagai perusahaan penanaman modal asing mulai berdiri, hal ini mengakibatkan persaingan


(12)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha dunia usaha meningkat, sehingga mau tidak mau menuntut kemampuan seorang pemimpin perusahaan untuk mengelola perusahaan secara efektif dan efisien sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Di dalam berkembangnya dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaannya, ditambah lagi dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini. Keinginan untuk mendapatkan laba perusahaan yang optimal merupakan suatu niat dasar bagi manajer dalam perusahaan untuk menggerakkan semua sumber daya yang ada.

Bagi perusahaan yang relatif kecil dimana operasi atau kegiatan perusahaan dapat dikerjakan oleh beberapa orang, pemilik atau pemimpin dapat mengawasi dan mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan secara langsung. Setelah perusahaan berkembang menjadi besar maka pertisipasi pemilik atau pemimpin tidak dapat dilakukan sepenuhnya karena keadaan perusahaan telah meluas sedemikian rupa sehingga struktur organisasi menjadi komplek. Dengan adanya permasalahan baru tersebut manajemen perlu mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang ke tingkat supervisi yang ada, dengan demikian manajemen


(13)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha dituntut untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan mencegah serta menentukan kesalahan penggelapan.

Persaingan yang semakin meningkat mengakibatkan semakin rumitnya masalah-masalah yang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsi pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan. Dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan industri harus menerapkan konsep pengembangan dan perbaikan yang komprehensif. Oleh karena itu, dituntut adanya improvement yang tepat dengan pengawasan yang efektif, baik secara operasional maupun finansial untuk tercapainya pelaksanaan pengawasan yang efektif, diperlukan suatu struktur pengawasan yang baik sehingga dapat membantu pencapaian perusahaan secara keseluruhan.

aktivitas utama yang penting dalam perusahaan salah satunya adalah aktivitas penjualan. Penjualan merupakan aktivitas utama dalam setiap perusahaan, karena dari aktivitas inilah tujuan perusahaan yang paling utama yaitu memperoleh keuntungan (laba) dapat dicapai, dan dari aktivitas ini pula kesempatan untuk melakukan kecurangan yang akan mengakibatkan kerugian, sangat besar. Karena itulah dalam aktivitas ini diperlukan suatu pemeriksaan yang memadai untuk menilai keefektifan kinerja penjualan.

Dalam kegiatan penjualan untuk mencapai laba yang maksimum, perusahaan harus mempunyai prosedur penjualan yang mendukung tujuan perusahaan tersebut, mengingat begitu banyaknya persaingan dengan menawarkan berbagai kemudahan dalam penjualan. Tujuan akhir dari suatu perusahaan adalah untuk dapat mempertahankan laba yang diperoleh, laba harus dicapai semaksimal


(14)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha mungkin dengan cara meningkatkan penjualan dan menekankan pengeluaran sampai pada batas-batas tertentu, agar perusahaan dapat berkembang menjadi perusahaan yang besar.

Pengelolaan yang efektif terhadap penjualan sangat diperlukan melalui pengendalian intern yang memadai, sehingga diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Pengendalian intern yang memadai, harus dimiliki oleh perusahaan, karena tanpa adanya pengendalian intern yang memadai, perusahaan akan kesulitan dalam menjalankan tugasnya.

Sejalan dengan perkembangan perusahaan, pimpinan tidak dapat lagi secara langsung mengawasi jalannya pengendalian intern dari seluruh perusahaan. Pimpinan mulai merasa perlu untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab ini pada pihak lain dalam perusahaan, yakni pihak auditor internal. Bagian audit internal dalam pelaksanaannya memerlukan sumber daya manusia yang telah dipilih secara objektif dan mempunyai kualifikasi sesuai dengan bidangnya, terampil, cakap, dan yang lebih penting lagi memiliki integritas dan kejujuran. Bagian ini bertugas mengawasi dan mengevaluasi keefektifan setiap aktivitas pengendalian yang ada dalam perusahaan dan menjaga agar seluruh prosedur dan ketentuan yang berlaku di perusahaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Audit internal akan membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi, dan komentar-komentar penting mengenai kegiatan mereka. Audit internal berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak


(15)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha hanya terbatas pada pemeriksaan terhadap catatan-catatan akunnya saja, tetapi juga harus memahami permasalahan-permasalahan dan kebijakan manajemen.

Tujuan utama dari kegiatan pengendalian internal bagi perusahaan besar maupun kecil adalah menghasilkan keuntungan atau laba yang dapat dicapai melalui kelancaran operasi kegiatan perusahaan yang bersumber dari perolehan pendapatan yang diterima dari berbagai transaksi penjualan barang dan jasa.

Pihak manajemen sebagai pihak pengambil keputusan memerlukan bantuan auditor internal dalam menjalankan kebijakan yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada dalam perusahaan berdasarkan analisis, penilaian serta saran-saran yang objektif dan independen agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk menuju tercapainya tujuan perusahaan tersebut, manajemen seharusnya memperhatikan segala aspek dalam perusahaan. Salah satu elemen penting yang dapat mempengaruhi penetapan laba rugi perusahaan adalah penjualan, karena dengan adanya penjualan inilah perusahaan akan menghasilkan laba yang berguna bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Dengan demikian pengendalian intern yang ada terus menerus diawasi oleh auditor internal untuk menjamin berjalannya pengendalian intern sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Selain itu, auditor internal wajib memberikan laporan hasil dari pengawasan ini kepada manajemen dalam menunjang keefektifan operasional perusahaan, khususnya operasional penjualan.

Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Daniel Susanto (2001) yang menguji peranan audit internal pada bagian internal


(16)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha penjualan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perusahaan yang memiliki audit internal, kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik, sehingga laporan keuangannya dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan dengan baik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan tahun penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian ini dilakukan di PT. Asia Penta Garment yaitu perusahaan yang bergerak di bidang produksi, dimana penjualan pada perusahaan ini selalu mengalami kenaikan. Selain itu, perusahaan ini memadai untuk dilakukan penelitian karena mampu menyediakan data-data yang dibutuhkan. Atas dasar paparan tersebut penelitian ini mengangkat topik:

”Peranan Audit Internal dalam Kegiatan Penjualan dalam Menunjang

Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan pada PT. Asia Penta Garment”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Apakah audit internal telah dilaksanakan secara memadai?

2. Apakah pengendalian intern penjualan pada perusahaan telah dilaksanakan dengan efektif?

3. Bagaimana peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan?


(17)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.3. Maksud dan Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai:

1. Pelaksanaan audit internal atas penjualan telah dilaksanakan secara memadai.

2. Efektivitas pengendalian intern atas penjualan.

3. Peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan.

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian

Setelah mengetahui masalah-masalah dari uraian di atas maka kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

a. Latihan teknis untuk membandingkan antara ilmu dan teori yang dipelajari dengan pelaksanaan yang sebenarnya.

b. Memperluas pengetahuan dan wawasan berfikir penulis tentang audit internal.

c. Dapat mewujudkan suatu bentuk skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian kesarjanaan jurusan akuntansi pada universitas Maranatha.


(18)

Bab I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi perusahaan

a. Mengetahui pentingnya peranan audit internal sebagai acuan yang bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan yaitu memberikan gambaran dalam menunjang efektivitas pengendalian internal yang berguna untuk meningkatkan sistem penjualan yang baik. sehingga dapat dijadikan bahan masukan yang berarti bagi perusahaan dalam mengambil keputusan.

b. Sebagai gambaran tentang pentingnya peranan audit internal dalam menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan aktivitas manajemen dalam mencapai efektifitas pengendalian internal atas penjualan di perusahaan.

c. Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan bagaimana menerapkan audit internal yang baik sebagai suatu bagian yang independen dalam perusahaan.

3. Bagi pembaca

diharapkan dijadikan sebagai bahan referensi, serta menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman mengenai topik yang diteliti.


(19)

133 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, observasi dan wawancara yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk meningkatkan efektifitas penjualan, pelaksanaan audit internal terhadap penjualan pada PT. Asia Penta Garment telah cukup memadai,

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat diambil kesimpulan bahwa audit internal terhadap penjualan PT. Asia Penta Garment telah memadai dan memiliki peran dalam meningkatkan efektivitas penjualan. Audit Internal memiliki pengaruh positif terhadap efektivitas penjualan, dengan koefisien determinasi sebesar 73,96%, hasil ini menunjukkan bahwa audit internal penjualan mempengaruhi efektivitas penjualan sebesar 73,96%, sedangkan 26,04% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam spesifikasi penelitian ini, tetapi mempengaruhi efektivitas penjualan PT. Asia Penta Garment. Maka audit internal yang telah dilakukan perusahaan sudah memadai, hal ini dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Kualifikasi audit internal yang meliputi:  Independensi


(20)

Bab V Simpulan dan Saran 134

Universitas Kristen Maranatha  Auditor Internal pada PT. Asia Penta Garment telah

melaksanakan tugas dengan baik, hal ini terlihat dari kedudukannya yang telah terpisah dari fungsi operasional

 Program audit internal tertulis yang disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan selalu dibuat oleh auditor internal dengan mengikuti pedoman yang sudah ada sebelum pemeriksaaan akan dimulai.

b. Kompetensi

 Auditor internal memiliki kemampuan atas profesinya yang memadai dan sedang terus berusaha untuk meningkatkan keahliannya melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan di luar perusahaan yang diadakan oleh PT. Asia Penta Garment.

 Lingkup pekerjaan audit internal telah mengacu pada standar professional audit internal.

2. Pelaksanaan audit internal, yaitu: a. Program audit internal

Program audit internal penjualan disusun dengan tujuan untuk mencapai hasil audit yang efektif dan efesien.

b. Pelaksanaan audit internal

Pelaksanaan audit internal di perusahaan yaitu dengan melakukan terlebih dahulu survey agar aktivitas yang akan diaudit, kemudian melakukan internal check diantara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas perusahaan,


(21)

Bab V Simpulan dan Saran 135

Universitas Kristen Maranatha setelah itu mendiskusikan hasil dari survey dan membuat rekomendasi pada direksi..

Pada saat melaksanakan pemeriksaan atas penjualan, tim audit internal melakukan semua fungsi audit internal yang mencakup compliance, verification, dan evaluation.

c. Laporan hasil audit

Laporan pemeriksaan penjualan yang diterbitkan oleh auditor internal selalu tepat waktu dan memuat/mengemukakan temuan-temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara objektif, ringkas, dan jelas serta mencakup pengidentifikasian kelemahan dan masalah serta merekomendasikan perbaikan.

Laporan hasil audit memuat susunan ringkasan hasil audit, pendahuluan, uraian hasil audit, dan penutup.

d. Tindaklanjut audit

Setelah laporan dibuat, dilakukan tindak lanjut oleh manajer penjualan atas saran-saran auditor internal. Bagian audit internal selanjutnya menerima perkembangan perbaikan mengenai tindak lanjut yang dilakukan oleh manajer penjualan secara periodik.

Tindaklanjut audit yang dilakukan yaitu:

 Menyusun daily income report menurut prosedur pengerjaan.

 Daily income report dibuat sebagai dokumen pemeriksaan dan memuat catatan pembuktian selama audit.


(22)

Bab V Simpulan dan Saran 136

Universitas Kristen Maranatha 3. Pelaksanaan audit internal atas penjualan didukung pula oleh pengendalian

internal atas penjualan yang telah dilaksanakan secara efektif. Hal ini terlihat dari:

a. Lingkungan pengendalian penjualan:

 PT. Asia Penta Garment menerapkan kode etik yang berlaku untuk semua pihak yang terkait di dalam perusahaan.

 Bagian penjualan mengutamakan pegawai yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai mengenai penjualan.  Falsafah manajemen disesuaikan dengan kebutuhan bagian

penjualan misalnya adanya peninjauan dan pengawasan langsung oleh manajer ke lapangan.

 Manajer penjualan berperan penting dalam mengawasi aktivitas penjualan.

 Struktur organisasi bagian penjualan dalam PT. Asia Penta Garment menunjukan tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang terdapat di dalam job description agar tujuan dapat perusahaan tercapai.

b. Penaksiran risiko penjualan:

 Meminimalisasikan risiko terhadap pegawai baru yang memegang pemahaman pengendalian internal yang berbeda atau tidak memadai maka perusahaan melakukan penyeleksian dan menerapkan masa percobaan kerja selama tiga bulan pada bagian penjualan.


(23)

Bab V Simpulan dan Saran 137

Universitas Kristen Maranatha  Bagian penjualan mengeliminasi risiko terhadap perubahan dalam

lingkungan operasi yang memaksa tekanan baru atas perubahan pada perusahaan dengan lebih jeli dalam memahami keinginan pelanggan yang berbeda-beda aagar tidak terjadi penurunan daya beli yang tinggi.

c. Aktivitas pengendalian penjualan:

 Otorisasi yang efektif atas transaksi dan aktivitas untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat transaksi dan aktivitas yang berhubungan dengan penjualan.

 Pemisahan tugas yang sudah memadai antara fungsi pencatatan, pengotorisasian, penyimpanan, pengiriman, dan aktivitas lain di dalam penjualan yang membantu proses penjualan.

 Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan yang dilakukan setiap 6 bulan sekali.

d. Informasi penjualan sudah cukup memadai, manajer penjualan ikut berperan dalam untuk memastikan seluruh transaksi penjualan yang telah disusun dan dicatat didukung dengan bukti-bukti yang telah diotorisasi sesuai dengan jangka waktu saat transaksi berlangsung.

e. Auditor internal melakukan pengawasan atas aktivitas penjualan untuk mengetahui setiap perkembangan dan tindak lanjut yang akan dilakukan oleh bagian penjualan.


(24)

Bab V Simpulan dan Saran 138

Universitas Kristen Maranatha 4. Peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian intern

penjualan pada PT. Asia Penta Garment sudah memadai. faktor ini dapat dilihat dari:

 Kegiatan penjualan yang telah efektif, dilihat berdasarkan peningkatan permintaan produk dari tahun ke tahun lainnya. Meskipun pada tahun tertentu ada yang mengalami penjualan yang tidak stabil, namun adanya selisih antara anggaran dan realisasi dapat meningkat dari tahun ke tahun yang berikutnya.  Laporan keuangan telah disusun dengan baik karena adanya

bersumber dari hasil penelitian yang benar.

 Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan PT. Asia Penta Garment sudah cukup baik, misalnya membayar gaji karyawan di atas upah minimum regional dan membayar pajak tepat waktu.

5.2 Saran

Setelah melakukan observasi, wawancara, penelitian dan pembahasan pada PT. Asia Penta Garment telah diterapkan secara memadai, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang dapat berguna untuk menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Asia Penta Garment dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan audit internal dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan.


(25)

Bab V Simpulan dan Saran 139

Universitas Kristen Maranatha Penulis memberikan saran kepada perusahaan terhadap peranan auditor internal dalam meningkatkan pengendalian intern penjualan, yaitu sebagai berikut: 1. Sebaiknya auditor internal lebih cepat tanggap dalam meningkatkan

efektivitas pengendalian intern di perusahaan, serta membantu manajer perusahaan dalam memberikan rekomendasi atau saran yang berisi solusi untuk mengatasi kelemahan efektivitas penjualan dapat langsung ditindaklanjuti dengan memperhatikan prinsip biaya manfaat.

2. Auditor internal harus melakukan review dan evaluasi perencanaan penjualan sesuai dengan standar pelaksanaan kegiatan penjualan yang telah direalisasikan. Evaluasi penjualan harus dilaksanakan secara periodik minimal satu bulan satu kali, agar terhindar dari kesalahan untuk jangka waktu pendek maupun panjang.

3. Evaluasi dari pelaksanaan penjualan langsung dituangkan dalam laporan hasil audit yang tepat dan harus sesuai dengan waktu pelaksanaan evaluasi karena memberikan dampak pada tindak lanjut dari hasil audit.

4. Auditor internal melakukan pemantauan atas evaluasi pelaksanaan penjualan serta memberikan penilaian terhadap pelaksanaan penjualan tersebut, dimana hasil dari penilaian langsung disampaikan kepada Direktur Utama.


(26)

140 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley (2006). Auditing and Assurance Service, Edisi 9, Prentice Hall Inc, New Jersey.

Boynton, William C., dan Kell G. Walter. (1996). Modern Auditing, John Wiley & Sons, Canada.

Boynton, William C. (2001). Modern Auditing, John Wiley & Sons, New York.

Cashin, James A. (1998). Hand Book for Auditor. mMc Grow Hill Book Company. New York.

Emirzon, Joni. (2003) Prinsip-prinsip Good Corporatre Govermance, paradigma baru dalam prakter bisnis Indonesia. Genta Press. Yogyakarta.

IAI. Standar Profesional Akuntan Publik 2001, Salemba Empat, Jakarta.

Komarudin. (1994). Pengantar Kebijaksanaan Ekonomi, Bumi Aksara, Jakarta.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, (2004). Standar Profesi Audit Internal. Salemba 4. Jakarta.

Moeller, Robertson and Witt, Herbert N, (1999). Brink’s modern Internal Auditing. John Wiley and Sons, Inc. New York.

Mulyadi. (1994). Auditing. Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi. (2002). Auditing. Salemba Empat. Jakarta.


(27)

141 Universitas Kristen Maranatha Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Ratliff, Ricard L., (2002). Introduction to Auditing: Logic, Principles, and Techniques. The Institute of internal auditors. Florida.

Robertson, Jack C and Louwers, Timothy J.(2002). Auditing and Assurance Service. Mc Graw-Hill Irwin. New York.

Soegiharto. (2005). Peran Akuntan dalam Menegakan Good Corporate Governance. Genta Press. Yogyakarta.

The Professional Practice Framework. (2004). Diakses dari www.auditor-internal.com. Pada tanggal 10 Mei 2010.

Tiurma, Rosida. (2007). Buku Ajar Teknik Penulisan Karya Ilmuah, PT. Danamartha Sejahtera Utama, Bandung.

Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2004). Tantangan dan Prospek Profesi Internal Auditor di Indonesia. YPIA, Jakarta.

Tugiman, Hiro. (2006). Pengenalan Manajemen Internal Audit. Mandar Maju. Bandung.

Tugiman, Hiro. (2006). Pandangan Baru Internal Auditng, Yogyakarta: Kanisius 1997.

Sunarto, 2003, Auditing, Yogyakarta: Panduan.


(28)

142 Universitas Kristen Maranatha Tunggal, Amin Wijaya. (2002). Membangun Good Corporate Governance.

Harvarindo. Jakarta.

Warren, J Donald, Edelson, dan W. Lynn. (1998). Handbook of It Auditing. Ria Group,. New York.

Mulyadi dan Kanaka Puradireja. (1998). Auditing. Salemba Empat. Jakarta.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Ratliff, Ricard L. (2002). Introduction to auditing: Logic, Principles, and Tecniques. The institute of internal auditors. Florida.

Soegiharto, (2005). Peran Akuntan dalam Menegakan Good Corporate Governance. Genta Press. Yogyakarta.


(1)

Bab V Simpulan dan Saran 137

Universitas Kristen Maranatha  Bagian penjualan mengeliminasi risiko terhadap perubahan dalam

lingkungan operasi yang memaksa tekanan baru atas perubahan pada perusahaan dengan lebih jeli dalam memahami keinginan pelanggan yang berbeda-beda aagar tidak terjadi penurunan daya beli yang tinggi.

c. Aktivitas pengendalian penjualan:

 Otorisasi yang efektif atas transaksi dan aktivitas untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat transaksi dan aktivitas yang berhubungan dengan penjualan.

 Pemisahan tugas yang sudah memadai antara fungsi pencatatan, pengotorisasian, penyimpanan, pengiriman, dan aktivitas lain di dalam penjualan yang membantu proses penjualan.

 Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan yang dilakukan setiap 6 bulan sekali.

d. Informasi penjualan sudah cukup memadai, manajer penjualan ikut berperan dalam untuk memastikan seluruh transaksi penjualan yang telah disusun dan dicatat didukung dengan bukti-bukti yang telah diotorisasi sesuai dengan jangka waktu saat transaksi berlangsung.

e. Auditor internal melakukan pengawasan atas aktivitas penjualan untuk mengetahui setiap perkembangan dan tindak lanjut yang akan dilakukan oleh bagian penjualan.


(2)

Bab V Simpulan dan Saran 138

Universitas Kristen Maranatha

4. Peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian intern penjualan pada PT. Asia Penta Garment sudah memadai. faktor ini dapat dilihat dari:

 Kegiatan penjualan yang telah efektif, dilihat berdasarkan peningkatan permintaan produk dari tahun ke tahun lainnya. Meskipun pada tahun tertentu ada yang mengalami penjualan yang tidak stabil, namun adanya selisih antara anggaran dan realisasi dapat meningkat dari tahun ke tahun yang berikutnya.

 Laporan keuangan telah disusun dengan baik karena adanya bersumber dari hasil penelitian yang benar.

 Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan PT. Asia Penta Garment sudah cukup baik, misalnya membayar gaji karyawan di atas upah minimum regional dan membayar pajak tepat waktu.

5.2 Saran

Setelah melakukan observasi, wawancara, penelitian dan pembahasan pada PT. Asia Penta Garment telah diterapkan secara memadai, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang dapat berguna untuk menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Asia Penta Garment dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan audit internal dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan.


(3)

Bab V Simpulan dan Saran 139

Universitas Kristen Maranatha

Penulis memberikan saran kepada perusahaan terhadap peranan auditor internal dalam meningkatkan pengendalian intern penjualan, yaitu sebagai berikut: 1. Sebaiknya auditor internal lebih cepat tanggap dalam meningkatkan

efektivitas pengendalian intern di perusahaan, serta membantu manajer perusahaan dalam memberikan rekomendasi atau saran yang berisi solusi untuk mengatasi kelemahan efektivitas penjualan dapat langsung ditindaklanjuti dengan memperhatikan prinsip biaya manfaat.

2. Auditor internal harus melakukan review dan evaluasi perencanaan penjualan sesuai dengan standar pelaksanaan kegiatan penjualan yang telah direalisasikan. Evaluasi penjualan harus dilaksanakan secara periodik minimal satu bulan satu kali, agar terhindar dari kesalahan untuk jangka waktu pendek maupun panjang.

3. Evaluasi dari pelaksanaan penjualan langsung dituangkan dalam laporan hasil audit yang tepat dan harus sesuai dengan waktu pelaksanaan evaluasi karena memberikan dampak pada tindak lanjut dari hasil audit.

4. Auditor internal melakukan pemantauan atas evaluasi pelaksanaan penjualan serta memberikan penilaian terhadap pelaksanaan penjualan tersebut, dimana hasil dari penilaian langsung disampaikan kepada Direktur Utama.


(4)

140 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley (2006). Auditing and

Assurance Service, Edisi 9, Prentice Hall Inc, New Jersey.

Boynton, William C., dan Kell G. Walter. (1996). Modern Auditing, John Wiley & Sons, Canada.

Boynton, William C. (2001). Modern Auditing, John Wiley & Sons, New York.

Cashin, James A. (1998). Hand Book for Auditor. mMc Grow Hill Book Company. New York.

Emirzon, Joni. (2003) Prinsip-prinsip Good Corporatre Govermance, paradigma

baru dalam prakter bisnis Indonesia. Genta Press. Yogyakarta.

IAI. Standar Profesional Akuntan Publik 2001, Salemba Empat, Jakarta.

Komarudin. (1994). Pengantar Kebijaksanaan Ekonomi, Bumi Aksara, Jakarta.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, (2004). Standar Profesi Audit

Internal. Salemba 4. Jakarta.

Moeller, Robertson and Witt, Herbert N, (1999). Brink’s modern Internal Auditing. John Wiley and Sons, Inc. New York.

Mulyadi. (1994). Auditing. Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi. (2002). Auditing. Salemba Empat. Jakarta.


(5)

141 Universitas Kristen Maranatha

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Ratliff, Ricard L., (2002). Introduction to Auditing: Logic, Principles, and Techniques. The Institute of internal auditors. Florida.

Robertson, Jack C and Louwers, Timothy J.(2002). Auditing and Assurance Service. Mc Graw-Hill Irwin. New York.

Soegiharto. (2005). Peran Akuntan dalam Menegakan Good Corporate Governance. Genta Press. Yogyakarta.

The Professional Practice Framework. (2004). Diakses dari www.auditor-internal.com. Pada tanggal 10 Mei 2010.

Tiurma, Rosida. (2007). Buku Ajar Teknik Penulisan Karya Ilmuah, PT. Danamartha Sejahtera Utama, Bandung.

Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. (2004). Tantangan dan Prospek Profesi Internal Auditor di Indonesia. YPIA, Jakarta.

Tugiman, Hiro. (2006). Pengenalan Manajemen Internal Audit. Mandar Maju. Bandung.

Tugiman, Hiro. (2006). Pandangan Baru Internal Auditng, Yogyakarta: Kanisius 1997.

Sunarto, 2003, Auditing, Yogyakarta: Panduan.


(6)

142 Universitas Kristen Maranatha

Tunggal, Amin Wijaya. (2002). Membangun Good Corporate Governance. Harvarindo. Jakarta.

Warren, J Donald, Edelson, dan W. Lynn. (1998). Handbook of It Auditing. Ria Group,. New York.

Mulyadi dan Kanaka Puradireja. (1998). Auditing. Salemba Empat. Jakarta.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Ratliff, Ricard L. (2002). Introduction to auditing: Logic, Principles, and Tecniques. The institute of internal auditors. Florida.

Soegiharto, (2005). Peran Akuntan dalam Menegakan Good Corporate Governance. Genta Press. Yogyakarta.